Home , , , , , , , � Pasukan Baginda Nabi Besar Muhammad saww Getarkan hati Zionis dan sekutunya serta sejukkan hati Kaum Muslimin Dunia !!!!!!!

Pasukan Baginda Nabi Besar Muhammad saww Getarkan hati Zionis dan sekutunya serta sejukkan hati Kaum Muslimin Dunia !!!!!!!

















Manuver Iran Mengandung Pesan Kuat untuk Negara Regional

Seorang anggota Parlemen Republik Islam Iran (Majlis), Gholam Reza Karami menyatakan, manuver militer Nabi Besar Muhammad Saww keenam oleh Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), mengandung pesan kuat Iran terhadap negara-negara regional.

Gholam Reza Karami yang menjabat sebagai Ketua Komite Pertahanan Parlemen Iran (28/6) mengatakan, "Latihan militer Pasdaran menunjukkan bahwa Iran memiliki potensi melawan segala bentuk ancaman dengan mengandalkan pada kekuatan sendiri."

Ditambahkannya bahwa manuver itu bertujuan meningkatkan koordinasi di antara sistem pertahanan negara, mencapai target-target militer, dan mengidentifikasi titik-titik kelemahan dan kekuatan.

Sementara itu, anggota parlemen Iran lainnya, Fatemeh Ajorlou, mengatakan opini publik dunia akan menjadi akrab peningkatan kekuatan Iran berkat berbagai manuver.

"Setelah studi yang tepat terhadap kondisi regional, sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mempengaruhi hubungan baru di kawasan dengan negara Muslim yang menginginkan dialog baru dan mencari cara dinamis dalam melawan arogansi dan hegemoni".

Ajorlou menambahkan bahwa negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, berusaha keras mencegah perubahan dalam perimbangan kekuatan di Timur Tengah atau mengubahnya demi kepentingan mereka sendiri.

Tahap pertama manuver Nabi Besar Muhammad Saww, digelar Senin (27/6) dengan menunjukkan silo-silo rudal balisitik bawah tanah yang menembakkan rudal Fateh-110 .

Adapun hari Selasa (28/6) Pasdaran Iran b berhasil meluncurkan 14 rudal permukaan-ke-permukaan, termasuk Zelzal (gempa), Shahab-1, Shahab-2 dan Shahab-3.

Lima rudal Shahab, termasuk empat jarak menengah dan satu jarak jauh, serta 9 rudal Zelzal diluncurkan.

Iran menegaskan bahwa manuver Nabi Besar 6 memiliki tujuan defensif dan dipentaskan dengan mengusung pesan "perdamaian dan persahabatan."
(IRIB/MZ/MF/29/6/2011)

Lima Rudal Diluncurkan Secara Bersamaan Oleh Pasdaran Iran

Hari ini (28/6), Iran meluncurkan lima rudal jarak menengah dan jarak jauh "Shahab" pada tahap kedua manuver keenam Nabi Besar Muhammad Saww.

Kantor berita Fars melaporkan, lima unit rudal Shahab itu diluncurkan oleh Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran).

Dua dari lima rudal itu adalah tipe Shahab 1 jarak menengah, dua lainnya adalah Shahab 2 jarak menengah, dan sebuah rudal jarak jauh Shahab 3 yang menggunakan bahan bakar likuid.

Lima rudal itu diluncurkan secara bersamaan tidak lama setelah peluncuran sembilan rudal dari darat ke darat Zelzal.

Adapun kantor berita IRNA melaporkan, Panglima Pasdaran, Brigjen Amir Ali Hajizadeh, mengkonfirmasikan kemampuan Pasdaran dalam memproduksi rudal yang memiliki daya tempuh melebihi 2.000 kilometer.

Dikatakannya, "Kami juga memiliki teknologi untuk memproduksi rudal yang memiliki daya tempuh lebih jauh. Namun kami tidak merasa perlu untuk memproduksi rudal dengan daya tempuh di atas 2.000 kilometer, dan kami tidak akan memproduksinya."

Pernyataan itu dikemukakan Hajizadeh di sela-sela manuver Nabi Besar Muhammad Saww keenam yang berlangsung hari ini (28/6).

Menjawab pertanyaan wartawan soal apakah rudal-rudal yang diluncurkan oleh Pasdaran menjadi ancaman bagi negara-negara Eropa, Brigjen Hajizadeh mengatakan, "Rudal-rudal Iran hanya memiliki daya tempuh 2.000 kilometer dan didesain untuk mengincar target milik Amerika Serikat di kawasan dan rezim Zionis Israel."

Lebih lanjut dijelaskannya, "Rezim Zionis Israel berjarak 1.200 kilometer dari Iran dan kami mampu menarget Israel dengan menggunakan rudal dengan daya tempuh 2.000 kilometer yang ditembakkan dari Semnan dan Damghan."Menyinggung target Amerika Serikat yang dimaksudnya, Brigjen Hajizadeh menegaskan, Amerika Serikat telah meringankan beban Iran dengan membangun pangkalan di negara-negara tetangga. Bahkan di Afghanistan, Amerika mendirikan pangkalan yang hanya berjarak 120 kilometer hingga 700 kilometer dari perbatasan Afghanistan-Iran.

"Musuh trans-regional kami adalah Amerika Serikat dan Israel, dan Iran tidak merasa terancam dari pihak-pihak lain. Dan oleh karena itu Tehran tidak akan memproduksi rudal yang berdaya tempuh melebihi 2.000 kilometer."

Hajizadeh mengatakan, "Rudal Sejjil dan Shahab milik Iran termasuk di antara rudal yang memiliki daya jelajah hingga 2.000 kilometer

Di bagian lain pernyataannya, Hajizadeh menyinggung aktivitas sejumlah pesawat tanpa awak di perairan bebas, namun pesawat-pesawat yang menyusup ke zona udara Iran telah ditembak jatuh.

Dikatakannya, "Para pengamat Rusia ingin menyaksikan pesawat yang ditembak jatuh Iran itu dan para pejabat Tehran mengijinkannya."

(IRIB/MZ/MF/28/6/2011)

Israel: Iran, Suriah, dan Hizbullah Harus Dihancurkan dengan Cara Moderat

Dan Meridor

Wakil Perdana Menteri Israel, Dan Meridor menyatakan, pemberantasan gerakan muqawama di kawasan merupakan kebijakan kolektif rezim Zionis dan Arab Saudi, seraya menekankan bahwa Iran, Suriah, dan Hizbullah, harus dikalahkan dengan kebijakan-kebijakan moderat.

Farsnews melaporkan, Meridor menurut rencana akan berkunjung ke Paris hari ini (29/6) atas undang Kelompok Persahabatan Perancis-Israel di Senat dan Parlemen Perancis. Dalam wawancaranya dengan koran Figaro, Meridor ditanya soal kekhawatiran Israel terhadap kebangkitan rakyat di negara-negara Arab. Dikatakannya,"Revolusi Arab menuai kekhawatiran dan harapan di Israel. Kami mengetahui dengan baik bagaimana revolusi-revolusi tersebut dimulai, namun hingga kini kami tidak tahu bagaimana akan berakhir."

Menurut Meridor, di antara revolusi Arab, revolusi Mesir adalah yang paling menarik, karena revolusi tersebut tanpa kekerasan yang menyerukan slogan anti-Barat dan tidak dikoordinasi oleh lembaga politik apapun. Revolusi Mesir adalah revolusi yang sepenuhnya dilakukan oleh rakyat. Pelaksana revolusi itu adalah warga sipil. Pejabat Tel Aviv itu mengklaim bahwa bagi Israel revolusi Mesir memberikan angin harapan baru karena selama ini Israel belum menyaksikan demokrasi di dunia Arab.

Terkait masa depan hubungan Israel dengan Mesir, Meridor mengatakan, "Hubungan kami dengan Mesir tetap berlanjut berdasarkan kesepakatan damai 1979 dan akan sangat penting bahwa kesepakatan tersebut tetap terjaga. Selain itu, akan sangat menguntungkan Mesir jika kesepakatan itu berlaku. Jika revolusi Mesir berakhir dengan baik, maka negara ini akan menjadi teladan di kawasan."

Di bagian lain, Meridor ditanya soal upaya pemerintah Otorita Ramallah, untuk menggalang dukungan atas deklarasi kemerdekaan Palestina pada sidang Majelis Umum PBB yang akan berlangsung September mendatang. Meridor mengatakan, "Tidak ada pihak yang dapat menggapai tujuan dengan bertindak secara lancang. Palestina telah memilih tidak berunding dan menekan Israel di PBB. Akan tetapi seandainya PBB pun mengakui kemerdekaan Palestina, maka faktanya tidak akan berubah. PBB tidak dapat mengambil keputusan sendirian. Perilisan sebuah resolusi tidak akan mengubah fakta tentang keberadaan orang-orang Yahudi yang tinggal di luar perbatasan tahun 1967."

Tanpa menyinggung berbagai pelanggaran rezim Zonis dalam proses perundingan yang pernah digelar hingga saat ini, Meridor mengklaim, "Kami siap berunding dan berdialog. Pendekatan hubungan antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan gerakan muqawama Hamas, merupakan keputusan tragis.

Pejabat Israel itu juga menyinggung program nuklir Republik Islam Iran, diklaimnya bahwa revolusi Arab dan tragedi Fukushima sedikit mengurangi fokus Tehran dalam program nuklirnya.

"Jika Iran memproduksi bom atom, maka berarti bahwa Traktat Non-Proliferasi Nuklir akan berakhir dan akan muncul instabilitas di seluruh dunia. Saya yakin, jika embargo diberlakukan dengan tegas, maka kita akan mampu mencegah Iran melanjutkan programnya," tegas Meridor.
(IRIB/MZ/MF/29/6/2011)

Media Asing Mereaksi Pementasan Kekuatan Pasdaran Iran

Pelaksanaan manuver Nabi Besar Muhammad Saww keenam oleh Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) serta liputan tentang berbagai silo (penyimpanan dan peluncuran rudal balistik) bawah tanah milik Iran direaksi meluas oleh media massa dunia.

Pasdaran memamerkan berbagai silo bawah tanahnya itu pada tahap pertama manuver tersebut kemarin (27/6). Hari ini tahap kedua manuver dilaksanakan dengan meluncurkan berbagai rudal balistik jarak menengah dan jauh.

Mengenai silo-silo tersebut, jurubicara manuver Nabi Besar Muhammad Saww keenam, Kolonel Asghar Qalichkhani mengatakan, "Teknologi pembangunan silo-silo tersebut sepenuhnya domestik dan dibangun oleh para ahli muda Iran."

Menurutnya, teknologi pembangunan silo rudal balistik itu telah dimiliki Pasdaran 15 tahun lalu dan mengingat tingginya volume peluncuran rudal pada manuver kali ini, maka untuk pertama kalinya pengoperasian silo-silo tersebut ditunjukkan.

Peluncuran rudal balistik oleh Pasdaran melalui silo-silo tersebut mendapat reaksi luas dari media massa internasional.

AFP dan Associated Press, meliput silo-silo dan peluncuran rudal balistik itu pada berita utama. Associated Press menyebutkan bahwa ini untuk pertama kalinya Iran menunjukkan silo-silo bawah tanahnya.

Mengutip pernyataan seorang perwira Pasdaran yang tidak disebutkan namanya, kantor berita Amerika itu menambahkan bahwa Iran masih memiliki banyak silo bawah tanah.

New York Times tidak ketinggalan meliput manuver Nabi Besar Muhammad Saww keenam oleh Pasdaran. Media Amerika itu menilai manuver Pasdaran itu sebagai "pertunjukan kekuatan baru Iran".

Adapun koran Jerusalem Post menulis, "Silo-silo bawah tanah itu dipamerkan untuk pertama kalinya ketika meluncurkan rudal balistik."

Pedemonstrasian silo-silo dan peluncuran rudal balistik Pasdaran itu juga menghiasi halaman utama kantor berita Barat termasuk di antaranya Scotsmannews, Newsmax, CNN, dan Xinhua.

Media massa regional juga meliput manuver Nabi Besar Muhammad Saww oleh Pasdaran.

Televisi Aljazeera menyebutkan, "Kini Barat lebih mengkhawatirkan rudal balistik Shahab generasi ketiga Iran yang memiliki daya tempuh hingga 2.000 kilometer dan yang mampu menghantam target mana pun di Palestina pendudukan."

Al-Entiqad.net menulis, "Iran selalu menyiagakan silo-silo bawah tanahnya, dan rudal-rudal Iran itu dapat diluncurkan secara pintar tidak perlu keberadaan personil militer di sekitar silo."

Koran trans-regional al-Sharq al-Awsat menyinggungmanuver militer Pasdaran itu dan menyatakan bahwa Iran selalu berupaya menunjukkan kemampuan militernya kepada musuh, dalam rangka mencegah mereka menyerang Tehran. Rudal-rudal baru Iran dapat menjangkau seluruh kawasan Israel dan pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan.
(IRIB/MZ/MF/28/6/2011)


Iran Tingkatkan Kemampuan Teknologi Militer

Juru Bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri parlemen Iran mengatakan bahwa Iran akan terus meningkatkan teknologi defensifnya.

Kazem Jalali, Rabu (29/6) memuji manuver militer "Nabi Besar 6 ", yang dimulai sejak Senin lalu, seraya mengungkapkan, "Republik Islam Iran telah mengambil langkah yang sangat panjang di bidang pertahanan dan industri militer dan Insya Allah, di masa depan akan hadir rudal baru, "katanya.

Sebelumnya, seorang panglima militer Iran mengkonfirmasikan pengoperasian radar Ghadir yang memiliki radius deteksi mencapai 1.100 kilometer dan hingga ketinggian 300 kilometer.

Panglima Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Brigjen Amir Ali Hajizadeh mengatakan, "Radar Ghadir dirancang dan diproduksi untuk mendeteksi target udara, radar pesawat siluman, rudal cruise, rudal balistik dan satelit pada orbit rendah." Demikian dilaporkan kantor berita Farsnews (29/6).

Pengumuman pengoperasian radar Ghadir itu hanya sehari setelah Pasdaran menguak tabir kepemilikan Iran atas silo-silo bawah tanah tempat penyimpanan dan peluncuran rudal balistik, Senin (27/6), pada tahap pertama manuver militer Nabi Besar keenam.

Pada hari pertama manuver Nabi Besar 6, Senin (27/6), Pasdaran meluncurkan rudal Fateh-110 dari silo-silo bawah tanah.

Pada hari kedua, Selasa (28/6), Pasdaran berhasil meluncurkan 14 rudal darat ke darat, termasuk Zelzal, Shahab-1, Shahab-2 dan Shahab-3.

Lima rudal Shahab, termasuk empat jarak menengah dan satu jarak jauh, serta 9 rudal Zelzal diluncurkan.(IRIB/PH/30/6/2011)

Ahmadinejad:AS dan Israel Akar Masalah Dunia

Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad menyebut Amerika Serikat dan Israel sebagai akar penyebab masalah kemanusiaan di dunia.

" Masalah kemanusiaan adalah hasil dari kebijakan ekspansionis dan non-ilahi Amerika Serikat dan rezim Zionis," kata Ahmadinejad pada upacara pembukaan Kompetisi internasional al-Quran ke-28 di Tehran pada hari Rabu, IRNA melaporkan.

"Zionis tidak beradab, karena menghancurkan umat manusia demi mewujudkan nafsu materialisme, egoisme dan kapitalisme," tegasnya.

Washington dan sekutu Timur Tengahnya telah mengorbankan semua kepentingan umat manusia demi mencapai tujuan kolonial mereka.

Iran Gagalkan Serangan Cyber AS

Menteri Intelijen Republik Islam Iran Heidar Moslehi mengatakan Iran telah mengembangkan cara untuk melawan proyek rahasia cyber Amerika Serikat.

"Ini bukan gerakan baru. Intelejen Amerika dan sekutunya, bahkan sejumlah negara regional, menggunakan cyber untuk memicu keonaran di tahun 2009," kata Moslehi pada hari Rabu (29/6), mengacu pada kerusuhan setelah pemilihan presiden Iran dua tahun lalu.

"Obama telah beberapa kali mengaku di Kongres AS dan tempat-tempat lain mengenai perang cyber melawan Republik Islam yang belum berhasil dan mengaku kalah," kata Moslehi seperti dikutip kantor berita Fars.

Menteri intelijen Iran menambahkan bahwa Republik Islam sudah mengantisipasi proyek "Internet koper". AS sedang mengembangkan sebuah proyek rahasia dunia maya, perangkat berlabel 'Internet koper', yang dapat diselundupkan ke negara dan kemudian dengan cepat mengatur untuk menyediakan layanan internet nirkabel dengan jangkauan yang luas. Departemen Luar Negeri AS menggelontorkan dana sebesar $2 juta untuk membiayai proyek ini. Demikian The New York Times melaporkan.

Pada awal Oktober, Iran telah mendeteksi dan menggagalkan serangan worm Stuxnet, yang dirancang untuk menginfeksi situs industri dan nuklir Iran.

Worm Stuxnet, pertama kali diidentifikasi oleh pejabat Iran pada bulan Juni, merupakan malware yang dirancang untuk menginfeksi komputer menggunakan Kontrol Pengawas Siemens dan Data Acquisition ( SCADA) -. suatu sistem kontrol industri untuk mengelola pasokan air, rig minyak dan pembangkit listrik.

Tenaga ahli Iran mengatakan Stuxnet mungkin telah diciptakan oleh sebuah organisasi yang disponsori Amerika Serikat atau Israel untuk menargetkan perangkat lunak kontrol khusus yang digunakan dalam sektor industri Iran, termasuk reaktor Bushehr yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Iran. (IRIB/PH/30/6/2011)

Iran Kecam Kebijakan AS

Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengecam Barat, khususnya Amerika Serikat karena memberikan dukungan kepada rezim-rezim boneka di kawasan.

Dalam pertemuan Rabu (29/6) dengan sejawatnya dari Australia Kevin Rudd di ibukota Kazakhstan, Astana, Salehi memaparkan sikap Iran mengenai perkembangan terbaru di Timur Tengah. Pertemuan diselenggarakan di sela-sela hari kedua pertemuan ke-38 Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Salehi menyinggung peran Iran dalam membangun perdamaian dan stabilitas di kawasan dan mengatakan, Tehran sedang berupaya untuk memperkuat keamanan dan meningkatkan kesejahteraan negara-negara regional, khususnya Afghanistan dan Irak.

Pejabat senior Iran juga menekankan pentingnya memenuhi tuntutan rakyat di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Dalam beberapa bulan terakhir, gelombang revolusi dan pemberontakan anti-pemerintah telah menyapu dunia Arab. Pada bulan Januari, sebuah revolusi di Tunisia telah mengakhiri kekuasaan 23 tahun mantan Presiden Zine El Abidine Ben Ali.

Pada bulan Februari, revolusi lain menyebabkan tumbangnya mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak setelah tiga dekade menjalankan pemerintahan otoriter. Kedua diktator ini secara tegas didukung oleh Amerika Serikat dan sebagian kekuatan Barat lainnya.

Revolusi juga telah mengguncang Libya, Yaman, dan Bahrain, sementara demonstrasi anti-pemerintah diselenggarakan di Arab Saudi, Yordania, Oman, dan Aljazair.

Dalam pertemuan itu, Menlu Australia memuji posisi Iran dan perannya di Timur Tengah dan menyerukan peningkatan kerjasama dengan Tehran. (IRIB/RM/NA/29/6/2011)

Iran Siagakan Kapal Perang di Laut Internasional


Seorang komandan Angkatan Laut Iran mengatakan, angkatan laut negara ini serius melakukan tugas-tugas di perairan internasional untuk memberikan keamanan kepada kapal-kapal kargo Iran dan asing.

Wakil Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Sayyid Mahmoud Mousavi mengatakan pada Rabu (29/6) bahwa Angkatan Laut Republik Islam Iran akan memanfaatkan semua peralatan dan fasilitas untuk menjaga dan mempertahankan kapal komersial Iran maupun negara lain di perairan internasional.

Laksamana Mousavi mencatat bahwa angkatan laut Iran sejauh ini telah mengawal sekitar seribu kapal kargo dan tanker minyak serta berhasil menggagalkan sejumlah serangan bajak laut di Teluk Aden, perairan yang terletak di lepas pantai tenggara Somalia di Tanduk Afrika.

Dia menambahkan bahwa angkatan laut Iran akan segera membangun pangkalan pelayanan terapung di Selat Bab-el-Mandeb untuk menunjang kerja kapal-kapal patroli antara Laut Merah dan Teluk Aden.

Angkatan laut Iran sedang melakukan patroli aktif di perairan internasional, termasuk Teluk Aden, Laut Merah dan utara Samudera Hindia.

Menurut Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari, lingkup operasi angkatan laut Iran telah meningkat menjadi 2.000 kilometer persegi dari 400 kilometer sebelumnya.(irib/29/6/2011)

Konferensi Perlawanan Global Terhadap Terorisme di Teheran

Pada tanggal 25 dan 26 Juni 2011, Konferensi Internasional Perlawanan Global Terhadap Terorisme digelar di Tehran. Dalam konferensi itu diikuti 50 delegasi dari berbagai negara dan 10 delegasi dari berbagai lembaga internasional dan regional. Di antara peserta adalah pemimpin negara dari Pakistan, Afghanistan, Tajikistan, Irak dan Sudan.

Konferensi itu dibuka dengan pembacaan pesan tertulis Pemimpin Tertinggi Revolusi Republik Islam Iran atau Rahbar, Ayatollah Al Udzma Sayid Ali Khamenei, yang dibacakan oleh Penasehat Politik Rahbar, Dr Ali Velayati. Selain itu, pesan tertulis Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga dibacakan di depan para peserta konferensi.

Dalam kesempatan itu, Presiden Repuiblik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menyampaikan pidato pertamanya dalam konferensi tersebut. Setelah mengucapkan selamat datang kepada para tamu negara yang ikut serta dalam konferensi tersebut, Ahmadinejad menyampaikan persepsinya terkait terorisme di dunia dan solusinya untuk menghadapinya.

Rahbar dalam pesannya menjelaskan fenomena terorisme di dunia. Dikatakannya, "Terorisme bukanlah fenomena baru yang muncul akhir-akhir ini. Akan tetapi penemuan senjata-senjata mengerikan dan mudahnya pembunuhan massal dan tragis telah membuat fenomena ini beratus kali lebih menakutkan dan berbahaya."

Ketika menjelaskan bahaya terorisme di masa sekarang ini, Rahbar menjelaskan, "Poin lain yang penting dan mengejutkan adalah perhitungan keji kekuatan-kekuatan hegemoni yang memasukkan terorisme ke dalam permainan politik dan program kebijakan sebagai sarana untuk mewujudkan kepentingan ilegalnya."

Dalam bagian pesannya, Rahbar juga menjelaskan pendudukan Palestina oleh Zionis dengan cara-cara terorisme. Dijelaskannya, "Sejak terbentuk pertama kali sampai hari ini, Rezim Zionis Israel secara terbuka terus melanjutkan aksi-aksi terornya di dalam dan luar Palestina. Tanpa malu pula mereka mengumumkan aksi teror itu. Para pemimpin Rezim Zionis zaman dahulu maupun sekarang secara terang-terangan membanggakan sejarah teror mereka dan keterlibatan mereka dalam aksi-aksi terorisme."

Rahbar dalam pesannya juga menyebut AS sebagai negara yang mempunyai rapor hitam dalam terorisme dan dukungan senjata terhadap gerakan teroris yang terkoordinasi. Rahbar menjelaskannya, "Serangan udara mematikan yang dilakukan pesawat tempur tanpa awak terhadap keluarga-keluarga sipil yang tak berdaya di desa-desa dan kawasan miskin di Afghanistan dan Pakistan yang berulang kali mengubah pesta pernikahan menjadi acara duka, juga kejahatan Blackwater di Irak, pembantaian warga juga para tokoh dan ilmuan Irak, bantuannya kepada kelompok-kelompok teror pemboman di Iran, Irak dan Pakistan"

Setelah itu, Rahbar menjelaskan kekejaman dan tindakan teror AS terhadap Republik Islam Iran. Dijelaskannya, " Teror terhadap para ilmuan nuklir di Iran dengan kerjasama Mossad, penembakan pesawat komersial Iran di Teluk Persia yang menewaskan sekitar 300 penumpangnya, laki-laki dan perempuan sipil, hanyalah sedikit dari bayang-bayang hitam itu yang tak mungkin terlupakan."

Tak luput dari penjelasan Rahbar terkait klaim AS, Inggris dan sejumlah negara Barat yang memposisikan diri sebagai penentang terorisme di dunia. Rahbar menjelaskan, "AS, Inggris dan sejumlah negara Barat lainnya dengan rapornya yang hitam dalam masalah terorisme justeru mengklaim diri sebagai pihak yang memerangi terorisme. Klaim ini menambah satu lagi klaim dusta di daftar mereka. Padahal para teroris yang pada dekade 1360 HS (1980 Masehi) membunuh ribuan rakyat Iran, membantai 72 tokoh keilmuan, politik dan pejabat negara, meneror Presiden dan Perdana Menteri kita, malah saat ini dibela dan hidup di bawah perlindungan rezim-rezim dan para pemimpin Eropa. Dengan perlakuan seperti ini, klaim mereka tentang perang melawan teror sangat memalukan."

Sejarah sama sekali tak melupakan tindakan teroris yang dilakukan oleh kelompok munafikin (MKO) yang kini dilindungi oleh Barat. Bardasarkan data, korban kelompok munafikin dalam berbagai aksi terornya di Iran mencapai 12 ribu orang termasuk warga biasa , para pejabat tinggi politik dan militer. Di antara korban sasaran aksi teror kelompok munafik adalah Ketua Mahkamah Tinggi Iran, Ayatollah Dr. Behesti bersama 72 pejabat tinggi Iran lainnya. Aksi teror itu terjadi di Kantor Hizb-e Jomhouri Islami.

Dua bulan kemudian, Kantor Perdana Menteri Iran menjadi sasaran kekejaman kelompok MKO. Dalam aksi teror itu, Presiden Mohammad Rajai dan Perdana Menteri Mohammad Javad Bahonar gugur syahid.

Setelah sederet peristiwa tersebut, Masoud Rajavi dan mantan presiden dan pengkhianat, Abul Hasan Bani Sadr, melarikan diri dari Iran ke Perancis. Di negara itu, mereka dilindungi. Perancis dan sejumlah negara Eropa dalam beberapa dekade terakhir ini bukan hanya menutup mata dan menutupi tindakan kejahatan dan aksi teror kelompok MKO, tapi juga mengapresiasi para gembong teroris itu dan mengundang mereka untuk berbicara di parlemen. Dukungan atas kelompok munafikin itu berlanjut hingga kini. MKO kini berubah menjadi lembaga yang diperalat oleh Badan Intelijen AS (CIA). Aksi terbaru yang dilakukan kelompok MKO adalah meneror para ilmuwan Iran.

Rahbar di penghujung pesannya, menyampaikan pandangan arogansi dunia terkait terorisme. Dijelaskannya, "Dalam pandangan para pemimpin kubu hegemoni, terorisme adalah apa saja yang mengancam kepentingan ilegal mereka. Dalam pandangan mereka, teroris adalah siapa saja yang menggunakan haknya yang sah untuk melawan para penjajah dan agresor. Di mata mereka, kelompok-kelompok jahat dan bayaran yang menebar ancaman terhadap nyawa dan keamanan rakyat sipil bukanlah teroris."

Rahbar juga menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama Konferensi Internasional Perlawanan Global atas Terorisme adalah mendefinisikan makna terorisme secara gamblang.

Berdasarkan tuntutan Rahbar dalam pesannya di awal konferensi, para peserta menegaskan definisi terorisme dalam statemennya yang berisikan 12 pasal. Dalam pasal keenam dijelaskan penekanan definisi terorisme secara obyektif. Pasal itu menyebutkan, "Para peserta dalam konferensi ini membutuhkan definisi jelas terorisme tanpa adanya aspek diskriminasi atau pencorengan ketetapan dan prinsip hak-hak asasi manusia internasional dalam segala bentuk."

Dalam pasal tujuh, para peserta konferensi menolak segala standar ganda dan diskriminasi dalam memerangi terorisme dan kelompok-kelompok teroris dan memperingatkan tindakan semacam ini dapat mengurangi kepercayaan kerjasama internasional dalam melawan terorisme. Dalam poin kedelapan statemen Konferensi Tehran, para peserta menolak segala upaya busuk yang menghubungkan aksi terorisme dengan sebuah budaya tertentu, agama atau bangsa. Para peserta dalam statemen itu juga menyatakan kekhawatiran mendalamnya atas segala upaya pihak-pihak tertentu yang menghubungkan terorisme, kekerasan dan ekstremisme dengan agama, khususnya Islam. Masih dalam pasal delapan, para peserta mengecam segala tindakan provokatif dan ofensif terhadap nilai-nilai ilahi dan sakralitas agama.

Berdasarkan kesepakatan dalam Konferensi Tehran, Irak akan menjadi tuan rumah kedua Konferensi Internasional Perlawanan Global Terhadap Terorisme. Konferensi anti-terorisme ini dapat dikatakan sebagai inovasi Republik Islam Iran untuk mengimbangi isu terorisme yang kini sangat berpihak dan diskriminatif. Dengan cara inilah makna terorisme dapat dipahami dengan baik sehingga opini publik tidak terjebak dalam penilaian terorisme secara sepihak.(irib/29/6/2011)

0 comments to "Pasukan Baginda Nabi Besar Muhammad saww Getarkan hati Zionis dan sekutunya serta sejukkan hati Kaum Muslimin Dunia !!!!!!!"

Leave a comment