Home , , , , , , , , , , , , , � 3 Sya'ban Milad Imam Husain as dan wafatnya sang Dai Kondang Indonesia hingga "Mobil Jenazah Gratis!!! "

3 Sya'ban Milad Imam Husain as dan wafatnya sang Dai Kondang Indonesia hingga "Mobil Jenazah Gratis!!! "

al quran, unsur pemersatu umatal quran, unsur pemersatu umat

Ayatullah Khamenei: Al-Qur’an Unsur Pemersatu Umat Islam

Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari Selasa (5/7) dalam pertemuan dengan para qari dan hafidz peserta Musabaqah Internasional Al-Qur'an Al-Karim ke-28 dan para pencinta Qur'ani menyebut kitab suci al-Qur'an sebagai media dan faktor bagi terwujudnya persatuan, kemuliaan dan kekuatan umat Islam. Beliau juga menyatakan bahwa gelombang kebangkitan rakyat di sejumlah negara di kawasan adalah pertanda yang jelas akan terujudnya janji Allah dalam al-Qur'an.

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyinggung pelaksanaan musabaqah internasional al-Qur'an ke 28 ini yang menurut beliau membuktikan akan kapasitas kitab suci ini yang sangat agung dan tak berbatas untuk mengumpulkan dan menyatukan umat Islam. "Seluruh bangsa Muslim tunduk dan mengambil pelajaran dari hadiah Ilahi yang tak ada bandingannya ini. Realita ini membuka kesempatan yang baik bagi umat Islam untuk memupuk persatuan di antara mereka," tegas beliau.

Pemimpin Besar Revolusi Islam mengingatkan bahwa lalai akan peran al-Qur'an sebagai pemersatu merupakan kelalaian besar umat Islam. "Kelalaian lainnya yang praktis mencegah terwujudnya persatuan, kemuliaan dan kekuatan umat Islam adalah ketidakpercayaan kepada kandungan isi al-Qur'an dan janji-janji Ilahi," imbuh beliau.

Seraya menjelaskan akan kepastian janji Allah dalam al-Qur'an yang telah terjadi pada bangsa Iran, Rahbar mengatakan, "Kami bangsa Iran, telah membuktikan kebenaran ayat suci yang menyatakan bahwa ‘Sesungguhnya Allah tak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali jika mereka mengubah sendiri apa yang ada pada diri mereka'. Dengan bangkit berbekal niat untuk Allah dan membela agama Allah, kami telah menyaksikan sendiri pertolongan Ilahi."

Seraya mengungkapkan bahwa dulu di era rezim Thaghut, Iran adalah negeri yang pro Amerika dan bergantung kepada rezim Zionis Israel, Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, "Berubahnya Iran menjadi poros kekuatan anti arogansi dan anti zionisme adalah mukjizat nyata dan wujud dari janji Ilahi yang telah difirmankan Allah Swt dalam kitab suci al-Qur'an."

Menyinggung kebangkitan rakyat di negara-negara kawasan termasuk Mesir, beliau menyebutnya sebgai bukti lain yang menunjukkan kepastian janji al-Qur'an. "Amerika, kubu zionisme yang keji, dan rezim-rezim dependen di kawasan tidak pernah berpikir rakyat Mesir akan bangkit. Akan tetapi rakyat di negara itu terjun ke tengah medan dengan menyuarakan pekikan ‘Allahu Akbar' dan mengangkat slogan ‘Shalat Jum'at dan Jamaah' demi menolong agama Allah. Allah pun membantu bangsa itu dan kembali membuktikan bahwa tak ada satupun kekuatan yang bisa mengalahkan siapa saja kala Allah sudah menjadi penolongnya," tegas beliau.

Di bagian lain pembicaraannya, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, menghafal al-Qur'an akan memberi kesempatan lebih besar untuk merenungkan ayat-ayat kitab suci ini. Beliau juga mengimbau kalangan remaja dan pemuda untuk menghafalkan al-Qur'an. "Berpikir adalah kunci utama untuk memahami makna al-Qur'an yang dalam. Menghafal ayat-ayat suci ini akan memberi kesempatan lebih besar untuk merenungkannya," tandas beliau.

Di awal pertemuan, Hojjatul Islam wal Muslimin Mohammadi, Wakil Faqih dan Penanggung Jawab Lembaga Waqaf dan Amal dalam laporannya menjelaskan pelaksanaan Musabaqah Internasional Al-Qur'an Al-Karim ke -28 di Tehran seraya mengatakan, "Musabaqah ini berlangsung selama lima hari dan diikuti oleh 96 peserta qari dan hafidz serta 13 juri dan 61 negara."(khamenei.ir)

mainsource:http://www.taghrib.ir/indonesia/index.php?option=com_content&view=article&id=850:ayatullah-khamenei-al-quran-unsur-pemersatu-umat-islam-&catid=42:gozaresh&Itemid=98/Rabu, 06 Juli 2011 07:34

Pesan Rahbar Menjelang Milad Imam Husain as:
Acuan Kinerja Pasukan Garda Revolusi Adalah Perjuangan Imam HusainAS

Menjelang peringatan Wiladah Imam Husain as dalam pertemuan dengan para komandan serta perwira tinggi Pasukan Garda Revolusi Islam (Sepah-e Pasdaran-e Enqelab-e Islami) dan perwakilan Wali Faqih di Korps Pasdaran Rahbar menyatakan "Makna hakiki dari mengawal Islam dalam semua dimensinya terwujud dalam 10 tahun masa kepemimpinan dan imamah Imam Abu Abdillah al-Husain (as). Karena itu membuka kembali lembaran perilaku dan gerakan Imam Husain (as) sepanjang masa imamah beliau dapat menjadi acuan bagi kriteria kepengawalan yang hakiki."


Acuan Kinerja Pasukan Garda Revolusi Adalah Perjuangan Imam HusainAS

Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Senin (4/7) dalam pertemuan dengan para komandan serta perwira tinggi Pasukan Garda Revolusi Islam (Sepah-e Pasdaran-e Enqelab-e Islami) dan perwakilan Wali Faqih di Korps Pasdaran menyatakan bahwa pengawalan hakiki terhadap revolusi Islam adalah dengan mempertahankan gerak maju pemerintahan Islam yang cepat, penuh semangat dan revolusioner ke arah cita-cita mulia yang telah dicanangkannya.
Beliau mengatakan, salah satu hal penting dan lazim bagi kelangsungan gerakan penyempurnaan revolusi Islam ini adalah menghindari hal-hal yang bisa menambah kobaran api perselisihan di tengah masyarakat. "Seluruh instansi dan semua kubu politik dan pemikiran harus menunjukkan komitmennya yang konkrit dalam untuk menjaga persatuan," tegas beliau.

Dalam pertemuan yang digelar menjelang peringatan hari Milad Imam Husain (as), pemimpin Ilahi yang menjadi pengawal hakiki agama Islam dan peringatan hari Pasdar tanggal 3 Sya'ban ini, Ayatollah al-Udzma Khamenei menyampaikan ucapan selamat atas peringatan hari-hari besar di bulan Sya'ban terutama hari kelahiran Imam Husain (as) seraya menyatakan, penamaan tanggal 3 Sya'ban sebagai hari Pasdar (Pengawal) adalah inovasi yang cerdas dan penuh makna.

"Makna hakiki dari mengawal Islam dalam semua dimensinya terwujud dalam 10 tahun masa kepemimpinan dan imamah Imam Abu Abdillah al-Husain (as). Karena itu membuka kembali lembaran perilaku dan gerakan Imam Husain (as) sepanjang masa imamah beliau dapat menjadi acuan bagi kriteria kepengawalan yang hakiki," ungkap beliau.
Dalam menjelaskan periode sepuluh tahun masa imamah Abu Abdillah (as), Ayatollah al-Udzma Khamenei mengatakan, masa sepuluh tahun itu menyuguhkan berbagai langkah penting yang beliau lakukan diantaranya memberi peringatan, bergerak lewat media tabligh, menggugah nurani kaum khawash (para tokoh Islam), resistensi dalam melawan gerakan penyimpangan yang sangat berbahaya di zaman itu dengan kesiapan untuk mengorbankan jiwa dan raga, serta beramal berdasarkan ajaran Islam.

Beliau menambahkan, "Gerakan dan pengorbanan Imam Husain (as) dengan dimensinya yang luas, khususnya tragedi yang menimpa keluarga suci beliau, telah membuat abadi gerakan ini dalam sejarah dan menjamin kelestarian Islam dan nilai-nilai kesucian."
Seraya menyebut kesabaran Imam Husain dalam menghadapi isu-isu meragukan yang disampaikan oleh kalangan khawash dan para tokoh zaman itu sebagai satu sisi penting dari dimensi agung gerakan kebangkitan beliau, Rahbar mengatakan, "Salah satu kesabaran paling sulit yang dilakukan Imam Husain (as) adalah ketika beliau berhadapan dengan pernyataan-pernyataan yang secara lahiriyah nampak demi kemaslahatan atau isu-isu yang ditebar kalangan yang berpengaruh dengan kemasan syariat untuk mencegah Imam melangkah di jalan ini. Akan tetapi Imam Abu Abdillah al-Husain (as) menghadapinya dengan sabar, dan dengan tekad kuat beliau terjun ke tengah medan dan menyelamatkan Islam dari penyimpangan yang besar."

Setelah menjelaskan makna kepengawalan yang hakiki dalam gerakan Imam Husain, beliau menandaskan, "Penamaan tanggal 3 Sya'ban sebagai hari Pasdar membawa arti bahwa Sepah-e Pasdaran (Pasukan Pengawal Revolusi Islam) ingin selalu berjalan mengikuti jejak Sayyidusy Syuhada Imam Husain (as). Menilik sepak terjang Pasukan Garda sejak awal perjalanan revolusi Islam sampai hari ini menunjukkan bahwa Pasukan Garda Revolusi benar-benar melangkah di jalan ini dan akan terus resisten."

Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, kelaziman dari gerak langkah Pasdaran dalam meningkatkan kemampuannya adalah dengan memperhatikan kriteria dan parameter yang telah digariskan untuk korps ini dalam misinya mengawal revolusi dengan upaya meningkatkan kemampuan, kualitas dan kepintaran Padasran dalam semua hal.
"Jika generasi lama Pasdaran tumbuh dan berkembang dalam kondisi awal revolusi dan perang pertahanan suci yang penuh gelora, generasi baru Pasdaran harus berkali lipat lebih maju dalam bidang makrifat, pengetahuan, kearifan, pengorbanan, ketepatan dalam bertindak, dan melangkah sesuai kewajibannya. Sebab, meski hari ini tidak ada perang militer tapi medan pertempuran yang lebih sistematis dan berbahaya terus berkobar," tegas beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menjelaskan soal gerakan internal dan eksternal pada tubuh korps Pasdaran seraya mengatakan, "Gerakan internal memiliki dua dimensi materi dan spiritual. Dimensi spiritual mengacu pada nilai-nilai luhur dan penentuan kriteria normatif kepengawalan serta evaluasi seluruh komandan dan pasukan Pasdaran sesuai dengan kriteria yang ada untuk mencapai kemajuan."

Beliau menambahkan, "Dimensi materi dalam gerakan ini terkait dengan kinerja kelembagaan, keilmuan, penelitian, dan pelatihan militer. Dimensi materi jika dikombinasikan dengan dimensi spiritual akan menciptakan kesatuan yang hidup, bergairah, bersemangat muda dan terus melangkah maju."

Kesatuan seperti ini, kata beliau, akan menjadi teladan bagi spiritualitas, kearifan, loyalitas kepada prinsip, pemikiran, manajemen dan gerakan di jalan yang benar yang bisa memainkan perannya yang berpengaruh dalam menggerakkan revolusi Islam.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengingatkan bahwa salah satu hal yang lazim dan penting bagi korps Pasdaran untuk menjadi motor penggerak revolusi Islam adalah dengan menghindari hal-hal yang tidak berguna dan merugikan. Salah satu hal yang merugikan adalah memperuncing perselisihan dan menambah kobaran api konflik. "Semua instansi dan seluruh lembaga negara harus mewaspadai masalah ini," tegas beliau.
Beliau menandaskan, "Sebisa mungkin tingkat perbedaan pandangan diperkecil dan jangan menambah keruh suasana dengan memperuncing perselisihan."

Ayatollah al-Udzma Khamenei dalam kesempatan ini menyayangkan konflik dan perselisihan yang marak di dalam negeri seraya mengatakan, "Apakah mereka yang ikut memperuncing perselisihan tidak menyadari betapa senangnya media-media propaganda musuh menanggapi apa yang sedang terjadi dan apa analisa mereka terkait masalah ini? Kesenangan musuh menunjukkan bahwa ini merupakan titik lemah yang ada pada diri kita, dan kita harus mencegah berlanjutnya kondisi ini."

Beliau menekankan untuk memisahkan antara perselisihan pandangan dengan perlawanan sebuah jaringan terhadap pemerintahan Islam. "Ketika ada arus yang melawan pemerintahan dan revolusi Islam, semua pihak berkewajiban untuk tegas melawannya dan membela revolusi seperti yang terjadi pada tahun 1388 HS (2009)," ungkap beliau.

Namun, tambah beliau, jika masalahnya masih berkisar pada perbedaan pandangan bukan penentangan terhadap pemerintahan Islam, maka tugas semua pihak adalah menghindari konflik dan melakukan pencerahan untuk melawan pemikiran yang salah dengan memerhatikan semua sisinya.

Rahbar menambahkan, "Saya tidak menentang langkah pencerahan, serta penjelasan yang logis dan argumentatif dalam menghadapi pemikiran yang salah. Akan tetapi pemikiran yang salah itu jangan lantas dipublikasikan sedemikian rupa sampai diketahui semua orang."
Beliau menandaskan, pencerahan harus dilakukan tanpa keributan. Sebab keributan justeru akan merusak pemikiran yang argumentatif.

Ayatollah al-Udzma Khamenei kembali mengajak semua pihak untuk menjaga persatuan, dan mengatakan,"Semua harus berdiri dalam satu barisan kokoh ibarat dinding yang tak bisa ditembus dalam menghadapi lawan."

Menyinggung transformasi di kawasan, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebutnya sebagai fenomena dan periode baru bagi kawasan dan dunia. "Dalam perkembangan ini, rakyat dengan kecenderungan tauhid dan ketuhanan dengan makna yang sebenarnya terjun ke tengah medan dan membuka lembaran baru bagi sejarah kawasan dan dunia," ujar beliau.
Rahbar menjelaskan adanya kekhawatiran Amerika Serikat (AS) dan Zionis akan peran pemerintahan Islam Iran sebagai teladan bagi rakyat di kawasan. Beliau menambahkan, "Segetol apapun AS dan Rezim Zionis dalam mengingkari kecenderungan rakyat di kawasan kepada Islam lewat corong-corong media massa, mereka tak akan bisa mengubah fakta dan hakikat yang ada."

Pemimpin Besar Revolusi Islam menandaskan, gelombang baru sebuah gerakan yang sudah dimulai di kawasan akan merambah negara-negara di luar kawasan dan itulah yang bakal terjadi.
Di awal pertemuan Wakil Wali Faqih di Korp Pasdaran Hojjatul Islam wal Muslimin Saidi membawakan laporan tentang aktivitas perwakilan Wali Faqih di Korps Pasdaran, seraya mengatakan, "Di antara aktivitas perwakilan ini adalah meningkatkan pelatihan dan pendidikan aqidah dan membantu terlaksananya program pemilihan yang berdasarkan kelayakan di tubuh Pasdaran."

Sementara itu, Mayor Jenderal Ja'fari, Panglima Pasukan Garda Revolusi Islam dalam kata sambutannya mengucapkan selamat atas peringatan hari Pasdar seraya menyatakan, agenda utama Korps Pasdaran adalah mempertahankan dan memperkuat dimensi spiritual dalam lembaga ini.

mainsource:http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=251620

Menilik Konferensi Tentang Ayatollah Khamenei di Lebanon

Rahbar

Konferensi ‘Inovasi dan Ijtihad Menurut Pandangan Ayatollah Khamenei' yang membahas berbagai dimensi keilmuan dan ijtihad Ayatollah al-Udzma Khamenei digelar di Lebanon dengan dihadiri oleh para ulama, intelektual dan cendekiawan dari berbagai negara. Penyelenggaraan konferensi ini di luar Iran menunjukkan besarnya pengaruh pemikiran Ayatollah al-Udzma Khamenei di dunia Islam. Ketua panitia konferensi yang juga menjabat sebagai direktur pusat kajian agama dan filsafat ‘Al-Maarif al-Hikamiyyah' Hojjatul Islam Shafiq Jaradi mengatakan, pengalaman Imam Khamenei dapat memicu semangat untuk memajukan gerakan revolusi rakyat dalam mewujudkan cita-citanya. Revolusi memang terus bergerak maju. Akan tetapi cita-cita paling penting dari revolusi ini adalah seperti yang digariskan oleh Imam Khamenei yaitu menciptakan peradaban Islam di kawasan. Beliau menyeru anak-anak bangsa di kawasan untuk mewujudkan cita-cita itu.

Jaradi mengatakan, sejak awal saya sudah menyadari bahwa kita berhadapan dengan sosok pemikir yang sangat istimewa. Kita banyak memiliki pemikir besar di Dunia Islam. Mereka menjadi pemikir besar setelah menelaah dan mempelajari banyak pemikiran. Mereka mengkomparasikan pemikiran yang ada dengan kondisi di tengah masyarakat Islam lalu menyesuaikan pandangan mereka dengan kondisi yang ada. Dengan demikian mereka merasakan kesulitan yang dihadapi masyarakat Muslim lalu melaksanakan apa yang menjadi tugas dan kewajiban syar'i mereka.

Dia menambahkan, "Akan tetapi, Imam Khamenei adalah sosok figur yang berkembang dalam berbagai periode dan kondisi yang berbeda. Pandangan dan pemikiran beliau terbentuk dari pemahaman yang beliau dapatkan dari realita dan pengalaman mengendalikan keadaan secara nyata. Dalam hal membentuk pemerintahan, melahirkan revolusi, mewujudkan sebuah masyarakat, dalam masalah ekonomi, kematangan akhlak masyarakat dan dalam banyak hal secara umum beliau adalah figur yang punya keahlian dan memahami semua itu dengan baik."

Pembicara pertama yang menjadi pembuka konferensi ini adalah Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayyid Hassan Nasrullah. Dalam pembicaraannya, Nasrullah menyebut pandangan Imam Khamenei sebagai pandangan strategis dan sempurna. Sekjen Hizbullah mengatakan, "Dengan mengenal akan berbagai sisi kepribadian beliau, dapat saya katakan bahwa yang ada di hadapan kita ini adalah seorang figur besar dalam kepemimpinan, ketaqwaan, fiqh dan ijtihad."

Nasrullah menyatakan bahwa dirinya mengenal banyak pemikiran, pandangan, dasar-dasar pemikiran, metode analisa dan pandangan Imam Khamenei tentang berbagai peristiwa yang terjadi, juga cara kepemimpinan, pengaturan dan pengambilan keputusan beliau. Nasrullah menambahkan, "Berhadapan dengan sosok pribadi yang agung dan istimewa. Kebanyakan orang di tengah umat ini tidak mengenal beliau sama sekali dan sedikit sekali orang yang benar-benar mengenal figur ini."

Sekjen Hizbullah menjelaskan, "Ketika Konferensi Madrid digelar tahun 1991, dunia tengah mengalami perubahan perimbangan peta kekuatan. Terjadi perubahan besar-besaran di kawasan dan dunia. Saat itu pemerintah Amerika mengumumkan niatnya untuk menyukseskan proses damai (Arab-Israel, pent). Dalam situasi seperti itu, banyak yang beranggapan bahwa perdamaian itu bakal segera terwujud. Dan sepertinya semua orang berpandangan bahwa Amerika akan memaksakan perdamaian yang dimaukannya. Dalam situasi seperti itu, Imam Khamenei justeru berpandangan lain. Beliau mengatakan bahwa konferensi [Madrid] tidak akan membuahkan hasil. Proses damai ini tidak akan berhasil dan Amerika tidak akan mampu memaksakan perdamaian. Hari ini, setelah 20 tahun berlalu, dari lisan orang-orang yang ikut serta dalam Konferensi Madrid kita mendengar pernyataan-pernyataan yang menyebut masa dua dekade keterhinaan, pesimisme dan kesalahan yang dihasilkan oleh proses perundingan damai itu."

Lebih lanjut Nasrullah menyebutkan contoh lain yaitu tentang perundingan damai Israel dan Suriah. Sayyid Hassan Nasrullah mengatakan, "Semua tentu masih mengingat kemajuan besar yang dicapai dalam proses perundingan antara Israel dan Suriah tahun 1996. Saat itu [Yitzhak] Rabin menjanjikan mundurnya Israel dari dataran tinggi Golan sampai garis perbatasan 4 Juni 1967. Dalam kondisi seperti itu, di kawasan kita muncul keyakinan bahwa perdamaian ini pasti akan terjadi dan proses ini hanya menyisakan rincian masalahnya saja. Karena itu kita didesak untuk tidak menyusahkan diri. Di saat kita diseru untuk menghentikan muqawama, gerakan muqawama sedang mengukir kemajuan pesat. Mereka juga terus menerus mengatakan bahwa masalah sudah selesai sehingga tidak perlu lagi kita berkorban. Dalam situasi seperti itu, Imam Khamenei dengan jelas mengatakan kepada kami, bahwa masalah ini tidak akan selesai dan perdamaian antara Israel dengan Suriah, lalu Lebanon tidak akan terwujud."

Imam Khamenei, kata Nasrullah, sering berbicara tentang kemenangan muqawama. Beliau selalu menyatakan keyakinannya akan kemenangan ini. Keyakinan itu berakar pada masalah aqidah. Setelah tahun 1996, beliau mengatakan bahwa Israel kini terjebak dalam lumpur air. Tidak mungkin dia maju dan kembali menduduki Lebanon, tidak bisa mundur dan tidak bisa pula tetap bertahan. Karena itu kita mesti menanti apa yang akan terjadi dan itu terjadi berkat muqawama. Sekjen Hizbullah menandaskan, "Imam Khamenei mengatakan kepada kami untuk mempersiapkan diri menyambut keberhasilan ini dan membuat strategi untuk periode pasca mundurnya Israel. Karena itu, ketika Israel mundur kami tidak terkejut bahkan kami sudah sepenuhnya siap."

Hal lain yang disinggung Nasrullah tentang ketajaman pandangan Imam Khamenei dalam membaca situasi adalah peristiwa perang 33 hari. Nasrullah mengatakan, "Dalam perang 33 hari yang sebenarnya adalah perang dunia, keputusannya sudah ditentukan di tingkat internasional yang juga didukung oleh sebagian pihak di Dunia Arab dan dilaksanakan oleh Israel. Target perang ini adalah penghancuran muqawama di Lebanon. ... Di saat seperti itu, di pinggiran kota Beirut, saya mendapat pesan dari beliau. Ketika itu gedung-gedung di kawasan Dhahiyah Beirut hancur terkena gempuran bom. Dalam pesan itu Imam Khamenei mengatakan, ‘Bertawakkallah kepada Allah. Saya katakan kepada kalian bahwa kalian pasti akan menang. Bahkan saya katakan setelah perang berakhir dan kalian keluar sebagai pemenangnya, kalian akan menjadi kekuatan yang tak akan bisa ditundukkan oleh kekuatan manapun.' Nasrullah lalu menyampaikan pertanyaan, "Siapakah yang bisa berbicara dan meramalkan kemenangan seperti ini di hari-hari pertama perang?"

Mengenai peristiwa 11 September saat semua orang terguncang, banyak yang menduga bahwa kawasan kita ini telah memasuki periode Amerika dan berada di bawah kekuasaan dan kendali langsung Amerika. Kekuasaan ini akan bertahan sampai seratus atau dua ratus tahun di kawasan. Sebagian orang menyamakan perang Amerika ini dengan perang Salib. Tapi Imam Khamenei dengan pandangan strategiknya mengatakan, "Jangan cemas. Amerika telah sampai di puncaknya. Mulai sekarang kita akan menyaksikan kejatuhannya. Kejatuhan Amerika terjadi sejak negara itu datang menduduki Afghanistan dan Irak. Mereka tengah bergerak ke arah jurang, dan ini adalah akhir bagi Amerika dan kepentingannya di kawasan. Kalian harus bertindak atas dasar ini."

Imam Khamenei juga meyakini bahwa Israel sedang bergerak menuju kehancuran. Beliau juga meyakini bahwa kehancuran Israel akan terjadi tak lama lagi. Nasrullah menambahkan, "Kami semakin bisa memahami apa dikatakan oleh Imam Khamenei tentang Israel, tentang kemunduran Amerika, kemenangan Perang Juli dan Perang Gaza. Kami telah menyimpulkan bahwa Israel insya Allah dalam waktu yang sangat dekat akan segera sirna. Pandangan yang tepat tersebut didasari oleh pemahaman besar pemimpin yang pemberani ini akan fakta yang ada."

Pembicaraan tentang pandangan dan pemikiran Ayatollah al-Udzma Khamenei juga disampaikan oleh sejumlah pemikir dan cendekiawan lainnya. Mereka menyatakan bahwa pemikiran dan pandangan Imam Khamenei tentang perkembangan yang ada di dunia Islam khususnya menyangkut kebangkitan Islam adalah pandangan yang tajam yang bermuara pada pemahaman beliau yang dalam akan kondisi dunia dan ketajaman beliau dalam menganalisa keadaan di Dunia Islam.(irib/22/6/2011)

Selamat Tinggal Zainuddin MZ!

Jenazah (alm) KH Zainuddin MZ akhirnya dikebumikan di halaman belakang Masjid Fajrul Islam, Jalan H. Aom, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2011).

Usai adzan shalat ashar berkumandang, keranda jenazah "Dai Sejuta Umat" itu pun dipanggul menuruni anak tangga Masjid Fajrul Islam menuju ke halaman belakang. Takbir, tahmid, dan taslim para pelayat ikut mengiringi Zainuddin menuju ke tempat peristirahatan terakhir yang terletak tak begitu jauh dari kediamannya.

Zainuddin MZ, yang wafat di usia 59 tahun sebelumnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan akibat serangan jantung. Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit nyawa Zainuddin tak sempat terselamatkan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga turut berdukacita atas meninggalnya KH Zainuddin MZ, Selasa (5/7/2011). Rasa duka ini juga disampaikan kepada keluarga Zainuddin, yang terkenal dengan sebutan "Dai Sejuta Umat" itu.

"Presiden berdukacita, khususnya kepada keluarga," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.
Presiden tidak dijadwalkan untuk melayat ke kediaman Zainuddin di rumah duka di Jalan Gandaria I Gg H Aom No 101, Jakarta Selatan.

H Komarudin, salah satu pihak yang mengaku mengenal dekat KH Zainuddin MZ, memastikan bahwa "Dai Sejuta Umat" itu meninggal setelah mengalami serangan jantung.

"Sudah dipastikan beliau meninggal. Saya mendapat berita beliau terkena serangan jantung," kata Komarudin saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa.

Ucapan duka juga datang dari JK. Mantan Wapres Jusuf Kalla mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Zainuddin MZ. JK merasa kehilangan atas kepergian Dai Sejuta Umat itu.

"Kita sangat berbelasungkawa atas berpulangnya beliau ke rahmatullah, kita sangat kehilangan atas kepergian almarhum," kata JK sesaat sebelum meninjau lokasi kebakaran di Pasar Sentral Makassar di Wisma Kalla, Jalan DR Ratulangi, Makassar, Selasa (5/7/2011).

Menurut JK, bangsa ini sangat kehilangan mubaligh dan tokoh dakwahnya yang sangat terkenal.

JK mengenal sosok Zainuddin MZ sewaktu dai asal Betawi ini baru mulai populer. "Dahulu setiap ia ke Makassar, ia sering singgah ke rumah saya," kata JK.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj meminta masyarakat untuk melupakan sisi buruk Zainuddin MZ. Menurut Aqil, setiap manusia memiliki sisi baik dan buruk.

"Kita harus melupakan sisi negatifnya. Semua manusiakan pasti ada sisi baik dan buruknya, itulah manusia. Terakhir marilah kita introspeksi diri masing-masing," ujar Aqil.

Aqil mengatakan itu usai diskusi publik yang bertajuk 'Polisi, Politik dan Profesionalisme' di Hotel Ambhar, Jalan Adityawarman, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2011).

Aqil menyampaikan duka citanya terhadap kepergian ulama kondang tersebut. Dia juga berharap, dosa Zainuddin diampuni Tuhan.

"Mudah-mudahan amal baiknya diterima oleh Allah swt. Beliau menjadi contoh yang baik bagi masyarakat selama ini. Mudah-mudahan dosanya diampuni," katanya. (IRIB/Kompas/Detik/AR/6/7/2011)

Inilah Perjuangan Tim Layanan Mobil Jenazah Gratis!!!

Belum lama ini, IRIB melaporkan kegiatan Peduli Ummat Al-Azhar yang menawarkan layanan mobil jenazah secara gratis. Pengumuman itu juga disebar di milis jurnalisme dan sejumlah milis lainnya.

Karena kepedulian besar tim Peduli Ummat Al Azhar dalam urusan sosial, IRIB juga berniat mempublikasikan aktivitas lembaga sosial ini yang dibangun berlandaskan pada semangat kepedulian yang besar. Bahkan, IRIB juga menyebutkan alamat dan nomor telepon untuk layanan mobil jenazah gratis tersebut.

Layanan jenazah mobil gratis spontan mendapat sambutan luar biasa. Apalagi belum lama ini terjadi sebuah peristiwa yang menyayatkan hati semua pihak yang mendengarnya. Seorang pemulung harus menggendong jenazah anaknya, lantaran tak mampu membayar ambulans jenazah. Menurut berita yang tersebar, pemulung itu harus membawanya dari rumah sakit Jakarta ke Bogor.

Sunaryo Adhiatmoko, Wakil Direktur Al-Azhar Peduli Ummat, dalam laporannya terbaru mengenai aktivitas layanan mobil jenazah gratis, mengatakan, "Sungguh, dalam pekan-pekan ini, hati kami ternyuh. Malah tak sadar air mata juga menetes. Dalam tiga pekan terakhir ini, Blackberry Anda mungkin tak luput dapat pesan tentang Layanan Jenazah Gratis. "

Pengumuman mobil jenazah gratis Itu bermula dari tanggapan Wakil Direktur Al-Azhar Peduli Ummat, Sunaryo Adhiatmoko, atas posting berita di milis jurnalisme yang mengangkat isu tentang seorang pemulung menggendong jenazah anaknya, lantaran tak mampu membayar mobil jenazah.

Sunaryo Adhiatmoko dalam tanggapannya menulis, "Untuk teman-teman di milist jurnalisme ini, jika melihat kejadian keluarga tak mampu meninggal dan perlu ambulan. Silakan hubungi saya 02195347986. Kami punya 2 unit ambulan jenazah gratis yang sekaligus memberikan layanan memandikan, mengkafani hingga mengantar dari Jadebotabek ke Lampung dan Jawa. "

Melalui milis itu, kesiapan tim Al Azhar Peduli Umat menyebar ke jutaan pengguna Blackberry. Sejak itu, Al Azhar Peduli Ummat menerima lebih 200 penelpon tentang kebenaran program tersebut. Program layanan jenazah mobil gratis ini sudah berjalan lima tahun di Al-Azhar Peduli Ummat ini .

Sebelum informasi program ini tersebar melalui Blackberry, tim Al Azhar hanya menerima dua jenazah dalam setiap harinya. Sejak tersebarnya informasi tersebut hingga hari ini, tim Al Azhar ini harus menghantarkan rata-rata lima sampai sembilan jenazah.

"Inilah yang membuat hati kami remuk dan sedih. Dengan dua unit ambulan, kami berusaha melayani sebaik mungkin, tapi jika kirim ke Jawa dan Lampung tak cukup sehari kami antarkan. Artinya banyak jenazah yang tak tertangani, " jelas Sunaryo

"Bahkan ada telepon seseorang pemesan sambil menangis dan meluapkan kekecewaannya dengan mengatakan bahwa layanan jenazah ini ternyata bohong. Padahal kedua armada ambulan yang tersedia sudah mengantar jenazah ke tempat lain, " jelas Naryo.

Rahmat, Nurli, Ujang, dan Popi yang mengelola program ini, hanya bengong dan menunduk malu ketika tak mampu melayani semuanya. Sunaryo mengatakan, "Maafkan kami para jenazah yang ingin segera berjumpa Tuhannya, tapi tak mampu terlayani."

Warga yang membutuhkan jasa tersebut dan ingin berpartisipasi dalam gerakan kemanusiaan ini, dapat menghubungi Al-Azhar Peduli Ummat, Layanan Jenazah Gratis di Jl. Pengasianan RT 01/06 Sawangan, Depok, Jawa Barat. Dengan nomor telepon. (021) 726 5241 dan (021) 9534 7986.

Di penghujung pernyataannya, Sunaryo mengatakan, "Sungguh, realita keluarga dhuafa yang meninggal, tapi tak mampu menyewa ambulan. Dan nyatanya banyak. Kami hanya berpikir sederhana. Mereka saat hidup di dunia telah bermandi peluh dan himpitan kemiskinan, akankah saat memenuhi panggilan Tuhan saja, harus juga dipersulit?!! Mempermudah pemakamannya, kami pikir cukup untuk mewujudkan keadilan hidup yang diimpikannya. Juga mengurangi rasa bersalah kita, lantaran tak mampu mengangkatnya dari kerak kemiskinan." (IRIB/AR/6/7/2011)


0 comments to "3 Sya'ban Milad Imam Husain as dan wafatnya sang Dai Kondang Indonesia hingga "Mobil Jenazah Gratis!!! ""

Leave a comment