Home , , , , , , , , � Ilmuwan negara republik Islam Iran diculik (Nyata), sedangkan ilmuwan Amerika Serikat diculik di film Tansformer (Fiksi/tidak nyata)......

Ilmuwan negara republik Islam Iran diculik (Nyata), sedangkan ilmuwan Amerika Serikat diculik di film Tansformer (Fiksi/tidak nyata)......


Ya Allah, dengan kehormatan Ramadhan, semoga di negara ini tidak ada lagi kereta api yang anjlok karena relnya dipotong demi sesuap nasi, tidak ada pesawat tempur yang jatuh bukan lantaran ditembak tentara musuh tapi karena mirip bajay pakai baling-baling, tidak ada lagi pemukiman penduduk dan pasar yang dibakar karena ada cukong yang mau investasi, tidak ada koruptor yang bisa ngacak-ngacak negara seenaknya karena bisa membeli sipir dan jaksa juga hakim bahkan orang KPK. ( Prof DR.MUhsin Labib, MA )
team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com- Berbicara tentang film terbaru ada baiknya kita baca artikel ini :

'Jewishwood' Melawan Ahmadinejad

Teheran Tidak hanya lewat diplomasi politik, Amerika Serikat menekan pemerintahan Mahmud Ahmadinejad melalui ranah budaya. Hollywood memproduksi tak kurang 30 film anti-Iran. Wajar jika pusat film dunia itu kini diplesetkan jadi Jewishwood.
Dia mengaku bernama Jimmy, seorang Amerika. Di sebuah kanal berita Iran, dia menulis seperti ini: 'Sebagai seorang Amerika, saya menentang propaganda zionis dari Hollywood. Saya akan memboikot semua film yang menjelek-jelekkan orang Iran yang baik.'

Seorang lain, mengaku bernama Farrokh. Dia tak peduli berapa jumlah film propaganda anti-Iran yang diproduksi Hollywood. Menurutnya, kemajuan Iran takkan terhentikan.
"Hollywood, atau Jewishwood adalah sorga kebohongan Yahudi karena media dikuasai tangan-tangan Yahudi. Mereka memperlihatkan Muslim sebagai pemarah, pembunuh, dan teroris. Katolik digambarkan sebagai alkoholik dan pengguna obat terlarang. Baca protokol Zion, semua (keburukan itu) ada di sana," tulis seorang lain yang mengaku bukan Muslim.

Banyak pihak, khususnya di Iran, kini geram dengan ulah produser dan pembuat film di Hollywood. Mereka menggunakan film sebagai media propaganda dalam melakukan pembusukan politik.
"Hollywood memiliki 30 film anti-Iran dengan target merusak sejarah Iran dan identitas Islam," kecam juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hassan Qashqavi.

Menurutnya, pembuatan beragam film itu secara langsung ditujukan tak hanya untuk merusak cara pandang terhadap keyakinan dan identitas sejarah Iran. Film-film itu juga merendahkan nilai-nilai sosial, termasuk upaya untuk mendegradasi nilai-nilai Republik Islam Iran.
"Ada target-target politik tertentu di balik sejumlah film yang berlindung atas nama kreativitas seni itu," tegas Qashqavi.

Terakhir, film propaganda anti-Iran keluaran Jewishood adalah '300'. Film garapan Zack Snyder ini mendapat banyak kritikan karena akurasi sejarahnya yang amburadul. Bangsa Persia dalam film itu dilukiskan sebagai bodoh dan pemicu keributan.

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menuding Hollywood melakukan perang psikologis terhadap Iran lewat '300'. Film tentang pertarungan bangsa Yunani dan Persia pada 480 tahun sebelum Masehi itu secara distribusi, sukses di tangan Warner Brothers. Perwakilan Iran di UNESCO mengajukan keberatan, menuding film itu sebagai stereotipe rasis.

Iran juga geram saat Hollywood meluncurkan film The Wrestler tahun lalu. Film itu menggambarkan pertarungan gulat dua musuh bebuyutan, Randy Robinson (diperankan Mickey Rourke) dan pegulat Iran yang dijuluki Ayatullah. Ernest Miller, pemeran Ayatullah, mengibarkan bendera Iran dekat leher lawannya itu. Randy merebutnya dan mematahkan tiangnya dengan lutut sebelum melemparnya ke penonton.

Farda, sebuah situs fundamentalis, menyebutkan sentimen anti-Iran itu sama seperti yang ditunjukkan film lainnya, The Stoning of Soraya M. Film terakhir ini berkisah tentang hukuman mati terhadap seorang wanita di bawah hukum syariah setelah terbukti melakukan perbuatan tak senonoh.

Sejatinya, bukan sekarang saja 'Jewishwood' menyudutkan Iran. Sejak 1980-an mereka sudah menggambarkan keburukan Iran. Dekade 1980-an itu, meluncur John Doe, On Wings of Eagles (1986) atau Escape From Iran: The Canadian Caper (1981).

Sejumlah stereotipe anti-Iran terus berkelanjutan. Pada The Peacemaker, tanpa sebab dan konteks yang jelas, tiba-tiba saja pemerannya berteriak, Fuck Iran. Film lain yang dianggap menyerang Iran adalah The Hitman, MadHouse, Transformer, The Naked Gun, Under Siege, The Delta Force, Into the Night, Down and Out in Beverly Hills, Threads, hingga The Final Options.

Film lain yang tendensius menjelekkan Iran adalah Not Without My Daughter. Film ini berkisah tentang Betty Mahmoody yang bersama putrinya mengunjungi keluarga suaminya yang kelahiran Iran. Sang suami menjalani transformasi di Iran dan memutuskan mereka takkan kembali ke Amerika. Betty boleh pulang ke Amerika, tapi putri mereka harus tetap tinggal di Iran.
Alice Sharif, seorang wanita AS yang hidup bersama laki-laki Iran yang jadi suaminya di Teheran, menuduh Mahmoody dan para pembuat film itu mencoba menebarkan sentimen anti-Iran di AS.
"Tak ada upaya menjelaskan cara pandang Muslim, kecuali sejumlah gambaran komando dan pernyataan-pernyataan di luar kepala. Jika film semacam ini dibuat di Amerika tentang kelompok etnis lainnya, ini akan disebut sebagai rasis dan preyudis," tegas kritisi film Roger Ebert dari Chicago Sun Times.
Maka, tudingan pejabat pemerintah Iran tentang adanya propaganda Hollywood yang anti-Iran, bukanlah tuduhan tanpa dasar. Maka, wajar pula jika ada yang menyebut Hollywood sebagai Jewishwood. [I4/Zulfirman/INILAH.COM]
Untuk memfresh kan pembaca silahkan baca :
AS dan Arab Saudi Culik Ilmuwan Iran

Kolaborasi AS dan Arab Saudi Culik Ilmuwan Iran

Shahram Amiri, ilmuwan Iran yang tahun lalu hilang di Madinah mengaku diculik oleh tentara AS dan Arab Saudi. Shahram Amiri melalui rekaman video yang diambil pada April 2010 dan sampai ke tangan intelijen Iran, memaparkan bagaimana proses penculikan terhadap dirinya dan kondisi dia saat ini.

Ilmuwan nuklir Iran itu mengungkapkan bahwa dirinya kini berada di kota Tucson, Negara Bagian Arizona AS. Ia menyatakan, "Saya diculik lewat sebuah operasi gabungan tim teror dan penculikan agen rahasia AS (CIA) dan Arab Saudi di Madinah, 3 Juni tahun lalu. Setelah itu saya dibawa ke sebuah rumah yang tidak diketahui posisinya di Arab Saudi. Di sana saya diberi suntikan obat bius dan ketika tersadar, saya telah berada di AS".

Shahram menambahkan, "Selama 8 bulan ditahan di AS, saya mendapat siksaan dan tekanan psikologis yang sangat keras dari tim intrograsi agen rahasia AS. Dilancarkannya beragam tekanan itu bertujuan untuk memaksa saya memberikan pengakuan palsu dalam wawancara dengan sebuah chanel TV berita AS. Saya didesak supaya mengaku sebagai tokoh penting dalam program nuklir Iran dan meminta suaka politik kepada AS atas kemauan saya sendiri. Saya juga dipaksa untuk mengakui bahwa dalam proses permintaan suaka itu saya turut membawa ke AS beragam bukti dan dokumen penting Iran dengan sebuah laptop yang berisi data rahasia program nuklir Iran".

Ilmuwan Iran itu menjelaskan, "Penculikan ini bertujuan untuk memberikan tekanan politik kepada Republik Islam Iran dan sebenarnya merupakan upaya untuk membuktikan kebohongan terus menerus AS mengenai Tehran".

Dalam pengakuannya itu, Shahram juga meminta lembaga-lembaga pembela hak asasi manusia untuk segera menyelidiki kasus yang menimpa dirinya. "Saya telah diculik secara jahat dan dibawa ke AS. Saya ingin lembaga-lembaga HAM mengerahkan seluruh upayanya untuk membebaskan saya sehingga bisa kembali ke tanah air", pungkas Amiri menjelaskan.(irib/8/6/2010)


lLmuwan nuklir Iran sekaligus Dosen dan peneliti Iran jadi pengkhianat????..ditambah teks lengkap dengan wartawan.....yang bener!!!!....

Shahram Amiri dan Lagi-Lagi CIA Dipecundangi Iran

Publikasi berita tentang Shahram Amiri yang meminta perlindungan ke Kantor Pelindung Kepentingan Republik Islam Iran di Washington membongkar kedok terbaru pemerintah Amerika, khususnya Dinas Intelijen Amerika (CIA). Kenyataan ini memaksa para pejabat negara ini membuka suara terkait kondisi dosen dan peneliti Iran ini setelah tidak berkomentar selama 14 bulan.

Shahram Amiri sekitar 14 bulan lalu berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji. Dosen dan peneliti Iran ini kemudian diculik oleh agen-agen CIA di kota Madinah dengan bantuan Arab Saudi lalu dipindahkan ke Amerika.

Sekalipun para pejabat Republik Islam Iran dengan bukti-bukti berkali-kali menyatakan bahwa Shahram Amiri telah diculik oleh agen-agen CIA dan telah dipindahkan ke Amerika, para petinggi Washington senantiasa mengingkari soal kehadiran Amiri di Amerika. Namun semua itu akhirnya terbongkar saat Shahram Amiri meminta perlindungan ke kantor Pelindung Kepentingan Iran di Washington.

Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri Amerika dan Philip Crowley, Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Rabu kemarin dalam pernyataannya berusaha menutup-nutupi masalah ini. Keduanya mengklaim bahwa Shahram Amiri datang ke Amerika dengan keinginannya sendiri dan bebas melakukan kegiatannya. Philip Crowley kemarin terpaksa mengakui kehadiran Shahram Amiri di Amerika setelah sebelumnya mengingkari masalah ini.

Crowley dalam konferensi pers menghadapi pertanyaan bertubi-tubi yang tidak mampu dijawabnya. Yang dapat dilakukannya adalah bagaimana mengelak dari pelbagai pertanyaan itu dan jawabannya hanya satu yang kemudian diulang-ulangnya. Crowley mengatakan, "Amiri ke Amerika dengan keinginannya sendiri dan saat ini ia bebas untuk kembali ke negaranya!"

Crowley tidak mampu menjawab sejumlah pertanyaan mengenai bagaimana Shahram Amiri pergi ke Kantor Pelindung Kepentingan Iran di Washington, kapan ia tiba di Amerika?, sejak di Amerika di mana ia tinggal dan mengapa ia ingin meninggalkan Amerika.??

Terbongkarnya skandal penculikan Shahram Amiri begitu transparan sehingga BBC terpaksa mengakuinya. Wartawan BBC di Washington menilai permintaan perlindungan Amiri dan keinginannya agar segera dipulangkan ke Iran telah menjadi skandal besar bagi CIA.???!!!

Namun pemerintah Amerika tidak tinggal diam. Demi menutupi skandal ini, mereka kemudian memanfaatkan media-media massa yang sejalan dengan kebijakan Washington. Media-media ini serentak mengulangi pernyataan para pejabat Amerika bahwa Shahram Amiri tiba di Amerika dengan keinginannya sendiri dan kapan saja menginginkan ia dapat meninggalkan negara ini.???

Media-media ini juga berusaha melakukan propaganda guna menciptakan peluang bagi pembebasan tiga warga Amerika yang memasuki Iran secara ilegal dan bekerja untuk memata-matai Iran. Dengan cara ini, mereka ingin memanfaatkan masalah Shahram Amiri untuk melakukan pertukaran dengan tiga warganya.

Padahal masalahnya berbeda. Shahram Amiri diculik di negara ketiga, sementara ketiga warga Amerika ditahan akibat aksi spionase dan memasuki negara lain secara ilegal. Untuk itu, tampaknya lebih baik bagi Washington menebus kesalahannya kepada bangsa Iran ketimbang memanfaatkan kasus penculikan Shahram Amiri sebagai alat membebaskan tiga warganya.(IRIB/SL/MF/15/7/2010)

Deplu Iran: Shahram Amiri Bukan Ilmuan Nuklir

Deputi konsuler dan parlemen di Departemen Luar Negeri Republik Islam Iran, Hassan ‎Qashqavi, saat menyambut kedatangan Shahram Amiri di bandara Imam Khomeini Tehran ‎mengatakan, Amiri adalah seorang peneliti perguruan tinggi dan Iran membantah ‎pemberitaan yang menyebutnya sebagai ilmuan nuklir. ‎

Shahram Amiri, dosen dan peneliti Universitas Industri Malek Ashtar itu diculik Juni 2009 ‎saat berada di kota Madinah untuk menunaikan ibadah umrah.‎

Beberapa waktu lalu, televisi Iran menayangkan rekaman video Shahram Amiri yang ‎menjelaskan bahwa dirinya diculik oleh agen AS dan Arab Saudi di Madinah dan dipaksa ‎mengaku sebagai ilmuan nuklir yang membeberkan penyimpangan dalam program nuklir ‎Iran. (IRIB/AHF/LV/15/7/2010)‎

Kamis Dini Hari, Shahram Amiri Tiba Di Tehran


Shahram Amiri akhirnya tiba di Airport Imam Khomeini Tehran dengan disambut oleh Deputi Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran dan Deputi Menteri Sains, Riset dan Teknologi.

Amiri meninggalkan Tehran bulan Juni tahun 2009 lalu untuk menunaikan ibadah umrah di tanah suci. Di kota Madinah ia diculik oleh agen dinas rahasia AS (CIA) yang bekerjasama dengan intelijen Arab Saudi.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Iran Ramin Mehman-parast Rabu (14/7/2010) kemarin mengumumkan bahwa Amiri telah meninggalkan Amerika. Dikatakannya, Deplu Iran akan menggunakan kanal-kanal diplomatik dan hukum untuk menindaklanjuti protesnya terhadap aksi penculikan Shahram Amiri oleh AS.

Amiri di Airport Imam Khomeini (ra) Tehran kepada wartawan mengatakan, "Di Amerika, saya berkali-kali menjalani interogasi. Mereka meminta saya untuk mengumumkan di depan televisi bahwa saya datang secara sukarela ke Amerika dengan membawa sebuah laptop yang berisi informasi-informasi rahasia. Mereka menekan saya untuk menyatakan bahwa saya meminta suaka dari Amerika."

Amiri menambahkan, "Pihak AS menekan saya. Mereka mengancam akan mengirim saya ke penjara Israel jika saya tidak bekerjasama dengan mereka."

Penculikan Amiri telah menjadi skandal besar yang memalukan bagi pemerintah AS yang mengklaim bahwa dosen dan peneliti Universitas Industri Malek Ashtar ini datang ke AS dengan kemauannya sendiri. Beberapa waktu lalu, televisi Iran menayangkan rekaman video Shahram Amiri yang menjelaskan bahwa dirinya diculik oleh agen AS dan Arab Saudi di Madinah dan dipaksa mengaku sebagai ilmuan nuklir yang membeberkan penyimpangan dalam program nuklir Iran. (IRIB/AHF/LV/15/7/2010)

Ilmuwan Nuklir Iran: 10 Menit Wawancara dengan CNN, 10 Juta Usd

Ilmuwan nuklir asal Iran yang diculik AS, Shahram Amiri, meyatakan bahwa AS mengusulkan dana sepuluh juta dolar untuk sekali wawancara dengan CNN selama sepuluh menit.

Amiri dalam wawancaranya dengan Press TV mengatakan, "Saya diminta dalam wawancaranya untuk mengatakan bahwa saya datang ke AS atas kehendak sendiri dan ingin bersuaka ke negara ini secara sukarela. Saya juga diminta supaya menyatakan senang karena bisa datang ke AS. Jika mengatakan itu semua dalam wawancara itu, saya akan diberi dana 10 juta USD."

Mengenai detail penculikannya, Amiri menyatakan bahwa semua masalah yang bersangkutan dengan penculikan akan disampaikan kepada media Iran. Ia juga menyatakan akan membela dirinya dari berbagai tudingan media-media massa Barat, khususnya AS.

Menanggapi kasus Amiri ini, para pejabat AS dalam pernyataan terbarunya mengklaim bahwa ilmuwan nuklir Iran itu datang ke AS atas kehendak sendiri dan mereka juga mempersilahkan Amiri untuk kembali ke Iran.

Sementara itu, Amiri menyatakan, "Dalam rekaman video setelah melarikan diri dari CIA yang dibantu oleh teman-teman saya, saya menegaskan bahwa rekaman yang ditayangkan televisi IRIB adalah benar. Dalam rekaman itu, saya menjelaskan masalah secara transparan, kepada masyarakat Iran."

Shahram Amiri diculik tahun lalu saat melakukan ibadah haji oleh Dinas Rahasia Amerika Serikat (CIA). Tahun lalu, para pejabat Iran setelah Amiri diculik, menyatakan bahwa penculikan ilmuwan muda Iran adalah konspirasi yang bekerjasama dengan AS. Akan tetapi para pejabat Washington menolak pernyataan itu, bahkan mengaku tidak tahu tempat hilangnya Amiri. Terkait hal ini, Pemerintah Arab Saudi juga mengaku tidak tahu-menahu masalah penculikan Amiri. (IRIB/AR/15/7/2010)

Crowley: "Amiri? Em… Saya Tidak Tahu, Tidak Bisa Menjawab"

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Philip Crowley, tidak mampu menjawab pertanyaan wartawan soal kasus penculikan ahli nuklir Iran, Shahram Amiri.

Dalam konferensi pers mingguannya, Crowley berusaha mengelak menjawab pertanyaan bertubi-tubi para wartawan soal Shahram Amiri. "Saya pikir dia (Amiri) berada di Kedubes Pakistan di Washington dan tengah bersiap kembali ke Iran. Seperti yang telah kami umumkan, Amiri datang ke Amerika dengan kemauannya sendiri dan keluar dari Amerika juga berdasarkan keinginannya sendiri," kata Crowley.

Wartawan: "Jika Amiri hanya seorang mahasiswa atau peneliti, mengapa pemerintah Amerika menjalin kontak dengannya?"

Crowley: "Anda bertanya kepada saya apakah dia menjalin kontak?

Wartawan: "Tidak, saya bertanya kapan..."

Crowley: "apakah dia mengatakan kepada kami untuk meninggalkan Amerika? Iya."

Wartawan: "Mengapa Amiri harus mengatakan keinginannya untuk pulang kepada Anda. Jika ia adalah seorang warga Iran biasa yang memiliki visa dan bebas berlalu-lalang, lalu mengapa ia harus memberitahukan niatnya untuk pulang kepada pemerintah Amerika?

Crowley: "Iya, Anda benar. Dia bebas."

Wartawan: "Akan tetapi dia tidak harus mengatakannya kepada pemerintah Amerika. Yakni seorang warga asing yang memiliki visa datang ke Amerika Serikat tidak perlu mengontak Kementerian Luar Negeri dan mengatakan, 'Hey, saya ingin pulang ke negaraku.' Lalu mengapa Amiri harus melakukannya?"

Crowley: "Saya tidak bisa mengatakan perincian soal siapa yang dihubungi Amiri. Pertanyaan yang mengemuka adalah apakah sebelum hari ini kami mengetahui niatnya untuk keluar dari Amerika atau tidak? Jawabannya positif dan kami membantu prosesnya. Saya tidak bisa mengatakan kepada Anda siapa yang dihubunginya dan mengapa."

Wartawan: "Bantuan seperti apa?"

Crowley: "Saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini. Saya tidak tahu apakah kami membantu relokasinya ke Amerika atau tidak?"

Wartawan: "Apakah Anda membiayai kepulangannya?"

Crowley: "Saya tidak bisa mengatakan hal ini."

Wartawan, "Sebelumnya, Anda mengatakan bahwa Amerika tidak menculik Amiri. Apakah Anda mengetahui hal ini bahwa negara lain yang menculik Amiri? Apakah relokasinya ke Amerika berkat bantuan pemerintah dan dinas rahasia negara lain?"

Crowley: "Saya tidak punya informasi tentang masalah ini. Saya tidak tahu."

Wartawan: "Anda menyatakan tidak tahu mengapa Amiri datang ke Amerika. Berikan penjelasan tentang status visanya kepada kami. Apakah ia mendapat sebelum datang ke Amerika atau setelah sampai ke Amerika?"

Crowley: "Visa termasuk dokumen rahasia."

Wartawan: "Apakah pemerintah pemerintah Amerika mengimbau Amiri untuk pulang ke Iran atau tidak?"

Crowley: "Saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini."

Wartawan: "Mengapa Anda tidak bisa menjawabnya?"

Crowley: "Karena sepertinya saya tidak tahu jawabannya."

Wartawan: "Apa sebab hubungan Amerika Serikat dengan Amiri? Mengapa di antara sekian banyak orang, Amerika harus menghubunginya?"

Crowley: "Saya katakan sekali lagi, saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini. Saya tidak tahu jawabannya." (IRIB/IRNA/MZ/SL/14/7/2010)

mainsource:http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2010/07/lmuwan-nuklir-iran-sekaligus-dosen-dan.html#axzz1UOYjN6AX

Film '300' Dan 'The Wrestler' dituntut Minta Maaf Oleh Iran
Tuesday, 03 March 2009
 Penasihat Presiden Iran menuntut permintaan maaf kunjungan tim Holywood yang terdiri dari aktor dan pejabat dan industri film Amerika, termasuk aktris Annette Bening. Film yang dianggap menghina Iran, yakni “300” dan “The Wrestler”. Menurut Javad Shamaqdari, penasihat seni dan film Presiden Iran, mengatakan.
Bahwa tanpa permintaan maaf, anggota industri film Iran menolak melakukan pertemuan dengan perwakilan dari sembilan anggota tim. “Dalam pandangan saya, ini sebuah kegagalan pertemuan dengan salah satunya menghina yang lainnya,” ujar Shamaqdari.

Film “300”, memperlihatkan potret pertempuran pada masa 480 sebelum masehi, yang mempertemukan 300 prajurit Sparta dengan ribuan sepasukan Persia di sebuah gunung di Yunani selama tiga hari. Yang menjadi kemarahan, adalah penggambaran orang Persia yang buruk, terlihat seksi dan jahat, sangat kontras dengan dengan Yunani yang terlihat terhormat.

Iran juga mengkritik “The Wrestler” yang dibintangi Mickey Rourke yang membintangi sebagai aktor gulat profesional yang sedang dalam persiapan pertandingan ulang dengan musuh bebuyutannya “The Ayatollah”. Selama pertandingan “The Ayatollah” mencoba mencekik Rourke dengan bendera Iran sebelum Rourke menarik bendera itu, kemudian menyobek dan melempar ke penonton.

Tim film dari Hollywoood yang berkunjung ke Iran dipimpin oleh Presiden Akademi Ilmu dan Seni film Sid Gains, aktor Bening dan Alfre Woodard, produser William Horberg, Programer Even Khusus dan Eksebisi Kurator Ellen Harrington dan Tom Pollock, mantan ketua Universial Picture. Shamaqdari mengatakan akan menyambut hangat kunjungan orang-orang film Amerika ini. “Namun tidak akan menghentikan mereka menuntut permintaan maaf dari mereka.” (rileks/http://www.igaul.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2140&Itemid=2)

Karena Saya Bertampang Udik???

Dia benar-benar menampilkan sesuatu yang berbeda. Apa yang dilakukannya tidaklah keluar dari apa yang telah menjadi keyakinannya... Sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru, sejarahpun pernah mempertontonkan apa yang diperlihatkannya pada dunia saat ini. Ya, kesederhanaan seorang pemimpin.Dia benar-benar meneladani apa yang telah dicontohkan sang Nabi panutannya. Sebuah kesederhanaan yang memikat.
Begitupun beberapa khalifah terpilih setelahnya. Dia mencontoh Umar bin Khattab ra, yang membuat duta negara seberang bingung keheranan ketika ia minta ditunjukkan dimana Khalifah negeri Islam yang kekuasaannya terbentang sepanjang semenanjung arabia, ia melihat sang Khalifah terbaring istrahat di bawah sebuah pohon,tanpa pengawal, tanpa kopasus. Dia pun benar-benar meniru kekasihnya, Imam Ali as yang ketika menjabat khalifah, tidak malu memakai terompah yang berkali-kali dijahitnya sendiri.Ia bertanya kepada sahabatnya, tahukah kamu berapa harga terompah ini ?, sang sahabat menjawab, " Ya Khalifah, meskipun engkau menjualnya, tak seorangpun yang mau membelinya."Dia bersabda, "Bagi saya terompah ini lebih berharga dibanding kekuasaan yang berada di tanganku sekarang, kecuali dengan kekuasaan ini aku menegakkan keadilan."

Ataupun sang Imam, pemimpin besar revolusi Islam di negara yang sekarang di pimpinnya. Ia mengatakan,"Di masa revolusi dulu, aku berkali-kali diinterogasi karena memasang gambar-gambar Imam Khomeini di dinding-dinding kampus."Ia betul-betul menjadi penerus dan memegang erat ajaran-ajaran sang Imam. Yang meninggalkan negara yang dipimpinnya dengan barang-barang warisan yang sama sekali tidak berharga. Bahkan rumah yang didiaminya pun masih status kontrakan sampai wafatnya.

Dunia terlalu banyak disuguhi tokoh-tokoh antagonis. Sehingga keberadaannya dianggap sesuatu yang asing. Sok suci dan munafik. Saya menjadi teringat dengan novel ayat-ayat cinta yang menampilkan Fahri sebagai tokohnya. Yang kontra memberikan komentar bahwa ketokohan Fahri terlalu sempurna, seseorang yang tidak mungkin ada saat ini.Penulisnya, hanya memberi komentar sederhana, "Justru bagi saya belum sempurna, akan saya sempurnakan lagi, bangsa ini butuh tokoh-tokoh yang berjiwa malaikat." Ya, dunia begitu sangat merindukan orang-orang seperti dia. Dia tak membutuhkan pujian, dia tak memanfaatkan apa yang telah menjadi kekuasaannya untuk kepentingan pribadi.




Dia membuat seorang diplomat asing sekaligus kontraktor tersentak, ketika ia berkata, "Saya tidak mungkin memenuhi keinginan saudara dengan harus mengorbankan rakyat saya."


Ketika pemimpin-pemimpin negara lainnya mendekat dan bangga menjadi sahabat-sahabat Amerika. Dia punya kebijakan lain. Dia menyatakan perlawanan. Katanya, perlawanan terhadap kedzaliman adalah keniscayaan.
Banyak yang mencintainya, namun tidak sedikit pula yang tidak menyukainya. Sampai seorang ustadz saya, Ust. Muh. Ihsan Zainuddin Lc yang sebelumnya begitu kukagumi menulis sebuah artikel dan memberi penilaian terhadapnya, sebagai musang berbulu domba. Semua orang berhak memberi komentar, siapapun bisa mencintainya, dan siapapun berhak untuk menjadi musuhnya.
Namun kenyataan yang tidak terpungkiri. Dia memimpin negaranya, menjadi pelaksana titah Rahbar dengan kesederhanaan yang memukau dan menjadi kecintaan rakyatnya. .
Karena itu, ia kembali terpilih kedua kalinya sebagai Presiden, dengan perolehan suara yang sangat spektakuler 63 %. Banyak pihak yang teriak menolak, AS dan Dunia Barat berang, karena menganggap Ahmadi Nejad adalah ganjalan paling serius bagi proses hegemoni Barat dan ancaman bagi eksistensi Israel. Dan beberapa pihak dari dalam negerinya sendiri menolak hasil pemilu karena Ahmadi Nejad pernah berjanji akan membongkar korupsi para mantan pejabat Iran. Ia pun bertanya, “Kenapa kalian tidak senang saya menjadi presiden di Iran? Apakah karena saya orang miskin dan bertampang udik? Buat saya, istana-istana kalian tidak lebih berharga daripada sehelai rambut jutaan orang miskin di negeri ini?"
Setahu saya, hanya beberapa pemimpin dunia saat ini yang memadukan keberaniaan dan kesederhanaan...Fidel Castro, Eva Morales, dan Hugo Chaves yang kiri. Serta dia yang Syiah....
mainsource:http://jumhuri-iran.blogspot.com/

0 comments to "Ilmuwan negara republik Islam Iran diculik (Nyata), sedangkan ilmuwan Amerika Serikat diculik di film Tansformer (Fiksi/tidak nyata)......"

Leave a comment