Home , , , , , , , � Aljazeera Akan Sensor Berita-Berita Anti-Amerika

Aljazeera Akan Sensor Berita-Berita Anti-Amerika

Aljazeera Qatar menghalangi publikasi berita dan isu yang merugikan Amerika Serikat. Televisi Alalam, Rabu (7/9) melaporkan, Wikileaks kembali membocorkan rahasia baru tentang pertemuan seorang agen rahasia AS dengan Wadah Khanfar, Direktur Utama Aljazeera, dalam membahas isi berita situs Aljazeera.

Dalam dokumen baru Wikileaks itu disebutkan bahwa Khanfar telah memberikan jawaban tertulis soal pendapat lembaga intelijen militer Amerika Serikat soal berita-berita yang dimuat pada bulan Juli, Agustus, dan September. Khanfar menegaskan bahwa isu-isu terbaru yang dimuat telah direvisi dan dikurangi tingkat kritiknya, dan dalam dua hari mendatang akan dihapus.

Khanfar juga menuntut adanya kesepakatan soal metode pengiriman fax dari kantor intelijen Amerika Serikat soal pengawasan terhadap media massa Arab, karena menurut Khanfar, fax-fax yang dikirim dari Amerika hingga saat ini dapat dengan mudah diakses oleh para pegawai Aljazeera.
(IRIB/MZ/AR/7/9/2011)

Iran: Intervensi Asing, Akar Terorisme

Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan, selama intervensi asing terus berlangsung di kawasan, maka terorisme tidak bisa diberantas.

"Untuk mencabut fenomena yang tidak menyenangkan itu di negara ini (Pakistan) dan kawasan, maka kita harus menemukan akar masalah ini dan bersatu dalam upaya untuk memberantasnya," kata Salehi pada hari Rabu (7/9).

Salehi membuat pernyataan pada pertemuan ke-18 Komisi Bersama Ekonomi Iran-Pakistan di Islamabad.

"Terorisme tidak terkait dengan agama atau bangsa tertentu," ujar Salehi. Ia menambahkan bahwa tujuan kelompok itu adalah untuk merusak stabilitas dan keamanan negara.

Lebih lanjut, Menlu Iran menjelaskan bahwa kebijakan utama Republik Islam Iran adalah melanjutkan kerjasama dan memperkuat hubungan dengan negara tetangga, terutama Pakistan.

Salehi, yang tiba di Islamabad kemarin, diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan beberapa pejabat senior Pakistan termasuk Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani.

Salehi juga akan melakukan dialog dengan Menteri Minyak dan Sumber Daya Alam Pakistan, Asim Hussain sehubungan dengan transfer gas Iran ke Pakistan. (IRIB/RM/8/9/2011)

Mehmanparast: Demi Kepentingan Ilegalnya, AS Dukung Teroris

Ramin Mehmanparast, juru bicara Departemen Luar Negeri Iran dalam jumpa persnya di Athena mengatakan, Amerika Serikat pendukung terbesar teroris dunia. "AS juga kerap berunding dan bertransaksi dengan para teroris," ungkap Mehmanparast.

"AS dan sejumlah negara sekutunya menetapkan defenisi khusus bagi terorisme sesuai dengan kepentingan ilegal mereka dan Washington adalah pendukung terbesar terorisme di dunia," tandas Mehmanparast di depan wartawan Iran dan asing Selasa (6/9) di Athena seperti dilaporkan IRNA. Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengisyaratkan dukungan AS terhadap kelompok teroris Rigi dan dialog dengan Taliban.

Di bagian lain pernyataannya, Mehmanparast mengkritik kinerja Presiden AS, Barack Obama terkait masalah internasinal. "Obama saat berkampanye di pilpres berjanji melakukan reformasi di kebijakan utama negaranya dalam menyikapi isu internasional, namun selama ini ternyata Obama masih mengekor pada kebijakan arogan, haus perang dan intervensif," ungkap Mehmanparast. Kini Obama menurutnya juga tetap melanjutkan haus perang dan intervensifnya di negara-negara lain guna menjamin kepentingan ilegal negaranya.

Jubir deplu Iran menambahkan, tak diragukan lagi AS adalah pendukung terbesar terorisme dunia dan untuk menjamin kepentingannya, Washington tak segan-segan mendukung serta bekerjasama dengan kelompok teroris. "Keberadaan Rigi di salah satu pangkalan militer AS di Afhanistan membuktikan hal ini, " tandas Mehmanparast.

Kepada wartawan Mehmanparast kembali menekankan status sipil program nuklir Iran. Dikatakannya, program nuklir Iran sepenuhnya ditujukan untuk kepentingan damai dan berada dalam koridor Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT) serta Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Selain itu, teknologi nuklir di Iran sepenuhnya produk dalam negeri dan mayoritas ilmuwan nuklir Iran adalah pemuda di bawah 35 tahun dan mereka bertanggung jawab merancang serta menjalankan program ini.

Ia menandaskan, aksi busuk Rezim ZIonis Israel dan Amerika Serikat meneror ilmuwan Iran akan sia-sia dan kami tidak akan melepas hak legal untuk menggapai teknologi damai nuklir dalam kondisi apapun. "Ini adalah tuntutan rakyat Iran," tegas Mehmanparast. (IRIB/IRNA/MF/7/9/2011)


0 comments to "Aljazeera Akan Sensor Berita-Berita Anti-Amerika"

Leave a comment