Home , , , , , � Gereja di BOM, Wahabi pro Zionis ingin Islam Sunni dan Syi'ah Bentrok dengan Kristen....brrrrrr...

Gereja di BOM, Wahabi pro Zionis ingin Islam Sunni dan Syi'ah Bentrok dengan Kristen....brrrrrr...






Organisasi Ahlul Bait Indonesia Kutuk Aksi Teror di Gereja Solo


Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ahlulbait Indonesia (ABI) setelah memahami dan mengikuti secara cermat peristiwa teror bom terhadap Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, mengecam tindakan tersebut.

Dalam statemennya, ABI juga menyatakan, "Perilaku ini telah menodai sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara yang menghormati kebhinekaan sebagaimana yang diamanatkan Pancasila dan UUD 45."

"Kami juga meyakini, perbuatan jahat tersebut dengan tendensi apapun, tidak dapat dibenarkan oleh hukum negara, agama, maupun hak-hak asasi manusia. Karenanya, DPP ABI menyatakan kecaman dan mengutuk keras siapapun pihak yang merencanakan pelaku dan otak di balik teror bom terhadap gereja-gereja, " tegas statemen yang dikirimkan ke meja redaksi IRIB, hari ini (Senin, 26/9/2011)

Lebih lanjut, DPP ABI dalam statemennya juga meminta pihak pemerintah supaya segera mengusut dan menyelidiki pihak-pihak yang bertanggungjawab atas tragedi tersebut dan menindak tegas terhadap semua pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut.

"Kami juga menghimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dengan tindakan keji tersebut, " tegas DPP ABI dalam statemennya yang dirilis hari ini. (IRIB/AR/MF/26/9/2011)

Inilah Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Solo

Polisi tidak sembarangan dalam mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah. Sejumlah rangkaian tes dilakukan mulai dari pencocokan foto hingga tes DNA.

Kapusdokes Mabes Polri Brigjen Musaddeq Ishak memaparkan, proses identifikasi dimulai setelah ledakan terjadi di gereja pada Ahad, 25 September pukul 10.55 WIB.

"Saat itu, pelaku difoto kemudian ditunjukkan kepada teman-temannya yang ditahan di Solo," kata Musaddeq dalam konferensi pers yang digelar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, (27/9/2011).

Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP) selesai dilakukan, pelaku langsung dibawa ke Jakarta. Jenazah tiba di RS Polri Kramat Jati pada Senin 26 September pukul 07.30 WIB. Begitu tiba, proses otopsi langsung dilakukan.

"Kita mengumpulkan data-data untuk melakukan penyidikan lanjut utamanya untuk proses identifikasi pelaku, kita kumpulkan data-data medis dan segala macam data sekunder," kata Musaddeq.

Musaddeq mengatakan, penyidik di rumah sakit juga mengumpulkan data primer yaitu data sidik jari, data gigi, dan data DNA dari jenazah tersebut. Sementara di lapangan, penyidik juga mengumpulkan data sidik jari dan contoh DNA dari keluarga.

"Dari data sekunder dari data medik kami temukan seorang laki-laki 25-35 tahun berkulit sawo matang. Kemudian kita cari data-data spesifik medis, tanda bekas operasi dan penebalan pada pergelangan kaki," kata Musaddeq.

"Dari data-data yang terkumpul dan dicocokkan, kesimpulan kami dari keterangan keluarga cocok, perbandingan foto, didapatkan kecocokan yang sangat signifikan, kami nyatakan match atau cocok bahwa pelaku adalah Hayat," lanjut Musaddeq.

Hayat
Polri mengungkapkan pelaku peledakan bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh adalah Hayat alias Ahmad Urip salah satu dari DPO pemboman Cirebon. Hal ini diketahui, dari sidik jari pelaku yang dicocokkan dengan pembuatan SIM yang dilakukannya pada tahun 2005. Selain itu dicocokkan dengan DNA dari istrinya Sifria Yosefa Dewi dan putrinya Naila di RS Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta. Termasuk data gigi yang dimiliki pelaku. Tes pemeriksaan DNA ini berlangsung selama 20 jam dan dan baru selesai pada jam 07.00 WIB. Hayat alias Ahmad Urip memiliki nama lahir Pino Damayanto.


Seperti yang diketahui, Hayat merupakan orang yang menjadi DPO teroris terkait aksi bom bunuh diri yang dilakukan M Syarif di Masjid Adz-Dzikro di Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, pada 15 April 2011.
Pino Damayanto adalah nama asli Ahmad Yosepa. Pino dilahirkan di Losari, Cirebon, 19 Oktober 1980 dan beralamat di Jalan Pandesan, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Kepada Tempo, orang tua Pino Damayanto alias Hayat, M. Daud Turani dan Hindun, meyakini bahwa pelaku peledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo, kemungkinan besar adalah anaknya.

"Saya lihat foto-foto di media. Saya 90 persen yakin itu anak saya," kata Daud di Jalan Pandesan, Kota Cirebon, Senin, 26 September 2011.

Daud dan Hindun mengaku belum diperiksa polisi. Tapi mereka sudah mendengar kabar bahwa istri dan anak Achmad sudah diperiksa. "Ya, mau bagaimana lagi. Sebagai orang tua saya pasrah," kata Daud yang mengatakan sudah lama tak bertemu atau berhubungan dengan anaknya itu.
Jaringan

Mabes Polri mengaku telah mengantongi sejumlah nama yang terindikasi merupakan jaringan yang tergabung dengan pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Ahmad Yosepa Hayat. Saat ini para pelaku sedang diburu.

"Kita sudah mengantongi nama mereka, kita sedang buru mereka," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Tronojoyo, Jakarta, Selasa (27/9/2011).

Anton mengatakan, saat ini jaringan tersebut tersebar di beberapa lokasi. Mereka berjumlah empat orang dengan inisial B, H ,Y dan H yang kesemuanya diduga mempunyai kaitan dengan pelaku bom bunuh diri Syarif yang meledak di Cirebon pada April 2011 lalu.

"Ini termasuk grup cirebon," katanya

Di mana tepat lokasi pemburuan terhadap mereka, polisi tidak bisa membeberkannya secara rinci. Menurutnya, saat ini tim terus bekerja menelusuri keberadaan mereka.

"Tepatnya di mana tidak bisa kita sampaikan. Kita tunggu hasil tim Densus 88 yang sedang bekerja di lapangan," tegasnya.

Kecaman
Presiden SBY mengecam keras bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah.

" Presiden meminta kepada masyarakat tetap waspada atas kejadian ini, " ujar Menko Polhukam Djoko Suyanto kepada pers di Jakarta, Hari Ahad (25/9)

Menurut Djoko, Presiden juga meminta kepada masyarakat tak boleh lengah untuk melaporkan hal-hal yang mencurigakan, karena masih ada orang atau kelompok yang rela mengorbankan diri untuk tujuan yang tidak jelas dan mengorbankan orang yang tidak berdosa.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah juga mengecam aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Ahad (25/9) sekitar pukul 10.55 WIB.

"Kami sangat menyesalkan masih adanya orang yang melakukan tindakan keji ini. Alasan dan dalil apapun tidak bisa membenarkan tindakan itu," kata Ketua PWNU Jateng, M Adnan, di Semarang, Jateng, Ahad ini.

Terlepas dari siapa pelaku dan motif bom bunuh diri itu, ia menjelaskan bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan dalam menyikapi perbedaan, termasuk perbedaan agama, sehingga tidak membenarkan aksi bom bunuh diri.

Senada dengan itu, Ketua PW Muhammadiyah Jateng, Kiai Haji Musman Thalib menyesalkan masih adanya aksi bom bunuh diri, apalagi dilakukan di tempat ibadah dan menyebabkan banyak umat yang tengah menjalankan ibadah menjadi korban.

Masih mengenai kutukan atas aksi bom bunuh diri di Gereja Solo, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ahlulbait Indonesia (ABI) juag megeluarkan statemen kecaman setelah memahami dan mengikuti secara cermat peristiwa teror bom terhadap Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah.
Dalam statemennya, ABI juga menyatakan, "Perilaku ini telah menodai sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara yang menghormati kebhinekaan sebagaimana yang diamanatkan Pancasila dan UUD 45."

"Kami juga meyakini, perbuatan jahat tersebut dengan tendensi apapun, tidak dapat dibenarkan oleh hukum negara, agama, maupun hak-hak asasi manusia. Karenanya, DPP ABI menyatakan kecaman dan mengutuk keras siapapun pihak yang merencanakan pelaku dan otak di balik teror bom terhadap gereja-gereja, " tegas statemen DPP ABI itu.

"Kami juga menghimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dengan tindakan keji tersebut, " tambah DPP ABI dalam statemennya yang dirilis hari ini. (IRIB/Detik, Republika/Tempo/Kompas/AR/27/9/2011)

0 comments to "Gereja di BOM, Wahabi pro Zionis ingin Islam Sunni dan Syi'ah Bentrok dengan Kristen....brrrrrr..."

Leave a comment