Home , , , , , , , , � Rahbar: Persatuan Islam Kunci Kebahagiaan Muslim Dunia

Rahbar: Persatuan Islam Kunci Kebahagiaan Muslim Dunia


Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzman Sayyid Ali Khamenei menegaskan, negara arogan dan imperialis saat ini gencar menyebarkan Islamphobia dan Syiahphobia. Hal ini beliau sampaikan dalam pertemuannya dengan ulama dan cendikiawan peserta Konferensi kelima Majma Ahlul Bait yang digelar di Iran. Di pertemuan yang digelar di kota suci Mashhad, Rahbar menilai kebahagiaan muslim khususnya pengikut Syiah hanya bisa dicapai dengan persatuan Islam.

Rahbar juga mengingatkan kapasitas para pengikut Ahlul Bait. Menurut beliau bangsa pertama yang membentuk negara berdasarkan ajaran Islam dan al-Qur'an adalah pengikut Ahlul Bait. Yang dimaksud Rahbar dalam hal ini adalah bangsa Iran. Rakyat muslim Iran tahun 1978-1979 memulai gerakan mereka menggulingkan rezim dispotik. Perjuangan tersebut dilakukan di saat dunia dikuasai dua kekuatan adidaya besar, AS dan Uni Soviet.

Pasca perang Dunia Kedua, mayoritas negara jika tidak dikuasai oleh AS pasti berada di bawah cengkeraman Uni Soviet. Blok Barat dan Timur saat ini dengan berbagai propaganda dan kekuatan politik serta ekonominya berusa menarik simpati negara dunia ketiga. Iran saat itu tidak terkecuali dari kondisi ini. Namun di tengah keheranan masyarakat dunia, bangsa Iran dengan dipimpin Imam Khomeini memiliki jalan ketiga dan mendirikan pemerintahan Islam di negara ini. Slogan Imam yang terkenal adalah tidak Barat dan tidak Timur, tapi Republik Islam.

Kemenangan Revolusi Islam di Iran berkat pengorbanan para pemuda muslim negara ini. Revolusi Islam juga membuktikan bahwa sistem komunis dan liberalis tidak mampu menjawab tuntutan generasi muda. Di sisi lain, Islam merupakan solusi tunggal dalam hal ini dan diciptakan demi kebutuhan umat manusia.

Terkait hal ini, Rahbar menekankan, ideologi materialis gagal memenuhi kebutuhan manusia dan isu-isu kontemporer. Rabhar juga menegaskan bahwa ajaran Ilahi termasuk ajaran Ahlul Bait harus disebarkan baik kepada umat Islam maupun non Islam. Kesadaran dan pengetahun berbagai bangsa baik muslim maupun non muslim terhadap ajaran Islam membuka kesempatan untuk meningkatkan kesadaran dan kebangkitan di tengah bangsa tertindas dunia khususnya Dunia Islam.

Selama lebih dari tiga dekade, Republik Islam Iran menjadi sasaran serangan imperialis dunia baik dari sisi militer, politik, ekonomi dan propaganda lainnya. Propaganda anti Iran ini dimotori oleh Amerika Serikat. Aksi ini hingga kini belum berhenti dan memasuki dekade keempat dari kemenangan revolusi Islam Iran, musuh masih tetap melanjutkan permusuhannya terhadap Tehran. Uniknya meski mereka berusaha keras menghancurkan Iran, namun upaya busuk mereka bukannya membuat bangsa Iran mundur, tapi semakin maju. Di sisi lain, umat Islam di kawasan satu demi satu mulai bangkit dan menentang penguasa despotik dengan berpegang teguh pada ajaran Ilahi.

Mesir, Tunisia, Libya, Yaman dan Bahrain dalam hal ini menjadi contoh nyata dari kebangktian Islam untuk menggulingkan rezim dikator yang menjadi boneka Barat. Sementara itu, Republik Islam Iran tetap menyatakan dukungannya atas revolusi rakyat Arab. (IRIB/MF/15/9/2011)


Rahbar: Kebangkitan Islam, Anugerah Ilahi

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, kebangkitan Islam baru-baru ini di dunia Muslim adalah awal bagi pembangunan yang lebih besar dan kekuasaan Islam di kawasan.

Ayatullah Khamenei menilai kebangkitan Islam di Mesir, Tunisia, Libya, Bahrain dan Yaman sebagai anugerah Ilahi. Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan dengan para tokoh agama dan intelektual Muslim dunia serta perwakilan Iran di Tehran pada Selasa (13/9).

Rahbar optimis bahwa gerakan-gerakan Islam yang sedang berlangsung benar-benar akan mengakhiri dominasi musuh besar Islam, khususnya rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat.

"Kini, para pemuda di negara-negara Muslim telah menjauhi pemikiran materialistik dan menjadi sadar akan ajaran Islam," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Rabhar memperingatkan ancaman yang ditujukan kepada negara-negara Muslim, termasuk upaya untuk menabur perselisihan di antara pengikut Syiah dan Sunni.

"Sejalan dengan kebijakan Islamphobia, arogansi global juga sedang mengejar kebijakan Syiahphobia dan kita perlu mewaspadai upaya ini," tegasnya.

Rahbar juga mendesak umat Islam untuk memperkuat persatuan demi mencapai kebahagiaan dan kemakmuran. (IRIB/RM/14/9/2011)


Ahmadinejad: Jika Ingin Eksis, Rubah Perilaku

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan pada hari Kamis (15/9) bahwa kekuatan hegemoni akan eksis jika mereka mengubah perilaku dan beralih ke jalan para nabi suci.

"Ini adalah ajakan penuh kasih," kata Ahmadinejad di tengah kerumunan warga kota Bileh Savar di Provinsi Ardebil, barat laut Iran.

"Kekuatan hegemoni sengaja mendirikan rezim Zionis untuk menopang dan mempertahankan kekuasaan mereka di kawasan. Namun, otoritas mereka memudar berkat rahmat dari Yang Maha Kuasa dan sejak awal mereka punya niat untuk melakukan kejahatan," tegas Ahmadinejad.

Ahmadinejad menandaskan, kekuatan arogan tanpa malu-malu mengancam Iran, tapi kini mereka harus memikirkan cara untuk menyelamatkan diri sendiri. (IRIB/RM/15/9/2011)


Demi Bangsa, Ahmadinejad Siap Dihina

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyampaikan sumpahnya untuk membela hak-hak bangsa. Dalam pidatonya di kota Khalkhal, provinsi Ardebil, Ahmadinejad menyatakan tak akan mundur untuk membela hak bangsa.

" Meski semua negara menghina saya dan melempar berbagai tuduhan, saya tidak akan mundur dari hak membangun bangsa Iran, " kata Presiden Ahmadinejad pada hari Rabu (15/9/2011).

Lebih lanjut Ahmadinejad menyebut kekuatan asing berambisi mewujudkan hegemoninya di kawasan, bahkan dunia. Barat terus melakukan upaya-upaya untuk menciptakan hambatan bagi bangsa Iran.

Presiden Ahmadinejad juga mengatakan, kekuatan asing sepenuhnya menyadari bahwa bangsa Iran tidak akan mengizinkan mereka untuk menjarah kekayaan bangsa-bangsa di dunia. (IRIB/PressTV/AR/PH/15/9/2011)


Ahmadinejad: Iran Tetap Mendukung Muqawama dan Bangsa Palestina

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyebut transformasi dunia tengah mengalami perubahan yang menguntungkan muqawama serta bangsa Palestina. "Kejahatan dan pembantaian massal Rezim Zionis Israel tidak akan mampu mencegah mereka dari kehancuran," ungkap Ahmadinejad.

Hal ini dinyatakan Presiden Iran Sabtu (3/9) dalam kontak teleponnya dengan Khaled Meshaal, Ketua Biro Politik Hamas. Seraya mengucapkan selamat Idul Fitri kepada Meshaal, Ahmadinejad mengingatkan,"Saya optimis bahwa pada malam Lailatul Qadr, Allah swt telah menentukan kemenangan bangsa Palestina dan kita dalam waktu dekat akan menyaksikan kebebasan seluruh wilayah Palestina."

Presiden Iran menekankan, bangsa Iran senantiasa berada di samping muqawama dan bangsa Palestina serta akan terus mendukung mereka hingga mencapai kemerdekaan penuh.

Sementara itu, Meshaal seraya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada bangsa, pemerintah serta Rabhar menegaskan bahwa bangsa Palestina akan konsisten dengan perjuangannya hingga mencapai kemenangan.

Ia menegaskan, muqawama dan bangsa Palestina senantiasa mengingat dukungan penuh bangsa serta pemerintah Iran. (IRIB/IRNA/MF/4/9/2011)

0 comments to "Rahbar: Persatuan Islam Kunci Kebahagiaan Muslim Dunia"

Leave a comment