Home , , , , , , , � Cakar Garuda dan Harimau Malaya : Indonesia VS Malaysia seagames 2011 in FINAL

Cakar Garuda dan Harimau Malaya : Indonesia VS Malaysia seagames 2011 in FINAL




Bung, Ayo, Bung!
Surat untuk Kurnia Meiga, Egi, Tibo, dkk.
Zen Rachmat Sugito - detiksport
Senin, 21/11/2011 08:13 WIB


detiksport/Meylan Fredy Ismawan



































Jakarta
- Kepada semua punggawa timnas U-23, ingatlah: sejarah hanya mengabadikan nama para juara. Maka, bertarunglah, menanglah, dan jadikan namamu abadi! Yeah, sejarah memang kerap tak adil bagi mereka yang kalah, mereka yang mungkin sudah bertarung sekuatnya dan melawan dengan sebaik-baiknya. Tapi, apa boleh bikin, begitulah tabiat sejarah: ia hanya mencatat para pemenang, hanya mau mengabadikan para juara. Kadang ada yang berkata kemenangan bukan segalanya. Ada juga yang bilang yang terpenting bermain dengan indah dan bertanding dengan penuh kegembiraan. Perkataan seperti itu tak sepenuhnya salah. Tapi, Kawan, mungkin kau juga sudah sangat tahu: Indonesia sudah terlalu sering kalah dan akhirnya terbiasa menjadi pecundang. Sedihnya lagi, kekalahan yang datang seringkali bukan jenis "kekalahan yang indah", tapi kekalahan yang sebenar-benarnya kekalahan: kalah secara hasil, kalah secara permainan, dan tragisnya kadang diselimuti bau gajah yang tak sedap . Dua puluh tahun sudah Indonesia berada dalam situasi seperti itu, 20 tahun sudah Indonesia tak merasakan pengalaman menjadi juara. Indonesia hanya pernah mengendus bau juaranya saja, tapi tak pernah benar-benar bisa merengkuhnya. Setelah 1991, beberapa kali Indonesia "nyaris" jadi juara, tapi tak lebih dari "nyaris", hanya "nyaris". Tidak di SEA Games, tidak di Piala AFF/Tiger. Semua serba "nyaris". Karena terbiasa dengan "nyaris", itu pula yang selalu diulang-ulang dan diceritakan: nyaris mengalahkan Uni Soviet di Olimpiade 1956, nyaris lolos Olimpiade 1976, nyaris juara Piala AFF, dan nyaris-nyaris yang lain. Karena terbiasa dengan "nyaris" itu jugalah kita dilenakan oleh julukan-julukan yang simbolik saja: (pernah jadi) Macan Asia, negara gila bola, dll., dkk. Karena itulah surat ini ingin berterus terang mengatakannya: Indonesia tak bisa terjerembab lebih lama dan terperosok lebih dalam lagi. Indonesia butuh sebuah pencapaian baru, sebuah tonggak, suatu milestone, yang dibangun oleh tangan dan kaki dari generasi terbaru. Karena kita tak bisa lagi terus menerus mengelap-elap peninggalan lama saat para jiran kita sudah melaju dan memancangkan target-target baru yang lebih jauh. Apa boleh bikin! Beban itu kali ini memang ada di pundakmu. Ya, beban. Aku harus berterus terang mengatakannya karena tak ingin mengenteng-entengkan hanya sekadar untuk membesarkan hati. Lagi pula, aku juga tak ingin berpura-pura, kami tak ingin berpura-pura: Indonesia ingin gelar juara. Hanya dengan itulah aku (mungkin juga Indonesia) akan mengingat nama kalian, mengenang sampai lama, sampai jauh di kemudian hari! Sejarah itu, Kawan, hari ini sudah di depan ujung hidungmu. Hanya tinggal sejengkal lagi jaraknya dari jangkauan kedua tanganmu. Apakah kau sudah bisa mulai mencium baunya? Apakah kau sudah mulai dapat mengendus aromanya? Kesempatan yang sudah amat dekat ini, peluang untuk diingat dan dikenang ini, mungkin tak akan datang sebanyak dua kali. Generasi berikutnya mungkin akan mendapat kesempatan serupa, tapi tak ada yang bisa menjamin kau akan mendapatkan kesempatan seperti ini sekali lagi. Siapa tahu ini akan jadi kesempatanmu satu-satunya. Kawan, tentu kau tidak akan sudi menukar momen bersejarah ini dengan apa pun juga, bukan? Jadi, bertandinglah seakan-akan laga final SEA Games 2011 adalah pertandingan terakhirmu. Menderita dan sekaratlah hanya untuk hari ini saja agar selanjutnya kau bisa menjalani sisa hidupmu sebagai seorang juara! Bung, ayo, Bung! =========== *Penulis adalah penyuka sejarah, penikmat sepakbola. Beredar di dunia maya dengan akun Twitter @zenrs ( roz / a2s )

PSSI Bagi-bagi Bonus untuk Timnas U-23 dan Timnas Futsal

Tribunnews.com - Selasa, 22 November 2011 22:59 WIB

PSSI Bagi-bagi Bonus untuk Timnas U-23 dan Timnas Futsal
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Penyerang Timnas Indonesia, Patrich Wanggai, meminta maaf kepada penjaga gawang Malaysia akibat insiden kecil dalam pertandingan Final SEA Games, antara Indonesia dan Malaysia, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (21/11/2011). Indonesia maju ke babak final setelah menyingkirkan Vietnam 2 0 Sabtu lalu. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews.com Iwan Taunuzi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSSI secara resmi telah membagi-bagikan bonus kepada timnas U-23 dan timnas futsal yang telah berprestasi diajang SEA Games XXVI. Meski tak sesuai target (meraih emas) perjuangan mereka layak diberi apresiasi.

Timnas U-23 mendapat medali perak setelah kalah melawan Malaysia di babak final. Timnas Futsal justru membalas dengan mengalahkan Malaysia pada perebutan medali perunggu dengan skor 3-2 untuk kemenangan timnas futsal.

Bertempat di kediaman Arifin Panigoro di jalan Jenggala, Jakarta, PSSI memberikan bonus Rp 50 juta kepada seluruh pemain timnas U-23 yang berjumlah 27 pemain dan 14 official timnas U-23 (termasuk di dalamnya pelatih). Itu berarti total bonus yang diberikan Arifin Panigoro mencapai Rp 2.000.050.000,-. Sementara untuk timnas futsal Rp 20 juta.

"Karena timnas U-23 mendapat perak bonusnya lebih besar dari timnas futsal yang mendapat perunggu. Kalau timnas futsal dapat perak, maka mereka juga dapat Rp 50 juta juga," kata Bernhard Limbong selaku penanggungjawab timnas, Selasa (22/11/2011) malam.

Bonus yang dikeluarkan PSSI tentu berbeda dengan pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga yang hanya memberikan bonus kepada 11 pemain inti dan pelatih. "Yang jelas kami melebihi pemerintah," imbuhnya.

teambanjarkuumaibungasnya.blogspot.com- Indonesia dan Malaysia adalah 2 (dua) negara serumpun sama-sama satu rumpun melayu, kalau sampai Indonesia dan Malaysia bersatu tentu akan membuat iri para pendengki, yang terbiasa menebarkan perpecahan sehingga dunia pun tidak menjadi aman untuk ditinggali, baik di Malaysia dan di Indonesia, Jadi intinya..Hidup Malaysia..Hidup Indonesia..Hidup bangsa melayu...kalian Harimau Muda dan Garuda Muda adalah simbol masa depan dunia .... ..InsyaAllah...jadi jangan pernah terprovokasi untuk berpecahbelah sesama rumpun Melayu yang kita cintai bersama ini, tetapi bergandengtanganlah untuk kesejahetraan, kedamaian yang mengakibatkan 2 negara menjadi sehati dan akan bersama-sama menghadapi Musuh dari dalam dan luar yang ingin memecah kedamaian ini, janganlah menjadi provokator seperti Zionis yang selalu memecahbelah persatuan dan membuat api permusuhan...jayalah 2 negara malaysia dan indonesia.....Olahraga adalah simbol "kuatnya" persahabatan kita.....^_^.....

0 comments to "Cakar Garuda dan Harimau Malaya : Indonesia VS Malaysia seagames 2011 in FINAL"

Leave a comment