"Ziarah dan Tawassul kepada para imam yang suci telah dikenal dan dipraktikkan kaum muslimin sejak dari kurun pertama, kitab-kitab sejarah dan riwayat menjadi saksi dalam masalah ini. Kami beberapa kali menyampaikan bahwa kami bersedia duduk dalam satu majelis dialog dengan mufti besar Wahabi, dengan berdalil daripada kitab-kitab mereka, kami akan buktikan bahwa mereka berada di jalan yang salah." |
Menurut Kantor Berita ABNA, Ulama Marji' Taqlid, Ayatullah Al Uzhma Nasir Makarim Syirazi dalam pengajian Fiqh Kharij di masjid A'zam, kota Qom Republik Islam Iran mengucapkan selamat Hari Al-Ghadir dengan mengingatkan tentang hadis Nabi saww, "Menurut riwayat dari Rasulullah saww, salah satu tanda keimanan seseorang adalah menghidupkan malam, bertahajjud dan memohon pertolongan kepada Allah SWT. Selain itu tanda-tanda keimanan ialah berpuasa dan tidak mementingkan keduniaan dan material".
"Riwayat ini ditujukan kepada kita, yang mendakwahkan diri sebagai Syiah, Al-Ghadir tanda kepemimpinan untuk kita, namun hendaklah kita ketahui perayaan dan kelaziman tawassul ini tidak mencukupi."
Marji' Taqlid ini mengatakan, "Di dalam negara pemerintahan Ali bin Abi Talib terdapat beberapa amalan tidak bermoral dan penggelapan harta. Kita perlu berusaha menzahirkan penampilan keimanan".
Ayatullah Syirazi menambah, "Membuat pengakuan kecintaan saja masih tidak mencukupi, hendaklah kesan-kesan kecintaan terhadap ajaran Ali bin Abi Talib dan para imam yang lain, kegiatan-kegiatan mereka perlu ada di dalam sikap dan perbuatan kita".
Beliau menegaskan, "Sudah beberapa kali saya tegaskan, alim ulama dan para pelajar hendaklah lebih maju dalam amalan dan tindakan yang menzahirkan hakikat keimanan dan kecintaan terhadap kepimpinan (wilayah)".
Ulama Marja Taqlid ini menyatakan, "Baru-baru ini berita tidak menyenangkan dari Kuwait sampai kepada kita dan telah menunjukkan kebiadaban dua imam solat Jum'at Wahabi terhadap kesucian Imam Husain as di mana manusia pasti malu untuk menerangkannya".
Beliau dalam mengecam dua da'i Wahabi tersebut mengatakan, "Kedua-dua ulama ini menunjukkan kelancangan dan menghina, ziarah kemakam Imam Husain as dihitungnya sebagai syirik dan kufur, keduanya juga memprovokasi masyarakat agar menjadi orang-orang yang menaruh kebencian terhadap Syiah, mereka digerakkan untuk menjadi anti Syiah."
Ayatullah Makarim Syirazi menerangkan, "Ulama Kuwait lainnya telah memprotes peryataan mereka tersebut bahkan Kementerian Agama Kuwait telah mencekal kedua orang tersebut untuk kembali berkhutbah selama dua sampai empat bulan."
Selanjutnya Ayatullah Makarim Syirazi menegaskan, "Perlu pemerintah Kuwait ketahui, bahwa mereka inilah yang sesungguhnya pengacau, musuh keamanan dan kestabilan Negara. Keduanya tidak paham makna tauhid, tawassul, syirik dan kufur disebabkan kejahilan mereka tentang sunnah Nabi saww. Kelemahan ilmu merekalah yang membuat mereka terjebak dalam fanatisme buta."
Mengenai Tawassul dan Ziarah, Ayatullah Syirazi menerangkan, "Ziarah dan Tawassul kepada para imam yang suci telah dikenal dan dipraktikkan kaum muslimin sejak dari kurun pertama, kitab-kitab sejarah dan riwayat menjadi saksi dalam masalah ini. Kami beberapa kali menyampaikan bahwa kami bersedia duduk dalam satu majelis dialog dengan mufti besar Wahabi, dengan berdalil daripada kitab-kitab mereka, kami akan buktikan bahwa mereka berada di jalan yang salah".
Ayatullah Makarim Syirazi mengecam tidakan Wahabi-Salafi dan ekstrimis dengan menegaskan: "Mereka ini adalah golongan minoritas yang ucapannya bertentangan dengan seluruh ulama Islam, di Mesir makam kepala Sayyidina Husain as sebagaimana Haram Ahlul Bait di Iraq yang menjadi perhatian umum masyarakat Syiah dan Ahlu Sunnah, orang ramai beramai-ramai menziarahi tempat-tempat ini, para ulama al-Azhar turut memperbolehkannya, mala baru-baru ini mufti Mesir, Syaikh Jum'ah dengan sepenuh hati mempertahankan keberadaan tempat suci tersebut dan berkata jikalau mereka (orang-orang Wahabi) hendak mengancurkan situs-situs Islam yang suci, saya akan memootong tangan-tangan mereka".
Ustad Hauzah ilmiyah Qom ini mengatakan, "Ketika kita katakan kepada mereka, jika pemusnahan makam-makam suci ini kamu anggap perlu, mengapa makam Nabi saww tidak kamu hancurkan? Mereka pasti akan menjawab bahwa suara seluruh umat Islam dan ulama akan bangkit dan masalah ini dan ini menunjukkan bahwa mereka ini minoritas".
Merujuk kepada Wahabi, Marja' Taqlid ini menganjurkan supaya mereka berhenti menghancurkan kewibawaan Islam dengan jalan yang salah. Beliau menegaskan, "Individu ini tidak boleh berkhayal bahwa pengikut Syiah di Kuwait bersendirian, seluruh dunia Syiah bersama mereka, penghinaan terhadap mereka adalah penghinaan kepada seluruh pengikut Syiah".
"Saya harap pejabat pemerintahan Kuwait menghalangi khatib dan penulis asing yang memecah belahkan umat, saya juga meminta pengikut mazhab Syiah di negara ini menjauhkan diri dari perpecahan", pesan Ayatullah Makarim Syirazi menutup ceramahnya.(18/11/2011/abna.ir)
Konferensi Membela Al-Quran di Norwegia Ditolak Wahabi
"Organisasi Pemuda Islam Norwegia dibentuk atas nama agama oleh para pemuda Islam dari negara-negara Pakistan dan Somalia. Di kalangan mereka terdapat pengikut mazhab Syiah dan Sunni yang akan berkerjasama mensukseskan konferensi ini. Namun yang penting adalah Wahabi tidak mempunyai tempat di dalam organisasi ini". |
Menurut Kantor Berita ABNA, Konferensi Membela Al-Quran yang akan dilangsungkan di Norwegia mendapat tantangan hebat dari kelompok Wahabi melalui halaman-halaman situs website yang mereka kelola.
Muhammad Zahir, jurubicara penyelenggara konferensi tersebut menyatakan keheranannya dengan tindakan kelompok Wahabi di beberapa negara Eropa. Beliau mengatakan, "Konferensi ini diadakan hanya untuk mempertahankan nilai-nilai Al-Quran yang menghadapi serangan anti-kitab suci Islam".
Beliau menambahkan, "Saya sangka organisasi-organisasi Kristiani dalam negara-negara Scandinavia dan beberapa negara Eropa yang akan mengharamkan dan memprotes penyelenggaraan konferensi ini, namun di saat ini kami justru menyaksikan kecaman dan protes justru berasal dari tindakan individu dan kelompok yang berlabel Islam."
Muhammad Zahir menyatakan kekesalan atas propaganda negatif Wahabi terhadap konferensi yang akan diselenggarakan pertama kali di Norwegia tersebut. Beliau menyebutnya sebagai usaha pecah belah dan fanatik Mazhab. Menurut beliau, "Organisasi Pemuda Islam Norwegia dibentuk atas nama agama oleh para pemuda Islam dari negara-negara Pakistan dan Somalia. Di kalangan mereka terdapat pengikut mazhab Syiah dan Sunni yang akan berkerjasama mensukseskan konferensi ini. Namun yang penting adalah Wahabi tidak mempunyai tempat di dalam organisasi ini".
Konferensi yang akan berlangsung di Universitas Oslo, ibu kota negara Norwegia pada 19 November 2011 ini bertujuan menerangkan hakikat sebenarnya mengenai Al-Quran dan ajaran kemanusiaan sebagai mukjizat Nabi saww sepanjang zaman.
6 Teroris Wahabi Ditangkap, 25000 Kg Bahan Peledak Disita
Pihak kepolisian Pakistan menangkap enam militant anti Syiah dan menyita sekitar 25 ribu kilogram bahan peledak dari ladang peternakan di Mandi Bahauddin yang termasuk dalam kawasan Punjab. |
Menurut Kantor Berita ABNA, Pihak kepolisian Pakistan menangkap enam militant anti Syiah dan menyita sekitar 25 ribu kilogram bahan peledak dari ladang peternakan di Mandi Bahauddin yang termasuk dalam kawasan Punjab.
Sekelompok teroris tersebut sedang mengadakan persiapan untuk melancarkan serangan kepada umat Syiah di bulan Muharram di Lahore, Multan dan Faisal Abad. Menurut kelompok ini, memasuki bulan Muharram umat Syiah akan banyak mengadakan majelis dan karnaval-karnaval untuk mengenang kesyahidan Imam Husain as sehingga akan menjadi sasaran empuk bagi mereka untuk meledakkan bom di tengah-tengah kerumunan orang-orang Syiah.
Menurut laporan pihak kepolisian Pakistan, kelompok teroris telah diincar oleh kepolisian sejak enam bulan lalu dan ditunggu waktu yang tepat untuk membekuk aksi mereka.
Komplotan teroris ini bergerak aktif di kawasan Swat, Swabi, Mardan, Bhakhar, Dera Ismail dan Quetta.
Sepuluh Muharam merupakan hari penting di dalam mazhab Syiah dalam memperingati kematian cucu Rasulullah yang dibunuh oleh Yazid bin Muawiyah. Kebanyakan majelis duka akan berlangsung di beberapa Husainiyyah, Masjid dan jalan-jalan. Dalam beberapa tahun terakhir ratusan jiwa menjadi korban akibat peledakan bom maupun serangan bersenjata dari kelompok teroris anti Syiah.
Rahbar: Tentara, Pasdaran dan Basij Siap Memukul Setiap Agresor
Seraya menyebut angkatan bersenjata sebagai kebanggaan bangsa dan negara Iran serta benteng kokoh pertahanan nasional, Ayatullah Imam Ali Khamanei memperingatkan musuh-musuh Iran dan mengatakan, bangsa Iran bukanlah bangsa agresor. Tapi bangsa ini siap membalas serangan apapun dengan sangat telak dan menghancurkan pihak agresor. |
Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam sebuah pernyataan penting menegaskan, bangsa Iran akan membalas setiap agresi yang ditujukan ke negara ini dengan sangat telak. Hal itu beliau nyatakan Kamis (10/11) pagi dalam acara pengambilan sumpah keprajuritan dan wisuda taruna Akademi Militer Ketentaraan Republik Islam Iran di Akademi Militer Imam Ali (as) Tehran.
Seraya menyebut angkatan bersenjata sebagai kebanggaan bangsa dan negara Iran serta benteng kokoh pertahanan nasional, beliau memperingatkan musuh-musuh Iran dan mengatakan, bangsa Iran bukanlah bangsa agresor. Tapi bangsa ini siap membalas serangan apapun dengan sangat telak dan menghancurkan pihak agresor.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, rakyat Iran bukan bangsa yang duduk berpangku tangan menanggapi ancaman kosong kubu adidaya materi yang sudah keropos termakan ulat dari dalam.
Beliau menegaskan, siapa saja yang berpikir menyerang Republik Islam Iran harus siap merasakan tamparan keras dan pukulan telak dari Tentara, Pasukan Garda (Pasdaran), dan Basij, atau singkatnya dari seluruh elemen bangsa Iran yang besar.
Lebih lanjut Rahbar yang juga Panglima Tertinggi Seluruh Korps Angkatan Bersenjata menyeru bangsa Iran khususnya jajaran angkaran bersenjata agar selalu menjaga kesiagaan untuk melangkah di jalan kehormatan nasional dan kekuatan internasional.
"Pemerintahan Republik Islam yang kokoh, persatuan nasional dan kedekatan hati seluruh elemen bangsa Iran adalah faktor penangkal musuh yang paling penting. Semua pihak bertanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan kekokohan pemerintahan ini," imbuh beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, bangsa dan negara yang bisa membuktikan kesiapannya untuk resisten dan gigih membela kemerdekaan, harga diri, cita-cita dan eksistensinya akan selalu terhormat.
Seraya menyebut kesiagaan angkatan bersenjata Iran khususnya tentara untuk membela negara dan bangsa, beliau menandaskan, kesiapan pertahanan angkatan bersenjata yang disertai ketaatan beragama, keimanan dan ketaqwaan sangat membanggakan bagi negara dan bangsa Iran. Kondisi ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Dalam acara ini para taruna teladan memperoleh hadiah dan penyematan lencana dari tangan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Khamenei. Acara diakhiri dengan parade militer di depan Panglima Tertinggi Seluruh Korps Angkatan Bersenjata.
0 comments to "Membela Al-Qur'an malah ditentang Wahabi????? : Yoo...berdiskusi dengan WAHABI... (Masih kepala Batu nggak ya???!!!)"