Home , , , , , , , , , , , , , � Zionis Israel, Inggris dan Amerika cs akan Serang Negara Islam yg mempunyai Sandi Perang " Baginda Nabi Muhammad Rasulullah "....Mustahil ''BERANI"...

Zionis Israel, Inggris dan Amerika cs akan Serang Negara Islam yg mempunyai Sandi Perang " Baginda Nabi Muhammad Rasulullah "....Mustahil ''BERANI"...















Israel dan Inggris Diperkirakan Tengah Merancan Serangan ke Iran

Panglima militer Inggris, Jenderal Sir David Richards secara rahasia melakukan kunjungan ke Tel Aviv awal pekan ini. Berita kunjungan Sir Richards itu dipublikasikan oleh The Jerusalem Post, mengutip keterangan dari sumber-sumber di dalam militer Israel.

Sir Richards dikabarkan telah menggelar pertemuan dengan para panglima senior militer Israel. Namun tidak ada keterangan lebih lanjut soal topik yang dibicarakan.

Pejabat Inggris itu juga berkunjung ke wilayah utara Palestina pendukdukan di dekat perbatasan dengan Lebanon.

Kunjungan rahasia Sir Richards itu dilakukan di saat Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan menteri pertahanannya Ehud Barak, terus bergerilya menggalang dukungan dari para anggota kabinet terhadap rencana serangan ke Iran.

Laporan lainnya menyebutkan, setelah kunjungan Sir Richards, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak tiba di Londong Rabu 2/11) guna bertemu dengan Sir Richards dan Menteri Pertahanan Inggris, Philip Hammond, serta Penasehat Keamanan Nasional Sir Peter Ricketts.

Media massa Inggris juga mensinyalir bahwa Inggris tengah menyusun rencana serangan ke Iran melalui pengembangan rudal penjelajah untuk kapal-kapal selam.

Namun para pengamat berpendapat bahwa gembor serangan ke Iran oleh media tidak lebih dari sekedar perang urat saraf terkait program nuklir damai Republik Islam Iran.

Republik Islam Iran telah mengumumkan bahwa program nuklirnya bertujuan damai dan dikontrol langsung oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Bahkan IAEA hingga kini tidak menemukan adanya penyelewengan dalam program nuklir Iran.

Di lain pihak, para pejabat Iran mengancam bahwa segala bentuk serangan terhadap Iran akan sangat merugikan para penyerang.

(IRIB Indonesia/MZ/SL/Sabtu, 2011 November 05 02:40)

Khatib Tehran: Hegemoni AS di Dunia Berakhir

Khatib shalat Jumat Tehran, Ayatollah Sayid Ahmad khatami dalam khutbahnya, menyinggung peristiwa pendudukan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tehran pada 4 November 1979 silam, yang kini dikenal sebagai Hari Anti Imperialisme dan Hari Mahasiswa Iran. Dikatakannya, hegemoni AS atas dunia mulai redup dan kapitalisme dunia gagal menjawab tuntutan-tuntutan masyarakat.

Seraya menyatakan bahwa AS sedang menghadapi tumpukan masalah baik di dalam maupun luar negeri, Ayatullah Khatami menandaskan, berlanjutnya protes di Wall Street mengindikasikan sebuah realita bahwa sistem Barat telah gagal dan terjebak dalam kubang yang digali oleh mereka sendiri.

Berbicara tentang usulan baru-baru ini sejumlah pejabat AS untuk meneror para panglima Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Ayatollah Khatami menegaskan, semua bukti dan dokumen menunjukkan bahwa AS adalah terorisme negara terbesar di dunia. Ditambahkannya, pengakuan untuk meneror para panglima Pasdaran merupakan puncak kehinaan AS di kancah internasional.

Menyinggung tentang dukungan Washington terhadap para diktator di kawasan, ulama terkemuka ini mengatakan, AS tidak mampu membendung gelombang kebangkitan Islam yang menerpa Timur Tengah dan Afrika Utara, sebab era hegemoni telah berakhir dan para penguasa tiran tidak punya tempat di tengah masyarakat.

Pada bagian lain khutbahnya, Ayatollah Khatami berbicara tentang kekejaman rezim Al Khalifa di Bahrain. Dikatakannya, AS dan Arab Saudi adalah pendukung utama rezim Bahrain. Mereka berupaya mempertahankan pemerintah diktator dengan membantai rakyat.

Seraya menyinggung penahanan sejumlah perempuan tak berdosa di penjara-penjara rezim Al Khalifa, Ayatullah Khatami menjelaskan, mereka disiksa dengan cara yang paling buruk dan dosa mereka adalah menyampaikan tuntutan yang sah.

Ayatollah Khatami lebih lanjut menyoroti penarikan pasukan AS dari Irak. Menurutnya, AS setelah pendudukan panjang, terpaksa meninggalkan Irak, karena pendudukan negara itu tidak memberi sesuatu kepada Washington kecuali bencana dan kehinaan.

"Selama 50 tahun lalu, AS telah melakukan intervensi militer baik langsung atau tidak terhadap puluhan negara. Akhirnya, mereka juga terpaksa keluar secara memalukan dari Irak," tambahnya.

"Bahtera AS di kancah internasional telah terdampar dalam lumpur dan arogansi dunia tidak akan pernah mampu mengibarkan panji melawan gelombang kebangkitan Islam," tegas Ayatollah Khatami, yang diikuti pekikan takbir para jamaah shalat Jumat. (IRIB Indonesia/RM/SL/

Bajak Laut Itu Berasal dari Israel?

Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengecam keras manuver dan ancaman rezim Zionis Israel yang semakin intens terhadap konvoi laut pembawa bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menyebutnya sebagai aksi "Bajak Laut". Hamas meminta kepada lembaga-lembaga internasional agar melindungi kapal-kapal bantuan kemanusiaan yang berlayar ke Gaza. Sami Abu Zuhri,Juru bicara Hamas mengatakan, "Masyarakat internasional harus bertanggung jawab menghentikan perompakan laut yang dilakukan Zionis Israel. Mereka harus melindungi seluruh kapal yang menyatakan solidaritasnya dengan warga Gaza."

Pernyataan Jubir Hamas ini sehari pasca pernyataan militer rezim Zionis Israel bahwa mereka telah menyiapkan langkah-langkah pengamanan yang perlu untuk mencegah masuknya dua kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza. Konvoi bantuan kemanusiaan ke Gaza yang disebut "Gelombang Kebebasan Gaza" itu terdiri dari dua kapal; Kanada dan Irlandia. Kapal Kanada, Tahrir (Kebebasan) dan perahu Irlandia, Saoirse (Kebebasan), yang membawa 27 aktivis, termasuk wartawan bersama bantuan senilai 30.000 dolar, akan tetap berlayar ke Gaza. Kedua kapal itu mengangkut penumpang dari Kanada, Irlandia, Amerika Serikat, Australia, dan Palestina.

Tahun lalu, konvoi kapal bantuan kemanusiaan untuk Gaza menjadi sasaran serangan brutal militer Israel yang menewaskan 9 orang aktivis Turki di atas kapal Mavi Marmara. Rezim Zionis Israel bekerjasama dengan Amerika selama lima tahun memblokade Jalur Gaza. Langkah tak berperikemanusiaan ditambah serangan yang tidak pernah berhenti dari militer Israel ke Gaza membuat kehidupan warga kawasan ini sangat sulit. Blokade Jalur Gaza sendiri sangat menyulitkan warga daerah ini untuk memenuhi kebutuhan primernya, seperti bahan pangan, bahan bakar dan obat-obatan. Aksi blokade Gaza ini dengan sendirinya bertujuan melakukan pembersihan etnis terhadap warga Palestina yang tinggal di daerah ini. Di tahun-tahun terakhir saja, lebih dari 400 warga Palestina yang meninggal dunia akibat blokade biadab ini.

Tidak ada sikap tegas dari lembaga-lembaga internasional, khususnya PBB terhadap aksi-aksi tidak manusiawi Israel ini memberikan kesempatan kepada rezim ini melanjutkan kejahatannya terhadap warga Gaza. Pernyataan militer Israel untuk mencegah masuknya konvoi kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza hanya dapat dilakukan ketika masyarakat internasional hanya menjadi penonton apa yang dilakukan rezim penjajah ini. Dengan kata lain, dunia tidak akan dapat merasakan ketentraman bila masih ada rezim seperti Israel yang kerjaannya hanya menyebar peperangan, ketakutan, kejahatan dan perompakan di laut.

Melihat kenyataan yang ada ini, sebenarnya dapat membuat masyarakat internasional semakin pasti untuk menindak langkah-langkah rezim Zionis Israel. Hal ini hanya dapat terjadi bila ada dukungan masyarakat internasional terhadap rakyat Palestina yang tertindas. Masalah ini menunjukkan Intifada Internasional anti-Israel sudah diperlukan. Tanda-tandanya sudah semakin jelas ketika demonstrasi-demonstrasi dilakukan di banyak negara menentang rezim Zionis Israel. Pengiriman konvoi kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza juga merupakan bentuk solidaritas masyarakat internasional akan ketertindasan rakyat Gaza. (IRIB Indonesia/SL/RM/4/11/2011)

0 comments to "Zionis Israel, Inggris dan Amerika cs akan Serang Negara Islam yg mempunyai Sandi Perang " Baginda Nabi Muhammad Rasulullah "....Mustahil ''BERANI"..."

Leave a comment