Israel dan Inggris Diperkirakan Tengah Merancan Serangan ke Iran
Panglima militer Inggris, Jenderal Sir David Richards secara rahasia melakukan kunjungan ke Tel Aviv awal pekan ini. Berita kunjungan Sir Richards itu dipublikasikan oleh The Jerusalem Post, mengutip keterangan dari sumber-sumber di dalam militer Israel.
Sir Richards dikabarkan telah menggelar pertemuan dengan para panglima senior militer Israel. Namun tidak ada keterangan lebih lanjut soal topik yang dibicarakan.
Pejabat Inggris itu juga berkunjung ke wilayah utara Palestina pendukdukan di dekat perbatasan dengan Lebanon.
Kunjungan rahasia Sir Richards itu dilakukan di saat Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan menteri pertahanannya Ehud Barak, terus bergerilya menggalang dukungan dari para anggota kabinet terhadap rencana serangan ke Iran.
Laporan lainnya menyebutkan, setelah kunjungan Sir Richards, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak tiba di Londong Rabu 2/11) guna bertemu dengan Sir Richards dan Menteri Pertahanan Inggris, Philip Hammond, serta Penasehat Keamanan Nasional Sir Peter Ricketts.
Media massa Inggris juga mensinyalir bahwa Inggris tengah menyusun rencana serangan ke Iran melalui pengembangan rudal penjelajah untuk kapal-kapal selam.
Namun para pengamat berpendapat bahwa gembor serangan ke Iran oleh media tidak lebih dari sekedar perang urat saraf terkait program nuklir damai Republik Islam Iran.
Republik Islam Iran telah mengumumkan bahwa program nuklirnya bertujuan damai dan dikontrol langsung oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Bahkan IAEA hingga kini tidak menemukan adanya penyelewengan dalam program nuklir Iran.
Di lain pihak, para pejabat Iran mengancam bahwa segala bentuk serangan terhadap Iran akan sangat merugikan para penyerang.
(IRIB Indonesia/MZ/SL/Sabtu, 2011 November 05 02:40)
Khatib Tehran: Hegemoni AS di Dunia Berakhir
Khatib shalat Jumat Tehran, Ayatollah Sayid Ahmad khatami dalam khutbahnya, menyinggung peristiwa pendudukan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tehran pada 4 November 1979 silam, yang kini dikenal sebagai Hari Anti Imperialisme dan Hari Mahasiswa Iran. Dikatakannya, hegemoni AS atas dunia mulai redup dan kapitalisme dunia gagal menjawab tuntutan-tuntutan masyarakat.
Seraya menyatakan bahwa AS sedang menghadapi tumpukan masalah baik di dalam maupun luar negeri, Ayatullah Khatami menandaskan, berlanjutnya protes di Wall Street mengindikasikan sebuah realita bahwa sistem Barat telah gagal dan terjebak dalam kubang yang digali oleh mereka sendiri.
Berbicara tentang usulan baru-baru ini sejumlah pejabat AS untuk meneror para panglima Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Ayatollah Khatami menegaskan, semua bukti dan dokumen menunjukkan bahwa AS adalah terorisme negara terbesar di dunia. Ditambahkannya, pengakuan untuk meneror para panglima Pasdaran merupakan puncak kehinaan AS di kancah internasional.
Menyinggung tentang dukungan Washington terhadap para diktator di kawasan, ulama terkemuka ini mengatakan, AS tidak mampu membendung gelombang kebangkitan Islam yang menerpa Timur Tengah dan Afrika Utara, sebab era hegemoni telah berakhir dan para penguasa tiran tidak punya tempat di tengah masyarakat.
Pada bagian lain khutbahnya, Ayatollah Khatami berbicara tentang kekejaman rezim Al Khalifa di Bahrain. Dikatakannya, AS dan Arab Saudi adalah pendukung utama rezim Bahrain. Mereka berupaya mempertahankan pemerintah diktator dengan membantai rakyat.
Seraya menyinggung penahanan sejumlah perempuan tak berdosa di penjara-penjara rezim Al Khalifa, Ayatullah Khatami menjelaskan, mereka disiksa dengan cara yang paling buruk dan dosa mereka adalah menyampaikan tuntutan yang sah.
Ayatollah Khatami lebih lanjut menyoroti penarikan pasukan AS dari Irak. Menurutnya, AS setelah pendudukan panjang, terpaksa meninggalkan Irak, karena pendudukan negara itu tidak memberi sesuatu kepada Washington kecuali bencana dan kehinaan.
"Selama 50 tahun lalu, AS telah melakukan intervensi militer baik langsung atau tidak terhadap puluhan negara. Akhirnya, mereka juga terpaksa keluar secara memalukan dari Irak," tambahnya.
"Bahtera AS di kancah internasional telah terdampar dalam lumpur dan arogansi dunia tidak akan pernah mampu mengibarkan panji melawan gelombang kebangkitan Islam," tegas Ayatollah Khatami, yang diikuti pekikan takbir para jamaah shalat Jumat. (IRIB Indonesia/RM/SL/
Bajak Laut Itu Berasal dari Israel?
Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengecam keras manuver dan ancaman rezim Zionis Israel yang semakin intens terhadap konvoi laut pembawa bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menyebutnya sebagai aksi "Bajak Laut". Hamas meminta kepada lembaga-lembaga internasional agar melindungi kapal-kapal bantuan kemanusiaan yang berlayar ke Gaza. Sami Abu Zuhri,Juru bicara Hamas mengatakan, "Masyarakat internasional harus bertanggung jawab menghentikan perompakan laut yang dilakukan Zionis Israel. Mereka harus melindungi seluruh kapal yang menyatakan solidaritasnya dengan warga Gaza."
Pernyataan Jubir Hamas ini sehari pasca pernyataan militer rezim Zionis Israel bahwa mereka telah menyiapkan langkah-langkah pengamanan yang perlu untuk mencegah masuknya dua kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza. Konvoi bantuan kemanusiaan ke Gaza yang disebut "Gelombang Kebebasan Gaza" itu terdiri dari dua kapal; Kanada dan Irlandia. Kapal Kanada, Tahrir (Kebebasan) dan perahu Irlandia, Saoirse (Kebebasan), yang membawa 27 aktivis, termasuk wartawan bersama bantuan senilai 30.000 dolar, akan tetap berlayar ke Gaza. Kedua kapal itu mengangkut penumpang dari Kanada, Irlandia, Amerika Serikat, Australia, dan Palestina.
Tahun lalu, konvoi kapal bantuan kemanusiaan untuk Gaza menjadi sasaran serangan brutal militer Israel yang menewaskan 9 orang aktivis Turki di atas kapal Mavi Marmara. Rezim Zionis Israel bekerjasama dengan Amerika selama lima tahun memblokade Jalur Gaza. Langkah tak berperikemanusiaan ditambah serangan yang tidak pernah berhenti dari militer Israel ke Gaza membuat kehidupan warga kawasan ini sangat sulit. Blokade Jalur Gaza sendiri sangat menyulitkan warga daerah ini untuk memenuhi kebutuhan primernya, seperti bahan pangan, bahan bakar dan obat-obatan. Aksi blokade Gaza ini dengan sendirinya bertujuan melakukan pembersihan etnis terhadap warga Palestina yang tinggal di daerah ini. Di tahun-tahun terakhir saja, lebih dari 400 warga Palestina yang meninggal dunia akibat blokade biadab ini.
Tidak ada sikap tegas dari lembaga-lembaga internasional, khususnya PBB terhadap aksi-aksi tidak manusiawi Israel ini memberikan kesempatan kepada rezim ini melanjutkan kejahatannya terhadap warga Gaza. Pernyataan militer Israel untuk mencegah masuknya konvoi kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza hanya dapat dilakukan ketika masyarakat internasional hanya menjadi penonton apa yang dilakukan rezim penjajah ini. Dengan kata lain, dunia tidak akan dapat merasakan ketentraman bila masih ada rezim seperti Israel yang kerjaannya hanya menyebar peperangan, ketakutan, kejahatan dan perompakan di laut.
Melihat kenyataan yang ada ini, sebenarnya dapat membuat masyarakat internasional semakin pasti untuk menindak langkah-langkah rezim Zionis Israel. Hal ini hanya dapat terjadi bila ada dukungan masyarakat internasional terhadap rakyat Palestina yang tertindas. Masalah ini menunjukkan Intifada Internasional anti-Israel sudah diperlukan. Tanda-tandanya sudah semakin jelas ketika demonstrasi-demonstrasi dilakukan di banyak negara menentang rezim Zionis Israel. Pengiriman konvoi kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza juga merupakan bentuk solidaritas masyarakat internasional akan ketertindasan rakyat Gaza. (IRIB Indonesia/SL/RM/4/11/2011)
Gembor Serangan Israel ke Iran, Seberapa Besar Kemungkinannya?
Mencuat spekulasi kuat bahwa Israel berencana melancarkan serangan terhadap situs nuklir Iran, sebuah ancaman yang berulangkali dikemukakan oleh para pejabat rezim Zionis dan merupakan sebuah ide yang jika direalisasikan, akan menimbulkan bencana dan konsekuensi tragis bagi eksistensi rezim Zionis.
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu beberapa waktu terakhir berupaya mendorong kabinetnya untuk mendukung rencana serangan ke fasilitas nuklir sipil Iran. Dalam upayanya yang dibantu oleh Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, Netanyahu telah mendapat sinyal persetujuan dari pihak-pihak yang sebelumnya menentang keras aksi nekat itu. Di antara anggota kabinet Zionis yang mulai menunjukkan persetujuannya adalah Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman.
Namun masih banyak anggota kabinet Israel yang menentang termasuk Menteri Dalam Negeri Eli Yishai, Menteri Intelijen Dan Meridor, Menteri Keuangan Yuval Steinitz, Kepala Staf Gabungan Militer Benny Gantz, Menteri Hubungan Strategis yang juga merupakan orang kanan Netanyahu Moshe Yaalon, dan masih banyak lagi anggota pemerintahan Netanyahu yang menentang.
Dalam rangka memamerkan ketangkasan militer dan kenekatan rencana tersebut, Israel mengujicoba rudal balistik Jericho 3 yang mampu dipersenjatai hulu ledak nuklir, pada Rabu (3/11). Ujicoba itu tidak dapat dianggap "kebetulan" menyusul ancaman dari Netayahu.
Mengulang klaim repetitifnya, Netanyahu mengatakan, "Iran bernuklir akan menjadi ancaman serius di Timur Tengah dan seluruh dunia, dan tentunya menjadi ancaman besar langsung bagi kami."
Bersamaan dengan ujicoba rudal balistik Jericho 3 itu, Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman menuding Iran sebagai ancaman terbesar bagi sistem "tatanan dunia baru." Lieberman juga menuntut masyarakat internasional melangkah maju dalam hal ini.
Adapun Menteri Hubungan Strategis Israel, Moshe Yaalon kepada Radio Militer Israel Selasa (1/11) mengatakan, "Opsi militer [anti-Iran] itu bukan ancaman kosong, akan tetapi Israel jangan melompat untuk memimpinnya. Semuanya harus dipimpin oleh Amerika Serikat."
Tidak diragukan lagi adanya persamaan pendapat dalam front anti-Iran di kabinet Israel, namun opsi serangan militer itu masih dikhawatirkan mengingat konsekuensi yang akan dihadapi rezim Zonis. Faktor utama yang menghalangi Israel merealisasikan rencana serangan itu adalah bahwa para pejabat Tel Aviv menyadari kemampuan swasembada Iran di sektor militer.
Bahkan militer Iran disebut-sebut sebagai kekuatan terunggul di kawasan dengan pengalaman perang panjang. Iran juga mencapai keberhasilan hebat di bidang industri rudal.
Sebut saja rudal-rudal seperti Shahab, Sejjil, Saqeb, Sayyad, Fateh, Zelzal, dan masih banyak lagi barisan rudal-rudal produksi dalam negeri Iran baik tipe jarak pendek, menengah, maupun jarak jauh. Hingga kini Iran telah berhasil memproduksi 50 jenis rudal di dalam negeri.
Dengan demikian, Iran telah lebih unggul dari Israel dari sisi kemampuan persenjataan mengingat rezim Zionis sangat mengandalkan suplai dan bantuan senjata dari sekutunya khususnya Amerika Serikat. Belum lagi ditambah dengan kesulitan di dalam negeri yang semakin hari kain mencekik kerongkongan pemerintah Tel Aviv.
Melihat kondisi itu seberapa besar kemungkinan serangan Israel ke Iran?
(IRIB Indonesia/MZ/NA/3/11/2011)
13 Aban, Pendudukan Kedubes Amerika oleh Mahasiswa Iran
Pendudukan Kedubes Amerika oleh Mahasiswa Iran
32 tahun yang lalu, tanggal 13 Aban 1358 (4 November 1979), dalam peringatan atas hari diasingkannya Imam Khomeini ke Turki dan peringatan atas terbunuhnya para mahasiswa dan pelajar Iran di tahun sebelumnya, para pelajar dan mahasiswa Iran melangsungkan demonstrasi besar-besaran di Teheran. Dalam kesempatan ini, sekelompok mahasiswa muslim yang menamakan diri sebagai "Mahasiswa Pengikut Imam" menduduki Kedubes AS dan menyandera para pegawainya. Sebelum kejadian ini, kementrian luar negeri Republik Islam Iran berkali-kali menyampaikan protes resmi kepada Washington atas campur tangan mereka terhadap urusan dalam negeri Iran.
Dalam penyanderaan Kedubes AS itu, ditemukan berbagai dokumen resmi yang membuktikan bahwa Kedubes AS untuk Iran telah berubah fungsi sebagai kantor agen mata-mata AS, CIA. Hari penyanderaan kedubes AS ini hingga kini diperingati di Iran sebagai "Hari Perlawanan Terhadap Kaum Arogan Dunia". Dalam mengomentari aksi para mahasiswa Iran ini, Imam Khomeini berkata, "Pembongkaran sarang mata-mata AS merupakan revolusi yang lebih besar daripada revolusi pertama."
Demonstrasi Berdarah di Teheran
33 tahun yang lalu, tanggal 13 Aban 1357 (4 November 1978), terjadi demonstrasi berdarah yang dilakukan oleh para mahasiswa dan pelajar Iran, di kota Teheran. Dalam demonstrasi yang mengenang hari diasingkannya Imam Khomeini ke Turki ini, para pelajar dan mahasiswa yang berkumpul di depan Universitas Teheran untuk mengecam rezim Shah. Para tentara rezim Shah menghadapi para demonstran dengan peluru, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan pelajar dan mahasiswa Iran. Oleh karena itulah, tanggal 4 November di Iran diperingati sebagai Hari Pelajar.
Imam khomeini Ditangkap
57 tahun yang lalu, tanggal 13 Aban 1343 (4 November 1954), Imam Khomeini ditangkap di rumah beliau di kota Qom oleh antek-antek rezim Shah Pahlevi. Beliau kemudian diasingkan ke Turki. Tujuan rezim Shah dari pengasingan Imam Khomeini adalah untuk menghentikan perjuangan beliau dan rakyat Iran dalam menentang rezim Shah. Namun, harapan rezim despotik tersebut tidak tercapai karena rakyat Iran malah melakukan demonstrasi besar-besaran menuntut agar Imam dikembalikan ke Iran. Dari tempat pengasingannya pun, Imam tak berhenti berjuang dengan terus menyebarluaskan pidato dan seruan perjuangan kepada rakyat Iran. Revolusi Islam di Iran mencapai kemenangannya pada tahun 1979 dengan tergulingnya pemerintahan Shah dan berdirinya Republik Islam Iran. (IRIB Indonesia/4/11/2011)
Di Balik Skenario Menggelikan Anti-Iran
Washington dalam beberapa pekan terakhir ini, kembali melempar tudingan baru ke Tehran dalam konteks konspirasi Iranphobia. Rencana peneroran terhadap Duta Besar Arab Saudi di Washington, Adel al-Jubeir, menjadi berita utama media-media dunia. Yang menariknya, dua warga Iran dituding sebagai pelaku rencana peneroran tersebut. Polisi AS menangkap dua warga Iran atas tuduhan merancang pengeboman di Amerika Serikat. Menteri Kehakiman Amerika Serikat, Eric Holder dan Kepala FBI AS, RobertS. Mueller, mengklaim bahwa kedua warga Iran yang tertangkap itu bernama Gholam Shakuri dan Mansour Arbab Sayyar. Menurut mereka, kedua warga Iran itu berusaha meneror Duta Besar Arab Saudi di Amerika Serikat.
Lebih dari itu, Holder dan Mueller mengklaim bahwa kedua warga Iran itu selain berniat meneror Dubes Arab Saudi, juga berkeinginan meledakkan Kedubes Arab Saudi dan Rezim Zionis Israel dengan menggunakan bom mobil. Disebutkan pula, kedua warga Iran itu dijanjikan imbalan satu setengah juta USD untuk menjalankan aksi teror tersebut. Keduanya juga dibantu oleh kartel penyelundup narkotika Meksiko. Menurut laporan tersebut, Sayyar yang ditugaskan meneror Al-Jubeir, menerima uang muka sebesar seratus ribu dolar yang dikirimkan ke sebuah rekening milik kartel penyelundup narkotika.
Terkait rencana aksi teror terhadap Dubes Arab Saudi di Washington, Pengadilan Federal AS di New York menyatakan bahwa upaya peneroran terhadap pejabat asing (Dubes Arab Saudi) setara dengan penggunaan senjata massal atau bahan-bahan peledak dan tindakan terorisme internasional. Menurut klaim Washington, rencana teror itu dirancang di dalam negeri Iran. Satu dari dua orang yang tertangkap itu dinyatakan berhasil melarikan diri menuju Iran.
Skenario rencana peneroran terhadap Dubes Saudi di Washington yang kemudian dikaitkan dengan Tehran, dapat dikatakan sebagai rencana yang sangat mentah dan lemah, sehingga banyak warga AS yang tak mempercayai upaya teror tersebut. Apalagi Sayyar mempunyai dua kewarganeraan, yakni AS dan Iran. Terkait lemahnya skenario ini dapat dilihat dari dua aspek. Pertama, anasir yang terlibat dalam skenario tersebut, sedangkan kedua, identitas pihak-pihak yang terlibat. Untuk itu, banyak analis yang menyangsikan skenario di balik upaya peneroran tersebut. Bahkan Deputi Penasehat Kebijakan Luar Negeri di masa kepresiden Jimmy Carter, Gary Sick, melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang menyangsikan upaya peneroran terhadap Al-Jubeir. Apakah motif Iran melakukan aksi teror di AS yang sama sekali tak menguntungkan Tehran? Mengapa Iran harus rela menghadapi tekanan-tekanan terhadap Iran, bahkan langkah ini tidak urgen bagi negara ini? Apakah keuntungan Iran melakukan peneroran terhadap Dubes Saudi di tengah tekanan sanksi terhadap Tehran?
Lebih lanjut Sick menyangsikan skenario tersebut, dan mengatakan, "Problema saya dengan perancang skenario ini adalah mengapa mereka secara langsung dan transparan menuding Iran sebagai pihak-pihak yang berafiliasi dengan Iran tanpa tidak menyampaikan kemungkinan lainnya? Gary Sick yang juga dosen Universitas Kolumbia, melakukan riset terkait Iran selama 30 tahun. Dikatakannya, "Tak mungkin bagi Iran menerima rencana peneroran semacam itu. Sebab, Iran tak akan melakukan aksi teror di tanah AS."
Pelaku aksi teror yang bernama Mansour Arbab Sayyar juga mengundang kesangsian tersendiri bagi para analis. Sayyar yang juga mempunyai identitas kewarganeraan AS dan Iran, mempunyai masa lalu gelap di AS. Bahkan ia berulangkali tersandung hukuman perdata. Lebih dari itu, Sayyar sepuluh tahun lalu, dijebloskan ke penjara karena melakukan pencurian. Menurut keterangan keluarganya, Sayyar adalah orang yang linglung. Sementara itu, sahabat-sahabat Sayyar dalam wawancaranya dengan Televisi BBC menjelaskan bahwa Mansour Arbab Sayyar yang dikaitkan sebagai pelaku aksi teror adalah orang yang tidak disiplin. Untuk itu, Sayyar tidak mungkin melakukan tindakan teror tersebut.
David Tomscha yang juga mitra Sayyar dalam membeli sebuah mobil pada tahun 2000, ketika mengomentari temannya sebagai pelaku aksi teror, mengatakan, "Mr Bean, pelaku komedi terkenal asal Inggris, akan lebih baik menjadi pelaku teror ini dari pada Sayyar. Dia bukanlah orang yang disiplin, bahkan sering lupa membayar hutang-hutangnya." Menurut penjelasan Tomscha, Sayyar bukan tidak punya uang, tapi dia memang pelupa.
Teman lainnya yang bernama Michael Hamoui mengatakan, Sayyar tidak mempunyai ideologi khusus politik dan agama. Bahkan disebutkan pula, Sayyar bukan pribadi agamis dan lebih sering dikenal dengan panggilan Jack. Sayyar juga seorang peminum.
Untuk itu, hal yang sangat mengherankan bila seseorang seperti Sayyar dikaitkan dalam jaringan teroris. Bahkan sama sekali tak terbayangkan bahwa bagaimana mungkin seseorang yang tak mempunyai keseimbangan diri, dipilih sebagai pelaku teror? Mansour Arbab Sayyar dalam sidang pengadilan pertamanya menolak seluruh tudingan terorisme yang ditujukan pada dirinya. Hampir semua bukti yang dipublikasikan para pejabat AS, sangat meragukan bagi siapapun.
Robert Baer, anggota CIA, agen-agen Iran merupakan orang-orang pilihan dan profesional. Anggota CIA ini kepada CNN justru melontarkan pertanyaan dan menyoal tuduhan AS. Baer berkata, "Mengapa Iran tidak menggunakan orang-orang dari negara lain yang mendukung cita-cita Revolusi Islam? Dan pertanyaan paling mendasar adalah mengapa mereka membiarkan jejak seorang warga Iran dalam operasinya?"
Pete Williams, reporter NBC menyebut pemerintah Amerika sebagai pelaku di balik layar konspirasi anti-Iran. William menjelaskan bahwa tuduhan terbaru Amerika terhadap Iran lewat sebuah operasi bersandi Sting adalah sebuah skenario yang berdasarkan kebohongan.
Hillary Mann Leverett, penasehat mantan Presiden George W. Bush saat diwawancarai CNN mengatakan, "Operasi yang dilakukan Iran sangat aneh dan bertolak belakang dengan strategi keamanan nasinonal negara ini." Ditambahkannya, "Bila Iran ingin menghadapi Arab Saudi, maka hal itu dapat dilakukannya di Arab Saudi sendiri atau di Irak dan Afghanistan." Penasehat Bush ini mengingatkan bahwa Dubes Adel al-Jubeir bukan keluarga kerajaan dan bukan juga tokoh penting dalam politik luar negeri Arab Saudi.
Mereaksi konspirasi menggelikan Washington, Juru bicara Kementerian Republik Islam Iran, Ramin Mehmanparast, menilai klaim soal perencanaan teror terhadap Duta Besar Saudi di Amerika Serikat, tidak benar dan menyebutnya tidak lebih dari sekedar rekayasa.
Mehmanparast dalam pernyataannya mengecam segala bentuk aksi teror seraya mengatakan, "Aksi-aksi seperti itu berdasarkan pada politik kontradiktif Amerika yang tentunya menjadi tontonan menggelikan. Ditegaskannya, rekayasa bertujuan menciptakan perpecahan oleh musuh-musuh Islam dan kawasan, serta membantu rezim Zionis Israel untuk keluar dari posisi sulitnya, saat ini.
Dalam menanggapi konspirasi anti-Iran, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad juga mengatakan, tuduhan terbaru Washington bertujuan untuk menciptakan perselisihan dan keretakan antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi.
"Menciptakan konflik antara Iran dan Arab Saudi dengan tujuan mendominasi Timur Tengah dan mengalihkan perhatian publik dari krisis internal Amerika Serikat, adalah tujuan yang paling penting dari tuduhan tak berdasar itu. Akan tetapi pengalaman menunjukkan bahwa tindakan seperti itu tidak pernah menghasilkan apapun bagi para pejabat Washington. Kebenaran pada akhirnya akan tampak bagi semua bangsa," ujar Presiden Iran dalam sebuah wawancaranya dengan Televisi Aljazeera.
Masih mengenai konspirasi anti-Iran, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatollah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menegaskan bahwa terus berlanjutnya konspirasi musuh anti-Iran menunjukkan gerak maju negara ini. Rahbar dalam pidatonya mengatakan, "Musuh berupaya menyudutkan bangsa Iran dan menyebarkan Iranphobia. Akan tetapi upaya itu hanya menghasilkan kebencian tak berujung bangsa Iran atas rezim AS dan kecintaan bangsa ini atas slogan-slogan Republik Islam Iran."
Seraya menyinggung pemberitaan media-media yang berafiliasi dengan jaringan zionisme internasional, Rahbar mengatakan, "Dengan menghubungkan Iran dengan sebuah tuduhan yang tak berdasar, mereka berupaya mencari alasan dan menjadikan Republik Islam Iran sebagai pembela terorisme yang menjadi sasaran propaganda politik. Akan tetapi konspirasi gagal bahkan berefek kontraproduktif. Sebaliknya dari apa yang mereka bayangkan, makar itu malah kian memojokkan mereka."
Sambil menyinggung aksi demo di Wall Street, Rahbar dalam pernyataannya yang ditujukan kepada Presiden AS, Barack Obama, mengatakan, "Anda juga terkucil di tengah masyarakat AS. Anda takut atas mayoritas masyarakat. Saat itu, Anda ingin menyebarkan kata-kata tak berdasar soal Iranphobia?!!"(IRIB Indonesia/29/10/2011)
Sinyalemen Kehancuran Kapitalisme
Gerakan Occupy Wall Street menembus jantung Kapitalisme global. Setelah lebih dari sebulan menduduki Wall Street, gelombang unjuk rasa anti-Kapitalisme meluas hingga Eropa. Dalam beberapa pekan terakhir, ratusan pengunjuk rasa anti-korporatisme telah berkemah di tempat-tempat umum di kota-kota besar di Eropa untuk hari ketiga berturut-turut. Mereka menggelar protes untuk melawan ketidakadilan yang disebabkan oleh krisis zona euro.
Di Frankfurt, pengunjuk rasa telah mendirikan sebuah desa darurat di depan Bank Sentral Eropa, sementara demonstran Belanda membangun tenda di luar bursa saham Amsterdam. Gerakan Menduduki Wall Street dimulai pada 17 September di distrik keuangan New York, sebagai protes atas sejumlah isu termasuk perang di Timur Tengah, krisis keuangan AS dan bonus yang tinggi bagi para eksekutif Wall Street. Pada hari Sabtu, demonstrasi meledak di 951 kota di 82 negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, Asia dan Afrika.
Para pengunjuk rasa yang mengusung moto "Kami adalah 99 persen" menggunakan slogan itu untuk menunjukkan fakta bahwa mereka diperlakukan berbeda dari satu persen orang Amerika, yang menguasai sebagian besar kekayaan Negeri Paman Sam itu. Protes besar-besaran rencananya akan digelar pada 29 Oktober mendatang, menjelang KTT G20 di Paris, Perancis.
Ratusan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di kota-kota Eropa untuk memprotes korporatisme, peningkatan korupsi dan langkah-langkah penghematan yang disponsori negara. Inggris, Jerman, Italia, Spanyol, Irlandia, dan Portugal adalah beberapa negara Eropa, yang dilanda protes besar anti-Kapitalisme pada Sabtu (15/10). Kekerasan juga meletus di beberapa kota, termasuk Roma dan London.
Para pengunjuk rasa di seluruh Italia mengekspresikan kemarahan mereka atas situasi ekonomi dan mosi percaya parlemen yang diberikan kepada Perdana Menteri Silvio Berlusconi baru-baru ini, serta serangkaian skandal politik dan moral yang mencoreng citra negara.
Sumber-sumber di Italia menyebut lebih dari 200.000 pengunjuk rasa tiba di Roma. Dilaporkan, lebih dari 70 orang termasuk petugas polisi dan warga setempat, terluka dalam bentrokan antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa di ibukota Italia. Sementara itu di London, aksi damai berubah menjadi kekerasan ketika polisi bentrok dengan para demonstran di dekat Katedral Santo Paulus. Demonstran anti-korupsi sekarang telah mendirikan tenda dalam upaya untuk menduduki daerah tersebut. Jumlah penangkapan di London masih belum jelas.
Di Jerman, lebih dari 40.000 pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan, termasuk lebih dari 8.000 orang di Berlin dan 6.000 di Markas Besar Bank Sentral Eropa di Frankfurt. Mereka juga menyerukan demokrasi lebih luas dan mengakhiri keserakahan korporatisme keuangan.
Munich, Cologne, Hamburg, dan kota-kota lain di Jerman, juga menyaksikan demonstrasi besar yang dipentaskan oleh ribuan demonstran. Selain itu, ribuan warga Spanyol berkumpul dekat Plaza Cataluna di pusat Barcelona, menekankan bahwa warga biasa tidak akan membayar utang yang dikeluarkan oleh pemerintah dan perusahaan besar.
Mereka juga menyuarakan kemarahan dan frustrasi atas tingginya angka pengangguran, korupsi dalam politik dan pemotongan anggaran belanja publik.
Pemprotes anti-korporatisme mengatakan mereka terinspirasi oleh gerakan Occupy Wall Street (OWS), yang dimulai di Amerika Serikat pada pertengahan September untuk mengecam pengaruh besar perusahaan raksasa dan kebijakan finansial pemerintah yang salah arah.
Kini, muncul pertanyaan besar di benak rakyat AS dan Eropa, mengapa perusahaan-perusahan yang memainkan peran penting dalam krisis finansial justru mendapatkan kucuran bantuan finansial besar-besaran? Mengapa masyarakat yang harus menanggung beban akibat kesalahan para pemimpin institusi keuangan yang mendapat gaji besar dan bonus tambahan yang melimpah?
Sistem Kapitalisme di AS berdiri di atas pilar kerakusan dan ketidakadilan. Sejatinya, sistem Kapitalisme di AS merupakan sebuah bentuk diktatorisme finansial yang tampil secara tidak tranparan dan tidak bisa memenuhi kebutuhan manusia.
Dengan prinsip tersebut, seluruh slogan gerakan protes baru-baru ini mengarah pada kesenjangan sosial dan ketidakadilan. Salsh seorang anggota Koalisi untuk reformasi dan keadilan dalam wawancara dengan Press TV menyatakan bahwa protes anti-Wall Street akan memberikan pengaruh besar terhadap masa depan negara itu.
Gerakan Occupy Wall Street dalam situsnya menyatakan bahwa berbagai kelompok dunia menyuarakan solidaritasnya terhadap gerakan Occupy Wall Street. Profesor David Michael Green dari Universitas Hofstra di New York menilai distribusi kekayaan di Amerika Serikat telah mengubah negara itu menjadi sebuah "Republik Pisang" di mana kekuasaan politik dibeli.
Green mengatakan, "Kami memiliki sistem politik yang sangat banyak melayani kepentingan pemilik uang yang mampu membeli kekuasaan politik dan membeli kebijakan."Ditegaskannya, "Pengambil kebijakan terutama di Washington telah dibeli oleh kepentingan-kepentingan khusus, terutama kelompok elit ekonomi."
Sekitar sebulan sejak dimulainya gerakan Occupy Wall Street, gerakan anti-Kapitalisme telah menyebar lebih dari seribu kota dari 80 wilayah di Amerika, Eropa dan Asia. Di setiap aksi unjuk rasa, para demonstran memrotes kondisi yang ada dan menuntut sistem baru bagi masa depan yang lebih baik.
Gerakan yang telah mengglobal ini punya akar masalah yang sama. Bangsa-bangsa di dunia sudah tidak dapat lagi menerima sistem Kapitalisme yang menguasai dunia saat ini. Karena dalam sistem ini, para pemilik modal besar adalah pelaku utama kebijakan dan ekonomi masyarakat Kapitalisme.
Sementara para politikus memainkan peran sebagai pelaksana kebijakan para pemodal. Dari gabungan para pelaku pasar dan politikus ini lahirlah sebuah kelompok kecil berjumlah satu persen, tapi sangat kaya. Mereka mengontrol seluruh alat-alat produksi dan kekayaan masyarakat. Sebaliknya, 99 persen warga hidup dalam kemiskinan, inflasi, pengangguran dan puluhan masalah sosial lainnya.
Gelombang ketiga krisis ekonomi yang meletus sejak tahun 2008 semakin membuktikan bahwa sistem Kapitalisme yang dipaksakan negara-negara Barat sebagai sistem ekonomi global, ternyata gagal mewujudkan kesejahteraan ekonomi dunia. Alih-alih tercapainya tujuan itu, sistem Kapitalisme semakin meningkatkan kesenjangan antara kalangan kaya dan miskin di dunia. Setiap hari, media massa gloabal menyiarkan deretan nama-nama orang terkaya di dunia. Namun pada saat yang sama, banyak orang yang meninggal karena kelaparan.
Sejatinya, sudah saatnya dunia meninjau ulang sistem ekonomi Kapitalisme yang sudah usang itu, dan menggantinya dengan sistem ekonomi yang berkeadilan. (IRIB/PH/22/10/2011)
Hollywood Tebarkan Dekadensi Moral
Dewasa ini, sikap permisif terhadap perbuatan amoral menjadi agenda utama serangan budaya Barat terhadap berbagai negara dunia yang mayoritas masih berpegang pada prinsip-prinsip moral dan agama. Dengan cara itu media massa global menampilkan berbagai bentuk perbuatan amoral untuk melemahkan kekuatan budaya suatu bangsa dan negara dunia.
Ancaman budaya yang ditebarkan Hollywood menjadi perhatian Rahbar. Pekan lalu, Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei pada hari ketujuh kunjungannya ke provinsi Kermanshah, Selasa (18/10/2011) menjelaskan sepak terjang kaum arogan dan pemilik kekayaan di dunia yang menyalahgunakan ilmu dan seni.
Rahbar mengatakan, "Sebagai contoh, pusat sinema dunia, Hollywood, mempunyai andil besar dalam kemorosotan umat manusia. Sementara bagian yang diperoleh rakyat Afghanistan dan Irak dari sains Barat hanya berupa bom dan senjata-senjata kimia."
Menyaksikan produk-produk media Barat terutama film-film Hollywood kita menyaksikan kebenaran peringatan Rahbar mengenai serangan budaya tersebut.
Kini, Hollywood menjadi alat untuk menyebarluaskan kerusakan moral dalam kehidupan berkeluarga. Serangan terhadap institusi keluarga tampak jelas dalam film "Titanic" yang diproduksi pada tahun 1997.
Cerita film ini mengenai kisah cinta segitiga antara Jack Dawson yang diperankan oleh Leonardo Dicaprio, Rose Dewitt Bukater, diperankan oleh aktris pemenang piala Oscar, Kate Winslet dan Caledon Hockley diperankan oleh Billy Zane. Titanic membungkus pengkhianatan seorang perempuan dengan cinta dan kasih sayang serta memperkenalkannya sebagai hubungan kemanusiaan dan moralitas.
Menganggap wajar sebuah pengkhianatan dalam kehidupan keluarga telah sering dipromosikan bahkan menjadi genre tersendiri dalam sinema Hollywood. Berbagai film yang diproduksi selama tahun-tahun terakhir, mengangkat tema itu dan menganggapnya identik dengan cinta dan kebebasan. Sebagai contohnya film-film seperti "Eyes Wide Shut" dan "Revolutionary Road." Menariknya, media Barat bersikeras untuk menampilkan film-film seperti ini kepada orang-orang Timur, khususnya Muslim.
Meluasnya gelombang pembuatan film-film seperti itu di Hollywood, mendorong para pakar sosial untuk mengeluarkan peringatan tentang dampak negatif film tersebut terhadap institusi keluarga. Peran penting media sinema dalam mengubah moral masyarakat dan keluarga, telah membuat khawatir para pakar sosial bahwa jika metode itu mengarah pada keruntuhan masyarakat, maka tidak ada lagi yang bisa dilakukan.
Penghujung dekade abad-20, merupakan era terjadinya perubahan besar dalam keluarga Barat. Perubahan struktural telah mulai dan keluarga dalam bentuk yang luas menjadi keluarga inti. Perubahan nilai-nilai juga terjadi secara dramatis dalam dekade itu. Kesetiaan suami-istri di tengah masyarakat Amerika semakin memudar dan undang-undang hak asuh anak juga menemukan bentuk baru.
Di sisi lain, peran tradisional laki-laki dan perempuan mengalami pergeseran dan tampilnya wanita-wanita karir turut meningkatkan kemampuan ekonomi mereka.
Meluasnya pemikiran feminisme dan legalisasi perkawinan sesama jenis di beberapa negara, termasuk perkembangan yang juga telah mengubah konsep keluarga.
Ide-ide radikal pada masa-masa itu muncul untuk membuktikan bahwa keluarga adalah tempat lahirnya kesenjangan sosial dan perempuan sebagai istri dan ibu, adalah sasaran ketimpangan ini. Banyak film dibuat untuk mempromosikan ide tersebut dan perempuan diajarkan untuk mengatasi ketidakadilan itu serta mencapai posisi lebih tinggi dari laki-laki.
Fenomena single parents dan terpisah dari kehidupan keluarga gencar dipromosikan dalam dunia sinema dan kemudian diekspor ke tengah masyarakat. Berbagai krisis yang mendera masyarakat Amerika, telah memaksa para sutradara untuk menggarap film-film seperti, Kramer vs. Kramer. Sutradara film ini, Robert Benton dengan berpijak pada problema masyarakat Amerika, telah memberi gambaran pahit tentang keluarga. Film ini menceritakan kisah sepasang suami istri yang bercerai dan dampaknya terhadap setiap orang yang terlibat, termasuk anaknya.
Penghujung dekade abad-20, merupakan era terjadinya perubahan besar dalam keluarga Barat. Perubahan struktural telah mulai dan keluarga dalam bentuk yang luas menjadi keluarga inti. Perubahan nilai-nilai juga terjadi secara dramatis dalam dekade itu. Kesetiaan suami-istri di tengah masyarakat Amerika semakin memudar dan undang-undang hak asuh anak juga menemukan bentuk baru. Di sisi lain, peran tradisional laki-laki dan perempuan mengalami pergeseran dan tampilnya wanita-wanita karir turut meningkatkan kemampuan ekonomi mereka.
Surat kabar Amerika Serikat, USA Today dalam sebuah laporannya yang ditulis oleh Maria Puente, menyoroti gaya hidup komunitas gay dan film-film yang diproduksi mengangkat problema itu. Artikel itu diberi judul "Hollywood now opening arms to gay characters, families." Amerika lewat media-media yang berada di bawah kontrolnya, telah mempromosikan kehidupan ala-Amerika dan mengubah budaya bangsa dunia.
Dalam artikel itu disebutkan bahwa Hollywood mulai menggambarkan hubungan gay dan keluarga gay sama seperti keluarga lain, normal, biasa-biasa saja, dan bukan masalah besar. Padahal sebelumnya, kelompok itu dilukiskan sebagai orang yang sengsara, disfungsional atau tragis. Namun, sekarang film-film dan acara televisi seperti film musim panas, The Kids Are All Right, ABC's Modern Family and Fox's Glee, menganggap hubungan mereka sebagai hal yang wajar.
Film-film seperti "Milk" dan "Brokeback Mountain," termasuk karya-karya yang secara gamblang mengangkat masalah tersebut. Mereka menggunakan jasa periklanan dan penghargaan untuk menarik jumlah besar pemirsa.
Tokoh hero dalam dunia sinema yang ambisius menilai keluarga terutama ibu sebagai pengganggu kehidupan. Para penulis naskah film menjadikan orang-orang yang minggat dari rumah dan keluarga sebagai jagoan. Eric Rhode dalam bukunya, menulis, "Resesi ekonomi dekade 1930, telah melahirkan rasa pengkhianatan dan ketidakpercayaan bahkan terhadap orang tua. Jalinan keluarga dan komitmen sosial ikut lemah. Pemuda adalah korban terbesar fenomena ini dan Hollywood telah mengubah nilai-nilai moral mereka."
Para peneliti percaya bahwa selama berabad-abad, keluarga tradisional, termasuk ayah, ibu dan anak-anak, telah menciptakan struktur penting dan lingkungan yang tepat untuk mendidik anak-anak dan memperkuat masyarakat. Namun, kini di Barat, keluarga tradisional dan dua orang tua hanya tinggal kenangan dan bagian dari masa lalu. Mereka memandang nilai-nilai di Hollywood berbeda dengan nilai-nilai dalam kehidupan nyata. Karena nilai-nilai Hollywood adalah uang, ketenaran, dan naluri. Sementara nilai-nilai kemanusiaan ada dalam cinta, keluarga, kelayakan individu, dan keberanian mereka. (IRIB Indonesia/29/10/2011)
Iran Segera Publikasikan Dokumen Soal Teror Amerika
Anggota parlemen Republik Islam Iran, Kazem Jalali menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan dapat kembali mengeksploitasi terorisme setelah Iran nanti akan mempublikasikan informasi dan data-data yang terkumpul terkait aktivitas terorisme Amerika Serikat.
Fars News melaporkan, Jalali yang juga menjabat sebagai juru bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran menambahkan, "Dokumen yang telah dikumpulkan oleh Iran akan menunjukkan bahwa Amerika Serikat adalah kriminal dan semua tindak kejahatan Washington dapat dibuktikan."
"100 dokumen terkait aktivitas teror Amerika Serikat telah dikumpulkan dalam waktu beberapa tahun," demikian ungkap Jalali Jumat (4/11), seraya menambahkan bahwa AS adalah sponsor utama seluruh aksi teror di dunia.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Saeed Jalili juga menunjukkan dua dokumen yang membuktikan bahwa pemerintah Amerika memiliki hubungan dengan kelompok dan anasir teroris terkenal.
Jalili juga menegaskan bahwa Iran memiliki bukti-bukti solid bahwa para pejabat Amerika Serikat mengirim para anasirnya untuk melancarkan teror di Iran dan di negara-negara regional.
Ditambahkannya pula bahwa Iran berhak mengambil tindakan hukum anti-Amerika baik dalam negeri maupun di pengadilan internasional. Iran juga akan menyerahkan dokumen tersebut kepada Sekjen PBB, Ban Ki-moon untuk dibagikan kepada para anggota PBB.
Kabar bahwa Tehran memiliki dokumen-dokumen yang berkaitan dengan keterlibatan Amerika dalam aksi teror di seluruh penjuru dunia itu, disampaikan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei.
(IRIB Indonesia/MZ/SL/5/11/2011)
Mentari Kebangkitan
Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei selama 22 tahun memimpin telah melakukan berbagai safari ke sejumlah provinsi Iran. Kali ini, Rahbar mengunjungi Provinsi Kermanshah pekan lalu. Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam lawatan tersebut menjelaskan resistensi bangsa Iran selama lebih dari tiga dekade, meski musuh terus-menerus menekan dari berbagai aspek.
Seraya menyinggung sepak terjang imperialisme dalam melecehkan rakyat Iran dan mengesankan ketidakmampuan bangsa ini, beliau mengatakan, "Sepanjang 32 tahun ini, para pemuda dan elit masyarakat Iran telah membuktikan ketidakbenaran kebijakan anti Iran ini lewat prestasi-prestasi keilmuan dan teknologi mengagumkan yang mereka raih."
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyinggung laporan resmi pusat-pusat sains dunia yang mengakui perkembangan pesat sains di Iran yang beberapa kali lebih cepat dibanding kemajuan rata-rata dunia. Beliau menambahkan, dengan mengandalkan rasa percaya diri pemuda Iran akan kemampuannya, dan dengan mempertahankan gerak laju yang membanggakan ini, kita berhasil mencapai batas-batas keilmuan seperti saat ini. Kita akan melewati batas ini untuk membuka cakrawala keilmuan baru bagi umat manusia. Meski demikian beliau menggarisbawahi bahwa ilmu dan seni adalah anugerah Ilahi. Bangsa Iran dan pemerintahan Republik Islam akan memanfaatkan anugerah Ilahi ini untuk mengabdi kepada Islam, spiritualitas dan kesempurnaan manusia.
Dalam pertemuan akbar yang dihadiri ribuan orang itu, Rahbar mengingatkan upaya gencar musuh dalam menebar perselisihan antara Syiah dan Sunni. Beliau mengungkapkan, "Bangsa Iran yang bersatu telah memadukan antara kesetiaan kepada Islam dan cita-cita revolusi Islam dengan logika, kemajuan ilmu dan ekonomi serta partisipasi di berbagai kancah politik dan sosial, yang melahirkan parameter yang menjadi petunjuk arah bagi gerakan agung bangsa-bangsa di kawasan."
Seraya menekankan untuk tetap menjaga identitas ‘Irani-Islami', Ayatollah al-Udzma Khamenei menandaskan, berkat kemenangan revolusi Islam, serta partisipasi dan keterlibatan rakyat dalam berbagai persoalan negara, dunia saat ini memandang bangsa Iran sebagai bangsa Muslim yang maju di berbagai bidang. Dengan mengandalkan identitas kolektif ini bangsa Iran bisa memainkan peran besar di era kebangkitan Islam.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengingatkan kembali bahwa musuh mengenal dengan baik potensi bangsa Iran untuk menjadi teladan. Karena itu, musuh-musuh Islam dan Iran berusaha keras mencegah terbentuknya persepsi yang memandang Republik Islam Iran sebagai panutan di kawasan.
Beliau menyebut upaya menebar perselisihan antara Syiah dan Sunni baik di Dunia Islam maupun di dalam wilayah Iran sebagai agenda strategis musuh saat ini. Beliau menambahkan, "Kita umat Islam, Syiah dan Sunni, memiliki banyak kesamaan dalam agama dan akidah. Kita juga mempunyai banyak kepentingan yang sama. Tetapi musuh berusaha mengecilkan persamaan-persamaan yang ada untuk mewujudkan target hegemoni mereka."
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyatakan bahwa keharmonisan dan solidaritas yang kuat di antara Syiah dan Sunni di Iran menjadi pukulan telak bagi para penyulut konspirasi dan kekacauan. Beliau menandaskan, hubungan erat dan bersaudara ini membawa pesan kepada musuh bahwa Iran bukan tempat untuk menebar perselisihan. Seperti sebelumnya, rakyat dan pemerintah Iran baik saat ini maupun di masa mendatang, tak akan mundur menghadapi siapapun dan tekanan apapun.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut perlawanan dan muqamawa yang kontinyu dan secara sadar sebagai solusi tunggal untuk menggagalkan aksi musuh-musuh Islam. Kepada umat Islam beliau mengatakan, "Tegarlah menghadapi musuh seperti ketegaran bangsa Iran. Sebab, jika tidak, musuh akan semakin berani. Setelah berhasil memecah-belah antara Syiah dan Sunni mereka akan mencerai-beraikan antara kelompok-kelompok di tubuh Ahlussunnah sendiri."
Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei di bagian lain pidatonya menjelaskan sepak terjang kaum arogan yang menyalahgunakan ilmu dan seni. Beliau menyinggung kerja keras jaringan media sistem kediktatoran internasional dalam menyebarkan model-model yang menyimpang. Beliau menyebut fenomena ini sebagai target berbahaya yang sudah dicanangkan dalam protokol zionisme.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut saat ini sebagai masa perjuangan, resistensi dan kearifan. Seraya menyinggung gelombang kebangkitan Islam dan persaingan baik yang terbuka maupun terselubung untuk menentukan sistem kenegaraan di Mesir,Tunisia dan negara-negara lain kawasan, beliau mengatakan, di masa yang menentukan ini yang diwarnai dengan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan baru di kawasan, kondisi umum pemerintahan Republik Islam menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dominan yang memainkan peran penting terhadap kondisi sekarang dan masa depan kawasan ini.
Mengenai revolusi Islam, Ayatollah al-Udzma Khamenei menuturkan, "Revolusi Islam berarti gerakan yang menumbangkan kekuasaan rezim Syah yang bobrok lalu membuka jalan bagi terbentuknya sebuah pemerintahan. Pemerintahan Islam berarti identitas dan bentuk umum negara seperti yang dikehendaki oleh rakyat. Pembentukan pemerintahan Islam berarti tegaknya rangkaian lembaga dan institusi pengelolaan negara, pembentukan masyarakat Islam dan pada tahap berikutnya, pembentukan umat Islam. Semua itu adalah mata rantai yang memperjelas langkah di masa lalu, sekarang dan esok."
Beliau lebih lanjut menerangkan bahwa tahap keempat dari mata rantai ini yaitu pembentukan masyarakat Islam adalah target menengah tapi sangat penting dan mulia. Masyarakat Islami menurut Rahbar memiliki sederet kriteria seperti keadilan, kebebasan, peran serta rakyat dalam mengelola negara, harga diri bangsa, kesejahteraan umum, dan kemajuan di berbagai bidang yang mesti diwujudkan.
Beliau mengingatkan untuk tidak menafsirkan ide pembentukan masyarakat Islami dengan persepsi Barat. Sebagai contoh, keadilan, kebebasan dan martabat manusia yang menjadi ciri khas masyarakat Islami hanya mengacu pada ajaran Islam hakiki yang berbeda dengan persepsi Barat.
Di bagian lain pembicaraannya, Rahbar menyinggung skenario AS yang menuduh Republik Islam Iran terlibat dalam sebuah rencana teror. Seraya menjelaskan bahwa Republik Islam memantau dengan jeli segala gerak gerik di balik tabir skenario ini, kepada para petinggi Washington beliau memperingatkan, dengan sekuat tenaga, Republik Islam akan membalas setiap tipu daya dan gerakan destruktif yang mengganggu.
Menurut beliau, skenario AS mungkin ditujukan untuk meredam gejolak yang ditimbulkan oleh gerakan anti Wall Street. Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan, tindakan represif polisi dan tentara mungkin bisa meredam gerakan ini tapi tak akan pernah bisa menghilangkannya, dan ia akan menjadi api dalam sekam.
Kepada para pemimpin Barat, beliau mengatakan, jika kelak rakyat kalian mengetahui bahwa faktor yang menyengsarakan mereka dan yang memicu kesulitan adalah ketundukan kalian kepada zionis, api kemarahan mereka akan berkobar untuk membakar sistem kapitalisme arogansi dan mengubahnya menjadi abu.
Seraya mengingatkan bahwa selama 32 tahun, Republik Islam tak pernah tunduk kepada kemauan lawan, beliau menandaskan, "Seluruh bangsa kita ada di tengah medan. Kita semua adalah bagian dari bangsa dan prajurit untuk negara dan Islam. Tubuh bangsa yang satu dan kuat ini siap melawan segala bentuk konspirasi dan langkah setan tanpa mengenal kata mundur."(IRIB/PH/19/10/2011)
Keunikan Jemaah Haji Iran
Oleh : Drs. H. OTONG SULAEMAN
Jemaah haji Indonesia tentunya sering bertemu dengan jemaah haji asal Republik Islam Iran. Pernahkah jemaah haji Indonesia mengetahui secara persis keunikan penyelenggaraan ibadah haji yang ditangani pemerintah Republik Islam Iran?
Sungguh, selama ini jemaah haji Indonesia mengenal jemaah haji Iran sebagai jemaah yang sering aksi unjuk rasa.
Dalam hal ini, ada suatu hal yang menarik yakni jemaah haji Iran pada umumnya solid dan keberadaannya di tanah suci benar-benar didukung sepenuhnya oleh pemerintah Republik Islam Iran.
Salah satu bentuk pemanjaan terhadap jemaah hajinya, pemerintah Iran mengadakan aktivitas mobil ambulans keliling di tanah suci. Salah satu tugasnya adalah membantu jemaah haji Iran yang tersesat atau mengalami gangguan kesehatan.
Disubsidi dana
Pemerintah Republik Islam Iran juga sangat besar perhatiannya terhadap pemondokan para jemaah hajinya. Ini termasuk pula soal suplai makanan minuman, pakaian ihram, peralatan kecil jemaah, dan bahkan tentang pemandu jemaah selama berada di tanah suci. Kamar-kamarnya jemaah haji Iran jauh lebih nyaman dibandingkan dengan kamar-kamar tempat jemaah haji ONH biasa tinggal. Satu kamar rata-rata ditempati 3-4 orang. Tentu saja tidak ada percampuran tempat tinggal antara jemaah haji laki-laki dan perempuan.
Adapun tentang suplai makanan dan minuman, jemaah haji Iran juga dimanjakan oleh pemerintah. Jemaah haji Iran tidak perlu memikirkan apa pun soal konsumsi makanan dan minuman.
Hal lain yang sangat mengagumkan yakni pemerintahan Iran memberikan subsidi dana setiap warga Iran yang akan menunaikan ibadah haji. Jadi, tiap tahunnya, jutaan dolar AS-- anggaran negara Iran-- dikeluarkan untuk menyubsidi jemaah haji Iran.
Data terakhir yang penulis dapatkan dari Sazman-e Haj wa Zeyarat (Lembaga Haji dan Ziarah) Iran menyebutkan bahwa biaya sebenarnya (real cost) ibadah haji per orang sekitar 25 juta riyal. Ini setara dengan Rp 25 juta. Namun, dana yang harus dikeluarkan oleh seorang yang pergi haji hanya sekitar Rp 14,5 juta hingga 15,5 juta.
Perinciannya sebagai berikut, seseorang yang ingin pergi haji harus menyetor uang pendaftaran sebesar 10 juta riyal kepada lembaga haji. Karena sangat banyaknya orang yang mendaftar, orang yang baru mendaftar untuk pergi haji tahun ini baru akan diberangkatkan 4-5 tahun lagi.
Uang pendaftaran itu kemudian disimpan oleh lembaga haji di bank pemerintah atas nama orang tersebut. Setelah 4-5 tahun, yaitu ketika sudah tiba giliran orang itu untuk pergi haji, uang yang disimpan atas namanya di bank pemerintah itu sudah bertambah antara 40 hingga 50 persen.
Dengan demikian, uangnya menjadi sekitar Rp 14 juta s.d. Rp 15 juta. Pemerintah kemudian memberikan subsidi Rp 5,5 juta. Sisa uang yang harus disetor sekitar Rp 4,5 sampai 5,5 juta. Jadi, total uang yang harus dikeluarkan orang Iran untuk pergi haji Rp 14,5 hingga Rp 15,5 juta. Untuk kalangan tertentu seperti keluarga syuhada dan veteran perang, subsidi yang diberikan oleh pemerintah lebih besar lagi, yaitu sampai Rp 10 juta.
Dengan uang sebesar itu, jemaah haji Iran berhak mendapatkan pelayanan penuh dan nyaman dari pemerintahnya. Biaya sebesar ini sudah termasuk manasik, vaksin, pemeriksaan kesehatan, pembimbing, hewan kurban, dll.
Rata-rata jemaah haji Iran yang bisa berangkat haji berdasarkan kuota yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi sebanyak 70.000 orang. Dengan perkiraan rata-rata tiap orangnya mendapat subsidi Rp 5 juta, jumlah seluruhan subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk membiayai pelaksanaan ibadah haji rakyatnya sebesar 350 miliar riyal (kurang lebih sama dengan Rp 350 miliar).
Dengan kebijakan seperti ini, tidak heran jika berangkat haji bukanlah sesuatu yang sangat mewah atau berat bagi rakyat Iran yang secara ekonomis lebih makmur jika dibandingkan dengan rakyat Indonesia. Kebijakan lain pemerintah Iran yang membuat ibadah haji lebih bisa dilakukan oleh rakyat negara ini, adalah kaitannya dengan peraturan ketat giliran pergi haji. Karena haji itu adalah ibadah dalam Islam yang hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu.
Penulis, alumnus Fasa Unpad, pernah tinggal di Iran selama 11 tahun.
(IRIB Indonesia/Pikiran Rakyat/3/11/2011)
Saudi Larang Warga Syiah Arab Saudi Menunaikan Ibadah Haji
Para pejabat Arab Saudi melarang warga Syiah Arab Saudi yang berasal dari daerah Ihsa dan Qatif ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji.
Menurut laporan situs televisi al-Alam Jumat (04/11) mengutip situs Nahrainnet, pasukan militer Arab Saudi menghentikan puluhan bus yang mengangkut pria dan wanita di dekat pintu masuk kota Mekah. Mereka diminta agar kembali ke daerahnya di kawasan timur Arab Saudi.
Kepada Nahrainnet mereka mengatakan bahwa para penumpang bus-bus itu sebagian besar berasal dari daerah Ihsa dan Awamiyah. Mereka menuju Mekah untuk melaksanakan ibadah haji.
Ketika pasukan keamanan tetap bersikeras tidak mengizinkan mereka memasuki kota Mekah, para penumpang melakukan aksi mogok dan memutuskan untuk tidak pulang ke kotanya. (IRIB Indonesia/SL/4/11/2011)
Rahbar: AS Teroris Terbesar di Dunia
"Mereka berusaha menuduh unsur perjuangan yang paling terhormat di Republik Islam dengan tudingan terorisme, padahal hari ini, teroris terbesar di dunia adalah AS," |
Menurut
Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah
al-Udzma Sayyid Ali Khamenei har2/11) dalam pertemuan dengam ribuan
pelajar dan mahasiswa menjelang peringatan 13 Aban yang di Iran diperingati
sebagai Hari Pelajar dan Hari Nasional Melawan Arogansi Dunia, mengingatkan
akan makar dan beragam konspirasi kubu arogansi dunia pimpinan Amerika Serikat
(AS) dan Zionis terhadap bangsa Iran. Beliau mengatakan, musuh mencemaskan kian
meluasnya kecenderungan meneladani pemikiran politik kokoh yang diperlihatkan
oleh Republik Islam Iran.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menekankan, di tengah kesulitan yang semakin
menumpuk dan kian meluasnya gerakan umum anti Wall Street, pemerintah AS
berusaha mengaitkan Republik Islam dengan gerakan terorisme yang konyol,
irasional dan keliru. Akan tetapi, siapa saja di dunia ini yang menggunakan
logika dan cerdik pasti akan menolak skenario menggelikan ini.
Menurut beliau, skenario di balik tuduhan ini adalah untuk memalingkan opini
umum dari gerakan anti Wall Street sekaligus menekan Republik Islam Iran.
"Mereka berusaha menuduh unsur perjuangan yang paling terhormat di
Republik Islam dengan tudingan terorisme, padahal hari ini, teroris terbesar di
dunia adalah AS," kata beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, "Kami mengantongi seratus
dokumen yang tak terbantahkan terkait peran AS dalam mengendalikan teror dan
anasir teroris di Iran dan di kawasan. Dengan membeberkan keseratus dokumen
ini, di depan publik dunia kami akan mempermalukan AS dan mereka yang mengklaim
diri sebagai pembela hak asasi manusia dan pihak yang memerangi
terorisme."
Seraya menyebut AS sebagai pecundang dan tak punya kehormatan, beliau
menegaskan, saat ini, AS adalah pecundang di Afghanistan dan Irak. Tak ada
pilihan lain baginya kecuali keluar dari dua negara itu. Kegagalan yang sama
juga dialami di wilayah utara Afrika.
AS, kata Rahbar, gagal mempertahankan kekuasaan Hosni Mubarak dan Ben Ali di
Mesir dan Tunisia. Sebab rakyat telah mengungguli mereka. Kejadian yang sama
terulang di Libya. Meski ada kontak tersembunyi dengan Qaddafi sebelum mati
secara hina, AS gagal mempertahankannya.
Ayatollah al-Udzma Khamenei lebih lanjut menyinggung kebangkitan rakyat di AS
dan 80 negara menentang sistem liberal demokrasi. Menurut beliau, fenomena ini
menunjukkan kekandasan sistem kapitalisme Barat.
"Mungkin rezim AS dan Barat bisa menumpas gerakan ini, namun baranya tak
akan pernah bisa dipadamkan," jelas beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut Republik Islam Iran sebagai poros
pemantik gerakan di kawasan dan dunia. Untuk itu, kata beliau, musuh berusaha
menebar keputusasaan di tengah rakyat khususnya kalangan pemuda dan para pejabat
dengan tujuan untuk mengganggu gerak maju poros ini. Akan tetapi, berkat
tawakkal kepada Allah, optimisme dan kekuatan, para pemuda dan pejabat Iran
tetap solid dan tegar.
"Bangsa yang arif, penyabar, cerdik, pejuang dan selalu bertawakkal kepada
Allah tidak akan bisa ditundukkan," imbuh beliau.(abna.ir/4/11/2011)
Rahbar: Resistensi Seluruh Elemen Bangsa Terhadap Tekanan AS, Lembaran Emas dalam Sejarah Irak
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut semua kelompok agama dan suku di Irak sebagai saudara Iran yang dekat. Hubungan kedua bangsa, menurut beliau, sudah mengakar kuat dalam sejarah. |
Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Ahad (30/10) pagi dalam pertemuan dengan Kepala Wilayah Kurdistan Irak Masoud Barzani menyinggung kesatuan sikap seluruh kelompok suku dan madzhab di Irak menghadapi tekanan Amerika Serikat (AS) dan menolak memberikan kekebalan hukum kepada tentara AS. "Sikap yang telah memaksa Washington mengumumkan penarikan seluruh tentaranya dari Irak ini adalah lembaran emas dalam sejarah Irak," kata beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei mengenai stabilitas dan independensi Irak saat ini menandaskan, "Meski AS hadir secara militer dan politik di sana, tapi seluruh bangsa Irak baik Kurdi maupun Arab, atau Syiah maupun Sunni serentak menyuarakan kata ‘tidak' untuk AS, dan ini adalah maasalah yang sangat urgen."
Terkait toleransi yang kuat di tengah masyarakat Irak yang heterogen dengan beragam suku dan kelompok agama, beliau mengatakan, "Republik Islam Iran ikut merasa senang dengan stabilitas dan ketenangan yang ada di Irak saat ini. Seluruh kelompok di Irak harus bahu membahu untuk membangun Irak yang baru."
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut semua kelompok agama dan suku di Irak sebagai saudara Iran yang dekat. Hubungan kedua bangsa, menurut beliau, sudah mengakar kuat dalam sejarah.
Menyinggung hubungan baik Iran dan Irak, beliau menekankan peningkatan hubungan bilateral , dan menambahkan, "Republik Islam Iran selalu mendukung Irak yang satu dan stabil. Kerusakan yang ada di Irak harus secepatnya dibangun kembali sehingga Irak yang satu bisa memperoleh kembali kedudukan yang semestinya."
Dalam pertemuan itu, Kepala Wilayah Kurdistan Irak Masoud Barzani menyatakan sukacitanya berjumpa dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatollah al-Udzma Khamenei. Barzani menyebut Iran sebagai negara sahabat yang sangat dekat dengan rakyat Irak.
"Kami tak mungkin melupakan kebaikan dan bantuan pemerintah dan rakyat Iran ketika Irak mengalami masa-masa yang sulit," katanya.
Barzani menambahkan, "Seluruh suku dan kelompok agama di Irak harus bersama-sama melestarikan kemenangan ini, dan tentunya kami akan terus memerlukan bimbingan dan bantuan dari Iran."(abna.ir/2/11/2011)
Rahbar: Jika Tak Maju, Musuh Tak Akan Bersusah Payah Merusak Citra Iran
Mengenai kebangkitan Islam di kawasan, Rahbar menandaskan, sambutan hangat bangsa-bangsa ini terhadap pemikiran bangsa Iran terkait ‘Islam dan mengikuti syariat' telah membuktikan akan kepedulian bangsa-bangsa ini untuk menjadikan Republik Islam sebagai contoh. |
Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Kamis (20/10) pagi di hari kesembilan dan terakhir kunjungan ke Kermanshah menyebut pengabdian yang tulus dalam pemerintahan Islam sebagai taufik Ilahi serta amalan yang bisa mendatangkan keridhaan Allah dan membantu mengokohkan hubungan rakyat dengan pemerintahan.
Berbicara di depan para pejabat dan pegawai berbagai instansi negara di provinsi Kermanshah, beliau mengatakan, kinerja pejabat negara di tingkat nasional maupun lokal bisa meningkatkan atau -naudzubillah- mengurangi kehormatan negara. Karena itu, sebisa mungkin para pejabat hendaknya meningkatkan kualitas kerja dan pengabdiannya yang membanggakan.
Ayatollah al-Udzma Khamenei memuji kesiapan selalu rakyat untuk terlibat di medan manapun saat diperlukan dan menyebutnya sebagai fenomena yang menakjubkan.
"Lisan tidak mampu menyampaikan rasa terima kasih yang semestinya. Meski ada kesulitan dan kekurangan, mereka selalu lebih siap membela Islam dan revolusi dibanding para pejabat negara," ungkap beliau.
Beliau mengimbau para pajabat untuk bekerja lebih keras dan sempurna dalam melayani bangsa yang terhormat, mulia dan penyabar ini.
Di bagian lain pembicaraannya, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyinggung konspirasi musuh terhadap bangsa ini dan menilainya sebagai bukti kemajuan yang dicapai oleh Republik Islam Iran.
Beliau mengatakan, serangan gencar propaganda, politik, ekonomi, dan keamanan yang dilancarkan kubu arogansi adalah bukti yang jelas akan pesatnya gerakan bangsa Iran dalam upaya mewujudkan cita-citanya. Sebab, jika gerakan bangsa ini terhenti, mundur dan lemah musuh tak akan pernah menyusahkan diri seperti ini.
Mengenai kebangkitan Islam di kawasan, Rahbar menandaskan, sambutan hangat bangsa-bangsa ini terhadap pemikiran bangsa Iran terkait ‘Islam dan mengikuti syariat' telah membuktikan akan kepedulian bangsa-bangsa ini untuk menjadikan Republik Islam sebagai contoh.
Dalam kondisi yang menentukan ini, kata beliau, ketika bangsa Iran menjadi teladan dan panutan bagi bangsa-bangsa di kawasan, kita harus mawas diri untuk selalu menampilkan wajah Iran yang lebih indah, menarik dan kompak di benak bangsa-bangsa lain, supaya kerja keras musuh merusak citra Iran bisa digagalkan.(abna.ir/2/11/2011)
Rahbar: Sensus Kependudukan Satu Keharusan untuk Bangun Masa Depan
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Senin (24/10) pagi di hari pertama sensus kependudukan dan perumahan menyatakan bahwa sensus yang tepat dan ilmiah adalah satu keharusan bagi negara dan kelaziman untuk menyusun agenda kebijakan yang benar dalam upaya membangun masa depan yang logis dan ideal. |
Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Senin (24/10) pagi di hari pertama sensus kependudukan dan perumahan menyatakan bahwa sensus yang tepat dan ilmiah adalah satu keharusan bagi negara dan kelaziman untuk menyusun agenda kebijakan yang benar dalam upaya membangun masa depan yang logis dan ideal. Hal itu disampaikan Rahbar setelah beliau memberikan data pribadi dan keluarga kepada para petugas sensus.
Menurut beliau, data statistik ibarat tulang punggung dalam penyusunan kebijakan di berbagai sektor. Seraya menekankan kepada seluruh instansi untuk bekerjasama dan membantu Pusat Statistik Iran dalam program sensus kependudukan dan perumahan ini, beliau mengatakan, "Pusat Statistik mesti melaksanakan tugas sensus ini dengan cermat, ilmiah, faktual dan obyektif."
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengimbau untuk tidak menyertakan tendensi politik dan non politik dalam program sensus ini. Kepada para pejabat Pusat Statistik beliau menegaskan, "Anda harus secara praktis menunjukkan bahwa Anda netral dan hanya mengikuti fakta dalam menyampaikan informasi, sehingga instansi-instansi lain mempercayai Anda secara penuh terkait hasil sensus dan data yang diberikan."
Ayatollah al-Udzma Khamenei menandaskan, data statistik yang resmi harus diumumkan oleh badan yang bertanggung jawab, yakni Pusat Statistik Iran. Lalu, instansi-instansi yang lain menggunakan data itu untuk membuat laporan atau menyusun kebijakan.
Menyinggung peran masyarakat dalam program sensus kependudukan ini, beliau menambahkan, "Rakyat Iran diharap untuk bekerjasama penuh dengan para petugas sensus dengan menjawab pertanyaan mereka secara benar, teliti dan penuh kesabaran."
Program sensus umum kependudukan dan perumahan di Iran dimulai hari Senin (24/10) dan akan berlangsung selama 21 hari. Dalam program ini, data kependudukan dan perumahan akan dicatat secara teliti dengan menggunakan peralatan canggih, untuk dimanfaatkan dalam menyusun kebijakan di berbagai instansi negara.
Dalam program ini, Pusat Statistik memanfaatkan pengalaman 70 negara. Diperkirakan sensus kali ini akan mencatat 21 juta 200 ribu keluarga, dengan jumlah populasi penduduk mencapai 75 juta 500 ribu jiwa. Sensus kali ini adalah yang pertama dilakukan perlima tahun setelah sebelumnya pendataan dilakukan setiap sepuluh tahun sekali.(abna/2/11/2011)
Rahbar: Musuh Berusaha Mencegah Tampilnya Bangsa Iran Sebagai Teladan Umat Islam
"Tegarlah menghadapi musuh seperti ketegaran bangsa Iran. Sebab, jika tidak, musuh akan semakin berani. Setelah berhasil memecah-belah antara Syiah dan Sunni mereka akan mencerai-beraikan antara kelompok-kelompok di tubuh Ahlussunnah sendiri." |
Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei di hari keenam kunjungan ke provinsi Kermanshah, hari ini (17/10) bertatap muka dengan warga kota Paveh dan Uramanat. Dalam pertemuan akbar yang dihadiri oleh ribuan orang itu, beliau mengingatkan upaya musuh yang dilakukan terus menerus dalam menebar perselisihan antara Syiah dan Sunni.
"Bangsa Iran yang bersatu telah memadukan antara kesetiaan kepada Islam dan cita-cita revolusi Islam dengan logika, kemajuan ilmu dan ekonomi serta partisipasi di berbagai kancah politik dan sosial, yang melahirkan parameter yang menjadi petunjuk arah bagi gerakan agung bangsa-bangsa di kawasan," kata beliau.
Seraya menekankan untuk tetap menjaga identitas ‘Irani-Islami', Ayatolah al-Udzma Khamenei menandaskan, berkat kemenangan revolusi Islam, serta partisipasi dan keterlibatan rakyat dalam berbagai persoalan negara, dunia saat ini memandang bangsa Iran sebagai bangsa Muslim yang pandai dan arif serta bangsa yang terdepan dan maju di berbagai bidang. Dengan mengandalkan identitas kolektif ini bangsa Iran bisa memainkan peran besar di era kebangkitan Islam ini.
Menurut beliau, pandangan kagum bangsa-bangsa di kawasan terhadap bangsa Iran ini adalah kesempatan yang bagus untuk berperan lebih besar dalam membangun opini umum Dunia Islam.
"Rakyat Iran bisa menjadi teladan di benak bangsa-bangsa di kawasan, dan fenomena ini menguntungkan bangsa Iran dan bangsa-bangsa kawasan," imbuh beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengungkapkan bahwa bangsa Iran dan pemerintahan Islam di Iran tidak mengklaim diri sebagai pemimpin bagi bangsa-bangsa di kawasan.
"Setiap bangsa harus mengandalkan potensi, kemampuan dan jatidirinya masing-masing untuk memilih jalan yang dimaukan. Tapi tak diragukan bahwa bangsa-bangsa di kawasan menaruh perhatian yang khusus kepada bangsa Iran karena melihat potensi dan kapabilitas yang dimiliki bangsa Iran dalam 32 tahun terakhir," jelas beliau.
Rahbar mengingatkan kembali bahwa musuh mengenal dengan baik potensi bangsa Iran untuk menjadi teladan. Karena itu, musuh-musuh Islam dan Iran berusaha keras mencegah terbentuknya persepsi yang memandang Republik Islam Iran sebagai panutan di kawasan.
Beliau menyebut upaya menebar perselisihan antara Syiah dan Sunni baik di Dunia Islam maupun di dalam wilayah Iran sebagai agenda strategik musuh saat ini. Beliau menambahkan, "Kita umat Islam, Syiah dan Sunni, memiliki banyak kesamaan dalam agama dan akidah. Kita juga mempunya banyak kepentingan yang sama. Tetapi musuh berusaha mengecilkan persamaan-persamaan yang ada untuk mewujudkan target hegemoni mereka."
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyatakan bahwa keakraban dan solidaritas yang kuat di antara Syiah dan Sunni di Iran ibarat pukulan telak di muka para konspirator. Beliau menandaskan, kelestarian hubungan yang akrab dan bersaudara ini membawa pesan kepada musuh bahwa Iran bukan tempat untuk menebar perselisihan. Sama seperti yang sudah-sudah, bangsa Iran yang bersatu maupun para pejabat negara, baik saat ini maupun di masa mendatang, tak akan mundur menghadapi siapapun dan tekanan apapun.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut perlawanan dan muqamawah yang kontinyu dan secara sadar sebagai solusi tunggal untuk menggagalkan aksi musuh-musuh Islam dan umat Islam. Kepada umat Islam beliau mengatakan, "Tegarlah menghadapi musuh seperti ketegaran bangsa Iran. Sebab, jika tidak, musuh akan semakin berani. Setelah berhasil memecah-belah antara Syiah dan Sunni mereka akan mencerai-beraikan antara kelompok-kelompok di tubuh Ahlussunnah sendiri."(abna/2/11/2011)
Rahbar: Teruslah Bekerja Penuh Semangat Sampai Hari Terakhir Masa Tugas
Seraya memuji semangat kerja pemerintah dan para anggota kabinet pemerintahan Ahmadi Nejad Rahbar menasehati, "Teruslah bekerja dengan semangat mengabdi sampai hari terakhir masa tugas. Jangan biarkan dua tahun yang tersisa dari masa pemerintahan ini dan berakhirnya tanggung jawab Anda menimbulkan kesan negatif pada kinerja Anda." |
Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Rabu malam (19/10) dalam pertemuan dengan para anggota kabinet menekankan untuk mengatasi masalah dan kesulitan yang ada di provinsi Kermanshah. Menurut beliau, hal ini memerlukan perhatian penuh, kerja keras dan manajemen yang khusus. Dalam pertemuan yang digelar setelah rapat kabinet di Kermanshah itu, Rahbar mengapresiasi kepedulian pemerintah terhadap provinsi ini dan mengatakan, terjun ke medan pengabdian kepada warga di provinsi ini memerlukan kesungguhan dan kecekatan penuh agar tercipta perbaikan yang bisa dirasakan.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut ‘kelaziman mengabdi kepada rakyat di seluruh penjuru negeri', ‘ketulusan dan keramahan khas warga provinsi ini', dan ‘ketertinggalan dalam banyak parameter dibanding kondisi rata-rata provinsi di Iran' sebagai tiga alasan utama bagi pemerintah untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada provinsi Kermanshah.
"Sudah ada pekerjaan-pekerjaan yang bagus di provinsi ini. Tapi untuk mencapai kondisi yang layak bagi warganya yang mulia, masih ada jarak yang jauh," kata beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa kekhawatiran para pejabat negara dalam menjalankan tugas dan pertanggungan jawab mereka kepada rakyat adalah satu keharusan.
"Pemerintah mesti membentuk tim kerja khusus untuk menindaklanjuti keputusan yang sudah diambil terkait provinsi Kermanshah. Pada tahap berikutnya, Gubernur dan para anggota parlemen yang mewakili provinsi ini bersama Wakil Wali Faqih untuk provinsi Kermanshah akan meninjau dengan serius pelaksanaan keputusan yang ada, supaya ada perubahan dalam kondisi warga di daerah ini," imbuh beliau.
Menurut Rahbar, lapangan kerja adalah masalah utama yang dihadapi provinsi ini. Seraya mengimbau seluruh pejabat negara untuk bekerja keras mengatasi masalah ini, beliau menandaskan, dengan membuka peluang yang semestinya seperti dorongan investasi di bidang swasta, pengadaan infra struktur yang diperlukan untuk sektor pertanian, industri dan lainnya, diharapkan masalah lapangan kerja yang merupakan masalah utama warga dan para pemuda di provinsi ini bisa teratasi.
Kepada para anggota kabinet dan pemerintahan, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyerukan untuk membuat prioritas akan kebutuhan utama provinsi ini dan menghindari hal-hal yang tidak perlu.
Seraya memuji semangat kerja pemerintah dan para anggota kabinet ini, beliau menasehati, "Teruslah bekerja dengan semangat mengabdi sampai hari terakhir masa tugas. Jangan biarkan dua tahun yang tersisa dari masa pemerintahan ini dan berakhirnya tanggung jawab Anda menimbulkan kesan negatif pada kinerja Anda."
Seraya menjelaskan hegemoni kuat jaringan zionisme atas para petinggi AS dan Eropa, kepada para pemimpin Barat, Rahbar mengatakan, jika kelak rakyat kalian mengetahui bahwa faktor yang menyengsarakan mereka dan yang memicu kesulitan adalah ketundukan kalian kepada zionis, api kemarahan mereka akan berkobar untuk membakar sistem kapitalisme arogansi dan mengubahnya menjadi abu. |
Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar
atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei di
hari kelima kunjungan ke Provinsi Kermanshah bertatap muka dengan ribuan
mahasiswa, dosen dan kalangan akademisi Kermanshah. Dalam pidatonya, beliau
menyatakan bahwa generasi muda memainkan peran kunci di negara ini baik di masa
lalu, sekarang maupun masa yang akan datang. Karena itu, pertemuan dengan para
pemuda memiliki nilai penting.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut saat ini sebagai masa perjuangan,
resistensi dan kearifan. Seraya menyinggung gelombang kebangkitan Islam dan
persaingan baik yang terbuka maupun terselubung untuk menentukan sistem
kenegaraan di Mesir, Tunisia dan negara-negara lain kawasan, beliau mengatakan,
di masa yang menentukan ini yang diwarnai dengan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan
baru di kawasan, kondisi umum pemerintahan Republik Islam menjadi salah satu
faktor yang berpengaruh dominan yang memainkan peran penting terhadap kondisi
sekarang dan masa depan kawasan ini.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menjelaskan tentang revolusi Islam dan menuturkan,
"Revolusi Islam berarti gerakan yang menumbangkan kekuasaan rezim Syah
yang bobrok lalu membuka jalan bagi terbentuknya sebuah pemerintahan.
Pemerintahan Islam berarti identitas dan bentuk umum negara seperti yang
dimaukan oleh rakyat. Pembentukan pemerintahan Islam berarti tegaknya rangkaian
lembaga dan institusi pengelolaan negara, pembentukan masyarakat Islam dan pada
tahap berikutnya, pembentukan umat Islam. Semua itu adalah mata rantai yang
memperjelas langkah di masa lalu, sekarang dan esok."
Beliau lebih lanjut menerangkan bahwa tahap keempat dari mata rantai ini yaitu
pembentukan masyarakat Islam adalah target menengah tapi sangat penting dan
mulia. "Masyarakat Islam adalah masyarakat yang mewujudkan cita-cita besar
Islam untuk umat manusia," kata beliau.
Masyarakat Islami menurut Rahbar memiliki sederet kriteria seperti keadilan,
kebebasan, peran serta rakyat dalam mengelola negara, harga diri bangsa,
kesejahteraan umum, dan kemajuan di berbagai bidang yang mesti diwujudkan.
"Tentunya, tujuan utama dari masyarakat Islami adalah membawa manusia
kepada kesempurnaan maknawiyah, penghambaan dan makrifat kepada Allah,"
tambah beliau.
Beliau mengingatkan untuk tidak menafsirkan ide pembentukan masyarakat Islami
dengan persepsi Barat. Sebagai contoh, keadilan, kebebasan dan martabat manusia
yang menjadi ciri khas masyarakat Islami hanya mengacu pada ajaran Islam hakiki
yang berbeda dengan persepsi Barat.
Meski demikian, lanjut Rahbar, Barat juga tidak komitmen dengan slogan-slogan
dan persepsi yang dibuatnya. Di Afghanistan, Irak, Libya dan negara-negara
lain, Barat mengangkat slogan-slogan seperti demokrasi, perang melawan senjata
atom, dan perang anti terror yang ternyata hanya kamuflase untuk menunjang
kepentingan busuknya seperti menguasai kawasan-kawasan penting ekonomi dan
kekayaan bangsa-bangsa lain serta untuk melindungi rezim Zionis Israel dan
menyempurnakan mata rantai arogansinya di dunia.
Di bagian lain pembicaraannya, Rahbar menyinggung skenario AS yang menuduh Republik
Islam Iran terlibat dalam sebuah rencana teror. Seraya menjelaskan bahwa
Republik Islam memantau dengan jeli segala gerak gerik di balik tabir skenario
ini, kepada para petinggi Washington beliau memperingatkan, dengan sekuat
tenaga, Republik Islam akan membalas setiap tipu daya dan gerakan destruktif
yang mengganggu.
Menurut beliau, skenario AS mungkin ditujukan untuk meredam gejolak yang
ditimbulkan oleh gerakan anti Wall Street. "Rakyat di 80 negara mendukung
gerakan yang semakin besar ini, dan ini menjadi fenomena yang pahit dan sulit
bagi para petinggi AS," tandas beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan, tindakan represif polisi dan tentara
mungkin bisa meredam gerakan ini tapi tak akan pernah bisa menghilangkannya,
dan ia akan menjadi api dalam sekam.
Seraya menjelaskan hegemoni kuat jaringan zionisme atas para petinggi AS dan
Eropa, kepada para pemimpin Barat, beliau mengatakan, jika kelak rakyat kalian
mengetahui bahwa faktor yang menyengsarakan mereka dan yang memicu kesulitan
adalah ketundukan kalian kepada zionis, api kemarahan mereka akan berkobar
untuk membakar sistem kapitalisme arogansi dan mengubahnya menjadi abu.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, "Kalian telah meninggalkan rakyat
dan mayoritas mereka membenci kalian. Kondisi di Republik Islam Iran justeru
sebaliknya. Pertemuan akbar rakyat menunjukkan tekad kuat dan keteguhan mereka
untuk melawan setiap tipudaya."
Seraya mengingatkan bahwa selama 32 tahun, Republik Islam tak pernah tunduk
kepada kemauan lawan, beliau menandaskan, "Seluruh bangsa kita ada di
tengah medan. Kita semua adalah bagian dari bangsa dan prajurit untuk negara
dan Islam. Tubuh bangsa yang satu dan kuat ini siap melawan segala bentuk
konspirasi dan langkah setan tanpa mengenal kata mundur."
Permusuhan setan yang paling keji di dunia terhadap bangsa Iran dan
pemerintahan Republik Islam, menurut Rahbar, menunjukkan kebenaran janji Ilahi.
"Seperti yang dikatakan al-Qur'an, segala kekejian itu hanya akan menambah
keimanan kita. Pertolongan Ilahi akan menunjukkan kemenangan bangsa Iran atas
para perancang tipudaya," imbuh beliau.(abna.ir)
Rahbar: Para Petinggi AS Bahkan Terkucil di Negara Sendiri
"Dengan melayangkan tuduhan tak berdasar yang mengaitkan beberapa warga Iran, mereka berusaha mencari alasan untuk mengesankan Republik Islam Iran sebagai pendukung terorisme, untuk selanjutnya menjadikannya sasaran serangan diplomasi dan propaganda media. Tapi, konspirasi ini gagal, akan gagal dan tidak akan berhasil seperti konspirasi-konspirasi yang sebelumnya. Tidak seperti yang mereka bayangkan, konspirasi ini malah akan membuat mereka semakin terkucil," tegas Rahbar. |
Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei di hari keempat kunjungan ke provinsi Kermanshah bertatap muka dengan ribuan warga Gilan-e Gharb. Dalam pertemuan akbar itu, beliau menyebut rakyat Iran khususnya para pemuda negeri ini sebagai pembela jatidiri, identitas dan harga diri bangsa dan agama. Seraya menyinggung tuduhan yang dialamatkan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini terhadap Republik Islam Iran, beliau mengatakan, musuh berusaha keras untuk menyebarkan Iranphobia, tetapi seperti yang sudah-sudah, tak ada yang mereka dapatkan kecuali kebencian bangsa-bangsa di dunia terhadap AS yang semakin besar dan kian meningkatnya kecintaan umum kepada slogan-slogan bangsa Iran yang membanggakan.
Dalam pertemuan agung yang digelar di lapangan olahraga Gilan-e Gharb Sabtu (15/10) pagi ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut keteguhan warga kota ini selama masa serbuan rezim Baath sebagai kebanggaan bagi para pemuda daerah ini. Seraya menceritakan kunjungan beberapa kali ke Gilan-e Gharb dan daerah-daerah sekitarnya selama perang delapan tahun, beliau menambahkan, para pemuda daerah ini mesti menyadari bahwa mereka dibesarkan di lingkungan keluarga yang mengkombinasikan antara keberanian dengan keterasingan mereka selama Perang Pertahanan Suci.
"Ini sangat membanggakan dan menunjukkan adanya potensi besar spiritualitas dan nilai kemanusiaan," kata beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menilai era ini sebagai era suci untuk membela jatidiri dan harga diri bangsa serta keyakinan Islam yang kokoh. Beliau mengatakan, "Para pemuda, putra, putri dan semua mukmin yang tidak mengalami era pertahanan bangsa dan negara dengan senjata, kini tetap menyandang semangat kebangsaan dan siap membela kemuliaan dan jatidiri bangsa dan agama."
Menyinggung tipudaya dan konspirasi asing untuk mengucilkan Republik Islam Iran, beliau menegaskan, AS, Eropa dan rezim-rezim dependen melakukan segala hal untuk melumpuhkan resistensi bangsa Iran. Realita ini menunjukkan keagungan nilai kegigihan dan keteguhan bangsa Iran terhadap cita-citanya.
Dalam beberapa hari terakhir, jelas Rahbar, jaringan media massa Zonisme internasional gencar memberitakan dukungan Iran kepada terorisme dan ini adalah bagian dari mata rantai tipudaya terus menerus yang dilakukan kubu arogansi dunia.
"Dengan melayangkan tuduhan tak berdasar yang mengaitkan beberapa warga Iran, mereka berusaha mencari alasan untuk mengesankan Republik Islam Iran sebagai pendukung terorisme, untuk selanjutnya menjadikannya sasaran serangan diplomasi dan propaganda media. Tapi, konspirasi ini gagal, akan gagal dan tidak akan berhasil seperti konspirasi-konspirasi yang sebelumnya. Tidak seperti yang mereka bayangkan, konspirasi ini malah akan membuat mereka semakin terkucil," tegas beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut menjelaskan transformasi terkini di kawasan dan dunia seraya menyebut AS sebagai rezim dan negara yang paling dibenci oleh bangsa-bangsa di dunia. Beliau menambahkan, "Dua tahun lalu, Presiden AS saat berkunjung ke Mesir membuat pernyataan-pernyataan yang muluk untuk menipu opini umum di kawasan. Tapi kini, di negara yang sama dan di negara-negara lain di kawasan, rakyat justeru meneriakkan slogan-slogan anti AS."
Seraya menerangkan kecemasan Presiden AS menghadapi bangsa-bangsa di kawasan, beliau mengungkapkan, "Saat berkunjung ke Afghanistan yang dikuasai oleh pasukan AS dan NATO, orang ini bahkan sama sekali tidak keluar dari pangkalan militer Begram. Dia tidak berani pergi ke Kabul. Sebab, dia terkucilkan di mata bangsa-bangsa dunia, dan takut terhadap mereka."
Berbicara tentang kondisi di dalam negeri AS, Rahbar mengangkat masalah gerakan anti Wall Street yang merebak ke berbagai kota lainnya di AS. Kepada para petinggi AS beliau mengatakan, "Kalian bahkan dikucilkan oleh bangsa sendiri dan kalian takut kepada mayoritas rakyat kalian. Apakah dengan kondisi ini kalian ingin menyebarkan Iranphobia dengan omongan kosong kalian?"
Di bagian lain pembicaraannya, Ayatollah al-Udzma Khamenei memuji keteguhan bangsa Iran dalam menghadapi kubu arogansi dunia, seraya mengatakan, "Ingatlah selalu bahwa Republik Islam Iran berpihak kepada bangsa-bangsa tertindas dan melawan kaum penindas. Dengan segenap tenaga Republik Islam Iran siap menghadapi arogansi dan tak akan mundur sedikitpun dari cita-citanya."
Seraya menyatakan bahwa slogan-slogan Republik Islam Iran diminati oleh bangsa-bangsa lain di dunia, beliau menambahkan, seiring dengan kecenderungan yang semakin besar ini, para petinggi AS hanya memiliki pengagum yang berjumlah kecil yakni hanya satu persen.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut kebangkitan Islam di kawasan yang semakin luas sebagai transformasi yang sangat penting di Timur Tengah. Beliau menjelaskan, para pemuda yang cerdas di negara ini harus mempertahankan Islam sebagai faktor yang menyelamatkan kehidupan materi dan spiritual. Tak diragukan, bahwa masa depan adalah milik Islam. Panji Islam, insya Allah, akan berkibar di seluruh kawasan dan akan terbentuk satu komunitas dari bangsa-bangsa di kawasan yang kuat, kompak dan terhormat.
Trik-Trik Arab Saudi dan Setan Besar AS Untuk Menghancurkan Islam [1]
Kita dan bangsa kita yang mulia juga merasa bangga, karena bangsa ini bersama seluruh wujudnya, bersatu dengan Islam dan Al-Qur’an. Kita bangga karena menjadi pengikut madzhab yang ingin membebaskan Al-Qur’an dari kuburan, sekaligus menjadikan kitab ini sebagai buku petunjuk untuk membebaskan manusia dari berbagi ikatan yang membelenggu kaki, tangan, hati, dan akal mereka; ikatan yang membawa manusia ke arah kefanaan, kenisbian, perbudakan, dan penghambaan pada penguasa zalim. |
Penerjemah: Abu Qurba
Akhir-akhir ini, kekuatan Setan Besar dengan menggunakan pemerintahan yang menyeleweng dari ajaran Islam, yang selalu berbohong atas nama Islam, terus-menerus berupaya untuk menyingkirkan Al-Qur’an. Untuk mengokohkan tujuan syaitaniah ini, negara adidaya dunia turut membantu pula mencetak Al-Qur’an dengan indah dan mengirimkannya ke bebagai penjuru dunia. Dengan tipuan seperti ini, sebenarnya mereka telah mencampakkan Al-Qur’an keluar dari kehidupan. Kita semua melihat betapa Al-Qur’an yang dicetak oleh Muhammad Reza Pahlevi telah menipu sebagian orang.[2] Sebagian ulama yang tidak memahami maksud Pahlevi itu bahkan memuji-mujinya. Kita juga melihat bahwa Raja Fahd [3] setiap tahun menggunakan dana besar yang tak terbatas, yang diambil dari rakyatnya, untuk mencetak Al-Qur’an dalam rangka mendirikan pusat-pusat propaganda madzhab yang anti Al-Qur’an, sekaligus menyebarluaskan faham Wahabi[4] (Salafi), yaitu sebuah madzhab yang tidak memiliki asas kuat sekaligus penuh dengan pandangan khurafat. Al-Qur’an yang mulia ini dijadikan alat untuk mendorong masyarakat yang lalai dari berbagai bangsa untuk berpihak kepada adidaya. Orang-orang inilah yang menggunakan Islam yang mulia dan Al-Qur’an al Karim justru untuk menghancurkan Islam dan Al-Qur’an itu sendiri.
Kita dan bangsa kita yang mulia juga merasa bangga, karena bangsa ini bersama seluruh wujudnya, bersatu dengan Islam dan Al-Qur’an. Kita bangga karena menjadi pengikut madzhab yang ingin membebaskan Al-Qur’an dari kuburan, sekaligus menjadikan kitab ini sebagai buku petunjuk untuk membebaskan manusia dari berbagi ikatan yang membelenggu kaki, tangan, hati, dan akal mereka; ikatan yang membawa manusia ke arah kefanaan, kenisbian, perbudakan, dan penghambaan pada penguasa zalim.
Kita merasa bangga bahwa kita adalah pengikut madzhab yang didirikan oleh Rasulullah atas perintah langsung dari Allah, dan madzhab ini juga ditumbuh kembangkan oleh Imam Ali As, hamba yang telah membebaskan diri dari segala ikatan sekaligus menjadi petugas bagi pembebasan umat manusia dari segala rantai besi dan perbudakan.
Kita merasa bangga bahwa kitab Nahjul Balaghah[5], setelah Al-Qur’an, merupakan kitab teragung yang berisi aturan kehidupan duniawi dan maknawi, kitab tertinggi yang membebaskan manusia, serta kitab yang memuat aturan maknawi dan pemerintahan, yang merupakan jalan pembebasan terbesar; ternyata berasal dari Imam suci kita.
Kita merasa bangga bahwa para Imam Maksum kita, mulai dari Imam Ali As hingga Imam Mahdi As, semua adalah imam kita. Imam Mahdi As adalah penyelamat manusia dan pemilik zaman, yang dengan kekuasaan Allah yang Mahakuasa, masih hidup di tengah kita dan menjadi pengawas segala urusan.
Kita merasa bangga memiliki berbagai kitab bernilai tiada tara, yang berasal dari para Imam Maksum kita, seperti doa-doa yang memberikan kehidupan yang disebut sebagai Qur’an Sha’id (kitab-kitab doa). Kita juga punya Munajat Sya’baniah [6] para imam, Doa Arafah [7] dari Husain bin Ali as., Shahifah Sajjadiah [8] dari Imam Ali bin Husain dan Shahifah Fathimiah [9]yang merupakan kitab yang diilhamkan Allah Swt kepada Fathimah Az-Zahra Sa.
Kita merasa bangga bahwa kita memiliki seorang Baqir al Ulum[10], sebagai pribadi yang tertinggi dalam sejarah, dan tidak ada yang bisa memahami ketinggian posisinya itu selain Allah, Rasulullah Saw dan para Imam Maksum As.
Kita merasa bangga bahwa madzhab kita adalah madzhab Ja’fari, yang meletakkan dasar-dasar sistematika fiqih kita; yang keilmuannya bagaikan sebuah lautan tanpa batas. Fiqih kita merupakan hasil karyanya [11] dan kita merasa bangga telah menjadi pengikut seluruh Imam Maksum a.s.
Kita merasa bangga bahwa para Imam Maksum kita adalah pejuang di jalan Allah dan Islam. Mereka juga pejuang di jalan penegakan Al-Qur’an yang menyuruh umat manusia untuk mendirikan sebuah pemerintahan yang adil. Kita bangga karena dalam usaha mereka untuk menentang pemerintahan yang zalim, mereka telah dipenjara, diasingkan, dan akhirnya gugur sebagai syahid. Dan kita hari ini merasa bangga bahwa kita ingin menegakkan tujuan Al-Qur’an dan sunnah. Kita juga bangga karena berbagai lapisan masyarakat dari bangsa kita telah menyatakan kesiapannya untuk berkorban, baik jiwa maupun raga, di jalan yang besar dan menentukan nasib ini.
Bangsa kita, bahkan jutaan bangsa-bangsa muslim dan kaum tertindas di dunia, merasa bangga karena musuh mereka adalah juga musuh Allah yang Mahabesar, musuh Al-Qur’an al-Karim, dan musuh Islam yang mulia. Kita bangga karena musuh mereka adalah hewan-hewan yang tidak pernah berhenti dalam melakukan kejahatan dan pengkhianatan demi mencapai tujuan jahat mereka. Untuk mencapai posisi kepemimpinan dan keserakahan, orang-orang jahat itu tidak mengenal kawan atau lawan.
Ketahuilah, bahwa panglima tertinggi mereka adalah Amerika Serikat, sebuah negara yang esensinya adalah terorisme yang telah membakar seluruh penjuru dunia. Sementara itu, sekutu AS adalah gerakan Zionisme Internasional[12] yang selalu melakukan kejahatan dalam mencapai tujua tamaknya. Inilah rezim yang wataknya sangat memalukan, bahkan bila esensinya itu hanya diungkapkan lewat tulisan pena atau ucapan lidah sekalipun. Demi mencapai impian bodoh mereka, yaitu Israel Raya[13], mereka telah melakukan segala bentuk kejahatan.
Negara-negara Islam dan kaum tertindas dunia merasa bangga bahwa musuh mereka adalah Husein dari Yordania [14] , Hasan dari Maroko[15], dan Husni Mubarak dari Mesir[16], yang bekerja sama dengan Isrel dalam berbagai kejahatan demi mengabdi kepada AS dan Israel. Mereka adalah musuh-musuh Islam yang tidak pernah berhenti melakukan kejahatan, bahkan kepada bangsa mereka sendiri. Dan kita merasa bangga bahwa musuh kita adalah Saddam yang mengabdi kepada paham Aflack.[17] Ia diktator yang oleh kawan ataupun lawannya, dikenal sebagai pelaku kejahatan dan pelanggar hak-hak internasional, sekaligus pelanggar hak-hak asasi manusia. Semua mengetahui bahwa kejahatan yang ia lakukan kepada bangsa tertindas Irak dan negara-negara Syeikh di Teluk, tidak kurang dari kejahatan yang dia lakukan terhadap Iran.[18]
Kita dan negara-negara tertindas di dunia juga merasa bangga bahwa setiap tuduhan kejahatan dan pengkhianatan yang ditimpakan kepada kita dan semua kaum tertindas dunia, selalu datang dari media massa dan badan propaganda dunia, yang melakukan semua itu atas perintah negara adidaya.
Adakah hal yang lebih membanggakan dari kenyataan bahwa AS ternyata tidak berkutik menghadapi bangsa Iran dan negeri Imam Mahdi ini? Padahal, AS selama ini merasa menjadi penguasa dunia karena memiliki klaim, fasilitas militer, serta kekuasaan atas sejumlah pemerintahan bonekanya dan juga kekuasaan atas kekayaan milik bangsa-bangsa tertindas, padahal negeri adidaya ini memiliki segala jaringan media massa. Tetapi, kini AS terus dipermalukan dan terjebak untuk terus melakukan berbagai skandal.
Adakah hal lain yang lebih membanggakan kita dibandingkan dengan fakta bahwa AS sampai tidak tahu kepada siapa harus melobi ketika wajahnya dipalingkan ke berbagai arah, ia menerima jawaban penolakan?[19] Hal ini semua bisa terjadi tidak lain karena adanya pertolongan gaib dari Allah Swt yang telah membangunkan bangsa-bangsa, terutama bangsa Iran , sekaligus membimbingnya keluar dari kegelapan akibat pemerintahan yang keji, ke arah cahaya Islam.[]
[1] . Diterjemahkan dari kitab : “Wasiat ImamKhomeini Ra”.
[2] . Shah pernah membuat proyek percetakan Al-Qur’an dengan maksud untuk menipu rakyat Iran. Al-Qur’an tersebut dibuat dalam edisi luks yang sangat indah. Al-Qur’an yang ditulis tangan oleh Mirza Ahmad Neirizi (abad ke-10 Hijriah) tersebut termasuk cetakan kitab suci terindah abad itu. Setelah berhasil dicetak, Al-Qur’an itu diberi nama Arya Mehr dan disimpan di perpustakaan pribadi Shah.
[3] . Raja Fahd dari Arab Saudi adalah salah seorang pemimpin Arab yang cukup dekat dengan Zionis Israel. Pada Konferensi Thaif, ia mengajukan rancangan damai dengan Israel, yang salah satu butir rancangannya adalah pengakuan secara resmi atas eksistensi negara Israel di kawasan pendudukan Palestina. Rancangan Fahd ini tentu saja mendapatkan sambutan hangat dari AS, Rezim Zionis, dan sejumlah negara Arab sekutu AS. Tetapi, proposal itu mendapatkan penentangan luar biasa keras dari Imam Khomeini. Dalam sebuah pidatonya, Imam menyebut rancangan Raja Fahd itu sebagai pengkhianatan terhadap Islam dan rakyat Palestina. Dalam menutupi tindakan pengkhianatannya itu, Raja Arab Saudi setiap tahunnya menganggarkan jutaan dolar untuk mencetak Al-Qur’an dan membagikannya kepada umat Islam di seluruh dunia.
[4] . Wahabi atau Salafi adalah sebuah fenomena aliran yang memiliki akar budaya dan pada saat yang sama, juga memiliki akar politik. Aliran ini memiliki prinsip-prinsip keagamaan yang bermula dari pandangan Ibnu Taimiyyah, seorang pengikut madzhab Hanbali. Ibnu Taimiyyah hidup pada abad kedelapan Hijriah. Ia -yang menjalani hidup dengan keprihatinan dan kemiskinan- sangat tertarik kepada ajaran Ahmad bin Hanbal, Imam Madzhab Hanbali (241 Hijriah). Ibnu Taimiyyah sebagaimana Ahmad bin Hanbal, dalam hal tauhid meyakini apa yang tersurat dalam Al-Qur’an mengenai sifat-sifat Allah. Karena itu, ia yakin bahwa Allah itu berjisim, memiliki tangan, kaki, mata, lidah, dan lain-lain, sebagaimana manusia berjisim dan memiliki anggota. Keyakinan semacam ini merupakan syirik yang nyata. Akidah Wahabi atau Salafi jauh berbeda dengan akidah Ahli Sunah Wal jamaah dan Syi’ah Imamiyah.
Selain keyakinannya yang kontroversial tentang zat Allah itu, Ibnu Taimiyyah juga memiliki fatwa-fatwa baru yang aneh tentang keharaman menziarahi kuburan Rasulullah Saw dan bertawasul atau mohon syafa’at dari Rasulullah Saw dan para awliya lainnya. Hingga kini sudah banyak sekali ulama dari kalangan Sunni ataupun Syiah yang telah menyampaikan bantahannya atas pemikiran aneh Ibnu Taimiyyah itu. Tapi para pengikut Wahabi tetap saja keras kepala mempertahankan akidahnya yang tidak logis dan merusak persatuan umat tersebut. Dan mereka tidak mempunyai argumen yang kuat atas keyakinannya tersebut : (قل هاتوا برهانكم إن كنتم صادقين ).
[5] . Nahjul Balaghah adalah sebuah kitab agung yang penuh dengan nilai dan makna. Kitab ini diyakini sebagai yang terbaik dan terkenal setelah Al-Qur’an. Ketinggian nilai sastra serta kehebatan isinya membuat banyak ilmuwan tertarik untuk mempelajarinya. Banyak ilmuwan non-muslim juga diberitakan secara tekun menelaah kitab ini. Nahjul Balaghah berisikan khutbah, surat, dan kata-kata mutiara yang diucapkan oleh Imam Ali As Penyusun kitab ini adalah Muhammad bin Abi Ahmad atau yang lebih dikenal dengan nama Sayyid Radhi, seorang ulama dan penyair terkenal (359 – 404 Hijriah). Makamnya berada di kawasan Karukh, Baghdad, dan hingga kini termasuk tempat peziarahan yang terkenal.
[6] . Terkait dengan “Munajat Sya’baniah” ini, Ali bin Thawus, seorang ulama ternama madzhab Syiah mengutip kata-kata Husein bin Muhammad yang menulis bahwa Imam Ali a.s. dan semua imam dari keturunan beliau selalu membaca doa ini di bulan Sya’ban (“Iqbal Al A’mal”, halaman 685 dan juga kitab “Mafatihul Jinan” pada bagian amalan bulan Sya’ban). Imam Khomeini sendiri dalam kesempatan terpisah menjelaskan keagungan doa ini sebagai berikut.
[7] . Doa Arafah adalah catatan munajat yang dilakukan oleh Imam Husein a.s. pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), sebelum beliau beserta keluarga dan sahabat setianya pergi menuju Karbala. Di bawah teriknya mentari dan sengatan padang pasir Arafah, Imam Husein menyampaikan munajat historisnya sambil berurai air mata cinta. Isi doa ini adalah lambang harapan dan cinta dari penghulu para syuhada kepada Kekasih dan Sembahannya, yaitu Allah Sang Pencipta. Konsep yang terkandung dalam doa ini sangat bernilai tinggi (“Iqbal Al A’mal”, Bab Amalan di Hari Arafah halaman 339; “Zaad Al Ma’ad” halaman 265; “Mafatihul Jinan”, bagian Amalan Hari Arafah).
[8] . Shahifah Sajjadiah adalah kumpulan doa dari Imam Ali bin Husein Zainal Abidin a.s. Kitab ini ada dua jenis. Yang pertama adalah “Shahifah Shaghirah” yang diakui oleh sekte Syiah Zaidiah. Syiah Imamiah menyebut kitab ini sebagai “Shahifah Naaqishah (tidak lengkap)”. Yang diakui oleh kelompok Imamiyah adalah “Shahifah Kaamilah Sajjadiyah” yang sampai kepada kita lewat periwayatan Najmuddin Baha’ Al Syaraf ‘Alawi. Kitab ini ini juga mengandung konsep dan ajaran yang sangat tinggi. Untuk menggali maknanya, kitab Shahifah Sajjadiah ini telah ditelaah dan dijelaskan oleh para ulama. Di antara para ulama yang telah menulis kitab syarah (penjelasan) atas kumpulan doa ini adalah Kaf’ami, Syaikh Baha’i (kitab penjelasannya diberi judul “Hada’iq Al Shalihin”), Mulla Hadi (dalam bahasa Persia dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa daerah Mazandarani), Syeikh Thuraihi, Mulla Muhammad Baqir Al Majlisi, dan yang paling terkenal adalah Sayid Ali Khan (diberi judul “Riyadh Al Salikin”).
[9]. Shahifah Fathimah adalah catatan percakapan Fathimah Az-Zahra a.s. dengan malaikat Jibril dan rahasia yang disampaikan oleh Jibril dari Allah Swt kepada Fathimah a.s. Kitab yang mulia ini tidak bisa ditemukan karena berada di tangan para Imam Maksum a.s. yang diwariskan di antara mereka secara turun-temurun. Saat ini, kitab tersebut diyakini berada di tangan Imam Mahdi a.f.
[10] . Baqirul Ulum adalah nama julukan bagi Imam Muhammad bin Ali Zainal Abidin. Ia adalah Imam Kelima madzhab Ahlul Bait a.s. Panggilan yang biasa diucapkan oleh para pengikut madzhab Ahlul Bait kepadanya adalah Imam Baqir. Nama julukan Baqir menurut riwayat diberikan oleh Rasulullah Saw. Nama panggilan lain dari Imam Baqir adalah Abu Ja’far, karena ia adalah ayah dari Imam Keenam, yaitu Imam Ja’far Shadiq a.s.
[11] . Fiqih Ja’fari adalah prinsip dan dasar-dasar fiqih Syiah yang diajarkan oleh Imam Keenam dari madzhab Ahlul Bait, yaitu Imam Ja’far Shadiq a.s. (hidup antara tahun 80-83 hingga 148 hijriah). Dia gugur Syahid di Madinah dan dimakamkan di Pekuburan Baqi’, Madinah.
[12] . Zionisme Internasional adalah pemikiran fanatis yang dimiliki oleh para kapitalis Yahudi yang pada akhir abad lalu muncul di Eropa dan sekarang menjadi ideologi resmi rezim penjajah Baitul Maqdis. Nama ini diambil dari Gunung Zion di dekat Baitul Maqdis. Pemikiran rasialis ini menyatakan bahwa Yahudi adalah bangsa pilihan Tuhan yang memiliki posisi istimewa di dunia. Berdasarkan pemikiran ini, pada tahun 1898, didirikanlah Organisasi Zionis Internasional yang bertujuan untuk memindahkan kaum Yahudi dari berbagai penjuru dunia ke Palestina.
Organisasi tersebut kini memiliki kekuatan dana yang tidak terbatas, yang setara dengan kekayaan perusahaan-perusahaan monopoli terbesar di dunia. Pusat organisasi ini di AS dan aktivitas komunitas Zionis mengontrol lebih dari 60 negara dunia. Dewasa ini, ada sekitar 18 organisasi Zionis yang beraktivitas di dunia. Sementara itu di AS, negara yang merupakan pendukung utama Zionisme Internasional, ada 281 organisasi nasional Yahudi, 251 federasi lokal Yahudi, serta berbagai organisasi dan lembaga keuangan Yahudi lainnya, yang semuanya terkait dengan Zionisme.
Organisasi Zionisme Internasional juga memiliki lembaga intelijen dan mata-mata di sebagian besar negara dunia yang terkait dengan agen rahasia Israel, MOSSAD dan agen rahasia AS, CIA. Senjata terpenting dan terampuh yang dimiliki oleh Zionisme Internasional adalah media massa yang dikuasai oleh kaum Yahudi di seluruh dunia. Secara keseluruhan, ada 1.036 koran dan majalah yang dikuasai Yahudi, dan yang paling terkenal di antaranya adalah koran New York Times.
[13] . Israel Raya adalah sebuah pemerintahan yang dicita-citakan kaum Yahudi, yaitu pemerintahan dunia yang berada di bawah kekuasaan kaum Yahudi. Ini adalah tujuan utama yang ingin dicapai oleh para pendiri gerakan Zionisme. Berdasarkan cita-cita pendirian Israel Raya ini, setelah dibentuknya pemerintahan Israel pada tahun 1948 di atas tanah milik bangsa Palestina, orang-orang Zionis berupaya merealisasikan cita-cita tersebut. Untuk menjustifikasi hal ini, mereka menggunakan dalil-dalil yang ada di kitab Taurat. Daerah-daerah yang diklaim sebagai wilayah dari Israel Raya sebagian besar adalah kawasan negara-negara muslim atau sebagian wilayah dari sebuah negara yang dihuni oleh umat Islam. Dalam peta Israel Raya yang dimuat dalam laporan penelitian Benyamin Mazar yang diterbitkan di bawah pengawasan pemerintahan Israel, kawasan Israel Raya membentang luas dari Sungai Nil hingga Sungai Eufrat, dan melingkupi Teluk Persia, Irak utara, Muscat, Oman, Nejd, Turki, Suriah, Libanon selatan, Palestina utara, Jordania barat, sebagian Mesir, dan bagian selatan Sudan. Selain itu, ada pula peta Israel yang lebih besar lagi, yang akan direalisasikan setelah terwujudnya Israel Raya, yaitu meliputi Kurdistan, daerah tenggara Iran, barat daya Afghanistan, dan sebagian dari barat laut Pakistan.
Pada akhir abad ke-19, seorang wartawan Yahudi keturunan Austria bernama Theodore Hertzel, dengan menulis sebuah makalah, mengundang seluruh kaum Yahudi yang hidup terpencar-pencar di berbagai penjuru dunia untuk membentuk sebuah negara. Ia juga mengundang seluruh umat Yahudi untuk kembali kawasan yang disebutnya sebagai tanah air asli mereka, yaitu Palestina. Dengan demikian, Hertzel telah memperbaharui isu “kembali ke tanah yang dijanjikan” dalam pikiran kaum Yahudi sedunia.
Organisasi Zionisme Internasional yang mengumumkan bahwa tujuan didirikannya lembaga itu adalah untuk memindahkan kaum Yahudi dunia ke Palestina, kemudian melakukan usaha meluas dalam merealisasikan tujuan ini. Atas lobi dan infiltrasi yang kuat dari kaum Yahudi, pemerintah Inggris pada tahun 1917 mengeluarkan Deklarasi Balfour (Balfour adalah nama Menlu Inggris saat itu) yang isinya mengakui bahwa Palestina adalah tanah milik Bani Israel. Deklarasi Balfour kemudian juga disepakati oleh pemerintah Perancis, Italia, dan AS.
Pada tanggal 29 November 1948, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang membagi Palestina menjadi dua bagian, yaitu wilayah Arab yang luasnya 4.500 mil persegi dan wilayah Israel yang meliputi 289 mil persegi. Akhirnya, pada tanggal 4 Mei 1948, pemerintahan Israel secara resmi didirikan. Uni Soviet adalah negara pertama di dunia yang mengakui pendirian negara Israel.
[14] . Husain Yordania adalah Raja Yordania (kini sudah meninggal, pen.). Nama lengkapnya adalah Husain bin Thalal. Lahir tanggal 4 November tahun 1935 di Amman. Pendidikannya dimulai di TK Inggris di Amman, lalu dilanjutkan ke sekolah Victoria di Mesir, dan akhirnya dilanjutkan ke Universitas Harvard. Pada tahun 1951, kakeknya, Raja Abdullah, tewas di tangan seorang pemuda revolusioner Palestina. Atas dukungan Inggris, anak Abdullah, yaitu Thalal diangkat sebagai raja dan Husain bin Thalal pun menjadi putra mahkota. Beberapa bulan kemudian, pada tanggal 11 Agustus 1951, parlemen Yordania menurunkan Raja Thalal dari jabatannya dan Husain bin Thalal dinobatkan sebagai raja. Selama masa pemerintahannya, Raja Husain selalu mendapatkan dukungan dari Inggris. Menyusul keluarnya Inggris dari Terusan Suez dan masuknya AS secara bertahap ke kawasan tersebut, Raja Husain juga memperoleh dukungan dari AS.
Politik luar negeri di kawasan Timur Tengah yang dijalankan oleh pemerintahan Husain bin Thalal selalu mengikuti kebijakan AS dan Inggris di kawasan tersebut. Pada tahun 1967, ketika Perang Arab dan Israel dimulai, Raja Husain melakukan pengkhianatan dengan menjalin perjanjian dengan Rezim Zionis, sehingga kekuatan Arab menjadi terpecah dan Rezim Zionis berhasil menduduki Tepi Barat Sungai Jordan yang meliputi Baitul Maqdis dan Masjidil Aqsha, lalu menggabungkannya dengan wilayah Palestina yang sebelumnya sudah diduduki Israel. Akibatnya 400 ribu warga Palestina menjadi pengungsi ke Jordania. Dalam menghadapi banjir pengungsi ini, Raja Husain bersikap keras sehingga terjadilah tragedi yang disebut sebagai September Hitam pada tahun 1970, yaitu pembunuhan massal terhadap para pengungsi Palestina.
[15] . Hasan Maroko adalah Raja Maroko. Dia lahir pada tahun 1929 dan merupakan anak dari Raja Muhammad V. Pendidikannya dilalui di Perancis dan setelah ayahnya meninggal, dia diangkat sebagai raja dengan nama Raja Hasan II. Sejak Raja Hasan II naik tahta, hubungan Maroko-Perancis mengalami perluasan dan negara muslim ini semakin menjadi korban serangan budaya dari Barat. Pemerintah Maroko secara umum mengadakan kerjasama di bidang budaya, ekonomi, dan politik dengan Perancis. Disebutkan pula bahwa Anwar Sadat, Presiden Mesir saat itu, berkenalan dengan Rezim Zionis melalui Raja Hasan II karena Maroko memang memiliki hubungan tradisional dengan Zionis, bahkan setiap tahunnya selalu diadakan konferensi Yahudi di Maroko.
Maroko bisa dikatakan satu-satunya negara muslim tempat orang-orang Zionis bisa melakukan segala aktivitasnya dengan bebas. Bahkan pada tahun 1991, Raja Hasan mengangkat seorang Yahudi bernama Andre Azoulay sebagai penasehat tinggi.
[16] . Husni Mubarak diangkat sebagai Presiden Mesir sejak tahun 1981 setelah pendahulunya, Anwar Sadat, tewas di tangan tentara pengawalnya sendiri, Khaled Islambuli. Kebijakan politik luar negeri, khususnya Timur Tengah, yang diambil Husni Mubarak tidak jauh berbeda dengan kebijakan pendahulunya. Pada tahun 1982, dalam wawancara dengan stasiun CNN, Husni Mubarak berkata, “Pintu kami terbuka bagi teman-teman bangsa Arab, selama tidak mengorbankan hubungan kami dengan Israel. Kami mampu memainkan peran yang penting untuk menghilangkan segala ketegangan yang selalu muncul di antara teman-teman Arab dengan Israel.”
[17] . Michael Aflack adalah pendiri Partai Ba’ats yang beraliran sosialis. Setelah Partai Ba’ats meraih kekuasaan di Irak, Saddam Husain menjadi orang nomor dua di Irak, yaitu sebagai wakil presiden. Presiden Irak saat itu adalah Hasan Al Bakr yang juga menjabat Ketua Dewan Revolusi Irak. Namun, pada prakteknya, kontrol atas negara berada di tangan Saddam. Pada tahun 1979, Dewan Revolusi Irak menyepakati pengunduran diri Hasan Al Bakr dan Saddam diangkat sebagai presiden.
Salah satu kejahatan terbesar yang dilakukan Saddam adalah invasinya ke Iran yang dilakukan satu setengah tahun pasca kemenangan Revolusi Islam di bawah pimpinan Imam Khomeini. Invasi Irak yang dilakukan atas dukungan AS itu semula diperkirakan akan berlangsung singkat dan Republik Islam Iran yang baru lahir itu akan segera jatuh ke tangan Irak. Namun, perlawanan bangsa Iran yang gigih membuat perang berlanjut hingga delapan tahun.
Kejahatan Saddam lainnya—yang awalnya juga mendapat lampu hijau dari AS dan Inggris—adalah serangan terhadap Kuwait. Saddam dalam waktu singkat berhasil menduduki Kuwait dan menyebabkan para Amir dan Syekh Kuwait melarikan diri dari Kuwait. AS dan negara-negara Barat kemudian mengirimkan pasukan ke Teluk Persia dalam jumlah yang sangat besar. Serangan dari berbagai arah yang dilancarkan oleh pasukan multinasional berhasil mengusir keluar pasukan Irak dari Kuwait. Para Amir dan Syeikh Kuwait pun kembali ke negara mereka.
Perang Teluk ini selain mengakibatkan kesengsaraan atas rakyat Irak akibat embargo yang ditetapkan PBB, juga menyebabkan Arab Saudi dan Kuwait harus menanggung biaya perang yang sangat besar. Sebaliknya, perang ini memberi kentungan besar kepada pabrik-pabrik senjata Barat, terutama AS, yang menjual senjata-senjata mereka dengan harga berkali-kali lipat kepada Arab Saudi dan Kuwait. Berbagai media massa melaporkan, invasi Irak ke Kuwait dan meletusnya Perang Teluk yang melibatkan pasukan multinasional telah menyebabkan naiknya angka penjualan senjata dan peralatan perang secara drastis, sehingga berhasil menyelamatkan sebagian besar perusahaan-perusahaan senjata Barat dari kebangkrutkan.
[18] . Kejahatan dan pengkhianatan Saddam terhadap bangsa Irak tidak bisa dijelaskan secara sederhana. Diktator Irak ini dengan menerapkan politik despotik telah membelenggu kebebasan individu dan masyarakat Irak sekaligus menciptakan atmosfer yang mencekik rakyat. Untuk mencapai ambisinya, Saddam tidak segan-segan mengorbankan rakyatnya sendiri, misalnya pengeboman kimia terhadap kota Halabche di Irak yang menewaskan ribuan warga kota itu. Saddam juga selalu mengobarkan isu-isu fanatisme Arab dan “Perlindungan atas Bangsa Arab”. Namun, dalam invasinya terhadap Republik Islam Iran, korban terbesarnya justru warga Iran yang beretnis Arab di wilayah Khuzestan.
Arab Saudi dan para penguasa negara-negara Teluk yang dalam agresi Irak ke Iran tidak pernah menunda-nunda pemberian bantuannya kepada tentara Saddam, juga tidak luput dari sengatan api keserakahan Saddam. Hanya sekitar dua tahun setelah berakhirnya perang Irak-Iran, Saddam membalas kebaikan negara-negara Arab tetangganya itu dengan cara menganeksasi Kuwait. Jika saja tentara multinasional tidak turun tangan, niscaya Kuwait, Arab Saudi, dan negara-negara Arab lainnya akan menjadi korban keganasan Saddam. Keganasan Saddam bahkan merambah hingga ke keluarga terdekatnya, sampai-sampai mereka sendiri tidak tahan dengan hal itu. Kita pernah menyaksikan larinya dua anak perempuan Saddam beserta kedua suaminya ke luar negeri untuk menjauhkan diri dari keganasan ayah mereka sendiri.
[19] . Maksud dari kalimat Imam “jawaban penolakan terhadap AS” adalah terkait dengan prediksi Imam Khomeini yang di kemudian hari terbukti kebenarannya. Salah satu contoh dari masalah ini adalah embargo ekonomi yang diterapkan AS terhadap Iran. Selain tidak memberikan hasil apapun bagi AS, usaha AS untuk mempengaruhi bangsa-bangsa lain agar ikut serta dalam program embargo ini juga tidak membuahkan hasil. Data ekonomi justru menunjukkan bahwa tingkat kerjasama ekonomi antara Iran dan negara-negara Eropa malah semakin meningkat. Tekanan AS untuk membuat Rusia menghentikan kerjasamanya dengan Iran di bidang nuklir bertujuan damai juga mengalami kegagalan.(http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=247711)
Ulama yang Menyimpang Lebih Buruk dari Tentara Yazid
Apabila mereka mengetahui kefasikan secara jelas dan kefanatikan yang sangat dari para fuqahanya, maka barang siapa di antara mereka tetap mentaklidi fuqaha seperti itu, berarti mereka seperti awam-awam Yahudi yang telah Allah Swt kecam karena mentaklidi kefasikan para fuqahanya. |
Mukaddimah
Tema pembahasan kita sehubungan dengan tafsir tematik yang ketiga ini adalah tentang seorang ulama atau seorang alim yang membelot dari jalan haq. Tadinya si alim tersebut berada di jalan yang benar dan lurus sehingga melalui jalan itu ia sampai kepada posisi yang sangat terhormat dan tinggi di sisi Allah Swt. Tetapi sedikit demi sedikit ia terperosok dan tergelincir ke dalam perangkap setan. Di dalam ayat yang akan kita kupas nanti, Allah Swt mengumpamakan orang alim ini seperti anjing penjilat yang sangat terhina. Semoga kiranya kita dan segenap kaum muslimin dapat mengambil pelajaran yang berharga dari tafsir tematik di bawah ini.
Tema ini sengaja saya angkat, mengingat banyaknya ulama –sejak dahulu hingga sekarang- yang menjilat penguasa dan raja hanya untuk memperoleh dan mempertahankan kedudukan, materi dan kenikmatan duniawi yang hanya sekejap saja. Sebagai contoh pada masa kita sekarang ini dan beritanya masih hangat misalnya, Mufti Saudi Arabia yang merupakan ulama mazhab Wahabi atau Salafi yang baru-baru ini teleh mengeluarkan fatwanya yang betul-betul menguntungkan musuh-musuh Islam dan muslimin. Fatwa provokasi seorang alim Wahabi/Salafi itu segera dijawab oleh seorang alim mazhab Ahlulbait As (Syiah Imamiyah) yang bernama Ayatullah Syekh Makarim Syirazi dengan penuh sopan dan bijak. Fatwa yang bersifat mengadu domba dan memecah belah barisan kaum muslimin yang hanya menguntungkan musuh-musuh Islam seperti ini yang dikelurkan oleh Mufti Wahabi, memang bukan yang pertama kali dikeluarkan. Para ulama Ahlulbait As, sejak dulu hingga sekarang, senantiasa mengajak mereka untuk berdialog secara terbuka dan mengajak mereka agar bersatu demi mempertahankan ajaran Islam yang murni dari berbagai serangan musuh-musuh Islam, tetapi ajakan yang disampaikan secara sopan itu tidak pernah mereka jawab[1].
Baiklah, sehubungan dengan tema di atas, yaitu ”Ulama Suu’ atau Ulama yang Menyimpang”, mari kita baca ayat Al-Qur’an al-Karim yang terdapat pada surat Al-A’raf, ayat: 175 – 177).
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم.
”Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim” (al-A`raf: 175, 176 & 177).
Sebab Turun Ayat
Terdapat pembahasan dan perdebatan di antara para mufassir tentang siapa orang alim yang dibicarakan dalam ayat tersebut. Mayoritas mereka meyakini bahwa ia adalah Bal`am bin Ba’ura; salah seorang ulama Bani Israil. Melalui ibadah-ibadahnya ia telah mencapai posisi tinggi hingga mencapai standar predikat nama Allah yang agung dan doanya pun pasti dikabulkan. Ketika Musa as diutus sebagai nabi, ia terjangkiti rasa sombong. Diutusnya nabi Musa membuat Bal`am hasud kepadanya. Rasa hasudnya semakin bertambah dari hari ke hari sehingga memakan kebaikan-kebaikannya sedikit demi sedikit. Rasa hasudnya dari satu sisi dan kecintaannya pada dunia telah membuatnya mencari perlindungan kepada Fir`aun, penguasa pada masa itu, dan mendatangi istananya untuk menjadi pendukungnya. Maka hilanglah seluruh kebanggaan-kebanggaannya karena efek keburukannya. Al-Qur’an mengungkap kembali orang alim ini agar kita dan kaum muslimin dapat mengambil pelajaran darinya.
Sebagian mufassir lain meyakini bahwa yang dimaksud dengannya ialah Umayyah bin ash-Shalat, seorang penyair terkenal pada masa jahiliyah. Pada awalnya ia masuk Islam, namun kemudian ia berbalik dan menyimpang karena hasud kepada posisi kenabian Rasulullah Saw.
Sejumlah mufassir yang lain lagi meyakini bahwa yang dimaksud dengannya ialah Abu Amir an-Nashrânî, seorang pendeta Nasrani yang telah masuk Islam dan bergabung dengan orang-orang munafik. Kemudian ia pergi ke Roma untuk beraliansi dengan penguasanya, lalu kembali ke Madinah untuk memprovokasi orang-orang munafik dan membangun masjid ”Dhirar” yang terkenal itu.
Di antara ketiga pendapat ini, yang pertama adalah yang paling akurat, sementara dua lainnya terlalu jauh dari redaksi ayatnya: ”Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami..., yang menunjukkan hubungan dengan kisah-kisah umat terdahulu[2].
Tafsir Ayat
Allah Swt berfirman: ”Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab)”. Allah Swt meminta kepada Rasulullah Saw agar menceritakan kisah orang alim tersebut kepada para sahabatnya.
Maksud dari ayat-ayat tersebut ialah wejangan dan hukum-hukum Taurat. Sesungguhnya orang alim tersebut mengerti hukum-hukum Taurat dan wejangannya, dan juga mengamalkannya. Sebagian mufassir meyakini bahwa maksud ayat tersebut merujuk kepada nama agung. Untuk itu, Bal`am bin Ba’ura dikabukan doa-doanya, dan ia seseorang yang memiliki posisi terhormat dan agung di masyarakat.
Allah Swt berfirman: ”kemudian dia melepaskan diri (insalakha) dari pada ayat-ayat itu, lalu syaitan menjadikan dia mengikutinya (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat”.
Kata ”salakh” berarti melepas kulit binatang. Karena itu ia dipakai untuk seseorang yang sedang menguliti kulit domba. Namun kata ”lalu dia diikuti” di sini mengandung dua makna;
Pertama, tabi`a dan lahiqa (mengikuti dan membuntuti). Yakni syetan menjadikan orang alim tersebut sebagai pengikutnya.
Kedua, kata kerja tersebut dipakai dalam makna biasanya, sekalipun ia berbentuk kata sulatsi mujarrad (kata kerja yang terdiri dari tiga huruf) sehingga maknanya menjadi bahwa setan mengikuti orang alim tersebut. Dengan kata lain, bahwa ia lebih dahulu tersesat sebelum disesatkan oleh setan. Perumpamaannya seperi seseorang yang melakukan perbuatan yang sangat buruk dengan cara terbaru dan ia selalu melaknat setan atas perbuatannya ini, lalu muncullah setan kepadanya dan berkata; laknat itu atasmu, bukan atasku, karena menyesatkan memang sudah keahlianku. Saya tidak tahu sebelumnya tipe maksiatmu ini, bahkan engkaulah yang mengajariku cara seperti ini.
Atas dasar ini, ayat tersebut berarti bahwa Bal`am bin Ba’ura lepas dari ayat-ayat Allah, maka ayat-ayat tersebut kemudian melepaskannya. Sekalipun ia menguasai seluruhnya, namun ia melepaskannya dan mengikuti setan atau setan mengikutinya. Itulah akibat kesesatan dan keburukan sehingga ia termasuk orang-orang yang sesat dan malang.
Allah Swt berfirman: ”Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu”. Yakni seandainya Kami berkehendak menjadikan ia tetap berada pada jalan yang benar, maka tentu Kami bisa untuk itu, namun Kami tidak melakukannya agar ia berbuat sesuai dengan pilihan dan kehendaknya sendiri, karena dalam Islam yang berlaku adalah ikhtiyar (pilihan) dan bukan jabr. Allah swt berfirman: ”Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir”[3].
Allah Maha Kuasa untuk menjadikan seluruh amal ibadah seperti haji, puasa, dan shalat sebagai bagian dari tabiat-tabiat seseorang sebagaimana ia menjadikan makan dan minum. Namun Ia tidak mau melakukannya, bahkan menciptakan manusia bebas dan punya pilihan sehingga di sana terjadi proses hidayah, penyempurnaan, berkembang, ujian, pahala, siksa dan lain-lain sehingga ajaran-ajaran ini tidak kehilangan maknanya.
Adapun di penghujungnya, ayat tersebut berarti; Kami tinggalkan Bal`am bin Ba’ura pada dirinya sendiri, namun orang alim yang menyimpang ini -yang lebih dahulu dan menjadi penyampai kuat bagi Musa as- mengikuti hawa nafsu dan keinginan yang tak pernah henti karena cinta dunia, hasud kepada Musa as, dan kepincut dengan janji-janji Fira`aun. Itu semua adalah efek dari terusir dari hamparan rabbani. Atas dasar ini, dua hal yang menjadi sebab kejatuhan Bal`am bin Ba’ura, yaitu; Pertama, kecintaan kepada dunia dan kecendrungan kepada Fira`un. Kedua, mengikuti hawa nafsu dan setan.
Allah Swt berfirman; ”maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga)”.
Anjing biasanya terkenal memiliki peran besar dimana manusia mendapatkan manfaat darinya. Karena itu, dalam fiqh Islam memeliharanya diperkenankan. Hanya saja di samping kebaikannya itu, anjing terkadang gila dan selalu lahap. Inilah penyakit anjing-anjing. Penyakit yang menjadikannya selalu menjulurkan lidah dan bersuara memekik, mengeluarkan racun bakteri yang apabila mengenai manusia, ia akan mati, atau ia terkena penyakit anjing gila. Dalam kondisi seperti ini anjing sudah tidak lagi memiliki guna, dan karena itu tidak diperkenankan lagi memeliharanya karena dapat membahayangan jiwa orang lain.
Tanda-tanda penyakit ini pada anjing ialah ia selalu menjulurkan mulut dan menggerak-gerakkan lidahnya. Demikain itu agar berkurang rasa panas yang ia rasakan di dalam badannya. Gerakan lidahnya serupa dengan kipas angin yang berfungsi memasukkan udara ke dalam tubuh sehingga menjadi dingin. Di antara tanda lainnya ialah selalu kehausan. Alhasil, anjing seperti ini sangat berbahaya.
Al-Qur’an dengan perumpamaan yang cukup indah menyerupakan orang alim yang menyimpang ini (ulama suu’) dengan anjing yang tidak lagi memiliki nilai guna dan bahkan sangat berbahaya. Kecintaan kepada dunia, mengikuti hawa nafsu dan perasaan tidak pernah puas telah menggelincirkan orang alim tersebut hingga kehilangan pandangan dan penglihatan batinnya sehingga tidak lagi dapat membedakan antara kawan dan musuhnya.
Allah Swt berfirman: ”Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir”[4].
Yakni ini benar-benar seperti sebuah komunitas masyarakat yang mendustakan ayat-ayat Allah Swt, maka ceritakanlah wahai Nabi kepada orang-orang, khususnya Yahudi dan Nashrani kisah-kisah ini agar mereka dapat mengambil pelajaran darinya, juga agar mereka mengetahui apabila berani mendustakan ayat-ayat Allah, maka nasib akhir mereka akan sama seperti nasib akhir Bal`am bin Ba’ura.
Pesan-pesan Ayat
Bahaya Ulama yang Menyimpang
Bal`am bin Ba’ura telah jatuh dari posisi mulia karena kecintaannya kepada dunia dan keikutsertaannya kepada setan. Kejatuhannya diumpamakan oleh Al-Qur’an dengan anjing liar yang tidak peduli kepada siapapun hingga ia nampak seperti gila. Kecintaan kepada dunia dan keikutsertaan kepada setan telah menjadikan seorang alim yang telah mendapatkan nama terhormat menjadi gila. Kegilaannya nampak dalam bentuk selalu haus dunia dan tidak pernah terpuaskan selamanya. Orang alim seperti ini membawa bahaya besar, dan di antaranya adalah sebagai berikut;
- Orang alim seperti ini benar-benar akan menjadi pembantu kezaliman, sebagaimana penjilat-penjilat para penguasa yang berkhidmat kepada para pelaku kezaliman di antara raja-raja dan penguasa. Yang jelas bahaya orang alim seperti ini tidak lebih sedikit dari bahaya kezaliman itu sendiri.
Para penguasa masa lalu berkeinginan menerapkan aturan khusus, maka ia meminta kepada para ulama negerinya untuk mengharmonikan kehendak Pembuat Syari`at (Allah Swt) dan syari`at versi kepentingannya. Maka seorang alim menjawabnya; sesungguhnya kehendak Sang Pembuat Syari`at adalah luas, dan urusannya bergantung kepada keputusan penguasa. Artinya ia dapat memberi jalan keluar atau justifikasi terhadap setiap keinginan penguasa. Memang benar ulama seperti ini memungkinkan untuk menjustifikasi kezaliman para penguasa.
Mereka adalah orang-orang yang menancapkan tonggak kezaliman. Mereka akan menepis setiap orang yang berusaha tidak setuju dengan kezaliman. Ulama-ulama seperti mereka leluasa pada masa pemerintahan Bani Umayyah memalsukan hadis-hadis Rasulullah Saw dan para imam As. Mereka pun menjilat beberapa penguasa zalim dari keturunan al-Ababs dan Bani Umayyah.
- Ulama-ulama seperti ini benar-benar dapat menghancurkan pondasi-pondasi akidah manusia. Sesungguhnya orang-orang awam apabila menyaksikan seorang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, maka keyakinan keagamaannya akan goncang. Bahkan mereka dapat saja menjadi ragu terhadap surga dan neraka, hari kiamat dan hisab. Mereka akan berkata kepada dirinya masing-masing; andaikan memang benar di sana ada hari kiamat, maka orang-orang alim itu tentu beramal untuk bekal hari itu. Atas dasar itu, apabila para penguasa menzalimi orang-orang atas dunia mereka, maka para ulama yang menyimpang itu menzalimi orang-orang atas akhiratnya.
- Seorang alim yang menyimpang akan menjerumuskan orang-orang melakukan dosa. Negara-negara yang bersebrangan dengan Islam telah mendirikan pada abad-abad terakhir -untuk merongrong Islam- sekelompok penyesat. Untuk memperkuat kelompok boneka ini, mereka mendidik seorang alim gadungan yang dapat mengarang buku atau mengeluarkan fatwa yang berisikan propokasi perpecahan[5]. Ia pun menggunakan sejumlah ayat-ayat Al-Qur’an untuk tujuan perpecahan ini. Buku dan fatwa tersebut adalah buku dan fatwa menyesatkan karena dipersiapkan untuk memperbanyak perpecahan sebagai pengabdian kepada negara-negara pendirinya.
Dari sini, para pengajar ajaran-ajaran agama hendaknya memberitahu bahwa sebab penyimpangan ini adalah karena tidakadanya keikhlasan. Sejumlah pelajar tidak belajar hanya untuk Allah, melainkan untuk tujuan-tujuan duniawi, seperti hawa nafsu dan kecintaan pada dunia. Dengan tujuan-tujuan inilah akhiratnya dihancurkan dan dirubah menjadi neraka Jahim.
Sekalipun seseorang telah mencapai sebuah posisi tinggi, maka hendaknya dia jangan terlebih dahulu merasa aman dari bisikan setan. Perasaan cukup aman ini adalah awal dari keterjerumusan dan penyimpangan. Ia hendaknya selalu berada antara harap dan takut. Takut dari hawa nafsu, merasakan tidak puas dan bisikan-bisikan setan, di samping berharap terhadap rahmat dan kelembutan Allah Swt. Dia Yang Paling Kasih di antara para pengasih.
Ulama di Mata Imam Hasan al-Askari
Sang faqih besar, Syeh Anshari dalam bukunya Farâidul Ushûl, mengutip sebuah hadis indah sebagai tafsir agung dari Imam al-`Askari as atas ayat, “Di antara mereka adalah orang-orang buta aksara yang tidak mengerti al-Kitab…”.
Seseorang bertanya kepada as-Shadiq as: “Apabila mereka itu dari Yahudi dan Nashrani yang tidak mengenal al-Kitab kecuali dari apa yang mereka dengar saja, dan para pemuka agama mereka tidak memiliki jalan selainnya. Lalu bagaimana ketaklidan mereka kepada para ulamanya dikecam. Apakah orang-orang awam Yahudi sama seperti orang-orang awam kita yang mentaklidi ulama-ulama mereka? Apabila taklid kepada para ulamanya tidak diperkenankan kepada orang-orang awam mereka, maka demikian juga tidak diperkenankan kepada awam-awam kita.”
Beliau as berkata: “Di antara orang-orang alim dan ulama kami dan di antara orang-orang awam Yahudi dan Nashrani dengan ulamanya terdapat perbedaan dari satu sisi dan kesamaan di sisi lain. Sisi kesamaannya ialah bahwa Allah Swt mencela orang-orang awam kita bertaklid kepada ulama-ulama mereka, sebagaimana juga Ia mencela awam-awam Yahudi dan Nashrani mentaklidi ulama-ulama mereka. Adapun dari sisi perpecahan mereka tidaklah sama.”
Ia bertanya: ”Jelaskan kepadaku, wahai putra Rasulullah!”
Beliau berkata: ”Sesungguhnya awam-awam Yahudi telah mengetahui kebohongan ulama-ulamanya dengan jelas, mereka memakan harta haram, berbuat zalim, merubah hukum, dan lain-lain. Karena itu, Allah mengecam mereka atas ketaklidannya kepada orang yang mereka ketahui tidak layak untuk ditaklidi pandangan-pandangannya, tidak boleh membenarkannya dan tidak boleh beramal dengan ajaran yang sampai kepada mereka dari orang-orang yang tidak mereka saksikan. Mereka pun harus mengoreksi diri mereka tentang Rasulullah Saw.”
Demikian pula awam-awam umat kami. Apabila mereka mengetahui kefasikan secara jelas dan kefanatikan yang sangat dari para fuqahanya, maka barang siapa di antara mereka tetap mentaklidi fuqaha seperti itu, berarti mereka seperti awam-awam Yahudi yang telah Allah Swt kecam karena mentaklidi kefasikan para fuqahanya. Maka barang siapa mendapatkan di antara para fuqaha orang yang paling menjaga dirinya, menjaga agamanya, menentang hawa nafsunya, dan taat terhadap perintah Tuhannya, maka hendaklah bagi orang-orang awam mentaklidinya. Demikian itu berarti hanya kepada sebagian fuqaha Syi`ah saja, bukan semuanya.
Adapun mereka yang melakukan perbuatan buruk dan terbiasa bohong kepada kita, maka mereka sesat atau menyesatkan, dan mereka jauh lebih berbahaya kepada kelompok awam syi`ah kami dari tentara Yazid yang telah memerangi al-Husein bin Ali as[6].
Pertanyaan: Kenapa para ulama yang menyimpang jauh lebih buruk dari tentara-tentara Yazid?
Jawab: Tentara Yazid menyatakan secara terang-terangan permusuhannya, sementara para ulama busuk (suu') seperti serigala berbulu domba yang menghancurkan agama atas nama agama. Dan jelas bahaya mereka jauh lebih besar dari bahaya orang yang jelas-jelas menyatakan permusuhannya.
Adapun yang dibanggakan oleh orang-orang Syi`ah ialah mereka pada masa silam telah menjadi pengikut para ulama dan marja’ yang padanya terkumpul sayarat-syarat kemuliaan seperti dicirikan para Imam As. Mereka pun selalu ada di bawah bimbingan dan kelembutan kasih mereka.
Tentu tidak diragukan lagi bahwa bertaklid kepada seorang ulama zuhud dan bijak tidak hanya tidak tercela, bahkan itu wajib sebagaimana diperkuat oleh ayat-ayat Al-Qur’an dan riwayat Ahlulbait As[7].[]
[1] . Doakan saya, semoga dalam waktu yang tidak lama, dapat menerjemahkan surat ajakan dialog tersebut yang ditulis oleh guru kami; Ayatullah Syekh Ja’far Subhani hf, insya Allah. Saya pikir, demi mencari dan membuktikan kebenaran, kiranya kaum muslimin dan khususnya para mahasiswa muslim, wajib mengkaji sejarah ajaran Wahabi yang kini telah terbongkar kedoknya, yaitu hubungan eratnya dengan Zionis Israel dan Amerika. Dan agar para pemuda muslim tidak tertipu dengan tampilan lahiriah mereka. Wallahu a’lam.
[2] Tidak diragukan lagi bahwa ayat tersebut dimaksudkan untuk siapa saja yang memiliki kriteria-kriteria yang disebutkan di dalamnya. Untuk lebih jelasnya silahkan merujuk ke kitab tafsir Al-Amtsal, jil. 5, pembahasan akhir ayat 175.
[3] QS. Al-Insan: 3.
[4] Bentuk teks ayat tersebut menunjukkan pada kisah-kisah masa silam, bukan masa Nabi Saw. Karena itu ayat tersebut ditujukkan untuk kisah Bal`am bin Ba’ura dan bukan untul selainnya.
[5] .Kini nampak semakin jelas bagi umat Islam, bahwa musuh-musuh Islam, seperti Zionis dan Amerika, tidak akan mampu menghancurkan Islam dan melepaskan akidah Islam dari kaum muslimin.Karena itu mereka mendidik dan membayar ulama suu’ untuk membuat perpecahan dan menyebarkan akidah rusak di kalangan kaum muslimin. Kerjasama dalam kezaliman ini nampak disambut baik oleh para ulama Wahabi atau Salafi. Dan kebanyakan para pemuda, ikhwan dan akhwat yang mengikuti gerakan Wahabi ini, lantaran mereka tidak memahami ajaran Wahabi yang sebenarnya dan karena informasi yang sampai kepada mereka seringkali diputarbalikkan. Sementara itu, mereka diharamkan untuk menelaah buku-buku yang melemahkan akidah Wahabi. Sekiranya para ikhwan dan akhwat itu mengetahui kejahatan Wahabi sesungguhnya, pasti mereka akan meninggalkannya. Dan sekiranya ajaran Wahabi atau Salafi itu haq dan mempunyai argumen yang kuat, pasti mereka terbuka untuk berdiskusi dan berdialog dengan ajaran-ajaran lain, bukan malah lari dan menghindar dari dialog terbuka. Ustadz Allamah Sayyid Kamal Haidari hf, setiap malam Jum’at di TV al-Kautsar, membedah habis kedangkalan akidah Wahabi dan selalu mengajak ulama mereka untuk berdialog secara terbuka di hadapan masyarakat muslim dunia. Tetapi hingga kini tidak seorang ulama pun dari mereka yang berani mauju ke depan. Jika Anda mempunyai Parabola, Anda pun bisa mengiktuinya. Salah satu tanda bahwa ajaran itu haq, ketika ajaran itu sangat terbuka dan para ulamanya senantiasa siap berdialog dan adu argumen.
[6] Farâidul Ushûl, jil. 58 dalam edisi satu jilid.
[7] .Fiqih Ahlulbait As membahas secara luas masalah taklid dan mewajibkan pengikutnya agar bertaklid kepada para mujtahid atau marja’ yang telah memenuhi syarat. Hal ini berbeda dengan pandangan Ahlusunnah. Masalah taklid dalam ajaran Ahlulbait As, bisa Anda rujuk pada situs ABNA tercinta ini.(http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=241363)
0 comments to "Zionis Israel, Inggris dan Amerika cs akan Serang Negara Islam yg mempunyai Sandi Perang " Baginda Nabi Muhammad Rasulullah "....Mustahil ''BERANI"..."