Home , , , , , , , , , � Selat Hormoz "Ditutup" Negara Islam, Minyak tidak akan sampai ke Amerika cs & Zionis Israel..BERANI..!!!!

Selat Hormoz "Ditutup" Negara Islam, Minyak tidak akan sampai ke Amerika cs & Zionis Israel..BERANI..!!!!










Bagaimana Iran Menutup Selat Hormoz?

Bagi orang yang benar-benar memahami pentingnya peran laut dalam politik kontrol, maka pentingnya Selat Hormoz juga tidak akan luput dari perhatiannya. Seorang marinir Inggris, menemukan adanya minyak di masa-masa keemasan Britania Raya, lama sebelum eksploitasi ladang-ladang minyak di kawasan. Marinir Inggris itu berpendapat bahwa negara yang mengontrol laut dunia, maka ia akan menguasai dunia dan negara yang menguasai selat-selat penting, maka sesungguhnya negara tersebut telah menguasai perairan seluruh dunia.

Dewasa ini, minyak telah menjadi produk paling penting bagi umat manusia dan perekonomian dunia. Zona-zona minyak dunia menjadi perhatian kekuatan besar dunia. Sumber kekayaan alam terbesar dunia terdapat di Timur Tengah dan Teluk Persia, yang memiliki 12 pintu masuk dan pintu keluarnya adalah Selat Hormoz.

Menyusul kemungkinan embargo minyak Iran oleh negara-negara Barat, para pejabat tinggi Iran juga kembali memperingatkan kemampuan Republik Islam untuk menutup Selat Hormoz.

Sekitar 40 persen suplai minyak dunia dan sebagian besar minyak dari delapan negara pengekspor minyak mentah di Teluk Persia, semuanya menggunakan Selat Hormoz untuk mengekspor minyak mereka. Sebagai contoh, 88 persen minyak Arab Saudi, 98 persen minyak Irak, 99 persen minyak Uni Emirat Arab, dan 100 persen minyak dari Kuwait dan Qatar, dan secara keseluruhan 97 persen minyak dari negara-negara regional, dikirim melalui Selat Hormoz. Tidak hanya itu, 50 persen pertukaran dagang negara-negara di kawasan juga dikirim melalui Selat Hormoz.

Para pengamat ekonomi berpendapat bahwa jika Selat Hormoz ditutup, maka pasar dunia akan kekurangan 16,5 hingga 20 juta barel minyak per hari. Jika itu terjadi, maka harga per barel minyak akan meningkat 2.5 kali lipat dari harga saat ini atau sekitar 250 dolar per barel.

Alternatif lain adalah jalur darat di timur dan barat Arab Saudi. Seandainya jalur tersebut terbuka, hanya setengah dari tuntutan pasar minyak dunia yang terpenuhi. Selain itu, pembangunan jalur pipa minyak darat, perawatan, dan pengoperasiannya, juga akan menambah harga minyak mentah dunia.

Tidak hanya minyak, sebagian besar suplai logistik militer dan persenjataan untuk negara-negara Timur Tengah juga dikirim melalui Selat Hormoz.

Dengan Apa Iran Akan Menutup Selat Hormoz?

Republik Islam Iran mengancam akan menutup Selat Hormoz jika langkah-langkah konfrontatif Barat terus berlanjut. Apakah Iran memiliki kemampuan menutup selat tersebut?

Perahu Cepat Militer

Penggunaan perahu cepat dalam menghadapi musuh menjadi elemen penting kekuatan Angkatan Laut Republik Islam Iran. Perahu cepat Iran dilengkapi dengan sistem radar maritim, sistem komunikasi canggih, dan peluncur rudal cruise jarak dekat mencapai 25 kilometer, dan jarak menengah anti-kapal tempur. Selain itu, perahu cepat militer Iran juga dilengkapi dengan torpedo kaliber menengah dan besar, serta ranjau-ranjau laut, di samping persenjataan klasik seperti senapan mesin kaliber sedang, dan pelontar roket dan roket pundak.

Kapal Selam

Kekuatan Angkatan Laut Iran berada jauh di atas kekuatan negara-negara regional dengan bergabungnya kapal selam ke dalam barisan Angkatan Laut Republik Islam.

Selain kapal selam tipe kilo produksi Rusia, Iran juga memiliki kapal selam lain tipe dolphin, bernama Ghadir dan Fateh. Kapal selam produksi dalam negeri Iran itu didesain dengan memperhatikan kondisi perairan di Teluk Persia. Kapal selam dalam negeri Iran juga mampu menyelam hingga ke dasar laut dan menghilang dari sistem radar dan sonar musuh.

Hingga kini para pejabat militer Republik Islam Iran belum mengumumkan secara resmi jumlah kapal selam yang dimiliki. Namun diperkirakan, jumlahnya mencapai 20 unit.

Kapal Tempur

Kapal tempur Iran juga terdiri dari berbagai jenis termasuk kapal tempur pelontar rudal cepat, dan kapal perusak. Kapal tempur Iran mampu meluncurkan empar rudal jarak jauh anti-kapal hingga radius 120-170 kilometer dan mampu rudal Qader yang mampu menempuh jarak hingga lebih dari 200 kilometer.

Artileri berkaliber 114 dan 76 milimeter kapal tempur Iran juga memiliki daya jangkau yang cukup untuk mengancam kapal-kapal musuh. Dengan dilengkapi sistem anti-kapal selam dan dengan kerjasama seluruh unit, Angkatan Laut Iran memiliki kemampuan yang memadai untuk menutup Selat Hormoz.

Dukungan dari Darat

Kemampuan Angkatan Laut Republik Islam Iran juga dapat ditingkatkan dengan dukungan unit-unit dan persenjataan dari darat. Rudal tipe dari darat ke laut Iran cukup beragam. Rudal tersebut dibagi menjadi dua, tipe cruise dan balistik.

Untuk rudal cruise, Iran hingga kini telah memamerkan peluncur rudal di pesisir jarak dekat Kowsar, jarak jauh Nur dan Qader, dan peluncur tiga roket Qare'eh yang kemungkinan berkaitan dengan rudal Nasr-1.

Peluncur rudal tersebut dapat beroperasi secara independen dari darat untuk menghancurkan target laut tanpa bantuan unit udara maupun darat lain.

Sistem tersebut dapat beropeasi dari kedalaman 70 hingga 150 kilometer di daratan Iran bahkan hingga di Propinsi Kerman, dan dapat menjangkau seluruh titik di Selat Hormoz. Poin penting lainnya adalah bahwa jumlah unit-unit peluncur rudal itu telah diproduksi massif.

Untuk kategori rudal balistik, Iran hingga kini telah memamerkan tiga tipe antara lain rudal Teluk Persia, Tondar, dan Sejjil. Rudal Teluk Persia memiliki daya tempuh hingga 300 kilometer dan membawa hulu ledak berkapasitas 650 kilogram.

Rudal Tondar, menurut para pengamat memiliki daya tempuh antara 150 hingga 200 kilometer, dan untuk tipe balistik, rudal ini termasuk kategori jarak dekat.

Namun, yang mungkin paling menakutkan adalah rudal Sejjil yang merupakan tipe rudal tipe dari darat ke darat. Akan tetapi menurut keterangan para pejabat militer Iran, rudal tersebut kini telah dimodifikasi dan dapat menghancurkan target di laut.

Jet Tempur

Jet-jet tempur Iran telah mengalami penyesuaian sehingga dapat menembakkan rudal terhadap target di laut. Rudal C801K dan C802 merupakan rudal utama dari udara ke laut Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran. Namun di samping dua tipe itu, rudal Nur dan Qader juga dapat ditembakkan dari pesawat tempur. Secara teknis, rudal Kowsar dan Nasr juga dapat digunakan untuk pesawat.

Rudal Maveric, meski keterbatasan yang dimiliki, tetap dapat digunakan untuk menghancurkan sejumlah target.

Tipe lain yang dapat diluncurkan dari udara adalah optical bomb Qased 1 dan 2 yang memiliki daya tempuh 30 hingga 50 kilometer. Dalam waktu dekat, Qased 3 dengan daya tempuh 100 kilometer juga akan digunakan untuk menghancurkan target di laut.

Helikopter

Selain jet tempur, Iran juga memiliki helikopter tempur yang siap menghadapi segala bentuk ancaman. Helikopter Shahde-285, dapat dipersenjatai dengan rudal cruise, sementara helikopter Mil-171 juga dapat menembakkan rudal jarak jauh Nur.

Perahu Terbang Militer Iran

Salah satu terobosan militer Iran adalah produksi flying boat atau perahu terbang. Iran telah memproduksi satu prototipe jenis perahu terbang itu dan sukses diujicoba.

Pesawat Tanpa Awak

Pesawat tanpa awak andalan Republik Islam Iran adalah Karrar yang mampu membawa empat rudal Kowsar dan mengingat daya tempuh rudal tersebut, penggunaan pesawat tanpa awak Karrar, dapat lebih meningkatkan kemampuan daya tempuh rudal Kowsar.

Karrar dapat menempuh jarak 1000 kilometer dan dengan mengandalkan kapasitas, pesawat tanpa awak tersebut dapat menembakkan puluhan roket ke arah kapal perang musuh. Tembakan roket secara massif itu jelas akan melumpuhkan kemampuan pertahanan kapal musuh.

Desain badan Karrar juga menggunakan teknologi stealth sehingga dapat mendekati target. (IRIB Indonesia/MZ/SL)

Sejak 2008, Iran Telah Menyusupi Pesawat Tanpa Awak AS

Situs Wired mengungkapkan bahwa sejak tahun 2008 Iran mampu menyusup ke dalam GPS pesawat tanpa awak Amerika Serikat. Laporan itu di muat dalam situs tersebut pasca tersebarnya berita pembajakan pesawat tanpa awak Amerika Serikat RQ-170 melalui sistem GPS. Fars News melaporkan, Sabtu (17/12).

Situs itu mengakui bahwa sejak tahun 2008 Iran mampu menyusup ke GPS pesawat tanpa awak AS di Irak.

Menurut laporan tersebut, Iran dengan menggunakan perangkat lunak biasa dan bahkan perangkat lunak itu dapat didapatkan di pasaran, mampu masuk ke dalam sistem pesawat tanpa awak Amerika dan mengambil gambar-gambar yang direkam oleh pesawat-pesawat itu.

Situs itu mengklaim bahwa kelemahan pada sistem militer AS itu telah diketahui sejak tahun 1996.

Situs Wired secara implisit mengakui bahwa Iran mampu mengontrol pesawat tanpa awak Amerika dengan cara menyusup ke GPS. Hal itu dipublikasikan pada Jumat kemarin oleh surat kabar Amerika The Christian Science Monitor dan merupakan terbitan pertamanya berkaitan dengan kemampuan Iran dalam mengontrol pesawat tanpa awak. Koran tersebut juga memuat pandangannya tentang cara Iran menguasai pesawat tanpa awak Amerika dari seorang insinyur Iran yang tidak disebutkan namanya.

Berdasarkan laporan tersebut, Iran mampu mengambil keuntungan dari salah satu kelemahan navigasi Amerika. Padahal militer AS sejak awal telah mengetahui kelemahan tersebut.

Para ahli perang elektronik Iran mempunyai kemampuan memutus hubungan RQ-170 dari pusat kontrolnya. Saat ini, mereka sedang berupaya menyelidiki rahasia pesawat tanpa awak AS tersebut.

Koran Amerika itu menjelaskan bahwa GPS merupakan titik lemah dan dengan menciptakan gelombang bising elektronik, maka dapat dikatakan bahwa otak pesawat tanpa awak AS itu tidak dapat bekerja. Teknik yang digunakan dalam operasi ini disebut dengan teknik Spoofing. Informasi yang salah tentang geografi dikirim ke pesawat tanpa awak, sehingga dengan cara itu, pesawat dengan sendirinya akan landing tanpa perlu menguasai sistem kontrol jarak jauh. (IRIB Indonesia/RA/PH)

Iran Tangkap Agen CIA

Departemen Intelijen Republik Islam Iran mengkonfirmasikan tertangkapnya agen Dinas Rahasia Amerika Serikat (CIA).

Pemerintah AS mengalokasikan dana besar-besaran dan rencana matang untuk memata-matai Iran demi mensukseskan kebijakan anti Tehran. Harapan AS adalah mampu menembus jaringan intelijen Republik Islam Iran. Demikian ditandaskan bidang humas Departemen Intelijen Iran dalam sebuah statemennya dan dirilis oleh Fars News.

Statemen ini menambahkan, untuk itu CIA menugaskan para pengamatnya yang memiliki pengalaman di bidang intelijen dan pernah menjalankan misi di pangkalan militer AS di Afghanistan dan Irak untuk menjalankan skenario operasi spionase yang sangat rumit.

Menurut keterangan Departemen Intelijen Iran, skenario ini menempatkan agen CIA dalam jaringan yang berujung ke Departemen Intelijen Iran dengan harapan tahap berikutnya suplai data intelijen palsu dalam skala luas dapat disebarkan di Iran dan kesempatan untuk menggelar operasi mata-mata yang lebih luas jaringannya pun terbuka.

Agen CIA dari warga Iran ini telah menempuh berbagai latihan intelijen yang rumit dalam berbagai tahap. Ia pun kemudian tiba di kawasan mengemban misi mengumpulkan data dengan berbagai kedok, namun aksinya tersebut dapat dicium oleh intelijen Iran. Sejak agen CIA ini tiba di pangakalan militer AS di Bagram, Afghanistan, intelijen Iran telah mengetahuinya.

Selanjutnya pihak intelijen Iran selalu memantau aktivitas agen tersebut dan ketika ia memasuki wilayah Iran, pasukan negara ini langsung memburunya dan berhasil dibekuk tepat ketika ia mulai mengumpulkan data. (IRIB Indonesia/MF)

Reaksi Media Internasional Atas Penangkapan Agen CIA di Iran

Berita tertangkapnya agen CIA di Republik Islam Iran cepat tersebar dan mendapat reaksi luas dari media massa internasional. Associated Press dan DPA langsung memuat berita ini.

Departemen Intelijen Iran menyatakan bahwa seorang agen CIA telah ditangkap di Iran. Agen yang dilaporkan sebagai warga Iran tersebut sepertinya memiliki kewarganegaraan Amerika yang dilatih CIA dan dikirim ke pangkalan militer Bagram. Agen ini kemudian mulai menjalankan aksinya dengan memasuki Iran. Demikian ditulis DPA.

DPA mengutip sumber-sumber Iran menulis, Dinas Intelijen Iran sebelumnya telah mencium misi agen tersebut sejak ia tiba di Afghanistan dan ketika memasuki Iran, ia langsung dibekuk. Departemen Intelijen Iran sebelumnya juga melaporkan penangkapan 12 agen rahasia Barat temasuk CIA.

Kantor berita ini dalam gaya progagandanya mengklaim, Iran memberitakan penangkapan berbagai jaringan spionase, namun tidak memberikan bukti aktivitas mata-mata agen tersebut.

Sementara itu, Associated Press (AP) menulis, statemen Departemen Intelijen Iran menyebutkan negara ini berhasil menditeksi seorang agen CIA di pangkalan Bagram, Afghanistan dan langsung membekuknya ketika memasuki wilayah Iran.

AP menambahkan, pangkalan Bagram merupakan pangkalan militer AS terpenting yang berada di Afghanistan dan berada di luar Kabul. AP selanjutnya juga mengulang propaganda DPA yang menyebut Iran selalu melaporkan penangkapan agen asing, namun tidak pernah memberikan bukti.

Koran Jerusalem Post, Taiwan News, AFP dan sejumlah media lainnya juga memberikan reaksinya atas penangakapan agen CIA di Iran. (IRIB Indonesia/MF)

Ali Qasim: Misi Liga Arab Tingkatkan Krisis di Suriah

Redaktur Koran al-Thawra, cetakan Suriah, Ali Qasim seraya mengingatkan sikap Damaskus menyambut usulan delegasi Irak terkaik solusi untuk menyelesaikan krisis di Suriah menandaskan, misi Liga Arab meningkatkan krisis di Suriah dan merusak setiap upaya mediasi untuk menyelesaikan krisis ini.

Ali Qasim Sabtu (17/12) dalam wawancaranya dengan al-Alam mengatakan, Liga Arab menyadari bahwa Suriah mengemukakan sejumlah catatan terkait protokol untuk menerima pengawasn organisasi ini, namun tanpa mempedulikan catatan yang diajukan Damaskus, Liga Arab menempuh jalan lain serta menuntut kasus negara ini diajukan ke Dewan Keamanan PBB.

Bersamaan dengan berita soal pertemuan delegasi Irak dengan Presiden Bashar Assad muncul berita lain mengenai rencana Liga Arab membawa kasus Suriah ke Dewan Keamanan. Padahal diharapkan perundingan antara delegasi Irak dan Assad akan membuahkan hasil positif.

Ali Qasim seraya memperingatkan keputusan Liga Arab ini menambahkan, langkah tersebut diambil ketika delegasi Irak tengah berada di Damaskus dan berunding dengan petinggi Suriah membahas berbagai isu positif serta tingkat optimisme keberhasilan perundingan itu juga tinggi.

Ia mengingatkan, keputusan terbaru Liga Arab menunjukkan tidak adanya kejujuran baik dalam sikap maupun statemen anggota organisasi ini. "Kami melihat tidak adanya keseriusan di Liga Arab untuk menyelesaikan krisis di Suriah, karena mereka berjalan sesuai dengan rencana yang diatur sebelumnya dan menjalankan dikte pihak lain," tandas Ali Qasim. (IRIB Indonesia/MF)

Jangan pernah berbelas kasih pada demonstran anti-rezim

Putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Nayef bin Abdul Aziz al-Saud, memerintahkan pihak kepolisian melalui surat resminya untuk tidak menunjukkan belas kasihan apapun terhadap demonstran anti-pemerintah.

Jangan pernah berbelas kasih pada demonstran anti-rezim

Menurut Kantor Berita ABNA, Putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Nayef bin Abdul Aziz al-Saud, memerintahkan pihak kepolisian melalui surat resminya untuk tidak menunjukkan belas kasihan apapun terhadap demonstran anti-pemerintah.

Nayef menulis surat itu pada bulan Maret lalu, yang ditujukan untuk kepala kepolisian di seluruh wilayah Arab Saudi, termasuk sejumlah pihak yang ditugaskan mengawasi pasukan keamanan di kota-kota suci Mekkah dan Madinah.

Menurut surat itu, Nayef memerintahkan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa dan memberi lampu hijau bagi aparat keamanan untuk menembaki orang-orang yang berdemonstrasi menentang pembatasan pemerintah terhadap kebebasan rakyat.

Kerajaan ultrakonservatif ini memang dikenal akan intoleransi atas perbedaan pendapat.

Sejak awal 2011, pasukan Saudi telah menekan protes anti-rezim.

Pada bulan Maret, Kementerian Dalam Negeri Saudi menyebut segala jenis pertemuan umum sebagai “tindakan ilegal”.

Amnesty International menyatakan pemerintah Saudi menangkap ratusan orang yang telah menuntut reformasi politik dan sosial dan menyerukan pembebasan kerabat mereka yang ditahan tanpa tuduhan atau pengadilan selama pemberontakan.

Lebih dari 300 orang telah ditahan karena ikut serta dalam demonstrasi damai di Provinsi Timur kerajaan sejak Maret, Amnesty mengatakan.

Meski demikian, demonstrasi terus berkecamuk di tengah kebijakan rezim Riyadh yang makin represif.

Jika AS dan NATO Serang Suriah, Perang Dunia III Tak Terelakkan

Islam Times- "Saya rasa, Rusia dan China sudah mewaspadai hal ini, peristiwa ini akan berubah menjadi Perang Dunia III. Ini sangat berbahaya, dan harus ada yang kiranya sanggup menghentikan tindakan Presiden Obama dan Inggris," tambahnya.
Jika AS dan NATO Serang Suriah, Perang Dunia III Tak Terelakkan

Para pengamat mulai memberikan analisanya tentang situasi terakhir intervensi asing di Suriah. Mereka menilai kasus Suriah merupakan pemanasan dari konfrontasi yang melibatkan Barat, Rusia, dan China atau Perang Dunia III.

Seperti yang telah disaksikan saat ini, Rusia dan China amat khawatir dengan sikap arogansi Amerika Serikat (AS) dan sekutu Barat terhadap Suriah dan Iran.

"Presiden AS Barack Obama tengah mengambil peranan geopolitis untuk memicu konfrontasi Barat dengan Rusia dan China. Suriah dan Iran akan menjadi medan tempurnya," ujar salah seorang penulis dari majalah Executive Intelligence Review, seperti dikutip RT, Sabtu (3/12/2011).

"Saya rasa, Rusia dan China sudah mewaspadai hal ini, peristiwa ini akan berubah menjadi Perang Dunia III. Ini sangat berbahaya, dan harus ada yang kiranya sanggup menghentikan tindakan Presiden Obama dan Inggris," tambahnya.

Freeman juga mengkritisi Mahkamah Kriminal Internasional (ICC). Menurut Freeman, ICC sudah menjadi instrumen yang digunakan Barat untuk menumbangkan rezim yang berkuasa.

Salah seorang pengamat politik Marcus Papadopoulos juga setuju dengan apa yang dikatakan oleh Freeman. Papadopoulos yakin, Rusia tidak akan membiarkan situasi seperti di Libya terjadi di Suriah.

"Perbedaan yang mencolok antara Suriah dan Libya adalah keterlibatan Rusia. Rusia sudah mengatakan dengan jelas apa yang terjadi di Libya tidak akan terjadi di Suriah. Rusia dan China bahkan memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Oleh karena itulah, Rusia akan menjadi faktor penentu dalam masalah ini," ujar Papadopoulos.

Situasi di Suriah memang terlihat seperti Libya pada Juni lalu. Pihak oposisi Suriah tampak mendapat pengakuan dan legitimasi dari Barat dan beberapa negara lainnya sebagai representasi yang sah bagi warganya.

Oposisi Suriah bahkan membentuk dewan militer dan mulai meminta perlindungan kepada masyarakat internasional. Mereka bahkan memutuskan hubungan dengan rival-rival Barat, Iran, Hizbullah, dan bahkan fraksi Hamas di Palestina. [Islam Times/on/okezone/AFP/KUNA/rtr]

Soal HAM, Alasan Klasik Hancurkan Suriah
Islam Times- Tapi Presiden Bashar al Assad tetaplah singa, dalam wawancara dengan surat kabar The Sunday Times, Assad menegaskan dirinya sudah siap untuk terus bertempur dan mati untuk Suriah jika negeri itu pada akhirnya harus menghadapi intervensi asing.
Soal HAM, Alasan Klasik Hancurkan Suriah

Jumat kemarin, (2/12) hampir semua media dunia meliput, bahwa Navi Pillay, Komisaris Tinggi PBB (UNHCR), mengatakan kalau perang saudara akan terjadi di Suriah. hal ini terkait dengat bentrokan yang terjadi antara pemerintah yang berusaha meredam pemberontak bersenjata yang dikendalikan dari luar.

"Dalam kegagalan nyata pihak berwenang Suriah untuk melindungi warganya, masyarakat interna-sional perlu mengambil langkah-langkah mendesak dan efektif untuk melindungi rakyat Suriah," kata Pillay di Geneva, Swiss.

Padahal, kerusuhan itu terjadi, ketika perusuh yang dipersenjatai adalah para pemberontak bayaran yang berusaha mengacaukan situasi dalam negri suriah, menciptakan ketiadakamanan warga sipil dan membunuh tentara yang berusaha mengamankan situasi. Barat dengan dalih yang dibuat-buat berusaha menutup mata dari kenyataan ini.

Jauh-jauh hari, Rusia sudah memperingatkan Amerika dan sekutu-sekutu Arabnya, agar jangan mem-perkeruh suasan dengan mengirim teroris dan para perusuh ke suriah. Hal senada disampaikan Presi-den Venezuela, Hugo Chavez (27/3/11) seperti yang diberitakan Republika. Chavez menuduh Amerika Serikat telah berupaya menjatuhkan pemimpin Suriah guna merebut sumber daya negara itu. "Seran-gan terhadap Suriah telah dimulai, telah ada demonstrasi damai dan adanya beberapa demonstran yang mati. AS akan menuduh presiden (Bashar al-Assad) membunuh rakyatnya," kata Chavez pada satu acara politik.


HAM PBB hanya sekedar alat Amerika, hanya peduli dengan nasib pemberontak yang tewas, tapi apa-kah mereka juga peduli dan melaporkan berapa banyak tentara Suriah yang tewas? menurut pemberitaan juga tidak sedikit jumlah tentara yang tewas diterjang peluru para perusuh yang memang sudah terlatih. Xinhu, kantor berita Cina melaporkan, adanya satu rekaman video singkat memperlihatkan pembantaian yang dilakukan terhadap orang Suriah oleh orang-orang yang diduga sebagai kelompok bersenjata. Film itu berakhir dengan daftar nama personel polisi dan agen keamanan yang tewas selama delapan bulan belakangan.

Hal ini pula yang disampaikan Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al Mouallem, Senin (28/11), mengutip pemberitaan Kompas. al Mouallem menuduh Barat menutup mata dengan kenyataan adanya kelompok bersenjata di balik kerusuhan di Suriah pada saat Amerika Serikat dan sekutu Baratnya mendesak negara itu untuk segera menghentikan kerusuhan.

Al-Mouallem juga mendesak negara tetangga Suriah agar berhenti menyelundupkan senjata dan dana melalui perbatasan serta menghentikan semua kampanye provokasi media oleh saluran TV Arab.

Bahkan Presiden Suriah, Basyar al Asad menegaskan, bahwa satu-satunya jalan (menciptakan perda-maian di Suriah) adalah memburu kelompok-kelompok bersenjata, mencegah masuknya senjata dari negara tetangga, mencegah sabotase dan menegakkan hukum.

Barat dengan sekutu Arabnya, menggunakan skenario yang hampir sama seperti yang dilakukan di Libya. Karena dipicu oleh kerusuhan berdarah, sehingga terjadi pelanggaran HAM karena rakyat sipil yang menjadi korban, maka akan menjadi alasan tentara perdamaian internasional (NATO dan PBB) melancarkan teror dan menjatuhkan pemerintahan yang sah.

Tapi Presiden Bashar al Assad tetaplah singa, dalam wawancara dengan surat kabar The Sunday Times, Assad menegaskan dirinya sudah siap untuk terus bertempur dan mati untuk Suriah jika negeri itu pada akhirnya harus menghadapi intervensi asing.

"Konflik akan terus berlangsung dan semua upaya untuk mengucilkan Suriah pun terus berlangsung. Tetapi saya jamin Suriah tidak akan bertekuk lutut. Jika Barat berfikir logis, rasional dan realistis maka mereka tidak melakukan invasi. Invasi militer hanya akan menambah ketidakstabilan seluruh kawasan akibatnya akan mempengaruhi semua negara" kata Assad.

Kekuatan terpenting Suriah sehingga tidak mudah ditundukan Barat adalah karena rakyatnya berdiri di belakang “sang Singa”. Beberapa kali rakyat Suriah berdemo mendukung pemerintah. [Islam Times/sa]

Foreign Policy: Obama Harus Minta Maaf Kepada Iran

Majalah Foreign Policy cetakan AS seraya mengisyaratkan permintaan Amerika terhadap Iran untuk mengembalikan pesawat mata-mata RQ-170 menekankan, Presiden Barack Obama harus meminta maaf kepada Iran dan menjelaskan sebab pelanggaran zona udara Iran oleh pesawat mata-mata tersebut.

Fars News mengutip Foreign Policy melaporkan, hal yang sangat mengejutkan bahwa Obama akan bersedia meminta maaf atas tindakan negaranya, namun ia tidak akan bersedia meminta maaf kepada Iran atas pelanggaran zona internasional oleh AS dalam sebuah misi spionase. Sebuah pesawat mata-mata AS berhasil diturunkan Iran saat memasuki wilayah negara ini dan Gedung Putih tidak bersedia meminta maaf.

Foreign Policy kemudian mengisyaratkan permintaan Obama dari Iran dan menulis, mengingat sekitar beberapa bulan lalu pemerintah AS menuding pasukan Sepah Iran berusaha meneror dubes Arab Saudi di Washington, sepertinya sikap AS meminta Iran mengemblikan pesawat RQ-170 benar-benar dungu.

Menurut sumber ini, mengingat sikap AS yang tidak bersedia meminta maaf kepada Iran karena melanggar zona udara negara ini, Obama menjustifikasi upaya Iran untuk memata-matai negaranya. (IRIB Indonesia/MF)


0 comments to "Selat Hormoz "Ditutup" Negara Islam, Minyak tidak akan sampai ke Amerika cs & Zionis Israel..BERANI..!!!!"

Leave a comment