Team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com- Banjarmasin- Setelah dalam dua hari (tanggal 2 dan 3 Desember 2011, Koran terbesar di kalimantan yaitu Banjarmasin Post telah menurunkan berita yang "berkesan" telah terjadi "konflik yang amat besar (parah)" antara Syiah dan Sunni di negara Yaman, kemudian dilanjutkan oleh Tabloid Agama Islam Terbesar di Kalimantan yaitu "Serambi Ummah" edisi No.624 tertanggal 9-15 Desember 2011 / 13-19 Muharram 1433H dihalaman 23 Kolom Jazirah menulis judul yang provokatif "Jihad Melawan Syiah", walaupun isi beritanya singkat, tapi bagi "pembaca awam", pasti akan merasa bahwa melawan Syiah berarti "Jihad" kemudian isi beritanya berbeda sekali dengan jargon yang dipakainya dulu yaitu "Membuka Wawasan Ummat", boro-boro memberitakan tentang "Mengapa Pemuda Penghulu Surga Sayidina Husain cucunda Nabi Muhammad Saw dibantai di Karbala oleh orang-orang yang juga mengaku beragama Islam" di bulan Muharram ini, namun edisi ke-624 ini malah lebih banyak memberitakan tentang "Bubur Asyuro" saja, padahal kita tahu bersama saat ini Syiah adalah target Teroris Indonesia saat ini , dalam tabloid zaman dahulu malah lebih fair/adil dalam memberitakan suatu masalah dan selalu ditinjau dari berbagai sudut pandang bahkan mazhab, sehingga para pembacanya merasa nyaman karena betul-betul terbuka wawasannya tanpa terpropokasi mazhab siapa yang "mengaku benar", tabloid yang dulu berjargon "Membuka Wawasan Ummat" ditahun 2004 khususnya edisi No.225 tertanggal 12-18 Maret 2004/20-26 Muharram 1425H halaman 7 di kolom Ragam dan halaman 17 dikolom Khas berbicara tentang "Pejuang Ajaran Syiah di Indonesia" , alangkah adilnya kalau yang memberitakan maksudnya wartawannya jangan hanya copypaste, tapi kalau perlu wartawannya harus datang ke Yaman, kalau perlu berkunjung ke Iran sebagai pemegang Mazhab Syiah 12 Imam terbesar didunia, sehingga sumber beritanya lebih berkesan "adil" dan "berimbang", sehingga tidak ada kesan Islam yang mempunyai banyak Mazhab/Aliran, seperti Sunni dan Syiah yang merupakan mazhab terbesar selain Wahabi yang "salafi" diadu domba, semoga Persatuan Islam dapat terwujud..InsyaAllah...Hidup Islam..Hidup Perdamaian.. dan semoga juga Pimpinan Tabloid Serambi Ummah yang terdiri dari Pemimpin Redaksi Yusran Pare, Wakil Harry Prihanto dan Redaktur Pelaksana Dwie Sudarian serta Manajer Redaksi Irhamsyah Safari dan wakilnya Agus Rumpoko dapat mengawal "peliputan" berita yang lebih kondusif, sehingga ummat Islam tambah bersatu walau berbeda Mazhab..InsyaAllah....(KNY/MFF/AR/R/09122011)
untuk lebih lanjut silahkan baca juga tentang negara Yaman