Home , , , , , , , , , , , , , , , � Wahabi is the Best : Iran berdusta..., Arab Saudi JUJUR... !!!!! : VOA (Voice of America) Islam + Zionis cs yg berselubung agama kembali mau adu domba Sunni dan Syi'ah dan menangkan Zionis cs + Wahabi pro Zionis...(WARGA BANUA BANJAR "BAKUCIAK")

Wahabi is the Best : Iran berdusta..., Arab Saudi JUJUR... !!!!! : VOA (Voice of America) Islam + Zionis cs yg berselubung agama kembali mau adu domba Sunni dan Syi'ah dan menangkan Zionis cs + Wahabi pro Zionis...(WARGA BANUA BANJAR "BAKUCIAK")



Benarkah di Iran Ada Tarif Nikah Mut'ah?

Voa-Islam masih saja menurunkan berita-berita fitnah mengenai Iran dan umat Syiah. Setelah sebelumnya menyebarkan kabar bohong di Teheran Iran tidak ada masjid Sunni dan pelarangan shalat Idul Fitri bagi umat Sunni oleh pemerintah Iran dan fitnah tersebut telah berhasil dibantah oleh media ini dengan menunjukkan nama-nama masjid yang dikelola umat Sunni di Teheran beserta alamatnya, kali ini Voa-Islam kembali menghembuskan kedustaan baru.


Menurut Kantor Berita ABNA, Voa-Islam masih saja menurunkan berita-berita fitnah mengenai Iran dan umat Syiah. Setelah sebelumnya menyebarkan kabar bohong di Teheran Iran tidak ada masjid Sunni dan pelarangan shalat Idul Fitri bagi umat Sunni oleh pemerintah Iran dan fitnah tersebut telah berhasil dibantah oleh media ini dengan menunjukkan nama-nama masjid yang dikelola umat Sunni di Teheran beserta alamatnya, kali ini Voa-Islam kembali menghembuskan kedustaan baru.
Menukil dari www.aansar.com, redaksi Voa-Islam menulis berita dengan judul yang bombastis, " Gila! Nikah Kontrak Syi'ah Dibandrol 300 Dolar, Mut'ah Perawan Bonus 150 Dolar?". Diberitakan Astan Quds Al-Ridhawy mengumumkan permintaan untuk mendatangkan para gadis yang umurnya berkisar antara 12 hingga 35 tahun untuk melakoni profesi Mut’ah. Astan Quds Al-Ridhawy adalah yayasan di Iran yang mengurus wakaf dan urusan agama serta beberapa perusahaan bisnis besar di dalam dan di luar kawasan Khurasan. Disebutkan pengumuman tersebut dirilis seiring meningkatnya jumlah permintaan terhadap servis Mut’ah dari para turis yang datang ke Kota Masyhad.
Berikut terjemahan lengkap dari Voa-Islam mengenai dokumen pengumuman tarif nikah Mut’ah yang dikeluarkan yayasan Iran tersebut:

Bismillahirrahmanirrahim
Nikah itu adalah sunnahku
Yayasan Astan Quds Ridhawy (Propinsi Masyhad, Kota Al-Ridha) mengumumkan tentang maksudnya untuk mendirikan sebuah markas tempat melangsungkan akad nikah untuk waktu pendek (short time) di dekat kuburan Imam Al-Ridha alaihissalam, demi meningkatkan iklim spiritual dalam masyarakat dan demi menciptakan iklim rohani dan ketenangan bagi kawan-kawan peziarah yang mengunjungi kawasan makam Imam sementara mereka jauh dari keluarga mereka.
Untuk itu, maka pihak Yayasan meminta kepada seluruh wanita mukminah yang masih perawan, yang usianya belum melampaui 12 sampai 35 tahun, pihak Yayasan mengajak mereka untuk memberikan bantuan dan terlibat dalam proyek ini.
Masa kontrak bagi wanita yang mau terlibat dalam pekerjaan ini adalah 2 tahun, dan yang menjadi kewajiban bagi wanita yang terikat kontrak dengan Yayasan al-Ridhawy adalah melakukan Nikah Mut’ah selama 25 hari setiap bulan selama masa kontrak kerja.
Dan masa kontrak akan dihitung dari bagian masa kerja, dan masa kerja untuk setiap akad (Mut’ah) berkisar antara 5 jam hingga 10 hari dengan setiap pria.
Nilai bayaran yang ditetapkan untuk setiap akad Mut’ah adalah berikut:
a. Mut’ah 5 jam : 50.000 Tuman (50 Dolar)
b. Mut’ah 1 hari: 75.000 Tuman (75 Dolar)
c. Mut’ah 2 hari: 100.000 Tuman (100 Dolar)
d. Mut’ah 3 hari: 150.000 Tuman (150 Dolar)
e. Mut’ah 4 s/d 10 hari: 300.000 Tuman (300 Dolar)
f. Khusus bagi para wanita perawan yang baru pertama kali melakukan nikah Mut’ah akan mendapatkan bonus 150.000 Tuman sebagai pengganti penghilangan keperawanannya!
*****
Keganjilan pertama, disebutkan Astan Quds Al-Ridhawy adalah yayasan di Iran yang mengurus wakaf dan urusan agama serta beberapa perusahaan bisnis besar di dalam dan di luar kawasan Khurasan. Ini sama sekali tidak benar, sebab yayasan tersebut hanyalah mengurusi Haram Imam Ridha as di pusat kota Masyhad, memberikan pelayanan kepada para peziarah, mengatur dan mengumumkan agenda-agenda perhelatan Islam yang berlangsung di kompleks Haram Imam Ridha as dan sama sekali tidak mengurusi bisnis apapun apalagi sampai skala besar menjangkau kawasan luar Khurasan. 
Keganjilan kedua dari pengumuman tersebut, mata uang Iran adalah Real bukan Tuman. Memang masyarakat Iran masih menggunakan penyebutan Tuman dalam transaksi jual beli namun dalam penyampaian promosi harga ataupun pengumuman resmi mengenai besarnya nominal harga menggunakan mata uang Real.
 Ketiga, meskipun pengumuman tersebut juga ditujukan buat warga pendatang (turis) namun bukan kebiasaan masyarakat Iran menyampaikan harga dengan menyebutkan besar nominalnya dalam Dollar. 
Keganjilan yang keempat dan yang terpenting sebab menjadi bukti kedustaan pengumuman tersebut, adalah www.aansar.com sama sekali tidak menukilkan sumber pengumuman tersebut. 
Mengapa? Sebab sebenarnya pengumuman tersebut sama sekali fiktif dan tidak jelas keberadaannya. Situs tersebut juga sama sekali tidak menyebutkan link situs yayasan Iran yang dimaksud. Kalau memang pengumuman itu benar adanya, tentu saja yayasan yang bersangkutan akan merilis di situs resminya. Namun jika kita berkunjung ke situs resminya www.aqrazavi.org sama sekali tidak kita temukan adanya pengumuman mengenai tarif nikah mut'ah tersebut. 
Jadi dari mana sesungguhnya www.aansar.com itu mengambil berita?. Dengan tidak menuliskan sumber berita, jelas situs tersebut melanggar kaidah jurnalisme yang berlaku dalam dunia pemberitaan. Sayangnya, berita tidak jelas tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan disebar melalui banyak media internet di Indonesia termasuk oleh Voa-Islam yang mengklaim diri sebagai media yang memiliki visi "Menjadi media terpercaya yang mengedepankan kebenaran dan keadilan secara professional".
Benar-benar sangat disayangkan, berita dusta tersebut menyebar dengan begitu cepat terutama oleh media-media yang dikelola oleh orang-orang yang mengklaim diri hanya menyandarkan urusan agamanya pada periwayatan yang shahih. Mereka tegas pada ketsiqahan perawi dan sangat kredibel dalam mengkritik sanad hadits namun ketika mereka mendapatkan berita yang menguntungkan mereka, mereka tinggalkan tabayyun dan profesionalisme itu. Ataukah tabayyun hanya berlaku pada hadits dan bukan pada berita semacam ini?.





Economist: Devisa Iran Naik di Luar Prediksi
Rabu, 2012 Januari 18 16:04

Economist dalam laporan yang dipublikasikan pada bulan Desember 2011 menyebutkan bahwa devisi Iran tahun ini naik sebesar $25,9 milyar yang setara dengan 5,1 produk domestik bruto negara itu.

Majalah mingguan itu meralat prediksi sebelumnya yang menyebutkan bahwa devisa Iran sebesar $8,1 milyar atau setara 1,9 PDB.  

Kenaikan devisi Iran terjadi di saat negara itu sedang gencar-gencarnya ditekan sanksi Barat, terutama AS.

Economist memprediksi bahwa devisi Iran pada tahun depan akan mengalami koreksi negatif sebesar $12,2 milyar atau setara dengan 2,1 produk domestik bruto. Meski demikian setahun kemudian terjadi kenaikan devisa. Diprediksi devisi Iran tahun 1392 Hs (2013-2014) naik sebesar $2,3 juta menjadi $14,5 juta yang sebanding dengan 2,2 PDB negara itu. (IRIB Indonesia/PH)   




Mengapa Krisis Ekonomi Justru Perkaya Bank AS ?
Rabu, 2012 Januari 18 15:58


Gelombang protes warga AS terhadap sistem perekonomian yang tidak adil di Negeri Paman Sam itu kian hari semakin deras.

Sejumlah data yang dipublikasikan Federal Reserve menunjukkan bahwa krisis ekonomi justru menyebabkan bank-bank di AS menikmati bantuan finansial milyaran dolar atas nama program penyelamatan ekonomi. Pada saat yang sama, rakyat AS kehilangan rumah dan pekerjaan mereka akibat krisis.

Euronews dalam laporannya menyebutkan tingginya investasi bank-bank AS di berbagai bank negara lain. Kantor berita Eropa itu melaporkan bahwa enam bank besar yaitu: JP Morgan, Bank of America, Citygroup, Goldman Sachs, Morgan Stanley dan Wells Fargo menanam investasi berupa obligasi senilai 37 milyar euro di negara-negara zona Eropa yang dililit utang.

Ironisnya, selama ini keenam raksasa finansial AS itu mendapat berbagai fasilitas  dan kemudahan dari pemerintah Washington, meski bantuan tersebut tidak pernah dirasakan oleh rakyat AS terutama kalangan menengah ke bawah.

Bailout milyaran dolar yang digelontorkan pemerintah AS terhadap sektor perbankan negara itu tidak memberikan kontribusi positif terhadap pemulihan ekonomi negara itu. Faktanya, hingga kini tingkat pengangguran di AS semakin membumbung tinggi, dan jumlah warga yang kehilangan tempat tinggalnya juga tidak kunjung membaik.

Berdasarkan program Trouble Asset Relief program (TRAP) yang disahkan pada akhir periode pemerintah Bush di tahun 2008, Washington menggelontorkan dana senilai $700 milyar untuk menyelamatkan sektor perbankan negara itu.

Pada praktiknya ternyata dana yang diratifikasi untuk dikucurkan kepada sektor finansial 10 kali lebih besar dari program sebelumnya. Tidak tanggung-tanggung dana mencapai $7,77 triliun telah digelontorkan begitu saja bagi lembaga finansial raksasa AS, di saat Kongres tidak mengetahui detil informasi itu.

Bloomberg dalam laporannya menyebutkan adanya 29 ribu dokumen Federal Reserve mengenai program penyelamatan bank yang nyaris bangkrut. Dilaporkan terjadi kenaikan aset perbankan dan sektor finansial AS antara tahun 2006 hingga 2011 dari $6,8 triliun menjadi $9,8 triliun. Di tengah pusaran krisis ekonomi yang mengguncang AS dan dunia, lembaga finansial Paman Sam justru berhasil meraup pendapatan mencapai $13 milyar.

Enam lembaga finansial raksasa AS secara total mendapat kucuran dana senilai $160, 7 milyar berkat TRAFP. Tidak hanya itu, keenam bank besar itu mendapat pinjaman lunak senilai $460 milyar. Utang keenam bank itu menguasai 63 persen total utang rata-rata harian perbankan AS. Lebih dari itu, pada Agustus 2007 hingga 2010, mereka juga menguasai sekitar setengah dari aset industri AS.
 
Sejatinya, di saat gelombang krisis ekonomi melanda AS dan dunia, sektor perbankan dan finansial, terutama keenam bank raksasa negara itu justru kebanjiran laba besar, di saat rakyat menjerit akibat krisis yang melanda negeri paman Sam itu. (IRIBIndonesia/PH)




Demi Minyak, AS Kirim Pasukan ke Libya
Rabu, 2012 Januari 18 15:43

Militer Amerika Serikat yang berada di pangkalan Amerika di kepulauan Malta di dikirim ke Libya dan pada Rabu mereka memasuki pantai-pantai negara ini. Pengiriman pasukan AS ke Libya dengan dalih memberikan perlindungan kepada sumur-sumur dan berbagai pelabuhan minyak negara ini.

Pasukan AS yang dikirim dari Malta ke Libya tiba di pantai-pantai kota Marsa al-Brega (Al-Burayqah), Ras Lanuf dan Sirte. Fars New mengutip situs al-Badeel Libya melaporkan, Rabu (18/1).

Koran al-Quds menegaskan bahwa hingga kini berita pengiriman pasukan AS tersebut tidak ditepis oleh para pejabat Washington.

Pasukan Amerika memasuki Libya, di saat sebelumnya para revolusioner negara ini menegaskan bahwa mereka akan menjadikan tanah Libya sebagai "Neraka" bagi tentara AS.

Tampaknya Barat dan AS berupaya menekan Libya supaya ekspor minyaknya ke pasar-pasar Eropa dijual dengan harga murah dari harga standar pasar minyak dunia yaitu tidak lebih dari 20 dolar per-barel.

Para pakar ekonomi Libya meyakini bahwa ini adalah awal refleksi kesepakatan-kesepakatan ekonomi Libya yang ditandatangani para pemimpin NATO dan para pejabat baru Tripoli.

Sepanjang tahun 2003 hingga 2007, Amerika Serikat membeli minyak Irak hanya satu dolar per-barel. Tampaknya, AS ingin melakukan hal yang sama di Libya. (IRIB Indonesia/RA)



Anggota Parlemen Iran Ungkap Isi Surat Obama
Rabu, 2012 Januari 18 15:38

Wakil warga Tehran di parlemen menjelaskan sebagian isi surat Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Iran beberapa waktu lalu. Dia mengatakan bahwa dalam surat tersebut Obama meminta perundingan langsung dengan Tehran. Fars News melaporkan, Rabu (18/1).

Ali Motahari menjelaskan sedikit dari isi surat Obama kepada Iran. Hal itu disampaikan wakil warga Tehran ketika wawancara dengan wartawan Fars New di parlemen.

Terkait dengan surat Obama, dia mengatakan, "Dalam surat itu disebutkan bahwa penutupan Selat Hormuz adalah garis merah kami. Selain itu Washington juga meminta perundingan langsung dengan Tehran."

Ali Motahari menambahkan, dalam surat tersebut Obama menyatakan siap untuk berunding langsung untuk menyelesaikan permasalahan kedua belah pihak.
"Bagian pertama surat itu bernada ancaman dan bagian kedua bersikap bersahabat dan berbicara tentang perundingan," tandasnya. (IRIB Indonesia/RA)




Pernyataan Pangeran Talal Bukti Adanya Konflik di Kerajaan Saudi
Rabu, 2012 Januari 18 15:31


Seorang penulis dan analis politik Arab Saudi mengatakan, "Protes terakhir Pangeran Talal soal merebaknya korupsi di Arab Saudi mencerminkan konflik internal di antara keluarga penguasa kerajaan dan menimbulkan kemarahan rakyat atas kondisi tak menentu Saudi.

Fuad Ibrahim kepada televisi al-Alam pada Rabu (18/1) menandaskan, pernyataan Pangeran Talal dapat dievaluasi dari berbagai sisi, termasuk kata-kata protesnya yang mencerminkan kemarahan rakyat terhadap kondisi sosial, ekonomi dan politik yang tak menentu.

Dia menambahkan, pernyataan Pangeran Talal juga mencerminkan adanya konflik internal di antara para keluarga penguasa kerajaan. Pasca keputusan Raja Abdullah bin Abdul Aziz, Raja Saudi mengangkat Pangeran Nayef bin Abdul Aziz sebagai putra mahkota, Pangeran Talal merasa tersingkir. Padahal Dewan Syura dibentuk untuk mengatur dan membagi posisi politik dalam keluarga kerajaan.

Ibrahim juga menegaskan, apa yang dikatakan Pangeran Talal selain menunjukkan telah merebaknya korupsi di Saudi juga mengindikasikan percepatan penjarahan kekayaan publik, kasus kekayaan melimpah para penguasa dan krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kondisi seperti ini tidak mungkin dibiarkan.

Penulis dan analis Saudi ini menyatakan bahwa menurut data, 78 persen warga Saudi tidak memiliki tempat tinggal tetap, 70 persen sekolah merupakan rumah-rumah yang disewa dan dijadikan tempat sekolah dan tiga juta warga hidup di bawah kemiskinan.

Ibarahim menilai klaim adanya komite pemberantas korupsi sebagai hal yang tak berarti. "Para koruptor bukan dari rakyat biasa tapi dari para penguasa besar", tegasnya.

Terkait dengan adanya tenaga-tenaga asing di Arab Saudi dan meningkatnya pengangguran di negara ini, Ibrahim mengatakan, "Tingkat pengangguran di sejumlah lapisan masyarakat mencapai 40 persen dan pengangguran di antara para perempuan Saudi lebih tinggi dari angka tersebut."

Pangeran Talal bin Abdul Aziz menyerukan reformasi kepada para pejabat Riyadh. Pernyataan terakhir Pangeran Talal soal perampasan tanah oleh saudara-saudaranya menjadi sebuah berita besar yang meledak di Arab Saudi.

Pangeran Talal Bin Abdul Aziz beberapa hari lalu mengatakan bahwa sejumlah orang di kerajaan memiliki tanah sekitar 500 juta meter persegi, sementara dia tidak memiliki lebih dari 40 ribu meter persegi.

"Saya tidak memiliki tanah lebih dari 40 ribu meter persegi di negara saya. Saya hanya memiliki tanah rumah saya dan di beberapa bagian kecil," katanya. (IRIB Indonesia/RA)


Kontradiksi Turki Menyikapi Suriah, Ketidakmampuan Ankara Memahami Transformasi Timur Tengah
Selasa, 2012 Januari 17 12:58



Ada perubahan dalam kebijakan para pejabat Turki terhadap transformasi yang terjadi di Suriah. Bila sebelum ini mereka menuntut pengunduran diri Bashar Assad, Presiden Suriah dari kekuasaan, bahkan sempat melontarkan intervensi militer di sana, kini mereka menuntut penyelesaian krisis Suriah lewat jalan damai.

Menurut laporan situs TRT Turki, menurut penuturan Ahmed Davutoglu, Menteri Luar Negeri Turki, tekanan terhadap pemerintah Suriah akan terus dilanjutkan dan kedua pihak; pemerintah dan oposisi harus berusaha untuk mengakhiri aksi kekerasan. Pihak pemerintah dan oposisi harus mencegah munculnya ketegangan mazhab dan untuk itu keduanya harus saling menghormati. Padahal sebelum ini para pejabat Turki mengambil sikap yang lebih keras terkait peristiwa yang terjadi di Suriah.

Sementara masih terkait masalah ini, Deutsche Welle melaporkan, Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Turki Jumat lalu (13/1) dalam percakapan telepon dengan Barack Obama, Presiden Amerika menegaskan tuntutan rakyat Suriah mengenai penerapan demokrasi di negaranya. Amerika dan Turki memiliki kesamaan sikap terkait Suriah.

Sebelumnya, PM Erdogan dengan nada keras mereaksi serangan terhadap Kedutaan Besar Turki di Damaskus dan mengritik Bashar Assad. Sedemikian keras nada bicara Erdogan, sehingga para analis memprediksikan akan terjadi konflik militer antara Suriah dan Turki.

Menarik sebetulnya mencermati hubungan Damaskus dan Ankara ini. Karena sebelum ini, tepatnya bulan Agustus 2011, ketika Menlu Davutoglu melawat Suriah dan bertemu dengan Bashar Assad menyatakan bahwa Damaskus dengan pimpinan Assad dapat menjadi contoh bagi dunia Arab.

Pasca kembali duta-duta besaar Amerika dan Perancis ke Suriah di bulan Desember 2011, Davutoglu meminta Bashar Assad untuk mengadili para pelaku aksi kekerasan terbaru di Suriah. Para pejabat Turki kali ini tidak memakai ancaman agar Assad mengundurkan diri, tapi justeru memintanya mengadili para pelaku aksi kekerasan. Tapi sikap terakhir Davutoglu terkait Suriah saat mengunjungi Lebanon guna membicarakan penghentian aksi kekerasan kedua pihak di Suriah menunjukkan sikap kontradiksi Turki.

Para pejabat Turki menuntut diakhirinya konflik bersenjata di Suriah dan meminta kedua pihak melakukan perundingan, tapi pada saat yang sama masih tetap mendukung pihak oposisi Suriah. Hal ini menunjukkan perubahan sikap Ankara masih belum serius.

Menurut BBC, dukungan Turki atas Dewan Nasional Suriah yang tujuannya menumbangkan pemerintah Suriah menunjukkan Turki masih menentang pemerintah Suriah. Terlebih lagi ketika dewan yang dibentuk dari "Tentara Pembebasan Suriah" dan mengabdi pada tentara Turki masih tetap melakukan hubungan dengan kelompok yang berada di dalam Suriah. Kelompok yang masih melakukan operasi militer terbatas di Suriah.

Sekaitan dengan hal ini, ada pembicaraan yang menyebutkan Turki memberikan izin kepada Tentara Pembebasan Suriah untuk memanfaatkan kawasan negara ini untuk menyerang militer Suriah. Hal ini menambah kebencian pemerintah Bashar Assad terhadap pemerintah Turki.

Sikap kontradiktif Turki dalam menyikapi transformasi kawasan, termasuk masalah Suriah telah menyoal citra negara ini. Para analis politik menilai kementerian luar negeri Turki tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk bermain di Timur Tengah, setelah lama tidak hadir di kawasan ini. Hal itu dikarenakan selama ini Turki lebih memilih untuk menjadi anggota Uni Eropa dan melihat masalah yang terjadi di Timteng dengan kaca mata Eropa. Semua ini membuat peran yang coba dimainkan Turki di Timur Tengah memunculkan banyak kontradiksi. (IRIB Indonesia/SL/NA)


Ketika AS Tinggalkan Israel Sendirian
Selasa, 2012 Januari 17 15:26

Kekhawatiran Washington atas pembalasan Tehran terkait kematian ahli nuklirnya baru-baru ini membuktikan kegagalan AS dalam menaklukkan Iran. Di tengah kondisi terdesak saat ini, Gedung Putih membiarkan Tel Aviv sendirian dengan ambisi haus perangnya yang meledak-ledak tanpa kontrol. Imbasnya, kedua negara sekutu itu membatalkan manuver militer bersama yang rencananya digelar bulan Januari ini.

Meski belum diketahui secara detil seberapa besar tensi ketegangan antara Washington dan Tel Aviv  yang terjadi saat ini terkait masalah Iran, namun yang jelas AS tidak bersedia mengeluarkan biaya lebih besar untuk mendanai petualangan berbahaya Israel yang gila perang itu. Tentu saja, Gedung Putih menolak mengorbankan kepentingan nasional AS yang saat ini dilanda krisis ekonomi yang semakin akut.

Indikasi friksi antara AS dan Israel terbaca dari sikap berlepas diri Washington atas teror Mostafa Ahmadi Roshan, Deputi Ekonomi Instalasi Nuklir Natanz. Obama terang-terangan mengelak dari keterlibatan teror berdarah itu. Sebelumnya, Washington juga bersikap dingin menyikapi aksi teror terhadap ilmuwan nuklir Iran. Namun aksi pembalasan yang dikemukakan Tehran terhadap para pelaku aksi teror itu memicu kekhawatiran Gedung Putih melebihi sebelumnya. Kekhawatiran itu semakin memuncak dengan menguatnya ancaman penutupan Selat Hormuz. Dan Iran menggelar manuver militer baru-baru ini untuk membuktikan keseriusan ancamannya itu.

Admiral Jonathan W. Greenert, Panglima Angkatan Laut AS mengatakan, "Jika saya ditanya mengapa tidak bisa tidur di malam hari, saya akan jawab karena Selat Hormuz dan aktivitas di Teluk Persia." Berbagai pernyataan para pejabat teras AS hanyalah cara Washington untuk menghindar dari kemungkinan dampak buruk pembalasan Iran.

Sehari sebelum majalah Times mengarahkan telunjuknya terhadap agen-agen Mossad sebagai pelaku teror ilmuwan Iran, majalah Foreign Policy menulis sebuah laporan berjudul " Bendera Kebohongan" yang menegaskan sikap berlepas diri Dinas Intelejen AS (CIA) atas serangan teror tehadap ilmuwan Iran.

Foreign Policy menulis, "Pada periode pemerintahan Presiden George W Bush, agen Mossad dengan mengusung bendera kebohongan atas nama CIA mengorganisir aksi teror Jundullah untuk melakukan operasi spionase dan teror di Iran pada tahun 2007-2008."

Berdasarkan laporan tersebut, mata-mata Mossad yang mengatasnamakan agen CIA mengadakan pertemuan dengan milisi Jundullah yang biasanya dilakukan di kota London dan sekitarnya. Majalah terkemuka AS itu mengungkapkan bahwa agen Mossad menggunakan paspor AS dan mata uang negeri Paman Sam itu.

Salah seorang pejabat intelejen AS kepada Foreign Policy mengungkapkan rasa herannya atas sepak terjang Israel yang melakukan tindakan apapun demi mewujudkan ambisinya. Seorang pejabat CIA mengakui bahwa AS menggandeng Israel untuk mengorek informasi rahasia dari Iran, namun Washington tidak terlibat dalam berbagai operasi teror terhadap militer dan warga sipil Iran.

Sehari setelah terbitnya laporan Foreign Policy itu, majalah Times mengutip sumber intelejen Barat secara terang-terangan menyebut agen Mossad sebagai pelaku aksi teror terhadap ilmuwan Iran. Times menegaskan bahwa teror yang sama juga dilakukan Mossad terhadap Ahmadi Roshan.

Selain Times, kantor berita CNN mengutip statemen Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton memberitakan ketidakterlibatan AS dalam aksi teror terhadap ilmuwan Iran baru-baru ini. Tidak hanya itu, Menteri Pertahanan kepada wartawan mengelak atas keterlibatan AS dalam teror Mostafa Ahmadi Roshan.

Reuters melaporkan sikap gembira para pejabat teras militer Israel atas tewasnya ilmuwan nuklir Iran baru-baru ini. Juru Bicara Militer Israel, Yoav Mordechai di laman resmi facebooknya mengatakan, "Saya tidak tahu siapa pelaku teror ilmuwan Iran, tapi saya pasti tidak akan menumpahkan air mata."

Reuters melaporkan ledakan teror bom yang menewaskan Ahmadi Roshan terjadi sehari setelah kepala staf Israel mengatakan bahwa 2012 akan menjadi  tahun kritis bagi Iran.

"2012 akan menjadi tahun kritis berkaitan dengan kelanjutan proyek nuklir Iran, perubahan internal dalam kepemimpinan Tehran, tekanan masyarakat internasional dan berbagai hal-hal yang menimpa mereka dengan cara yang tidak wajar," kata Letnan Jenderal Benny Gantz kepada anggota parlemen dalam sambutan yang disampaikan oleh juru bicaranya.

Tampaknya aksi teror terbaru terhadap ilmuwan nuklir Iran memicu ketegangan anyar antara Tel Aviv dan Washington. Martin Indyk, Mantan Duta Besar untuk Israel dalam sebuah konferensi di Baitul Maqdis mengakui adanya friksi antara Israel dan AS mengenai masalah nuklir Iran. Pemicunya, tutur Indyk, karena AS tidak menghendaki Iran menguasai senjata nuklir, sedangkan Israel sejak awal menentang keras Iran menguasai energi nuklir damai.

Direktur kebijakan Luar Negeri The Brookings Institution itu menegaskan bahwa Washington tidak menghendaki Israel menyerang instalasi nuklir Iran. Pejabat teras AS dari Presiden Obama hingga menteri pertahanan Leon Panetta mengirimkan pesan terhadap Israel mengenai bahaya besar yang akan mengancam, jika Israel benar-benar menyerang instalasi nuklir Iran. Buntut sikap mbalelo Israel terhadap peringatan Washington menyebabkan AS membatalkan manuver militer bersama kedua negara sekutu itu.

Haaretz mengutip pejabat militer Israel melaporkan bahwa penangguhan latihan perang itu dilakukan menyusul desakan AS untuk tidak meningkatkan suhu ketegangan yang terus memuncak dengan Iran, terutama setelah Tel Aviv semakin serius mewujudkan ambisinya menyerang instalasi nuklir Iran. Koran Israel itu menyatakan manuver militer bersama antara Washington dan Tel Aviv akan digelar musim semi ini, namun segera dibatalkan dengan alasan tingginya dana yang harus digelontorkan untuk membiayai latihan peran tersebut.

Haaretz mengakui bahwa manuver militer angkatan bersenjata Iran "Velayat 90" sebagai pemicu utama dibatalkan latihan perang bersama Israel-Amerika yang disebut-sebut sebagai yang terbesar dalam kerjasama militer kedua mitra dekat itu.(IRIB Indonesia/PH)


Terorisme Israel, dan “Cuci Tangan” Washington
Rabu, 2012 Januari 18 12:51


Majalah Foreign Policy mengungkapkan sebuah laporan yang membongkar konspirasi antara agen Mossad dan milisi teroris Jundullah.

Laporan yang didasarkan atas penelitian Marx Perry, seorang analis politik luar negeri AS selama 18 bulan itu menyebutkan bahwa milisi teroris Jundullah dan agen Mossad menjalankan sejumlah operasi teror di wilayah tenggara Iran di masa pemerintahan George W Bush.

Sejumlah laporan juga menyebutkan hubungan erat antara agen spionase Mossad dengan milisi Jundullah. Agen Mossad yang menggunakan paspor AS melakukan sejumlah pertemuan rahasia dengan para pemimpin milisi Jundullah di wilayah Tribal mengenai operasi teror di Iran.

Marx Perry dalam wawancara dengan BBC menyebut hubungan antara agen Mossad dengan Jundullah sebagai operasi "False Flag", yang memicu kemarahan para pejabat teras Gedung Putih.

Terbongkarnya keterlibatan Mossad dalam sejumlah aksi teror di Iran yang diungkapkan Marx Perry hanyalah bagian kecil dari rangkaian kejahatan terorganisir Israel.

Pertama, jika menengok sejarah pembentukan negara ilegal Israel, rezim Zionis sejak awal dibangun dari fondasi terorisme dan genosida bangsa Palestina. Pendirian Israel tidak bisa dilepaskan dari peran sejumlah organ Zionisme dunia seperti Haganah, Irgun dan Hashumir.

Haganah didirikan tahun 1921 di kota Beitul Maqdis, dan menjadi tulang punggung utama gerakan zionisme setelah membentuk angkatan bersenjata untuk mendukung pembentukan negara Israel. Organ teroris inilah yang memberangus perlawanan rakyat Palestina antara tahun 1936-1939.

Di penghujung dekade 1930-an, Haganah berhasil membentuk regu-regu perang di bawah komando salah seorang perwira militer Inggris. Kelompok ini menjalankan misi teror menumpas gerakan perlawanan rakyat Palestina. Organisasi Haganah juga berhasil membentuk lembaga kepolisian Yahudi dengan jumlah personil yang bertugas sebanyak 22 ribu orang.

Selain Haganah, organisasi Irgun merupakan kelompok bersenjata Zionis yang dianggotai oleh orang-orang Zionis ekstrem. Milisi Irgun terlibat dalam berbagai kasus pembunuhan warga Palestina termasuk dalam tragedi pembantaian massal di Deir Yassin tahun 1948.

Selain kedua organ Zionis itu, Hashomer merupakan kelompok bersenjata Zionis  yang melakukan berbagai aksi terorisme di dunia, terutama di wilayah Palestina. Organisasi berbahaya ini berdiri tahun 1907 dan dibidani sejumlah tokoh Zionis termasuk David Ben Gurion. Ketiga organisasi bersenjata Zionis inilah yang menjadi salah satu pilar utama berdirinya negara ilegal Israel.

Kedua, lembaran sejarah mencacat sejumlah kejahatan sadis yang dilakukan rezim Zionis di antaranya pembantaian Dier Yasin, Kafr Qasim, Sabra dan Shatila, Qana dan Jenin. Bahkan hingga kini rezim Zionis juga melakukan teror terorganisir yang dikendalikan dari Tel Aviv terhadap para tokoh utama gerakan muqawama Palestina dan Lebanon serta negara lainnya.

Ketiga, jangkauan aksi teror yang dilakukan agen intelejen Israel tidak hanya terbatas di Palestina dan Lebanon saja. Sejumlah fakta menunjukkan keterlibatan agen Mossad dalam berbagai aksi teroris di Irak, Mesir, Yordania dan Suriah.

Keempat, selama lebih dari tiga dekade Israel melakukan sejumlah aksi teror terhadap rakyat dan pemerintah Iran untuk menjegal kemajuan Republik Islam. Teror terbaru terhadap Mostafa Ahmadi Roshan merupakan bentuk keputusasaan Israel menghambat kemajuan Iran yang semakin pesat.
  
Setelah sekian tahun Israel melakukan berbagai aksi terorisme di dunia dengan dukungan membabi buta negara-negara Barat terutama AS dan Inggris, kini pengakuan Washington terhadap kejahatan Israel dan sikap "cuci tangan" Gedung Putih atas kerlibatan Mossad dalam berbagai aksi terornya merupakan tindakan yang ganjil, jika tidak bisa disebut terlambat.

Sungguh Ironis, setelah bertahun-tahun menggelontorkan dana milyaran dolar bagi Israel yang digunakan Tel Aviv untuk menyulut kerusuhan berdarah di dunia, AS kini mengakui kejahatan Israel dan berlepas tangan untuk menyelamatkan dirinya sendiri di saat perekonomian negara itu semakin terpuruk.(IRIB Indonesia/PH)  


Jet Tempur Israel Kembali Telan Korban di Palestina
Rabu, 2012 Januari 18 16:33


Setidaknya satu warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di wilayah timur dan sebelah utara kota Beit Hanun di Jalur Gaza.

Sumber-sumber keamanan Palestina pada Rabu (18/1) menyatakan bahwa dua orang lainnya juga terluka. Israel sering melakukan serangan udara dan darat terhadap wilayah Palestina.

Pada Jumat lalu, dua warga Palestina terluka akibat serangan sebuah tank Israel di kota Bureij di timur Gaza.

Seorang pria Palestina juga tewas dalam serangan serupa di Bureij pada pertengahan Desember 2011.

Para pejabat Israel menyatakan bahwa serangan yang dilakukan sebagai langkah anti-setiap kegiatan yang dilakukan faksi-faksi perlawanan Palestina.

Warga palestina seakan-akan tinggal di dalam  sebuah penjara terbesar di dunia, sebab Israel terus mengontrol penuh wilayah udara, darat dan laut, khususnya  penyeberangan perbatasan Gaza. (IRIB Indonesia/RA)


Krisis Ekonomi dan Pudarnya Keutuhan Uni Eropa
Senin, 2012 Januari 16 15:18


2012, tampaknya akan menjadi tahun sulit bagi negara-negara Uni Eropa terutama Zona Euro yang sedang dilanda krisis ekonomi. Belum genap sebulan, pada pertengahan Januari ini, lembaga pemeringkat dunia menurunkan ranking kredit sejumlah negara Eropa. Pasalnya, baru-baru ini lembaga Standard and Poor's (S&P) menurunkan peringkat kredit sembilan negara zona euro. Perancis dan Austria harus turun dari triple A. Sementara peringkat kredit Jerman tidak berubah.

S&P dalam siaran persnya menyatakan bahwa penurunan rating ini terutama didorong oleh penilaian mengenai inisiatif kebijakan yang telah diambil oleh pembuat kebijakan Eropa dalam beberapa pekan terakhir yang tidak cukup untuk sepenuhnya mengatasi tekanan sistemik yang sedang berlangsung di zona euro.
Lembaga pemeringkat ini menurunkan rating utang jangka panjang untuk Siprus, Italia, Portugal dan Spanyol sebesar dua level, dan memangkas rating Austria, Perancis, Malta, Slowakia dan Slovenia sebesar satu level.

Krisis utang terburuk di Zona Euro telah memaksa pemerintah Eropa mengadopsi langkah-langkah penghematan ketat dan reformasi ekonomi. Kini muncul kekhawatiran bahwa penundaan lebih lanjut dalam mengatasi krisis utang zona euro bisa menyeret terjadinya resesi ekonomi yang melanda tidak hanya Eropa, tetapi juga seluruh dunia.

Sebelumnya, S&P dan Moody's and Fitch dalam berbagai laporannya di penghujung tahun 2011 menyinggung anjloknya rating kredit negara-negara Zona Euro. Pada Rabu, (22/12) rating kredit Hongaria diturunkan oleh Standar & Poor ke tingkat "sampah". S & P menyebut tingkat utang Hongaria merupakan yang tertinggi di Uni Eropa. Pertumbuhan ekonomi yang rendah dianggap sebagai alasan untuk jangka panjang dan jangka pendek termasuk rendahnya nilai mata uang negara itu membuat mereka terjungkal di peringkat BB+.

Kementerian Ekonomi Hongaria menyesalkan downgrade peringkat rating yang dialami negaranya. Mereka menyebut Hongaria telah menjadi kambing hitam dari krisis euro dan menjadi korban tidak langsung dari "serangan keuangan" kepada Uni Eropa. Dalam pernyataannya kepada media, kementerian itu mengatakan downgrade  itu tidak didasarkan pada analisis keadaan ekonomi dan keuangan terkini Hungaria. Tapi, dipaksa oleh tekanan dari pelaku pasar yang kepentingannya adalah menguatkan dolar dan melemahkan euro.

Kini setiap negara di zona Euro mulai saling menyalahkan antarsesama mereka.
Lembaga pemeringkat Fitch Rating mengumumkan bahwa perekonomian
bermasalah Italia menimbulkan ancaman terbesar bagi krisis keuangan Eropa. Menurut David Riley, analis utama Fitch Rating untuk Amerika Serikat mengatakan, Italia berada di urutan terdepan krisis utang Eropa, mengingat program pinjaman raksasa negara itu dapat menyebabkan situasi berbahaya.

Lembaga pemeringkat ini juga menyatakan rating kredit Italia mungkin akan menurun pada akhir Januari. Negara ekonomi zona euro terbesar ketiga itu mungkin harus meninggalkan blok euro tahun ini. Riley juga memperingatkan bahwa 17 negara zona euro harus meningkatkan pendapatannya sebesar 2 triliun euro pada tahun 2012  demi mengatasi krisis ekonomi mereka masing-masing.

Naiknya Yield obligasi menjadi momok yang menakutkan. Menjelang akhir tahun 2011, Imbal hasil obligasi negara Eropa kembali melonjak sebagai efek dari peringatan lembaga pemeringkat rating S&P. Rating kredit 15 negara divonis dalam pengamatan negatif. Hanya dua negara yang steril dari observasi S&P, yakni Siprus dan Yunani. Kedua negara sudah berada dalam daftar rekomendasi negatif, sedangkan Yunani bahkan telah menerima predikat rating CC atau berisiko tinggi default.

Sementara itu, Perdana Menteri Italia Mario Monti memperingatkan bahwa negara itu bisa ambruk seperti Yunani tanpa langkah-langkah penghematan baru. Dikatakannya, paket pengetatan yang disahkan oleh Senat akan membantu memecahkan krisis utang zona euro. Utang Italia yang diumumkan sekitar 1,9 triliun euro, setara dengan 120 persen dari Produk Domestik Bruto negara itu. Pemerintah Roma menyatakan akan memenuhi target penyeimbangan anggaran hingga tahun 2013, tetapi memperingatkan perekonomian Italia akan tergelincir kembali ke dalam resesi tahun 2012.

Sementara itu Jerman dan Perancis berusaha keras mencari solusi menangani krisis Euro. Kanselir Jerman Angela Merkel menyerukan pembentukan kesatuan fiskal Eropa, dan mengatakan tidak ada cara lain untuk menyelesaikan krisis utang Zona Euro. Ia menandaskan,"Krisis utang Eropa tidak akan berakhir dalam tabuhan gendang. Itu butuh proses dan proses ini akan memakan waktu bertahun-tahun." Merkel telah mencoba membujuk Uni Eropa dan mitra Zona Euro untuk menegosiasikan perubahan perjanjian Uni Eropa guna menegakkan disiplin anggaran dan kontrol utang di Zona Euro. Menurutnya, masa depan Euro tidak dapat dipisahkan dari kesatuan Eropa.

Pemerintah Jerman menegaskan perubahan untuk membangun kekuatan guna memveto anggaran nasional di Zona Euro yang melanggar aturan bersama dan menghukum negara pelanggar aturan itu. Dia menolak tuduhan bahwa Jerman sedang mencari mitra untuk mendominasi Eropa dan menilainya sebagai tudingan yang aneh. Ditambahkannya, kesatuan fiskal Eropa dan sanksi otomatis diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan di pasar.
musik

Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi dalam laporannya kepada anggota parlemen Eropa memperingatkan kebangkrutan bank-bank besar Eropa di tahun 2012. Draghi menyebut stabilitas ekonomi Zona Euro dalam bahaya yang mengancam kelanggengan ekonomi Zona Euro yang semakin memburuk.

Tanpa tedeng aling-aling, Draghi memperingatkan terjadinya perpecahan di tubuh zona Eropa. Dalam sebuah wawancaranya sejak menjabat sebagai gubernur ECB pada 1 November 2011, Draghi mengatakan bahwa negara-negara yang sedang berjuang mengatasi krisis utangnya dengan menghentikan keanggotaannya di Uni Eropa akan menghadap masalah yang lebih besar. Sementara untuk negara-negara anggota yang masih bertahan, tutur Draghi, peraturan Uni Eropa mungkin telah dilanggar. Gubernur ECB itu menegaskan, negara-negara yang telah meninggalkan keanggotaannya dan melakukan devaluasi mata uang mereka akan menimbulkan inflasi yang tinggi dan gagal untuk lari dari reformasi struktural yang mungkin masih akan diterapkan.

Zona Euro semakin ditinggalkan anggota Uni Eropa. Dua anggota Uni Eropa Republik Ceko dan Hungaria tidak berencana untuk mengadopsi euro dalam waktu dekat. Padahal Republik Ceko punya kemampuan meraih dana dari pasar dan sektor perbankannyapun bermodal kuat dan dilindungi oleh simpanan domestik yang besar.

Ketika dahulu negara-negara Eropa berbondong-bondong minta diakui sebagai bagian dari zona euro, kini para anggotanya pun berpikir untuk meninggalkan euro dan kembali memperkokoh mata uangnya sendiri. Seperti kata Perdana Menteri Republik Ceko, Petr Nečas, "Kami setuju bergabung dengan zona euro, tapi bukan persatuan utang." Dan memburuk perekonomian Zona euro meruntuhkan solidaritas Uni Eropa yang pernah digadang-gadang sebagai blok ekonomi dan politik terkuat di dunia. Pekik  yang kini bergema di Eropa adalah menyelamatkan perekonomian negara masing-masing.(IRIB Indonesia/PH)



Manuver Velayat 90, Tampilkan Kekuatan Iran
Rabu, 2012 Januari 11 11:35

Manuver Akbar pasukan Angkatan Laut Republik Islam Iran dengan sandi "Velayat 90" yang digelar di wilayah strategis Teluk Persia, Selat Hormuz dan laut Oman telah berakhir. Namun hingga kini, refleksi di lingkaran politik dan berita dunia terus berlanjut.

Latihan pasukan AL Iran telah menunjukkan kepada dunia tentang kekuatan pencegahan dan pertahanan negara ini. Manuver tersebut selain menampilkan kekuatan pertahanan dan pencegahan, juga membawa pesan serius kepada musuh-musuh Iran yang tengah meningkatkan ancaman-ancaman anti-Tehran selama beberapa bulan terakhir ini.

Manuver Velayat 90 digelar selama 10 hari. Latihan itu dimulai pada tanggal 24 Desember 2011 di wilayah yang luasnya dua juta kilometer persegi, dari timur Selat Hormuz dan laut Oman hingga ufuk 10 derajat utara dan Teluk Aden. Latihan ini mencakup operasi dan intelijen.

Keistimewaan manuver Velayat 90 adalah luasnya wilayah operasi latihan. Hal ini menunjukkan kemampuan perangkat lunak dan keras militer Iran dan keberhasilan negara ini dalam mengembangkan senjata-senjata canggih guna mempertahankan kedaulatan dan semua wilayahnya.

Selama latihan, Iran telah menampilkan kekuatan dan kemampuannya dengan mengerahkan berbagai jenis kapal selam dengan kelas yang berbeda, kapal perusak, kapal peluncur rudal, kapal logistik, kapal pengintai, helikopter, pesawat tanpa awak, dan rudal-rudal pesisir yang mempunyai jarak jelajah yang berbeda.

Dalam manuver tersebut, AL Iran juga menggelar operasi tambang secara meluas guna mencegah infiltrasi musuh terhadap instalasi pesisir, kolam-kelam kecil militer untuk tempat pertahanan dan dermaga serta mencegah keluar masuknya unit-unit kapal perang musuh.

Selain itu, pasukan AL Iran juga berhasil menggelar operasi patroli dan pengintaian dengan menggunakan berbagai jenis UAV yang berbasis di laut dan pesisir. Operasi dan pengintaian ini dilakukan di wilayah yang lebih luas dari wilayah latihan, khususnya di ufuk 20 derajat utara dan di atas kapal-kapal perang musuh fiktif.

Manuver Velayat 90 digelar dalam empat tahap, operasi tempur permukaan dan bawah laut, anti-bawah laut, anti-udara dan latihan pertahanan udara terhadap serangan rudal.  Salah satu tahap penting dalam manuver ini adalah latihan penutupan Selat Hormuz jika ada hal yang membahayakan kepentingan-kepentingan dan kedaulatan Iran.

Pembagian luas dari unit-unit pasukan AL Iran di permukaan laut, bawah laut dan udara merupakan taktik penyebaran yang telah dilakukan dalam latihan ini, sehingga pasukan AL Iran mampu menutup segala kemungkinan keluar masuknya kapal musuh dari Selat Hormuz.

Laksamana Habibollah Sayyari, Komandan AL Iran di akhir latihan, mengatakan, "Keberhasilan manuver Angkatan Laut Iran kembali membuktikan kepada dunia bahwa para ahli Iran memiliki kemampuan tinggi dalam swasembada kemampuan pertahanannya, dan bahkan Iran mampu mencapai tahap eksploitas berbagai jenis senjata pertahanan dan militer meskipun dalam kondisi diembargo.

Berkaitan transformasi terakhir dan manuver Velayat 90, media-media Barat menyoroti uji coba rudal jarak jauh Iran dan menyebutnya sebagai perang kekuatan antara Iran dan Amerika Serikat.
Di akhir manuver, Ataullah Salehi, Komandan Angkatan Bersenjata Iran dalam jumpa persnya, seraya menyinggung keluarnya kapal induk AS dari Selat Hormuz pada saat latihan digelar, mengatakan, "Kami mengingatkan kepada kapal induk AS untuk tidak kembali lagi ke Selat Hormuz, sebab kehadiran kapal tersebut merupakan ancaman bagi kita."

Jenderal Jafari, Komandan Pasukan Garda Revolusi Republik Islam Iran dalam menyikapi ancaman musuh, menyatakan, "Iran untuk melakukan strategi pertahanannya tidak perlu meminta izin dari negara manapun." Ditambahkannya, ayat 1 pasal 16 Konvensi Jenewa 1958 tentang hukum kelautan, menyebutkan bahwa negara pesisir dapat mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah lalu lintas yang merugikan negara tersebut.

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Firuzabadi saat berkunjung ke wilayah manuver Velayat 90, seraya menyinggung penampilan kembali kekuatan AL Iran dalam waktu dekat ini, dia mengatakan, "Manuver merupakan salah satu agenda pasukan militer yang akan digelar setiap tahun untuk melatih kesiapan pasukan. Dalam waktu dekat ini kita akan menyaksikan kemampuan AL Iran."

Dia juga menyinggung tujuan manuver akbar Velayat 90 dan menambahkan, "Bangsa Iran dalam teknologi militer dan kemajuan ilmu mengalami pertumbuhan bulanan. Di setiap latihan yang digelar, militer Iran selalu menampilkan senjata canggih dan sesui dengan doktrin militer Iran yaitu pertahanan dan pencegahan." Selain itu, Firuzabadi menegaskan, bangsa Iran tidak bisa diancam siapapun dan setiap orang yang berniat mengancam bangsa ini maka dia harus membayar mahal atas ancamannya tersebut.

Para pejabat politik dan militer Iran telah berulang kali mengisyaratkan bahwa Iran memiliki mayoritas perbatasan pesisir dengan Teluk Persia dan laut Oman dan negara ini  bukan ancaman bagi negara pesisir, tetapi justru yang menjamin keamanan jalur strategis Teluk Persia ini. Kekuatan dan kemampuan militer Iran memiliki unsur pertahanan dan pencegahan. Jika negara-negara Barat ingin mengancam kepentingan-kepentingan ekonomi dan keamanan Iran dengan ancaman militer dan sanksi, maka Iran pun akan membalas dengan ancaman pula. Sikap ini adalah hak bagi setiap negara di dunia yaitu ketika diancam maka akan mereaksi dengan hal sama.

Amerika Serikat dan sekutunya serta sejumlah negara Arab yang berafiliasi dengan kebijakan-kebijakan hegemoni AS tengah memulai fase baru ancaman mereka terhadap Iran. Dengan menyebarkan kebohongan soal program nuklir sipil Iran dan memprovokasi dengan cara menyebarkan Iranphobia, mereka berupaya memaksa bangsa Iran untuk mengundurkan diri dari hak-haknya di perjanjian-perjanjian internasional, termasuk perjanjian Non-Ploriferasi Nuklir (NPT).
Musuh-musuh Iran berusaha memojokkan negara ini dengan berbagai cara, di antaranya dengan menyebarkan isu bahwa Iran tengah mengembangkan program nuklirnya untuk tujuan militer. Namun sebenarnya ada tujuan yang di kejar oleh AS dan sekutunya di Eropa serta Timur Tengah yaitu untuk menutupi kekalahan mereka akibat adanya kebangkitan rakyat anti-despotik yang telah sampai pada puncaknya.

Akibat adanya kebangkitan rakyat di Timur Tengah dan Afrika Utara, Amerika dan rezim Zionis Israel kehilangan satu persatu sekutunya di kawasan. Keselarasan langkah sejumlah rezim otoriter di Teluk Persia dengan kebijakan Amerika dalam mengancam dan menekan Iran, sebenarnya merupakan upaya untuk melindungi rezim-rezim ini. Mereka membayangkan dengan mengembargo ekonomi Iran, khususnya sanksi terhadap minyak, akan mampu meraih ambisi-ambisi mereka. Padahal selama 33 tahun dari umur Republik Islam Iran, negara ini selalu menghadapi berbagai macam embargo dan sanksi ekonomi dan bahkan ancaman militer.

Ancaman-ancaman musuh tidak mengganggu keinginan dan perlawanan bangsa Iran untuk tetap bertahan dalam menghadapi ambisi-ambisi hegemoni Amerika dan rezim-rezim sekutunya. Bahkan sebaliknya, dalam kondisi saat ini bangsa Iran justru menggapai kemajuan yang signifikan. Keberhasilan Iran di sebagian sektor hanya dimiliki oleh sejumlah negara di dunia. Kemampuan dalam pengayaan uranium hingga mengeksploitasinya di reaktor nuklir, hanyalah satu dari sekian banyak keberhasilan Iran.

Manuver Velayat 90 Angkatan Laut Republik Islam Iran di perairan Teluk Persia dan Selat Hormuz juga termasuk keberhasilan negara ini dalam memproduksi senjata-senjata canggih supaya musuh-musuh Tehran memahami bahwa bangsa Iran dalam kondisi kesiapan penuh untuk membela kepentingan dan keamanan negaranya. (IRIB Indonesia/RA/NA)

Ilmuwan Iran Tewas dalam Ledakan Bom Teheran

Mostafa Ahmadi Roshan, profesor kimia tewas dalam ledakan bom di ibu kota Iran, Teheran pada Rabu 11 Januari 2012. Roshan adalah pakar Uranium sekaligus wakil direktur Natanz yang menjadi pusat pengayaan Uranium Iran.

Menurut Kantor Berita ABNA, Mostafa Ahmadi Roshan, profesor kimia tewas dalam ledakan bom di ibu kota Iran, Teheran pada Rabu 11 Januari 2012. Roshan adalah pakar Uranium sekaligus wakil direktur Natanz yang menjadi pusat pengayaan Uranium Iran.
Kantor berita IRNA melaporkan, dua pelaku ledakan meletakkan bom magnetik pada sebuah sepeda motor yang dihubungkan ke sebuah mobil. Serangan ini memiliki kesamaan dengan pembunuhan terhadap seorang ahli fisika pada 2010.
Sebuah ledakan bom yang sama persis dua tahun yang lalu pada 12 Januari 2010. Menewaskan profesor Universitas Teheran Masoud Ali Mohammadi, pakar fisika senior. Ia tewas ketika sebuah bom diletakkan pada sebuah sepeda motor yang berada di dekat mobil Mohammadi.

Saat kejadian, Roshan bersama dua rekannya berada di dalam mobil berjenis Peugeot 405 di wilayah Gol Nabi Street, selatan Teheran. Roshan tewas seketika sedangkan dua rekannya terluka. Belakangan salah seorang rekannya juga meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.
Roshan merupakan lulusan Sharif University of Technology, sebuah universitas bergengsi di Iran.

Atas tewasnya Roshan, memperkuat dugaan adanya teror Barat dalam kasus ini. Para pejabat Iran mengisyaratkan tuduhan kepada CIA, dan agen rahasia Inggris. Menurut mereka, konspirasi Barat merupakan gerakan terorisme bawah tanah untuk menggagalkan program nuklir Iran. Kedua negara membantah tudingan Iran.
Safar Ali Baratloo, pejabat senior keamanan Iran juga menuduh keterlibatan Israel dalam ledakan ini. “Ledakan ini mirip dengan serangan yang pernah dilakukan terhadap ilmuwan Iran,” kata Baratloo.
Kepala Militer Israel, Letnan Jenderal Benny Gantz mengomentari tuduhan Iran. “Kondisi rezim Iran seperti saat ini membuat mereka harus berhadapan dengan hal buruk seperti adanya serangan,” ujar Gantz.
Analis militer dan pengamat Timur Tengah, Theodore Karasik memprediksi bahwa Barat akan menggunakan kesempatan di tengah kondisi dalam negeri Iran yang sedang memanas. “Serangan ledakan bisa menjadi celah bagi Barat dan sekutunya untuk melakukan tindakan sabotase,” ujar Karasik
Rahbar Ucapkan Belasungkawa Kepada Keluarga Ilmuwan

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam sebuah pesan pentingnya menyinggung aksi teror terhadap ilmuwan Iran Mostafa Ahmadi Roshan, menegaskan bahwa tekad dan keinginan kuat bangsa besar Iran untuk selalu bergerak meniti jalan kemajuan akan terus berlanjut.

Menurut Kantor Berita ABNA, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam sebuah pesan pentingnya menyinggung aksi teror terhadap ilmuwan Iran Mostafa Ahmadi Roshan, menegaskan bahwa tekad dan keinginan kuat bangsa besar Iran untuk selalu bergerak meniti jalan kemajuan akan terus berlanjut.
 "Kita tidak akan mengabaikan tindakan hukum terhadap pelaku kejahatan dan dalang di balik layar aksi tersebut," tegas Rahbar.
Pesan Rahbar yang dikutip Al-Alam dari situs resminya pada Jumat (13/1) sebagai berikut:
Bismillahirrahmanirrahim

Kesyahidan ilmuwan muda Iran Mostafa Ahmadi Roshan adalah kesedihan lain bagi hati para pecinta ilmu dan orang-orang yang berkomitmen terhadap kemajuan Republik Islam. Kami semua menyampaikan berduka cita yang sedalam-dalamnya  kepada orang tua, istri dan anak ilmuwan muda terkemuka yang terzalimi ini.
Pembunuhan yang dilakukan secara pengecut ini, di mana para eksekutor dan perancangnya tidak akan pernah berani mengakui kejahatan kotornya serta bertanggung jawab atas perbuatannya, sebagaimana kejahatan-kejahatan lain dari jaringan terorisme internasional yang didesain dan dioperasikan oleh agen-agen CIA dan Mossad.
Langkah-langkah ini sebagai tanda kebuntuan arogansi dunia yang dikendalikan Amerika Serikat dan Zionis terhadap bangsa Iran yang teguh dan progresif. Dengan perbuatan keji dan tercela ini, mereka akan menemui kegagalan dan tidak akan pernah menggapai ambisi-ambisi jahatnya. Pertumbuhan pengetahuan yang cepat dan mencapai pada puncaknya terus berlanjut berkat semangat dan tekad para pemuda mukmin seperti Syahid Mostafa. Ini adalah suatu gerakan bersejarah yang muncul dari tekad nasional yang tidak akan pernah pudar. Kita akan terus meniti jalan ini dengan tekad yang kuat. Kemajuan bangsa Iran akan membuat mereka dengki. Namun kita tidak akan mengabaikan tindakan hukum terhadap pelaku kejahatan dan dalang di balik layar aksi ini.
Saya menyampaikan belasungkawa kepada orang tua, istri, anak dan masyarakat akademik negara serta kepada semua pecinta dan yang berkomitmen kepada gerakan ilmiah atas meninggalnya ilmuwan muda ini. Semoga mereka diberi kesabaran dan Saya doakan Syahid Mostafa mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Saya juga memuliakan para ilmuwan yang telah syahid; Ali Mohammadi, Shahriari, dan Rezaei Nejad.  

Presiden Ahmadinejad Kecam Pembunuhan Terhadap Ilmuwan Iran

Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad mengutuk aksi teror terhadap seorang ilmuwan nuklir Iran dan menyebutnya sebagai tindakan balas dendam oleh kekuatan hegemonik yang gagal untuk menghambat kemajuan negaranya.

Menurut Kantor Berita ABNA, Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad mengutuk aksi teror terhadap seorang ilmuwan nuklir Iran dan menyebutnya sebagai tindakan balas dendam oleh kekuatan hegemonik yang gagal untuk menghambat kemajuan negaranya.

"Pembunuhan terhadap ilmuwan Iran merupakan indikasi dari kegagalan kekuatan global yang egois, di mana mereka sangat menyadari kekalahannya terhadap kemajuan ilmiah Iran, politik dan terobosan ekonomi negara ini. Oleh sebab itu, untuk membalas frustrasi mereka kepada bangsa Iran mereka terpaksa melakukan hal itu, " kata Presiden Ahmadinejad pada Jumat (13/1) dalam pesan belasungkawanya atas meninggalnya ilmuwan nuklir Iran Mostafa Ahmadi Roshan.
Presiden Ahmadinejad mengutuk kekuatan-kekuatan hegemonik dan Zionisme global terhadap permusuhan dan pembunuhan yang tidak manusiawi itu. Ditambahkannya, asumsi kekuatan-kekuatan hegemonik yang menganggap bahwa pembunuhan keji ini dapat menghambat kemajuan Iran adalah salah.
Lebih lanjut, Ahmadinejad mengatakan, tindakan tersebut tidak hanya gagal untuk menghentikan kemajuan Iran dalam pembangunan, namun tindakan mereka justru akan memperkuat tekad bangsa Iran dalam membuat terobosan yang lebih ilmiah.
Di dalam pernyataannya, Presiden Iran juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Mostafa Ahmadi Roshan.
Pada Rabu (11/1), seorang pengendara motor yang tidak diketahui memasang sebuah bom magnet ke mobil Ahmadi Roshan yang berada di dekat bangunan Universitas Allameh Tabatabaei di Tehran. Akibat ledakan bom tersebut, Ahmadi Roshan tewas di tempat dan sopirnya yang mengalami luka parah, meninggal beberapa jam kemudian di rumah sakit.
Mostafa Ahmadi Roshan adalah lulusan teknik kimia di Universitas Teknologi Sharif  dan menjabat sebagai wakil direktur pemasaran di fasilitas nukli Natanz Iran.
Menurut laporan, Ahmadi Roshan baru-baru ini bertemu inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA), sebuah fakta yang mengindikasikan bahwa IAEA telah membocorkan informasi tentang fasilitas nuklir Iran dan para ilmuwannya.
Ahmadi Roshan bukanlah ilmuwan nuklir pertama Iran yang menjadi korban serangan teroris.

Pada bulan November, 2010, Majid Shahriari, ilmuwan lain, tewas dalam serangan teroris dan Dr Fereydoun Abbasi, Kepala Organisasi Energi Atom Iran saat ini, mengalami luka-luka.

Profesor Masoud Ali Mohammadi, seorang sarjana di Universitas Tehran juga dibunuh oleh bom sepeda motor di ibukota Iran pada Januari 2010.

Qardhawi Memulai Lagi Fitnah Terbarunya

Syaikh Yusuf Al-Qardhawi memuji pendiri Wahabisme, Muhammad bin Abdul Wahab dan Raja Saudi Malik Abdullah dalam fitnah terbarunya. Sementara itu Perdana Menteri Irak, Nuri Maliki yang terpilih menurut proses demokrasi disebut Al-Qardawi sebagai stimulasi perpecahan Syiah-Sunni.

Menurut Kantor Berita ABNA, Syaikh Yusuf Al-Qardhawi memuji pewaris takhta Saudi, Malik Abdullah dan menuduh Nuri Maliki sebagai penyebab berpecahnya Syiah-Sunni di Irak dalam khutbah Jum'at yang disampaikannya pekan lalu.
Ulama Sunni tersebut lebih lanjut berkata, "Seruan Raja Saudi Malik Abdullah kepada pemerintah negara-negara Dewan Kerjasama Teluk supaya mengganti badan tersebut menjadi Kesatuan Teluk adalah satu kesempatan dan kewajiban. Pada hakikatnya beliau menyeru kita untuk menjalin persatuan dalam agama. Kita berterima kasih kepada orang yang berbakti kepada Haramain dan meminta negara-negara Teluk membantu beliau. Permintaan ini bukanlah seperti skenario Maliki, yang hendak menjual Irak ke Syiria."
Al-Qardhawi menambahkan fitnahnya dengan mengatakan: "Nuri maliki hendak menjual Irak kepada Syiria dan karena tidak mendapat dukungan termasuk dari AS di Irak, ia ingin menghukum Ahlus Sunnah tanpa pembicaraan di Irak."
Mengenai Hashemi, Qardhawi berkata, "Nuri Maliki telah menjebak Tariq Al-Hashemi! Skenario Maliki sama sekali tidak bernilai, dia mengeluarkan militer AS dengan mempermainkan nyawa jutaan manusia, ia lebih mendahulukan mazhabnya dari Islam dan mengutamakan komunitas tertentu dari bangsa Irak".
Al-Qardhawi menambahkan, "Tentang pemecah belah dan kebencian, kita bersama bangsa Syria! bukan bersama pemerintah Syria! Diktator sedang melakukan kezaliman, ia sedang berbuat teror di negerinya sendiri, banyak kaum wanita, anak-anak dan orang tua meninggal dunia di tangan mereka. Ini benar-benar terjadi di Syria. Islam telah menang di Libya dan Mesir, tanpa diduga oleh siapapun iitupun turut terjadi di Maghribi, Yaman dan Syria, partai Ba'ath sedang menuju titik akhirnya."
Tanpa menyinggung kehadiran komplotan Saudi dan Zionis di belakang pemberontak Syria, ia berkata, "Wahai Bashar! cukuplah, apakah anda mau memerintah Syiria buat selama-lamanya? Berikan izin rakyat menentukan pemerintahan sendiri karena rakyat akan kekal, sedangkan para pemerintah akan binasa."
Al-Qardawi memberikan khutbah tersebut tanpa menyentuh sedikit pun tentang pemerintahan monarki dan diktator seperti Qatar dan Arab Saudi. Khutbahnya juga sama sekali tidak menyinggung mengenai pembunuhan rakyat sipil secara massal di tangan razim Al Khalifah Bahrain.
Yang lebih aneh lagi, Al-Qardhawi memberi khutbah Jum'at tersebut di masjid Muhammad bin Abdul Wahab yang baru didirikan di Qatar. Beliau juga turut memuji Muhammad bin Abdul Wahab pencetus Wahabisme sebagai Reformis Semenanjung Tanah Arab.
Jurubicara resmi Nuri Maliki, Ali Shallah mengecam Al-Qardhawi sebagai seorang ekstrimis dan berkata, "Sudah sangat jelas dan diketahui bersama bahwa Qardhawi adalah seseorang yang sedang menjual agama dan tanah airnya. Bangsa Irak tidak akan lupa fitnahnya dan fatwa pembunuhan warga Irak di zaman negara ini dijajah oleh Amerika Serikat."
Syiah Bukan Ancaman, Fiqih Jafari Diajarkan di Al-Azhar

Mufti Agung Mesir, Sheikh Ali Jumah memandang Syiah bukan ancaman bagi Mesir dan juga umat Islam dunia.

Menurut Kantor Berita ABNA, Mufti Agung Mesir, Sheikh Ali Jumah memandang Syiah bukan ancaman bagi Mesir dan juga umat Islam dunia. Sheikh Ali Jumat kepada koran al-Ahram Mesir menilai perselisihan antara Sunni dan Syiah tidak perlu dibesar-besarkan.
"Perselisihan antara Sunni dan Syiah bukan perbedaan mengenai prinsip agama, tapi perselishan dalam cabang agama," kata Mufti Agung Mesir itu menyikapi peringatan Asyura oleh komunitas Syiah di negara Afrika Utara itu.
Terkait perbedaan antara Sunni dan Syiah yang dinilainya wajar, Sheikh Ali Jumah mengatakan, "Antar mazhab di tubuh Sunni sendiri terdapat perbedaan, dan perselisihan itu tidak lebih kecil dari perbedaan antara Sunni dan Syiah."
Mengenai pengajaran fiqih Syiah di Universitas al-Azhar, Mufti Agung Mesir menuturkan bahwa Universitas al-Azhar merupakan satu-satunya Universitas Islam di kalangan Sunni yang mengajarkan fiqih Jafari.
Menyikapi kekhawatiran segelintir ulama Mesir bahwa Al-Azhar akan menjadi target ekspansi penyebaran Syiah, Sheikh Ali Jumah mengungkapkan, "Saya tidak melihat penyebaran Syiah akan menjadi ancaman di Mesir, sebab muslim negara ini adalah Sunni yang taat."
"Meski Muslim Mesir Sunni, mereka mencintai Ahlul Bait, dan dalam sejarah orang Mesir tidak pernah memusuhi Syiah," tegas ulama terkemuka Negeri Piramida itu.
Jangan Percaya pada AS, Israel dan Sekutunya

Ayatullah Khamenei dalam pidato pembukaan Konferensi Internasional Kebangkitan Islam menyerukan umat Islam supaya tidak menaruh kepercayaan terhadap AS dan Barat. Beliau mengungkapkan,"Jangan pernah percaya terhadap Amerika Serikat dan NATO, Israel, serta rezim imperialis seperti Inggris Perancis dan Italia. Sebab, selama bertahun-tahun mereka telah menjarah sumber daya alam berbagai bangsa dunia."

Menurut Kantor Berita ABNA, sebagaimana dinukil dari Kantor Berita IRIB Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Uzma Sayyid Ali Khamenei sabtu kemarin (17/9) berpidato pada Konferensi Internasional Kebangkitan Islam Pertama di Tehran, Iran.
Dalam sambutannya tersebut Sayyid Ali Khamenei menyampaikan pesan penting terkait identitas revolusi dan kebangkitan Islam akhir-akhir ini serta bahaya dan ancaman, yang menghadang gerakan revolusi tersebut.
Hal itu disampaikan Rahbar pada acara pembukaan konferensi yang digelar selama dua hari di Gedung Konferensi IRIB.
Dalam pidatonya, Sayyid Ali Khamenei juga menyampaikan usulan-usulan guna mengatasi dan mencegah berbagai ancaman dan bahaya yang mengincar kebangkitan dan revolusi rakyat akhir-akhir ini.
Rahbar mengatakan kebangkitan Islam di kawasan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kebangsaan dan keislaman dalam menghadapi hegemoni Barat.
"Prinsip utama dari revolusi di Timur Tengah dan Afrika Utara adalah revitalisasi martabat nasional yang telah dirusak dan diinjak-injak oleh kediktatoran di bawah penguasa korup yang didominasi AS dan Barat." tegas beliau.
Rahbar menambahkan bahwa kebangkitan nilai-nilai Islam, pemulihan hak untuk mendapatkan keadilan, pembangunan dan kesejahteraan, perlawanan menghadapi hegemoni AS dan Eropa serta agresi Israel merupakan prinsip dasar revolusi.
Ayatollah Khamenei juga memperingatkan negara-negara Muslim terhadap propgandan dan konspirasi Barat menumbangkan revolusi Islam.
Ayatullah Khamenei menyerukan umat Islam supaya tidak menaruh kepercayaan terhadap AS dan Barat. Beliau mengungkapkan,"Jangan pernah percaya terhadap Amerika Serikat dan NATO, Israel, serta rezim imperialis seperti Inggris Perancis dan Italia. Sebab, selama bertahun-tahun mereka telah menjarah sumber daya alam berbagai bangsa dunia."
Konferensi Kebangkitan Islam di Tehran kali ini dihadiri lebih dari 600 pemikir dunia Islam dan para tokoh yang bersimpati kepada Islam dari 80 negara.
Wahabi Musuh Terbesar Islam dan Syiah

"Wahabi adalah seburuk-buruk musuh Islam dan Syiah karena mereka dengan sangat mudah mengkafirkan siapa saja kelompok Islam yang berbeda pandangan dengan mereka dan mereka hanya tahu bahwa hanyalah merekalah yang Islam.

Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah Ja'far Subhani kamis (15/9) dalam acara permulaan tahun ajaran baru pelajar asing  Jamiatul Mustafa al 'Alamiyah di Madrasah Imam Khomeini Qom menyampaikan ucapan selamat atas masuknya tahun ajaran baru bagi para pelajar dan harapan agar tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Beliau berkata, "Para pelajar yang telah terdaftar di Jamiatul Mustafa ini harus memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya semaksimal mungkin. Menurut hemat saya, hal yang mesti lebih diutamakan adalah pengenalan mengenai ilmu-ilmu Islam dan setelah itu ilmu-ilmu sosial dengan menerapkan ilmu-ilmu keislaman yang telah dituntut dalam kehidupan bermasyarakat."
"Lebih dari itu, para pelajar harus lebih dulu mengenal kemampuan dirinya dan membangun dirinya sesuai dengan ajaran Islam baru kemudian berfikir untuk mendakwahi dan mengajarkannya kepada orang lain agar lebih memberi kesan dan berbekas kepada orang yang didakwahi khususnya di Negara-negara yang menetapkan larangan untuk membicarakan Islam secara terbuka." Pesan beliau lebih lanjut.
Ayatullah Subhani lebih lanjut mengajak kepada para pelajar yang hadir dalam acara tersebut untuk kelak ketika kembali ke Negara masing-masing menjalankan tugas dakwah dengan sebaik-baiknya. Beliau berkata, "Jika kalian kembali ke Negara masing-masing dan mendakwahkan Islam namun banyak pihak yang menentang kalian apalagi sampai mengatakan bahwa Islam adalah ajaran yang tidak akan mungkin diterima maka kalian harus menyampaikan Islam dengan mengajak mereka berpikir secara rasional baru kemudian menunjukkan kesempurnaan ajaran Islam yang digali dari Al Qur'an dan As Sunnah yang telah menjadi amalan keseharian kalian agar mereka benar-benar melihat bukti teraplikasinya Islam di tangan kalian."
"Ada 3 kelompok yang mesti kita hadapi dalam menjalankan tugas dakwah, kelompok pertama adalah kelompok yang lebih mengedepankan akal dan gandrung kepada pemikiran rasional dan filsafat, mendakwahi mereka harus dengan penerapan ilmu logika dan dengan menggunakan istilah-istilah filsafat sebagaimana kecenderungan mereka. Namun ketika berhadapan dengan kelompok kedua, yakni kelompok yang memberangus akal mereka dalam berpikir dan lebih mengedepankan dalil-dalil naqli maka membantah mereka dengan menggunakan dalil-dalil filosofis tidaklah tepat.  Di sini pelajar agama harus pula menguasai dalil-dalil naqli dan menunjukkan kepada mereka bahwa naqli tidak pernah bertentangan dengan akal. Pelajar harus jeli dan cermat menempatkan pembicaraan pada situasi dan kondisi yang tepat."
"Kenalilah tradisi dan kebudayaan setempat dengan sebaik-baiknya. Dan juga kalian harus mengenal dengan baik ajaran-ajaran tasawuf ataupun Wahabi yang menyimpang agar kalian bisa menunjukkan kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan mereka."
Ulama marja taqlid melanjutkan pesannya, "Imam Khomeini berhasil dalam revolusi Islamnya di Iran karena beliau menjalankan dengan ikhlas dan penuh kesungguhan di samping pengenalan beliau yang maksimal tentang situasi dan kondisi yang ada sehingga benar-benar sangat memberikan pengaruh kepada banyak orang yang kemudian menjadi pendukung dan pengikut beliau."
Beliau melanjutkan, "Jamiatul Mustafa adalah salah satu diantara keberkahan dari kemenangan revolusi Islam. Sebelum revolusi 5 sampai 10 orang belajar di kelas dalam keadaan ketakutan dan sangat khawatir akan keselamatan mereka namun dengan keberhasilan revolusi saat ini hampir lebih dari 10 ribu pelajar asing tercatat sedang menimba ilmu di Republik Islam Iran ini."
Ayatullah Ja'far Subhani di akhir pembicaraannya mengatakan, "Wahabi adalah seburuk-buruk musuh Islam dan Syiah karena mereka dengan sangat mudah mengkafirkan siapa saja kelompok Islam yang berbeda pandangan dengan mereka dan mereka hanya tahu bahwa hanyalah merekalah yang Islam. Mereka mengira, hak untuk menentukan beriman dan kufurnya seseorang berada di tangan mereka. Dengan tindakan-tindakan yang demikian bahkan melalui aksi-aksi teror, mereka telah mencorengkan noda di wajah umat Islam."
Arab Saudi Samakan Iran dengan Israel

Seperti dilaporkan Fars mengutip al-Hayat, Ketua Dinas Intelijen Arab Saudi, Pangeran Turki al-Faisal yang juga mantan dubes Saudi di Inggris dan Amerika berusaha menyamakan Iran dengan Rezim Zionis Israel.

Menurut Kantor Berita ABNA sebagaimana dinukil dari Kantor Berita IRIB, hanya berselang beberapa hari setelah pidato bersahabat Presiden Republik Islam Iran terhadap Arab Saudi serta upaya untuk menghapus friksi antar negara Islam, seorang pejabat Riyadh dengan dalih program nuklir Tehran melemparkan tudingan tak berdasar terhadap Iran.
Seperti dilaporkan Fars mengutip al-Hayat, Ketua Dinas Intelijen Arab Saudi, Pangeran Turki al-Faisal yang juga mantan dubes Saudi di Inggris dan Amerika berusaha menyamakan Iran dengan Rezim Zionis Israel. Berbicara di konferensi "Strategi Baru" yang digelar di London, Turki al-Faisal mengkhususkan pidatonya dengan tema Timur Tengah yang bersih dari senjata pemusnah massal. Di pidatonya ia berusaha menyamakan Iran dengan Israel dan menuding program nuklir Iran menyimpang.
Turki al-Faisal yang negaranya baru-baru ini menandatangani kontrak pembelian senjata dari AS senilai 60 miliar dolar dan mengirim pasukan ke Bahrain untuk menumpas aksi demo rakyat Manama menyatakan, mengingat merebaknya berbagai bentrokan, Timur Tengah saat ini merupakan salah satu kawasan militer di dunia.
Ia menilai ambisi negara kawasan untuk memiliki senjata pemusnah massal mempunyai beragam motif, di antaranya adalah untuk kepentingan pertahanan, perlombaan senjata dan kekuatan serta menghentikan anggaran belanja senjata klasik. Ia menambahkan, Israel adalah pihak pertama yang berusaha memiliki kekuatan nuklir dan tahun 1956 Perancis berjanji membantu Tel Aviv untuk memiliki reaktor nuklir dengan kekuatan 24 megawatt dan pusat riset kimia di Dimona.
Turki al-Faisal seraya mengisyaratkan apa yang ia istilahkan mimpi Iran untuk memiliki senjata pemusnah massal mengklaim, proses ini akan mengubah strategi di kawasan. "Iran dengan permainan provokatifnya "Kucing dan Tikus" bermain dengan masyarakat internasional. Hal ini membuat keseriusan Iran dipertanyakan," ungkap al-Faisal.
Dalam upayanya menuding Iran, Turki al-Faisal senantiasa mensejajarkan Iran dengan Israel dan menyeru keduanya menghentikan program nuklirnya. Klaim ini dirilis di saat Israel memiliki ratusan hulu ledak nuklir, namun laporan resmi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) serta petinggi Tehran berulang kali menekankan status damai program nuklir Iran.
Di bagian lain pidatonya, Turki al-Fisal menekankan pentingnya dilanjutkannya sanksi atas negara yang tidak bersedia bergabung dengan Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT). Bahkan ia mendesak Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi politik, ekonomi dan militer kepada negara tersebut hingga mereka bersedia bergabung dengan NPT.
Di sisi lain, pekan lalu Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyebut hubungan Tehran-Riyadh menguntungkan kawasan. Sikap bersahabat Ahmadinejad ini ditujukan untuk menghapus friksi antar negara Islam seperti Iran, Arab Saudi dan Mesir. (IRIB/Fars/MF)
Sunni-Syiah di Dunia Arab Kehilangan Ulama Bijak

Jejak langkahnya diharap para penerusnya agar para musuh dari luar tidak memanfaatkan perpecahan Sunni-Syiah


PADA Selasa (6/7) umat Islam di Libanon mengantar tokoh Syiah terkemuka negeri itu dan dunia Arab pada umumnya, Sayyid Mohammad Hussein Fadhlallah ke tempat peristirahatan terakhir. Umat Islam di negeri itu dan bangsa Arab pada umumnya merasa kehilangan seorang pemersatu dan pendukung kuat perlawanan terhadap zionisme.

Umat Islam dari kalangan Sunni di dunia Arab mungkin merasa lebih kehilangan dibandingkan kaum Syiah dikarenakan sikap dan pendirian sang ulama dan marji`(otoritas fiqih) bijak ini yang dikenal anti terhadap perpecahan mazhab. Ia dikenal dengan semboyan "marilah kita bersatu dibawah naungan Allah daripada berpecahbelah atas nama Allah."
Sejak kemunculannya sebagai marji' Syiah utama di Libanon dan dunia Arab, tokoh bijak ini tidak pernah terlibat dalam perseteruan antar golongan lebih-lebih antara Sunni-Syiah. Karenanya tidak mengherankan bila, ketokohannya sebagai ulama terkemuka bukan hanya di kalangan kaum Syiah tapi kalangan umat Islam pada umumnya.

Salah satu pendirian Hussein Fadhallah yang tidak mungkin dilupakan kaum Sunni dan akan selalu tercatat dengan tinta emas sepanjang sejarah adalah pendirian tegasnya menyangkut Ummul Mu`minin(para ibu kaum Mu`min/para istri Nabi SAW) dan para sahabat. Ia dengan tegas mengharamkan pengutukan atas Ummul Mu`minin dan atas sebagian sahabat Nabi.

Karenanya, tak aneh bila situs Islam terkemuka, islamonline.net menyebutnya saat mengomentari kematian sang ulama Syiah ini sebagai ulama Syiah pertama yang berani menfatwakan hal tersebut. Masih menurut situs ini, mungkin dialah ulama Syiah yang dengan berani mengingkari riwayat yang menyebutkan bahwa Umar Bin Khattab radhiallahu anhu pernah memukul putri Baginda Rasulullah SAW, Fatimah Az-Zahra.

Pendirian Al-Allamah Fadhlallah yang membuatnya sebagai salah satu tokoh pemersatu umat Islam menurut islamonline adalah penolakannya terhadap Al-Qur`an Fatimah dan mengakui Al-Qur`an yang dicetak di kota Madinah, Arab Saudi serta menolak setiap perkara yang bertentangan dengan Al-Qur`an cetakan Saudi tersebut.

Lebih dari itu, ulama kharismatik ini juga mengakui kekhalifahan Abu Bakr, Umar dan Usman radhiallahu anhum sambil menegaskan bahwa sayyidina Ali adalah salah seorang penasehat mereka dan pembantu meraka. Dia juga menolak taqdis (pengkudusan/pensucian) para Iman di kalangan Syiah dan menolak bahwa mereka mengetahui tentang hal-hal ghaib.

Itulah beberapa pendirian sang ulama bijak itu yang membuatnya demikian dicintai di kalangan kaum Sunni sehingga kepergiannya dari alam fana ini bukan saja kehilangan besar bagi saudara seiman dari kaum Syiah, namun bahkan kaum Sunni merasa lebih kehilangan. Sayyid Fadhlallah juga menolak pembentukan Dewan Tinggi Syiah di Libanon karena ia hanya menginginkan pembentukan Dewan Islam yang menyatukan Sunni dan Syiah.

Pendirian sang marji` Syiah ini yang bersebrangan dengan para marji` Syiah umumnya menyebabkannya ia disebut sebagai mujaddid (pembaharu). Pendirian ini merupakan unsur utama menuju keutuhan kesatuan Sunni-Syiah di dunia Arab sehingga tidak dapat dimanfaatkan musuh sebagai sarana memecah belah umat.

Salah seorang kolumnis Arab, Habib Al-Asoud mengisahkan bahwa beberapa orang tangan kanannya pernah menjelaskan tentang usaha-usaha untuk memperkuat posisi Syiah. Namun Al-Allamah Fadhlullah mengingatkan mereka agar mengusahakan cara yang terbaik untuk berdedikasi sepenuhnya kepada umat Islam.

“Karena itu, tidak berlebihan bila kepergiannya adalah kerugian besar bagi Syiah dan Sunni secara bersamaan karena dialah ulama sebagai unsur penentu utama taqaarub (pendekatan) kedua mazhab ini, sumber kebijaksanaan, tidak seperti sebagian ulama lainnya yang sering memunculkan perpecahan antar mazhab,” papar sang kolumnis.

Editor senior TV CNN, Octavia Nasr juga tidak kuasa menahan rasa kekagumannya terhadap tokoh Syiah yang meninggal Ahad (4/7) itu sehingga ia menuliskan rasa kagum tersebut di jejaring sosial Twitter. Meskipun, goresan kekaguman tersebut menyebabkan ia akhirnya kehilangan pekerjaan sebagai wartawati senior di salah satu TV paling berpengaruh di AS itu.

Bapak Spiritual perlawanan

Ulama Syiah yang menjadi marji` independen (terpisah dari marji` di Iran) ini lahir di kota Najef Al-Ashraf, Iraq tempat sang ayah menuntut ilmu saat itu, pada 5 Sya`ban 1354 H atau 2 Nopember 1935. Di kota suci kaum Syiah itulah ia besar dan menuntut ilmu dan dikenal sebagai salah seorang murid menonjol karena penguasaannya terhadap disiplin ilmu yang ditekuninya.

Sang ayah, Ayatullah Al-Sayyid Abdul Raouf Fadhlallah berasal dari daerah pegunungan di utara Libanon dan bermigrasi serta menetap di kota Najef cukup lama untuk belajar dan mengajar disana mengingat Najef saat itu dikenal sebagai salah satu pusat keilmuan terkemuka di Arab.

Pada 1966 ia kembali ke Libanon, daerah asalnya untuk mengamalkan ilmunya. Setelah berada di kembali di negeri asalnya, dakwah yang disampaikan tidak hanya sebatas dakwah teoritis namun dibarengi pula dengan dakwah secara praktisi termasuk melalui pelayanan sosial seperti pendirian rumah sakit, klinik, panti asuhan dan masjid.

Ketika perang saudara berkecamuk di Libanon, ia pindah ke wilayah selatan negeri itu. Disana ia melanjutkan dakwah dan mendirikan sejumlah panti asuhan, klinik dan masjid. Di tempat inilah ia melakukan penggemblengan terhadap kaula muda negeri itu akan pentingnya perlawanan menghadapi penindasan kaum zionis.

Karenanya, meskipun ia secara struktural tidak duduk dalam jabatan tertentu dalam organisasi perlawanan Hizbullah di Libanon Selatan, namun dia dianggap sebagai bapak spiritual perlawanan menghadapi penjajahan zionisme. Pengalaman di bidang dakwah, sosial dan pelayanan kepada kaum dhua`afa selama 50 tahun menjadikannya sebagai referensi bagi Hizbullah hingga akhir hayatnya.

Tentang jiwa perlawanannya terhadap zionisme ini, harian Al-Quds Senin (5/7) memberitakan bahwa ketika sempat siuman menjelang beberapa saat sebelum dijemput maut, seorang suster yang merawatnya bertanya tentang permintaan terakhirnya. Sheikh Fadhlullah hanya menjawab "saya hanya ingin melihat eksistensi zionisme musnah."
Maka tidak aneh bila ulama terkemuka Syiah ini termasuk daftar yang paling dibenci zionis Israel sehingga semasa hidupnya telah beberapa kali mengalami usaha pembunuhan. Paling tidak sebagian dari harapannya telah terwujudnya yakni enyahnya pasukan pendudukan zionis dari Libanon Selatan pada bulan Mei 2000.

Dari perjalanan hidup sang ulama Syiah yang anti fanatik golongan itu, yang paling penting dicatat bagi umat Islam kawasan ini adalah pendiriannya yang teguh untuk menyatukan Sunni-Syiah bagi kejayaan umat Islam dengan melepaskan baju golongan yang dapat membawa perpecahan. Satu lagi, keberaniannya untuk mengoreksi pendapat yang dianggapnya tidak tepat seperti tradisi kecaman terhadap sebagian sahabat dan Ummul Mu`minin serta ke-maksuman (kesucian) imam yang tentunya sangat besar pengaruhnya untuk mempersempit kesenjangan dua golongan mazhab terbesar umat Islam ini.

Memang tak dapat dipungkiri, kepergian ulama bijak ini terjadi pada saat upaya musuh untuk makin menjauhkan kesenjangan antara syiah dan Sunni sedang berlangsung demikian dahsyat. Tidak mudah menemui ulama Syiah sekaliber Al-Allamah Fadhlullah saat ini yang telah membuktikan upayanya, baik dengan ucapan dan tindakan bagi terciptanya kesatuan umat Islam dari unsur Sunni dan Syiah.

Diharapkan jejak langkahnya akan mengilhami para penerusnya agar para musuh dari luar tidak memanfaatkan perpecahan Sunni-Syiah untuk melakukan hegemoni di dunia Arab dan Timur Tengah pada umumnya. [Sana`a, 28 Rajab 1431 H/hidayatullah.com]
Penulis adalah kolumnis hidayatullah.com, kini sedang berdomisili di Yaman

Salafi Wahabi Adalah Benalu Bagi Jama’ah Kaum Muslimin

Para ulama pendakwah Islam pertama di Bumi Nusantara, mereka bukan Salafi Wahabi
(Ibnu Abdillah Al-Katibiy)

Salafi Wahabi mungkin perlu kita tanya: “Bisakah Salafi Wahabi masuk dan berkembang di bumi Nusantara seandainya sekarang ini masyarakatnya masih memeluk agama Hindu Budha?” Pertanyaan seperti ini sungguh tidak mengada-ada, sebab track record dakwah Salafi Wahabi sejak dulu hingga kini selalu menjadi benalu bagi jama’ah kaum muslimin di mana saja di seluruh dunia. Kita tidak pernah dengar keberhasilan dakwah Salafi Wahabi di tengah-tengah kaum non Islam, lalu kaum non Islam berbondong-bondong memeluk agama Islam ala Salafy Wahabi. Pernahkan ada di suatu negeri atau wilayah keberhasilan Salafi wahabi dalam dakwah mengajak masyarakat beragama non Islam menjadi pemeluk Islam?
Justru yang sering kita dengar adalah dakwah Salafi Wahabi selalu berseru lantang memusyrik-musyrikkan orang-orang yang sudah jelas-jelas beragama Islam. Masyarakat beragama Islam yang sedang berziarah kubur mengikuti Sunnah Nabi Saw disebut-sebut oleh Salafi Wahabi sebagai Penyembah Kuburan, na’udzu billah min dzaalik! Salafi Wahabi mengaku sebagai satu-satunya pengikut Sunnah Nabi tapi Sinis dan benci dengan Ziarah Kubur, padahal Ziarah Kubur adalah Sunnah Nabi Saw.
Salafi Wahabi tidak punya methode berdakwah di tengah Ummat non Islam, jadi kesimpulannya mereka tidak akan sanggup berdakwah di tengah masyarakat non Islam. Missi dan visi Salafi Wahabi berdakwah bukan mengajak orang-orang non Islam masuk Islam, tetapi missinya adalah membuat onar dengan menebar isu-isu bid’ah, isu-isu kekafiran dan isu-isu kemusyrikan di tengah Ummat Islam sendiri. Nah, kira-kira siapa gerangan dalang di balik layar dakwah Salafi Wahabi?

Demikianlah sekelumit tentang Salafi Wahabi sebagai pengantar untuk mengikuti uraian artikel yang kritis, dinamis dan retoris tapi logis berikut ini ….
Bagaimana jadinya jika wali sanga dari kalangan salafi wahhabi?
Oleh: Ibnu Abdillah Al-Katibiy
Bagaimana jika seandainya bangsa Indonesia di awal masuknya Islam, para da’inya bukan dari kalangan wali sanga, melainkan dari kalangan salafi wahhabi? Maka niscaya sedikit sekali orang yang masuk Islam. Atau Islam akan dikenal ekstrem, radikal atau mungkin Islam tak akan dikenal hingga saat ini oleh bangsa Indonesia. Kenapa?
Karena sudah pasti salafi wahhabi tidak akan mentolerir budaya apa saja yang ada dan berkembang saat itu! Mereka tidak akan bisa menghargai budaya bangsa bahkan akan memaksa membumi-hanguskannya.
Sangat berbeda dengan manhaj suci wali sanga dalam berdakwah di Indonesia ini. Mereka lebih mengedepankan nilai-nilai santun dan penuh etika menghadapi berbagai macam karakter dan budaya yang ada bagi bangsa Indonesia.
Sebagaimana kearifan dan kecerdikan wali sanga yang dalam dakwahnya bisa memposisikan budaya sebagai jembatan dakwah, sehingga mampu membumikan ajaran-ajarannya di hamparan bumi Nusantara sampai dewasa ini.
Renungkanlah hadits-hadits berikut ini :
- Nabi Saw bersabda :
انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاك
“Sesunngguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia”. (HR. Baihaqi)
Dalam hadits tersebut Nabi Saw menegaskan untuk menyempurnakan akhlak karimah yang juga berarti budaya, tradisi dan adat masyarakat. Bukan malah melenyapkannya!
- Nabi Saw juga bersabda :
اتق الله حيثما كنت واتبع السيئة الحسنة وخالق الناس بخلق حسن
“Bertaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada, susullah kejelakan dengan kebajikan yang biasa meleburnya dan berperilakulah kepada orang lain dengan perilaku yang baik.” (HR. Turmudzi dan Hakim)
Apakah yang dimaksud dengan perilaku yang baik? Sayyidina Ali bin Abi Tholib saat ditanya tentang maksud perilaku yang baik dalam hadits tersebut, belai menjawab :
هو موافقة الناس في كل شيء ماعداامعاصي

“(Makasud perilaku yang baik tersebut) adalah beradaptasi dengan masyarakat dalam setiap hal selama bukan maksyia “.
Kemudian populer menjadi peribahasa :
لولا الوئام لهلك الانام
“Andaikan tidak ada adaptasi (dalam pergaulan) niscaya manusia akan sirna!”.
Maka jelas, bahwa ajaran Islam mesti disampaikan dengan santun dan menghargai budaya. Nilai-nilai toleransi, adaptasi dan pembauran pada budaya dengan sendirinya akan membuat masyarakat mencintainya. Namun perlu diingat pesan Sayyidina Ali: ”Maa ‘adal ma’ashi.” yaitu budaya atau tradisi yang bukan maksyiat. Artinya budaya atau tradisi yang bisa ditoleransi dan dimaklumi adalah yang tidak bertentangan dengan fitrah manusia sendiri dan tidak bersebrangan dengan nilai-nilai agama.
Inilah manhaj dakwah nubuwwah secara estafet telah diterapkan dan diteruskan dari zaman ke zaman oleh para ulama kita hingga zaman wali sanga dan akan terus dialanjut oleh para ulama Ahlus sunnah waljama’ah hingga akhir zaman. Dakwah kasih sayang, santun, penuh rahmat yang menjadi satu-satunya tujuan kerasulan nabi Muhammad Saw. Sebagaimana telah diisyaratkan oleh Allah Swt dalam Al-Quran :
وما ارسلناك الا رحمةللعالمين
” Dan tidaklah kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam “. (QS. Al-Anbiya : 107)
Inilah manhaj nubuwwah, manhaj salaf Ahlus sunnah waljama’ah yang telah diterapkan oleh mayoritas ulama dan umat muslim sedunia. Dan inilah janji Nabi Saw :
لايجمع امتي على ضلالة ابدا ويدالله على الجماعة
“Allah tidak akan mengumpulkan umatku dalam kesesatan selamanya. Sememntara itu kekuasaan Allah Swt berada pada Jama’ah”.
Maka kita tanyakan kepada salafi wahhabi, manhaj siapakah yang kalian ikuti?
Allah telah memperingatkan dalam Al-Quran :
ومن يشاقق الرسول من بعد ماتبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ماتولى ونصله جهنم وسائت مصيرا
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, maka kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam jahannam. Dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali “. (QS. An-Nisa : 115)

(Ibnu Abdillah Al-Katibiy)

Hizbullah Kecam Serangan Teror Terhadap Ilmuwan Nuklir Iran

Gerakan Muqawama Lebanon Hizbullah mengutuk aksi teror terhadap seorang ilmuwan nuklir Iran dan menilainya sebagai bagian dari upaya untuk merusak reputasi program nuklir Iran.

Menurut Kantor Berita ABNA, Gerakan Muqawama Lebanon Hizbullah mengutuk aksi teror terhadap seorang ilmuwan nuklir Iran dan menilainya sebagai bagian dari upaya untuk merusak reputasi program nuklir Iran.
Pada Rabu (11/1), seorang pengendara motor yang tidak diketahui memasang bom magnet di mobil ilmuwan Iran Mostafa Ahmadi Roshan yang berada di dekat bangunan Universitas Allameh Tabatabai, Tehran. Ahmadi Roshan meninggal di tempat dan sopirnya yang mengalami luka parah, meninggal beberapa jam kemudian di rumah sakit.
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengutuk serangan itu dan menyatakan bahwa teroris Zionis mentargetkan ilmuwan nuklir Iran dalam upaya untuk menunda program nuklir negara ini.

Gerakan Muqawama Lebanon juga menyatakan keyakinannya bahwa aksi teror tersebut tidak dapat menghalangi kemajuan Iran di bidang nuklir.
Dalam pernyataannya, Hizbullah juga menegaskan bahwa pembunuhan ilmuwan adalah kejahatan teroris dalam arti penuh dan menambahkan bahwa tindakan teror itu bertujuan menargetkan potensi ilmiah Iran yang telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara dan kemandirian keilmuan.
Lebih lanjut, Hizbullah dalam statemennya menyatakan bahwa pembunuhan terjadi di tengah kampanye media Barat untuk merusak reputasi program nuklir Iran melalui tuduhan bahwa Iran mengejar tujuan militer dalam program nuklirnya. Padahal, Iran telah memberikan semua bukti soal tujuan damai program nuklirnya, Ahmadi Roshan adalah lulusan teknik kimia di Universitas Teknologi Sharif dan menjabat sebagai wakil direktur pemasaran di fasilitas nuklir Natanz, Iran.
Ahmadi Roshan bukanlah ilmuwan nuklir pertama Iran yang menjadi target serangan teroris. Pada bulan November 2010, Majid Shahriari, ilmuwan lain Iran tewas dalam serangan teroris dan Dr Fereydoun Abbasi Kepala Organisasi Energi Atom Iran terluka.  Profesor Masoud Ali Mohammadi, seorang sarjana di Universitas Tehran juga meningal akibat ledakan bom sepeda motor di ibukota Iran pada Januari 2010.

Sayyid Hasan Nasrullah: Kami Tidak Akan Meletakkan Senjata

"Kami anak-anak Imam Husein as dan menilai syahadah sebagai suatu kehormatan serta kami tidak akan meletakan senjata," tegas Sayyid Hasan Nasrullah.

Menurut Kantor Berita ABNA, Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah), Sayyid Hasan Nasrullah saat mereaksi kekhawatiran Sekjen PBB, Ban Ki moon terkait senjata muqawama menyebut harapan terhadap Liga Arab dan Dewan Keamanan sia-sia. "Kami anak-anak Imam Husein as dan menilai syahadah sebagai suatu kehormatan serta kami tidak akan meletakan senjata," tegas Sayyid Hasan Nasrullah.
Berbicara di depan puluhan ribu warga di acara Arbain Imam Husein as yang digelar di Baalbak, Sayyid Hasan Nasrullah menekankan, esensi ajaran para nabi dan agama adalah slogan kesyahidan lebih mulia dari kehinaan yang disuarakan Imam Husein di Padang Karbala.

Kepada musuh-musuh Islam, Sayyid Hasan Nasrullah menegaskan, apakah kalian mengancam kami dengan kematian, padahal kami adalah anak-anak Imam Husein dan Zainal Abidin as ? Kami anak  Rasulullah dan para sahabatnya, kami anak-anak Badr, Khaibar, Hunein dan Karbala. Kesyahidan bagi kami adalah suatu kemuliaan yang dianugerahkan Allah Swt.
Dalam pidatonya Sayyid Hasan Nasrullah juga mengisyaratkan pembentukan Hizbullah pada tahun 1982 dan hingga kini muqawama terus mempertahankan misinya menghadapi agresi musuh. Kepada musuh yang senantiasa merongrong muslimin dan nilai-nilai Islam, kami tandaskan bahwa jika kalian mengerahkan segenap upaya kalian maka kalian tidak akan mampu menghancurkan kami serta menghapus cita-cita perjuangan yang kami rintis.
Sayyid Hasan menekankan bahwa muqawama dan senjatanya bersama-sama rakyat serta militer komitmen menjaga keamanan dan kemuliaan bangsa Lebanon. Beberapa waktu lalu, Sekjen PBB, Ban Ki moon menyatakan kekhawatirannya atas kemampuan istimewa Hizbullah, namun ketahuilah bahwa kekhawatiran ini malah membuat kami lebih percaya diri, ungkap sekjen Hizbullah.
Sekjen Hizbullah menegaskan bahwa muqawama tidak akan membiarkan pihak manapun menjajah serta melecehkan kehormatan bangsa. Kepada Ban Ki moon dan seluruh dunia kami tegaskan bahwa muqawama akan terus berjuang dan senantiasa meningkatkan kemampuannya menghadapi musuh, tegas Sayyid Hasan Nasrullah.

Pemimpin Kristen Tewas Ditikam di Israel

Seorang pemimpin kristen Gabi Kadees tewas ditikam saat diadakan prosesi Natal Ortodoks di Israel.

Menurut Kantor Berita ABNA, seorang pemimpin kristen Gabi Kadees tewas ditikam saat diadakan prosesi Natal Ortodoks di Israel. Polisi masih mencari identitas pelaku pembunuhan yang mengenakan jubah Sinterklas di Jaffa.
Kadees merupakan pemimpin Persatuan Ortodoks Jaffa. "Pelaku itu membunuh sukacita Natal kami, juga nilai kemanusiaan dan spiritual yang terkandung dalam Sinterklas. Sinterklas membuat anak-anak gembira pada hari Natal" kata Atallah Hanna, seorang pendeta Ortodoks Yunani. Sekitar 5% penduduk Yahudi beragama Kristen.




BY 
 – 01/16/2012POSTED IN: BERITA
Sementara itu, panitia Arbain 1433 h Jepara juga mengadakan bakti sosial berupa donor darah. Kegiatan donor darah ini merupakan komitmen Yayasan Islam Darut-taqrib Jepara untuk sebisa mungkin membantu masyarakat luas. Dari data yang berhasil kami himpun, jumlah kantong darah yang terkumpul pada tahun ini sebanyak 60 kantong. Jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Bagus dari PMI cabang Jepara. Bapak Bagus menjelaskan, PMI cabang Jepara setidaknya membutuhkan 30 kantong darah setiap harinya. Oleh karena itu, dia berharap agar pendonor darah bisa bertambah pada tahun-tahun depan.
Selain donor darah, panitia juga menunjukkan kepedulian mereka terhadap ratusan pecinta Ahlulbayt di Sampang, Madura. Dengan iringan ma’tam, panitia mengedarkan beberapa kotak amal guna mengumpulkan dana dari para ikhwan dan akhwat yang hadir. Alhamdulillah, dana yang terkumpul sebesar Rp.15.437.700. menurut Ustadz Miqdad Turkan, pembina acara, setidaknya ini merupakan bukti nyata solidaritas kita kepada saudara-saudara kita di Sampang yang mengungsi dari rumah-rumah mereka yang dibakar massa setempat.
Kedua kegiatan ini merupakan bukti nyata kita bahwa kita siap berkorban seperti yang telah dilakukan oleh para Ksatria Karbala. Semoga amal ini diterima di sisi Allah swt. Amin.(DarutTaqrib/Alamsyah/Adrikna!)
Iran, Syiah, dan Pengaruhnya di Indonesia

Syiah bukanlah idiom yang asing dan berbahaya, melainkan menunjukkan tradisi keilmuan yang tinggi sebagaimana yang dikembangkan di Iran. Kesemua fakta ini menunjukkan kenyataan terjadinya proses sinkretisasi antara Syiah dengan kebudayaan setempat di Indonesia yang sudah berlangsung sejak masuknya Islam ke nusantara
Ismail Amin

Keberhasilan Revolusi Islam Iran yang terinspirasi dari doktrin-doktrin Islam Syiah, dalam banyak hal menghembuskan angin perubahan (the wind of changes). Tidak hanya di dalam negeri Iran, peta politik di Timur Tengah namun juga memberikan pengaruh yang tidak sedikit pada pergulatan pemikiran di Indonesia.
Tentang pengaruh revolusi tersebut, Dr Richard N Frye, ahli masalah Iran di Universitas Harvard, berkomentar: "Revolusi Islam di Iran bukan hanya titik-balik dalam sejarah Iran saja. Revolusi itu juga merupakan satu titik-balik bagi rakyat di seluruh negara- negara Islam, bahkan bagi massa rakyat di dunia ketiga".
Pemikiran tokoh-tokoh di balik Revolusi Islam Iran, seperti Ayatullah Khomenei, Syahid Muthahari, Dr Ali Syariati, dan Allamah Thabathabai serta merta menjadi kiblat politik alternatif bagi cendekiawan dan para pemikir Islam di Indonesia.
Karenanya, tidak mengherankan jika kita dengan mudah menemukan intelektual Indonesia dengan begitu fasih mengutip transkrip-transkrip pemikiran Ali Syari'ati, Muthahhari atau pemikir-pemikir Syi'ah lainnya. Bukan hanya Jalaluddin Rahmat yang mendapat gelar Syiah hanya karena menamakan yayasan yang didirikannya: Yayasan Muthahhari.
Amien Rais pernah menerima gelar Syi'ah juga, karena dalam banyak kesempatan, ia sering mengutip Ali Syari'ati bahkan juga menyempatkan diri menerjemahkan karya tulis Ali Syariati.
Masuknya karya-karya para pemikir Iran di Indonesia menjadi oase bagi banyak intelektual Indonesia. Kajian filsafat, misalnya, yang dalam diskursus pemikiran Syiah tidak pernah terputus.
Sehingga, ketika pemikiran mereka bersentuhan dengan kalangan intelektual Indonesia, banyak yang tercengang. Tentang karya Murthada Muthahhari Sejarah dan Masyarakat misalnya, Damam Rahardjo berkomentar: "Sulit membayangkan, seorang dengan pakaian jubah, seperti para kyai dan ulama di Indonesia, menulis buku seperti itu, penuh dengan ulasan-ulasan yang spekulatif, menunjukkan olah pikir yang intens".
Tentang khazanah keilmuan Syi'ah, Prof  DR H Umar Shihab (Ketua MUI Pusat) dalam kunjungannya ke Iran beberapa hari lalu bersama Prof Dr HM Galib MA (sekretaris MUI Sulsel) berkomentar: "Dalam kunjungan ini, kami tercengang melihat khazanah kepustakaan Islam yang begitu lengkap di Teheran, Masyhad dan Qom, dan sangat menyesal baru mengunjunginya di usia saya yang 70 tahun ini."
           
Tradisi Syiah
Kajian tentang Syi'ah di Indonesia, telah dilakukan oleh sejumlah ahli dan pengamat sejarah, sebagian besar diantaranya berkesimpulan bahwa orang-orang Persia -yang pernah tinggal di Gujarat- yang berpaham Syiahlah yang pertama kali menyebarkan Islam di Indonesia.
Bahkan dikatakan Syi'ah pernah menjadi kekuatan politik yang tangguh di nusantara.
 M Yunus Jamil dalam bukunya Tawarikh Raja-raja Kerajaan Aceh (1968) menulis kerajaan Islam yang pertama berdiri di Nusantara adalah Kerajaan Peureulak (Perlak) yang  didirikan pada 225H/845M. Pendiri kerajaan ini adalah para pelaut-pedagang Muslim asal Persia, Arab dan Gujarat dan mengangkat seorang Sayyid Maulana 'Abd al-Aziz Syah, keturunan Arab-Quraisy, yang menganut paham politik Syi'ah, sebagai sultan Perlak.
Agus Sunyoto, staf Lembaga Penerangan dan Laboratorium Islam (LPII) Surabaya yang dipimpin Dr Saleh Jufri, seperti dilaporkan Majalah Prospek (10 Nopember 1991), melalui penelitiannya menyimpulkan, bahwa Syaikh 'Abd al-Ra'uf Al-Sinkli, salah seorang ulama besar nusantara asal Aceh pada abad ke-17, adalah pengikut dan penggubah sastra Syi'ah. Ia pun setelah melakukan penelitian terhadap kuburan-kuburan di Jawa Timur, berkesimpulan bahwa dari segi fisik dan arsitekturnya itu adalah kuburan-kuburan orang Syi'ah.
Bahkan Agus Sunyoto lewat bukti-bukti sejarah, berspekulasi, sebagian besar dari Walisongo  adalah ulama Syi'ah. Dengan tegas ia menulis, Syekh Maulana Malik Ibrahim, guru dari semua sunan wali songo adalah Syiah
              
Mazhab Syafi'i
Dalam masyarakat NU, pengaruh Syi'ah pun cukup kuat di dalammya, Dr Said Agil Siraj, Wakil Katib Syuriah PBNU secara terang mengatakan, "Harus diakui, pengaruh Syi'ah di NU sangat besar dan mendalam. Kebiasaan membaca Barzanji atau Diba'i yang menjadi ciri khas masyarakat NU misalnya, jelas berasal dari tradisi Syi'ah".
KH Abdurrahman Wahid bahkan pernah mengatakan bahwa Nahdatul Ulama secara kultural adalah Syi'ah. Ada beberapa shalawat khas Syi'ah yang sampai sekarang masih dijalankan di pesantren-pesantren.
Ada wirid-wirid tertentu yang jelas menyebutkan lima keturunan Ahlul Bait. Kemudian juga tradisi ziarah kubur, lalu membuat kubah pada kuburan. Itu semua tradisi Syi'ah.
Tradisi itu lahir di Indonesia dalam bentuk mazhab Syafi'i padahal sangat berbeda dengan mazhab Syafi'i yang dijalankan di negara-negara lain. Berkembangnya ajaran pantheisme (kesatuan wujud, union mistik, Manunggal ing Kawula Gusti), di Jawa dan Sumatera merupakan pandangan teologi dan mistisisme (tasawuf falsafi) yang sinkron dengan aqidah Syiah dan sangat bertentangan dengan paham Islam wahabi yang literal.
Ritus-ritus Tabut di Bengkulu dan Sumatera dan Gerebek Sura di Jogjakarta dan Ponorogo adalah ritus teologi Syiah yang datang dari Gujarat-Persia. Doktor Muhammad Zafar Iqbal dalam bukunya, Kafilah Budaya meruntut berbagai fakta tentang adanya pengaruh-pengaruh tradisi Syiah dan Iran di tanah air terutama bagi masyarakat Minangkabau yang masih terjaga sampai kini.
Perguruan Tinggi pertama di Aceh bernama Universitas Syiah Kuala, menunjukkan fakta lainnya. Universitas yang disingkat Unsyiah yang diresmikan berdirinya oleh Presiden Soekarno tahun 1959 menunjukkan bahwa idiom Syiah telah sangat dikenal masyarakat.
Syiah bukanlah idiom yang asing dan berbahaya, melainkan menunjukkan tradisi keilmuan yang tinggi sebagaimana yang dikembangkan di Iran. Kesemua fakta ini menunjukkan kenyataan terjadinya proses sinkretisasi antara Syiah dengan kebudayaan setempat di Indonesia yang sudah berlangsung sejak masuknya Islam ke nusantara.
Karenanya, lewat tulisan ini saya menggugat, jika dikatakan tradisi Iran dan Syiah baru datang ke Indonesia belakangan ini dan dikatakan tidak sesuai dengan tradisi masyarakat Muslim Indonesia yang bermazhab Sunni. Justru yang bertentangan dengan tradisi masyarakat Muslim Indonesia adalah yang menganggap bid'ah dan sesat hal-hal yang selama ini ditradisikan masyarakat kita, terutama Muslim Bugis-Makassar, seperti shalawatan, barazanji, maulid dan menyimpan gambar-gambar wajah wali yang dianggap mendatangkan keberkahan.
Tentunya, kajian tentang Syi'ah memang dibutuhkan. Tidak saja untuk kepentingan akademisi dan mengenal lebih dekat pemikiran Syiah, namun ia juga mempunyai kepentingan ganda: Untuk  menentukan sikap! Sebab, sebagaimana pesan Imam Ali as, "Seseorang cenderung memusuhi yang tidak diketahuinya."***

Mahasiswa Mostafa International
University Republik Islam Iran

 Berlaku Adil Terhadap Syiah

Hati-hati mengklaim sesat, sebab merujuk kriteria sesat oleh MUI, poin 10, mengkafirkan sesama muslim juga sesat. Islam mengajarkan untuk saling hormat-menghormati dan bersatu dalam kalimat laa ilaha illallah muhammadurrasulullah, sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah saudara..
Anto

Indonesia belum lepas dari peristiwa-peristiwa kekerasan horizontal. Selain ini sangat merugikan proses demokratisasi di tanah air, juga merugikan masyarakat yang saling bertikai. Tidak hanya korban jiwa, dipastikan juga ada sejumlah kerugian material lainnya. Setelah kasus kekerasan di Mesuji, Sumatera Selatan dan Lampung, kemudian pada akhir tahun 2011 terjadi peristiwa di Pulau Madura. Pada pukul 10.00 terjadi pembakaran terhadap masjid, madrasah, dan rumah kelompok Syiah di Desa Karang Gayam, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Kamis (29/12/2011). Penyerangan dan pembakaran dilakukan ribuan orang yang mengaku kelompok Sunni.
Atas peristiwa ini sejumlah Ulama dan lembaga agama mengeluarkan komentar beragam. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menilai tidak ada konflik antar pemeluk agama Islam di Madura. Dia membantah jika pembakaran Ponpes Syiah karena konflik antara Sunni dan Syiah. “Ini konflik keluarga, bukan Sunni dan Syiah, bukan NU dan Syiah. Buktinya di Jateng dan Jabar tidak ada masalah,” jelasnya. Bahkan KH Said Agil menduga ada pihak yang sengaja melakukan provokasi untuk penyerangan sekaligus pembakaran pondok pesantren Syiah di Desa Sumber Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. "Islam itu mengajarkan toleransi, NU mengecam segala tindak kekerasan. NU didirikan dalam tiga semangat, semangat ukhuwah islamiyah.  watoniah dan  insaniah," kata  KH Said Aqil Siradj di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (3/1/2012).

Hal serupa disampaikan Bupati Sampang Noer Tjahja. Menurutnya, kerusuhan ini sesungguhnya berakar dari masalah internal keluarga. Kebetulan di dalam keluarga itu ada yang menganut paham tertentu, sehingga menimbulkan perselisihan. Perselisihan itu semakin meruncing, hingga akhirnya pecah menjadi kerusuhan. Oleh karena ini, harus ada upaya melokalisir kerusuhan itu untuk mencegah meluasnya konflik tersebut.
Menilik dari sejarah yang dikutip dari berbagai sumber, Syiah berasal dari bahasa arab yang artinya pengikut, juga mengandung makna pendukung dan pecinta, juga dapat diartikan kelompok. Dalam arti bahasa, muslimin atau ummat islam disebut sebagai syiahnya Muhammad bin Abdillah SAW dan pengikut Nabi Isa bisa disebut sebagai Syiahnya Isa Alaihissalam. Secara terminologis, Syiah adalah kaum muslimin yang menganggap pengganti Nabi SAW, dan merupakan hak istimewa keluarga Nabi (dalam hal ini Ali KW dan keturunannya).
Pada masa hidup Ali bin Abi Thalib sendiri menurut Abu Nasywan Alhimyary, Ada tiga varian kecenderungan syiah waktu itu dalam menyikapi masalah kekhalifahan.
Pertama ; mengakui kekhalifahan Abu bakar RA, Umar RA, dan juga Ustman RA. Sampai dengan ketika sahabat Ustman telah melakukan hal-hal yang mereka anggap telah menyimpang. Kedua; kelompok yang lebih kecil dari kelompok pertama, yang berpendapat bahwa runtutan kekhalifahan setelah Rasulullah SAW adalah Abu bakar RA, Umar RA, dan Ali KW, sedangkan kekhalifahan Ustman tidak diakui. Oleh karena itu menurut Aljahid, pada masa awal Islam, yang dinamakan Syi’I (Syiah) adalah orang-orang yang mendahulukan Ali KW atas Ustman RA, sehingga menurutnya lagi, saat itu dikenal ada Syi’i dan Ustmani. Yang pertama adalah orang-orang yang mendahulukan Ali atas Ustman dan yang kedua adalah orang-rang yang mendahulukan Ustman RA, atas Ali KW. Ketiga; kelompok paling kecil yaitu mereka yang  menganggap bahwa orang yang paling utama memangku kekhalifahan setelah Rasulullah adalah Ali KW. Dari tiga kecendrungan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas pendukung Syiah tidak melebihkan Ali atas semua sahabat Rasulullah Saw, namun mereka hanya melebihkan atas Ustman RA.
Apakah Syiah aliran sesat ?


Kriteria aliran sesat menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah; (1) Mengingkari rukun Iman dan Islam. (2) Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar’i Al Quran dan As sunnah. (3) Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran. (4) Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al Quran. (5) Melakukan tafsiran yang tidak berdasarkan kaidah tafsir. (6) Mengingkari kedudukan hadist nabi sebagai sumber ajaran Islam. (7) Melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul. (8) Mengingkari Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir. (9) Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariat. (10) Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i.
Kriteria yang ditetapkan oleh Ijma’ ulama Indonesia tersebut tentu sudah melalui pengkajian dan penelusuran. Menguatkan pendapat tersebut, cermati pula ijma’ ulama dunia dalam Deklarasi Amman, Jordania. (27-29 Jumadil Ula 1426 H / 4-6 Juli 2005 M)  Disebutkan bahwa siapa saja yang mengikuti salah satu dari empat Mazhab Ahlusunnah Waljama’ah (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali), dan Mazhab Ja’fari (Syiah Imamiah), Mazhab Syiah Zaidiyah, Mazhab Ibadhi, dan Mazhab Az-Zhahiri, semuanya adalah muslim, tidak diperbolehkan mengkafirkannya dan haram darah, harta, serta keluarga mereka.
Perlu dicatat, risalah Amman ini disetujui oleh 500 ulama seluruh dunia, baik Sunni (Ahlusunnah Waljama’ah) maupun Syiah, yang kemudian diikuti oleh ratusan ulama dunia dalam deklarasi di Jeddah, diantaranya dari Indonesia ada Maftuh Basyumi (Mantan Menteri Agama), Din Syamsuddin (Muhammadiah), Dr. Tuti Alawi (Rektor Universitas As-Syafi’iyah), Dr. Alwi Shihab (Mantan Menlu), dan KH. Hasyim Muzadi (NU).
Kendati diakui dunia bahwa Syiah adalah muslim, memang perlu dilihat kembali golongan tersebut. Namun, tidak boleh menggeneralisasikannya. Sebagian kelompok yang oleh ulama Syiah sendiri dikatakan keluar dari Islam, diantaranya kelompok Syiah Ghullat, yang meyakini bahwa Saidina Ali bin Abithalib sebagai penjelmaan Allah di muka bumi. Ada juga kelompok Syiah yang menganggap bahwa malaikat Jibril salah menurunkan wahyu, seharusnya kepada Ali ternyata turun kepada Rasulullah saw. Beberapa lagi kelompok Syiah sesat sudah punah. Kelompok tersebut bahkan menurut Syiah Imamiah dan Syiah Zaidiyah, adalah najis. Dianjurkan tidak membangun hubungan bisnis dengan mereka.
Oleh karena itu,. Hati-hati mengklaim sesat, sebab merujuk kriteria sesat oleh MUI, poin 10, mengkafirkan sesama muslim juga sesat. Islam mengajarkan untuk saling hormat-menghormati dan bersatu dalam kalimat laa ilaha illallah muhammadurrasulullah, sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah saudara..

“Wa Allahu a'lam bissawab"
Rahbar: Kondisi Saat Ini Mirip Perang Badr dan Khaibar, Bukan Syi’ib Abu Thalib

Orang-orang licik yang berprediksi buruk menduga bahwa Iran saat ini berada dalam kondisi yang mirip ketika peristiwa Syi'ib Abu Thalib terjadi. Padahal kondisi yang ada saat ini lebih mirip dengan kondisi Perang Badr dan Khaibar.

Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Senin (9/1) pagi dalam pertemuan dengan ribuan ulama, rohaniawan dan berbagai lapisan masyarakat Qom menyebut kota Qom sebagai pembuka sejarah baru dunia. Beliau menilai keteguhan para pejabat negara dalam memegang prinsip dan partisipasi rakjyat secara sadar di tengah medan sebagai dua faktor penting yang menggagalkan semua konspirasi musuh dan semakin memperkuat pemerintahan Islam ini.

Dalam pertemuan yang digelar untuk mengenang kebangkitan warga kota Qom pada tanggal 19 Dey 1356 HS (9 Januari 1978) melawan rezim despotik, Pahlevi, Rahbar mengatakan, kebangkitan rakyat Qom ibarat percikan yang memantik gelora di tengah kondisi yang mencekik zaman rezim Syah.

"Kebangkitan ini disusul dengan kebangkitan-kebangkitan lain yang silih bergani dengan menggunakan momentum peringatan empat puluh hari setiap peristiwa. Kebangkitan 19 Dey adalah pembuka jalan bagi kemenangan revolusi Islam, resistensi bangsa Iran, runtuhnya wibawa keropos Amerika dan Rezim Zionis, keteladanan bangsa Iran, serta lahirnya gerakan kebangkitan Islam dan rangkaian peristiwa penting dan menentukan di kawasan," kata beliau.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyinggung dua hal yaitu kesabaran dan kearifan sebagai unsur penting yang membantu bangsa Iran meraih berbagai keberhasilannya. "Revolusi Islam berhasil melestarikan dua unsur ini di tengah bangsa Iran," imbuh beliau.

Beliau menyeru untuk memperkuat dua unsur ini dalam menghadapi arogansi dan ambisi kubu kekafiran dan istikbar. Menurut beliau, kegigihan para pejabat pemerintahan Islam dalam mempertahankan prinsip dan partisipasi rakyat secara aktif di tengah medan adalah dua faktor penting yang menggagalkan semua konspirasi dan tipudaya musuh.

Ayatollah al-Udzma Khamenei menjelaskan upaya luas dan besar-besaran yang dilakukan kubu istikbar pimpinan AS dan Zionis untuk melemahkan dua faktor tadi, seraya mengatakan, "Apapun yang mereka lakukan, dua faktor ini tetap ada dan dengan izin Allah akan selalu ada."

Beliau juga menyinggung berbagai cara yang dilakukan kubu arogansi untuk menggoyahkan keteguhan para pejabat pemerintahan Islam dan menebar pesimisme di tengah rakyat.

"Para petinggi Barat berulang kali menyatakan bahwa sanksi dan tekanan terhadap Iran sengaja dibuat untuk mengeluarkan rakyat dari medan dan memaksa para pejabat pemerintahan Islam di Iran untuk meninjau ulang prinsip yang mereka pegangi. Tapi apa yang dilakukan Barat tidak akan pernah membuahkan hasil. Sebab, orang-orang licik yang berprediksi buruk itu menduga bahwa Iran saat ini berada dalam kondisi yang mirip ketika peristiwa Syi'ib Abu Thalib terjadi. Padahal kondisi yang ada saat ini lebih mirip dengan kondisi Perang Badr dan Khaibar," tegas beliau.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menandaskan, "Ketika rakyat Iran, dengan membanggakan, sukses meraih banyak prestasi sementara prestasi-prestasi lainnya sudah nampak di depan mata, kubu arogansi menakut-nakuti rakyat dan para pejabat Iran lewat sanksi dengan maksud untuk mengguncang mental mereka atau menjauhkan rakyat dari medan. Padahal, rakyat Iran dengan arif telah memilih jalannya yang penuh kebanggaan ini dan untuknya, bangsa ini telah banyak berjuang dan mempersembahkan darah orang-orang yang paling mereka kasihi."

Beliau menegaskan bahwa laju perjalanan bangsa Iran menuju puncak sukses tak akan pernah berhenti. "Upaya merusak tekad dan semangat rakyat dan pejabat pemerintahan Islam dilakukan musuh justeru ketika kekuatan dan kemampuan Republik Islam saat ini tidak bisa dibandingkan dengan kondisi 20 atau 30 tahun yang lalu, sementara kedigdayaan luar kubu arogansi sudah jauh berbeda dengan kondisi masa lalu dan terus melemah," kata beliau menambahkan.

Seraya mengangkat masalah pemilihan umum parlemen yang tak lama lagi akan digelar di Iran, Rahbar membeberkan skenario musuh yang sejak lama sudah menyiapkan anasirnya di dalam negeri untuk meminimalkan partisipasi rakyat dalam ajang pemilihan anggota legislatif. "Tapi berkat inayah Allah, partisipasi rakyat pada pemilu ini akan membuat musuh gigit jari," tegas beliau.

Lebih lanjut beliau mengimbau semua pihak untuk ikut menyukseskan jalannya pemilu. Menurut Rahbar, dalam setiap pemilu ketidakpuasan sebagian kalangan adalah fenomena yang wajar terjadi. "Dalam kondisi seperti itu, sudah ada undang-undang yang mengaturnya," imbuh beliau.

Ayatollah al-Udzma Khamenei mengingatkan bahwa pemilu legislatif adalah momen yang sangat penting dan menentukan bagi bangsa-bangsa Muslim. "Karena itulah, kubu arogansi seperti Amerika, Inggris, Zionis dan lainnya berusaha keras untuk merusak pemilu ini dengan tujuan menebar kekecewaan di tengah rakyat," tandas beliau.

Beliau mengimbau para calon legislatif untuk mengedepankan niat mengabdi kepada rakyat dan negara bukan untuk meraih kepentingan pribadi atau tujuan-tujuan buruk lainnya, bersaing secara sehat, dan tidak menggunakan dana negara untuk kampanye. Kepada masyarakat umum, beliau menyeru untuk selektif dalam memilih anggota parlemen. Imbauan lainnya beliau ditujukan kepada badan penyelenggara pemilu dan pengawas untuk menjaga suara rakyat sebagai amanat yang ada di tangan mereka.


Teror Wahabi di Hari Arbain

 Hampir 150 orang Terbunuh dan Cedera di Pakistan

Mereka dibunuh saat melakukan shalat Dhuhur berjama'ah...


Hampir 150 orang Terbunuh dan Cedera di Pakistan

Menurut
Kantor Berita ABNA, Wilayah Punjab, Pakistan digegerkan dengan ledakan bom di
tengah-tengah pengikut mazhab Syiah yang sedang menunaikan solat Dhuhur di
Husainiyah Darbar Husain pada hari Arba'in. Kejadian dilaporkan terjadi di kota
Khanpur, Rahim Yar Khan pada hari Ahad lalu.


Menurut
sumber, kelompok teroris Wahabi Lashkar-e-Jhangvi mengaku bertanggungjawab atas
ledakan bom tersebut. Sebuah sumber mengatakan, kelompok Wahabi tersebut telah
memperingati warga Syiah untuk tidak memperingati Arbain. Sebab mereka tidak
akan segan-segan melakukan pembunuhan massal jika warga Syiah masih juga
mengadakan peringatan Arbain yang menurut mereka adalah perbuatan bid'ah dan
terlarang dalam Islam.

Umat Islam di Islamabad, Rawalpindi dan Lahore mengadakan demonstrasi mengutuk
serangan tersebut pada hari yang sama.




























Arbain Huseini, Moment Kesadaran Pecinta Keadilan
Rabu, 2012 Januari 18 08:57


Di riwayat disebutkan, empat puluh hari setelah peristiwa tragis di Padang Karbala (Asyura), rombongan keluarga dan sahabat Imam Husein yang masih tersisa dalam perjalanan ke Madinah dari Syam. Dalam perjalanan ini mereka singgah ke Karbala. Imam Ali Zainal Abidin as dan Sayidah Zainab, adik Imam Husein beserta rombongan menggelar acara azadari (peringatan duka) atas syahidnya penghulu pemuda surga.

Disebutkan pula, Jabir bin Abdillah Ansari, sahabat besar Rasulullah pada hari itu juga berziarah di pusara Imam Husein dan bergabung dengan keluarga Nabi dalam acara Arbain Huseini. Hari itu, kenangan akan perjuangan para ksatria Bani Hasyim dan sahabat setia Imam Husein dalam membela cucu Nabi dan misi kebangkitan Asyura kembali terkuak. Para peserta arbain Huseini di Padang Karbala benar-benar tenggelam dalam kesedihan dan seraya melantunkan bait-bait syair.

Karavan keluarga Imam Husein beserta sahabatnya ini tinggal di Karbala selama tiga hari. Setelah menggelar acara azadari selama tiga hari dan mengenang para syuhada Karbala, akhirnya mereka melanjutkan perjalanannya ke Madinah.

Karbala adalah budaya keimanan dan pengorbanan serta Asyura adalah sejarah kepahlawanan, cinta dan kebenaran. Di sepanjang sejarah kebenaran belum pernah muncul secara agung seperti saat tragedi Karbala. Tak diragukan lagi spirit perjuangan Imam Husein ibarat mercusuar yang menyelamatkan kita dari jalan kesesatan. Rasulullah Saw bersabda, "Husein adalah cahaya petunjuk dan kapal penyelamat." Imam Husein adalah reformis besar sepanjang sejarah dan melandasi kebangkitannya dengan slogan perang terhadap penyimpangan agama. Ini adalah pembawaan sang reformis yang berusaha menyelamatkan masyarakat dari jalan menyimpang.

Imam Husein sangat menderita akibat kebodohan dan kesesatan umat Islam. Oleh karena itu, beliau berusaha keras menyadarkan umatnya. Kesadaran umat Islam dapat disebut sebagai dampak penting dari kebangkitan Asyura. Salah satu strategi pemimpin zalim adalah pembodohan masyarakat dan membuat mereka terlena, karena dengan strategi ini penguasa zalim dapat melanjutkan pemerintahannya. Sebuah pemerintahan zalim dan rusak tidak akan dapat bertahan dengan strategi kekerasan. Oleh karena itu, para penguasa zalim memanfaatkan kebijakan mengubah keyakinan dan pandangan rakyat demi menjamin kursi kekuasaannya.

Bani Umayyah dengan strategi ini berkuasa atas umat Islam dan berusaha menyelewengkan ajaran suci Rasulullah dan menyimpangkan ajaran agama demi kepentingan mereka. Dalam kondisi sensitif ini, hilangnya makrifat dan pengetahuan di tengah masyarakat maka kesesatan serta penyimpangan adalah hal yang pasti. Ketika dalam agama makrifat dan pengetahuan juga sirna maka banyak ajaran agama baik di bidang politik dan sosial mengalami penyimpangan. Kondisi ini ditambah dengan maraknya ulama yang menjadi antek pemerintah zalim dan andil dalam menyebarkan kesesatan di tengah umat.

Rasulullah Saw ketika masih hidup pernah memperingatkan kondisi seperti ini. Beliau bersabda, "Di antara kalian akan muncul kelompok yang kalian menilai shalat, puasa serta amal ibadah mereka tidak sepadan dengan perbuatan kalian. Mereka membaca al-Quran, namun bacaan tersebut tidak melampaui tenggorokan mereka. Kelompok ini telah keluar dari agama seperti panah yang melesat dari busurnya." Nabi menyebut kelompok ini sebagai orang-orang yang menyimpang pemahamannya, sempit pandangannya dan keras kepala.

Imam Husein yang menyadari bahayanya kekuatan-kekuatan zalim yang diluarnya tampak alim, mulai menyadarkan umatnya. Beliau berusaha menciptakan gelombang kesadaran agama, sosial dan politik di tengah masyarakat Islam. Imam Husein saat mensifati kelompok penipu ini mengatakan," Agama hanya permainan lidah mereka. Mereka menjual agamanya demi kepentingan duniawi. Oleh karena itu, orang beriman sejati yang lulus cobaan sangat sedikit."

Bani Umayyah menjadikan agama sebagai alat politik kepentingan mereka dan mereka berusaha mengubah ajaran suci agama dan menyebarkannya di tengah-tengah umat. Imam Husein yang memahami strategi busuk ini bangkit melawan penguasa dan mulai memberi pencerahan sosial dan politik kepada umat. Beliau juga memperingatkan bahaya yang mengancam nilai-nilai suci ajaran Islam serta merebaknya kesesatan.

Imam Husein menyebut bahaya utama bagi umat Islam adalah penguasa zalim dan gila dunia. Dari sini beliau menentang keras pengangkatan Yazid bin Muawiyah sebagai khalifah umat Islam. Beliau menekankan pengangkatan seorang pemimpin saleh dan bertakwa. Oleh karena itulah Imam Husein menyebut kebangkitannya sebagai upaya untuk menyebarkan kebenaran dan melarang kemungkaran serta memperbaiki kondisi umat Islam. Pencerahan Imam Husein dan kesyahidannya ibarat petir yang menyambar dan membangkitkan kesadaran sejumlah umat Islam.

Ibnu Khaldun, sejarawan besar Islam terkait dampak kebangkitan Asyura menulis, "Gelombang anti pemerintahan Bani Umayyah dan antek-anteknya mulai bermunculan. Sejumlah umat Islam menyesal tidak membantu cucu Rasulullah dan secara perlahan kesadaran menyebar ke seluruh penjuru wilayah Islam. Di sinilah peluang kebangkitan Mukhtar terbuka lebar."

Peran Sayidah Zainab dan Imam Sajjad as dalam menyebarkan pesan Asyura juga tidak boleh dilupakan, karena peran ini sangat signifikan. Pidato keturunan Rasulullah ini di hari-hari pertama pasca Asyura baik di Kufah dan Syam menjadi percikan pertama kesadaran umat Islam. Upaya keduanya berhasil menggoncangkan pemerintahan Bani Umayyah dan memperjelas kebenaran misi perjuangan Imam Husein.

Kebangkitan Imam Husein memiliki banyak dimensi baik di bidang sosial maupun politik. Dampak ini tidak terbatas oleh waktu dan tempat. Setelah peristiwa Asyura, pesan kebangkitan Imam Husein masih terus memperlihatkan pengaruhnya. Hal ini disebabkan kebangkitan Asyura selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan. Setiap fase perjuangan Imam Husein senantiasa mengedepankan nilai-nilai luhur seperti tauhid, keadilan dan anti kezaliman. Dari sisi spirit dan kesempurnaan nilai-nilai kemanusiaan, perjuangan Imam Husein tiada bandingannya. Pengorbanan, keimanan dan makrifat membuktikan misi agung kebangkitan Imam Husein.

Kebangkitan Asyura adalah manifestasi peperangan antara ideologi agama dan ideologi duniawi. Dari sini dapat dipahami bahwa kebangkitan Asyura yang berasaskan agama senantiasa abadi, berpengaruh dan menjadi inspirasi bagi setiap insan di bumi. Hal ini dapat dibuktikan sepanjang sejarah. Setiap kebangkitan yang mengambil contoh dari asas kebangkitan Imam Husein saat ini pasti memberikan hasil yang memuaskan dan berhasil menolong rakyat tertindas. Contoh nyata adalah Mahatma Gandhi, pejuang India. Ia mencontoh perjuangan Imam Husein dalam membebaskan rakyat India dari penindasan Inggris.

Revolusi Islam Iran adalah contoh lain dari berkah kebangkitan Imam Husein. Revolusi Islam Iran terbentuk dari nilai-nilai dan ajaran Asyura serta berhasil menumbangkan diktator Pahlevi. Hingga kini revolusi Iran tetap tegar dan melanjutkan misinya menentang kekuasaan zalim.

Asyura tak lebih hanya satu hari, namun pengaruhnya kekal hingga saat ini. Hati-hati suci terpengaruh oleh perjuangan Imam Husein. Kebangkitan Imam Husein sejak tahun 61 hijriah hingga kini ibarat mata air yang jernih dan menjadi tujuan para pencari kebenaran dan keadilan. Kebangkitan ini juga menjadi inspirasi bagi perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran di seluruh dunia. Ajaran Asyura tetap abadi sepanjang sejarah dan menjadi panutan segenap umat manusia pecinta keadilan dan penentang kezaliman. (IRIB Indonesia)


BENANG MERAH SUNNI DAN SYI'AH
( WARGA BANUA BANJAR GIN "BAKUCIAK" )
Radar Banjarmasin-OPINI- hal.3 edisi selasa, 17 Januari 2012

OLEH: Ahmad Barjie B
Tulisan saya disebuah media (Banjarmasin Post) edisi Kamis 5 Januari  2012 berjudul "Syi'ah dan Sunni Saudara Kandung" mendapat respon cukup positif dari sebagian masyarakat, khususnya kalangan Syi'ah dan Majelis Ahlulbait didaerah ini. Mereka minta izin memotokopi untuk disebarkan kepada beberapa kalangan, termasuk pada Peringatan Arbain di Gedung Jeddah Embarkasi Haji Banjarbaru, Sabtu, 14 Januari.
Peringatan Arbain ini dilaksanakan oleh Majelis Ahlulbait daerah ini dalam rangka memperingati 40 hari wafatnya Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah saw yang tewas sebagai syahid di Karbala,Irak, setelah di bantai dengan sadis oleh pasukan Yajid bin Muawiyah di bawah pimpinan panglima Ubaidilah bin Ziad. Bilangan 40 hari mereka hitung sejak hari Asyura 10 Muharram, sebab peristiwa terbunuhnya Husein itu terjadi tanggal 10 Muharram 61 H, sekitar 20 tahun setelah terbunuhnya Khalifah keempat Khulafa al-rasyidun Ali bin Abi Thalib.
Saya berhadir dalam acara tersebut untuk menghormati undangan yang disampaikan oleh panitia. Salah seorang panitia dari Banjarbaru bersusah-susah datang malam hari ke alamat saya di Banjarmasin guna menyampaikan undangan. Sesuai dengan amanatnya saya boleh mengajak orang lain meskipun tidak ada undangan tertulis. 
Setelah mengajak sejumlah orang, banyak yang merasa tertarik dan mengaku akan hadir. Tetapi menjelang berangkat, ada yang membatalkan dengan alasan, kegiatan ini dilaksanakan oleh kelompok Syiah. Ada pula teman dari Banjarmasin yang berhasil saya ajak hingga ketempat acara, tetapi begitu acara dimulai ia memilih pulang. Sambil bergurau ia beralasan tidak mau kalau-kalau disorat kamera, hingga nanti ada orang dikampungnya yang melihat dan mengira ia bagian dari muslim Syiah.
Sebenarnya acara ini sifatnya terbuka bagi siapa saja. hal ini tampak dari sambutan panitia pelaksana. Mereka menyebutkan Walikota Banjarbaru atau yang mewakilinya,          
Ketua DPRD Banjarbaru atau yang mewakilinya, Kepala Kementrian Agama Banjarbaru atau yang mewakilinya, pengurus MUI, NU, Muhammadiyah, HMI, PMII dan sebagainya. Tetapi kalangan eksternal yang mereka undang, hormati dan sebutkan itu tidak tampak kelihatan, sehingga nyaris kegiatan yang cukup besar ini hanya dihadiri oleh kalangan internal. Padahal sekiranya acara tersebut diikuti oleh peserta yang heterogen tentu positif dan mencerahkan.  
Melihat keengganan dan ketidakhadiran sejumlah kalangan tersebut, saya mengambil kesan bahwa umumnya masyarakat muslim di daerah kita ini belum memiliki semangat dialogis dan keterbukaan yang memadai. Semangat kerukunan dan Ukhuwah Islamiah terhadap suatu kelompok dan aliran agama yang relatif berbeda dalam aspek-aspek tertentu, belum menonjol. Kesiapan untuk berbeda dalam memahami ajaran agama belum begitu terbangun. Keadaan begini kurang kondusif dalam menciptakan kerukunan dan soliditas umat, dan bila di teruskan dikhawatirkan akan mudah menimbulkan kesalah pahaman dan perpecahan.
Orang mudah melakukan klaim kebenaran dan atau memvonis sesuatu sebelum mengetahui lebih jauh. Orang cenderung menggunakan pendapatnya pribadi atau kelompoknya saja tanpa melakukan urun rembug dan cross check dengan pendapat lain. Padahal MUI, NU, dan Muhammadiyah sudah tegas menyatakan bahwa Syiah bukan aliran sesat dan ia masih dalam rumpun islam yang diakui hak dan keberadaannya ditengah komunitas muslim lainnya. Banyak ulama menyatakan Syiah merupakan mazhab kelima setelah Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali. Kalau kita benar-benar mengikuti para ulama dan organisasi Islam yang kita rujuki, mestinya keengganan itu tidak terjadi.

Kerangka normatif

Saya mengikuti acara itu dari a sampai z. Acara di mulai dengan membaca surah Yasin, dilanjutkan tahlil dan doa arwah dan doa haul seperti kebanyakan dilaksanakan oleh kalangan muslim Sunni yang melaksanakannya. Di dalam doa disertakan doa memohon keselamatan untuk Sayyidina Husein dan keluarganya yang tewas di Karbala. Pengatur acara menyelingi mata acara dengan menekankan kecintaan kepada Ahlul Bait dan menghormati pengorbanan mereka. Setelah membaca ayat-ayat suci Al-quran, acara di isi ceramah oleh Habib Thoha al-Musawa dan Habib Ahmad Baraqbah.
Diantara isi ceramah adalah perlunya menghayati perjuangan Imam Husein bin Ali beserta keutamaan dan sifat-sifat mulia cucu Rasulullah tersebut. Dianjurkan, kalau selama ini masyarakat Islam di Kalsel sering mengadakan pembacaan manakib Syekh Abdul Qadir Jaelani dan Syekh Muhammad Samman al-Madani, alangkah baiknya juga jika diadakan pembacaan manakib Sayyidina Husein bin Ali atau Ahlul Bait  yang lain seperti Fatimah al-Zahra putri Rasulullah, Zainab bin Ali, dll, sebab mereka lebih dekat dengan Rasulullah saw dan menjadi anak cucu kesayangan beliau.
Dalam ceramah tersebut juga diceritakan kronologis terbunuhnya Husein yang sangat mengenaskan. Keluarga Husein yang hanya berjumlah 40 orang dibantai oleh tentara Yajid yang berjumlah 35 ribu orang. Kepala beliau dipenggal dan dilecehkan, anak-anak dan sedikit wanita yang dibiarkan hidup dirantai dan diarak dalam perjalanan jauh menuju kota Damaskus Syiria sambil dihinakan. Karena itu makam Husein ada dua, satu makam kepalanya dan satu makam tubuhnya.
Mengenang peristiwa ini penceramah dan sebagian hadirin menangis. Tetapi histeria hadirin masih terkendali, tidak seperti muslim Syiah Irak ataupun Iran yang meratapi kematian Husein sambil memukul dan melukai tubuhnya hingga berdarah-darah. Bahkan boleh jadi tangisan peserta ESQ lebih keras dari jamaah arbain ini. kesedihan mereka wajar karena tragedi itu nyata adanya. Kita semua patut bersedih dan menyesal mengapa peristiwa itu terjadi dan menjadi noda hitam dalam sejarah Islam.
Acara yang dilatari beberapa spanduk yang menggambarkan peristiwa tersebut dan diselingi pembacaan puisi dan shalawat kepada Nabi dan keluarga tersebut, diakhiri dengan prosesi "Ziarah" Seluruh peserta diminta berdiri menghadap kiblat. Di mimbar  kehormatan dibentangkan kembang berantai lalu sama-sama membaca shalawat dan doa untuk Husein dan Ahlul Bait lainnya, doa untuk orang tua/keluarga kita sendiri serta untuk muslimin dan muslimat semuanya.

Soal penafsiran 

Melihat materi acara, tampak kegiatan arbain masih dalam koridor normatif, bahkan relatif sama dengan yang dilakukan oleh sebagian muslim Sunni yang mentradisikan peringatan haul dan doa-doa untuk arwah orang tua dan para ulama yang di anggap berjasa dan memiliki karomah.
Bedanya tampak dari aplikasi keberagaman dan segi penafsiran. Hadis yang mereka gunakan tentang keutamaan anak-cucu rosulullah dikalangan Sunni tidak terlalu di tonjolkan, karena Sunni mengaggap semua sahabat dekat Nabi memiliki keutamaan, termasuk di dalamnya Ali bin Abi Thalib. Mereka juga menonjolkan hadis dimana Nabi  mengatakan bahwa keluarga Ahlul Bait adalah perahu keselamatan, siapa yang mencintai Ahlul Bait akan bersama Nabi di dalam surga dan siapa yang membencinya sama artinya dengan membenci Nabi sendiri.
Mereka memang sangat menghormati Ali ra, tanpa mengabaikan atau menyalahkan sahabat yang lain. Mereka cenderung mengaggap Imam Ali dan keturunannya (Imam 12) tergolong ma'sum dengan bersandar kepada QS al-Ahzab ayat 33. Selain sandaran dalil naqli juga karena kepribadian para Ahlul Bait itu sangat terpuji dan setia mempertahankan Islam dengan jiwa raganya.
Jika kita kaji surah al-Ahjab ayat 33 trb, memang di sebutkan Allah menghendaki Ahlul Bait itu bersih sebersih-bersihnya (yuthahhirakum tathhira). Hanya saja dalam Tafsir Jalalain, disebutkan maksud Ahlul Bait disini adalah para istri Nabi, yang oleh Allah diperintahkan agar tidak keluar rumah dan tidak menampakkan perhiasannya (tabarruj) seperti wanita jahiliyah dahulu. Dalam Al-Quran dan terjemahnya terbitan kementrian Agama, Ahlul Bait di artikan keluarga atau rumah tangga Nabi. Dalil ini bagi kalangan Syiah dijadikan sandaran bahwa Ahlul Bait yang lain juga bersih dari dosa.
Melihat hal di atas, tampak bahwa perbedaan antara Sunni dengan Syiah hanya beda penafsiran terhadap sesuatu nash.(Re-write by : team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/KNY/MFF/AR/R/19/01/2012)

























2 comments to "Wahabi is the Best : Iran berdusta..., Arab Saudi JUJUR... !!!!! : VOA (Voice of America) Islam + Zionis cs yg berselubung agama kembali mau adu domba Sunni dan Syi'ah dan menangkan Zionis cs + Wahabi pro Zionis...(WARGA BANUA BANJAR "BAKUCIAK")"

  1. Anonymous says:

    Wahabbi is the Best..?? Arab Saudi Jujur..??

    Hahaha... Memang Wahabbi tuh "The Best" tetapi "Bapak Pembelit", karna dia keturunan saka-baka Yahudi Dajjal Al-Masikh yg "Paling Licik".. Terdirinya Kingdom Saudi setelah Dajjal merampok Semenanjong Arab Al-Jazeera dari As-Syariff, dengan bantuan dan percaturan licik dari konspirasi Yahudi dan Gereja Vatican City....

  2. Unknown says:

    wahabi berpesta sex bersama benyamin netanyahu di istana raja saudi .juga komandan isis diundang...

Leave a comment