|
Saksi Mata Memberikan Kesaksian:
Mereka Dibunuh Secara Sadis karena Mereka Syiah
Menurut Kantor Berita ABNA, saksi mata dalam peristiwa pembunuhan Syiah di Chilas Pakistan tampil dalam sidang pengadilan untuk memberikan kesaksiannya. Saksi mata yang bernama Ali Reza tersebut menyatakan, "Pada awalnya bus dilempari batu berkali-kali oleh beberapa militan bersenjata. Perempuan dan anak-anak mulai menjerit ketakutan.
Setelah itu setelah bus diminta berhenti, seorang demi seorang lelaki di paksa keluar untuk diperiksa kartu pengenal masing-masing. Kelompok bersenjata tersebut sembari berteriak 'Syiah Kafir', para penumpang bus ditembak di hadapan anak dan isteri mereka."
""Ketika saya keluar, saya mengambil seorang balita 4 tahun dari seorang ibu dan berpura-pura berada dalam perjalanan tanpa kartu pengenal.
"Mereka memeriksa saya dan tidak bisa membuktikan sawa Syiah. Saya dilepaskan bersama seorang ibu dan anaknya. Saya saksikan seorang perempuan memegang tangan salah seorang lelaki yang ditembak di hadapannya. Banyak lelaki telah dibunuh di hadapan kami dengan batu. Salah seorang penumpang dari bus diseret keluar dan dipukuli oleh sepuluh orang dengan kayu, batu dan pisau. Dia menjerit-jerit menyebut Allah dan Imam Husain yang kemudian tewas setelah dihempas batu besar ke wajahnya oleh salah seorang diantara militan tersebut. Saya lihat beberapa mayat diseret dan dilempar ke sungai Indus." Lanjutnya lagi. "
"Terakhir saya melihat seorang lagi diseret ke sungai oleh seorang yang bersenjata api, namun setelah itu saya tidak tahu apa-apa lagi."
Kode: 308315 | Tanggal: 2012/04/13 - 08:10 | Sumber: www.abna.ir |
Arab Saudi:
5 Tahun Penjara buat Usulan Rekontruksi Masjidil Haram
|
Menurut Kantor Berita ABNA, pengadilan di Riyadh Arab Saudi menjatuhkan hukuman 5 tahun penjar, denda 100.000 riyal Saudi dan pelarangan 5 tahun ke luar negeri pasca penahanan kepada Syaikh Yusuf al Ahmad karena telah mengusulkan perombakan Masjidil Haram dan membangunnya kembali dengan memisahkan tempat tawaf untuk laki-laki dan perempuan.
Selain itu Syaikh Yusuf al Ahmad mendapat tuduhan memiliki jaringan kerja sama dengan kelompok teroris internasional termasuk menjadi donator kelompok al Qaidah.
Selain itu Syaikh Yusuf al Ahmad mendapat tuduhan memiliki jaringan kerja sama dengan kelompok teroris internasional termasuk menjadi donator kelompok al Qaidah.
Tanggal: 2012/04/10 - 06:40 | Sumber: www.abna.ir |
Pakistan:
Allamah Naqawi: Pakistan Berubah Menjadi Negara Pembunuh
|
Menurut Kantor Berita ABNA, pengendara sepeda motor dengan bersenjata api menembakkan peluru tajam yang diarahkan kepada keramaian warga Syiah yang sedang melakukan aktivitasnya di sekitaran pasar kota Queeta Pakistan. Serangan tersebut menewaskan enam orang seketika dan dua orang lainnya terluka dan segera dilarikan ke rumah sakit untum mendapatkan pertolongan medis.
Serangan yang terjadi senin (9/4) sekitar pukul 20.00 waktu setempat tersebut merenggut nyawa Qurban Ali, Muhammad Husain, Muhammad Dhiya, Nadir Ali, Sa'id Ahmad dan Syubair, sementara Yunus Ausad Ali dan Lulu Musa yang terluka dalam peristiwa tersebut masih sementara mendapatkan perawatan.
Menurut laporan dari wartawan ABNA di Pakistan, sesaat setelah kejadian tersebut pihak kepolisian segara mengamankan lokasi kejadian, dan sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas penyerangan tersebut. Namun warga yang menjadi saksi atas kejadian tersebut berkeyakinan kelompok teroris Sepah Sahabeh berada di balik penyerangan tersebut dengan melihat modus operandi yang mereka biasa lakukan. Warga Queeta memenuhi areal Rumah Sakit dan menuntut kepolisian segera menyelidiki kasus tersebut dan menangkap pelakunya.
Wartawan ABNA juga melaporkan pernyataan saksi mata yang menyebutkan pelaku penembakan sempat meneriakkan, "Syiah Kafir" sebelum menembaki warga yang sedang berkumpul dengan senjata api.
Allamah Naqawi: Pakistan Berubah Menjadi Negara Pembunuh
Sayyid Fadhl Abbas Naqawi dalam pernyataannya menyebutkan diamnya pihak kepolisian dan pemerintah Pakistan dalam menyikapi aksi teror yang selama ini terjadi di Pakistan, justru menjadi pemicu semakin merebaknya aksi-aksi teror terhadap warga Syiah. Beliau menuntut pihak kepolisian agar menjalankan tugasnya menjamin keselamatan dan keamanan warganya.
"Kami (Syiah) tidak bermasalah dengan saudara-saudara kami Ahlus Sunnah, kami di Pakistan hidup berdampingan secara damai, namun pihak ketiga berusaha memperkeruh suasana dan menciptakan konflik dengan melakukan aksi-aksi teror yang telah menelan banyak korban jiwa." Ujarnya.
Serangan yang terjadi senin (9/4) sekitar pukul 20.00 waktu setempat tersebut merenggut nyawa Qurban Ali, Muhammad Husain, Muhammad Dhiya, Nadir Ali, Sa'id Ahmad dan Syubair, sementara Yunus Ausad Ali dan Lulu Musa yang terluka dalam peristiwa tersebut masih sementara mendapatkan perawatan.
Menurut laporan dari wartawan ABNA di Pakistan, sesaat setelah kejadian tersebut pihak kepolisian segara mengamankan lokasi kejadian, dan sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas penyerangan tersebut. Namun warga yang menjadi saksi atas kejadian tersebut berkeyakinan kelompok teroris Sepah Sahabeh berada di balik penyerangan tersebut dengan melihat modus operandi yang mereka biasa lakukan. Warga Queeta memenuhi areal Rumah Sakit dan menuntut kepolisian segera menyelidiki kasus tersebut dan menangkap pelakunya.
Wartawan ABNA juga melaporkan pernyataan saksi mata yang menyebutkan pelaku penembakan sempat meneriakkan, "Syiah Kafir" sebelum menembaki warga yang sedang berkumpul dengan senjata api.
Allamah Naqawi: Pakistan Berubah Menjadi Negara Pembunuh
Sayyid Fadhl Abbas Naqawi dalam pernyataannya menyebutkan diamnya pihak kepolisian dan pemerintah Pakistan dalam menyikapi aksi teror yang selama ini terjadi di Pakistan, justru menjadi pemicu semakin merebaknya aksi-aksi teror terhadap warga Syiah. Beliau menuntut pihak kepolisian agar menjalankan tugasnya menjamin keselamatan dan keamanan warganya.
"Kami (Syiah) tidak bermasalah dengan saudara-saudara kami Ahlus Sunnah, kami di Pakistan hidup berdampingan secara damai, namun pihak ketiga berusaha memperkeruh suasana dan menciptakan konflik dengan melakukan aksi-aksi teror yang telah menelan banyak korban jiwa." Ujarnya.
Tanggal: 2012/04/13 - 06:15 | Sumber: www.abna.ir |
Pakistan:
Dua Lagi Warga Syiah Dibunuh, Polisi Pakistan Tetap Bungkam
|
Menurut Kantor Berita ABNA, meskipun aksi terorisme semakin membabi buta dan telah menelan banyak korban dari warga Syiah, pemerintah Pakistan masih juga terkesan berdiam diri. Kamis (12/4) sekelompok teroris yang menamakan diri Sepah-e-Sahaba membunuh dua warga Syiah di Qandahari, jalan Fatima Jinah, Quetta, Pakistan. Selain menewaskan dua warga sipil tersebut, juga menyebabkan seorang warga laki mengalami luka serius dan segera dilarikan ke rumah sakit, sampai berita ini diturunkan kondisinya masih kritis.
Berita terbaru dari wartawan ABNA di Pakistan, jenazah Zafar Ali yang diculik bulan lalu telah ditemukan dan pada jenazahnya terlihat bekas-bekas siksaan, diduga berat ia telah mengalami penyiksaan berat sebelum dibunuh. Beliau dikatakan sedang dalam perjalanan kembali dari berziarah ke Iran dan kemudian diculik di wilayah Ramak. Jenazahnya kemudian ditemukan penduduk Baharpur, Dire Islamil Khan, sebulan kemudian.
Sejak beberapa bulan terakhir kelompok teroris Wahabi Sepah-e-Sahaba telah meningkatkan pembunuhan Syiah di berbagai wilayah, di Pakistan. Ketiadaan respon pihak berwajib Pakistan untuk menanggulangi masalah tersebut, sejak beberapa hari sebelumnya, warga Syiah Pakistan menjalankan aksi unjuk raya besar-besaran menuntut pemerintah Pakistan lebih melindungi keselamatan dan keamanan warganya.
Berita terbaru dari wartawan ABNA di Pakistan, jenazah Zafar Ali yang diculik bulan lalu telah ditemukan dan pada jenazahnya terlihat bekas-bekas siksaan, diduga berat ia telah mengalami penyiksaan berat sebelum dibunuh. Beliau dikatakan sedang dalam perjalanan kembali dari berziarah ke Iran dan kemudian diculik di wilayah Ramak. Jenazahnya kemudian ditemukan penduduk Baharpur, Dire Islamil Khan, sebulan kemudian.
Sejak beberapa bulan terakhir kelompok teroris Wahabi Sepah-e-Sahaba telah meningkatkan pembunuhan Syiah di berbagai wilayah, di Pakistan. Ketiadaan respon pihak berwajib Pakistan untuk menanggulangi masalah tersebut, sejak beberapa hari sebelumnya, warga Syiah Pakistan menjalankan aksi unjuk raya besar-besaran menuntut pemerintah Pakistan lebih melindungi keselamatan dan keamanan warganya.
Tanggal: 2012/04/13 - 06:29 | Sumber: www.abna.ir |
Aktivis HAM Pakistan:
Pembiaran atas Kekerasan di Pakistan, Bukti Negara Tidak Becus
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Zahra Yusuf, ketua komnas HAM Pakistan berkenaan dengan semakin meningkatnya aksi kekerasan yang telah menelan banyak korban jiwa di berbagai penjuru kota Pakistan mengatakan, "Beberapa tersangka pelaku dalam berbagai peristiwa yang menewaskan sejumlah warga Syiah diputuskan tidak bersalah oleh pengadilan, dengan dalih kesaksian saksi mata kurang begitu menyakinkan dan kurangnya bukti yang bisa menjerat tersangka."Aktivis HAM tersebut mengecam keputusan pengadilan tersebut, "Di Negara ini, telah masyhur uang bisa membebaskan tersangka dari jeratan hukum. Mereka (pelaku terorisme) dibebaskan begitu saja, sementara tidak sedikit warga yang hanya menjadi pelaku pada masalah pidana ringan namun mendekam di penjara selama bertahun-tahun itupun dengan bukti-bukti yang kurang menyakinkan."
Ia kemudian menlanjutkan, "Akibat tidak adanya jaminan dari pihak kepolisian Pakistan atas keamanan dan keselamatan warga, membuat warga menjadi diliputi kecemasan, mereka menjadi khawatir keluar rumah dan menjadi korban kebiadaban kelompok teroris selanjutnya."
"Tidak ada keraguan lagi, pelaku aksi kekerasan tersebut adalah warga Afghanistan yang bermukim di Pakistan, mereka telah dididik secara militer oleh pasukan Taliban yang sengaja beroperasi di kawasan penduduk untuk meneror dan menakut-nakuti warga, sayangnya, pemerintah yang diam saja memicu mereka semakin berani dan brutal dalam menjalankan aksinya, bahkan di depan pihak keamanan sekalipun. Jika ini dibiarkan berlanjut terus menerus, kedaulatan negeri ini justru bisa terancam dan sangat berbahaya bagi masa depan Pakistan." Lanjutnya.
Aktivis HAM Pakistan tersebut kembali melanjutkan, "Insan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan penghargaan hak antar sesama akan melihat kejadian-kejadian ini membahayakan masa depan Negara, karenanya tidak bisa didiamkan begitu saja, melainkan harus ada penyikapan serius dari semua pihak untuk menghentikannya."
Diberitakan sepekan sebelumnya, kelompok teroris 'Sepah Sahabeh' menghentikan bus yang ditumpangi puluhan warga Syiah. Mereka meminta warga Syiah tersebut turun dari kendaraan dan melanjutkan dengan berjalan kaki. Baru beberapa langkah, warga Syiah tersebut diberondong peluru tajam dengan senjata api dari belakang. Kesemuanya tewas seketika. Tindakan biadab dan tidak manusiawi tersebut mendapat kecaman dari seluruh warga Syiah Pakistan.
Ia kemudian menlanjutkan, "Akibat tidak adanya jaminan dari pihak kepolisian Pakistan atas keamanan dan keselamatan warga, membuat warga menjadi diliputi kecemasan, mereka menjadi khawatir keluar rumah dan menjadi korban kebiadaban kelompok teroris selanjutnya."
"Tidak ada keraguan lagi, pelaku aksi kekerasan tersebut adalah warga Afghanistan yang bermukim di Pakistan, mereka telah dididik secara militer oleh pasukan Taliban yang sengaja beroperasi di kawasan penduduk untuk meneror dan menakut-nakuti warga, sayangnya, pemerintah yang diam saja memicu mereka semakin berani dan brutal dalam menjalankan aksinya, bahkan di depan pihak keamanan sekalipun. Jika ini dibiarkan berlanjut terus menerus, kedaulatan negeri ini justru bisa terancam dan sangat berbahaya bagi masa depan Pakistan." Lanjutnya.
Aktivis HAM Pakistan tersebut kembali melanjutkan, "Insan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan penghargaan hak antar sesama akan melihat kejadian-kejadian ini membahayakan masa depan Negara, karenanya tidak bisa didiamkan begitu saja, melainkan harus ada penyikapan serius dari semua pihak untuk menghentikannya."
Diberitakan sepekan sebelumnya, kelompok teroris 'Sepah Sahabeh' menghentikan bus yang ditumpangi puluhan warga Syiah. Mereka meminta warga Syiah tersebut turun dari kendaraan dan melanjutkan dengan berjalan kaki. Baru beberapa langkah, warga Syiah tersebut diberondong peluru tajam dengan senjata api dari belakang. Kesemuanya tewas seketika. Tindakan biadab dan tidak manusiawi tersebut mendapat kecaman dari seluruh warga Syiah Pakistan.
Tanggal: 2012/04/13 - 08:16 | Sumber: www.abna.ir |
Palestina:
Rezim Zionis Mengubah Pemakaman Islam menjadi Areal Parkir
|
Menurut Kantor Berita ABNA, rezim penjajah zionis memancing kemarahan umat Islam dengan megubah pemakaman muslim di Quds Palestina menjadi areal parkir kendaraan.
Mustafa Abu Zahra, petugas pemakaman muslim tersebut ketika diwawancarai menyatakan, "Kami sampai detik ini mengecam tindakan Israel ini, dan kami telah berkali-kali mengatakan bahwa mengubah pemakaman menjadi arel parkir kendaraan sangat tidak bisa ditolerir, hanya saja kami benar-benar tidak memiliki kekuatan apapun untuk mencegah."
"Pemuliaan terhadap jenazah kaum muslimin sama halnya ketika masih hidupnya, seandainya pemakaman yang dirubah menjadi areal parkir ini adalah pemakaman Yahudi ataupun Kristiani, pasti seluruh dunia akan mengecamnya dan menyebutnya tindakan biadab." Tegasnya.
Dinukil dari media setempat, rezim Zionis yang mendapat dukungan Negara-negara Arab melakukan pembangunan besar-besaran di kota Quds, sampai saat ini proses pembangunan pemukiman Yahudi masih terus berlanjut.
Mustafa Abu Zahra, petugas pemakaman muslim tersebut ketika diwawancarai menyatakan, "Kami sampai detik ini mengecam tindakan Israel ini, dan kami telah berkali-kali mengatakan bahwa mengubah pemakaman menjadi arel parkir kendaraan sangat tidak bisa ditolerir, hanya saja kami benar-benar tidak memiliki kekuatan apapun untuk mencegah."
"Pemuliaan terhadap jenazah kaum muslimin sama halnya ketika masih hidupnya, seandainya pemakaman yang dirubah menjadi areal parkir ini adalah pemakaman Yahudi ataupun Kristiani, pasti seluruh dunia akan mengecamnya dan menyebutnya tindakan biadab." Tegasnya.
Dinukil dari media setempat, rezim Zionis yang mendapat dukungan Negara-negara Arab melakukan pembangunan besar-besaran di kota Quds, sampai saat ini proses pembangunan pemukiman Yahudi masih terus berlanjut.
0 comments to "Syi'ah KAFIR...Sunni KAFIR....yang tidak KAFIR cuma WAHABI....?????!!!!!?????"