Selamat Menyambut Hari Kemenangan, Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Untaian kalimat itu yang paling banyak terdengar ketika momentum Idul Fitri. Alhamdulillah, Lebaran telah tiba dan proses halal bihalal sudah berlangsung.
Bagi kita Umat Islam, Idul Fitri bukan sekadar perayaan ritual semata. Idul Fitri yang memiliki arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian menjadi momentum yang berbahagia. Bagaimana tidak, di saat Idul Fitri, sebagaimana diambil dari bahasa Arab, yaitu fithrah, berarti suci, Umat Islam lahir kembali seorang manusia yang tidak dibebani dosa apapun. Bagaikan kelahiran seorang anak, yang diibaratkan secarik kertas putih.
Budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut halal-bihalal. Fenomena ini adalah fenomena yang terjadi di Tanah Air, dan telah menjadi tradisi di negara-negara rumpun Melayu. Ini adalah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang.
Kata halal memiliki dua makna. Pertama, memiliki arti diperkenankan. Dalam pengertian pertama ini, kata halal adalah lawan dari kata haram. Kedua, berarti baika. Dalam pengertian kedua, kata halal terkait dengan status kelayakan sebuah makanan.
Dalam pengertian yang lebih luas, halal-bihalal adalah acara maaf-memaafkan pada hari Lebaran. Keberadaan Lebaran adalah suatu pesta kemenangan umat Islam yang selama bulan Ramadhan telah berhasil melawan berbagai nafsu hewani. Dalam konteks sempit, pesta kemenangan Lebaran ini diperuntukkan bagi umat Islam yang telah berpuasa, dan mereka yang dengan dilandasi iman. Menurut Dr. Quraish Shihab, halal-bihalal merupakan kata majemuk dari dua kata bahasa Arab halala yang diapit dengan satu kata penghubung ba (dibaca: bi) (Shihab, 1992: 317).
Halal bihalal juga bisa dimaknai secara sosial. Aktivitas ibadah puasa sebulan penuh selama Ramadan selalu mendorong seorang hamba selalu melakukan ibadah. Ibadah tidak hanya dilakukan secara vertikal kepada sang Khalik. Selama Ramadan, Umat Islam pun dididik untuk selalu beribadah horisontal (muamalah). Karena itu, selama Ramadan, Umat Islam dilatih untuk selalu menanamkan nilai-nilai kemanusiaan. Ramadan penuh dengan pesan etika keshalehan sosial yang sangat tinggi, seperti pengendalian diri, disiplin, kejujuran, kesabaran, solidaritas dan saling tolong-menolong. Ini merupakan sebuah potret yang mengarah kepada eratnya keshalihan pribadi dengan keshalihan sosial.
Kebaikan Memaafkan bagi Kesehatan
Momen suci saat Lebaran seperti saling memaafkan ternyata bukan hanya tindakan yang terpuji, namun juga baik bagi kesehatan jantung.
Demikianlah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dari University of California, San Diego, Amerika Serikat. Para peneliti menemukan bahwa orang yang memaafkan atau melepaskan kemarahannya mungkin kurang mengalami peningkatan tekanan darah.
Hasil studi terbaru tersebut menemukan, bahwa memaafkan bisa menurunkan stres bahkan memberikan perlindungan bagi kesehatan fisik seseorang. Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 200 relawan. Mereka diminta untuk berpikir saat ada teman yang menyinggung perasaannya.
Peneliti meminta setengah dari kelompok untuk berpikir tentang bagaimana hal itu bisa membuatnya marah. Sementara, setengah lainnya diminta untuk memaafkan tindakan teman yang sudah melukai hati para peserta. Setelah lima menit, mereka diminta lagi untuk memikirkan temannya yang telah melukai perasaannya itu dengan cara yang mereka pilih. Dalam studi yang dikutip dari Zeenews ( 14/8), semua tubuh peserta dipasang kabel yang terhubung ke monitor, yang merekam tekanan darah dan detak jantung.
Dari hasil penelitian, tim studi yang dipimpin oleh Dr Britta Larsen, menemukan bahwa kelompok yang marah mengalami peningkatan terbesar dalam tekanan darah ketimbang kelompok pemaaf, meski kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan denyut jantung.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Biobehavioural Medicines menyebutkan, bahwa tekanan darah tinggi atau hipertensi meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Nah, tunggu apalagi. Jadikan momen Lebaran sebagai ajang untuk saling memaafkan. Bukan hanya membuat persaudaraan semakin kokoh, namun saling memaafkan juga akan mempengaruhi kesehatan jantung kita. (IRIB/RM/Republika/Media Indonesia)
Koleksi Exclusive foto-foto Idhul Fitri di Banjarmasin :
dipersembahkan oleh team www.banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/ Buletin Majelis Pecinta Rasul (MPR)/ LKIK/FK2/AR/R/KNY/MFF/Agustus2012
Kegiatan Yayasan "AMANAH SYAHADAH" Banjarmasin Akhir Ramadhan 1433 H
Kegiatan Orasi FPPP (Front Pembela Pembebasan Palestina) Yaumul Quds dilaksanakan di Taman Van Der Vjil Banjarbaru di Pimpin oleh Sayid Abdullah Al Habsyi (Ketua Yayasan Amanah Syahadah) dan Sayid Hamid Alydrus (Sekertaris Yayasan Amanah Syahadah) pada hari Rabu Tanggal 26 Ramadhan 1433 H / 15 Agustus 2012 M pada Pukul 16.00 s/d 18.00 Wita, para peserta ada yang ikut aksi tersebut dengan anggota keluarganya :
Dengan membawa para keluarga peserta ikut melaksanakan orasi Pembebasan Palestina |
Perserta Orasi Dihadiri Oleh Ikhwan dan Akhwat yayasan Amanah Syahadah dari Banjarmasin,Banjarbaru, Martapura, Gambut Tanipah, Aluh Aluh, Ampah |
Orasi di lakukan di Taman Van Der Vjil di tepi jalan A.Yani 36 Banjarbaru |
Orasi oleh Sayid Hamid Alydrus (Sekertaris Yayasan Amanah Syahadah) |
Orasi oleh Sayid Abdullah Alhabsyi |
Imam Khomeini ra di akhir tahun 1341 Hs dan di awal tahun 1342 Hs di masa dimulainya revolusi Islam, masalah pertama yang disampaikannya adalah masalah rezim Zionis Israel. Imam mengatakan bahwa Israel punya tiga sifat:
- Perampok dan zalim yang sampai kini masih eksis dan terus berbuat zalim, membunuh dan menumpahkan darah.
- Israel bahaya laten bagi Timur Tengah
- Israel dibentuk dengan tujuan menghancurkan Islam dan sejatinya Israel sebagai front terdepan peradaban Barat guna menghancurkan Islam.
-----------------------
Sholat Idul Fitri 1433 H dilaksanakan di Halaman Gedung Olah Raga Gelanggang Remaja Hasanuddin Banjarmasin pada Pukul 08:00 Wita dengan Khatib Sayid Abdullah Al Habsyi, Pembacaan Doa Ziarah Ahlul Bait dan Doa Ziarah Imam Husain as oleh Sayid Sulaiman Alydrus
Pada Saat Khutbah Idul Fitri
Pada saat Doa Ziarah Ahlul Bait dan Doa Ziarah Imam Husain as.
Ya Allah Kenalkanlah diri Mu pada ku
karena jika Engkau tidak mengenalkan diri Mu padaku
niscaya aku tidak akan mengenal Rasul Mu
Ya Allah Kenalkanlah Rasul Mu pada ku
karena jika Engkau tidak mengenalkan Rasul Mu padaku
niscaya aku tidak akan mengenal Hujjah Mu
Ya Allah Kenalkanlah Hujjah Mu pada ku
karena jika Engkau tidak mengenalkan Hujjah Mu padaku
niscaya aku akan tersesat didalam agama Mu
Semoga berguna bagi pembaca semua
sumber:http://www.insanmazlum.co.cc/2012/08/kegiatan-yayasan-amanah-syahadah.html
Idul Fitri 1433 H Dirayakan Serentak Besok
SABTU, 18 AGUSTUS 2012 | 20:08 WITA
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Sidang Isbat di Kementerian Agama (Kemenag) sepakat memutuskan Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah jatuh pada Minggu (19/8/2012).
Ada kesepahaman antara pemerintah dan Muhammadiyah, untuk bersama-sama merayakan Idul Fitri 1433 H besok.
"Awal 1 syawal yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri akan dilaksanakan serentak pada esok hari atau 19 Agustus 2012," kata Menteri Agama Suryadharma Ali, pada sidang Isbat di Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (18/8/2012).
Suryadharma mengungkapkan, penetapan 1 Syawal 1433 H berdasarkan metode hisab dan rukyat. Dia menjelaskan, posisi hilal di Pelabuhan Ratu berada di atas 6 derajat. Itu memperkuat bahwa Lebaran akan dilakukan besok.
Dia mengatakan, Umat Islam sudah dapat melaksanakan Salat Ied secara bersama-sama besok.
"Besok Umat Islam sudah dapat melaksanakan Salat Ied, dan Sabtu malam ini sudah dapat mengumandangkan takbir untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri," tutur Suryadharma.
Acara sidang Isbat penetapan awal 1 Syawal yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1433 H di Kemenag, dihadiri oleh para perwakilan ormas Islam, pejabat eselon satu, dan perwakilan negara sahabat. (http://banjarmasin.tribunnews.com/2012/08/18/idul-fitri-1433-h-dirayakan-serentak-besok)
Ada kesepahaman antara pemerintah dan Muhammadiyah, untuk bersama-sama merayakan Idul Fitri 1433 H besok.
"Awal 1 syawal yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri akan dilaksanakan serentak pada esok hari atau 19 Agustus 2012," kata Menteri Agama Suryadharma Ali, pada sidang Isbat di Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (18/8/2012).
Suryadharma mengungkapkan, penetapan 1 Syawal 1433 H berdasarkan metode hisab dan rukyat. Dia menjelaskan, posisi hilal di Pelabuhan Ratu berada di atas 6 derajat. Itu memperkuat bahwa Lebaran akan dilakukan besok.
Dia mengatakan, Umat Islam sudah dapat melaksanakan Salat Ied secara bersama-sama besok.
"Besok Umat Islam sudah dapat melaksanakan Salat Ied, dan Sabtu malam ini sudah dapat mengumandangkan takbir untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri," tutur Suryadharma.
Acara sidang Isbat penetapan awal 1 Syawal yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1433 H di Kemenag, dihadiri oleh para perwakilan ormas Islam, pejabat eselon satu, dan perwakilan negara sahabat. (http://banjarmasin.tribunnews.com/2012/08/18/idul-fitri-1433-h-dirayakan-serentak-besok)
IDUL FITRI — Belasan Orang jadi Korban Perang Petasan di Banjarmasin
BANJARMASIN — Belasan orang menjadi korban saat “perang petasan” di taman siring depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Sabtu malam, yang terpaksa masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin.
“Untung korban perang petasan itu tak ada yang serius, kecuali luka bakar, sehingga tidak perlu rawat inap,” ungkap Iksir, seorang petugas jaga IGD RSUD Ulin Banjarmasin, Minggu.
“Korban perang petasan tersebut bukan cuma anak-anak remaja, tapi juga ada orang dewasa, dan di antara mereka ada yang mengaku hanya sebagai penonton,” lanjut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin itu.
Dia mengungkapkan, berdasarkan pengakuan di antara korban perang petasan itu, ada yang terkena percikan api, tetapi ada pula karena petasan keburu meledak di tangan sebelum diluncurkan ke udara.
“Selain korban petasan, berbagai korban peristiwa lain yang juga masuk IGD RSUD Ulin Banjarmasin pada malam lebaran Idul Fitri 1433 H,” ungkap Iksir petugas jaga IGD RSU Ulin tersebut, tanpa merinci lebih jauh.
Sebagai contoh ada anak kecil tergunting bibirnya sendiri karena kelalaian orang tuanya, sehingga terpaksa dibawa ke IGD RSUD Ulin, demikian Iksir.
Sebagaimana biasa tiap malam lebaran, tak terkecuali pada Idul Fitri 1433 H di Banjarmasin selalu dimeriahkan dengan takbiran.
Selain itu, pesta kembang api dan petasan juga mewarnai malam takbiran di ibukota Provinsi Kalsel tersebut.
Namun sebagai dampak perang petasan kali ini meminta korban, sehingga membuat suasana malam takbiran menjadi kurang khidmat.
Perang petasan di taman siring Sungai Martapura, depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin itu juga tidak terlalu jauh dengan pos Polantas.
Menurut salah seorang warga masyarakat Banjarmasin, Raihan, semestinya aparat kepolisian jangan membiarkan perang petasan tersebut, apa pun alasannya.
“Polisi harus cepat tanggap dan segera bertindak, kalau ada yang bermain petasan, terlebih di tengah keramaian masyarakat banyak,” ujar warga tersebut. (ant/mw/http://www.bisnis-kti.com/index.php/2012/08/idul-fitri-belasan-orang-jadi-korban-perang-petasan-di-banjarmasin/)
Transformasi Terbaru akan Tentukan Masa Depan
Dunia Islam
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzama Sayid Ali Khamenei menyerukan umat Islam di seluruh dunia untuk tetap waspada terhadap konspirasi rumit musuh. Hal tersebut disampaikan dalam khutbah pertama beliau pada hari raya Idul Fitri pada Ahad (19/8) sebagaimana dilaporkan IRNA.
"Perkembangan dunia Islam unik dan mengejutkan. Transformasi ini memetakan perjalanan negara-negara Muslim di masa depan, " Ungkap Ayatullah Khamanei.
Dalam khutbah pertama, Rahbar mengucapkan selamat atas datangnya hari raya Idul Fitri dan menyinggung keagungan bulan suci Ramadhan yang telah berlalu.
Terkait peringatan Hari Quds Internasional, Ayatullah Khamenei menandaskan,tak diragukan lagi gerakan besar ini memiliki pengaruh besar bagi dunia Islam.
Di bagian lain khutbahnya Ayatullah Khamenei juga memuji tingginya tingkat partisipasi rakyat Iran dalam pawai akbar Hari Quds Sedunia dalam rangka mendukung bangsa Palestina melawan kekejaman rezim Israel.
Beliau menandaskan bahwa bangsa Iran telah mendemonstrasikan gerakan "brilian" pada Hari Quds Sedunia di Jumat terakhir bulan Ramadan serta dalam mendukung bangsa tertindas Palestina yang kini telah menjadi isu "mendasar dan penting" dunia Islam.
"Tidak diragukan lagi, langkah yang proporsional dan tepat waktu ini akan berpengaruh besar bagi dunia Islam," tutur Rahbar.
Beliau juga menekankan para pejabat tinggi negara-negara Islam memikul tanggung jawab berat dalam hal ini dan diharapkan mereka dapat melaksanakan tugas-tugasnya.
Jutaan warga Iran berpartisipasi dalam pawai akbar Hari Quds Sedunia di Tehran dan di lebih dari 550 kota besar dan kecil Jumat (17/8) dalam rangka mendukung perlawanan anti-Zionis bangsa Palestina.
Hari Quds Sedunia ditetapkan oleh Imam Khomeini pada tahun 1979, di hari Jumat terakhir bulan Ramadan. Seluruh umat Islam dunia pada hari tersebut berunjuk rasa untuk menyerukan solidaritas mereka dengan bangsa tertindas Palestina.
Beliau menambahkan, tahun ini bangsa-bangsa Muslim khususnya di negara-negara Islam yang telah bangkit, masuk ke barisan untuk membela Palestina dan Insya Allah gerakan ini akan terus berlanjut.
Ayatullah Khamenei menilai demonstrasi di Hari Quds Internasional sebagai darah baru yang mengalir di nadi umat Islam.
"Mengingat musuh terus berupaya supaya umat Islam melupakan Palestina, maka unjuk rasa di Hari Quds memiliki arti yang mendalam," tuturnya.
Ayatullah Khamenei menyebut AS dan rezim Israel sebagai musuh negara-negara Muslim seraya memperingatkan kekeliruan dalam mengalisa dan memahami perkembangan yang terjadi. Musuh setiap hari semakin memperumit plot mereka terhadap umat Islam
Ayatullah Khamenei menambahkan, bahwa musuh belum mampu menghadapi tekad umat Islam seraya menyatakan optimismenya bahwa pejabat negara-negara Islam akan mengambil langkah-langkah yang tepat seperti sebelumnya.
Rahbar menegaskan bahwa era baru telah dimulai dan bahwa dunia Islam sedang menghadapi situasi baru, yang akan mempengaruhi kehidupan semua bangsa di dunia.
"Perkembangan yang akan menentukan perjalanan dunia Islam di masa mendatang ini dengan karunia Allah Swt akan terus berlanjut," tandasnya.
Lebih lanjut, Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa musuh-musuh umat Islam berusaha menggagalkan perkembangan ini dengan menerapkan berbagai trik rumit dan mengerahkan semua kekuatan yang dimiliki, tetapi bangsa-bangsa Muslim akan menggagalkan semua konspirasi mereka.
Rahbar juga menekankan perlunya untuk memahami mendalam setiap peristiwa dan menjauhi kesalahan dalam menganalisa transformasi saat ini.
Menurut Ayatullah Khamenei, segala bentuk gerakan AS, rezim Zionis dan para pemimpin rezim-rezim arogan di mana pun saja, tak diragukan lagi, gerakan itu salah dan batil. Kehati-hatian dalam melihat fakta akan mencegah kesalahan dalam menganalisa.
Di bagian lain khutbahnya, Rahbar menuturkan bahwa gempa bumi yang melanda wilayah Provinsi Azerbaijan Timur dan menyebabkan meninggalkan ratusan warga merupakan peristiwa pahit.
"Semua orang sedih atas bencana ini," imbuhnya.
Ayatullah Khamenei berharap semua dampak dari peristiwa itu akan segera hilang mengingat saat ini pemerintah dan semua pihak terus berusaha membantu para korban dan merekonstruksi infrastruktur dan rumah-rumah mereka. (http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=338294)
"Perkembangan dunia Islam unik dan mengejutkan. Transformasi ini memetakan perjalanan negara-negara Muslim di masa depan, " Ungkap Ayatullah Khamanei.
Dalam khutbah pertama, Rahbar mengucapkan selamat atas datangnya hari raya Idul Fitri dan menyinggung keagungan bulan suci Ramadhan yang telah berlalu.
Terkait peringatan Hari Quds Internasional, Ayatullah Khamenei menandaskan,tak diragukan lagi gerakan besar ini memiliki pengaruh besar bagi dunia Islam.
Di bagian lain khutbahnya Ayatullah Khamenei juga memuji tingginya tingkat partisipasi rakyat Iran dalam pawai akbar Hari Quds Sedunia dalam rangka mendukung bangsa Palestina melawan kekejaman rezim Israel.
Beliau menandaskan bahwa bangsa Iran telah mendemonstrasikan gerakan "brilian" pada Hari Quds Sedunia di Jumat terakhir bulan Ramadan serta dalam mendukung bangsa tertindas Palestina yang kini telah menjadi isu "mendasar dan penting" dunia Islam.
"Tidak diragukan lagi, langkah yang proporsional dan tepat waktu ini akan berpengaruh besar bagi dunia Islam," tutur Rahbar.
Beliau juga menekankan para pejabat tinggi negara-negara Islam memikul tanggung jawab berat dalam hal ini dan diharapkan mereka dapat melaksanakan tugas-tugasnya.
Jutaan warga Iran berpartisipasi dalam pawai akbar Hari Quds Sedunia di Tehran dan di lebih dari 550 kota besar dan kecil Jumat (17/8) dalam rangka mendukung perlawanan anti-Zionis bangsa Palestina.
Hari Quds Sedunia ditetapkan oleh Imam Khomeini pada tahun 1979, di hari Jumat terakhir bulan Ramadan. Seluruh umat Islam dunia pada hari tersebut berunjuk rasa untuk menyerukan solidaritas mereka dengan bangsa tertindas Palestina.
Beliau menambahkan, tahun ini bangsa-bangsa Muslim khususnya di negara-negara Islam yang telah bangkit, masuk ke barisan untuk membela Palestina dan Insya Allah gerakan ini akan terus berlanjut.
Ayatullah Khamenei menilai demonstrasi di Hari Quds Internasional sebagai darah baru yang mengalir di nadi umat Islam.
"Mengingat musuh terus berupaya supaya umat Islam melupakan Palestina, maka unjuk rasa di Hari Quds memiliki arti yang mendalam," tuturnya.
Ayatullah Khamenei menyebut AS dan rezim Israel sebagai musuh negara-negara Muslim seraya memperingatkan kekeliruan dalam mengalisa dan memahami perkembangan yang terjadi. Musuh setiap hari semakin memperumit plot mereka terhadap umat Islam
Ayatullah Khamenei menambahkan, bahwa musuh belum mampu menghadapi tekad umat Islam seraya menyatakan optimismenya bahwa pejabat negara-negara Islam akan mengambil langkah-langkah yang tepat seperti sebelumnya.
Rahbar menegaskan bahwa era baru telah dimulai dan bahwa dunia Islam sedang menghadapi situasi baru, yang akan mempengaruhi kehidupan semua bangsa di dunia.
"Perkembangan yang akan menentukan perjalanan dunia Islam di masa mendatang ini dengan karunia Allah Swt akan terus berlanjut," tandasnya.
Lebih lanjut, Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa musuh-musuh umat Islam berusaha menggagalkan perkembangan ini dengan menerapkan berbagai trik rumit dan mengerahkan semua kekuatan yang dimiliki, tetapi bangsa-bangsa Muslim akan menggagalkan semua konspirasi mereka.
Rahbar juga menekankan perlunya untuk memahami mendalam setiap peristiwa dan menjauhi kesalahan dalam menganalisa transformasi saat ini.
Menurut Ayatullah Khamenei, segala bentuk gerakan AS, rezim Zionis dan para pemimpin rezim-rezim arogan di mana pun saja, tak diragukan lagi, gerakan itu salah dan batil. Kehati-hatian dalam melihat fakta akan mencegah kesalahan dalam menganalisa.
Di bagian lain khutbahnya, Rahbar menuturkan bahwa gempa bumi yang melanda wilayah Provinsi Azerbaijan Timur dan menyebabkan meninggalkan ratusan warga merupakan peristiwa pahit.
"Semua orang sedih atas bencana ini," imbuhnya.
Ayatullah Khamenei berharap semua dampak dari peristiwa itu akan segera hilang mengingat saat ini pemerintah dan semua pihak terus berusaha membantu para korban dan merekonstruksi infrastruktur dan rumah-rumah mereka. (http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=338294)
''Kado'' Lebaran dari Samir Nasri dan kawan-kawan
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Gol ketiga ke gawang Southampton di menit ke 80 yang dicetak oleh Samir Nasri selain sebagai penentu kemenangan Manchester City pada pertandingan di di Etihad Stadium (19/18) juga memiliki keunikan tersendiri. Usai mencetak gol, gelandang bekas Arsenal itu berlari ke pojok lapangan sembari membuka kaosnya. Dia menunjukkan kepada kamera teve kaos dalamnya yang bertuliskan "Eid Mubarak."
Nasri yang berwarga negara Prancis keturunan Aljazair seorang muslim yang taat beribadah. Saat bertanding pun dia mengaku masih berpuasa.
Ungkapan selamat lebaran yang dilakukan Nasri semakin memantapkan semangat yang diusungnya selama ini bahwa agama tidak akan dia tinggalkan di dalam maupun di luar lapangan.
Sebelumnya lewat Twitter, Nasri menulis di akunnya @@SamNasri19 "Aid mabrouk a tous les musulman, Eid Mubarak to all the Muslims. Artinya, "Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi semua kaum Muslim".
Ucapan senada disampaikan Edin Dzeko. Penyerang Manchester City yang mencetak gol kedua dalam pertandingan itu juga mengungkapkan kebahagiaan Idul Fitri. "Bajram Serif Mubarek Olsun! Eid Mubarak! May Allah bless you and your families with happines (Semoga Allah memberkati kita dan keluarga kita dengan penuh kebahagiaan)," kata pemain asal Bosnia itu.
Gelandang Real Madrid Nuri Sahin juga tak mau ketinggalan. Dia menulis di akun Twitternya @nurisahin05: "Ramazan Bayramikiz kubarek olsun, sizlerin ve ailenizin Ramazan Bayramini en icten dileklerimle kutlarim!"
Bahkan, gelandang Inter Milan Wesley Snijder yang bukan muslim pun ikut-ikutan memberikan selamar Lebaran. "Eid Mubarak to all my Muslim followers...Have a great Sunday everyone (Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri bagi semua fans yang beragama Islam. Selamat menikmati hari Ahad yang menyenangkan untuk semuanya," kata Snijder melalui akun Twitter, @sneijder101010.(http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=338280)
Nasri yang berwarga negara Prancis keturunan Aljazair seorang muslim yang taat beribadah. Saat bertanding pun dia mengaku masih berpuasa.
Ungkapan selamat lebaran yang dilakukan Nasri semakin memantapkan semangat yang diusungnya selama ini bahwa agama tidak akan dia tinggalkan di dalam maupun di luar lapangan.
Sebelumnya lewat Twitter, Nasri menulis di akunnya @@SamNasri19 "Aid mabrouk a tous les musulman, Eid Mubarak to all the Muslims. Artinya, "Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi semua kaum Muslim".
Ucapan senada disampaikan Edin Dzeko. Penyerang Manchester City yang mencetak gol kedua dalam pertandingan itu juga mengungkapkan kebahagiaan Idul Fitri. "Bajram Serif Mubarek Olsun! Eid Mubarak! May Allah bless you and your families with happines (Semoga Allah memberkati kita dan keluarga kita dengan penuh kebahagiaan)," kata pemain asal Bosnia itu.
Gelandang Real Madrid Nuri Sahin juga tak mau ketinggalan. Dia menulis di akun Twitternya @nurisahin05: "Ramazan Bayramikiz kubarek olsun, sizlerin ve ailenizin Ramazan Bayramini en icten dileklerimle kutlarim!"
Bahkan, gelandang Inter Milan Wesley Snijder yang bukan muslim pun ikut-ikutan memberikan selamar Lebaran. "Eid Mubarak to all my Muslim followers...Have a great Sunday everyone (Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri bagi semua fans yang beragama Islam. Selamat menikmati hari Ahad yang menyenangkan untuk semuanya," kata Snijder melalui akun Twitter, @sneijder101010.(http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=338280)
Mengapa Kebahagiaan Berkurang dalam Masyarakat?
Ketua Fakultas Teologi Universitas Imam Ja'far Shadiq as, Doktor Reza Mohammadzadeh menyatakan, "Parameter kebahagiaan hakiki adalah mengingat dan makrifat Allah Swt, sedemikian rupa sehingga menunjukkan dampak di hati dan ruh manusia yang berujung pada islah perilaku manusia di jalan menuju kebahagiaan."
Doktor Mohammadzadeh kepada Mehr News (20/8) mengatakan, "Kapan saja manusia mengingat Allah Swt dan mengacu pada kenikmatan dan kebahagiaan hakiki, maka hari itu pula adalah eid bagi manusia. Mengingat Allah Swt akan membuat orang-orang mukmin bahagia dan merasakan kenikmatan hakiki."
Dijelaskannya, "Kata eid bersal dari kata kembali dalam bahasa arab. Kembali ke awal dan menjadi baru atau bermakna kembalinya sesuatu yang tidak akan menjadi apkir. Hal yang membahagian dan tidak menjadi apkir dalam kehidupan adalah zikir dan kekhusyukan di dalamnya. Oleh karena itu, dalam Surat Hadid ayat 16 disebutkan:
أَلَمْ یَأْنِ لِلَّذِینَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِکْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ
"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka)…"
Oleh karena itu eid dalam budaya Islam adalah kebahagiaan dan kegembiraan yang konstruktif serta pembaruan ruh dan jiwa manusia dalam mengingat Allah Swt."
Peneliti ini juga mengatakan, "Mereka yang selalu mengingat Allah Swt dan berzikir, jumlahnya hanya sedikit dan dengan tegas dapat dikatakan bahwa mereka yang menjadikan Allah sebagai parameter dalam amalnya, jumlah mereka sedikit dan oleh sebab itu dalam al-Quran disebutkan kalimat «إِلَّا قَلِیلًا» seperti dalam surat al-A'raf ayat tiga
تَّبِعُواْ مَا أُنزِلَ إِلَیْکُم مِّن رَّبِّکُمْ وَلاَ تَتَّبِعُواْ مِن دُونِهِ أَوْلِیَاء قَلِیلًا مَّا تَذَکَّرُونَ
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran
Dan juga dalam surat al-Naml ayat 62:
وَیَجْعَلُکُمْ خُلَفَاء الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَّعَ اللَّهِ قَلِیلًا مَّا تَذَکَّرُونَ
"… dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)."
Menjawab pertanyaan mengapa kebahagiaan dalam masyarakat semakin berkurang, Doktor Mohammadzadeh mengatakan, "Karena sedikit yang mengingat Allah. Sebenarnya parameter kebahagiaan hakiki terletak dalam mengingat dan makrifat Allah Swt yang akan meng-islah perilaku dan jalan yang ditempuh manusia menuju kebahagiaan."(IRIB Indonesia/MZ)
Peran Idul Fitri dalam Penyucian Diri Menurut
Imam Khomeini ra
Hari raya Idul Fitri merupakan satu dari hari besar Islam dan masalah ini disebutkan dalam banyak hadis. Sementara umat Islam yang telah berpuasa selama bulan Ramadhan kini di hari pertama bulan Syawal mendapat pahala dan balasan dari Allah Swt. Pahala yang hanya diketahui oleh Allah Swt dan merayakannya dalam Idul Fitri.
Menurut Imam Khomeini ra, Idul Fitri setelah sebulan berpuasa menjadi hari kemenangan atas hawa nafsu dan keberhasilan melaksanakan perintah Allah. Imam Khomeini ra berkata, "Idul Fitri merupakan ied dan hari raya bagi jamuan ilahi dan Idul Qurban merupakan hari raya bagi ‘Liqaa Allah'. Idul Fitri yang menjadi jamuan ilahi merupakan pendahuluan bagi Idul Qurban yang merupakan ‘Liqaa Allah'." (Sahifah Imam, jilid 18, hal 118)
Menurut Imam Khomeini ra, berkat jamuan ilahi di bulan Ramadhan, terciptalah persatuan dan solidaritas di tengah-tengah umat Islam. Masyarakat Muslim bertemu dan berkumpul untuk melaksanakan shalat Idul Fitri dan mendengarkan khutbah untuk mencapai kemuliaan dan kemenangan dalam menghadapi musuh, serta tidak akan tunduk pada hawa nafsu dan setan. Imam Khomeini ra mengatakan, "Idul Fitri merupakah hari dimana Allah menjadikannya sebagai hari raya agar dengan berkumpulnya mereka dalam shalat dan khutbah yang sesuai dengan masanya, mereka dapat menemukan jalan dan metode bagi Islam untuk menghadapi musuh." (Sahifah Imam, jilid 3, hal 170)
Dalam pandangan Imam Khomeini ra, shalat Idul Fitri pada tahun 1357 Hs (1979) yang diikuti oleh jutaan warga Iran dan diimami oleh Doktor Mofatteh, mampu menggoncang kekuasaan taghut dan shah serta menjadi pemicu tercerabutnya kezaliman atas rakyat Iran. Imam Khomeini ra pada waktu itu mengatakan, "Idul Fitri tahun ini meruapakan hari raya perjuangan dan kebangkitan setiap lapisan masyarakat Iran. Hari yang mampu membuktikan pertumbuhan pemikiran dan perbuatan bangsa Iran kepada dunia dan membongkar kebohongan propaganda mereka yang menentang kebangkitan Islam. Bergabungnya semua kelompok membuktikan seluruh rakyat secara transparan menyatakan Shah harus pergi dan sistem zalim yang ada harus dimusnahkan. Rakyat Muslim Iran dengan menyelenggarakan shalat Idul Fitri ingin melakukan ibadah agung lainnya dimana dalam shalat Idul Fitri ini mereka juga meneriakkan yel-yel kehancuran pemerintahan zalim dan berusaha menegakkan pemerintahan Islam yang adil. Usaha keras di jalan ini merupakan ibadah terbesar." (Sahifah Imam, jilid 3, hal 454)
Imam Khomeini ra sebagai contoh sempurna ulama yang alim dan amil dengan indahnya menjelaskan adab jamuan ilahi dan melewati tahapan sulit penyucian jiwa hingga sampai pada Idul Fitri. Imam Khomeini ra menjelaskan tolok ukur yang jelas dengan melihat kepada diri sendiri dengan menjauhkan fanatisme dan pemenangan diri sendiri. Melihat diri sendiri apakah kita telah sampai kepada ied yang hakiki dan berhak menyatakan diri kita sebagai pemenang dalam jihad melawan hawa nafsu?
Tolok ukur pertama adalah memikirkan dalam kenyataan ini bahwa apakah kita telah masuk dalam jamuan ilahi dengan benar dan apakah kita telah melaksanakan segala syarat dan adab pertamuan itu dengan benar atau tidak?
Tolok ukur kedua adalah menjauhkan diri dari syahwat lahiriah yang mencakup maksiat dan dosa yang dilakukan oleh anggota badan.
Tolok ukur ketiga adalah menjauhkan diri dari syahwat batiniah yang pada kenyataannya lebih berbahaya dari syahwat lahiriah. Syahwat batiniah merupakan penghalang terbesar diri untuk membebaskan manusia dari "diri" dan mencapai "kebebasan spiritual" dan "maqam qurb ilahi". Syahwat batiniah manusia seperti egois, posisi, kekuasaan, kepemimpinan dan segala sifat batin manusia yang menciptakan fitnah, perselisihan, kelicikan, kemunafikan, ujub, sombong dan lain-lain.
Sekaitan dengan hal ini, Imam Khomeini ra berkata:
"Jamuan ini pada intinya berisikan perintah menjauhkan; menjauhkan diri dari syahwat seperti makan, minum dan masalah lain yang diinginkan oleh syahwat manusia. Allah Swt telah mengundang kita agar memasuki jamuan-Nya. Dalam jamuan ini tidak ada hal lain kecuali menjauhkan diri dari hawa nafsu, ego, keinginan dan lain-lain. Hanya ini yang ada dalam perjamuan ini dan kita harus memikirkan dan melihat apakah kita sudah masuk dalam jamuan ini, atau sama sekali kita belum masuk ke dalamnya. Apakah kita diberi kesempatan untuk memasukinya atau tidak? Apakah kita memanfaatkan jamuan ini atau tidak?
Kalian harus memikirkan bahwa bila kalian keluar dengan benar dari jamuan ini, maka waktu itulah kalian mendapat ied. Ied milik orang yang mendapat jalan memasuki jamuan ini dan memanfaatkannya dengan benar. Sebagaimana manusia harus meninggalkan syahwat lahiriah, maka syahwat batiniah yang merupakan penghalang terbesar jalan manusia, maka semua ini harus dijauhkan. Segala kefasadan yang terjadi di alam ini menunjukkan manusia belum memasuki jamuan ini, atau bila mereka telah memasukinya, mereka tidak mampu memanfaatkannya dengan benar.
Diserukan kepada seluruh manusia bahwa kalian diundang dalam jamuan ilahi. Kalian semua adalah tamu Allah. Kalian diundang oleh Allah untuk menjauhkan hawa nafsu. Bila ada setitik hawa nafsu dalam diri manusia, itu berarti orang itu belum masuk dalam jamuan ilahi, atau bila telah masuk, maka ia tidak mampu memanfaatkannya dengan benar. Segala hal kontroversial dan hura-hura yang terjadi di dunia, karena mereka tidak mampu memanfaatkan jamuan ini dengan benar. Mereka belum masuk dalam jamuan ilahi. Mereka tidak menerima undangan Allah.
Kalian harus berusaha untuk menerima dan mengatakan "Labbaik" atas undangan ilahi ini.
Bila kalian melihat di dunia ada perang dan konflik, dan bila, semoga tidak, ada contohnya dalam diri kalian, maka ketahuilah bahwa kalian belum masuk dalam jamuan ini. Kalian belum memahami bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan menghadapi kalian, tapi kalian menolaknya." (Sahifah Imam, jilid 21, hal 45-46) (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
Serba Serbi Lebaran
Lebaran di Indonesia memiliki tradisi tersendiri dan identik dengan mudik serta berlibur bersama keluarga. Berdesak-desakan serta berebut kendaraan saat mudik merupakan pemandangan umum. Bahkan di saat mudik ini tak jarang warga harus rela melepas nyawa karena menjadi korban kecelakaan atau yang lain. Terlepas dari semua itu, lebaran hari raya Idul Fitri memiliki makna tersendiri. Setelah berpuasa selama satu bulan penuh, kita diberi hadiah sebuah hari raya untuk merayakan kemenangan kita. Bagi mereka yang jauh dari keluarga tentunya ingin merayakan kebahagiaan ini di tengah-tengah keluarganya. Maka mudik, merupakan suatu keharusan bagi mereka.
Pemandangan saat mudik lebaran memang lain dari yang lain. Jalan macet dan arus lalu lintas yang padat menjadi pemandangan yang biasa. Bahkan terkadang banyak penumpang yang terlantar lantaran tidak mendapat kendaraan untuk pulang. Suasana lebaran juga menjadi kesempatan untuk meraih rejeki lebih. Pemasukan di saat-saat seperti ini terkadang malah hampir sama dengan pendapatan satu tahun kerja.
Sementara itu, ada harapan lain bagi pemerintah untuk memperhatikan secara serius budaya tahunan ini, khususnya dengan memperbaiki serta menyediakan infrastruktur yang baik. Masa mudik Lebaran seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk membenahi infrastruktur transportasi di negeri ini. Namun lagi-lagi pemerintah mempertontonkan ketidaksiapannya mengelola lonjakan jumlah pemudik. Walau ada perbaikan di sana-sini, masih banyak ruas jalan yang bertahun-tahun dibiarkan rusak. Akibatnya, bukan cuma lalu lintas yang terganggu. Angka kecelakaan selama masa mudik dari tahun ke tahun juga terus meningkat.
Kepolisian Daerah Metro Jaya menaksir jumlah pemudik dari Ibu Kota tahun ini meningkat 15 persen dibanding tahun lalu. Ini berarti 8,34 juta orang akan keluar dari Jakarta pada masa Lebaran ini. Yang mengkhawatirkan, jumlah pengguna mobil pribadi dan sepeda motor naik, sementara pengguna angkutan umum, seperti bus, justru turun 9,27 persen. Besarnya jumlah pemudik berkendaraan pribadi itulah yang membuat manajemen mudik tidak gampang.
Tak salah jika pemudik menggunakan kendaraan pribadi. Namun pemerintah sebenarnya bisa mengurangi kebiasaan ini andai bisa menyediakan layanan transportasi yang aman dan murah. Untuk mengurangi pemudik bersepeda motor, misalnya, pemerintah seharusnya menggalakkan program mudik bareng. Program seperti ini sudah banyak dilakukan beberapa perusahaan swasta, seperti perusahaan jamu, bank, atau asuransi. Mereka menyediakan bus-bus gratis. Adapun sepeda motor pemudik diangkut dengan truk.
Pemerintah bisa meniru program ini dengan menyediakan lebih banyak bus atau gerbong kereta api untuk mengangkut pemudik dan motornya. Program itu bisa menekan angka kecelakaan selama mudik, dari H-7 sampai H+2 Lebaran. Tahun lalu 70 persen kecelakaan di jalur mudik dialami pemudik bersepeda motor. Motor memang tidak didesain untuk perjalanan jauh, sehingga risikonya besar. Para pemudik memilih bersepeda motor karena biayanya lebih murah. Lagi pula, jika menggunakan angkutan umum, belum tentu mereka mendapat kenyamanan lebih baik. Persoalan inilah yang harus dijawab pemerintah.
Langkah pemerintah meningkatkan kenyamanan mudik dengan memperbaiki jalan utama, mengerahkan polisi, dan memperbanyak kereta patut diapresiasi. Namun upaya itu belum cukup memadai karena masih banyak jalan yang dibiarkan rusak dan bergelombang. Jalur alternatif Sadang-Cijelag, Kabupaten Subang, adalah contohnya. Meski jalur ini selalu menjadi tumpuan mudik saat jalur utama di Pantai Utara Jawa padat, pemerintah seolah tutup mata akan kerusakan di jalan itu. Di jalur itu rambu-rambu dan lampu penerangan sangat minim sehingga amat rawan untuk perjalanan malam.
Kementerian Perhubungan berdalih rambu dan penerangan jalan bukanlah urusan pemerintah pusat, melainkan pemerintah daerah. Sedangkan pemerintah tak mau tahu urusan jalur mudik. Kenyataan itu sangat berbeda dengan pernyataan Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan yang mengklaim bahwa pemerintah telah mengantisipasi mudik kali ini dengan baik. Saling lempar tanggung jawab ini harus diakhiri.
Konvoi jutaan orang ini sudah menjadi ritual rutin tahunan. Jadi, pemerintah seharusnya bisa menyiapkan pembenahan infrastruktur transportasi mudik jauh hari. Toh, perbaikan itu tak hanya berguna saat mudik, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Mudik dan Penurunan Berat Badan
Di sisi lain, mudik ternyata memiliki aspek lain yang tak kalah pentingnya bagi tubuh. Selain menyenangkan, tradisi mudik ternyata bisa menjadi kegiatan yang bisa menurunkan berat badan Anda. Kerepotan saat mempersiapkan hari keberangkatan mudik nyatanya membuat sebagian besar pemudik mengeluhkan capek.
Persiapan seperti pemesanan tiket hingga mengepak barang-barang yang akan dibawa nyatanya bisa membakar kalori secara alami. Ya, kegiatan mengemas beberapa barang ke dalam koper atau ransel akan menguras jumlah kalori yang terbakar sama banyak jika Anda sedang berolah raga. Sederhananya, jika kalori terbakar, maka berat badan pun akan turun.
Bukan tanpa alasan, berdasarkan survey yang dilakukan oleh Hotels.com, pada saat berlibur, seseorang akan kehilangan 500 kalori hingga tiba di tempat tujuan. Jumlah kalori yang terbakar tersebut sama dengan latihan kardio di tempat kebugaran selama satu jam. Hal ini memang mengejutkan, karena Anda pasti tidak sadar telah membakar sekian banyak kalori pada saat mengepak barang-barang.
Selain itu, mudik akan menambahkan deret angka turunnya berat badan Anda. Selain mengepak barang, Anda juga harus berganti beberapa angkutan umum, atau hanya sekedar berdiri mengantri tiket.
Kecelakaan Saat Mudik Lebaran
Jumlah kecelakaan yang terjadi selama periode mudik di Jawa Barat (Jabar) terbilang cukup tinggi. Tercatat terjadi 239 kali kecelakaan dengan korban jiwa sejumlah 52 orang.
"Data kecelakaan sejak tanggal 10 Agustus hingga 20 Agustus 2012, terjadi 239 kecelakaan dengan korban jiwa sejumlah 52 orang. Untuk korban luka berat sebanyak 90 orang, luka ringan 177 orang, dan kerugian materi Rp 485,75 juta," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Martinus Sitompul, dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Selasa (21/8/2012).
Wilayah Garut menjadi lokasi terjadinya kecelakaan paling banyak dengan 37 kecelakaan, diikuti oleh Patokbeusi 27, Subang 23, Cirebon kota 22, Ciamis 19 dan beberapa wilayah lain seperti Majalengka dan Tasik.
Martinus menjelaskan ada beberapa penyebab tingginya angka kecelakaan selama mudik kali ini. Utamanya faktor penyebab adalah karena kelalaian pengguna jalan.
"Faktor penyebab laka lantas diantaranya faktor kendaraan (antara lain: kelebihan beban sehingga menimbulkan ketidakseimbangan), faktor manusia (kelelahan), faktor sarana prasarana jalan (rambu terbatas) dan faktor cuaca / iklim (hujan, angin kencang)," paparnya.
Oleh karenanya, untuk meminimalisir angka kecelakaan, pengguna jalan diharapkan dapat lebih berhati-hati selama perjalanan. Selain itu, diharapkan pengguna jalan mematuhi peraturan dan rambu lalu lintas yang ada di jalan.
"Pemudik diimbau untuk mematuhi peraturan lalu lintas, juga harus sabar dan tidak ngebut," imbuhnya. (IRIB Indonesia/detik/micom/tempo)
0 comments to "IDUL FITRI 1 SYAWAL 1433 H : Suasana di Banjarmasin dan dunia : Team www.banjarkuumaibungasnya.blogspot.com mengucapkan Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin"