Home � � RAHASIA SAHUR : Imam Jakfar Shadiq as saat menafsirkan ayat 98 surat Yusuf. Beliau berkata, "Ketika anak-anak Ya'qub menyesali kesalahan dan perbuatan mereka, mereka meminta kepada Ya'qub untuk memohonkan ampun kepada Allah. Ya'qub as menerima permintaan itu dan menjanjikan untuk memohon ampunan di waktu sahar."

RAHASIA SAHUR : Imam Jakfar Shadiq as saat menafsirkan ayat 98 surat Yusuf. Beliau berkata, "Ketika anak-anak Ya'qub menyesali kesalahan dan perbuatan mereka, mereka meminta kepada Ya'qub untuk memohonkan ampun kepada Allah. Ya'qub as menerima permintaan itu dan menjanjikan untuk memohon ampunan di waktu sahar."










 

 

Hikmah Ramadhan; Bangunlah di Waktu Sahar, Karena Ia Sebaik-Baik Masa untuk Berdoa!


Di bulan suci Ramadhan ada waktu-waktu tertentu yang memiliki keistimewaan tersendiri, salah satunya adalah waktu sahar atau dini hari menjelang subuh. Amat disayangkan, kesibukan keseharian khususnya di zaman ini yang hanya membuahkan keletihan jasmani dan ruhani telah membuat kebanyakan orang melupakan keistimewaan maknawi yang ada di waktu sahar.

Bulan Ramadhan dan anjuran dari Nabi Muhammad Saw kepada umatnya untuk makan sahur sebelum melaksanakan ibadah puasa, adalah kesempatan emas bagi semua orang untuk mendapatkan kenikmatan ruhani waktu sahar, kenikmatan yang sebenarnya bisa didapatkan pula di bulan-bulan yang lain. Sahar adalah sebaik-baik waktu. Karena keistimewaannya, Allah dalam al-Quran bersumpah dengan waktu sahar.

Para pemimpin agama Islam dan ulama besar, menaruh perhatian yang sangat besar kepada waktu sahar hingga masa terbitnya matahari. Mereka memanfaatkannya untuk beribadah, berdoa, bermunajat dengan Sang Khalik dan beristighfar. Sebagian memanfaatkannya untuk belajar, merenung dan memikirkan keagungan penciptaan. Mereka mengetahui dengan benar arti waktu sahar dan kegunaannya untuk bermunajat dengan Allah.

Doa dan munajat di waktu sahar memiliki pengaruh yang sangat besar pada jiwa dan spiritual seseorang. Dalam sebuah hadisnya Rasulullah Saw bersabda, "Sebaik-baik masa untuk berdoa adalah waktu sahar."

Hal yang sama disinggung pula oleh Imam Jakfar Shadiq as saat menafsirkan ayat 98 surat Yusuf. Beliau berkata, "Ketika anak-anak Ya'qub menyesali kesalahan dan perbuatan mereka, mereka meminta kepada Ya'qub untuk memohonkan ampun kepada Allah. Ya'qub as menerima permintaan itu dan menjanjikan untuk memohon ampunan di waktu sahar."

Salah satu faedah yang didapatkan oleh seseorang yang bangun di waktu sahar adalah kesegaran jiwa dan keceriaan. Mayoritas orang yang ceria adalah mereka yang bangun di waktu sahar. Bangun di waktu sahar juga berperan besar dalam meningkatkan aktivitas keseharian. Setelah beristiharat di malam hari, ketika bangun di waktu sahar, tubuh dan otak siap untuk beraktivitas. Karena itulah dalam hadis disebutkan bahwa bangun di waktu sahar akan menambah rezeki. Rasulullah Saw bersabda, "Pergilah untuk mencari rezeki di pagi buta, sebab bangun di waktu sahar memberikan berkah dan keberuntungan."

Ada tata cara yang dianjurkan bagi orang yang bangun di waktu sahar. Salah satunya adalah menggosok gigi, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dan Ahlul Bait as. Shalat tahajjud di waktu yang mulia ini sangat besar pahalanya. Membaca ayat-ayat ilahi dalam al-Quran di waktu sahar memiliki keindahan tersendiri. Sebab saat itu ketika kebanyakan orang tertidur, seorang hamba akan lebih khusyuk merenungi ayat demi ayat yang diturunkan oleh Allah Swt. Banyak pula anjuran memanfaatkan waktu sahar untuk merenungi dan memikirkan keagungan alam dan penciptaannya, juga untuk belajar dan menggali ilmu. Imam Baqir as mengenai berkah sahar mengatakan, "Di antara seluruh hamba-Nya yang mukmin, Allah lebih menyukai hamba yang banyak berdoa. Berdoalah dengan memanfaatkanlah waktu sahar hingga terbitnya matahari. Sebab saat itulah pintu-pintu langit terbuka, rezeki dibagikan dan hajat dikabulkan."

* * *

Ibadah puasa layaknya sebuah benteng kokoh untuk melindungi seorang mukmin dari tuntutan dan godaan hawa nafsu. Dengan berpuasa, seorang mukmin juga membersihkan jiwanya dari kotoran dosa dan kelalaian. Para ulama ahli irfan membagi puasa ke dalam dua kategori, puasa dari makanan dan puasa dari godaan nafsu dan syahwat. Tentunya jika seseorang bisa melakukan keduanya, hasil yang ia dapatkan akan lebih besar.

Orang yang berpuasa akan mampu mengekang jiwanya dari hal-hal yang dilarang oleh Allah, sebab ia telah mendapatkan kesucian hati dari puasa yang ia lakukan. Pada tahap berikutnya ia bahkan tidak pernah akan berpikir melakukan dosa. Dengan terus mengawasi diri untuk tidak terjerumus ke dalam dosa, jiwa manusia mukmin akan bersih dari semua kotoran dan ia akan menjelma menjadi insan yang bertakwa seperti yang Allah firmankan dalam ayat tentang kewajiban berpuasa. Imam Ali bin Abi Thalib as berkata, "Puasa hati untuk memikirkan perbuatan dosa lebih utama dari puasa dari makanan dan minuman." (IRIB Indonesia)

Tags:

0 comments to "RAHASIA SAHUR : Imam Jakfar Shadiq as saat menafsirkan ayat 98 surat Yusuf. Beliau berkata, "Ketika anak-anak Ya'qub menyesali kesalahan dan perbuatan mereka, mereka meminta kepada Ya'qub untuk memohonkan ampun kepada Allah. Ya'qub as menerima permintaan itu dan menjanjikan untuk memohon ampunan di waktu sahar.""

Leave a comment