WAHAI Ummat Manusia "SADARLAH", Musuh-musuh kalian (Setan Besar dan Dazzal serta Zionisme Internasional) khususnya musuh-musuh dari dalam dan dari luar agama ISLAM sudah mulai "PUTUS ASA", setelah "Tidak Mampu" MENGADU DOMBA Islam dan Kristen, Islam Sunni dan Islam Syi'ah, Islam dan Budha, Islam dan Hindu, merekapun mulai "Memprovokasi" membuat film MENGHINA nabi Muhammad saw...!!!!!! Bersatulah wahai ummat ISLAM...wahai ummat manusia..!!!!! Mereka ingin kita bercerai-berai dan jatuh serta tunduk & patuh akan perintah
Setan Besar dan Dazzal serta Zionisme Internasional...!!!
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Abdul Aziz al Syaikh, ulama mufti Wahabi Arab Saudi mengecam keras aksi demonstrasi yang serentak dilakukan umat Islam di sebagian Negara-negara muslim yang menentang pembuatan film anti-Islam yang menghina nabi Muhammad Saw. Ulama kerajaan Arab Saudi tersebut menyebut aksi demonstrasi tersebut sebagai tindakan tidak Islami dan tasyabuh (meniru) terhadap orang-orang kuffar.
Meskipun tetap tidak sepakat dengan penghinaan terhadap Nabi Saw dan menyebut itu sebagai tindakan kejahatan, ulama Saudi tersebut dalam ceramahnya tetap menghimbau kepada umat islam untuk mengutuk tindakan penghinaan tersebut tanpa kemarahan. Ulama Mufti Saudi tersebut juga mengingatkan aturan kerajaan Saudi yang memberlakukan pelarangan terhadap segala bentuk aksi dan unjuk rasa dinegara tersebut dengan alasan apapun.
Abdul Aziz Al Syaikh juga menyayangkan terjadinya aksi pembakaran dan pengrusakan fasilitas umum dan jatuhnya korban jiwa akibat maraknya aksi demonstrasi yang mengecam film anti-Islam. Ulama Saudi tersebut menyebutkan bahwa film yang menistakan kesucian Nabi Muhammad Saw tidak akan merugikan Islam.
Menyikapi beredarnya film yang menistakan kesucian Nabi Muhammad Saw melalui Youtube, umat Islam dibeberapa Negara muslim menggelar aksi-aksi unjuk rasa di hadapan kedubes-kedubes Amerika. Aksi unjuk rasa seperti di Libya, Mesir, Tunisia, Sudan dan Yaman berubah menjadi aksi-aksi kekerasan setelah aparat keamanan melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa, akibatnya dalam kejadian ini beberapa orang meninggal dunia dan luka-luka.(http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=348259)
Undangan Aksi: Menuntut Hukuman Mati Penghina Nabi
16/09/2012 pada 10:18
FILM MENGHINA NABI MUHAMMAD DAN AGAMA ISLAM
Sinopsis cerita film adalah memfitnah Nabi Muhammad dalam gambaran yang sangat keji yaitu dengan menuduh Rasulullah sebagai pendukung fedofilia dan homoseks dan menggambarkan beliau sedang berhubungan intim.
• FILM INNOCENCE OF MUSLIMS
Judul film: Innocence of Muslim
Sutradara: Sam Bacile (nama samaran)
Konsultan film: Steve Klein, aktifis Kristen militan.
Kebangsaan: Israel (menurut pengakuannya pada AP dan Wall Street Journal)
Biaya: $5 juta dolar.
Donatur: Lebih dari 100 orang Yahudi.
Masa tayang: 2 jam
Pembuatan: Musim panas 2011
Jumlah pemain: 59 aktor
Jumlah kru: 45
Rencana ke depan: Ingin membuat film serupa sepanjang total 200 jam serial dengan kisah serupa yaitu penghinaan pada Islam.
Yang terlibat dalam pembuatan film: sejumlah warga Amerika yang pernah tinggal di Timur Tengah dan Warga Mesir beragama Kristen Coptic
Ditayangkan di Youtube: 12 Juli 2012 14 menit trailernya ditayangkan di Youtube
Diputar di Gereja: 11 September 2012
diputar di Gereja oleh Terry Jones pendeta Amerika yang pernah mengkampanyekan pembakaran Quran.
Sumber: Alkhoirot.net
Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh
Front Pembela Islam (FPI) & Forum Umat Islam (FUI), mengundang seluruh Alim Ulama/Habaib/Pimpinan Ormas serta Jamaah Ikhwan dan Akhwat Kaum Muslimin dan Muslimat untuk TURUN KE JALAN MENGUTUK Film “Innocence of Muslims” buatan Yahudi Amerika yang menghina Nabi Muhammad SAW dan menistakan Islam.
Hari Senin 17 September 2012 – Ba’da Zhuhur s/d selesai.
Long March dari Bunderan HI ke Kedubes AS di Merdeka Selatan.
Harap berpakaian putih-putih atau pakaian sopan syar’iyyah. Tuntutan Kita: “Hukum Mati Pembuat Film Penghina Nabi Muhammad SAW”. Bawa bendera ormas masing-masing.
Korlap: Ust Bernard Abdul Jabbar (mobile – 085692617850)
Kontak FPI Ust.Awit (mobile – 085222961084)
Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!!
DPP – Front Pembela Islam (FPI) – Jakarta
Forum Umat Islam (FUI) – Jakarta
Forum Umat Islam (FUI) – Jakarta
sumber:http://kabarnet.wordpress.com/2012/09/16/undangan-aksi-menuntut-hukuman-mati-bagi-penghina-nabi/
Hukum Mati Bagi Penghina Nabi!
Posted by KabarNet pada 16/09/2012
HUKUM MATI BAGI PENGHINA NABI
Penghina Nabi, Penoda Agama dan Penista Islam mesti dituntutBERTOBAT, jika menolak maka wajib DIHUKUM MATI olehNEGARA. Jika negara tidak menghukum mati mereka, apalagi jika melindunginya, maka umat Islam berhak dan berkewajibanMENGHUKUM MATI mereka untuk ‘IZZUL ISLAM WAL MUSLIMIN.
Mereka yang mengaku Nabi bersama pengikutnya adalah termasuk orang yang menghina Nabi, menodai Agama dan menistakan Islam.
RASULULLAH SAW & NABI PALSU :
1. AL-ASWAD AL-’ANSI
Namanya adalah ‘Abhalah ibnu Ka’ab ibnu ‘Auf Al-’Ansi. Seorang dukun di Yaman yang mengaku sebagai Nabi pada tahun 10 Hijriyyah . Dia menyebarluaskan ajarannya sehingga banyak dapat pengikut.
Rasulullah SAW menyurati kaum muslimin di Yaman dan memerintahkan untuk MEMBUNUHNYA. Akhirnya, sebulan sebelum Rasulullah SAW wafat di tahun 11 Hijriyyah, seorang muslim di Yaman yang bernama Fairuz berhasil MEMBUNUH Si Nabi Palsu.
2. MUSAILAMAH AL-KADZDZAB
Musailamah Al-Kadzdzab berasal dari Najd, ia pernah ke Madinah dan masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW pada tahun 9 Hijriyyah. Kemudian setahun berikutnya, di tahun 10 Hijriyyah ia mengaku sebagai Nabi.
Rasulullah SAW pernah menerima dua orang utusan yang membawa surat Musailamah, beliau pun membalas dengan menjuluki Musailamah dengan julukan AL-KADZDZAAB yang artinya Sang Pendusta. Saat menerima kedua utusan tersebut, Rasulullah SAW sempat menyatakan bahwasanya andaikata UTUSAN boleh dibunuh niscaya keduanya sudah DIBUNUH KARENA MENGIKUTI NABI PALSU, lalu melalui kedua utusan tersebut Rasulullah SAW memberi peringatan kepada Musailamah Al-Kadzdzab untuk bertaubat, jika tidak beliau mengancam akan MEMERANGINYA.
Rasulullah SAW sudah berencana untuk MEMERANGI Musailamah Al-Kadzdzab dan pengikutnya, namun belum sempat terlaksana beliau sudah wafat pada tahun 11 Hijriyyah. Lalu di tahun 12 Hijriyyah, Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq ra melaksanakan RENCANA Rasulullah SAW dan mengirim pasukan besar di bawah pimpinan Khalid ibnu Al-Walid ra untuk MEMERANGI Musailamah Al-Kadzdzab dan pengikutnya.
Akhirnya, Musailamah Al-Kadzdzab DIBUNUH oleh Wahsyi ra, dan ribuan pengikutnya ikut terbunuh bersama Sang Nabi Palsu.
RASULULLAH SAW & SARANG KESESATAN :
Rasulullah SAW memerintahkan Para Sahabat untuk merubuhkan dan membakar MASJID DHIROR yang dibangun kaum Munafiqin untuk memecah-belah kaum mu’minin dan merusak Islam serta menistakannya, sebagaimana diceritakan dalam QS. 9. At-Taubah : 107-108, dan diuraikan dengan panjang lebar dalam kitab-kitab Tafsir.
KESIMPULANNYA : NABI PALSU DAN PENGIKUTNYA HARUS DIBASMI DAN DIPERANGI SERTA SARANGNYA HARUS DIMUSNAHKAN UNTUK MENJAGA KEMURNIAN AGAMA ISLAM DAN KESUCIANNYA.
DALIL HUKUM MATI BAGI PENGHINA NABI :
DALIL AL-QUR’AN :
- Dalam QS.9.At-Taubah : 61 dinyatakan bahwa siapa saja yang menyakiti Rasulullah SAW akan mendapat azab yang pedih.
- Dalam QS.9.At-Taubah : 63 ditegaskan barangsiapa yang menentang Allah SWT dan Rasulullah SAW akan masuk dan kekal dalam Neraka Jahannam serta terhinakan.
- Dalam QS.33.Al-Ahzaab : 57 dinyatakan bahwa siapa saja yang menyakiti Allah SWT dan Rasulullah SAW, maka ia dilaknat di dunia dan akhirat serta akan mendapat azab yang menghinakan.
- Dalam QS.33.Al-Ahzaab : 61 ditegaskan bahwa siapa saja yang menyakiti Rasulullah SAW adalah terlaknat dan dimana saja dijumpai ditangkap dan dibunuh.
- Dalam QS.58.Al-Mujaadilah : 5 dinyatakan barangsiapa yang menentang Allah SWT dan Rasulullah SAW niscaya pasti akan disiksa dan terhina.
- Dalam QS.58.Al-Mujaadilah : 20 ditegaskan barangsiapa yang menentang Allah SWT dan Rasulullah SAW niscaya pasti termasuk orang yang rendah dan hina.
- Dalam QS.4.An-Nisaa’ : 52 dinyatakan dan ditegaskan bahwa barangsiapa yang dilaknat oleh Allah SWT maka niscaya ia tidak akan memperoleh penolong baginya.
Dalam ketujuh ayat di atas sangat jelas bahwasanya mereka yang MENYAKITI dan MENENTANG Allah SWT dan Rasulullah SAW terhina dan dilaknat serta akan diazab dalam Neraka Jahannam, bahkan di dunia mesti ditangkap dan dibunuh, serta siapa pun tidak berhak untuk menolongnya.
Pengertian MENYAKITI dan MENENTANG Allah SWT dan Rasul-Nya adalah menghina hukum-Nya, menistakan agama-Nya, menodai ajaran-Nya, menyelewengkan ketentuan-Nya, mencerca ketetapan-Nya, mencaci putusan-Nya, menyepelekan keindahan nama-Nya, merendahkan kemuliaan sifat-Nya, memaki para Malaikat-Nya, merubah Kitab Suci-Nya, mencemooh para Nabi-Nya, melecehkan para Rasul-Nya, menentang Kebesaran-Nya, menantang Kekuatan-Nya dan lain sebagainya yang menistakan dan menodai ajaran Islam.
DALIL AL-HADITS :
- Riwayat Hadits tentang PEMBUNUHAN terhadap Nabi Palsu Al-Aswad Al-‘Ansi di Yaman sebagaimana tersebut di atas.
- Riwayat Hadits tentang PEMBUNUHAN terhadap Nabi Palsu Musailamah Al-Kadzdzab di Najd sebagaimana tersebut di atas.
- Dalam Shahih Al-Bukhari hadits ke – 4.141 & 4.750 dan Shahih Muslim hadits ke – 2.770 bahwa Rasulullah SAW menyampaikan kekecewaannya yang mendalam tentang orang yang menyebarkan fitnah terhadap istrinya, Sayyidatuna ‘Aisyah ra, dalam peristiwa Al-Ifik, lalu tampil Sa’ad ibnu Muadz ra menyatakan siap MEMBUNUH siapa saja yang telah menyakiti hati Rasulullah SAW, maka Rasulullah SAW saat itu tidak mengingkarinya dan tidak pula melarangnya.
- Dalam Shahih Al-Bukhari hadits ke – 4.037 dan Shahih Muslim hadits ke – 1.801 bersumber dari Jabir ibnu Abdullah ra bahwa Rasulullah SAW mengutus Muhammad ibnu Maslamah ra untuk MEMBUNUHKa’ab Ibnu Al-Asyraf karena menghina dan mengkhianati Rasulullah SAW. Hal ini diriwayatkan pula oleh Abu Daud, An-Nasai dan Al-Humaidi serta lainnya.
- Dalam Shahih Al-Bukhari hadits ke – 4.038, 4.039 dan 4.040 yang bersumber dari Al-Barra ibnu ‘Azib ra bahwa Rasulullah SAW mengutus beberapa orang Anshor untuk MEMBUNUH Abu Rafi’ Abdullah Ibnu Abi Al-Huqaiq karena sering menghina dan menista beliau. Hal ini diceritakan pula oleh Ibnu Ishaq, Ibnu Hisyam, Al-Waqidi, Ibnu Sa’ad, Ath-Thabari dan Ad-Dimyathi.
- Dalam Sunan Abi Daud hadits ke – 2.683 & 4.359 bahwa Rasulullah SAW saat Fathu Makkah menyebutkan beberapa nama yang sering menghinanya dan memerintahkan untuk MEMBUNUHmereka walau bergelantungan di kain Ka’bah. Hal ini diriwayatkan pula oleh An-Nasai, Al-Hakim, Al-Baihaqi, Abdurazzaq, Abu Yala, Al-Bazzar, Ath-Thahawi, Ath-Thabari, Al-Waqidi, Ibnu Sa’ad, Ibnu Hisyam, dan lain-lain.
- Dalam Sunan Abi Daud hadits ke – 4.361 yang bersumber dari Abdullah ibnu ‘Abbas ra bahwa seorang muslim tunanetra MEMBUNUH hamba sahayanya yang telah melahirkan anak baginya dengan tusukan pedang pendek karena sering menghina dan mencaci-maki Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW mengumumkan didepan para sahabat bahwa wanita tersebut halal ditumpahkan darahnya dan beliau membebaskan si muslim tunanetra yang membunuhnya. Hal ini diriwayatkan juga oleh An-Nasai, Al-Hakim, Ad-Daraquthni dan Al-Baihaqi.
- Dalam Sunan Abi Daud hadits ke – 4.362 yang bersumber dari Ali ibnu Abi Thalib krw bahwa seorang muslim MEMBUNUH dengan mencekik hingga mati WANITA YAHUDI yang menghina Nabi SAW, lalu Rasulullah SAW menghalalkan darah wanita tersebut dan tidak menghukum si muslim yang membunuhnya. Hal ini diriwayatkan pula oleh Ahmad dan Al-Baihaqi.
- Diriwayatkan oleh Al-Waqidi, Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam tentang sahabat bernama Salim ibnu ‘Umair An-Najjar ra yang MEMBUNUH Abu ‘Afak karena telah menghina dan mencemooh Rasulullah SAW, lalu ia tidak dihukum oleh Nabi SAW atas pembunuhan tersebut.
- Diriwayatkan oleh Al-Waqidi bahwa ‘Umair ibnu ‘Adi Al-Khathmi ra MEMBUNUH ‘Ashma’ Binti Marwan karena menghina Rasulullah SAW dan menista Islam. Lalu Rasulullah SAW memujinya dan menyatakan bahwa ‘Umair telah membela Allah dan Rasul-Nya. Kisah ini diriwayatkan juga oleh Ibnu Hajar dalam Al-Ishabah.
- Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dalam Mushonnaf nya dan Abu Nu’aim Al-Ishfahani dalam kitab Al-Hilyah yang bersumber dari Abdullah ibnu Abbas ra bahwa seorang musyrik menghina Rasulullah SAW, lalu beliau bertanya kepada para sahabatnya tentang siapa yang siap menyelesaikan musuhnya, maka tampil Zubair ibnu Al-‘Awwam ra yang MEMBUNUH si musyrik tersebut.
- Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dalam Mushonnaf nya dan Al-Baihaqi dalam Sunan nya serta Ibnu Hazm dalam kitab Al-Muhalla bahwa seseorang telah menistakan Rasulullah SAW, lalu beliau bertanya kepada para sahabatnya tentang siapa yang siap menyelesaikan musuhnya, maka tampil Khalid ibnu Al-Walid ra yang MEMBUNUH si penista tersebut.
- Diriwayatkan oleh Al-Qodhi ‘Iyadh dalam kitab Asy-Syifa dan Ath-Thabrani dalam kitab Al-Mu’jam Al-Awsath & Al-Mu’jam Ash-Shogir yang bersumber dari Ali Ar-Ridho dari Musa Al-Kazhim dari Ja’far Ash-Shadiq dari Muhammad Al-Baqir dari Ali Zainal Abidin dari Al-Husain dari Ali ibnu Abi Thalib rodhiyallahu ‘anhum bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Barangsiapa yang mencerca Nabi maka BUNUHLAH ia, dan barang siapa yang mencerca sahabatku maka pukullah ia.”
- Dalam Sunan Abu Daud hadits ke – 4.363 diriwayatkan sebuah atsar bersumber dari Abu Barzah ra yang bercerita bahwa ketika ada seseorang yang bersikap kasar dan tidak sopan terhadap Abu Bakar Ash-Shiddiq ra, lalu ia meminta izin untuk membunuhnya, maka Abu Bakar ra menjawab bahwasanya tidak boleh membunuh orang yang menghinanya kecuali jika menghina Rasulullah SAW. Hal ini diriwayatkan juga oleh An-Nasai, Al-Hakim, Ahmad, Al-Baihaqi, Al-Humaidi dan Abu Ya’la.
- Diriwayatkan oleh Al-Karmani sebuah atsar yang bersumber dari Mujahid bahwasanya Umar ibnu Al-Khaththab ra pernah menyatakan :”Barangsiapa mencerca Allah atau mencaci salah satu Nabi makaBUNUHLAH ia.”
- 16. Diriwayatkan juga sebuah atsar lain oleh Al-Karmani yang bersumber dari Laits bahwa Abdullah ibnu Abbas ra pernah menyatakan bahwasanya seorang muslim yang mencerca Rasulullah SAW mesti dituntut bertaubat, jika menolak maka DIBUNUH, sedang seorang kafir yang mencaci Rasulullah SAW maka ia DIBUNUH.
- Diriwayatkan oleh Al-Khallal sebuah atsar dalam Al-Jami’ nya bahwa Abdullah ibnu Umar ra tatkala dikabarkan tentang seorang kafir dzimmi yang menghina Rasulullah SAW, maka ia berkata : ”Jika aku mendengarnya niscaya aku BUNUH dia, tidaklah kami berdamai dengan mereka untuk mencerca Nabi kami !”
- Diriwayatkan oleh Al-Qodhi ‘Iyadh dalam kitab Asy-Syifa sebuah atsar bahwasanya Khalid ibnu Al-Walid ra MEMBUNUH Malik ibnu Nuwairah karena ia menyebut Rasulullah SAW dengan ungkapan : ”Sahabat kalian !” dengan nada menghina.
- Diriwayatkan oleh Ibnu Hazm dalam kitab Al-Muhalla sebuah atsar bahwa ketika ada orang yang menghina Khalifah Umar ibnu Abdul Aziz di Kufah, maka beliau menyurati Gubernur Kufah untuk tidak membunuh penghina Khalifah kecuali jika yang dihina adalah Rasulullah SAW.
- Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim Al-Ishfahani dalam kitab Ad-Dalail dan Al-Fakihi dalam kitab Akhbar Makkah yang bersumber dari Abdullah ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW mengabarkan bahwasanya Jin ‘Ifrit yang bernama SAMHAJ telah masuk Islam dan MEMBUNUH Jin Kafir yang bernama MIS’ARkarena telah melecehkan yang haq dan menistakan Rasulullah SAW. Samhaj pun dipuji oleh Nabi SAW dan diberi nama ABDULLAH. Samhaj ini dikatagorikan sebagai sahabat Nabi SAW oleh Ibnu Hajar dalam kitab Al-Ishabah dan oleh Ibnu Al-Atsir dalam kitab Usud Al-Ghabah.
DALIL AL-IJMA’: Telah sepakat SEMUA Shahabat, Tabi’in dan Tabi’it Tabi’in, serta SEGENAP Ulama dari berbagai madzhab, Salaf mau pun Khalaf, bahwasanya hukum bagi penghina Rasulullah SAW dan penista agama adalah : WAJIB DIBUNUH ( DIHUKUM MATI ).
DALIL AL-QIYAS: Diqiyaskan kepada hukum MURTAD yang tegas disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW : ”Barangsiapa yang mengganti agamanya maka BUNUHLAH ia.” Shahih Al-Bukhari hadits ke – 3.017 & 6.922. Diriwayatkan juga oleh At-Tirmidzi, Abu Daud, An-Nasai dan Ibnu Majah.
Siapa pun mengaku muslim lalu menghina Nabi SAW maka berarti ia telah murtad dan mengganti agamanya, maka ia patut dibunuh.
CATATAN PENTING :
- 1. Pada masa periode Makkah, Rasulullah SAW sering dihina dan dicemooh oleh kaum Kafir, bahkan di Thaif beliau dihina dan dianiaya serta diusir, namun beliau sabar tidak membalas dan tidak meminta kepada Allah SWT untuk menghancurkan mereka, karena beliau penyabar dan sekaligus menyadari saat itu masih masa awal Islam dan kaum muslimin masih di posisi yang sangat lemah.
- 2. Pada masa periode Madinah, SEGELINTIR orang yang menghina Rasulullah SAW tidak dihukum oleh Rasulullah SAW, karena berbagai pertimbangan khusus Nabi SAW. Ada yang dibiarkan untuk siasat da’wah sekaligus meredam fitnah, seperti Abdullah ibnu Ubay si Biang Munafiqin. Dan ada pula yang dibiarkan karena hinaannya dinilai sebatas urusan pribadi Nabi SAW sebagai seorang manusia bukan urusan beliau sebagai Utusan Allah SWT, seperti seorang Yahudi yang suka menghina Nabi SAW tapi ketika ia sakit justru Rasulullah SAW membesuknya. Serta ada pula yang dibiarkan karena dinilai berasal dari kebodohan si penghina, seperti seorang pengemis buta di pasar yang suka menghina Nabi SAW, tapi Rasulullah SAW tetap secara rutin berderma menyantuninya hingga beliau wafat. Namun yang jelas TIDAK SEDIKIT para penghina Rasulullah SAW yang DIBUNUH sebagaimana riwayat-riwayat hadits tersebut di atas.
- 3. Sikap Rasulullah SAW terhadap hinaan orang :
a. Jika hinaan tersebut terkait URUSAN PRIBADI beliau sebagai seorang manusia, maka beliau bersabar dan tidak membalasnya, bahkan beliau dengan mudah bisa memaafkannya.
b. Jika hinaan tersebut terkait urusan beliau sebagai seorang UTUSAN ALLAH SWT, maka hinaan tersebut menjadi URUSAN AGAMA bukan urusan pribadi, sehingga beliau akan bersikap tegas dan menghukumnya, kecuali yang bertaubat atau masuk Islam.
- 4. Sikap umat Islam terhadap hinaan orang :
a. Jika DIRI PRIBADINYA yang dihina, maka wajib bersabar sebagaimana sabar yang dicontohkan Rasulullah SAW tatkala dihina pribadinya, dan harus menahan diri untuk tidak membalas, bahkan mesti mudah memaafkan.
b. Jika RASULULLAH SAW yang dihina atau agama yang dinista, maka hinaan tersebut menjadi URUSAN AGAMA bukan urusan pribadi, sehingga wajib bersikap tegas dan melawan serta menghukumnya, kecuali yang bertaubat atau masuk Islam, sebagaimana telah dicontohkan Rasulullah SAW.
- 5. Sikap Jin Muslim terhadap hinaan kepada Islam dan Rasulullah SAW :
Di alam Jin, siapa pun dari kalangan Jin yang menista Islam dan menghina Rasulullah SAW akan berhadapan dengan Jin Muslim yang beriman. Jadi, soal penistaan agama Islam dan penghinaan terhadap Rasulullah SAW memang merupakan masalah yang sangat serius untuk ditangani dengan tegas, sampai di alam Jin sekali pun.
ISTIGHFAR
Astaghfirullaah…Ampuni kami Ya Rabb…karena kami tidak memerangi musuh-musuh-Mu.
Astaghfirullaah…Ampuni kami Ya Rabb…karena kami tidak membunuh para penghina Nabi-Mu.
Astaghfirullaah…Maafkan kami Ya Rabb…karena kami membiarkan para penista Agama-Mu.
Astaghfirullaah…Maafkan kami Ya Rabb…karena kami mendiamkan para penoda Ajaran-Mu.
ASTAGHFIRULLAAHAL ‘AZHIIM
Laskar Pembela Islam (LPI).
Source: fpi.or.id
Timur Tengah Memanas, Demo Anti Amerika Meluas
Posted by KabarNet pada 15/09/2012
Timur Tengah – KabarNet: Aksi Demonstran terhadap Amerika Serikat (AS) terkait cuplikan film Innocence of Muslims semakin meluas. Gelombang protes ini membuat AS prihatin. Melalui rekaman video, Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton mengimbau masyarakat internasional tetap tenang. Presiden Barack Obama juga memerintahkan peningkatan keamanan atas seluruh Kedutaan Besar (Kedubes) AS di seluruh dunia, terutama yang berada di Timur Tengah.
Demonstrasi anti-Amerika Serikat dan Israel ini kian merembet ke sejumlah negara Islam di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Umat Islam di Kuwait, Mesir, Libya, Yaman, Somalia dan Iran terus menggelar aksi besar-besaran anti-Amerika Serikat, menyusul demo-demo yang mereka gelar sejak munculnya film yang menghina Nabi Muhammad SAW di situs media sosial YouTube, Selasa, 11 September 2012.
Seperti dilansir dari Guardian, Jumat (14/9/2012) waktu setempat, aksi protes terhadap film tersebut meluas, di berbagai penjuru Timur Tengah. Namun dari bentang yang begitu luas itu, kejadian serius tercatat setidaknya di Sudan, Tunisia, dan Lebanon.
Di Sudan, ribuan pengunjuk rasa yang memusatkan kekuatan di kota Khartoum menyerang kedutaan Jerman dan Inggris. Karena aksi ini, pintu Kedubes Jerman sampai terbakar. Seorang saksi mata mengatakan, terjadi bentrok hebat antara para pengunjuk rasa dengan petugas kepolisian Sudan. Gulungan asap terlihat di sekitar kompleks. Bendera Jerman juga dilaporkan diturunkan dan diganti dengan bendera hitam. Salah satu sumber menyebutkan setidaknya satu orang tewas dalam aksi ini.
Ketegangan yang sama juga terjadi di Tunisia. Para pengunjuk rasa bahkan dilaporkan sampai dapat memasuki halaman komplek kedutaan AS dan melakukan pembakaran. Namun akhirnya, massa berhasil dihalau oleh aparat setempat. Berdasarkan laporan terakhir, satu sekolah Amerika di Tunisia terpaksa ditutup karena ada beberapa bagian bangunan yang dibakar.
Sementara itu di Lebanon, seorang pengunjuk rasa dikabarkan meninggal dan dua lainnya mengalami luka parah. Hal itu terjadi karena bentrokan antara demonstran dengan petugas keamanan di kota Tripoli. Bahkan sebelumnya, sebuah cabang KFC dibakar oleh massa. Sebanyak 12 orang petugas keamanan kios restoran cepat saji itu dilempari batu oleh para demonstran. Demonstrasi ini sudah memakan korban tewas, yakni Duta Besar AS di Libya, Christopher Stevens, dan lima stafnya di Libya. Mereka tewas dalam sebuah serangan rudal di Konsulat AS di Benghazi, Selasa, 11 September 2012.
Hal serupa terjadi juga di Mesir. Sejumlah besar petugas keamanan tampak berjaga di Kedubes AS yang berada di Kota Kairo, Mesir. Sejak Selasa lalu (11/9), massa berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil di sekitar kedubes. Kamis lalu (13/9) demonstran terlibat bentrok dengan aparat. Mereka melemparkan batu ke petugas dan menerima semprotan gas air mata sebagai balasan. Akibatnya, sekitar 224 orang terluka. Mereka meneriakkan yel-yel anti-Amerika, “Mampus Amerika.”
Demikian juga, demontrasi di Asia terjadi di Bangladesh dan Pakistan. Presiden Afganistan Hamid Karzai terpaksa membatalkan kunjungana kenegaraannya ke Norwegia karena perkembangan politik di negaranya yang dipicu demonstrasi anti-Amerika Serikat.
Sementara di Sanaa ibukota Yaman, ratusan demonstran kembali mencoba untuk masuk ke areal Kedubes Amerika Serikat di Sanaa, ibukota Yaman, setelah pada hari Kamis 13/9/2012, tidak berhasil masuk ke dalam Kedubes Amerika karena dihalangi oleh polisi setempat. Pada demonstrasi Kamis lalu, polisi pun melepaskan tembakan peringatan dan meriam air untuk membubarkan massa.
Adapun dari pihak pengunjuk rasa, empat orang tewas akibat diterjang peluruh tajam ketika mereka bentrok dengan polisi di dekat Kedutaan Besar AS di ibu kota Yaman, Sanaa. “Empat orang tewas dan 34 lainnya cedera ketika terjadi bentrokan antara demonstran dengan aparat keamanan dari pagi hingga petang,” kata petugas keamanan di Sanaa.
Dalam aksinya, massa demonstran dihalang-halangi oleh polisi yang memblokir semua jalan menuju Kedubes AS. Para demonstran yang berkumpul sekitar 500 meter dari kompleks Kedubes, menyerukan pengusiran dubes AS. Massa juga membakar bendera Amerika. “Tak ada kedutaan, tak ada dubes, rakyat ingin dubes diusir,” teriak para demonstran seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/9/2012).
Aksi demo tersebut, juga aksi-aksi serupa di negara-negara muslim lainnya dipicu oleh film anti-Islam “Innocence of Muslims” yang menghina Nabi Muhammad SAW. Film amatir ini pula yang mendorong para demonstran menyerbu konsulat AS di Benghazi, Libya pada Selasa, 11 September lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, film berjudul Innocence of Muslims yang dibuat oleh seorang produser Yahudi asal California, Sam Bacile memicu kemarahan umat Islam diseluruh pelosok bumi. Film ini diprotes karena menghina umat Islam dan Nabi Muhammad SAW. [KbrNet/Slm]
Kemunafikan AS Di Balik Kebebasan Ekspresi
Sekjen Gerakan Hizbullah Lebanon Sayid Hasan Nasrullah mengatakan, membela Rasulullah Saw sama dengan membela seluruh nilai-nilai suci dan agama langit serta para nabi.
Nasrullah dalam pidato pada Ahad malam (16/9) yang disiarkan langsung oleh televisi al-Manar, menyinggung tentang film produksi Amerika Serikat yang melecehkan agama Islam. Dikatakannya, salah satu tujuan berbahaya menghina sakralitas agama adalah menciptakan konflik antara Muslim dan Kristen.
"Bangsa yang diam atas penistaan terhadap Rasulnya, pada dasarnya telah memberikan sinyal kepada Israel bahwa Masjid al-Aqsha juga dimungkinkan untuk dihancurkan," tambahnya.
Seraya menyinggung langkah Kristen dalam mengecam film anti-Islam tersebut, Nasrullah mengatakan, kecaman seperti itu memiliki pengaruh signifikan dalam meredam konflik.
"Para pembuat film itu dan terutama para pejabat Amerika Serikat harus dimintai keterangan dan diinterogasi," tegasnya.
Nasrullah menambahkan, film itu diproduksi di AS dan dunia Islam meminta pemerintah Washington untuk menghentikan penyebarluasan film tersebut dan juga mencegah penyebaran itu di masa mendatang.
"AS harus mengadili mereka yang terlibat dalam pelecehan terhadap 1,5 miliar manusia di dunia," tambahnya.
"Pemerintah AS dengan alasan kebebasan berekspresi tidak berbuat sesuatu. Ini adalah contoh nyata untuk membuktikan kemunafikan AS kepada bangsa-bangsa dunia," tegas Nasrullah. (IRIB Indonesia/RM)
Pendeta Jones Dilarang Memasuki Jerman
Pemerintah Jerman melarang pendeta Amerika Terry Jones memasuki negara itu di tengah meningkatnya protes terhadap film anti-Islam yang dibuat di Amerika Serikat.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan pada hari Ahad (16/9) bahwa kunjungan pastor Jones akan bertentangan dengan kepentingan untuk menjaga ketertiban umum.
Sayap kanan Jerman, Pro Deutschland, mengundang pendeta ekstremis tersebut untuk menghadiri pemutaran film anti-Islam di Berlin.
Pendeta radikal dari Florida itu menjadi perhatian publik setelah ia membakar kitab suci al-Quran di depan umum, memicu demonstrasi besar-besaran di sejumlah negara. Jones juga mempromosikan film yang melecehkan Nabi Muhammad Saw dan menggambarkan Islam sebagai agama penindas.
Menteri Dalam Negeri Jerman Hans-Peter Friedrich mengatakan ia tidak akan membiarkan kelompok ekstrimis menayangkan film itu di Jerman. Ditambahkannya, kelompok dan organisasi tersebut hanya ingin memprovokasi Muslim Jerman. (IRIB Indonesia/RM)
Konsekuensi Aksi Penistaan
Semua kalangan politisi, sosial dan media memahami bahwa penghinaan terhadap kesucian Islam seperti pelecehan terhadap al-Quran dan Nabi Muhammad Saw akan menyulut kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Pihak-pihak yang sengaja menghina kesucian Islam pada dasarnya telah menyulut perang peradaban dan konflik di antara penganut agama dan bangsa.
Penistaan terhadap kesucian Islam telah terjadi sejak lebih dari 14 abad lalu. Di masa permulaan Islam, orang-orang yang bodoh dan tidak mampu mencegah meluasnya ajaran suci Nabi Muhammad Saw berupaya membendung meluasnya ajaran ini dengan cara menebar fitnah, adu domba, pelecehan dan penghinaan. Meski demikian, upaya-upaya musuh Islam tidak mampu menghancurkan keagungan agama samawi ini dan bahkan ajaran Rasulullah Saw tetap berkembang luas hingga saat ini.
Pada dekade terakhir, musuh-musuh Islam menggunakan metode baru yang lebih terorganisir untuk menistakan kesucian Islam. Mereka seakan ingin menyulut Perang Salib baru di dunia. Genderang Perang Salib baru ini pertama kalinya ditabuh oleh Salman Rushdie dengan menulis dan mempublikasikan sebuah buku berjudul "Ayat-ayat Setan". Buku tersebut terang-terangan telah melecehkan kesucian Nabi Muhammad Saw.
Buku Salman Rushdie telah menyulut kemarahan dunia Islam dan membuat darah umat Islam mendidih. Meski aksi-aksi seperti itu dikecam, namun tindakan nista itu selalu diulang. Musuh-musuh Islam terus melancarkan tindakan provokatif dan melukai hati satu miliar lebih umat Islam.
Upaya lain musuh-musuh Islam yang ingin menghancurkan kesucian agama ini adalah dengan cara membentuk berbagai kelompok ekstremis di antara umat Islam. Kelompok ini kemudian menebarkan berbagai tindakan kekerasan yang tidak sesuai dengan ajaran suci Islam, bahkan melakukan berbagai kejahatan seperti pemboman dan aksi teror lainnya atas nama Islam. Dengan demikian, musuh-musuh Islam dapat menjustifikasi tindakan permusuhan mereka dan mempropagandakan kepada publik bahwa Islam adalah agama kekerasan yang harus dimusuhi.
Kelompok ekstremis seperti al-Qaeda terbentuk tidak lepas dari peran Dinas Rahasia Amerika Serikat (CIA), meski kelompok ini kemudian mengancam kepentingan AS dan Barat. Al-Qaeda dan Salafi mengklaim bahwa mereka berperang dan berjuang demi Islam, padahal tindakan mereka yang menebar teror seperti pemboman dan pembantaian, bahkan pembunuhan dengan cara menggorok leher korban yang mereka anggap halal darahnya telah mengotori wajah Islam dan memperburuk citra agama suci ini serta bertentangan dengan ajaran Islam yang cinta perdamaian.
Kelompok-kelompok ekstremis ini dimanfaatkan AS untuk mengejar ambisinya. Pasca serangan terhadap gedung World Trade Center New York pada 11 September, Washington menyebut al-Qaeda sebagai dalang dalam serangan tersebut dan menjadikan hal itu sebagai dalih untuk melancarkan agresi ke negara lain. Kemudian militer AS membantai warga Muslim di Afghanistan dan Irak dan merampas harta benda mereka dengan dalih memerangi terorisme.
Di sisi lain, musuh-musuh Islam membuat berbagai karikatur anti-Islam di Denmark dan memporduksi film di Belanda yang melecehkan agama suci ini. Mereka mengklaim memporduksi film tersebut demi melawan kelompok yang mereka sebut "umat Islam" di Timur Tengah. Sementara itu, Terry Jones ,seorang pastor dari Florida Amerika Serikat mengorganisir 50 orang untuk menggelar aksi pembakaran al-Quran dalam acara memperingati peristiwa 11 Septermber.
Upaya terbaru pengagum Perang Salib baru adalah memproduksi film penghinaan terhadap kesucian Rasulullah Saw yang berjudul "Innocence of Muslims". Film ini dibuat oleh Sam Bacile, seorang warga California Amerika Serikat keturunan Israel dengan sumbangan Zionis sebesar 5 juta dolar.
Film anti-Islam yang disebarkan melalui Youtube itu telah menyulut kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Ribuan warga Mesir menyerbu gedung Kedutaan Besar AS di Kairo dan menurunkan bendera negara itu serta mengibarkan sebuah bendera bertuliskan syahadah ""Laa Ilaaha Illallah Muhammad Rasulullah" di atas gedung tersebut . Di sisi lain, warga Libya yang marah mengepung konsulat Amerika di kota Benghazi, bahkan aksi protes tersebut menyebabkan tewasnya Duta Besar Amerika Serikat Christopher Steven dan tiga diplomatnya.
Sebenarnya, peristiwa di Benghazi dapat dikatakan sebagai puncak lain dari genderang perang peradaban yang ditabuh oleh musuh-musuh Islam. Sebab, pertama, peristiwa ini dijadikan alat musuh untuk mengurangi perhatian opini publik terhadap gelombang protes umat Islam yang menentang film tersebut. Kedua, para pengagum perang Salib akan menggunakan peristiwa ini sebagai dalih untuk melanjutkan kekerasan terhadap umat Islam. Padahal, saat ini ditemukan tanda-tanda bahwa dalang pembunuhan terhadap Dubes AS di Libya mengarah kepada kelompok teroris al-Qaeda di mana anasir kelompok ini menembakkan roket ke konsulat AS.
Serangan terhadap konsulat AS di kota Benghazi yang bersamaan dengan hari penyerangan terhadap gedung WTC pada 11 September mengindikasikan adanya skenario tertentu di balik serangan yang menewaskan Dubes AS itu. Ada kemungkinan Washington dengan dalih serangan tersebut akan mengerahkan pasukannya ke Libya dan membajak revolusi di negara itu atau paling tidak mengontrol Kebangkitan Islam di kawasan sesuai dengan kepentingan Gedung Putih. Hal itu diperkuat dengan agresi Amerika ke Afghanistan dan Irak pasca serangan 11 September sekitar sebelas tahun lalu dan ada kemungkinan Washington akan mengulangi cara-cara yang sama.
Jika Barat menuding umat Islam sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan gedung WTC di New York dan konsulat AS di Benghazi kemudian mencampur hal itu dengan protes umat Islam terhadap film penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw, maka dunia akan terseret ke dalam perang peradaban.
Dalam kondisi ini, tidak hanya umat Islam yang akan menanggungnya tetapi keamanan warga Barat juga terancam. Dengan demikian, tindakan provokatif seperti pelecehan, penghinaan, kekerasan dan agresi harus dihindari. Menghormati nilai-nilai semua agama di dunia serta menjaga martabat manusia adalah hal yang urgen untuk menjaga keamanan dunia. (IRIB Indonesia/RA)
PBB dan Film Innocence of Muslims
Kasus pembuatan dan penayangan film "Innocence of Muslims" di Amerika Serikat membangkitkan kemarahan umat Islam di berbagai negara. Maraknya protes umat Islam di seluruh dunia dan mengingat dampak serius bagi hubungan Islam dan Barat, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun terpaksa menunjukkan reaksinya juga. Navy Pillay, komisaris Tinggi PBB Untuk HAM juga mengecam perilisan film ini.
Terkait hal ini, Pillay membenarkan kemarahan umat Islam yang mengutuk aksi penistaan terhadap Rasulullah di film tersebut. "Pembuatan dan penayangan film ini telah membangkitkan kemarahan umat Islam di seluruh dunia," ungkap Pillay. Di sisi lain, Pillay mengharap para pemimpin umat dan politik untuk berusaha keras mendamaikan suasana.
Di statemennya, Pillay mengatakan, film ini merusak dan sengaja diproduksi untuk membangkitkan kemarahan umat Islam serta menampilkan wajah yang menghina kesucian Nabi Muhammad Saw serta memutarbalikkan kondisi muslim. Komisaris Tinggi PBB untuk HAM ini menyatakan, sepenuhnya saya memahami mengapa umat Islam benar-benar geram dengan film ini dan aksi protes damai terhadap film yang menghina ini hak umat Islam.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga mengecam penistaan agama dan mengutuk serangan terhadap konsulat Amerika Serikat di kota Benghazi serta pembunuhan terhadap duta besar negara itu. Juru bicara PBB mengecam penghinaan terhadap agama-agama Samawi dan sekaligus menegaskan bahwa serangan terhadap konsulat Amerika di Benghazi, Libya, tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun.
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa Ban mengucapkan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Amerika atas kematian para diplomat Washington di Libya.
Ia juga memperingatkan pemerintah Tripoli atas tanggung jawabnya untuk menjaga pusat-pusat diplomatik.
Aksi protes dan kerusuhan berdarah akibat perilisan film ini dalam beberapa hari terakhir semakin meningkat di sejumlah negara Islam seperti Mesir, Libya, Tunisia, Sudan dan Pakistan. Aksi protes pertama kali meletus di Mesir kemudian di susul di Libya yang berujung pada tewasnya empat diplomat Amerika Serikat termasuk Duta besar, Christopher Stevens di Benghazi.
Meski para petinggi PBB seperti Ban Ki moon dan Navy Pillay mengutuk pembuatan film "Innocence of Muslims", namun masalah yang paling penting terlupakan. Berbagai bukti menunjukkan bahwa di Barat gerakan untuk menyebarkan Islamphobia semakin terorganisir dan mengalami peningkatan signifikan. Gerakan ini telah lama terbentuk sebelum peristiwa 11 September yang menghebohkan itu.
Sepertinya propaganda luas Islamphobia serta langkah-langkah anti Islam kini menemui babak baru. Isu ini bukan lagi di dalam masyarakat Barat, namun kini telah mendunia. Sejatinya saat ini negara-negara Barat tengah menikmati berbagai bentuk Islamphobia dan penyiksaan umat Islam. Media Barat juga berperan langsung dalam menebar ketakutan terhadap Islam sehingga muncul kondisi tak nyaman bagi umat muslim.
Dengan demikian kini, pelecehan terhadap kesucian Islam termasuk pribadi Rasulullah Saw semakin besar dan para pelakunya pun mendapat perlindungan dari Barat. Salman Rushdi, penulis Ayat-aya Setan ini pun kini masih hidup dengan aman berkat perlindungan Inggris. Dan kini Amerika kembali membikin ulah dengan membiarkan sutradara film yang menyinggung sesitifitas umat Islam ini. (IRIB Indonesia/MF)
Kunjungan Paus Benedictus XVI ke Lebanon
Paus Benedictus XVI, pemimpin umat Katolik dunia menyerukan perdamaian ke semua pihak. Hal itu disampaikan Paus dalam kunjungannya ke Lebanon selama tiga hari.
Dalam pidatonya, Paus mengatakan, saya meminta semua umat Kristen di Timur Tengah menegakkan perdamaian dan proaktif di dalamnya.
Kunjungan Paus ke Lebanon kali ini adalah kunjungan pertama pasca pertemuannya dengan Paus Yohanes Paulus II, 15 tahun lalu. Beshara al-Rai, pemimpin Katolik Maronit Lebanon dalam konferensi pers mengatakan, Paus dalam lawatannya membawa pesan perdamaian di tanah suci (Palestina) dan kunjungan ini merupakan seruan bagi perdamaian di negara-negara Arab dan pelaksanaan reformasi di tingkat politik, ekonomi dan sosial.
Ketika Paus Benedictus XVI tiba di Lebanon, pemerintah Beirut mengambil langkah keamanan super ketat. Polisi dan pasukan keamanan Lebanon bersama pasukan khusus di tempatkan di berbagai titik jalan yang dilalui Paus terutama di jalan utama kota Beirut dan sekitarnya untuk menjamin keamanan tokoh dunia ini.
Jumlah umat Kristen di Lebanon lebih banyak di bandingkan jumlah pemeluk Kristen yang berada di negara-negara Timur Tengah lainnya. Namun tidak ada data tepat mengenai jumlah mereka dan diperkirakan mencapai 40 persen dari empat juta penduduk Lebanon.
Kunjungan Paus Benedictus XVI ke Lebanon bersamaan dengan kondisi saat ini di mana negara-negara Barat yang mengklaim pengikut Kristen dan pendukung demokrasi dan HAM menebarkan perpecahan antara umat Kristen dan Islam. Langkah tersebut dapat menyeret Suriah dan Lebanon masuk ke dalam perang saudara.
Nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang diajarkan Gereja Vatikan dijadikan alat Barat yang mengaku pengikut ajaran Nabi Isa as sebagai senjata untuk menerapkan kebijakan kolonialisme mereka.
Meski Paus tidak setuju dengan tindakan Barat, namun ia sebagai pemimpin Katolik dunia yang menyerukan perdamaian di antara umat Kristen, mempunyai tanggung jawab atas tindakan negara-negara Barat yang menyalahgunakan nilai kemanusian untuk kepentingan mereka.
Di sini pemisahan agama dari politik menjadi tidak bermakna. Barat yang dipimpin Amerika Serikat dengan dalih membela nilai-nilai kemanusiaan telah menerapkan berbagai kebijakan intervensif demi memenuhi ambisinya. Padahal Nabi Isa as dan gereja mengajarkan nilai-nilai tersebut.
Kunjungan Paus ke Lebonon juga bersamaan peristiwa pahit di mana Islamphobia di Amerika Serikat memproduksi film yang menghina kesucian Nabi Muhammad Saw. Film tersebut menuai protes keras dari umat Islam di seluruh dunia.
Namun sayangnya, Paus hanya bungkam dengan aksi itu. Padahal sejumlah aksi itu dilakukan oleh seorang pastor.
Nama Terry Jones, seorang pastor Amerika kembali mengemuka ketika ia terlibat dalam pembuatan film tersebut. Tahun lalu ia juga melakukan aksi menjijikkan dengan membakar al-Quran di depan gereja. Nanum Gereja Vatikan tidak mereaksi aksi keji itu. (IRIB Indonesia/RA)
Ini Dia Prediksi Strategis Kawakan AS Tentang Perang Besar Dunia
Henry Kissinger, strategis dan tokoh politik Amerika Serikat awal tahun 2012 mengungkap sebuah skenario yang sekarang ada indikasi Amerika sedang berusaha merealisasikannya.
Mantan menteri luar negeri AS di era pemerintahan Richard Nixon itu tahun lalu dalam wawancaranya dengan Global Research mengungkap upaya Amerika untuk merealisasikan tatanan dunia baru. Dalam wawancara itu Kissinger berbicara tentang masa depan dunia dan apa yang harus dilakukan Amerika Serikat.
Strategis kawakan berusia 89 tahun ini mengatakan, "Jika Anda tidak mendengar tabuh genderang perang, maka Anda tuli."
"Amerika Serikat adalah sedang membiarkan Cina dan Rusia bermain, dan paku terakhir di peti mati adalah Iran, yang tentu saja menjadi target utama Israel. Kami membiarkan Cina untuk meningkatkan kekuatan militernya dan Rusia untuk keluar dari Sovietisasi, guna memberi mereka rasa keberanian palsu, yang itu akan mempercepat proses kehancuran mereka bersama bersama. Kami seperti penembak jitu yang membiarkan lawan pemulanya menarik pistol, dan ketika mereka akan melakukannya, dor, dor!"
"Perang mendatang akan sedemikan parah sehingga hanya satu negara adidaya yang bisa menang, dan itu kita. Inilah sebabnya mengapa Uni Eropa adalah terburu-buru untuk membentuk superstate karena mereka tahu apa yang akan terjadi, dan untuk bertahan hidup, Eropa harus menjadi satu negara yang utuh dan kompak. Urgensi mereka itu menginformasikan kepada saya bahwa mereka tahu betul pertarungan besar segera terjadi."
Setelah menjelaskan hal tersebut, Kissinger mengatakan, "Oh, bagaimana saya bisa memimpikan momen menyenangkan ini. "
"Kuasai minyak maka Anda mengontrol bangsa-bangsa, kuasai makanan maka Anda mengontrol rakyat."
Kissinger menambahkan: "Jika Anda warga biasa, maka Anda dapat bersiap menyambut perang dengan pindah ke pedesaan dan membangun sebuah peternakan, tapi Anda tetap harus mengangkat senjata, mengingat gerombolan orang-orang kelaparan akan berkeliaran."
Setelah berhenti selama beberapa menit, Kissinger melanjutkan, "Kami mengatakan kepada militer bahwa kita harus menguasai lebih dari tujuh negara di Timur Tengah atas sumber alamnya dan mereka (militer) hampir menyelesaikan tugasnya. Kita semua tahu apa yang saya pikirkan terkait militer, tetapi saya harus mengatakan mereka sekarang sangat mematuhi perintah. Hanya saja batu loncatan terakhir, yaitu Iran yang benar-benar akan merusak keseimbangan... Jangan lupa, Amerika Serikat, memiliki senjata terbaik, kita memiliki hal-hal yang tidak dimiliki bangsa lain, dan kami akan memperkenalkan senjata-senjata itu kepada dunia tepat pada waktunya. "
Ucapan Kissinger kala itu menuai reaksi dahsyat akan tetapi berbagai sisi dari wawancara tersebut semakin tampak penting sekarang ketika Amerika Serikat sudah memulai program-program seperti yang garis besarnya dijelaskan oleh Kissinger.
Ungkapan Kissinger itu jika disandingkan dengan pernyaataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta (15/9) bahwa Washington harus siap mengirim pasukannya ke 17-18 titik di dunia Islam menyusul protes anti-penistaan terhadap Rasulullah, maka semakin jelas pula bahwa kemungkinan ini merupakan bagian dari skenario yang telah lama dirancang oleh Amerika Serikat. (IRIB Indonesia/MZ)
Bacile: Umat Islam Bodoh dan Delusional
Sutradara film yang menghina Nabi Muhammad Saw Sam Bacile, pada wawancara terakhirnya dengan salah satu media di Amerika menuduh umat Islam sebagai umat yang bodoh dan delusional. Ia mengatakan bahwa film yang menghina Nabi buatannya tersebut berdurasi 2 jam dan saat ini baru diputar 13 menit.
Masregh (16/9) mengutip wawancara Bacile dengan radio Sawa melaporkan bahwa sutradara ini tidak menyesali perbuatannya, bahkan sebaliknya ia bermaksud untuk menayangkan keseluruhan film tersebut.
Bacile yang sejak tiga hari lalu menyembunyikan diri karena kemarahan umat Islam, melakukan wawancaranya ini dari tempat yang tidak diketahui, ia mengatakan bahwa filmnya tidak ada hubungannya dengan Amerika.
Sutradara berkebangsaan Amerika ini mencaci umat Islam yang turun ke jalan untuk menunjukkan penentangan mereka atas penghinaan Nabi dengan mengatakan bahwa umat Islam radikal, pencuri, perampok dan penjahat, lebih dari itu ia menuduh Umat Islam sebagai umat yang bodoh dan hidup dalam khayalan.
Sutradara yang berusaha menggunakan logat Mesir dalam wawancara ini mengatakan, ini film saya dan durasi total film ini 2 jam dan yang sudah di tayangkan baru 13 menit.
Bacile yang mengaku tidak menduga reaksi umat Islam atas filmnya akan seperti ini, tidak mau mengungkap identitas dirinya yang sebenarnya, dan ia menghindari pembicaraan mengenai tempat keberadaannya, akan tetapi pada saat yang sama ia mengatakan ia melakukan hal tersebut demi negara yang didiaminya.
Ia menolak segala bentuk bantuan pemerintah atas filmnya, dan mengaku bahwa tidak ada tindakan pengamanan untuknya dan ia hidup normal seperti biasa.
Sutradara Innocence of Muslims ini mengaku akan menutup karirnya di dunia perfilman. Karena ketakutannya, ia bahkan tidak berani mengatakan berapa usianya, ia hanya mengaku jika ia dilahirkan di Mesir, dan pada tahun 1969 ia lulus dari Akademi Sastra Daf'ah Universitas Kairo Mesir.
Penayangan film yang menghina Nabi Besar Islam dan kebohongan besar soal tidak bersalahnya umat Islam yang di dalamnya figur Rasulullah Saw digambarkan sedemikian buruknya, telah menuai gelombang besar kemarahan umat Islam dunia. (IRIB Indonesia/HS)
Bioskop Swedia Masih Menayangkan Film Nista, Para Pemuda Muslim Demo
Polisi di Swedia turun ke jalan-jalan menghadapi protes para pemuda Muslim atas film anti-Islam yang diproduksi di Amerika Serikat. Demikian dilaporkan Press TV (16/9).
Para pemuda Muslim berkonsentrasi di hadapan sebuah bioskop yang menayangkan film penistaan terhadap kesucian Nabi Muhammad Saw. Mereka meneriakkan yel-yel anti-AS dan menyeru takbir.
Para pengunjuk rasa mencoba mencegah penayangan film tercela itu dengan menghentikan proyektor, akan tetapi polisi menghadang para demonstran dan bentrok dengan mereka. seorang polisi menyerang pengunjuk rasa perempuan, merobohkan dan mencekiknya.
Pasukan polisi menyerang para pengunjuk rasa dan memukuli mereka, sementara para pemuda Muslim itu hanya membalasnya dengan seruan takbir. (IRIB Indonesia/MZ)
Penistaan Terhadap Rasulullah akan Kontraproduktif
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Khatib shalat Jumat Tehran (14/9), Ayatullah Ahmad Jannati mengecam produksi dan penayangan film yang menistakan kesucian Nabi Muhammad Saw dan mengatakan, "Aksi penistaan ini akan berdampak kontraproduktif karena sekarang sejarah sedang bergulir menguntungkan Islam dan sedang mengalami perubahan besar…"
IRNA melaporkan, Ayatullah Ahmad Jannati dalam khutbah kedua shalat Jumat Tehran menyinggung aksi penistaan terhadap Rasulullah Saw dalam film yang diproduksi di Amerika Serikat dan mengatakan, "Film itu diproduksi oleh Amerika Serikat dan didanai oleh rezim Zionis serta merupakan aksi penistaan yang paling keji dan memalukan terhadap Islam."
Menurutnya, salah satu faktor di balik layar produksi film penistaan ini adalah membendung perluasan gelombang kecenderungan terhadap Islam dan penyebaran hakikat Islam di dunia. "Mereka harus tahu bahwa sekarang lebih dari satu setengah milyar umat Muslim di seluruh penjuru dunia rela berkorban untuk membela nilai-nilai kesucian Islam dan propaganda musuh tidak akan mampu mencegah perluasan agama Islam," tuturnya.
Ditujukannya kepada seluruh umat islam, imam shalat Jumat sementara Tehran ini menegaskan, "Jika kalian menginginkan perubahan besar dan sejarah masa lalu yaitu sejarah kezaliman, kekuatan adidaya dan penistaan terhadap bangsa-bangsa. Maka perubahan tersebut sedang terjadi karena bangsa-bangsa sekarang lebih menyadari esensi Islam yang anti-kezaliman dan mengandalkan logika, keadilan dan kebebasan."
Majma Menyerukan Umat Islam Unjuk Rasa Kecam Film Anti-Islam
|
Menurut Kantor Berita ABNA, berkenaan dengan pembuatan film yang menghina dan melecehkan kemuliaan Nabi Muhammad saw oleh warga Amerika Serikat, Majma Jahani Ahlul Bait as mengeluarkan pernyataan keras mengecam tindakan tersebut.
Dalam pernyataan tersebut Majma' menegaskan bahwa aksi penghinaan terhadap Nabi Saw dan kedudukan suci beliau, tokoh-tokoh yang dihormati oleh agama-agama dan mazhab-mazhab tidak dapat diterima oleh semua ajaran keyakinan, "Penghinaan terhadap Nabi sebelum-sebelumnya disebabkan kejahilan dan ketidaktahuan mengenai hakikat sebenarnya dari ajaran-ajaran Ilahi dan al-Qur'an, namun gerakan yang terakhir ini sebagaimana pengakuan dari pembuat film dalam wawancara dari media AS dan Israel benar-benar sengaja sebagai agenda politik untuk merusak citra Islam.
Pernyataan tersebut ditujukan langsung kepada warga AS yang melakukan aksi-aksi penghinaan tersebut dan menjelaskan, "AS mencoba berlepas tangan dari aksi penghinaan terhadap Nabi ini. Bisakah kita percaya bahwa Gedung Putih tidak mendapat informasi apapun dan tidak bertanggung jawab mengenai film yang diproduksi dengan modal 5 juta."
Dalam pernyataan selanjutnya Majma' Jahani Ahlul Bait menyeru kepada setiap semua umat Islam di seluruh dunia dan pencinta Nabi Saw agar menyertai demonstrasi dan mengeluarkan pernyataan kecaman. Setidaknya sebagai upaya membendung penyebaran film tersebut agar maksud pembuatnya tidak tercapai.
Pernyataan Majma' Jahani Ahlul Baity as adalah sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحیم
Firman Allah SWT:
إنَّكَ لا تُسمِعُ المَوتَى وَلا تُسمِعُ الصُّمَّ الدُّعَاء إِذَا وَلَّوْا مُدبِرِين
"Sesungguhnya engkau tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati itu menerima ajaranmu, dan tidak dapat menjadikan orang-orang yang tuli itu mendengar seruanmu, apabila mereka berpaling ke belakang (disebabkan keingkarannya). "
Betapa terdesak dan putus asanya musuh-musuh kemanusiaan terhadap kebangkitan umat Islam, sekali lagi mereka menunjukkan permusuhna terhadap agama Islam dengan jalan yang paling tidak beradab. Kali ini seorang sutradara film Zionis mencoba menambah besar dosanya dengan memprodukdi film yang menghina Nabi Saw dan Islam.
Dengan kerjasama Yahudi Zionis, pelarian Koptik di AS dan pendeta gila, film ini dihasilkan di AS di mana penghinaan-penghinaan terhadap Nabi dan Islam tidak dapat diterangkan dengan lisan.
Sebagai reaksi terhadap kebiadaban ini, Majma' Ahlul Bait sebagai lembaga internasional yang beranggotakan ratusan ilmuan dan cendekiawan agama dengan ini menyatakan beberapa perkara penting untuk mendapat perhatian oleh penduduk dunia:
1. Penghinaan terhadap Nabi, kesuciannya dan tokoh-tokoh yang dihormati oleh agama-agama dan mazhab-mazhab tidak dapat diterima oleh semua ajaran. Oleh karena itu barangsiapa yang melakukan penghinaan terhadap Nabi Saw tidak termasuk dalam kalangan pengikut agama dan ajaran keyakinan manapun, bahkan mereka adalah pengikut Syaitan.
2. Sebagaimana yang telah diketahui pemikiran Islam-fobia memuncak sejak peristiwa 11 September dengan menunjukkan aksi-aksi dalam bentuk seni, lukisan karikatur, pembakaran al-Quran dan penghasilan film. Meskipun penghinaan sebelum ini terhadap Nabi Saw disebabkan kejahilan terhadap realitas ajaran-ajaran hikmah Ilahi dan al-Quran, namun gerakan terkini (sebagaimana yang dinyatakan oleh sutradara film tersebut dalam wawancara bersama media Amerika Serikat dan Israel) benar-benar jelas, secara sengaja mempunyai agenda politik untuk merusak citra Islam.
3. Selain adegan-adegan yang tidak bermutu sama sekali, salah satu hal aneh dalam film tersebut adalah memperkenalkan umat Islam sebagai individu-individu tukang siksa dan haus darah. Mereka tanpa segan mengaitkan semua terror dan pembunuhan kepada umat Islam padahal hakikatnya kebanyakan pembunuhan dan pembantaian dalam film tersebut dilakukan oleh militer Amerika, Zionis dan Barat terhadap rakyat Palestina, Irak dan Afghanistan beberapa tahun belakangan ini termasuk juga kekejian mereka di penjara Guantanamo dan Abu Ghraib. Meskipun demikian Islam adalah agama damai dan Nabi Saw adalah rahmat bagi seluruh alam (sebagaimana kesaksian Allah Swt dalam al-Quran).
4. Dengan itu tangan umat Islam sejatinya tidak pernah tercemar dengan provokasi, penyiksaan dan keganasan; melainkan kelompok-kelompok bertopengkan Islam Takfiriyah dan Wahabi sebenarnyalah yang aktif melakukan terror dan keganasan yang justru mendapat dukungan Amerika dan Barat, secara moril dan material.
5. Penyediaan dan penayangan film tersebut oleh individu-individu yang berkaitan dengan negara-negara yang baru menggerakkan revolusi di Utara Afrika (seperti Mesir), menunjukkan kemarahan Amerika dan Zionis terhadap musim semi kebangkitan Islam di Negara-negara kawasan. Pihak Zionis dan Amerika melihat kepentingan mereka di kawasan tersebut sudah hilang dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikannya.
6. Pemerintah Amerika Serikat sadar tentang kemarahan umat Islam dan berusaha untuk berlepas diri dari aksi-aksi penghinaan tersebut. Namun akan kita mudah percaya bahwa Gedung Putih tidak mendapat informasi apapun dan tidak bertanggung jawab tentang produksi film yang bermodalkan 5 juta dolar termasuk aksi mereka yang tidak waras tersebut?
7. Meskipun kita tidak menekankan terjadinya pembunuhan dan penyerangan diplomat politik, namun Amerika dan Zionis sudah tahu bahwa pembunuhan staf-staf Amerika di Libya, atau serangan kedutaan Amerika di Mesir mencerminkan reaksi yang pasti akan terjadi oleh umat Islam karena penghinaan tersebut. Jika pemerintah AS mendiamkan diri dalam tindakan pembakaran al-Quran oleh paderi Terry Jones, atau menghukum militer mereka yang menghina kesucian Islam di Bagram Afghanistan, niscaya mereka tidak akan menyaksikan diplomat dan rakyat mereka menjadi korban.
8. Oleh karena itu Majma' Ahlul Bait menyeru umat Islam di seluruh dunia khususnya pengikut Ahlul Bait agar melangsungkan demonstrasi dan mengeluarkan pernyataan kecaman serta protes mereka terhadap aksi penghinaan ini. Sekurang-kurangnya berusahalah untuk membendung film ini untuk tidak tersebar di samping memblokir gerakan permusuhan mereka.
Selain itu umat Islam perlu mengontrol diri masing-masing agar tidak melakukan aksi kekerasan seperti melakukan penyerangan dan pengrusakan yang dapat menelan korban jiwa. Hendaklah protes dilakukan secara rasional dan aman dengan bersungguh-sungguh dan berkelanjutan.
9. PBB, institusi-institusi dan badan hak asasi manusia diharap dapat membendung kezaliman kebudayaan yang anti-kemanusiaan ini agar tidak terulang kembali. Mustahil pertumpahan darah dapat dihentikan jika penghinaan terhadap akidah-akidah (atas nama kebebasan) tidak dicegah.
10. Terakhir, kepada para pejabat baru negara-negara revolusi sekawasan: Amerika Serikat dan Barat sekarang ini berusaha menggulingkan revolusi rakyat, darah syuhada dan kalian menjadi seperti tentara upahan sebagaimana orang sebelum kamu dengan janji-janji uang dan kekuasaan politik. Namun sebagai mana yang kamu lihat hari ini, mereka bukanlah sahabat Islam dan umatnya. Oleh karena itu dengarkanlah seruan Islam dan tuntutan rakyat kamu dan jangan jual kepercayaan rakyat kepada AS dan sekutunya. Ketahuilah kekuasaan yang sejati adalah Iman kepada Allah SWT dan mengabdi kepada umat Islam.
Majma' Jahani Ahlul Bait
13 September 2012
Menghina Nabi adalah Tindakan Teror yang Tak Termaafkan
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah al-Uzhma Makarim Shirazi mengeluarkan pernyataan mengecam pembuatan film anti-Islam yang menghina Nabi Muhammad Saw oleh warga Amerika Serikat.
Berikut teks pernyataan ulama marja taqlid tersebut:
بسم الله الرحمن الرحيم
Tangan-tangan yang ternodai gerakan Zionis dan beberapa pendeta ekstrim Amerika Serikat masih juga melampiaskan niat jahat mereka untuk melecehkan kehormatan Islam. Jika sebelumnya mereka berambisi untuk membakar al-Qur'an di depan umum sekarang mereka menghasilkan film yang menghina Nabi Muhammad Saw.
Perbuatan keji ini dan hina ini menunjukkan bahwa mereka sangat khawatir dengan kebangkitan dunia Islam dan tersebarnya agama Allah di alam semesta.
Syukr Alhamdulillah, umat Islam merespon beredarnya film anti-Islam tersebut dengan kecaman dan reaksi keras. Beberapa negara Arab dan negara muslim menunjukkan reaksi keras bahwa perbuatan keji ini tidak akan didiamkan begitu saja.
Menjadi sebuah kewajiban bagi umat Islam di negara-negara lain menyuarakan protes dan kecaman kepada konspirasi Zionis-Amerika secara serentak dan bersama-sama.
Sungguh mengejutkan apabila Amerika Serikat bukan hanya tidak mengecam perbuatan ini, bahkan ada yang menganggap demonstrasi di depan kedutaan mereka sebagai terror dan keganasan padahal merekalah yang sesungguhnya teroris karena telah melakukan penghinaan terhadap kesucian umat Islam tanpa sebab serta menciptakan konflik dan huru hara di seluruh dunia.
Kami mengutuk keras penghinaan yang tidak pernah terjadi sebelum ini sambil menyerukan kepada umat Islam di seluruh dunia untuk memberikan reaksi sepatutnya serta memberikan hukuman yang dapat memberi mereka efek jera untuk tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut selama-lamanya.
"Mereka sentiasa berusaha hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, sedangkan Allah tetap menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir tidak suka." (Qs. Al-Saf ayat 8)
HTI Kutuk Pembuat Film Anti-Islam
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sulawesi Tenggara (Sultra), mengutuk keras pembuat film 'Innocence Of Muslims', Sam Bacile (56) dan pemerintah Amerika yang membiarkan film tersebut dibuat dan disebarluarkan ke publik. Demikian berita ini dilansir dari harian Republika.
Aktivis HTI menyampaikan kutukan tersebut melalui aksi damai 700-an massa di lapangan Eks-MTQ Nasional Kendari di Kendari, Sabtu.
"Film 'Innocence Of Muslims' yang diproduksi warga negara Amerika itu, telah menghina Nabi Muhammad SAW dan umat Islam di seluruh dunia. Karena itu. film berdurasi dua jam itu, harus ditarik dari peredarannya dan dimusnahkan," kata koordinator massa HTI tersebut, Zainuddin saat menyampaikan orasinya.
Menurut dia, film yang diproduksi Sam Bacile, warga Amerika itu, bercerita tentang Nabi Muhammad SAW sebagai penipu, lelaki hidung belang yang lemah dan gemar melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Dalam wawancara dengan sebuah media kata dia, pembuat film tersebut, Sam Bacile mengaku sengaja memproduksi film itu untuk mengekspos kelemahan Islam di seluruh dunia.
"Jelas motif dari pembuatan film itu untuk menghina nabi Muhammad SAW dan umat Islam di seluruh dunia dan hal itu tidak boleh dibiarkan, harus dilawan," teriak Zainuddin di depan ratusan massa HTI.
Pada aksi damai tersebut aktivis HTI membagikan-bagikan pernyataan sikap kepada warga yang melintas di ruas jalan depan lapangan eks MTQ Nasional Kendari.
Dalam pernyataan sikap tersebut, HTI menuntut tiga hal, yakni pertama mengutuk pembuat film 'Innocence Of Muslims' dan pemerintah Amerika yang membiarkan penyerbarluasan film tersebut.
Kedua, menutut pembuat film tersebut dihukum mati, kecuali yang bersangkutan meminta maaf dan mau bertobat.
Dan ketiga, menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk bahu membahu membela kehormatan Nabi Muhammad dan menolak keras setiap paham atau doktrin yang tidak Islami seperti sekularisme dan liberalisme.
Usai menyampaikan orasi di Lapangan eks MTQ, massa HTI melakukan long march dengan berjalan kaki, menuju bundaran Mandonga.
Di Bundaran Mandonga aktivis HTI secara bergantian menyampaikan orasi, yang intinya mengajak umat Islam sungguh-sungguh berjuang menegakkan khilafah seperti yang pernah ditunjukkan Khalifah Abdul Hamid II terhadap Perancis dan Inggris yang hendak mementaskan drama karya Voltaire yang juga menghina Nabi Muhammad.
"Ketegasan sang Khalifah Abdul Hamid yang mengibarkan jihad melawan Inggris dan Perancis, yang menghentikan pemutaran drama penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Kita harapkan umat Islam di seluruh dunia, melakukan hal yang sama, mengibar jihad melawan film 'Innocence Of Muslims'," kata Zainuddin.
Berpegang pada Al-Qur'an dan Sunnah adalah Syiar Mazhab Ahlul Bait
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Hujjatul Islam wa Muslimin Ali Ridha A'rafi Rektor Universitas Internasional al Mustafa Qom Republik Islam Iran dalam acara penyambutan masuknya tahun ajaran baru 1391/1392 HS yang terselenggara di Madrasah Imam Khomeini ra menyatakan bahwa Universitas al Mustafa adalah wadah yang dipenuhi wajah kesungguhan dalam menuntut ilmu, ma'rifat, akhlak dan dakwah. "Kehadiran mahasiswa universitas al Mustafa di tengah-tengah masyarakat Islam dan non Islam telah menjadi sebuah kebutuhan. Dakwah para alumni dan pelajar tidak hanya berkisar seputar dakwah lisan saja namun merambah pada majalah dan makalah-makalah yang telah tersebar dipelosok negeri. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan pada sisi tabligh Islam berkat kegigihan dan kerja keras para penuntut ilmu siang malam."
Selanjutnya dalam sambutannya tersebut, Rektor Universitas Al Mustafa menetapkan tahun ajaran baru sebagai tahunnya Al-Qur'an dan Nabi Muhammad Saw seraya berpesan, "Para mahasiswa dan segenap dosen diharapkan tahun ini untuk lebih menunjukkan perhatian penuh kepada dua pusaka yang berharga ini, Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Saw. Segala aktivitas akademi kita harus dimulai dan diawali dengan menjujung tinggi Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Saw. Sebab keduanya adalah syiar mazhab Ahlul Bait yang harus diagungkan."
"Sebagai Imam Mazhab, Imam Ja'far Shadiq as telah mengajarkan kita para pelajar yang menuntut ilmu di madrasah Ahlul Bait untuk mengedepankan Al-Qur'an dan Sunnah dalam segala hal, terkhusus dalam mendakwahkan Islam, dalam menjawab segala syubhat dan tuduhan, dan dalam menjaga landasan asasi agama serta dalam menghadapi musuh-musuh Islam." Lanjutnya.
"Seorang pelajar agama harus mampu mengenal situasi dan kondisi, memanfaatkan kesempatan yang ada, melakukan hal-hal yang bermanfaat yang dengan kesemua itu bukan hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri namun juga mampu menebarkan manfaat dan hidayah bagi masyarakat, dan kita berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menetapi jalan dan metode imam Shadiq as dalam segala amal." Tambahnya lagi.
Pada bagian lain sambutannya, ulama yang juga menjabat sebagai anggota majelis khusus Revolusi Kebudayaan tersebut menyinggung penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw oleh gerakan anti Islam yang menurutnya didalangi oleh gerakan Zionis dengan mengatakan, "Kelompok Islam ekstrim dan sempalan dijadikan alasan oleh kubu anti Islam untuk menyerang kesucian dan kehormatan Islam Muhammadi. Dan mereka dengan segala kesungguhan hendak menunjukkan bahwa islam adalah musuh kemanusiaan dan peradaban."
"Tujuan lain dari penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw adalah memicu pertikaian dan konflik antar pengikut agama dan kepercayaan yang berbeda. Mereka hendak mengobarkan api permusuhan antar umat beragama. Namun kita umat Islam dengan segala kesungguhan akan tetap menjaga dan membela kesucian Islam, Al-Qur'an dan kemuliaan Nabi Muhammad Saw dengan cara-cara yang beradab." Lanjutnya.
Pada bagian akhir sambutannya, DR. A'rafi mengatakan, "Tindakan mereka menunjukkan ketakutan dan kekhawatiran musuh-musuh Islam akan kebangkitan Islam dan Umat Islam. Karenanya kekejian mereka tidak serta merta menjadikan kita lemah namun justru menjadi batu loncatan untuk kita umat Islam semakin menampakkan keagungan dan kehormatan."
Selat Sunda dalam Konflik Global dari Perspektif Geopolitik (1)
Oleh: M Arief Pranoto*
Kenapa Selat Malaka di berbagai literatur dianggap salah satu pintu strategis Indonesia. Sebab, selain peranan vital bagi negara-negara sekeliling, juga tidak sedikit negara lain sangat tergantung atas letak geografisnya di jalur perairan tersibuk (di dunia) setelah Selat Hormuz di Teluk Persia. Keberadaan tersebut membuat Selat Malaka dijuluki chokepoints of shipping in the world baik untuk ekspor-impor, sosial politik, keamanan, lingkungan maupun militer dan lain-lainnya.
Data Kementerian Pertahanan menyebut, sejak tahun 1999-2008 kapal-kapal yang melewati Selat Malaka meningkat 74% dan era 2020-an nanti prakiraan hilir mudik pelayaran mencapai 114.000 kapal. Menurut Goldman Sachs, kelompok negara yang bakal menguasai perekonomian tahun 2050 kelak adalah Brasil, Rusia, India dan Cina (BRIC), terutama sekali Cina dan India yang paling aktif melintasi baik Selat Malaka, Selat Sunda maupun Selat Lombok.
Bagi Indonesia sendiri, selain Selat Malaka atau selat-selat lainnya, tampaknya Selat Sunda tergolong sebagai lintasan utama dalam konteks pelayaran dunia, terutama di lingkungan Asia Tenggara, ASEAN dan kawasan Asia Pasifik. Lebih utama lagi ---kevitalan Selat Sunda terlihat--- adalah pelayaran dari Laut China Selatan menuju Lautan Hindia.
Ketika menengok ke belakang sejenak perihal Selat Sunda, ternyata ada coretan pertempuran laut pada tahun 1942-an dulu. Yaitu ketika Sekutu pimpinan Amerika (AS) hendak menghalang-halangi pendaratan bala-tentara Jepang di Pulau Jawa. Luar biasa! Kapal USS Houston dan HMS Perth milik AS pun ditenggelamkan oleh Laksamana Muda Kenzaburo Hara di selat yang menghubungkan antara Jawa dan Sumatera tersebut.
Ya, dinamika pelayaran di manapun dan sampai kapanpun, baik itu swasta, sipil maupun militer niscaya tergantung atas kelancaran dan keamanan beberapa selat-selat vital dunia. Itu tak boleh dipungkiri. Menjadi keniscayaan ketika terjadi accident di perairan lalu menghambat choke-points, niscaya akan mengacaukan moda transportasi laut baik bidang sosial ekonomi, perdagangan, pariwisata, dan lain-lain termasuk pergerakan militer daripada negara - negara pengguna jalur. Contoh aktual ialah Selat Hormuz, baru sebatas rencana penutupan (oleh Iran) saja telah menimbulkan kehebohan global sebab sempat menaikkan harga minyak.
Bisa dibayangkan jika meletus peperangan di Teluk Persia, maka distribusi 40% minyak dunia ke berbagai belahan bumi dari Teluk akan macet, dan sebagai dampak langsung ialah naiknya harga-harga barang dan jasa akibat melambungnya harga energi karena kelangkaan. Inilah hikmah yang dapat dipetik, betapa tinggi urgensi sebuah selat bagi geostrategi negara-negara pemilik yang secara geopolitik adalah takdir.
Tulisan ini mencoba mengurai urgensi Selat Sunda, atau jika memungkinkan juga selat-selat lain di Indonesia dalam konteks peralihan geopolitik yang kini tengah bergerak secara perlahan dari Timur Tengah ke Asia Pasifik. Inilah uraian sederhananya.
Sekilas Teori dan Implementasi Geopolitik
Terkait perspektif pada tulisan ini, sepintas akan diperkenalkan esensi geopolitik. Ya, cukup banyak teori pakar dari berbagai negara tentang geopolitik dan geostrategi, misalnya "Teori Ruang"-nya Friederich Ratzel (1844 - 1904), atau "Teori Kekuatan"-nya Rudolf Kjellen (1864 - 1922), "Teori Pan Region"-nya Karl Haushofer (1869 - 1946), atau teori Sir Halford Mackinder (1861 - 1947) tentang Heartland (Jantung Dunia) yang masih relevan sampai sekarang: "siapa menguasai Heartland maka akan menguasai World Island". Heartland adalah sebutan bagi kawasan Asia Tengah, sedang World Island ialah Timur Tengah. Keduanya merupakan kawasan kaya minyak dan gas bumi. Siapa menguasai kawasan tersebut, maka akan menjadi "Global Imperium". Juga tidak ketinggalan "Teori Kekuatan Maritim"-nya Sir Walter Raleigh (1554 - 1618) dan Alfred T. Mahan (1840 - 1914). Terutama teori Mahan yang masih disakralkan hingga kini oleh angkatan laut Uncle Sam, bahkan dianggap doktrin: "Barangsiapa menguasai Lautan Hindia maka akan menjadi kunci dalam percaturan dunia".
Dan tampaknya kajian dan teori geopolitik beberapa pakar di atas, memiliki benang merah esensi. Intinya:
"It must be regarded as a science bordering on geography, history, political science and international relations. The politican, the military planner and the diplomat can use geopolitic s as a method to analyze how geographical factors can be of importants when planning, geopolitics as the destiny" (Dirgo D. Purbo, 2010).
Menurut Purbo S. Suwondo, geopolitik ialah sebuah kombinasi dari faktor politik dan geografis yang memberikan ciri terhadap suatu negara atau wilayah tertentu. Geopolitik ialah takdir (Teori Strategi, PKN UI, 30 Juni 2011). Dalam perspektif ini, Purbo menekankan perlunya cermatan secara tajam dan mendalam atas "ciri khas" berkenaan dengan geografis serta dinamika politik.
Sedangkan implementasi geopolitik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebenarnya sederhana. Menurut Panglima Besar Soedirman yakni "pertahankan rumah serta pekarangan kita sekalian" (1947). Bung Karno mengingatkan bahwa "ketahanan nasional dapat maksimal jika berdasarkan geopolitik" (1965); atau Pak Harto dulu sering mengatakan "... kesatuan daratan, kesatuan lautan dan kesatuan udara ini dipandang sebagai satu keseluruhan yang bulat. Itulah wawasan nusantara (1967); dan menurut Dirgo D. Purbo pakar geopolitik dan geostrategi sekaligus dosen pasca sarjana Kajian Ketahanan Nasional Universitas Indonesia (UI) menyebut: "bahwa wawasan nusantara merupakan agenda kepentingan nasional Republik Indonesia" (2003). Itulah beberapa aplikasi geopolitik dan geostrategi dengan berbagai sisi dan kemasan.
Ya, dimanapun hakiki geo (tanah, bumi dll), tidak hanya sekedar mengantarkan orang, kelompok, bangsa dan negara pada gerbang kemerdekaan saja, tetapi lebih jauh lagi untuk membentuk bangsa yang hidup di atasnya terhormat, memiliki martabat dan sejahtera di muka bumi, sesuai pidato Bung Karno tahun 1956-an:
"Dulu Jepang nge-bom Pearl Harbour itu tujuannya adalah Tarakan untuk menguasai sumber-sumber minyak, jadi sejak lama Indonesia akan jadi pertaruhan untuk penguasaan di wilayah Asia Pasifik, kemerdekaan Indonesia bukan saja soal kemerdekaan politik, tetapi soal bagaimana menjadikan manusia di dalamnya hidup terhormat dan terjamin kesejahteraannya".
Pertanyaannya adalah: Sudahkan para elit dan segenap bangsa ini mengelola realitas politik (geopolitik) yang melekat sebagai takdir di republik tercinta ini? (IRIB Indonesia/theglobal-review/PH)
*) Research Associate Global Future Institute Jakarta
Selat Sunda dalam Konflik Global dari Perspektif Geopolitik (2)
Oleh: M Arief pranoto*
Antara Gulliver dan "Kekaisaran Militer"
Beberapa dokumen Global Future Institute (GFI) Jakarta mengungkapkan bahwa saat ini tengah berlangsung pergeseran situasi global (geopolitical shift) dari kawasan Heartland (Timur Tengah/Asia Tengah) menuju Laut Cina Selatan. Adapun indikator dan garis besar perpindahan geopolitik dapat dicermati dari data-data sebagai berikut:
1) Menurut Bo Yaozhi, peneliti dari Universitas Negeri Singapura, AS ingin mengalihkan titik berat militernya ke kawasan Asia Pasifik, menempatkan kekuatan militer di kawasan tersebut dan menebar jaringan yang lebih besar;
2) Dalam kunjungan Obama ke Australia terkait penempatan marinir di Darwin, ia berkata bahwa prioritas utama pemerintahan AS adalah Asia Pasifik, mengingat kawasan ini menentukan masa depan di abad XXI. Menteri Pertahanan (Menhan), Leon Panetta pun menebalkan dalam pertemuan puncak Keamanan Asia diselenggarakan International Institute of Strategic Studies di Singapura (Sabtu, 2/6), bahwa AS akan menempatkan 60% armada di Asia Pasifik. Hingga tahun 2020 nanti terus menambah armada dari pembagian yang semula 50-50 antara Pasifik dan Atlantik, akan menjadi 60-40 bagi kedua samudera;
3) Munculnya ketidakpastian situasi di Timur Tengah akibat terkendalanya Military Roadmap AS terutama dalam penaklukkan Syria dan Iran. Military Roadmap tersebut pernah dipaparkan oleh Jenderal Wesley Clark, mantan Komandan NATO di Pentagon (Prof Michel Cossudovsky, www.globalresearch.ca). Kendala tadi selain karena Bashar al Assad terus melawan, juga upaya Barat menerbitkan Resolusi PBB bagi Syria bolak-balik gagal. Ini diungkap oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Hillary Clinton sewaktu kunjungan ke Beijing (Selasa,4/8). Clinton menyatakan kecewa atas tindakan Rusia dan Cina memblokir resolusi Dewan Keamanan, tetapi dijawab oleh Menlu Cina, Yang Jiechi, bahwa sejarah akan menilai posisi Cina terkait krisis Suriah adalah (penanganan) tepat. Apa yang kita pikirkan adalah kepentingan rakyat Suriah dan kawasan; dan juga
4) Cina memperingatkan AS agar tidak terlibat jauh dalam sengketa di perairan Cina Selatan karena teritorial yang diperebutkan adalah sengketa regional antara Cina melawan Taiwan, Cina versus beberapa anggota ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Brunei Darussalam;
5) Kuatnya pengaruh Cina di Asia Pasifik dan sekitarnya akibat "Kebijakan Panda" serta melebarnya String of Pearls (pola penguasaan perairan dari Laut Cina Selatan-Selat Malaka-Laut Arab-Teluk Persia dll) merupakan strategi Negeri Paman Mao di perairan via pembangunan pelabuhan-pelabuhan di negara-negara pesisir Lautan Hindia dan Laut Cina Selatan. Bahkan India-Cina telah mengaktifkan kembali manuver militer bersama setelah terkendala sejak 2008 akibat friksi diplomatik. Tak ketinggalan adalah perambahan hegemoni melalui Kebijakan Panda (investasi/uang) terhadap negara-negara pulau di Lautan Pasifik yang selama ini dalam orbit dan kendali AS;
6) Suksesnya penyelenggaraan KTT GNB ke 16 diikuti lebih 100-an negara di Tehran ialah ujud riil kemenangan diplomasi Iran terhadap AS dan sekutunya karena selama ini Barat berupaya menggiring opini agar dunia memusuhi dan mengucilkan Iran;
7) Kunjungan mendadak Hillary Clinton ke beberapa negara peserta dan anggota APEC yang berujung dalam KTT APEC di Vladivostok, selain mencerminkan "kepanikan AS" ---meminjam istilah Hendrajit --- secara tersirat menyimpan urgen agenda di Asia Pasifik. Inti kunjungan ke Indonesia, selain berkomitmen mendukung kepemimpinan Indonesia dalam KTT APEC 2013 di Bali, AS juga "menegur" atas intoleransi terhadap minoritas, dan lain-lain.
Agaknya perubahan geopolitik di atas, dicermati secara menarik oleh Toni Cartalucci, peneliti senior di Central for Research Globalization (CRG), Kanada. Ia membuat analogi bahwa Cina ibarat Gulliver yang terdampar di Pulau Liliput. Ketika terbangun ia mendapati dirinya terjerat tali oleh (kaum liliput) orang-orang kecil di sekeliling.
Menafsir analog Cartalucci, sepertinya Paman Sam hendak menggunakan negara-negara (proxy) di sekeliling Cina yang tergabung pada blok supra-nasional (ASEAN) sebagai front untuk "memaksa" (tie down) supaya mengikuti aturan main dan cara yang sama. Dalam buku Perang Cina Kuno strategi itu disebut "membunuh dengan pisau pinjaman". Atau kata mBah saya, nabok nyeleh tangan!
Dan tampaknya, tafsiran ini terbukti dengan dukungan serta anjuran Panetta kepada Menhan se-ASEAN agar "bertindak seragam" terkait sengketa di Laut Cina Selatan. Secara tersirat, anjuran Panetta bersifat provokatif sebab tie down dan tindakan seragam bisa dimaknai "silahkan keroyok Cina". Tapi Cartalucci mengingatkan, skenario tersebut tidak akan sukses seperti kisah ‘Perjalanan Gulliver', bahkan mungkin sebaliknya. Artinya justru Cina yang kelak membebaskan dirinya sendiri dari jeratan temali, lalu bangkit dan menginjak-injak bangsa liliput di sekitarnya!
Masih terkait pergeseran geopolitik, Pengamat Pertahanan dan Militer dari UI Connie Rahakundini juga memprakirakan bahwa 8 tahun ke depan, "peperangan" dalam rangka perebutan sumber daya alam (SDA) dan jalur perdagangan beralih ke kawasan ini. Abad XXI, kata Connie telah melahirkan "kekaisaran militer" AS yang ditetapkan Bush Jr pada 14 Januari 2004.
Lebih dari setengah juta tentara formal plus mata-mata yang terselimuti melalui jejaring lembaga donor, teknisi, guru, serta badan usaha sudah tersebar membentuk koloni di negara-negara lain. Bukan hanya di darat, ia juga mendominasi lautan hingga samudera. Paman Sam membangun kekuatan angkatan laut yang hebat dengan mencantumkan nama-nama pahlawan pada kapal induk, seperti: Kitty Hawk, Constellation, Enterprise, John F. Kennedy, Nimitz, Dwight D. Eisenhower, Carl Vinson, Theodore Roosevelt, Abraham Lincoln, George Washington, John C. Stennis, Harry S. Truman, Ronald Reagan dan lainnya. Pangkalan militer AS telah mencapai 1000-an lebih di dunia. Data resmi dari Departement of Defence dalam laporan struktur tahun fiskal 2003 menyebut, Pentagon memiliki 702 pangkalan di 130 negara. Jumlah itu belum termasuk 6.000 pangkalan di wilayahnya sendiri. Luar biasa!
Dalam perspektif hegemoni AS, setiap negara yang berpotensi menjadi pesaing mutlak harus dibendung dan dilemahkan. Dibendung dari luar dilemahkan dari sisi internal. Tampaknya Cina merupakan kompetitor berat mengingat konsumsi minyaknya sudah separuh di pasar internasional. Persaingan keduanya berlangsung ketat terkait penguasaan sumber-sumber minyak di berbagai negara. Dokumen Pentagon sendiri, Project for The New American Century and Its Implications 2002 (PNAC) meramal bahwa persaingan antara AS - Cina meruncing 2017 dan konfrontasi terbuka mungkin tidak bisa dielakkan. Inilah yang bakal terjadi.
Aspek Yuridis dan Geostrategi
Rezim Hukum Laut Internasional, atau United Nation Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982 yang telah diratifikasi dalam UU 17/ 1985 menetapkan skema jalur kapal-kapal di wilayah perairan dalam 3 (tiga) Alur Laut Kepulauan Indonesia (disingkat: ALKI).
ALKI I terdiri atas Selat Sunda yang bagian utara bercabang menuju Singapura dan Laut China Selatan; ALKI II meliputi Selat Lombok menuju Laut Sulawesi; dan ALKI III sekitar perairan Laut Sawu, Kupang (III A), dan seterusnya hingga sebelah timur Timor Leste (III C) dan perairan Aru (III D). Itulah fenomena "Pintu Gerbang Memanjang" membelah perairan Indonesia.
Berdasarkan UNCLOS 1982, ALKI menjamin hak perlintasan bagi kapal-kapal asing termasuk armada militer beroperasi secara normal. Fenomena tadi bisa menguntungkan di satu sisi, namun sisi buruknya lebih banyak mengingat saat ini tanpa pengawasan dan pengamanan maksimal. Ia bisa menimbulkan ancaman serta gangguan baik kejahatan, pencemaran lingkungan, penyelundupan, pembajakan, terorisme, trafficking in person, atau ancaman militer dari negara-negara yang melintas, baik dengan kedok pelayaran swasta, berdalih penelitian ilmiah, kerjasama dan latihan militer bersama, dan lain-lain.
Dalam UNCLOS memang membolehkan "penutupan sementara" suatu negara apabila terkait kepentingan nasional dan demi keamanan nasional, namun konsekuensi bagi negara yang bersangkutran harus menyediakan jalur alternatif sebagai pengganti. Secara geopolitik, hal-hal semacam ini sangat dikhawatirkan oleh negara-negara lain. Dengan kata lain, bila kelak Indonesia mampu mengontrol sendiri choke points-nya, maka kapal-kapal asing yang lalu-lalang di wilayah ALKI tidak bisa bebas melintas atau bertindak sembarangan.
Beberapa retorika pun muncul: Apakah "pelemahan dan pemandulan" terhadap elemen serta kekuatan-kekuatan laut di Indonesia merupakan by design pihak asing karena ketakutan bila republik ini cerdas mensiasati geopolitik dan geostrategi negaranya; bagaimana seandainya Selat Sunda dan Selat Lombok ditutup sebulan guna latihan gabungan TNI-Polri dalam rangka memberantas ilegal fishing, atau memerangi terorisme di perairan?bersambung (IRIB Indonesia/theglobal-review/PH)
*) Research Associate Global Future Institute
Selat Sunda dalam Konflik Global dari Perspektif Geopolitik (3)
Oleh: M Arief Pranoto
Sebagai chokepoints shipping in the world, tak bisa dipungkiri Malaka memang selat paling sibuk setelah Hormuz. Dan peningkatan pelayaran merupakan keniscayaan seiring gegap dinamika baik kebutuhan maupun kepentingan pribadi, kelompok dan juga bangsa-bangsa di dunia. Kepentingan akan cenderung arogansi dan sering menampakan aroma pemaksaan oleh sekelompok adidaya, sedangkan kebutuhan lebih moderat. Artinya ada take and give dalam menyatukan aneka kebutuhan. Itulah sekilas kelebihan kebutuhan daripada kepentingan yang seringkali tampil dengan sikapnya yang lalim lagi sewenang-wenang.
Selanjutnya dampak tingginya frekwensi pelayaran, diyakini akan mengendala bagi para pengguna jalur di Selat Malaka. Kini pun tengah bermunculan. Seperti traffic congestions misalnya, adalah kemacetan akibat semakin sempitnya jalur. Atau pendangkalan di beberapa bagian selat. Timbul pelambatan jelajah kapal sebab pelayaran yang super sibuk, dan berpotensi muncul masalah baru seperti kerawanan pembajakan, atau kejahatan laut lain. Selain itu terdapat pula biaya tambahan karena waktu tempuh lebih lama, sistem pengamanan ekstra bagi kapal-kapal yang melintas, dan masih ada dilema-dilema lain terkait hal-hal teknis, operasional bahkan aspek politis dalam lingkup perairan dan pelayaran internasional. Inilah sekilas the malacca dilemma yang kelak akan menemui titik puncaknya.
Tampaknya the malacca dilemma menyimpan konsekuensi tersendiri bagi Cina. Adalah Zhao Yuncheng, ilmuwan dari China‘s Institute of Contemporary International Relations mengatakan: "whoever controls the Straits of Malacca and the Indian Ocean could threaten China‘s oil supply route." Ini rupanya! Bahkan Presiden Hu Jiantao menegaskan, "Malacca-Dilemma" merupakan persoalan kunci untuk jaminan pasokan energi mengingat 80% impor minyak Cina melewati Selat Malaka, oleh karena itu keamanan jalur di "selat basah" ini menjadi urgen bagi kelanjutan ekonomi Negeri Paman Mao.
Sedangkan String of Pearls ialah strategi Cina dalam rangka keamanan suplai energi. Selain strategi ini mempunyai konsekuensi dibutuhkannya militer modern yang progresif, juga memerlukan akses lapangan terbang dan pelabuhan-pelabuhan. Target jalur yang diincar ialah bentangan perairan dari pesisir Laut Cina Selatan, Selat Malaka, melintasi Samudera Hindia, Laut Arab dan Teluk Persia. Sehingga dalam peta, terlihat mirip untaian mutiara atau gambar kalung (Pearls).
Implementasi String of Pearls ini memang tergantung fasilitas militer yang memadai di Pulau Hainan; landasan terbang darurat di Pulau Woody, Kepulauan Paracel, jaraknya sekitar 300 mil dari laut timur Vietnam; kontainer fasilitas pengiriman di Chittagong, Bangladesh; pembangunan pelabuhan air dalam di Sittwe, Myanmar; pembangunan basis angkatan laut di Gwadar, Pakistan; pipa melalui Islamabad dan Karakoram Highway ke Kashgar di Xinjiang; fasilitas pengumpulan intelijen di pulau-pulau di Teluk Benggala dekat Selat Malaka dan pelabuhan Hambantota di Sri Lanka, dan lainnya. Dalam beberapa kasus, ia memberi subsidi pembangunan pelabuhan baru dan fasilitas lapangan udara di negara-negara target dengan kompensasi fasilitas dibuat sesuai standar Cina.
Jean Paul Rodrigue menyatakan, jalur transportasi minyak dan gas untuk kebutuhan energi di Asia Timur selain melalui Selat Malaka, juga melintas di Selat Sunda, Selat Lombok dan lainnya. Tak boleh dipungkiri, ketiganya merupakan selat vital bagi negara-negara Asia Timur, khususnya Cina dan Jepang. Isyarat Rodrigue, jika terjadi hambatan pelayaran di Selat Malaka maka alternatif jalur paling singkat adalah Selat Sunda.
Bagi Cina, the dilemma malacca bukanlah sekedar persoalan teknis dan taktis semata. Isyarat Yuncheng dan Jiantao menyebutkan, bahwa yang paling mengkhawatirkan justru bercokolnya kapal-kapal perang AS dan sekutu di Singapura. Tak dapat dipungkiri, semakin menegangnya hubungan politik antara Paman Sam dan Paman Mao, niscaya memiliki implikasi negatif atas hilir-mudik pelayaran Cina di Selat Malaka. Shock and awe pun telah ditebar, melalui janji mengirim kapal tempur pesisir (LCS) USS Freedom di Selat Singapura, ujar Laksamana Thomas Rowden (10/5/2012). USS Freedom ialah kapal perang jenis terbaru AS, memiliki kecepatan hingga lebih 40 knot serta handal untuk perang di lautan dekat pesisir, mampu menyapu ranjau laut dan menyerang kapal selam.
Ya, meskipun data-data ini masih sangat terbatas, setidaknya sudah bisa dijadikan mapping sementara tentang kondisi geopolitik Asia Pasifik menjelang friksi terbuka sebagaimana ramalan PNAC 2002, baik terkait implementasi String of Pearl atau dinamika kapal-kapal negara lainnya.
Perspektif catatan ini mencermati, apabila dilemma malacca mencapai titik kulminasi akibat perang terbuka, maka besar kemunginan jalur Selat Malaka akan "tersumbat". Sudah barang tentu, sesuai prakiraan Rodrigue jalur pelayaran akan beralih ke Selat Sunda karena dianggap rute alternatif tersingkat dari jalur-jalur lazimnya. Inilah keunggulan Indonesia secara geopolitik terutama bagi negara-negara yang terlibat konflik. Betapa dahsyat urgensi Selat Sunda dan alur-alur laut lain di mata dunia, karena banyak negara tergantung pada wilayah perairannya.
Sejatinya tinggal bagaimana faktor geografis dijadikan geopolitical leverage (daya ungkit) melalui pemberdayaan secara benar dan optimal berkenaan posisi strategis di antara dua benua dan dua samudera. Menurut Dirgo D. Purbo (2012), geopolitik dalam wawasan nusantara merupakan jawaban untuk Kepentingan Nasional RI di abad XXI. Tak bisa tidak, Kepentingan Nasional RI harus menjadi rujukan utama dalam memberdayakan daya ungkit (geopolitik) yang melekat sebagai takdir geografis.
JSS: Berkah atau "Bencana Geopolitik"?
Ketika Indonesia memberi peluang Cina terlibat dalam pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS), tawaran itu mungkin dianggap "berkah" dari langit. Kenapa demikian, selain nilai proyeknya menakjubkan (sekitar Rp 100-an triliun) juga secara geopolitik, kelak Cina-lah yang "menguasai" Selat Sunda dengan alasan profit bisnis selaku investor. Belum masalah String of Pearl dan implementasinya. Artinya peluang itu bukan hanya mengurangi malacca dilemma atau menghindari sekalipun, tetapi bahayanya justru Cina akan menjadi pengendali baru di selat ini. Ia berani memastikan tidak akan ada kendala signifikan pada sistem pelayarannya meskipun ada "sumbatan" di Selat Malaka akibat friksi melawan AS dan sekutu.
Tawaran kepada Cina, selayaknya perlu direnungkan atau dikaji ulang oleh segenap elit dan pengambil kebijakan di republik ini. Praduga penulis, tanpa sebuah negosiasi yang merujuk Kepentingan Nasional RI, justru berpotensi timbul "bencana geopolitik". Sudahkah para penggagas dan pengambil kebijakan JSS melek dan sadar geopolitik? Tolong jangan dilihat dari aspek sosial ekonomi saja, mutlak harus dicermati secara komprehensif atas prakiraan situasi kedepan. Beberapa opini mengkhawatirkan, bahwa JSS dapat mengikis identitas Indonesia sebagai negara kepulauan. Tanpa perencanaan strategis dan pola nego canggih lagi handal, jangan-jangan rakyat di sekitar JSS cuma menjadi penonton belaka?
Telah banyak contoh di berbagai belahan dunia, ketika suatu wilayah menyimpan potensi gas, minyak dan aneka tambang lain dalam deposit relatif besar, kecenderungan warga yang hidup di atas dan sekitarnya justru berakhir Absentee of Lord, menjadi Tuan Tanah yang tidak berpijak pada tanahnya sendiri. Tanah Air hanya tinggal airnya, tanahnya dikapling-kapling oleh perusahaan entah dari mana. Mungkin "diciptakan" konflik komunal dengan aneka dalih, atau dibuat seolah-olah itu bencana, dan lainnya. Disini perlu wawasan dan perspektif geopolitik dalam rangka membangun JSS.
Merujuk awal catatan ini, hakiki geo (tanah, bumi, dsb) dimanapun, seharusnya tidak sekedar membawa orang, kelompok, bangsa dan negara pada gerbang kemerdekaan, tetapi yang pokok adalah membentuk warga bangsa yang hidup di atasnya menjadi terhormat, memiliki martabat dan hidup sejahtera di muka bumi. Demikian juga bagi bangsa Indonesia umumnya dan masyarakat di sekitar Selat Sunda pada khususnya. Ya, geopolitik memang takdir.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Tibalah di ujung catatan sederhana ini. Sesuai judul dan uraian-uraian tadi diperoleh pointers yang bisa dianggap sebagai simpulan sekaligus rekomendasi. Antara lain sebagai berikut:
Pertama: Memanasnya suhu politik antara Cina melawan AS dan sekutu, selain menggeser geopolitik global dari Heartland ke Asia, juga meniscayakan perubahan konstelasi di Asia Pasifik terutama Laut Cina Selatan dan perairan sekitarnya. Apalagi jika kelak benar-banar meletus konflik terbuka di perairan;
Kedua: Inilah "perang skema" antara adidaya Barat dan Timur, dimana Paman Sam via Kekaisaran Militer ---meminjam istilah Connie--- asyik membangun pangkalan militer di berbagai belahan dunia, sedangkan Cina mengimbangi melalui String of Pearls di jalur-jalur utama serta alur alternatif perairan;
Ketiga: Kelak bila terjadi perang terbuka di perairan, bukannya akan langsung berhadapan antara Cina versus AS, tapi pagelaran cenderung menampilkan perang proxy (perpanjangan) antara Cina melawan kelompok negara common wealth di sekitarnya. Akan tetapi para negara satelit tersebut didukung sepenuhnya oleh armada laut AS;
Keempat: Dari mapping prakiraan situasi tadi, semakin terlihat urgensi Selat Sunda dari sisi geopolitik. Artinya ketika Selat Malaka telah menjadi "jalur tidak aman" bagi pelayaran internasional akibat perang, maka rute alternatif tersingkat baik dari dan ke Lautan Hindia serta Lautan Pasifik dipastikan akan melintas di Selat Sunda dan selat lainnya dalam koridor ALKI di Indonesia;
Kelima: Perlu dibidani produk-produk hukum terkait geopolitical leverage (pemanfaatan geopolitik), misalnya "penutupan sementara" selat-selat di Indonesia ketika dinamika pelayaran telah mengancam keamanan nasional dan Kepentingan Nasional RI. Hal ini mutlak segera dilangkahkan oleh segenap elit dan pengambil kebijakan di republik ini sebagai respon terhadap situasi yang berkembang sekaligus penyikapan peralihan geopolitik global;
Keenam: Bila JSS memang merupakan program yang tidak boleh ditunda, maka rujukan pokok selain menekankan Kepentingan Nasioanal RI juga aspek geopolitik, baik dari sisi kedaulatan negara, kesejahteraan maupun kepentingan pendukung lain bersifat lintas fungsi dan departemen serta melibatkan berbagai tokoh dan masyarakat sekitar. Syukur-syukur ditunda hingga menunggu waktu yang tepat. Tapi paling minimal adalah tinjau ulang atas proposal JSS agar tidak semata-mata mengkedepankan aspek sosial ekonomi belaka;
Ketujuh: Salah satu prioritas pembangunan RI kedepan mutlak harus menguatkan sistem pengawasan dan pengamanan selat-selat Indonesia (ALKI) yang ditopang oleh lembaga dan departemen terkait dengan TNI-Polri sebagai ujung tombak;
Kedelapan: Kelak dengan sistem pengamanan dan pengawasan perairan yang canggih lagi handal, niscaya akan meningkatkan "daya tawar" Pemerintah Indonesia di forum global manapun, dan lebih jauh lagi adalah mengubah skema geopolitical leverage menjadi geopolitical weapon, atau senjata geopolitik bagi republik tercinta ini.(IRIB Indonesia/theglobal review/PH)
*) Research Associate Global Future Institute (GFI) Jakarta
Saudi Ratakan Masjid Syiah di Awamiyah
Aparat keamanan Saudi menghancurkan sebuah masjid warga Syiah di Propinsi Timur menyusul berlanjutnya protes anti-rezim al-Saud.
Masjid Ein Imam Husein diratakan dengan tanah oleh aparat sebagai bagian dari pemberantasan aksi demo dan penentangan warga di kota al-Awamiyah.
Ulama Syiah terkemuka Saudi Syeikh Nemr al-Nemr, biasa mengimami shalat berjamaah di masjid tersebut sebelum dia ditangkap aparat.
Syeikh Nemr diserang, terluka dan ditangkap aparat keamanan Saudi ketika dalam perjalanan dari sebuah kebun menuju rumahnya di wilayah Qatif, Propinsi Timur, pada 8 Juli lalu.
Para aktivis hak asasi manusia menyatakan bahwa hingga kini ratusan tahanan politik masih mendekam di penjara dan dalam kondisi mengenaskan. Mereka tidak diberi hak untuk memiliki pengacara.
Polisi melakukan penangkapan secara acak terhadap warga di Propinsi Timur bahkan dengan alasan ‘mencurigakan'. (IRIB Indonesia/MZ)
Ulama Islam Sepakat Perangi Fitnah Madzhab
Ulama Islam yang berkumpul pada konferensi ke 20 Majelis Fiqh Islam dunia di Al Jazair sepakat atas pentingya usaha untuk lebih memperkuat persatuan di antara Umat Islam dalam menghadapi fitnah yang disebarkan di antara pengikut madzhab di dunia Islam.
Al Alam (16/9) melaporkan, konferensi ke 20 Majelis Fiqh Islam yang kali ini digelar di Al Jazair dihadiri oleh banyak ulama dari beberapa negara Islam.
Para peserta konferensi menekankan peran ulama dalam menjelaskan dan menerangkan hukum Islam serta membimbing kaum muda Islam dalam menghadapi segala bentuk fitnah di dunia Islam.
Ayatullah Muhammad Ali Taskhiri Sekjen Forum Internasional Pendekatan Antar Madzhab Islam dalam wawancaranya dengan Al Alam mengatakan, konferensi kali ini sangat penting melihat penuh sesaknya dunia Islam dengan fanatisme madzhab dan intervensi penjajah untuk menciptakan perpecahan.
Ia menambahkan, konferensi ini juga tidak diragukan akan menjadi sebab para ulama untuk lebih saling mengenal satu sama lain, dan mendorong kerja kolektif mereka untuk menciptakan semangat kebersamaan dan pendekatan di antara madzhab-madzhab Islam.
Ahmed Khalid Babakir Sekjen Majelis Fiqh Islam menjelaskan bahwa menjaga persatuan Islam adalah jaminan bagi mereka untuk menghadapi ancaman musuh yang ingin menghantam persatuan di antara muslimin. (IRIB Indonesia/HS)
Assalamu alaikum warahmatullah
mensikapi penghinaan terhadap Allah subhanahu wa ta ala dan Islam. sebaiknya kita mengacu kepada alqur'an dan hadits serta ijma ulama ahlus sunnah. Sejak zaman rasulullah islam sering dihina,tapi rasulullah tidak membalas dengan kekerasan akan tetapi lemah lembut. seharusnya kita lebih meningkatkan dakwah kita kepada kaum kafir yang belum mengerti islam.
terus apa yang tertulis tentang wahabi, apakah anda mengerti maksud dari wahabi?
apa yang di maksud wahabi? apakah orang yang tidak berdzikir bersama,berdoa bersama,bersholawat secara bersama adalah wahabi? apakah orang yang tidak merayakan maulid nabi berarti tidak mencintai rasulullah?
Hendaknya umat muslim memperdalam aqidah cara mencintai rasulullah seperti apa yang diajarkan beliau salallahu alaihi wasallam.
dari Lucky Landasan ulin,banjarbaru
Buat Anonymous yang NGAKU Lucky Landasan Ulin , Banjarbaru....Kalimantan Selatan, terangkan saja sekalian tentang LDII, Ikhwanul Muslimin, Hizbutahrir, Islam Wahabi yang dianut Pemerintah Kerajaan Arab Saudi di komentar ini, karena "kesan" Anda sudah seperti ULAMA yang terjangkit virus TAKFIRI yang suka mengkafirkan, mensesatkan, membid'ahkan dan menganggap orang lain bukan ISLAM dan merasa diri dan golongannya saja yang paling benar.... kalau merasa paling ALIM terangkan saja disini..dikomen ini....jar urang Banjar tuh jangan bacakut papadaan wan rasa pambujurnya... Persatuan sesama ummat Manusia dan Ummat Islam saja..sehingga Damai sejahtera didunia , khususnya Banua kita Kalimantan Selatan...gitu aja koq repot jar Gus Dur....
Oh ya...Landasan Ulin sudah jadi basisnya LDII dan Hizbutahrir ya, sampai-sampai setiap hari Minggu ada terus Pengajian Rutinnya di Mesjid di dalam Jalan Golf Landasan Ulin.... ntar jelaskan ya , apa itu LDII, Ikhwanul Muslimin, Hizbutahrir, Islam Wahabi yang dianut Pemerintah Kerajaan Arab Saudi...semoga Anda Anonymous yang NGAKU Lucky Landasan Ulin , Banjarbaru....Kalimantan Selatan tidak terjangkit virus TAKFIRI yang suka mengkafirkan, mensesatkan, membid'ahkan dan menganggap orang lain bukan ISLAM dan merasa diri dan golongannya saja yang paling benar....
DALAM AL QURAN AJA SUDAH MELECEHKAN AGAMA NON MUSLIM, MUSLIM ITU DILAHIRKAN SEPERTI BINATANG TAK BERAKAL...'KOMAN DSEBERANG LAUTAN DIMATA MUSLIM NAMPAK, TETAPI GAJAH DIPELUPUK MATA TAK NAMPAK...? INILAH KUALITAS MUSLIM BERIMAN DALAM KEBODOHAN.