Home , , , , , , , , , , , , , � FATWA yang SESAT..(Ternyata Pemilu Presiden Amerika hanya diikuti 10% warga Amerika..benarkah???) hingga Asyura dan Imam Husein as Menarik Perhatian Masyarakat Dunia hingga Hubungan MUBAHALAH dan Imam Husein as dalam Ucapan Rahbar (Tanda-Tanda Kiamat.mau tau!!!)

FATWA yang SESAT..(Ternyata Pemilu Presiden Amerika hanya diikuti 10% warga Amerika..benarkah???) hingga Asyura dan Imam Husein as Menarik Perhatian Masyarakat Dunia hingga Hubungan MUBAHALAH dan Imam Husein as dalam Ucapan Rahbar (Tanda-Tanda Kiamat.mau tau!!!)
















Menyikapi Fatwa tentang Fatwa


Sesaat setelah deklarasi Persatuan Islam di UMI, Ketua MUI Pusat Bidang Fatwa, KH Ma'ruf Amin, menulis opini di harian Republika berjudul "Menyikapi Fatwa MUI Jatim" tanggal 8 November 2012. Entah ada hubungannya atau tidak, tetapi tulisan tersebut muncul di saat kaum muslimin di Indonesia sedang giat-giatnya merajut persatuan Islam. Tulisan tersebut kemudian dimuat ulang oleh Hidayatullah online pada hari yang sama. Untuk menjawab tulisan tersebut, KH Jalaluddin Rakhmat, ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia, menuliskan jawaban yang dimuat di harian Republika pada tanggal 10 November 2012.

******
Imam Ahmad bin Hanbal adalah imam besar, pendiri mazhab  besar.  Bagaimana ia menyikapi fatwa?  Ia berkata,  "Barangsiapa yang melibatkan diri dalam fatwa, ia telah melibatkan diri dalam urusan besar; kecuali jika terpaksa. Al-Sya'bi –salah seorang ulama tabi'in- ditanya orang tentang satu masalah, ia menjawab:  Aku tidak tahu. Ia ditegur: Apakah Anda tidak malu berkata tidak tahu, padahal Anda adalah  faqih seluruh Iraq ? Al-Sya'bi menjawab: Malaikat saja tidak malu, ketika mereka berkata – Tidak ada ilmu pada kami kecuali yang telah Kauajarkan kepada kami (AlQuran 2:32).

Sebagian ahli ilmu (agama) berkata: Belajarlah mengatakan "Aku tidak tahu" , karena jika kamu berkata –Aku tidak tahu- mereka akan mengajarimu. Jika kamu berkata –aku tahu- mereka akan bertanya kepadamu sampai kamu tidak tahu.   Uqbah bin Muslim berkata: Aku menemani Umar bin Khattab ra.  34 bulan, kebanyakan kali jika ia ditanya tentang masalah agama, ia menjawab: Aku tidak tahu. Ketika Imam Syafii ditanya satu masalah dan ia diam, orang bertanya: Mengapa tidak menjawab?. Ia berkata: Aku tidak menjawab sampai aku mengetahui apakah yang baik itu diam atau menjawab."

Ibn Qayyim dalam I'lam al-Muwaqqi'in 6: 133-135 menjelaskan aturan-aturan memberikan fatwa berdasarkan al-Quran dan Sunnah. Ia tegaskan betapa para ulama salaf, sahabat dan tabiin,  merasa takut untuk memberikan fatwa, lebih takut dari menghadapi singa.  Ada di antara mereka yang memilih penjara ketimbang  menjabat lembaga yang bertugas menetapkan fatwa.
Salman dipersaudarakan Nabi saw dengan Abu al-Darda. Abu al-Darda diangkat sebagai qadhi. Salman mengirimkan surat kepadanya: Aku mendengar engkau menjadi dokter. Janganlah memaksakan diri menjadi dokter nanti kamu bisa membunuh orang.

Fatwa salah yang disampaikan oleh lembaga yang mengkliam berhak memberikan fatwa, sama seperti obat yang salah yang diberikan kepada pasien. Alih-alih menyembuhkan, ia bisa membunuh.  Di antara fatwa yang telah ikut serta, atau menyertai terbunuhnya seorang muslim di Sampang, adalah fatwa MUI Sampang.  Pengadilan Tinggi Jawa Timur yang menambahkan lagi hukuman dua tahun di atas dua tahun penjara sebelumnya yang diputuskan  Pengadilan Negeri Sampang  berkaitan dengan fatwa  MUI  Jawa Timur.

Mungkin karena itulah para ulama di  MUI Pusat tidak sepakat untuk menerbitkan  fatwanya. Kebanyakan memilih diam. Mereka tahu bahwa fatwa yang menganggap sekelompok umat Islam sesat dapat menghancurkan kehormatan, merusak harta kekayaan, dan menumpahkan darah.  Mereka perlu mengkaji secara mendalam dan tidak tergesa-gesa.   Mereka juga perlu mengkaji fatwa-fatwa sebelumnya.

Fatwa Imam Malik: Tanya dulu yang lebih berilmu.  Marilah kita belajar dari Imam Malik, salaf kita yang saleh.  Ia berkata, "Aku tidak akan memberi fatwa sebelum tujuh puluh orang (ulama) bersaksi bahwa aku ahli untuk memberikan fatwa."  Kapan seseorang berhak  disebut ahli? "Seseorang tidak layak  menyebut dirinya ahli sebelum ia bertanya kepada orang yang lebih tahu dari dirinya. Aku tidak memberikan fatwa sebelum aku bertanya kepada Rabi'ah dan Yahya bin Sa'id"  kata ImamMalik  (Lihat I'Lam al-Muwaqqi'in  6:132).

Masih kata Imam Malik, "Apabila para sahabat menghadapi masalah yang berat, mereka tidak memberikan jawaban sebelum mereka mengambil jawaban sahabatnya yang lain, padahal mereka adalah generasi yang dianugrahi Tuhan kebenaran, taufiq, dan kesucian. Bayangkan diri kita yang tertutup dosa dan hati kita yang bergelimang kesalahan."  Diriwayatkan bahwa bila Umar bin Khattab ditanya tentang satu masalah ia kumpulkan semua ahli Badar dan ia berkonsultasi dengan mereka lebih dahulu sebelum memberikan fatwa.

Apakah  Anda lebih berilmu dari mereka? Sekarang izinkan saya yang jahil ini bertanya kepada MUI Jatim yang memberikan fatwa tentang kesesatan Syiah dan kepada yang terhormat Dr K.H. Ma'ruf Amin yang mengeluarkan fatwa yang mendukung fatwa tersebut:

Apakah Bapak-bapak telah mengkaji  fatwa para ulama seluruh dunia Islam yang hadir dalam Konferensi Islam Internasional di Amman, Yordania, pada 4-6 Juli 2005 (sebelas tahun setelah fatwa MUI tahun 1984?  Sebagai catatan kecil: Dari Indonesia hadir antara lain K.H. Hasyim Muzadi dan Rozy Munir; dari Mesir, a.l  Prof  Dr Ali Jumu'a, mufti besar Mesir;  dari Syria, a.l. Prof. Dr Syaikh Wahbah Zuhaily (penulis al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh); dari Arab Saudi, a.l. Dr Abd al-Aziz bin Utsman al-Touaijiri.  Salah satu dan nomor satu dari fatwa mereka yang lebih dikenal sebagai Deklarasi Amman menyatakan:

"(1) Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah (Syafi'i, Hanafi, Malik, Hanbali), dua mazhab Syiah (Ja'fari dan Zaydi), mazhab  Ibadi dan  mazhab Zhahiri adalah Muslim. Tidak diperbolehkan mengkafirkan salah seorang dari pengikut/penganut mazhab-mazhab yang disebut di atas. darah, kehormatan dan harta benda salah seorang dari pengikut/penganut mazhab-mazhab yang disebut di atas tidak boleh dihalalkan."

Sebelum mengeluarkan fatwa tentang kesesatan Syiah, apakah menurut Bapak-bapak, tidak perlu mengkaji fatwa para ulama internasional itu, apalagi menyetujuinya, karena mereka tidak lebih alim dari Bapak-bapak?  Umar bin Khattab  ra mengumpulkan dahulu para sahabat ahli Badar sebelum memberi fatwa.  Konferensi Islam Internasional mengumpulkan dulu ratusan ulama dari berbagai negeri sebelum mengeluarkan Deklarasi Amman.

Sekretaris Jenderal OKI, di bawah payung Akademi Fiqih Internasional (IIFA) mengumpulkan ulama Iraq, Sunni dan Syiah,  sebelum mengeluarkan fatwa yang dikenal sebagai Deklarasi Makkah.

Presiden SBY mengumpulkan ulama Sunni dan Syiah internasional di istana Bogor sebelum mengeluarkan Deklarasi Bogor. Di situ dinyatakan bahwa para pemimpin Islam sedunia "Mendesak seluruh kaum Muslim, yang mengakui keyakinan mereka dengan bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad  adalah Rasul-Nya , untuk menjunjung prinsip-prinsip fundamental tersebut, yang berlaku sama bagi kaum Syiah maupun Sunni sebagai suatu landasan kesamaan bahwa setiap perbedaan keyakinan adalah semata-mata perbedaan pendapat dan penafsiran serta bukan merupakanperbedaan keyakinan yang mendasar atau menyangkut substansi Rukun Islam"

Cukupkah bagi Bapak-bapak mengumpulkan anggota-anggota MUI seJatim plus beberapa orang ulama dari MUI Pusat, lalu mengeluarkan fatwa  bahwa Syiah itu sesat. Apakah para ulama di MUI Sampang yang berkumpul di  Sampang dan para ulama  MUI Jatim yang berkumpul di Surabaya  itu memang lebih berilmu ketimbang ulama internasional yang berkumpul di Amman, Makkah, dan Bogor ? (IRIB Indonesia/Republika/IJABI/PH)

Tawaran Ahmadinejad di Forum Demokrasi Bali



Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menilai bahwa perealisasian secara sempurna demokrasi tak mungkin terjadi tanpa komitmen universal terhadap keadilan. Demokrasi menurut Ahmadinejad tidak akan terwujud melalui jalur kekerasan dan pemaksaan.

Ahmadinejad yang menjadi ketua periodik Gerakan Non Blok (GNB) saat menyampaikan pidatonya di depan pemimpin dan petinggi lebih dari 50 negara dunia di Forum Demokrasi Bali di Indonesia menandaskan, dewasa ini demokrasi merupakan prestasi umat manusia terbaru yang diakui dan menjadi harapan untuk mengatur negara dengan baik. Di demokrasi sejati menurut Ahamdinejad, para penguasa harus bertanggung jawab kepada rakyat dalam menerapkan keadilan dan kebebasan. Selain itu, seluruh kapasitas yang dimiliki penguasa harus dimanfaatkan untuk mensukseskan tujuan ini.

Presiden Iran di bagian lain pidatonya menilai penjajahan terhadap bumi Palestina, pengusiran serta penangkapan warga tertindas Palestina merupakan contoh nyata imperiaslme dan perampasan hak-hak umat manusia di dunia. Selain contoh di atas, Ahmadinejad juga memaparkan bukti lain dari imperialisme modern seperti agresi dan pembantaian warga Irak, Afghanistan, Pakistan, penumpasan aksi demo dan pelanggaran luas terhadap kebebasan serta hak dasar sebuah bangsa.

Tujuan dari Forum Demokrasi Bali yang dimotori oleh Presiden Indonesia, Korea Selatan dan Perdana Menteri Australia adalah upaya untuk meningkatkan kerjasama regional dan internasional di bidang perdamaian dan demokrasi melalui dialog dan berbagi pengalaman antar peserta sidang.

Sementara itu, Republik Islam sebagai ketua periodik GNB dan memiliki sensitifitas tinggi dalam memperkokoh demokrasi dan perdamaian regional serta internasional juga turut hadir di forum ini. Pengokohan demokrasi dan perdamaian menjadi agenda utama Forum Demokrasi Bali. Adapun Iran yang menjadi pelopor pemerintahan demokrasi di tingkat regional dan internasional turut menghadiri Forum Demokrasi Bali dengan tujuan memperluas dan meningkatkan demokrasi.

Delegasi Iran di Forum Demokrasi Bali selaras dengan perspektif forum yang meyakini bahwa demokrasi saat ini masih belum mampu menjawab berbagai tantangan yang ada,berusaha memaparkan poin ini bahwa demokrasi sering menjadi penjelas bagi budaya yang ada. Oleh karena itu, setiap bangsa dan rakyat di setiap benua dan kawasan harus menyusun model pemerintahan serta kebijakannya berdasarkan kekhususan budaya yang dimilikinya.

Sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh petinggi Iran di tiga dekade pasca kemenangan Revolusi Islam di berbagai pertemuan penting baik di tingkat regional maupun internasional. Para petinggi Iran selama ini di berbagai event regional dan internasional senantiasa mengkritik model manajemen global dan kinerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Iran menekankan bahwa satu abad lalu sebuah sistem telah menguasai dunia dan saat ini sistem tersebut mengalami kebuntuan di semua bidang. Kini baik elite politik dan cendikiawan dunia mulai memikirkan secara serius pengganti sistem yang telah usang ini.

Di Forum Bali ini diharapkan perwakilan berbagai negara menyumbangkan pemikiran yang kreatif dan konstruktif serta kesatuan visi berdasarkan prinsip-prinsip penting kesetaraan dan saling menghormati terkait pengganti sistem yang telah usang ini. Tak hanya itu, mereka yang hadir juga diharapkan berusaha dengan serius untuk membentuk tatanan dunia yang baru dan lebih baik. (IRIB Indonesia/MF)

Nuklir Damai Iran dan Arogansi Barat



Aktivitas instalasi nuklir Iran berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Inspeksi dan analisa terhadap kinerja reaktor dan juga bahan-bahan nuklir menunjukkan bahwa semua instalasi nuklir Republik Islam bertujuan damai.

Pernyataan itu disampaikan oleh Dirjen IAEA Yukiya Amano dalam wawancara dengan harian Rusia, Rossiyskaya Gazeta, yang dipublikasikan satu pekan setelah Amano menyerahkan laporan kepada Majelis Umum PBB.

Amano juga menjelaskan bahwa laporan IAEA tidak menekankan Iran sebagai pemilik senjata nuklir. Akan tetapi, ia menambahkan kami juga tidak dapat mengatakan dengan yakin bahwa kegiatan lain yang belum diumumkan tidak terjadi di Iran. Dia lebih lanjut menandaskan bahwa kami belum berkesimpulan tentang itu dan kami ingin bertemu delegasi Iran untuk meminta klarifikasi.

Amano sekitar tiga bulan lalu dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal, juga menyampaikan kekhawatiran tentang situs militer Parchin Tehran. Dikatakannya, "Kami memiliki kekhawatiran, tapi kami tidak tahu bagaimana mengatakannya, sebab tim inspeksi kami tidak ditempatkan di sana. Oleh karena itu, informasi di Parchin hanya dapat diakses melalui citra satelit. Mungkin saja apa yang terlihat tidak valid."

Iran berkali-kali telah meminta akses kepada dokumen-dokumen yang menjadi dasar klaim IAEA itu. Namun, Amano mengatakan bahwa dokumen tersebut tidak dapat diberikan ke Republik Islam.

Dalam pernyataan Dirjen IAEA, ada beberapa unsur yang bernada sama termasuk, komentar Amano yang menegaskan bahwa kami sama sekali tidak mengatakan Iran memiliki senjata nuklir dan kami sama sekali tidak mengumumkan yang seperti itu. Akan tetapi, kita harus transparan.

Amano dalam kedua wawancara tersebut, memberi jawaban ambigu terkait dokumen yang menunjukkan upaya Iran untuk memproduksi teknologi senjata nuklir. Pada kesempatan lain, Amano mengklaim bahwa aktivitas itu dilakukan sebelum tahun 2003 dan di lain waktu, dia mengatakan mungkin beberapa dari aktivitas itu masih berlanjut setelah tahun 2003.

Wawancara Amano dengan Rossiyskaya Gazeta juga menyinggung poin lain mengenai perundingan antara Iran dan Kelompok 5+1. Dia berusaha menarik garis pemisah antara tanggung jawab IAEA dan perundingan Iran dengan Kelompok 5+1. Padahal menurut para pakar, negosiasi Iran dan Kelompok 5+1 serta penerapan sanksi sepihak Barat terhadap Republik Islam merupakan kasus yang harus dilihat dalam kerangka kebijakan unilateral Barat dan laporan ambigu IAEA.

Laporan-laporan IAEA sepenuhnya mememperlihatkan motivasi politik dan menjustifikasi kebijakan konfrontatif Barat terhadap Iran. Tak heran jika para pengemat menilai sikap itu sebagai bagian dari strategi yang saling terkait antara Barat dan IAEA.

Pernyataan transparan Amano dan kebijakan tidak rasional Barat terhadap Iran membuktikan bahwa masalah mereka sebenarnya adalah bukan isu nuklir Tehran. Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan bahwa bahwa alasan utama di balik sanksi anti-Iran bukan masalah nuklir, melainkan perlawanan bangsa Iran terhadap hegemoni global. (IRIB Indonesia/RM)

Asyura dan Imam Husein as Menarik Perhatian Masyarakat Dunia



Esam al-Imad menyatakan, Asyura dan Imam Husein as adalah salah satu sebab kecenderungan masyarakat dunia dan Wahabi kepada Syiah.

IRNA (10/11) melaporkan, al-Imad, seorang pelajar hauzah yang baru saja memilih Syiah sebagai mazhabnya mengatakan, "Keutamaan Asyura serta ketertindasan dan kebenaran Imam Husein as, telah menarik perhatian masyarakat bebas dunia."

Dikatakannya, "Ideologi Syiah memiliki kriteria khusus yang tidak dapat ditemukan dalam mazhab lain. TIdak ada dalam mazhab lain yang memiliki dalil sedemikian jelas dan logis tentang Allah Swt."

Menurutnya, "Setiap hari, jumlah setiap orang yang tertarik untuk meneliti dan mempelajari Islam dan Syiah semakin meningkat."

Tentang gerakan kebangkitan Imam Husein as, al-Imad mengatakan, "Asyura membangkitkan kecintaan seseorang terhadap Allah Swt dan membuat orang yang meyakininya siap mengorbankan apapun yang dimilikinya demi tujuan dan kecintaan Allah Swt."(IRIB Indonesia/MZ)

Hubungan Mubahalah dan Imam Husein as dalam Ucapan Rahbar



Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei
Hari Mubahalah adalah hari dimana Nabi Muhammad Saw mengajak unsur manusia terbaiknya. Poin penting dalam masalah Mubahalah adalah kata "Wa Anufusana Wa Anfusakum", begitu juga "Wa Nisaana Wa Nisaakum". Nabi Muhammad Saw memilih manusia yang paling mulia di matanya. Beliau membawa mereka untuk menjadi bukti dan pembeda antara kebenaran dan kebatilan serta parameter yang jelas bagi semua.

Ini satu peristiwa yang tidak pernah terjadi sebelumnya, dimana dalam urusan tabligh dan menjelaskan hakikat, Nabi Muhammad Saw membawa orang-orang yang paling dicintainya; anak perempuannya, dua cucunya dan Imam Ali as sebagai saudara dan penggantinya. Ciri khas Mubahalah ada pada masalah ini.

Hal ini menunjukkan betapa dalam menjelaskan dan menyampaikan hakikat begitu pentingnya sampai beliau membawa orang-orang yang paling dikasihinya. Karena beliau menghadapi tantangan dari Kristen Najran untuk bermubahalah. Siapa yang benar akan tetap hidup dan siapa yang salah akan musnah atau terkena azab ilahi.

Peristiwa ini juga terjadi di Karbala dan benar-benar terlaksana. Imam Husein as dalam menyampaikan hakikat dan melakukan pencerahan sepanjang sejarah membawa keluarganya yang dicintai. Imam Husein as jelas mengetahui apa yang akan terjadi. Beliau mengajak Sayidah Zainab as, begitu juga istrinya, anaknya,  dan saudaranya.

Apa yang terjadi di Karbala juga merupakan masalah tabligh agama. Tabligh dengan makanya yang hakiki. Menyampaikan pesan dan memberikan pencerahan. Dengan cara ini dapat dipahami tentang dimensi masalah tabligh. Betapa pentingnya tabligh itu.
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei

Dalam khutbahnya Imam Husein as berkata:

من رأى سلطانا جائرا مستحلّا لحرم اللَّه ناكثا لعهداللَّه... و لم‌يغيّر عليه بفعل و لا قول كان حقّا على اللَّه ان يدخله مدخله

"Barangsiapa yang melihat penguasa zalim menghalalkan apa yang diharamkan Allah Swt dan melanggar janji Allah ... Dan ia tidak melakukan perubahan dengan perbuatan atau ucapan, maka Allah berhak untuk memasukkannya ke tempat layak baginya."

Yakni, ketika seorang penguasa sedang berusaha untuk merusak agama, maka harus melakukan pencerahan baik dengan ucapan atau perbuatan. Imam Husein as melakukan upaya pencerahan itu. Biaya yang ditanggung juga sangat besar. Beliau membawa keluarga, istri, orang-orang yang dicintainya, keturunan Imam Ali as dan Sayidah Zainab as. Beliau membawa mereka di tengah-tengah upaya menjelaskan hakikat agama. (Pidato dalam pertemuan dengan santri dan ulama, 22/9/1388) (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Sumber: Raja News

Republik Islam Iran Jadi Tuan Rumah Konferensi ESCAP Ke-3



Republik Islam Iran akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Menteri Ke-3 Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Pasifik (ESCAP).

Konferensi tersebut akan digelar pada tanggal 11-14 November di Tehran, ibukota Iran dan akan dihadiri oleh para menteri dan perwakilan dari 62 negara.

Menurut agenda, konferensi ini akan dimulai dengan pertemuan tingkat tinggi dari tim pakar pada tanggal 11 November kemudian dilanjutkan dengan sebuah forum bisnis pada tanggal 13 November dan Konferensi Tingkat Menteri Asia-Pasifik Ke-3 tentang Public-Private Partnership untuk Pembangunan Infrastruktur akan digelar pada tanggal 14 November.

Konferensi ESCAP bertujuan untuk meninjau proses pembangunan dan ekonomi yang sedang berlangsung di negara-negara anggotanya.

Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia-Pasifik didirikan pada tahun 1974 untuk membantu mengatasi beberapa tantangan terbesardi kawasan itu dengan menyediakan bantuan teknis dan peningkatan kapasitas untuk 62 negara anggotanya. (IRIB Indonesia/RA)

Menyentuh Pipi Ahmadinedjad



Oleh: Yusran Darmawan

Saya merasa beruntung karena pernah menyentuh pipi Ahmadinejad kemudian menyentuh janggutnya. Saya hendak menciumnya, namun tak kuasa karena semua orang di sekitarku hendak menciumnya pula. Namun saya sungguh bahagia karena bisa menyentuh pipi pria yang –konon katanya– adalah manusia yang paling dibenci Amerika Serikat.

Saya ingin mengisahkannya secara singkat. Suatu hari di tahun 2006, saya ditugaskan seorang redaktur di Palmerah untuk meliput kedatangan Presiden Iran itu di Jakarta. Agendanya cukup padat. Mulai dari menjadi pembicara seminar di UIN Syarif Hidayatullah, kunjungan ke Muhammadiyah, NU, hingga salat Jumat di Istiqlal. Saya tak bisa mengikuti semua acara itu. Saya hanya mencegatnya di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Saya membayangkan suasana keprotokoleran yang ketat seperti halnya ketika Presiden SBY atau Wapres Boediono berkunjung. Ketika mereka melintas, maka barisan paspampres akan melindungi mereka dari segala sisi, seolah mereka adalah sosok yang harus steril dari manusia jelata di sekitarnya. Saat itu, saya juga membayangkan ketatnya orang di sekitar Ahmadinejad yang akan melindunginya seperti yang saya rasakan ketika meliput pembebasan Abu Bakar Ba'asyir di LP Salemba. Semua orang sekitar Ba'asyir melarang jurnalis mendekati sosok itu. Ketika sejumlah wartawan bule hendak wawancara, maka para santri yang mengelilingi Ba'asyir langsung berteriak, "Mister.. don't touch…" Dalam hati saya bergumam, siapa sih yang mau nyentuh?'

Makanya, saya agak ogah-ogahan disuruh meliput Ahmadinejad. Namun, semua bayangan itu sontak buyar ketika saya melihat langsung sosok pria itu. Sosok itu tidak seberapa tinggi. Pakaiannya cuma kemeja putih dengan jas lusuh. Ia berjalan diiringi sejumlah orang. Ada yang berpakaian ulama yaitu baju panjang dan penutup kepala seperti Ayatullah Ruhullah Khomeini yang menggetarkan itu. Sementara yang lain berpakaian seperti dirinya. Saya memperhatikan, ia hanya dikawal oleh dua orang muda berusia sekitar 35 tahun. Dua anak muda gagah itu berpakaian jas dan ketika semua orang salat Jumat, mereka tidak ikut salat, namun berdiri di sisi mihrab khatib, kemudian memandang lurus ke semua jamaah.

Bersama para jurnalis lainnya, saya berdiri di sisi kanan masjid. Saya menyiapkan kamera dan beberapa kali memotretnya ketika salat belum dimulai. Masjid Istiqlal luar biasa penuh dengan ribuan jamaah yang datang dari berbagai penjuru Jakarta. Masjid terbesar di Asia Tenggara itu jauh lebih padat di banding biasanya. Saya melihat ratusan anggota FPI ikut salat Jumat sambil mengenakan pakaian khas mereka yaitu baju putih-putih, kopiah putih, serta lambang FPI yang hijau itu. Saya juga melihat ratusan orang yang memakai baju dengan gambar Ahmadinejad atau Imam Khomeini. Malah, ada yang mengenakan baju dengan gambar Imam Husain yang tewas secara mengenaskan di Padang Karbala. Ahmadinejad adalah magnet bagi mereka.

Saya mengira ia akan salat dengan posisi tangan yang tidak bersedekap sebagaimana salat dalam mazhab ahlul bayt. Ternyata ia salat dengan posisi tangan tetap bersedekap sebagaimana para pengiringnya. Usai salat Jumat, saya mengamati bagaimana ia berdoa sembari sesunggukan. Di masjid yang besar itu, pria Persia –yang sebelumnya berprofesi sebagai dosen itu– bermunajat diiringi bulir-bulir tangis yang lembut turun dari sela-sela matanya. Saya terharu.

Usai berdoa, ia lalu berdiri dan hendak beranjak. Namun ribuan jamaah di masjid itu tiba-tiba berteriak "Allaaaaaahhuuu Akbar….!!!! Allaaaahhhuu Akbar…!!!! Speech….!!! Semuanya histeris dan menyuruh Ahmadinejad berbicara. Masjid itu bergemuruh ketika ribuan suara di masjid itu berteriak menyebut namanya. Saya belum pernah melihat orang-orang histeris menyebut nama seseorang hingga histeris. Jika ini terjadi di Iran, mungkin wajar saja. Namun ini justru terjadi pada sebuah negara yang jaraknya ribuan kilometer dari kampung halaman. Negara yang belum pernah digemparkan oleh revolusi Islam, negara yang tidak merasakan langsung bagaimana para mullah memimpin negeri dengan fatwa yang menggetarkan. Negara yang masih mendambakan ada revolusi yang kemudian memutus sejarah kelam yang digoreskan beberapa rezim di situ.

Saat melihat antusiasme yang meluap-luap itu, Ahmadinejad lalu mengambil mike dan berbicara. Semuanya kembali gemuruh. Ia berpidato dalam bahasa Persia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Sorot matanya tegas saat berpidato dengan sedikit berteriak. Saya tak bisa mendengarkan dengan baik apa kalimatnya. Setiap ia berbicara, masjid itu kembali gemuruh dengan teriakan histeris semua orang-orang yang mengelu-elukannya. Semuanya mengepalkan tangan ke udara sambil meneriakkan Allahu Akbar!!! Hari itu Ahmadinejad adalah bintang bersinar yang seolah menjadi jawab atas kerinduan semua orang tentang sosok sederhana yang mendedikasikan hidupnya hanya di jalan Tuhan demi menerabas kelaliman. Hari itu saya menyaksikan seorang pahlawan yang setiap kata-katanya adalah getar yang dirindukan dengan dahsyat di sanubari mereka yang terbiasa mengenyam nestapa, mereka yang dalam dirinya ada keinginan kuat yang menggebu untuk melihat agama dibumikan dalam semangat perlawanan pada angkara murka. Pria itu seolah suara masa silam yang berani dan menuding mereka di masa kini yang menyimpang dari jalan Tuhan.

Ia berpidato hanya sekitar sepuluh menit. Saya lalu bergerak bersama jamaah dan merangsak maju hendak menyentuhnya. Ia berhenti sesaat dan mengizinkan orang-orang mencium pipi dan menyentuh janggutnya. Ini momen luar biasa bagiku. Saya ikut merangsak hingga menyentuh pipinya. Saya menyentuh janggutnya yang basah karena menangis saat melihat semua orang mendekat. Saya ingin mencium pipinya. Tetapi semua orang di situ langsung memeluknya. Segera pengawalnya membawa pria itu keluar dari histeria massa. Ia lalu pergi sambil tak henti melambai. Saya terduduk sambil menciumi tanganku yang tadi menyentuhnya. Di saat Ahmadinejad menjauh, saya terngiang kalimatnya kepada Presiden Bush. Sebuah kalimat yang bergema hingga ke berbagai relung hati. "Tuan Presiden, Tuan mungkin tahu saya seorang guru. Murid-murid saya bertanya bagaimana tindakan-tindakan [Amerika] dipertautkan dengan nilai-nilai…yang dibawakan Yesus Kristus, nabi perdamaian dan permaafan…." Pria ini bicara tentang ajaran cinta Kristus dan bagaimana ajaran itu seakan lenyap di masa kini.

Kalimat pria itu menggoreskan sesuatu di hatiku. Ketika ia pergi, semua anggota FPI dan jamaah lainnya langsung berdemonstrasi di Kedubes Amerika. Saya hanya bisa memandangi mereka. Saat itu, saya rasakan ada sesuatu yang basah di pipiku. Ternyata, mataku ikut basah. (IRIB Indonesia / Kompasiana)

Tanda-Tanda Kiamat dalam Sabda Nabi Saw yang Disampaikan di Haji Wada




Qommi menukil dari ayahnya dari Sulaiman bin Muslim Khussyab dari Abdullah bin Jarih Makki dari Atha bin Abi Rayyah dari Abdullah bin Abbas berkata:

"Kami pergi haji bersama Rasulullah Saw. Yakni haji terakhir dan setelah itu beliau meninggal dunia. Haji ini lebih dikenal dengan Haji Wada atau haji perpisahan.

Rasulullah Saw memegang pintu Ka'bah kemudian beliau menghadap kepada kami seraya berkata, "Maukah kalian saya kabarkan tentang tanda-tanda Kiamat?

Orang yang paling dekat dengan Nabi dalam kerumuman massa pada waktu itu adalah Salman al-Farisi. Oleh karenanya, dialah yang menjawab pertanyaan Rasulullah ini, "Iya Wahai Rasulullah!"

Rasulullah Saw bersabda, "Salah satu tanda-tanda kiamat adalah shalat akan diabaikan. Yakni, akan musnah dari tengah-tengah umat Islam. Hawa nafsu akan diikuti. Masyarakat lebih condong kepada hawa nafsu. Harta kekayaan mendapatkan posisi yang agung dan masyarakat akan mengagung-agungkannya. Agama akan dijual dengan dunia. Hati orang-orang yang beriman akan terkurung. Hati mereka akan hanyut bak garam yang hanyut dalam air akibat banyaknya kemungkaran yang mereka lihat dan pada saat yang sama mereka tidak mampu mengubahnya.

Dengan rasa takjub Salman berkata, "Wahai Rasulullah! Benarkah hari yang demikian ini akan datang?"

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Hai Salman! Pada saat itu kepemimpinan kaum muslimin akan dipegang oleh penguasa-penguasa zalim. Para penguasa yang mentri-mentrinya adalah orang fasik dan pemuka-pemukanya adalah pezalim dan dewan ahlinya adalah pengkhianat.

Salman berkata, "Wahai Rasulullah! Benarkan kondisi yang demikian ini akan terjadi?"

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Hai Salman! Pada saat itu yang mungkar menjadi makruf dan yang makruf menjadi mungkar. Pengkhianat dianggap sebagai orang yang beramanat. Sementara orang yang dipercaya akan berkhianat. Pembohong akan dibenarkan, sementara orang yang jujur akan didustakan."

Dengan takjub Salman berkata, "Wahai Rasulullah! Akan terjadikah yang demikian ini?"

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Wahai Salman! Di zaman itu para wanita akan mencapai istana dan para pembantu akan dijadikan sebagai penasihatnya. Anak-anak naik ke atas mimbar. Bohong dianggap sebagai sebuah kecerdasan. Zakat dianggap sebagai sebuah kerugian. Makan harta Baitul Mal dianggap sebagai ghanimah (harta pampasan perang). Anak laki-laki akan menzalimi ayah dan ibunya, namun pada saat yang sama berbuat baik kepada temannya. Bintang berekor akan muncul."

Salman sekali lagi bertanya, "Wahai Rasulullah apakah yang demikian ini akan terjadi?"

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Hai Salman! Pada masa itu wanita akan bekerja sama dengan suaminya dalam perdagangan. Hujan tidak turun di musimnya tapi turun di saat teriknya musim panas. Orang-orang terhormat akan benar-benar marah. Orang miskin akan direndahkan. Di masa itu pasar jaraknya sangat berdekatan, sehingga ketika yang satu mengatakan, "Aku tidak menjual apapun", yang lainnya mengatakan, "Aku tidak mendapat keuntungan sama sekali." Mereka berbicara sedemikian rupa sehingga setiap pendengar tahu bahwa mereka sedang berkata semaunya sendiri kepada Allah."

Salman bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah kondisi semacam ini pasti terjadi?

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya.

Wahai Salman! Pada saat itulah sebuah kaum akan menguasai mereka. Bila menggerakkan bibirnya (berbicara), maka mereka akan dibunuh. Bila diam, maka musuh akan merampas dan menganggap halal apa saja yang mereka miliki untuk dirinya (diri musuh) sehingga musuh memenuhi karung-karungnya dengan harta Baitul Mal dan menginjak-injak kehormatan keluarga mereka dan mengalirkan darah mereka dan menakut-nakuti hati mereka. Pada saat itu engkau tidak akan melihat orang-orang mukmin melainkan dalam kondisi ketakutan."

Salman bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah zaman semacam ini akan terjadi pada orang-orang mukmin?"

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada pada kekuasaan-Nya."

Hai Salman! Pada masa itu mereka mendatangkan sesuatu dari Timur dan Barat untuk memimpin umat Islam. Pada hari itu, betapa kasiannya umatku yang tak berdaya menghadapi kejahatan orang-orang Timur dan orang-orang Barat. Celakalah orang-orang Barat dan orang-orang Timur oleh azab Allah. Mereka tidak punya rasa kasih sayang kepada anak-anak kecil dan tidak pula punya rasa hormat kepada orang tua. Mereka tidak memaafkan orang yang bersalah. Berita mereka isinya hanya cacian dan makian. Tubuh dan badan mereka berupa tubuh dan badan manusia. Namun hati mereka adalah hati setan."

Salman bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah zaman semacam ini akan terjadi?

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Hai Salman! Kaum akan laki-laki puas dengan sesama kaum laki-laki. Kaum perempuan akan puas dengan sesama kaum perempuan. Sebagaimana ayah dan keluarga hasud terhadap anak perempuan, mereka juga hasud terhadap anak laki-laki. Kaum laki-laki menyerupai kaum perempuan dan sebaliknya kaum perempuan menyerupai kaum laki-laki. Kaum perempuan mengendarai kendaraan dari umatku. Semoga Allah melaknat mereka."

Salman bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah zaman semacam ini akan terjadi?

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Hai Salman! Pada saat itu masjid dihiasi dengan emas sebagaimana gereja dan tempat ibadah orang-orang Yahudi dihiasi. Al-Quran dihiasi dengan perhiasan emas dan permata. Toko-toko dipenuhi oleh barisan yang panjang, namun hati mereka satu sama lain saling marah dan masing-masing dari lisan mereka memiliki logika untuk dirinya sendiri"

Salman bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah zaman semacam ini akan terjadi?

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Pada saat itu orang-orang laki dan anak-anak laki dari umatku menghiasi dirinya dengan emas. Mereka memakai pakaian sutra. Mereka melakukan jual beli kulit harimau."

Salman bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah zaman semacam ini juga akan terjadi?

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Hai Salman! Pada saat itu riba merajalela di mana-mana dan merupakan sebuah perbuatan yang dilakukan secara terang-terangan. Jual beli dilakukan secara rahasia dan suap menyuap terjadi. Agama akan terhina, sedangkan dunia mendapatkan posisi yang tinggi."

Salman bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah zaman semacam ini akan terjadi?

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Hai Salman! Di masa itu banyak terjadi perceraian. Tidak ada hukum yang dilaksanakan. Tentu saja yang demikian ini tidak akan merugikan Allah."

Salman bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah zaman semacam ini akan terjadi?

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Hai Salman! Pada saat itu akan ditemukan budak-budak penyanyi dan pemusik. Umatku yang terburuk akan memimpin dan menguasai umat."

Salman bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah zaman semacam ini akan terjadi?

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangannya."

Hai Salman! Pada masa itu orang-orang kaya dari umatku pergi haji hanya sekedar sebagai hiburannya. Sedangkan kalangan menengah menengah dari umatku akan menunaikan haji untuk berdagang. Dan mereka yang miskin naik haji hanya untuk pamer dan mendapat status.

Pada saat itu suatu kaum mempelajari al-Quran karena selain Allah dan menjadikannya sebagai sebuah alat musik. Sementara kaum yang lainnya mempelajari fiqih Islam karena selain Allah. Pada waktu itu banyak anak haram. Menyanyi dengan al-Quran. Mereka saling berebut dunia."

Salman bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah zaman semacam ini akan terjadi?

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Hal Salman! Pada saat itu hal-hal yang haram akan dilanggar. Orang-orang tahu akan dosa tapi mereka sengaja melakukannya. Orang-orang buruk dan jahat akan berkuasa atas orang-orang baik. Kebohongan dilakukan secara terang-terangan dan tidak sembunyi-sembunyi. Sikap keras kepala akan muncul secara terang-terangan. Orang fakir akan menampakkan kefakirannya. Dalam hal berpakaian orang-orang akan saling berbangga. Hujan akan turun bukan pada musimnya. Catur dan musik mereka anggap sebagai sesuatu yang baik. Amar makruf dan nahi mungkar mereka anggap sebagai sesuatu yang tidak baik sehingga orang yang paling beriman akan dianggap sebagai orang yang paling hina dan paling dibenci. Para pembaca al-Quran yang ahli ibadah di hina-hina dan orang yang ahli ibadah dan membaca al-Quran yang memiliki keagungan di langit dianggap sebagai orang-orang yang kotor dan najis.

Salman bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah zaman semacam ini akan terjadi?

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Hal Salman! Pada saat itu, orang-orang kaya tidak lain hanya khawatir dan takut miskin. Bahkan bila dalam seminggu antara dua Jumat ada seorang pengemis, tidak ada seorang pun yang memberinya."

Salman bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah zaman semacam ini akan terjadi?

Rasulullah Saw bersabda, "Iya. Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya."

Hal Salman! Pada masa itu Ruwaibidhah akan berbicara tentang urusan masyarakat."

Salman berkata, "Wahai Rasulullah! Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu! Apakah Ruwaibidhah itu?"

Rasulullah berkata, "Orang hina dan tidak memiliki kepribadian berbicara dan menjadi juru bicara tentang urusan masyarakat, sementara  sebelumnya ia tidak pernah berbicara dan tidak layak untuk itu. Pada saat itulah orang-orang tidak lama hidup. Tiba-tiba bumi menjerit dan orang-orang akan menganggap bahwa bumi menjerit hanya di daerahnya saja dan akan tetapi sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah, bumi kemudian hancur. Bumi akan memuntahkan apa yang dikandungnya."

Rasulullah Saw menambahkan, "Seperti ini! (beliau mengisyaratkan emas dan perak pada tiang-tiang yang ada di sana dengan tangannya) tapi pada hari itu tidak ada lagi faedahnya emas dan tidak juga perak. Inilah makna ayat, "Maka telah datang tanda-tandanya."(QS. Muhammad: 18). (IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)

Sumber:

(Tafsir al-Mizan, jilid 5, hal 648-651 dan tafsir Qomi jilid 2 hal, 303-307.)

Semua Kekuatan Dunia Sedang Melawan Suriah
"Saat ini, sekitar 95 persen teroris yang beraktivitas di Suriah adalah anasir-anasir asing. Dari mana mereka datang dan siapa yang mendukung mereka. Masalahnya sudah jelas bahwa sebuah kekuatan di kawasan yang bangkit melawan rezim Zionis, harus dihancurkan." 

 Semua Kekuatan Dunia Sedang Melawan Suriah
Menurut Kantor Berita ABNA, Imam shalat Jumat Tehran, Ayatullah Jannati, dalam khutbahnya menyinggung masalah Suriah dan mengatakan, "Sekarang rakyat Suriah sedang menghadapi kesulitan berlipat ganda. Semua masyarakat dunia mengetahui bahwa Arab Saudi, Qatar, Amerika Serikat, Inggris dan rezim Zionis Israel membantu para kelompok bersenjata."

Ayatullah Jannati menilai kondisi di Suriah saat ini sama seperti kondisi Republik Islam di era Perang Pertahanan Suci melawan agresi rezim Saddam. Dikatakannya, "Ketika itu, seluruh negara dunia membantu Irak untuk menghancurkan Iran, dan kini kondisi yang sama sedang dihadapi negara yang berdiri tegak melawan rezim Zionis Israel."

"Saat ini, sekitar 95 persen teroris yang beraktivitas di Suriah adalah anasir-anasir asing. Dari mana mereka datang dan siapa yang mendukung mereka. Masalahnya sudah jelas bahwa sebuah kekuatan di kawasan yang bangkit melawan rezim Zionis, harus dihancurkan," tutur Ayatullah Jannati.

Di bagian lain khutbahnya, Ayatulalh Jannati menyinggung pelaksanaan pemilu di Amerika Serikat dan mengatakan, "Pemilu ini mengungkap skandal memalukan bagi negara ini. Jika hal itu terjadi di negara penentang [AS] maka mereka akan berkoar memekikkan telinga tentang rendahnya tingkat partisipasi masyarakat."

Untuk apa setan diciptakan?
Setan sejak awal penciptaannya memiliki kekudusan sebagaimana makhluk-makhluk lainnya. Setan dengan ikhtiar penuhnya jatuh, menyimpang dan memilih sendiri untuk celaka. Oleh karena itu, Tuhan tidak menciptakan iblis sebagai setan. Ia sendiri yang menghendaki dirinya menjadi setan. Namun, tindakan setaninya itu tidak sekedar mencelakakan para hamba Tuhan, tetapi Juga merupakan tangga kesempurnaan mereka. 

 Untuk apa setan diciptakan?Banyak yang bertanya bahwa sekiranya manusia diciptakan untuk mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan melalui Jalan penyembahan (ibadah), keberadaan setan sebagai makhluk pembinasa adalah oposisi kesempurnaan. Apakah alasannya sehingga setan mesti ada? Ia adalah makhluk yang licik, penuh dendam, makar, penuh tipu-daya, dan beracun!

Apabila kita sedikit merenung, kita akan ketahui bahwa kehadiran musuh ini adalah untuk mendukung pencapaian manusia ke tingkat kesempurnaan. Kita tak perlu pergi jauh. Kekuatan resistensi dalam menghadapi musuh-musuh senantiasa ada pada jiwa manusia dan la dapat mengantarkannya ke jalan kesempurnaan.

Para komandan dan prajurit-prajurit tangguh dan terlatih adalah orang-orang yang berjibaku dengan musuh-musuh berat pada pertempuran-pertempuran besar.

Para politikus yang berpengalaman dan berpengaruh adalah mereka yang bertarung dengan musuh-musuh yang kuat dalam dunia politik yang kritis dan pelik.

Para juara besar gulat adalah pegulat-pegulat yang berjajal dengan rival-rival tangguh dan berat.

Oleh karena itu, tidak perlu takjub bila kita menyaksikan para hamba Tuhan setiap hari semakin kuat dan gairah dalam bertempur secara berkesinambungan dengan setan.

Dewasa ini para ilmuwan berkomentar tentang filsafat adanya mikroba-mikroba penggangu, “Sekiranya mikroba-mikroba tidak ada, maka sel-sel badan manusia pada suatu keadaan akan lemah dan kebas (karena kedinginan), dan kemungkinan tingginya postur manusia tidak akan melewati 80 sentimeter; semuanya dalam bentuk manusia-manusia cebol. Dengan demikian, manusia hari ini memperoleh kekuatan dan tinggi tubuh yang lebih karena mereka selalu dalam kontraksi dengan mikroba-mikroba pengganggu itu.

Demikian juga ruh manusia dalam berkonfrontasi dengan setan dan hawa nafsu.

Namun, hal ini tidak berarti bahwa setan memiliki tugas untuk menyelewengkan para hamba Tuhan. Setan sejak awal penciptaannya memiliki kekudusan sebagaimana makhluk-makhluk lainnya. Setan dengan ikhtiar penuhnya jatuh, menyimpang dan memilih sendiri untuk celaka. Oleh karena itu, Tuhan tidak menciptakan iblis sebagai setan. Ia sendiri yang menghendaki dirinya menjadi setan. Namun, tindakan setaninya itu tidak sekedar mencelakakan para hamba Tuhan, tetapi Juga merupakan tangga kesempurnaan mereka. (perhatikan baik-baik)

Kendati demikian, pertanyaan yang tersisa adalah mengapa Tuhan mengabulkan permohonannya untuk tetap hidup? Mengapa Tuhan tidak melenyapkannya sejak dahulu?

Jawaban pertanyaan ini sama dengan jawaban yang telah kami sebutkan di atas. Dengan ungkapan lain, alam semesta adalah arena ujian dan cobaan. (Ujian ini adalah wasilah pembinaan dari penyempurnaan manusia). Dan kita ketahui, ujian hanya berarti bila berhadapan dengan musuh-musuh besar, krisis-krisis kehidupan yang datang menekan.

Tentu saja, sekiranya setan tidak ada, hawa nafsu dan sifat was-was manusia akan ditempatkan menjadi medan ujian baginya . Namun, dengan kehadiran setan, tanur ujian ini semakin membara, lantaran setan adalah pelaku eksoteris (lahir), sementara hawa nafsu adalah pelaku esoteris (batin).

Jawaban atas Sebuah Pertanyaan

Satu pertanyaan lain yang muncul adalah bagaimana mungkin Tuhan membiarkan kita sendiri berkonfrontasi dengan musuh tanpa welas asih dan kuat ini?

Jawaban pertanyaan ini dapat diperoleh dengan menaruh perhatian terhadap satu poin, yaitu -sebagaimana yang telah disebutkan dalam AI-Qur’an- bahwa Allah swt. mempersenjatai mukminin dengan para malaikat sebagai lasykar mereka untuk membangun dunia bersama kekuatan-kekuatan gaib dan maknawi yang mereka miliki dalam rangka memerangi diri sendiri (jihad an-nafs) dan bertempur melawan musuh.

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah ‘: kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat akan turun kepada mereka [dengan mengatakan], Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; gembirakanlah mereka dengan [memperoleh] surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat …’” (QS. Fushshilat [33]: 30-31)

Poin penting lainnya adalah setan sekali-kali tidak akan masuk ke relung hati kita. Dan ia tidak akan dibiarkan melewati batas negara ruh tanpa memegang pasport. Serangannya tidak pernah membuat manusia lalai. Ia masuk ke dalam kediaman hati kita dengan ijin kita. Ya! Ia masuk melalui pintu, tidak melalui celah-celah rumah hati kita. Dan kitalah yang membuka pintu baginya untuk masuk. Demikianlah di dalam Al-Qur’an ditegaskan, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya [setan] hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. “ (QS. An-Nahl [16]: 99-100)

Secara asasi, perbuatan-perbuatan manusialah yang menyebakan lapangan bagi setan untuk melakukan infiltrasi. Sebagamana disinggung dalam Al-Qur’an, ”Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra’ [17]: 27)

Namun di atas segalanya, untuk meraih keselamatan dari Jerat-Jerat setan dan prajuritnya dalam bentuk yang beraneka ragam, seperti syahwat, pusat-pusat kerusakan, politik-politik busuk, sekte-sekte yang menyimpang, budaya-budaya rusak dan merusak, jalan untuk selamat hanyalah berlindung kepada iman dan takwa, serta sinar kasih Tuhan Yang Mahakasih dan menyerahkan diri kepada Dzat Yang Mahakudus. AI-Qur’an berfirman, “…kalau tidaklah karena rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut setan, kecuali sebagian kecil saja [di antaramu].” (QS. An-Nisa [4]: 83)[1]



[1] Tafsir-e Payam-e Qur’an, jilid 1, hal. 423.

Diambil dari buku Menjawab 110 Isu Akidah, cet. Majma Jahani Ahlulbait, terj. Ust. A Kamil.
 

Media Massa dan Pilpres Amerika Serikat

 
 
Dewasa ini hasil pemilu di Barat, khususnya pemilu presiden sangat tergantung pada media. Hal ini disebabkan karena media memainkan peran vital dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu, para kandidat sangat menekankan dan memperhatikan setiap analisa dan pandangan yang diusung media. Selain itu mereka juga akan mengambil sikap tertentu akibat kondisi ekonomi serta pengaruh para pemilik dan direksi media.

Media massa Barat memiliki kapasitas besar dalam menarik suara pemilih dengan mengangkat isu tertentu. Dengan demikian media akan menentukan isu dan tolok ukur tertentu dalam memilih. Media sejatinya jalan pintas bagi pemilih, namun juga tidak akurat guna mengumpulkan informasi dankeputusan bagi pemilih. Karena setiap media berusaha menampilkan kandidat yang diusungnya lebih baik dari kandidat lainnya serta menutupi cacatyang dimiliki kandidat tersebut.

Namun demikian masih ada sekelompok pemilih yang tidak terpengaruh oleh propaganda media. Mereka adalah orang-orang terpelajar dan akademisi yang menyadari penuh pengaruh media dan kebohongannya. Mereka ini hanya mengikuti isu-isu yang diangkat media untuk menambah informasi dan mengabaikan propagandakelirunya. Adapun mayoritas warga berada di bawah pengaruh kampanye dan propagandamedia besar Barat.

Tak dapat dipungkiri bahwa salah satu faktor paling berpengaruh di pilpres Amerika Serikat adalah media negara ini yang menggiring kecenderungan dan pola pandang warga. Namun laman lembaga polling Gallupmerilis hasil jajak pendapat yang menyebutkan 60 persen responden Amerika tidak begitu percaya dengan laporan media negara ini. Menurut mereka laporan media massa Amerika tidak lengkap dan juga tidak adil.

Tingkat ketidakpercayaan warga Amerika terhadap media mereka dirilis di sebuah jajak pendapat bulan September. Hal ini menunjukkan perspektif negatif warga AS terhadap media massa negara ini  lebih besar saat ini ketimbang pilpres sebelumnya. Data ini juga menunjukkan berlanjutnya proses serupa di masa lalu. Artinya setiap pemilu presiden digelar di negara ini, opini negatif warga terhadap media massa Amerika semakin besar. Jajak pendapat ini sepertinya mengungkapkan bahwa kepercayaan pendukung kubu Republik terhadap media massa di AS lebih sedikit ketimbang pendukung kubu Demokrat . Adapun tingkat kepercayaan kubu independen terhadap media massa terus mengalami penurunan.

Pilpres di Amerika Serikat tercatat sebagai pemilu paling ramai dan mahal di dunia. Di pemilu ini dua kubu paling besar Amerika bersaing, kubu Demokrat dan Republik. Semakin dekat dengan pemilu, kampanye pun semakin ramai  dan menyesatkan. Meski saat ini sejumlah negara bagian Amerika tengah menghadapi bencana badai Sandy dan kehidupan rakyat terganggu, namun para kandidat pilpres Amerika berusaha memanfaatkan bencana ini untuk meraih suara dari warga.

Seperti biasa media Amerika menjadi pemain utama kampanye dan propaganda ini dan dana para kandidat presiden di sektor media menjadi prioritas serta paling besar dari anggaran bidang lain. Pemanfaatan isu moral, kebebasan berpendapat, hak asasi manusia serta isu lainnya sesuai gaya Amerika menunjukkan realita bahwa politikus Washington baik dari kubu Republik atau Demokrat  tidak banyak berbeda dalam menipu publik, menebar kebohongan di dalam maupun luar negeri.

Sementara itu, Hollywood juga mengiringi propaganda politik dan isu-isu yang diangkat media massa negara ini terkait pemilihan presiden. Pilpres senantiasa menjadi perhatian serius Hollywood. Hal ini didukung dengan banyaknya film yang diproduksi Hollywood yang menyorot peran seorang presiden atau film seputar presiden. Salah satu contoh film yang dirilis Hollywood mengenai presiden Amerika adalah film John F Kennedy.

Dalam beberapa bulan lalu, Barack Obama, presiden AS kerap bertemu dengan para aktor dan artis Hollywood dan berusaha menarik dukungan mereka. Upaya Obama ini pun berhasil dengan baik. Salah satu pendukung fanatik Obama adalah George Clooney. Clooney tercatat sebagai donatur dan pengumpul dana bagi Barack Obama. Ia kerap menggelar acara jamuan makan elite. Untuk menghadiri jamuan bersama bintang Hollywood ini setiap orang harus mengeluarkan 40 ribu dolar dan terkumpullah 15 juta dolar dana tunai untuk kampanye Obama.

Robert De Niro, bintang Hollywood lainnya yang mendukung Barack Obama. Dukungannya ini dinyatakan De Niro di berbagai pertemuan. Uniknya sejak tahun 1988, setiap kandidat yang didukung Robert De Niro pasti menang. Artis dan aktor lain Hollywood yang mendukung Barack Obama adalah Tom Hanks, Will Smith, Jamie Foxx dan Jodie Foster.

Berdasarkan jajak pendapat sebuah lembaga yang berafiliasi dengan Koran Washington Post, 30 persen warga Amerika sangat mengindahkan pandangan bintang-bintang Hollywood. Mayoritas mereka ini adalah warga biasa Amerika Serikat. Di jajak pendapat ini, para responden juga meyakini bahwa presenter televisi termasuk sumber yang dapat dipercaya untuk mengenal para kandidat. Oprah Winfrey, pembawa acara The Oprah Winfrey Show pun diundang ke tim kampanye Barack Obama dan selanjutnya ia menjadi salah satu tim sukses presiden Amerika ini.

Sementara itu, Mitt Romney pun tak tinggal diam dalam merangkul bintang dan sutradara Hollywood. Clint Eastwood, sutradara sekaligus aktor Amerika Serikat ini di Negara Bagian Ohio menyatakan dukungannya terhadap Romney. Ia menyebut negaranya memerlukan perubahan dan pengokohan sebagai alasannya memilih Romney. Di Kongres Partai Republik, setelah Romney menyampaikan pidatonya, Eastwood mulai melecehkan Barack Obama.

Sarana lain di media yang memiliki poin penting di pilpres Amerika Serikat adalah internet dan laman sosial. Kedua alat ini dapat menjadi sarana untuk mengumpulkan suara dan menarik para pemilih. Kedua kandidat sangat aktif memanfaatkan sarana ini. Data statistik juga merilis presentasi pemakai internet di laman-laman sosial terkait dukungan mereka kepada kedua kandidat. Tim sukses Obama beberapa bulan lalu menyatakan, di pemilu presiden 2012  akan mencantumkan agendanya di laman-laman sosial dan rakyat dapat mengakses informasi pemilu melalui jaringan ini.

Sementara itu, Badai Sandy yang menerjang New York dinilai menguntungkan Barack Obama, meski ia mengagalkan sejumlah agenda kampanye dan lebih memprioritaskan untuk mengunjungi warga yang menjadi korban. Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam kunjungannya ke daerah korban badai Sandy, Rabu (31/10/2012), menjanjikan dukungan pemerintah dalam jangka panjang untuk warga New Jersey yang menjadi korban bencana.

Didampingi Gubernur New Jersey Chris Christie, Obama—yang menggambarkan bencana itu sebagai peristiwa yang "menghancurkan hati bangsa" itu—meninjau dampak badai Sandy, mulai dari kawasan permukiman yang terendam banjir hingga jalanan yang tertutup pasir. "Kami (pemerintah) akan berada di sini untuk waktu yang lama," kata Obama kepada warga New Jersey yang mengungsi di sebuah gedung pertemuan.

"Hati dan doa kami selalu bersama keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Kehidupan mereka sudah hancur," ujar Obama. "Bagi semua korban bencana New Jersey dan seluruh kawasan, pesan saya adalah: pemerintah ada di sini untuk Anda. Kami tak akan melupakan Anda. Kami akan memastikan Anda mendapatkan bantuan yang dibutuhkan hingga semua kembali normal," Obama menegaskan.

Ia mengingatkan para korban bencana bahwa upaya penanggulangan bencana membutuhkan waktu yang tidak sedikit. "Saya tak ingin ada yang berpikir bahwa penanggulangan pasca-bencana bisa dilakukan dalam waktu semalam. Saya ingin rakyat memiliki harapan yang rasional," Obama mengingatkan. "Namun saya berjanji, pemerintah federal akan bekerja sama dengan pemerintah negara bagian dan pemerintah lokal, dan kami tak akan berhenti sampai semuanya berakhir," janjinya.

Presiden Obama, yang menunda kampanyenya selama tiga hari akibat bencana ini, menghadapi persaingan ketat dengan Mitt Romney dalam pemilihan presiden pada 6 November mendatang. Namun, keputusan Obama menunda kampanye di Florida demi memimpin upaya pemerintah menghadapi bencana badai Sandy ini menuai banyak pujian. Salah satu pujian itu datang dari Gubernur Chris Christie yang merupakan politisi Partai Republik, penyokong Mitt Romney.(IRIB Indonesia)

Gema Persatuan Umat Islam Dunia dari Makassar


 
Ketika rajutan kebhinekaan terkoyak akibat ulah segelintir kalangan yang memaksakan tafsir tunggal atas ajaran agama, muncul seruan persatuan yang mengalir dari jantung Indonesia Timur. Senin, 5 November 2012 menjadi saksi perhelatan penting dunia Islam yang digelar di Universitas Islam terkemuka di Makassar. Sebuah seminar Internasional "Persatuan Umat Islam" diselenggarakan atas kerjasama Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dengan Kedutaan Republik Islam Iran untuk Indonesia.
              
Momentum yang ditunggu-tunggu umat Islam Indonesia ini menghadirkan perwakilan dari ormas Islam, dewan ulama, dan pemerintah serta akademisi dalam dan luar negeri. Seminar Internasional berlangsung di Auditorium Al-Jibra Kampus II UMI, dan dibuka langsung oleh wakil Menteri Agama RI, Prof. DR. H. Nasaruddin Umar, MA.

Dua tokoh ormas Islam terbesar di Tanah Air, NU dan Muhammadiyah bersama-sama meneguhkan komitmen Indonesia dalam menjaga persatuan umat Islam dunia dari berbagai rongrongan. Prof. Din Syamsuddin hadir berdampingan sebagai pembicara bersama KH Hasyim Muzadi. Selain itu, hadir pula sebagai panelis Ketua MUI Pusat Prof. Umar Shihab dan Prof. Muhammad Ghalib, selaku Koordinator kopertais VIII.

Keseriusan mengusung persatuan umat Islam dalam seminar ini ditampilkan dengan menghadirkan para pembicara dari luar negeri. Partisipasi aktif Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Dr. Mahmoud Farazandeh, Grand Ayatollah Muhammad Ali Taskhiri selaku Ketua Lembaga Pendekatan antar Madzhab Islam, Republik Islam Iran, Sheikh Molawi Ishaq Madani sebagai penasehat presiden Iran untuk urusan Ahlussunnah, dan Dr. Mazaheri, Wakil rektor Universitas Terbuka Iran, menunjukkan komitmen kolektif menjaga persatuan Islam dunia. Namun, amat disayangkan Arab Saudi tidak mengirimkan wakilnya, meski sudah dijadwalkan hadir dalam seminar persatuan umat Islam dunia itu.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Agama mengapresiasi upaya konstruktif Duta Besar Republik Islam Iran dan ulama besarnya atas kesediaan mereka berbagi ilmu kepada Umat Islam Indonesia. "Seminar ini menambah khazanah keilmuan dan keislaman kita khususnya di Sulawesi selatan ini," tutur pendiri Masyarakat Dialog antar Umat Beragama itu.

Bagi Nasaruddin, konsep keumatan dalam Islam merupakan refleksi dari konsep cinta kasih antar sesama. Mengutip Rasulullah Saw, profesor studi Islam UIN ini menilai konsep Ummah (umat) sebagai komunitas yang paling komplit dan mulia dalam Islam, karena tidak lagi mengagungkan adanya diskriminasi dan pengkotak-kotakan dalam masyarakat.

"Sebagaimana konsep al-Quran ‘Walaqad Karramnaa Banii Adam' yang bermakna bahwa yang harus dimuliakan dalam Islam itu adalah semua anak cucu Adam, tanpa memandang Suku, jenis kelamin, golongan strata sosial bahkan agama, semuanya harus dimuliakan sebagai manusia ciptaan Allah swt," ungkap penulis sekitar 12 buku keislaman ini.

Nasruddin dalam pidatonya optimis Indonesia sebagai negara muslim terbesar akan memimpin dunia Islam. Bagi Nasruddin, jazirah Hijaz telah selesai melahirkan Islam, kini giliran Indonesia yang akan memimpin dunia Islam. Tapi, semuanya itu hanya bisa terwujud ketika umat Islam Indonesia serius menggalang persatuan.

"Tanpa persatuan, umat Islam Indonesia hanya akan tersekat-sekat dalam ruang sempit mazhab atau kabilah," ucapnya.

Optimisme itu bergema kembali disuarakan Ketua Umum Muhammadiyah, Prof. Din Syamsuddin. Cendekiawan muslim ini menjelaskan besarnya potensi kaum muslimin, terutama di Indonesia. "Kita punya SDM (Sumberdaya Manusia), SDA (Sumberdaya Alam) maupun SDN (Sumberdaya Nilai) dan SDS (Sumberdaya Sejarah)," kata Ketua Umum Muhammadiyah.

"Sumber daya itu harus digunakan untuk menguatkan konsep ‘Kalimatun Sawa' dalam menghadapi ‘Aduwun Sawa'," tegas pria kelahiran Sumbawa itu.

Tokoh NU, KH. Hasyim Muzadi menegaskan pentingnya persatuan Islam dalam mewujudkan kamajuan dan kejayaan umat. Kiai berusia 68 tahun ini memandang politik adu domba yang dilancarkan dunia Barat untuk menjegal kemajuan dan kejayaan kaum muslimin. "Semua itu, hanya bisa dilawan dengan persatuan umat sebagai landasan gerakan Islam yang rahmatan lil alamin," tambahnya.

Mengamini pentingnya persatuan umat bagi bangsa Indonesia dan dunia, Rektor UMI Prof. Masrurah Mokhtar, MA pada pidato sambutannya menggarisbawahi urgensi perumusan etika dalam berbeda pendapat, supaya umat Islam dapat meningkatkan tali persaudaraan, toleransi dan tidak mudah diadudomba. Sedangkan, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Dr. Mahmoud Faranzadeh dalam statemennya menekankan pentingnya persatuan umat Islam sebagai benteng menjaga keamanan, kesejahteraan dan kemajuan umat Islam dunia. 

Sementara itu, Sheikh Molawi Ishaq Madani menyebutkan persatuan sebagai kunci kemenangan umat Islam. "Persatuan sangat penting. Tanpa persatuan, umat Islam mudah diadudomba. Perselisihan dan pertengkaran di antara kaum muslimin tidak akan menghasilkan kemenangan bagi madzhab yang bertikai, dan sebaliknya justru kekalahan bagi agama Islam," kata penasehat Presiden Iran urusan Ahlusunnah.

Terkait peran dunia Barat dalam menyulut friksi di tubuh umat Islam, Ayatollah Muhammad Ali Taskhiri menyatakan bahwa dunia Barat berupaya mengoyak-oyak persatuan umat Islam dunia hingga akhirnya menjadi negara-negara kecil, terbelakang dan memisahkan agama dari kehidupan kaum muslimin. "Barat mengimplementasikannya dalam bentuk Kolonialisme,"ungkap Ketua Lembaga Pendekatan Antarmazhab Islam itu.

Namun, tutur ulama senior Iran ini, pasca perang dunia kedua, terjadi berbagai peristiwa penting yang menyebabkan Kolonialisme Barat menemui tantangan berat. "Peristiwa pertama adalah pembakaran masjid Quds yang menstimulasi lahirnya konferensi solidaritas kaum muslimin. Kemudian lahirlah Revolusi Islam di Iran, " tambahnya.

Pada tahun 1979, Revolusi Islam Iran yang digagas oleh Imam Khomeini berhasil menumbangkan hegemoni Barat. Menurut ulama sepuh ini, revolusi berbasis agama itu menjadi antitesis Kolonialisme Barat terhadap dunia Islam.

"Ketika Barat menginginkan umat Islam tercabik-cabik, Revolusi Islam tampil menyerukan persatuan umat. Ketika Barat membiarkan umat Islam terbelakang, Revolusi Islam menyerukan dukungan umat terhadap kemajuan dunia Islam dalam segala bidang kehidupan. Dan ketika Barat memisahkan Islam dari kehidupan kaum muslimin, Revolusi Islam justru menawarkan mengisi kehidupan masyarakat muslim dengan nilai-nilai Islam," ujar ulama Iran itu.

Acara ini diakhiri dengan pembacaan rekomendasi yang berisi tujuh poin penting persatuan umat Islam dunia. Pertama, meningkatkan kesadaran umat Islam untuk terus membangun dan menjaga persaudaraan sebagai sesama umat Islam dengan menampilkan Islam yang damai dan penuh kasih sayang. Kedua, tidak menjadikan perbedaan mazhab sebagai kendala dalam menjalin ukhuwah islamiah dan kerjasama dalam berbagai kegiatan keduniaan dan keagamaan. Ketiga, mendukung sosialisasi Deklarasi Amman (9/11/2004) yang dideklarasikan bersama oleh 200 ulama dari lebih 50 negara, yang menegaskan bahwa mazhab Syiah (Ja'fari dan Zaidi) sebagai bagian dari Islam.

Keempat, umat Islam Indonesia  dari berbagai mazhab bisa menjadi role model bagi umat Islam dunia dengan hidup berdampingan dalam ikatan persaudaraan yang kuat. Kelima, ormas dan lembaga-lembaga keislaman serta para da'i, muballig dan cendekiawan muslim mengambil peran aktif untuk selalu mengupayakan kokohnya persaudaraan Islam, dan menghindari dakwah yang berakibat lemahnya ukhuwah Islamiyah. Keenam, pemerintah Indonesia diharapkan ikut menciptakan iklim yang kondusif bagi terwujudnya persaudaraan antarpenganut berbagai mazhab Islam dan persaudaraan di antara sesama pemeluk agama. Ketujuh, perbedaan (ikhtilaf) di kalangan umat Islam harus disikapi dengan mendahulukan etika dan akhlaqul karimah demi kemaslahatan umat.

Seminar berjalan lancar, meskipun di luar gedung ada segelintir pihak yang memaksakan sikapnya menolak persatuan Islam. Akan tetapi kesiapan panitia dan tim keamanan dari TNI-Polri dalam komando Wakil Rektor III UMI berhasil menghalau gerombolan anti kebhinekaan itu.(IRIB Indonesia/Khusnul Yaqin/Purkon Hidayat)
 




0 comments to "FATWA yang SESAT..(Ternyata Pemilu Presiden Amerika hanya diikuti 10% warga Amerika..benarkah???) hingga Asyura dan Imam Husein as Menarik Perhatian Masyarakat Dunia hingga Hubungan MUBAHALAH dan Imam Husein as dalam Ucapan Rahbar (Tanda-Tanda Kiamat.mau tau!!!)"

Leave a comment