Home , , , , , , , , , , , , � Republik Islam IRAN yang SYIAH bersatu dengan Pejuang HAMAS Palestina yang SUNNI untuk HADAPI Rezim Zionis ISRAEL...!!!!! Terus Kita masih bilang Islam Sunni dan Islam Syi'ah "Tidak bisa Bersatu"..?????

Republik Islam IRAN yang SYIAH bersatu dengan Pejuang HAMAS Palestina yang SUNNI untuk HADAPI Rezim Zionis ISRAEL...!!!!! Terus Kita masih bilang Islam Sunni dan Islam Syi'ah "Tidak bisa Bersatu"..?????






Ekonomi Muqawama: Potensi Ekonomi Republik Islam Iran



Dewasa ini industri baja memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi negara-negara dunia. Kini, pembangunan di sektor industri baja merupakan salah satu parameter utama kemajuan industrialisasi. Saat ini sekitar 67 negara dunia aktif di bidang produksi baja dan olahannya. Meskipun produksi baja antara tahun 2008 hingga 2010 mengalami penurunan akibat sejumlah faktor, seperti krisis zona euro, rendahnya permintaan baja AS, transformasi Timur Tengah dan berbagai faktor lainnya, namun terjadi kenaikan pada tahun 2011. Dari 67 negara dunia, Cina, Jepang dan AS bertenggar di urutan papan atas sebagai produsen baja terbesar dunia.

Setelah ketiga negara itu menyusul kemudian, India, Korea Selatan, Jerman, Ukraina, Brazil dan Turki. Sedangkan Iran menempati posis ke-17 di urutan produsen baja dunia. Namun penelitian yang dilakukan asosiasi baja dunia menyebutkan bahwa sejumlah negara seperti Norwegia, Uzbekistan, Ekuador, Maroko, Iran, Arab Saudi, Cina, India dan Selandia Baru pernah mengalami  periode peningkatan produksi baja. Di antara deretan negara itu, Cina, Iran dan India merupakan produsen baja mentah terbesar di dunia.

Penemuan sejumlah alat-alat logam seperti pisau, belati, pedang, tombak dan peralatan lainnya menunjukkan bahwa industri baja Iran pernah mengalami sebuah fase perkembangan di masa lalu. Seiring perkembangan teknologi produksi baja di negara-negara maju, terwujudnya sebuah industri baja menjadi impian sejak pemerintahan Qajar, lebih dari tiga abad lalu.

Pengembangan produk industri baja dengan metode baru dimulai sejak abad-19 hingga kini. Seiring terjadinya revolusi industri di Inggris, baja digunakan untuk beragam keperluan mulai dari rel kereta api, industri otomotif, dirgantara, kapal layar serta berbagai industri lainnya. Kini penggunaannya, semakin berkembang pesat dan kian beragam.

Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai upaya dilakukan terutama mendirikan pabrik-pabrik pengolahan logam dan baja. Namun berbagai hambatan membuat upaya tersebut terhambat. Akhirnya pada tahun 1963, seiring terjadinya pemulihan ekonomi dan naiknya permintaan baja nasional, terwujud sarana untuk mendirikan sebuah pabrik pengolaman logam dan baja dengan kapasitas pertama 65 ribu ton oleh perusahaan swasta. Pada tahun 1967 dengan menggunakan bahan mentah yang diimpor dari luar negeri, berdiri pabrik pengolahan baja di Ahvaz.

Pada tahun 1972 berdiri perusahaan baja di Isfahan dan dioperasikan pada tahun yang sama. Pasca kemenangan Revolusi Islam, terjadi perubahan fundamental dalam industri baja. Perusahan baja dalam negeri dinasionalisasi dan dimerger dengan nama baru, "Perusahaan baja nasional Iran (NISC)". Antara tahun 1979 hingga tahun 1980, NISC merupakan satu-satunya perusahaan baja Iran. Namun setahun kemudian berdiri perusahaan baja lain selain NISC. Hingga kini perusahaan baja Iran antara lain : NISC, perusahaan baja Mobarak, Perusahaan pengolahan Logam Isfahan, dan Perusahaan Baja Khozistan.


Perusahaan Baja Mobarak merupakan salah satu industri terbesar Iran yang terletak di dekat kota Mobarak, 65 kilometer barat daya Isfahan. Meskipun perusahaan ini sudah dioperasikan sejak tahun 1981, namun terhenti produksinya akibat perang pertahanan suci yang dipaksakan rezim Saddam Irak. Perang yang berlangsung selama delapan tahun itu menghancurkan infrastruktur pabrik baja kedua setelah NISC itu. Akhirnya, sepuluh tahun kemudian pabrik baja itu beroperasi dengan peralatan sekitar 500 ribu ton dan kapasitas produksi 2,4 juta ton dalam flat baja berbentuk gulungan lembaran panas dan dingin. Kemudian, kapasitasnya ditingkatkan pada tahun 2005 menjadi 3,8 juta ton.

Terjadi pengembangan dan peningkatan produksi dengan penambahan unit produksi besi spons yang dimulai pembangunannya sejak 2008 dan diresmikan tahun 2012. Perusahaan baja Mobarak berada di bawah Departemen Pengembangan dan Inovasi Pertambangan Iran yang meliputi aktivitas teknis, investasi dan perdagangan. Produk paling penting dari industri baja Mobarak meliputi gulungan lembaran panas dan dingin, gulungan tipis dan lempengan khusus sesuai kebutuhan berbagai industri seperti industri otomotif, peralatan rumah tangga, plumbing, serta berbagai perlengkapan baja ringan dan berat.

Selain, kedua perusahaan baja itu terdapat perusahaan pengolahan logam Isfahan dengan kapasitas produksi 3,6 juta ton pertahun. Perusahaan ini merupakan produsen balok dan batangan baja serta berbagai produk besi lainnya. Pada tahun 2012, sekitar 71 persen kebutuhan balok besi dalam negeri dipenuhi dari perusahaan ini. Perusahaan ini menguasai perdagangan besi batangan dalam negeri sekitar 28 persen.

Produksi baja di awal kemenangan Revolusi Islam di bawah satu juta ton pertahun kini meningkat menjadi 14 juta ton pertahun di tengah gencarnya sanksi internasional yang semakin masif. Hingga akhir 2012 diprediksi potensi baja Iran mencapai 45 juta ton. Data ini menunjukkan bahwa aktivitas independensi industri baja kian hari semakin meningkat dari sebelumnya. Kini tingkat nasionalisasi industri baja Iran telah mencapi 90 persen. Iran juga termasuk tujuh negara terbesar di bidang industri baja.

Selain baja, industri utama Iran juga mengalai pertumbuhan pesat selama tiga dekade. Di bidang industri semen misalnya, Iran termasuk 10 besar dunia. Di bidang timbang seng Iran termasuk produsen terbesar di Timur Tengah. Dan produsen, di bidang tembaga termasuk 10 besar di dunia. Sedangkan di bidang otomotif menempati peringkat 13 dunia.

Setiap tahun Iran memproduksi 960 ribu unit mobil di tahun 2004. Namun kapasitas produksinya ditingkatkan menjadi dua juta unit mobil pada tahun 2011, dan bertengger di posisi ke-13 dunia.

Tingkat produksi tambangpun meningkat dari 155 juta pertahun menjadi 340 juta ton pertahun. Tidak hanya itu, ekspor jasa teknis pun meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir menembus 6,3 milyar. Ekspor barang dan jasa teknis Iran meningkat 3,4 kali lipat.

Kondisi ini bisa memberikan gambaran mengenai pertumbuhan dan pengembangan ekonomi Iran yang berada dalam tekana sanksi internasional. Musuh memandang ekonomi Iran merupakan lingkaran terlemah dari pertahanan rakyat dan pemeirntah Iran. Untuk itu, mereka berupaya segala cara untuk memperlemah ekonomi Iran dengan berbagai cara. Terkait hal ini Rahbar mengatakan, "Musuh hanya masuk melalui pintu ini dan mereka lmelakukan segala cara untuk mewujudkannya."

AS dan negara-negara Barat mengira sanksi bisa menghambat roda produksi industri Iran. Tapi mereka keliru, karena faktanya tidak demikian, bahkan bertolek belakang meski dilalui dengan penderitaan di bahwa sanksi. (IRIB Indonesia/PH)

Tantangan Obama di Dunia Islam



Pemerintahan periode kedua Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan menghadapi berbagai tantangan sulit di dunia Islam mengingat kebencian opini publik di dunia Islam terhadap Amerika semakin meningkat dan ditambah dengan meletusnya kebangkitan Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Obama akan menghadapi masalah besar di tingkat internal dan juga dalam kebijakan luar negerinya. Salah satu tantangan terbesar Amerika Serikat di periode kedua pemerintahan Obama adalah penerapan kebijakan di negara-negara Islam khususnya di Timur Tengah. Setelah meletusnya Kebangkitan Islam, problem yang dihadapi Obama di kawasan ini amat sensitif dan baru.

Pada periode awal pemerintahan Obama, AS mempunyai hubungan dekat dengan rezim-rezim diktator di Mesir, Tunisia dan Libya. Namun dalam periode kedua pemerintahannya, pengaruh dan dominasi Washington di negara-negara Arab di kawasan Timur Tengah telah menurun. Hal itu diakibatkan munculnya berbagai pemerintahan demokratik yang condong kepada Islam seperti di Mesir, Tunisia dan Libya. Selain itu, bangkitnya rakyat melawan pemerintahan kesukuan di Bahrain, Kuwait dan Arab Saudi akan menambah beban permasalahan bagi presiden dari Partai Demokrat ini. 

Amerika Serikat kini tidak mampu meletakkan isu-isu Timur Tengah dalam perimbangan politiknya untuk mengontrol dan mendukung pemerintahan-pemerintahan despotik dan kesukuan demi meraih kepentingan ilegalnya. Sebenarnya, poros terpenting dari kebijakan Amerika di Timur Tengah adalah mempertahankan eksistensi rezim Zionis Israel. Washington saat ini mengalami kesulitan untuk memajukan kebijakannya di kawasan akibat tumbangnya berbagai pemerintahan despotik dan mulai terguncangnya pemerintahan-pemerintahan kesukuan.

Sementara itu, sikap dan kebijakan haus perang kubu sayap kanan yang berkuasa di Palestina pendudukan (Israel) juga memunculkan masalah baru bagi pemerintahan Obama. Dalam satu sisi, Amerika telah berjanji akan mendukung penuh rezim Zionis dan dari sisi lain, rezim ini selalu mengambil kebijakan agresif untuk unjuk kekuatan supaya tercipta opini bahwa Israel sebagai satu-satunya kekuatan yang tak terkalahkan. Padahal mitos kekuatan rezim Zionis telah dihancurkan oleh Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) dalam perang 33 hari ketika Israel mengagresi negara ini. Meski demikian, rezim Zionis tidak kapok dan masih memimpikan untuk menjadi satu-satunya kekuatan tak tertandingi di Timur Tengah.

Amerika Serikat berupaya mengendalikan proses revolusi anti-pemerintahan despotik dan kesukuan untuk menjamin kepentingannya dan sekaligus menghilangkan ancaman terhadap Israel. Karena jika pemerintahan-pemerintahan itu tumbang maka rezim Zionis akan semakin terkucil dan tentunya ini yang menjadi kekhawatiran bagi para pejabat Tel Aviv.


Langkah Obama berikutnya adalah berusaha mengobarkan krisis di Suriah  dan menumbangkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad sehingga front Muqawama anti-Israel melemah. Dengan demikian, kekhawatiran rezim Zionis akan sedikit berkurang. Namun faktanya, hingga kini Amerika Serikat belum dapat mencapai ambisinya, padahal krisis Suriah telah memasuki bulan ke-20 dan semua dukungan telah diberikan kepada kelompok bersenjata.

Selama 20 bulan, militer dan rakyat Suriah melawan kejahatan kelompok-kelompok bersenjata yang mendapat dukungan dana dan senjata dari Barat dan berbagai negara trans-regional dan regional seperti Turki, Arab Saudi, Qatar dan Yordania. Ketidakmampuan Amerika Serikat dalam mengontrol krisis yang dicipkatannya sendiri di Suriah akan menjadi salah satu tantangan besar bagi pemerintahan Obama di periode kedua.

Dalam persaingan pemilu tahun 2008, Obama berjanji akan memperbaiki hubungan Amerika dengan dunia Islam, sebab pemerintahan sebelumnya yang dipegang oleh George W. Bush menerapkan kebijakan perang di kawasan Timur Tengah terutama di Irak dan Afghanistan. Kejahatan serdadu Amerika di kedua negara tersebut telah menyulut gelombang protes dan kebencian di negara-negara Islam terhadap Washington. Kebencian tersebut menjadi salah satu unsur pemicu meletusnya kebangkitan untuk melawan pemerintahan-pemerintahan despotik yang didukung Gedung Putih.

Sebelum meletusnya kebangkitan rakyat di Timur Tengah, Obama telah bertemu dengan sejumlah penguasa negara-negara di kawasan tersebut. Ia dalam pidatonya di Kairo telah berbicara tentang babak baru hubungan antara  Amerika dan negara-negara Islam. Namun beberapa bulan kemudian, gerakan Kebangkitan Islam telah menghancurkan semua upaya Obama untuk memulihkan wajah Amerika yang telah tercoreng di mata opini publik dunia Islam.

Dua tahun pasca meletusnya Kebangkitan Islam di kawasan Timur Tengah, kebencian terhadap Amerika terus meningkat. Hal itu terlihat jelas dalam demonstrasi luas di berbagai negara Islam untuk memprotes produksi dan publikasi film penghinaan terhadap kesucian Nabi Muhammad Saw.

Obama dalam periode pemerintahannya tidak pernah berusaha untuk mencegah gerakan Islamphobia dan justru membiarkannya dengan dalih tindakan itu adalah bentuk dari kebebasan berbicara. Akibatnya, gerakan itu bebas bergerak melakukan aksinya seperti membakar al-Quran, memproduksi film anti-Islam dan mempublikasikan karikatur yang menghina kesucian Rasulullah Saw.

Kebencian terhadap Amerika juga menjadi salah satu tantangan utama Washington di Afghanistan. 60 pasukan negara itu tewas di tangan polisi atau tentara Afghanistan hanya di awal tahun 2012. Sebaliknya, puluhan militer Afghanistan juga tewas di tangan pasukan AS dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Meski militer Amerika telah menduduki Afghanistan selama 11 tahun, namun Gedung Putih tidak mampu memperkuat posisi politik dan militernya di negara itu, bahkan kebencian terhadap Amerika justru semakin meningkat. 

Pasca kegagalan pemerintah Amerika untuk membasmi Taliban, Washington berupaya menggelar dialog dan interaksi dengan kelompok ini untuk memajukan kebijakannya di Afghanistan. Sementara itu, sesuai jadwal, setahun setengah lagi pasukan asing harus ditarik dari Afghanistan dan jika Taliban kembali berkuasa di negara ini maka semua investasi Amerika selama satu dekade dalam perang Afghanistan akan sia-sia.

Salah satu masalah penting lainnya dalam periode kedua pemerintahan Obama adalah bagaimana menyikapi Republik Islam Iran. Meski negara ini telah disanksi dari berbagai sektor, namun Tehran tetap melanjutkan program nuklir damainya, bahkan Iran telah menggapai berbagai kemajuan di berbagai bidang khususnya nuklir. Selama empat tahun periode pertama pemerintahannya, Obama berupaya menggiring dunia internasional untuk membatasi kemajuan program damai nuklir Iran.

Kini pertanyaannya adalah pada periode kedua ini pendekatan apa yang akan diambil Obama dalam menyikapi program nuklir Iran? Apakah ia akan melanjutkan kebijakan sebelumnya atau akan memilih opsi yang lebih realistis dan masuk akal? Pandangan dan sikap Obama dan para penasihatnya menunjukkan bahwa ia tampaknya akan melanjutkan kebijakan multilateral untuk membatasi kemajuan nuklir sipil Iran.

Mungkin dapat dikatakan bahwa kebijakan multilateral akan menjadi bagian dari kebijakan keamanan Amerika di periode baru. Meski Obama  mampu menarik mitra Eropanya untuk memberlakukan berbagai sanksi unilateral terhadap Iran, namun tindakan itu tidak mampu mencegah kemajuan negara ini. Tehran ternyata mampu mengambil kebijakan untuk menangani sanksi dan meminimalisir dampak sanksi-sanksi itu, bahkan menjadikan sanksi sebagai kesempatan untuk mandiri. Dengan demikian, jika di periode kedua pemerintahannya, Obama tidak mengubah sikapnya terhadap Iran maka kebijakan multilateral tidak akan dapat berbuat banyak untuk mencegah kemajuan program nuklir damai negara ini.

Republik Islam Iran telah memberikan usulan-usulan positif terkait proses diplomasi dan perundingan nuklir. Jika Tehran dituntut lebih fleksibel dalam hubungannya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan Kelompok 5+1, maka wajar jika Uni Eropa dan Amerika dituntut pula untuk mencabut sanksi unilateralnya. Artinya, hak-hak Iran harus dihormati dan pendekatan didasarkan pada fleksibilitas dan saling memahami. (IRIB Indonesia/RA/NA) 

Rahasia Keabadian Revolusi Imam Husein as



Imam Husain as adalah simbol manusia sempurna yang berjuang di medan laga hingga meraih kesyahidan. Revolusi beliau adalah sebuah gerakan perlawanan yang didasari oleh kehendak dan ikhtiyar melawan keinginan dan kecendrungan hawa nafsu. Hal ini menjadi sebuah teladan baik bagi setiap manusia, bahwa mereka bisa mengalahkan keinginan hawa nafsunya dan berjuang di jalan Allah Swt walaupun harus menerima kematian demi kemuliaan dan menolak hidup hina.

Meski peristiwa Asyura telah lama berlalu, namun pesonanya hingga kini masih menyita perhatian umat Islam dan orang-orang merdeka di dunia. Sepanjang sejarah umat manusia, berbagai peristiwa terjadi dan kebanyakan dari kejadian itu hilang ditelan masa, tapi tragedi Karbala menjadi satu-satunya peristiwa yang selalu dikenang dan diperingati sepanjang sejarah. Pada hari kesepuluh tahun 61 Hijriyah, seruan Imam Husein as dan para sahabatnya untuk menegakkan kebenaran tidak didengar oleh umat, tapi kini jeritan itu disambut hangat di seluruh penjuru dunia dan manusia modern haus akan nilai-nilai perjuangan beliau.

Agama Islam dibangun di landasan fitrah yang suci dan fitrah itu juga tertanam dalam diri semua manusia dengan kadar yang sama. Oleh karena itu, manusia secara esensial akan mengembara mencari Tuhan, keadilan, keindahan, kebebasan, dan keabadian. Akan tetapi, terkadang kelalaian dan dosa atau perubahan dan kondisi sosial, ekonomi, dan politik di sebuah masyarakat akan menjauhkan manusia dari pesan-pesan fitrah dan mereka mengabaikan seruannya. Tak heran bahwa misi utama para nabi dan pemuka agama adalah menyadarkan manusia akan pesan-pesan fitrah dan mengingatkan nikmat-nikmat Allah Swt yang telah dilupakan.

Dapat dikatakan bahwa misi utama Imam Husein as juga membimbing manusia kepada kebenaran, kejujuran, dan akhlak mulia kemanusiaan yang memang serasi dengan tabiat manusia. Beliau ingin menghapus rintangan-rintangan yang menutupi jalan untuk merealisasikan tujuan-tujuan tersebut. Hambatan terbesar yang dihadapi Imam Husein as adalah kekuasaan tiran Dinasti Umayyah, yang merampas hak-hak masyarakat untuk memberi jawaban positif pada seruan fitrah mereka.

Syahid Murtadha Mutahhari mengatakan, "Sepanjang sejarah, kebenaran dan kebatilan selalu berperang. Dan Al-Quran menjanjikan kemenangan kebenaran atas kebatilan. Kebenaran menjadi lestari dan abadi karena ia adalah sebuah gerakan alami dan relevan dengan fitrah manusia. Setiap perkara yang berlawanan dengan fitrah manusia pasti tak akan bertahan lama dan segera lenyap. Lantaran revolusi Imam Husein as adalah sebuah gerakan yang serasi dengan fitrah manusia, maka ia akan abadi."

Pada era Dinasti Umayyah, masyarakat mengambil jarak dari tuntutan menegakkan kebenaran, kebebasan, moralitas, dan keadilan. Kondisi pada masa itu membuat masyarakat menjauhi nilai-nilai agama dan kemanusiaannya dan lebih condong pada kerusakan dan kezaliman. Menyaksikan kondisi yang demikian, Imam Husein as terpanggil untuk mengembalikan mereka kepada ajaran murni agama dan nilai-nilai luhur kemanusiaan.

Dimensi perlawanan Imam Husein as merupakan sebuah dimensi global dan kemanusiaan serta terkait dengan semua umat manusia. Mungkin atas dasar ini pula, pemimpin kemerdekaan India, Mahatma Gandhi berkata, "Saya telah belajar dari Husein bagaimana menjadi tertindas yang menang." Pada kesempatan lain, ia mengatakan, "Aku tidak membawa sesuatu yang baru untuk rakyat India, aku hanya membawa hasil dari perenungan, kajian, dan penelitianku terhadap sejarah kehidupan para pahlawan Karbala untuk mengangkat harkat bangsa India. Jika kita ingin menyelamatkan bangsa ini, maka kita wajib melakukan apa yang telah dilakukan oleh Husein."

Banyak dari penulis terkenal dunia seperti, Kurt Frischler yang menulis buku tentang keagungan jiwa dan kepribadian istimewa Imam Husein as. Sebab, kebangkitan Imam Husein as merupakan sebuah gerakan untuk menyadarkan dan mengembalikan manusia pada nilai-nilai sejati kemanusiaan. Seruan ini milik semua orang dan akan abadi. Beliau memulai perjuangannya untuk memisahkan antara hak dan batil. Imam Husein as mengetahui bahwa kekuasaan Yazid bin Muawiyah terbentuk dengan menunggangi kebatilan dan jika terus dibiarkan, maka semua kerja keras para nabi untuk menegakkan keadilan dan kebenaran akan sia-sia. Oleh sebab itu, beliau dalam berbagai kesempatan telah memperkenalkan wajah sejati kebenaran dan kebatilan.

Menurut Imam Husein as, kebatilan adalah kekuatan lahiriyah yang mengabaikan ketentuan dan ketetapan Tuhan serta menjadikan manusia sebagai budak sehingga mereka tak berdaya membela hak-haknya. Perang antara hak dan batil telah ada sejak awal penciptaan Nabi Adam as dan kebanyakan perang umat manusia pecah untuk memperjuangkan itu. Imam Husein as berada pada masa yang sangat sensitif untuk menegakkan panji kebenaran dan melawan Yazid yang mengusung panji kebatilan. Beliau as telah mengorbankan diri dan keluarganya untuk menghidupkan ajaran-ajaran kakeknya, Rasulullah Saw.

Asyura merupakan manifestasi perang abadi antara hak dan batil serta nilai-nilai luhur melawan kemerosotan. Peristiwa Asyura tidak hanya abadi dalam lembaran sejarah, tapi juga terekam dalam benak para penyembah Tuhan dan orang-orang merdeka di dunia. Mereka menganggap perjuangan itu sebagai teladan sepanjang masa untuk melawan penindasan dan kerusakan.

Salah satu faktor lain keabadian revolusi Karbala adalah transparansi gerakan itu bagi setiap generasi. Pada saat Imam Husein as memulai gerakannya, beliau terlebih dulu menjelaskan esensi revolusinya dan menegaskan bahwa ia ingin melawan simbol kezaliman dan kerusakan. Beliau juga menjelaskan misinya untuk menghidupkan Islam dan menyelamatkan masyarakat dari kejahatan Yazid. Imam Husein as bahkan memaparkan taktik kebangkitan dan metode yang akan digunakan untuk menegakkan kebenaran. Oleh karena itu, revolusi Karbala sama sekali tidak diliputi kekaburan sehingga orang-orang nantinya mempertanyakan aksi Imam Husein as.

Imam Husein as dalam pesannya kepada Muhammad Hanafiah, menyebut tujuan kebangkitannya untuk menghidupkan syiar-syiar agama dan menghancurkan pemerintahan kotor Yazid. Ketika Imam Husein as harus keluar dari Madinah karena tekanan dari penguasa tiran, dalam sebuah surat beliau menjelaskan tujuan revolusinya. Ia berkata, "Aku tidak keluar atas dasar kepentingan pribadi dan ingin berfoya-foya atau dengan tujuan ingin merusak dan berbuat kezaliman. Aku keluar dengan tujuan untuk melakukan perbaikan di tubuh umat kakekku. Aku ingin melaksanakan kewajiban amar maaruf dan nahi munkar dan demi menegakkan sirah kakek dan ayahku, Ali bin Abi Thalib as."

Pada kesempatan lain, Imam Husein as pernah berkata, "Ya Allah! Engkau mengetahui bahwa apa yang kami lakukan ini bukan untuk memperebutkan kekuasaan dan mencari harta dunia. Kami lakukan itu demi menghidupkan kembali agama-Mu, memperbaiki segala kebejatan yang telah merajalela di negeri-Mu, supaya orang-orang lemah hidup nyaman dan semua hukum-hukum-Mu dapat dilaksanakan." Atas dasar ini, tujuan utama revolusi Imam Husein as adalah menegakkan kebenaran secara sempurna.

Keistimewaan lain revolusi Asyura adalah kebangkitan itu merupakan sebuah gerakan moral. Dalam banyak peristiwa di sepanjang sejarah, akhlak selalu menjadi korban politik dan perang. Namun, akhlak dalam revolusi Imam Husein as justru menjadi poros perjuangan. Oleh sebab itu, perilaku dan sikap Imam Husein as dengan musuh patut menjadi perhatian semua pihak. Di Padang Karbala, Imam Husein as sama sekali tidak melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai moralitas Islam.

Saat bertemu pasukan Hurr ibn Yazid al-Riyahi di Nainawa, sahabat Imam Husein as, Zuhair bin Qain berkata kepada beliau, "Izinkan aku berperang melawan pasukan ini, karena sebelum pasukan tambahan datang, berperang dengannya merupakan sebuah persoalan yang mudah bagi kita." Akan tetapi, Imam berkata, "Aku memegang sebuah prinsip moral yaitu tidak memulai perang. Kita tidak akan memulai peperangan dengan mereka." (IRIB Indonesia) 

Mengapa Republik Islam Iran Tak Serang Israel?



Dina Y. Sulaeman*

Pertanyaan ini sering muncul di dalam berbagai diskusi di dunia maya, "Kalau Iran betul-betul anti-Israel, mengapa Iran sampai sekarang tidak jua menyerang Israel?" Pertanyaan ini konteksnya adalah menuduh Iran omdo(omong doang), bahkan ada yang lebih parah lagi, menggunakan teori konspirasi, "Ini bukti bahwa ada kerjasama di balik layar antara Iran dan Israel."

Bila memakai kalkulasi hard power, harus diakui bahwa sebenarnya kekuatan Iran masih jauh di bawah AS. Apalagi, doktrin militer Iran adalah defensive (bertahan, tidak bertujuan menginvasi negara lain). Iran hanya menganggarkan 1,8% dari pendapatan kotor nasional (GDP)-nya untuk militer (atau sebesar 7 M dollar). Sebaliknya, AS adalah negara dengan anggaran militer terbesar di dunia, yaitu 4,7% dari GDP atau sebesar  687 M dollar. Bahkan, AS telah membangun pangkalan-pangkalan militer di berbagai wilayah di sekitar Iran. AS adalah pelindung penuh Israel dan penyuplai utama dana dan senjata untuk militer Israel. Bujet militer Israel sendiri, pertahunnya mencapai 15 M Dollar (dua kali lipat Iran).

Sebelum menjawab ‘mengapa Iran tidak langsung menyerang Israel'?, mari kita jawab dulu pertanyaan sebaliknya, mengapa AS dan Israel tidak jua menyerang Iran? AS sebenarnya tidak berkepentingan menyerang Iran. Tetapi, Israel berkali-kali meminta AS untuk menyerang Iran dengan alasan "Iran memiliki nuklir yang mengancam keselamatan Israel." Ketika rezim Obama enggan menuruti permintaan Israel, Israel bahkan mengancam akan menyerang Iran sendirian, tanpa bantuan AS. Untuk menelaah prospek perang AS+Israel melawan Iran, Anthony Cordesman dari Center for Strategic and International Studies merilis hasil penelitiannya pada bulan Juni 2012.  CSIS melakukan kalkulasi bila AS dan Israel menyerang Iran, antara lain menghitung berapa banyak pesawat pengebom yang dibutuhkan, berapa banyak bom yang harus dibawa, apa kemungkinan serangan balasan dari Iran, dan bagaimana cara menghadapinya.

Salah satu kesimpulan yang diambil Cordesman adalah, profil militer Israel tidak akan mampu melakukan serangan tersebut. Untuk menyerang Iran, Israel harus mengerahkan seperempat pasukan udaranya dan semua pesawat tempurnya, sehingga tidak ada pesawat cadangan untuk berjaga-jaga. Pesawat-pesawat tempur itu harus melewati perbatasan Syria-Turki sebelum terbang di atas udara Irak and Iran. Dan wilayah-wilayah tersebut, sangat rawan bagi Israel. Menurut Cordesman, "Berdasarkan jumlah pesawat yang diperlukan, proses pengisian bahan bakar yang harus dilakukan sepanjang perjalanan menuju Iran, serta usaha mencapai target gempuran tanpa terdeteksi sangatlah beresiko tinggi dan kecil kemungkinan keseluruhan operasi militer tersebut akan berhasil."

Dan bahkan jika pesawat tempur Israel berhasil mengebom reaktor nuklir Iran, pembalasan yang dilakukan Iran akan membawa dampak yang sangat buruk bagi kawasan Timur Tengah. Cordesman menulis, "Anda tidak akan ingin tahu seperti apa jadinya Timur Tengah sehari setelah Israel berupaya menyerang Iran."

Karena itu, bila Israel berkeras ingin menyerang Iran, Israel harus menggandeng AS. Tapi, bila AS menyetujui permintaan Israel ini, AS harus mengerahkan ratusan pesawat dan kapal tempur. Serangan awal saja sudah membutuhkan alokasi kekuatan yang sangat besar, termasuk pengebom utama, upaya penghancuran sistem pertahanan  udara lawan, pesawat-pesawat pendamping untuk melindungi pesawat pengebom, peralatan perang elektronik, patroli udara untuk menahan serangan balasan dari Iran, dll. Pada saat yang sama, AS harus menghalangi Iran agar tidak melakukan aksi apapun di Selat Hormuz. Bila Iran sampai berhasil memblokir Selat Hormuz, suplai minyak dan gas dunia akan terhambat dan efeknya akan sangat buruk bagi perekonomian dunia. Dan ini bukan pekerjaan mudah. Iran selama ini justru sangat memperkuat kemampuan militernya demi mengontrol Selat Hormuz bila terjadi perang.  Meskipun, AS juga sudah mempersiapkan banyak hal untuk menjaga agar Hormuz tetap terbuka, antara lain dengan menempatkan berbagai perlengkapan militer di Bahrain, Saudi Arabia, Qatar, Kuwait, dan UAE. Namun inipun mengandung ancaman lain. Iran berkali-kali mengancam, bila wilayahnya diserang, Iran akan melakukan serangan balasan ke semua negara Arab yang di dalamnya ada pangkalan militer AS. Belum lagi, Rusia dan China diperkirakan akan ikut campur demi mengamankan kepentingan mereka sendiri di Timteng. Tak heran bila banyak analis mengungkapkan ramalan bahwa Perang Dunia III akan meletus bila AS sampai menyerang Iran.

Lihatlah situasinya: bila Israel dan AS menyerang Iran, artinya mereka keluar dari wilayah mereka sendiri dan harus bersusah-payah mengusung semua perlengkapan militernya. Lalu, urusan tidak selesai hanya dengan menjatuhkan bom ke situs nuklir Iran. Serangan balik dari Iran, dan posisi geostrategis Iran, sangat memberikan potensi kekalahan bagi AS dan Israel. Karena itulah, Menhan Leon Panetta sampai berkata, "Sangat jelas bahwa bila AS melakukan serangan itu, kita akan mendapatkan akibat buruk yang sangat besar."

Sekarang mari kita balik: bagaimana seandainya Iran menyerang Israel? Minimalnya, ada dua versi jawaban yang bisa diberikan sementara ini.
1.      Berdasarkan kalkulasi hard power. Ingat lagi profil militer Iran. Bisa dibayangkan, berapa banyak senjata yang dimiliki Iran dengan dana 7 M Dollar pertahun, dibandingkan dengan banyaknya senjata yang dimiliki AS dengan dana 687 M Dollar pertahun.  Bandingkan lagi dengan kondisi ‘seandainya Israel menyerang Iran' seperti yang sudah dianalisis Cordesman di atas.   Kesimpulan yang bisa diambil adalah saat ini, profil militer Iran memang belum mampu menyerang Israel secara langsung, begitu juga sebaliknya, Israel juga belum mampu menyerang Iran secara langsung. Sementara, AS punya hitung-hitungan lain di luar sekedar menyerang Iran. AS akan menghadapi kehancuran ekonomi yang sangat parah bila sampai mengobarkan perang terhadap Iran.

Artinya, kedua pihak saat ini masih dalam posisi sama-sama bertahan. Itulah sebabnya, retorika Iran selama ini memang selalu defensif: Iran tidak mengancam akan menyerang, melainkan ‘akan membalas bila ada yang berani menyerang'. Seandainya Iran dalam posisi diserang dan membela diri dari dalam negeri (bukan dalam posisi menyerang dan mengirimkan pasukan ke luar wilayahnya) Iran sangat mungkin bertahan dan meraih kemenangan, karena memiliki keunggulan geostrategis. Hanya dengan memblokir Selat Hormuz, seluruh dunia akan merasakan dampak buruk perang dan bahkan AS akan bangkrut sehingga tak akan mampu melanjutkan perang.

Sebaliknya, untuk bisa maju perang (=secara ofensif mengirimkan senjata dan pasukan ke luar wilayahnya), Iran tidak mungkin maju sendirian. Bila negara-negara Arab, terutama yang berbatasan darat dengan Palestina, belum siap berjuang, tentu sangat konyol bila Iran harus mengirim pasukan ke Palestina yang jauhnya 1500 km dari Teheran. Berapa banyak pasukan, pesawat tempur, dan rudal yang mampu dikirim oleh Iran yang hanya punya anggaran 7 M Dollar pertahun?  Bila Mesir saja yang pemerintahannya dikuasai Ikhwanul Muslimin (artinya, seideologi dengan Hamas) masih menutup pintu perbatasannya dengan Gaza; masih menolak untuk terjun langsung ke medan pertempuran membela saudara se-harakah mereka, mengapa Iran yang di-ojok-ojok untuk mengirim pasukan perang? Karena itu, dari sisi ini, hanya satu kata untuk menilai pertanyaan ‘mengapa Iran tidak langsung menyerang Israel?' : naif.

2.      Berdasarkan kalkulasi soft power. Sangat mungkin, di atas kertas, profil militer Iran memang seperti yang diungkapkan di atas. Tapi, bila diingat lagi percepatan kemajuan teknologi militer yang dicapai Iran dan statemen beberapa petinggi militer Iran yang menyebutkan bahwa kemampuan Iran ‘jauh lebih besar dari apa yang terlihat', ada aspek lain yang perlu dipertimbangkan. Iran adalah negara yang berbasis teologi mazhab Syiah dan meyakini adanya aspek transenden dalam setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin spiritual mereka (rahbar). Militer Iran pun berada di bawah wewenang rahbar, yang sekarang dijabat Ayatullah Khamenei. Iran meyakini bahwa Ayatullah Khamanei memiliki kemampuan transenden sehingga mengetahui kapan saat yang tepat untuk maju perang. Orang lain boleh tidak percaya, tetapi ini adalah urusan rakyat Iran sendiri.  

Di sini, pertanyaan mengapa Iran belum juga menyerang Israel secara langsung (seandainya memang kemampuan militernya sebenarnya sudah mencukupi) akan mendapat jawaban sederhana saja: karena belum diizinkan oleh sang Rahbar. Lalu, mengapa Rahbar belum memberi izin? Silahkan dipikirkan sendiri, dengan mengaitkannya pada hal-hal yang bersifat ideologis dan relijius; dan hal ini di luar kapasitas saya untuk menjelaskan.

Intinya, perjuangan melawan Israel bukanlah perjuangan Iran saja. Ini seharusnya menjadi perjuangan bersama semua negara-negara muslim. Dan inilah yang terus diupayakan para pemimpin dan ulama Iran melalui berbagai statemen dan orasinya: membangkitkan kesadaran dan semangat juang kaum muslimin sedunia; sambil terus berupaya memperkuat profil militernya. Ini bukanlah omdo (omong doang), tapi upaya yang memang harus dilakukan sebelum mencapai kemenangan.

Akan tiba suatu masa ketika kaum muslimin sedunia bangkit bersatu dan bersama-sama merebut kembali Al Quds dari tangan para penjajah. Inilah janji Allah dalam QS 17:4-5, "Dan telah kami tetapkan terhadap Bani Israel di dalam Alkitab: sesungguhnya kalian akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan kalian akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar. Dan maka ketika telah tiba apa yang dijanjikan itu, akan kami bangkitkan para hamba yang perkasa dan  memiliki kekuatan besar untuk mengalahkan kalian. Para hamba itu akan mencari kalian sampai ke tempat persembunyian kalian dan janji [Allah] itu pasti terjadi."(IRIB Indonesia)

*Research Associate of Global Future Institute, penulis buku ‘Obama Revealed'.

Mitos Kedigdayaan AU Israel Dirontokkan Stinger Iran



Poin penting mengenai pesawat tempur militer Rezim Zionis Israel adalah jet-jet tempur ini tercatat sebagai bagian dari sistem perang elektronik dan defensif terhadap serangan beragam roket yang ada di dunia. Para pengamat meyakini bahwa Israel memanfaatkan metode ini untuk menyembunyikan rahasia militernya.

Menurut laporan Mashreghnews, selama sepekan sejak dimulainya agresi Israel ke Jalur Gaza dan selama ini taktik perang Gaza berbeda dengan sebelumnya khususnya dengan perang 22 hari di tahun 2009 lalu. Sebelumnya di berbagai laporan mengenai senjata baru muqawama  baik roket maupun rudal dari darat ke udara seperti Fajr-5 mendapat sambutan hangat dari para pembaca.

Sistem persenjataan baru muqawama yang mampu mencapai sasaran 85 km dari Jalur Gaza termasuk Tel Aviv telah menimbulkan ketakutan di seluruh Palestina pendudukan. Namun yang membuat takjub para pengamat dunia adalah kemampuan baru muqawama di perang ini khususnya rudal panggul (stinger) muqawama.

Sebelum ini kesulitan utama muqawama Palestina adalah menghadapi serangan udara jet-jet tempur Israel. Selama sepekan ini berita mengenai tertembaknya pesawat F-16, helikopter Apache dan pesawat tanpa awak angkatan udara Israel menghiasi halaman depan media massa dunia. Mungkin masih banyak yang bertanya bagaimana pesawat tempur canggih Israel ini dapat ditontokkan muqawama?

Para pemimpin muqawama secara transparan menyatakan bahwa seluruh senjata yang digunakan saat ini di Gaza adalah bikinan Republik Islam Iran. Wakil Sekjen Jihad Islam mengatakan bahwa semua senjata yang ada di Jalur Gaza, mulai dari peluru sampai rudal buatan dan milik Iran.

Menurut laporan televisi al-Alam, Wakil Sekjen Jihad Islam Ziyad Nakhalah kepada televisi al-Manar menjelaskan kenyataan ini dan menegaskan juga bahwa senjata yang dipakai Hamas menyerang Israel juga buatan Iran. Dengan bersandar pada statemen ini maka kami akan menganalisa lebih akurat strategi baru para pejuang Palestina.

Meski banyak argumen yang menjelaskan mengapa hingga saat ini muqawama Palestina tidak memperlihatkan rudal anti udaranya secara besar-besaran dan hanya cukup memperlihatkan sejumlah tembakan rudal panggul anti pesawat ini ke udara, namun berbagai bukti cukup kuat yang menjadi bahan gunjingan dan prediksi.

Namun pertanyaannya di sini adalah, roket mana buatan Iran yang memiliki kemampuan merontokkan helikopter Apache dan F-16? Pada kesempatan kali ini kami akan mencoba untuk menjawab pertanyaan ini.

Secara tradisional roket jenis SAM-7 buatan Uni Soviet yang diproduksi Iran dengan nama Sahand termasuk jenis pertama roket panggul yang dibikin negara ini. Mengingat kemampuan rendah roket ini dibanding dengan roket lain di kelasnya, penggunaannya di era perang Pertahanan Suci dengan Irak tidak menguntungkan Iran. Kemudian ketika Stinger mulai masuk ke Iran di era Perang Pertahanan Suci, maka kondisi menjadi terbalik dan pejuang Iran memiliki kemampuan untuk menghadapi serangan udara.

Pasca perang Pertahanan Suci, Iran mulai berusaha meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya di ketinggian rendah dengan membeli sejumlah sistem persenjataan baru. Sistem baru ini kemudian kian memperkuat angkatan bersenjata Iran, namun poin penting di sini adalah senjata seperti ini banyak ditemukan di pasar senjata dunia. Dan lagi untuk menghadapi senjata seperti ini oleh pihak-pihak yang mengancam Iran seperti Amerika Serikat dan Israel sangat mudah dilakukan.

Model Jet Tempur Rezim Zionis Israel
Angkatan udara Israel memiliki dua jenis pesawat dan satu helikopter tempur yang menjadi andalan utama untuk menggelar operasi militer. Pesawat F-15 dan F-16 serta helikopter Apache merupakan senjata utama Israel melakukan serangan udara ke Jalur Gaza.

Kini kami akan mengajak Anda untuk mengenal lebih dekat tiga mesin perang Israel. Pesawat F-15 model pertama termasuk kelas pemburu (fighter) dengan kemampuan tempur dari udara ke udara. Di model pertama F-15 tidak memiliki kemampuan serangan dari udara ke darat. Untuk tahun-tahun berikutnya F-15 dibikin semakin canggih dengan kemampuan serangan dari udara ke darat.

Poin penting mengenai F-15 dan seluruh pesawat tempur yang diserahkan ke Israel adalah pesawat ini menjadi bagian dari sistem perang elektronik dan defensif terhadap roket dan berbagai radar yang ada di dunia. Hal ini juga sejak lama menjadi incaran Israel dan Tel Aviv berusaha memanfaatkan teknologi internal di senjata asing yang dijual ke rezim ini.

Hingga kini belum ada data mengenai sistem ini dan pengamat mengakui bahwa Zionis menggunakan metode ini untuk menyembunyikan rahasianya. Masalah ini menunjukkan bahwa Israel pun tak percaya kepada sekutu dekatnya, Amerika Serikat. Israel berusaha memenuhi kebutuhan senjatanya sendiri melalui sumber daya dalam negeri.

Pesawat tempur F-16 bikinan perusahaan Lockheed Martin juga bernasib seperti F-15. Pada awalnya F-16 juga tidak memiliki kemampuan serangan dari udara ke darat, namun seiring dengan berlalunya waktu, pesawat ini mengalami perubahan besar dan dilengkapi dengan berbagai kemampuan untuk menjalankan operasi militer.

Sementara itu, Helikopter Apache merupakan peninggalan Perang Dingin. Ketakutan Amerika Serikat terhadap gelombang besar tank dan kendaraan lapis baja Rusia yang berbaris di balik tembok Berlin memaksa negara ini memproduksi helikopter tempur senilai 20 juta dolar.

Apache terhitung helikopter berat dengan dilengkapi sistem canggih untuk menarget sasaran. Helikpoter ini dilengkapi dengan roket anti tank AGM-114 Hellfire dan radar pelacak  serta mampu menembak tank dalam jarak 10 km. Dalam hal ini Israel juga memanfaatkan Helikopter Apache untuk memmperkuat sistem pertahanannya, khususnya dalam menghadapi roket panggul (stinger).

Sejumlah laporan menyebutkan drone Israel yang berhasil dirontokkan muqawama Palestina dari kelas Skylite B. Skaylite B termasuk pesawat tanpa awak ringan yang digunakan untuk pengintaian dari jarak dekat. Pesawat tanpa awak ini memanfaatkan signal lemah dan dengan demikian cukup sulit keberadaan peswat ini untuk diintai, apalagi diserang.

Apa Jenis Roket Anti Udara Muqawama Palestina?
Salah satu roket anti udara jarak pendek dan paling efektif adalah roket panggul (stinger). Roket ini dapat dipanggul oleh satu orang dan roket ini sangat efektif bagi pejuang Palestina mengingat medan tempur Jalur Gaza dan perang gerilya yang lancarkan muqawama dalam melindungi warga. Beberapa dari jenis roket ini dapat juga ditemukan di Republik Islam Iran yang disebut dengan roket Misaq.

Roket Misaq yang kemungkinan besar menjadi pilihan pejuang Palestina sejatinya merupakan jawaban dari riset luas mengenai perang terbaru di kawasan. Kajian terkait terbang di ketinggian rendah guna meningkatkan keakuratan tembakan serta menghindari radar pelacak menjadi strategi perang yang diminati banyak angkatan udara negara dunia. Jika kita mencermati perang terbaru di kawasan Timur Tengah maka akan kita temukan pemanfaatan strategi perang ini oleh angkatan udara Barat.

Model pertama roket Misaq pada awalnya untuk menarget sasaran terbang seperti helikopter dan pesawat dengan kecepatan biasa. Namun kemudian, kemampuan roket Misaq diperkuat sehingga mampu mengejar dan menghancurkan rudal cruise. Kecepatan tinggi roket Misaq sekitar tiga kali dari kecepatan suara menjadi pilihan ideal bagi gerilyawan seperti Hamas. Misaq 2 mampu mengejar sasaran dari jarak 5 km dan di ketinggian 3,5 km.

Berat roket Misaq 2 sekitar 11 kg dengan hululedak seberat 1,42 kg. Berat keseluruhan roket beserta pelontarnya sekitar 17 kg serta dapat dipanggul oleh satu orang. Keistimewaan roket ini mengingat keunggulan pelontarnya adalah dapat disimpan dalam waktu yang lama, kemudahan operasional dan dapat digunakan pula di suhu 30 di bawah nol hingga 60 derajat celcius.

Kontrol otomatis juga memungkinkan untuk menembak atau mematikan sistem ini secara otomatis serta memungkinkan pengguna untuk meninggalkan lokasi penembakan secepat mungkin dan meminimalkan ancaman dari serangan musuh. Sensor roket ini dari jenis inframerah dan hal ini memungkinkan roket Misaq 2 menyerang sasaran dari berbagai sudut. Dengan demikian roket Misaq 2 juga mampu menghadapi serangan dari jarak dekat.

Taktik Hamas Memanfaatkan Roket Anti Udara
Poin penting lain yang patut dikaji adalah strategi yang gunakan untuk roket ini. Masalah penting lainnya, Hamas tidak memiliki sistem radar untuk menentukan arah sasaran dan target atau ketinggian pesawat tempur Israel yang melanggar zona Gaza. Oleh karena itu, kemungkinan besar para pejuang Palestina menggunakan strategi dengan memasang umpan, penyergapan atau menembak serentak dari berbagai sudut untuk menjatuhkan pesawat tempur Israel.

Di sisi lain, juga harus dibongkar juga kegagalan intelijen Rezim Zionis Israel. Sangat bisa dipastikan bahwa jika Tel Aviv sebelum menggelar perang di Gaza mengetahui sistem roket anti udara muqawama maka mereka akan menaikkan ketinggian terbang pesawat tempurnya. Kemungkinan besar juga Israel menggelar perang Gaza kali ini dengan bayangan seperti perang tahun 2009 bahwa muqawama tidak memiliki roket anti udara. Dengan demikian jet-jet tempur Israel kali ini pun tetap terbang rendah selain untuk mengakuratkan serangannya juga untuk merusak semangat warga Gaza. Namun ternyata mereka tertipu dan akhirnya menelan pil pahit.

Akhirnya poin ini juga tak boleh dilupakan bahwa mengingat sampai saat ini belum ada gambaran yang jelas mengenai sistem roket anti udara milik muqawama Palestina maka kita tidak dapat menebak secara tepat anti udara sebenarnya yang dipakai Hamas. Namun yang pasti senjata Iran yang selama ini dilecehkan sejumlah media Barat dan musuh Republik Islam, saat ini mampu merontokkan jet tempur paling canggih dunia dan militer yang mengklaim sebagai pasukan terbaik keempat dunia. Kini Israel pun terpaksa meminta diberlakukannya gencatan senjata.

Kini coba kita bayangkan Rezim Zionis Israel yang saat ini militernya dibingungkan dengan senjata Iran di Gaza ingin menggelar perang dengan Republik Islam. (IRIB Indonesia/Mashreghnews/MF)

Rezim Zionis Israel Semakin Brutal





Jalur Gaza semakin bersimbah darah. Meski dikecam para pemimpin seluruh dunia, terutama negara-negara Islam, aksi rezim Zionis itu tak berhenti memberangus bangsa Palestina.

Sejak Rabu pekan lalu hingga Selasa (20/11) kemarin, roket Israel telah menghantam 1.400 titik di kota Gaza. Dengan dalih menghancurkan markas Hamas yang mereka anggap teroris, Israel telah menewaskan 120 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Kebanyakan serangan Israel dilakukan dari udara menggunakan pesawat tempur F-16, dibantu oleh kapal perang yang bersiaga di perairan Gaza. Sementara itu, menurut juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), pejuang Hamas telah menembakkan 544 roket ke wilayah Israel. Sebanyak 290 di antaranya gagal mendarat karena ditangkal oleh sistem pertahanan Iron Dome.

Agresi Israel atas Gaza dimulai dengan penyerangan dari udara yang menggugurkan Komandan Militer Hamas Ahmed al-Jabari. Serangan tersebut lantas diteruskan dengan serangan-serangan lainnya yang menggugurkan banyak warga sipil Gaza.

Israel mengklaim, serangan mereka berhasil menghancurkan ratusan gudang senjata Gaza, termasuk bunker yang menyimpan persediaan roket Grad yang mampu mencapai jarak 40 km. Israel juga mengaku telah menghancurkan banyak roket Fajr-5 buatan Iran yang bisa masuk ke wilayah Israel sedalam 60 km.

Saat Mesir menggalang upaya diplomatik untuk gencatan senjata, pihak Israel malah bersiap melakukan invasi darat ke Gaza. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Michael Oren.

Menurut Oren, invasi darat adalah cara terakhir untuk membasmi Hamas jika solusi diplomatis tidak dihasilkan. "Persenjataan berat seperti tank, artileri dan infanteri telah kami tempatkan di dekat perbatasan dengan Gaza," ujarnya. Ia menambahkan, sebanyak 75.000 tentara Israel telah ditugaskan untuk mengepung Palestina, dan setengahnya telah disiagakan di perbatasan.

Menghadapi rencana serangan darat itu, pemimpin Hamas Khaled Meshaal tidak merasa jerih. "Kami tidak ingin peningkatan ketegangan, atau perang di darat. Tapi jika itu terjadi, kami tidak takut dan tidak akan mundur," tegasnya.

Upaya diplomasi untuk menghentikan kekerasan di Gaza masih terus dilakukan. Kemarin, Sekjen PBB Ban Ki-moon dan delegasi Israel menyambangi Mesir untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata. Mesir sebagai pihak mediator mengaku optimis pembicaraan tiga pihak akan berlangsung positif.

Menurut pihak Mesir, Hamas setuju gencatan senjata, jika Israel menghentikan agresinya, menghentikan pembantaian dan mencabut blokade Gaza.

Hujan Kutukan

Tragedi di Jalur Gaza itu mengundang solidaritas masyarakat internasional. Aksi protes pun bermunculan di mancanegara. Para pemrotes, walau berbeda gaya dan pendekatan, memiliki sikap yang sama: serangan apapun yang membunuh orang-orang yang tidak bersalah dan tidak bersenjata patut dikutuk.

Walau berdalih membalas tembakan ratusan roket Hamas dari Gaza, serangan udara Israel sejak 14 November 2012 telah mengundang kemarahan karena turut menggugurkan banyak warga sipil, termasuk anak-anak Palestina. Tidak kurang, para aktivis di Korea Selatan, pemuka umat Yahudi di Amerika Serikat, hingga anak-anak sekolah di Indonesia menyuarakan sikap yang sama: menentang serangan brutal Zionis.

Demonstrasi massal hingga doa bersama berlangsung di beberapa tempat sejak akhir pekan lalu. Ratusan unjuk rasa dalam beberapa hari terakhir telah digelar secara serentak, tidak saja di negara-negara Islam maupun negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim seperti di Indonesia, Iran, Tunisia, Yaman, Mesir, dan Aljazair. Warga di Australia, Italia, Korea Selatan, Spanyol dan lain-lain pun kompak menyuarakan kemarahan atas Israel.

Seorang warga Korea Selatan pun menyatakan solidaritasnya bagi warga Palestina dengan ikut berdemosntrasi di luar kedutaan Israel di Seoul. "Kalian tidak boleh memaksa warga Palestina jadi korban. Kalian tidak boleh membunuh anak-anak di mana pun," tegas aktivis tersebut.

Seruan serupa juga dilontarkan warga Australia saat ikut berdemonstrasi di Kota Sydney. "Israel tengah menerapkan kebijakan yang membantai banyak orang di Gaza," kata wanita bernama Sylvia Hale, mantan anggota parlemen dari Partai Hijau.

Sebagian publik di Amerika Serikat pun menyuarakan simpati yang sama. Saat pemerintahnya menyatakan dukungan kepada Israel, tidak sedikit para warga yang mengecam aksi militer Zionis yang menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan warga sipil itu.

Dalam suatu aksi yang berlangsung di Kota New York pada Ahad (18/11), sekitar 500 orang memprotes atas jatuhnya banyak korban di kalangan warga Palestina. Bahkan ada seorang pemuka Yahudi yang turut mengecam aksi Israel. Menurut harian The New York Times, seorang rabi bernama Yisroel Dovid Weiss menyatakan simpatinya kepada warga Palestina. "Kami malu atas aksi yang sedang berlangsung mewakili bangsa kami. Kami justru menangisi para korban," kata Weiss.

Konflik Gaza Mengguncang Ekonomi Dunia

Agresi brutal Israel di Jalur Gaza dalam sepekan terakhir tidak saja menimbulkan banyak korban jiwa, tapi juga mengguncang ekonomi dunia. Indikasinya, hari ini harga minyak di pasar internasional sudah mulai naik di saat perekonomian global belum pulih dari resesi.

Diprediksi, kelangkaan minyak akan terjadi permintaan pasar bakal meningkat menjelang musim dingin di Amerika Serikat dan Eropa serta negara-negara lain pada akhir tahun. Ditambah pula muncul seruan dari gerakan Hizbullah Lebanon kepada negara-negara Arab agar mengurangi produksi minyak mereka, atau menaikkan harganya di pasar dunia.

Hizbullah termasuk kelompok yang disegani di Timur Tengah. Seruan dari Hizbullah dianggap sebagai cara efektif untuk membuat para konsumen utama yang merupakan sahabat Israel, seperti AS dan Eropa, agar bisa menekan rezim Zionis menghentikan agresi brutal ke Gaza.

Konflik Gaza itu tidak saja merugikan ekonomi Israel dan Palestina. Dunia pun cemas karena konflik ini bisa berpengaruh pada naiknya harga minyak. Menurut laman RTE, harga minyak dalam transaksi elektronik untuk perdagangan Asia di bursa New York pada Senin pagi 19 November naik di atas US$87 per barel. Di bursa London, harga minyak Brent juga naik, yaitu sebesar 55 sen menjadi US$109,5 per barel. Padahal Jumat pekan lalu sudah naik hingga US$108,95 per barel.

Para investor sudah mulai mengkhawatirkan berkurangnya pasokan minyak dari Timur Tengah. Apalagi bila konflik Israel-Palestina di Gaza terus berlanjut. Naiknya harga minyak bisa menjadi masalah besar bila muncul sikap yang frontal dari negara-negara Arab penghasil minyak di Timur Tengah.

Seruan dari pemimpin Hizbullah agar negara-negara Arab menggunakan segala cara untuk mendukung Palestina dari serangan Israel, semakin membuat ketar ketir para pemimpin dunia. "Kurangi ekspor minyak kalian atau naikkan sedikit harganya, pasti bakal mengguncang AS dan Eropa. Dengan tekanan demikian, maka tidak perlu mengerahkan bala tentara, tank atau pesawat tempur," demikian saran Sayid Hasan Nasrullah, seperti dikutip Reuters pekan lalu.

Meski dampak ekonomi di level internasional belum terlalu nampak, di tingkat regional sudah terasa. Setidaknya, sektor wisata di wilayah Israel dan Palestina langsung drop akibat konflik yang disebut Zionis sebagai operasi militer 'Pillar of Defense' untuk menghantam kelompok Hamas di Gaza yang bersenjatakan roket itu. (IRIB Indonesia/Gatra)

Indonesia dan Teror Israel di Palestina




Hampir sepekan ini wilayah Jalur Gaza bau amis darah. Warga sipil dan anak-anak bergelimpangan dibombardir Zionis Israel dengan ratusan rudal. Gempuran sejak Rabu (14/11) lalu itu telah menggugurkan ratusan orang, di antaranya perempuan dan anak-anak tak berdosa.

Hingga Selasa, 19 November, 109 orang telah kehilangan nyawa, sebagian besarnya adalah anak-anak dan lebih dari 300 orang terluka, sekitar separuhnya adalah warga sipil. Hingga Senin pagi, menurut petugas di Palestina, Israel telah meluncurkan lebih dari 950 misil pembunuh ke wilayah Gaza yang mereka blokade.

Israel mengklaim telah menghancurkan 200 target dalam semalam di Gaza. Mereka mengaku mengincar gudang senjata dan rumah serta markas para pejuang Palestina.

Selepas Ahad tengah malam, di saat warga Gaza lelap tertidur, Israel menyerang sebuah gedung markas media lokal berbahasa arab di wilayah itu. Sebanyak tiga orang jurnalis stasiun televisi Quds terluka dalam serangan tersebut. Dua serangan berikutnya dilancarkan Zionis ke beberapa rumah di Jabaliya, membunuh seorang bocah dan melukai 12 orang lainnya.

Serangan Israel semakin menjadi setelah juru bicara Hamas, Abu Ubaida, menggelar konferensi pers. Dia mengatakan, "Konfrontasi ini tidak akan menjadi yang terakhir dari kami dalam melawan musuh Zionis, ini hanyalah awal," kata Ubaida.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bak seorang yang haus darah. Ia malah menegaskan bakal memperluas serangan ke Gaza secara signifikan. "Kami menuntut harga mahal dari Hamas dan faksi-faksi Palestina serta pasukan pertahanan Israel dipersiapkan untuk operasi ekspansi yang signifikan," ujar Netanyahu dalam pidato yang disiarkan di televisi nasional itu.

Hamas: Kami Punya Hak Melawan

Hamas memiliki hak menyerang dan melawan serangan Zionis Israel. Pemimpin Hamas di Kairo, Khaled Meshaal mengatakan sekarang waktu bagi dunia melihat keadaan rakyat Palestina di Gaza, dan mengajak negara-negara Muslim untuk memberikan dukungan.

Meshaal mengatakan perlawanan di Gaza adalah hak untuk mempertahankan dan membela diri dari kebiadaban hantu Zionisme.

"Negara mana di dunia ini yang mengizin agresor,'' Meshaal mengatakan hal tersebut saat berada di forum internasional rencana gencatan senjata di Kairo, Mesir, Senin (19/11).

Hamas bersama kelompok-kelompok jihad lainnya meningkatkan intensitas perlawan ke Zionis Israel. Eskalasi perlawanan tertinggi sejak 2008 silam. Sementara Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Liga Arab menghendaki gencatan senjata segera untuk menyelamatkan kehancuran Israel.

Namun, menurut Hamas gencatan senjata tanpa memenuhi hak-hak warga Palestina adalah tidak mungkin.

Hamas akan memberikan kunci perdamaian jika Zionis berhenti membunuh warga Palestina yang berada di Gaza. Meshaal menegaskan bahwa mereka harus menghentikan invansi dan mencabut blokade Gaza. Hari ini atau besok, atau tidak akan pernah ada gencatan senjata.

Hamas mengumumkan beberapa syarat untuk menerima gencatan senjata antara lain, Israel harus memberi jaminan bahwa mereka tidak lagi menyerang Jalur Gaza, mencabut blokade Gaza dan menghentikan segala bentuk konfrontasi atau teror terhadap warga Palestina.

Inilah Kecanggihan Roket Palestina

Para pejuang Palestina telah berhasil meningkatkan kualitas dan kuantitas roket-roket yang mereka gunakan menyerang Israel, khususnya dalam konflik di Jalur Gaza dalam sepekan terakhir.

"Para pejuang Palestina menjanjikan kejutan bagi Israel jika mereka terus ngotot menyerang Gaza," kata koresponden kantor berita MINA di Gaza merujuk kepada kemampuan para pejuang Palestina dalam membuat dan menggunakan roket-roket mereka menyerang Israel.

Kualitas roket yang ditembakkan pejuang Palestina dapat dilihat kemampuan menjatuhkan dua pesawat mata-mata tanpa awak, jet tempur canggih jenis F-16 dan helikopter tempur Apache milik Israel dalam sepekan terakhir. Roket-roket tersebut mereka namai GRAD, M-75, M-107, Cornait dan Fajar 5 berjarak tempuh 80 km yang digunakan menyerang Tel Aviv.

Jarak jangkauan yang sudah bisa mencapai Tel Aviv, membuat sirine bahaya di kota tersebut menyala setelah 20 tahun tidak pernah menyala karena serangan dari Gaza. Juga bisa digunakan untuk menyerang kapal-kapal Angkatan Laut Israel di Laut Gaza.

Para Pejuang Palestina saat ini juga bertambah mahir dalam menyembunyikan roket-roket yang siap tembak tersebut. Mereka menyimpan roket dengan penuh seksama untuk bisa ditembakkan langsung ke pihak musuh tanpa bisa dilacak oleh radar Israel.

Dengan kemajuan besar ini, Israel mengalami kesulitan dalam melacak posisi penempatan roket-roket tersebut sehingga kerap menembaki lahan-lahan kosong yang mereka perkirakan sebagai lokasi penyimpanan roket.

Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam telah menyatakan mereka menembakkan sedikitnya 1000 roket berbagai jenis ke berbagai sasaran di Israel. Sejumlah 192 di antaranya pada hari Senin.

Kiai Said: SBY Harus Bebaskan Gaza

Organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) meminta peran pro aktif pemerintah Indonesia untuk membantu menghentikan agresi Zionis Israel ke Gaza.

Terlebih posisi Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peranan penting dalam menciptakan perdamaian di negara yang terdapat tempat suci bagi tiga agama samawi ini.

"Pak SBY harus bisa mengisi kekosongan pimpinan negara-negara Islam, yang selama ini belum bisa merealisasikan perdamaian antara Israel dan Palestina. Semoga Pak SBY diberikan kekuatan untuk tugas itu," tutur Ketua PBNU K.H Said Aqil Siraj.

Kiai Said menyesalkan tumpulnya diplomasi dan langkah Liga Arab untuk mengeluarkan saudara Muslim di Gaza. Indonesia harus mampu mengambilalih peran tersebut sesuai dengan kebijakan politik luar negeri bebas aktif.

Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) juga mendukung dan mendesak pemerintah Indonesia bersama dengan negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk membantu penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel yang kembali memanas belakangan ini.

"Parmusi juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera menghentikan serangan Israel yang kembali dilakukan terhadap pemukiman Palestina di Jalur Gaza," ujar Ketua Umum Parmusi, Bachtiar Chamsyah.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga mendesak pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam menghentikan serangan Israel terhadap Palestina.

Indonesia harus berperan dalam lobi-lobi internasional untuk menekan Israel menghentikan penyerangannya. Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar, dalam pernyataan pers yang diterima Kompas.com.

Tuntutan agar Pemerintah Indonesia berperan aktif ini berdasarkan dalam Pembukaan UUD 1945. Di sana disebutkan amanat bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa. "Untuk itu, Israel tidak memiliki hak untuk menyerang dan menjajah Palestina karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan serta melanggar hukum Internasional," tegas Marwan. (IRIB Indonesia/Gatra/Republika/Kompas)

Hizbullah: Berakhirnya Perang Gaza, Kemenangan Besar bagi Muqawama




Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon menyebut berakhirnya invasi militer Israel ke Jalur Gaza dengan gencatan senjata sebagai kemenangan besar bagi semua kalangan yang  berada di pihak muqawama.

Sheikh Naim Qassim di Beirut Rabu malam(21/11)menyebut kemenangan muqawama Palestina menghalau agresi militer Israel bukan hanya milik Palestina.

"Kemenangan ini juga milik Iran, Hizbullah dan Suriah serta seluruh bangsa Arab dan Islam, sebagaimana kemenangan Hizbullah dalam perang 33 hari, " kata ulama terkemuka Lebanon itu.

"Agresi militer Israel ke Jalur Gaza kembali membuktikan bahwa rezim Zionis tidak perlu alasan untuk menyerang pihak lain, " tegasnya.

Dengan membunuh para pemimpin Hamas, tutur Sheikh Naim, Israel berupaya menciptakan konstelasi baru di Palestina. 

"Tapi mereka keliru besar, perjuangan  muqawama terus berlanjut hingga mencapai kemenangan atau mati syahid," tutur wakil Sekjen Hizbullah itu.

Sebelumnya, Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayyid Hassan Nasrullah mengatakan muqawama Palestina menampilkan ketangguhan, kestabilan, keberanian, kejeniusan dan kekuatannya dalam menghadapi Israel.

"Israel keliru besar telah menyerang Jalur Gaza. Mereka mengira pada babak pertama perang akan mampu melumpuhkan kekuatan roket muqawama. Tapi faktanya daya jangkau roket muqawama justru lebih jauh hingga mencapai 70 kilometer," kata Sekjen Hizbullah Jumat malam (17/11). 

"Israel mengira di hari pertama dan kedua, muqawama Palestina akan menyerah dan meminta diakhirinya perang. Namun kini sebaliknya justru Israel yang mengemis meminta gencatan senjata," tegasnya. (IRIB Indonesia/PH)

Indonesia Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina




Ketua DPR RI Marzuki Alie mengutuk keras penyerangan yang dilakukan oleh tentara rezim Zionis Israel terhadap pejuang Palestina di Jalur Gaza.

"Sejak dulu kita konsisten untuk mendukung kemerdekaan Palestina," kata Marzuki di Bali, Rabu malam. Menurutnya, ketika membicarakan mengenai Palestina bukan berarti berkaitan dengan agama, yang selama ini dijadikan alasan untuk saling serang di antara umat manusia.

Namun, dukungan terhadap Palestina tersebut menyangkut hak hidup umat manusia dan kemanusiaan masyarakat di dunia.

"Kami mengutuk keras dan meminta Israel menghentikan serangan itu. Bicara tentang Palestina itu bukan berarti tentang agama, karena agama mereka beragam, ada Islam, Kristen, dan Yahudi," jelasnya.

Terkait akan hal itu, Marzuki Alie, yang juga menjabat sebagai Presiden Persatuan Parlemen Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) mengatakan pihaknya sedang mendalami rancangan pernyataan sikap PUIC terkait eskalasi situasi di Jalur Gaza.

Marzuki juga akan melakukan kunjungan ke Gaza untuk melihat langsung kondisi perkembangan terkahir di wilayah tersebut.

Sementara itu, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) M. Jusuf Kalla menilai hanya ada dua cara dalam menyelesaikan konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina, yakni damai atau berperang.

"Kalau berperang pasti tidak mudah, lebih baik berdamai saja," kata mantan Wakil Presiden RI itu di Padang, Rabu (21/11).

Menurut Kalla, sikap pemerintah Indonesia sendiri sejak dahulu sudah mendukung Palestina dan bukan hanya membantu dalam hal persoalan diplomasi, namun Indonesia juga tidak bisa berbuat banyak karena itu kekuasaan negara-negara besar.

"Indonesia merupakan negara besar, namun tidak mudah," ujarnya. "Palestina sendiri kesulitan untuk mengatasinya, karena adanya konflik antara kelompok Hamas dan Fatah. Jadi, (mereka) harus bersatu dulu, baru bisa diselesaikan," tembahnya.

Ia juga meminta seluruh pengurus  Dewan Masjid Indonesia (DMI) di seluruh wilayah Indonesia untuk menggelar shalat ghaib usai melaksankan shalat Jumat pada pekan ini untuk mendoakan para korban serangan rezim Zionis di Gaza.

Hizbullah: Gencatan Senjata, Kemenangan Muqawama

Pemimpin Gerakan Hizbullah Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah, Rabu (21/11) mengatakan kemenangan Palestina di Jalur Gaza alamiah dan dapat ditebak. Dia merujuk kepada kesepakatan gencatan senjata yang dicapai oleh Israel dan Hamas kemarin.

"Pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Jalur Gaza adalah akhir bagi agresi Zionis dan kemenangan bagi muqawama Palestina," kata Nasrullah dalam pidato yang ditayangkan televisi sebagaimana dikutip National News Agency (NNA).

Nasrullah mengatakan rakyat Palestina mesti belajar dari pengalaman sangat besar ini. Palestina harus bisa mengambil manfaat darinya dan meningkatkan kekuatan kita."

"Muqawama Palestina telah menampilkan ketangguhan, kestabilan, keberanian, kejeniusan dan kekuatannya dalam menghadapi Israel," tegasnya.

"Israel salah besar telah menyerang Gaza. Mereka mengira pada babak pertama perang akan mampu melumpuhkan kekuatan roket muqawama. Namun faktanya daya jangkau roket muqawama justru lebih jauh hingga mencapai 70 kilometer," kata Sekjen Hizbullah itu.

Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon juga menyebut berakhirnya invasi militer Israel ke Jalur Gaza dengan gencatan senjata sebagai kemenangan besar bagi semua kalangan yang  berada di pihak muqawama.

Sheikh Naim Qassim di Beirut Rabu malam(21/11) menyebut kemenangan muqawama Palestina menghalau agresi militer Israel bukan hanya milik bangsa Palestina.

"Kemenangan ini juga milik Iran, Hizbullah dan Suriah serta seluruh bangsa Arab dan Islam, sebagaimana kemenangan Hizbullah dalam perang 33 hari," kata ulama terkemuka Lebanon itu.

"Agresi militer Israel ke Gaza kembali membuktikan bahwa rezim Zionis tidak perlu alasan untuk menyerang pihak lain," tegasnya. Dengan membunuh para pemimpin Hamas, lanjut Sheikh Naim, Israel berupaya menciptakan konstelasi baru di Palestina.

"Tapi mereka salah besar, perjuangan muqawama terus berlanjut hingga mencapai kemenangan atau mati syahid," tegasnya. (IRIB Indonesia/Antara/Republika)

Mengapa Takut pada Zionis Israel??? Nasihat Imam Husein as: Pengaruh Takut Kepada Allah



Pengaruh Takut Kepada Allah

Imam Husein as berkata:

"Hanya orang yang takut kepada Allah di dunia yang bakal selamat di Hari Kiamat." (Bihar al-Anwar, 44/192)

Takut kepada Allah Swt dapat melindungi manusia dari polusi dosa dan penyimpangan. Rasa takut yang ada dalam diri manusia ini mendapat pujian dari Allah Swt. Karena ia akan menjadi wasilah yang dapat menyelamatkan manusia dari azab ilahi di Hari Kiamat. Takut kepada Allah Swt akan menjadi penyelamat manusia ketika akan melewati neraka Jahannam menuju surga.

Harus dikatakan bahwa ketika rasa takut kepada Allah Swt menempati relung-relung jiwa manusia, selain hal ini dapat mengantarkan manusia mengagumi keagungan Allah Swt, juga memberikan satu keyakinan kepada manusia untuk melihat dengan seksama setiap perilaku baik dan buruk yang dikerjakannya. Orang yang memiliki rasa takut kepada Allah Swt dalam dirinya akan senantiasa menyaksikan kehadiran Allah Swt dalam kehidupannya. Ia merasa Allah tengah mengawasi perbuatannya. Itulah mengapa ia menjadi tertekan dan khawatir akibat sebuah dosa yang dilakukannya. Dari sinilah, mengapa orang yang memiliki rasa takut kepada Allah Swt secara perlahan-lahan mengurangi perbuatan dosanya. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Sumber: Pandha-ye Emam Hossein.

Hamas: Terima Kasih Republik Islam Iran



Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Meshaal mengucapkan terima kasih kepada Republik Islam Iran karena telah membantu Gaza mencapai kemenangan terhadap serangan rezim Zionis Israel.

Meshaal membuat pernyataan dalam konferensi pers di Kairo, menambahkan Iran berperan dalam mempersenjatai dan membiayai warga Gaza selama perang. Demikian dilaporkan Press TV pada Rabu (21/11).

Dia menyatakan bahwa Israel gagal mencapai tujuan-tujuannya di Gaza. "Setelah delapan hari, Allah memutus tangan mereka dari rakyat Gaza, dan mereka dipaksa tunduk kepada muqawama."

Pada kesempatan itu, Meshaal memperingatkan Tel Aviv jika melanggar perjanjian gencatan senjata antara gerakan perlawanan Palestina dan Israel. Ia juga berterima kasih atas mediasi Mesir, yang telah bertindak secara bertanggung jawab dan memahami tuntutan muqawama dan bangsa Palestina.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr mengumumkan dalam konferensi pers bersama dengan Menlu AS Hillary Clinton bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata. (IRIB Indonesia/RM)

Ahmadinejad Serukan Persatuan Dunia


Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyerukan persatuan di antara masyarakat dunia, memperingatkan konspirasi Amerika Serikat-Zionis Israel, yang bertujuan untuk menabur perselisihan antara bangsa-bangsa.

"Kita harus mengatasi krisis dunia melalui diskusi pada akar dan isu-isu fundamental," kata Ahmadinejad dalam pertemuan dengan para tokoh politik, agama dan intelektual Pakistan di Islamabad pada Rabu (21/11).

"Pertanyaan saya adalah apakah daerah lain memiliki kondisi yang lebih baik daripada Afghanistan, Pakistan, Gaza atau Palestina? Apakah orang-orang Eropa hidup sejahtera?" tanya Ahmadinejad.

Dia membuat pernyataan sehari sebelum pertemuan Kelompok Delapan Negara Berkembang atau D8 di ibukota Pakistan.

Presiden Iran lebih lanjut menandaskan orang-orang di Eropa dan Amerika Serikat juga berada di bawah penindasan dan mereka muak dengan kondisi dunia saat ini.

"Zionisme dan AS berupaya memenuhi kepentingan mereka dengan menebar perpecahan di antara semua bangsa di dunia," kata Ahmadinejad, seraya menyebut Negeri Paman Sam sebagai penjarah terbesar di zaman modern.

Di bagian lain, Ahmadinejad mengkritik kontrol Zionis atas Dewan Keamanan PBB serta raksasa ekonomi dan media dunia. Ditegaskannya, reformasi di sektor-sektor tersebut harus bisa menutup peluang bagi aturan ekspansionis.

"Kita perlu bergandengan tangan untuk menghapus semua tindakan tidak manusiawi dan batas-batas yang tidak adil, dan hal ini mungkin," tegasnya, mengungkapkan harapan bahwa persatuan dunia akan menghapus kolonialisme Zionis dan AS. (IRIB Indonesia/RM)

Sikap Pasif PBB dan Kesombongan Israel





Kejahatan rezim Zionis Israel di Palestina dalam serangan terbaru rezim ini ke Jalur Gaza menciptakan tragedi kemanusiaan yang amat memilukan. Sementara masyarakat internasional khususnya PBB dan berbagai lembaga yang berafiliasi dengan organisasi internasional ini hanya bersikap pasif dan sangat lamban dalam mereaksi kejahatan Israel.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon hingga saat ini tidak mengeluarkan pernyataan tegas dan lugas untuk mengecam kejahatan Israel di Gaza. Dalam konferensi pers di Kairo, ibukota Mesir, di sela-sela agenda kunjungannya ke Timur Tengah dan Afrika Utara untuk berkonsultasi tentang konflik Gaza-Israel, Ban tidak menyinggung kejahatan rezim Zionis di Gaza dan bahkan enggan mengeluarkan kecaman tegas terhadap kebrutalan rezim ini.

Anehnya, Ban sebagai Sekjen PBB malah meminta lembaga yang dibawahinya ini untuk berusaha mengakhiri situasi berbahaya di Gaza. Padahal sikap kerasnya terhadap Israel amat dinantikan. Sebagian sikap pasif PBB terhadap kebrutalan Israel di Gaza akibat tidak adanya tindakan tegas dari Sekjen organisasi internasional ini, bahkan Ban secara lisan pun enggan untuk mengutuk keras genosida yang dilakukan Israel.

Sekjen PBB mengelak untuk mengecam tegas kejahatan Israel. Padahal, PBB merupakan lembaga internasional terbesar yang mempunyai kewajiban menjaga perdamaian dan keamanan di tingkat internasional dan bertanggung jawab untuk menindak pihak-pihak yang mengancam perdamaian dan keamanan regional dan dunia.

Alih-alih mengecam tegas kejahatan Israel, Ban justru melanjutkan kebijakan yang mengadopsi pendekatan dan kompromi dengan rezim Zionis. Ketika kebencian dunia terhadap Israel telah memuncak akibat kejahatannya di Palestina, Sekjen PBB dalam kunjungannya ke kawasan malah berencana melawat Palestina pendudukan (Israel) dan berdialog dengan para pejabat Tel Aviv.

Sementara itu, dunia menanti tindakan tegas Sekjen PBB. Ia seharusnya mengunjungi Gaza dan menyaksikan langsung situasi menyedihkan di wilayah ini akibat kebrutalan Israel kemudian segera mencari jalan keluar dan bertindak cepat untuk menolong dan menyelamatkan penduduk Gaza.

Pendekatan lemah Ban Ki-moon menyebabkan posisi Sekjen PBB sebagai kekuatan dominan menjadi tidak berguna dan tidak berarti. Namun sikap pasif PBB terhadap kejahatan Israel sebenarnya tidak hanya dikarenakan lembeknya para pejabat organisasi internasional ini, tetapi juga dipengaruhi oleh Dewan Keamanan PBB.

Selama beberapa hari ini, Dewan Keamanan PBB tidak mampu mengeluarkan resolusi untuk menyelesaikan krisis di Gaza dan hanya mampu menggelar sidang yang tak berguna. Sementara itu, Susan Rice, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB secara terang-terangan mengancam akan menghalangi segala bentuk keputusan Dewan Keamanan untuk mengecam kebrutalan Israel di Gaza.

Hal itu menunjukkan bahwa serangan brutal Israel ke Gaza mendapat lampu hijau dari AS, bahkan sikap Washington yang bersikeras menghalangi segala bentuk resolusi anti-rezim Zionis semakin membuat rezim ini berani melanjutkan kejahatannya di Palestina. (IRIB Indonesia/RA/NA)

Mofaz: Israel Pecundang, Hamas Pemenang Perang Gaza



Shaul Mofaz, pemimpin oposisi Israel di Knesset  Rabu (21/11) menyebut rezim Zionis sebagai pecundang dan gerakan perlawanan Palestina Hamas sebagai pemenang perang Gaza.

Statemen pedas ini dilancarkan Mofaz sebagai reaksi keras atas pernyataan Perdana menteri Israel yang mengklaim Tel Aviv telah meraih tujuannya dalam agresi militer ke Jalur Gaza. Netanyahu mengklaim Israel bersama Washington berhasil menghalau masuknya senjata dari Iran ke Hamas. Tidak hanya itu, PM Israel itu menyebut tewasnya sejumlah petinggi Hamas sebagai parameter keberhasilan perang.

Sebelumnya  pada hari yang sama, Menteri Keamanan Dalam Negeri  Israel mengungkapkan terjadinya ledakan akibat roket muqawama Palestina di Tel Aviv  yang sangat kuat dan luar biasa. "Sudah lama sekali kota ini tidak pernah menyaksikan peristiwa seperti ini, " tutur Aviv Dichter, Rabu (21/11)

Avi Dichter mengingatkan bahwa beberapa waktu lalu juga terjadi ledakan di sebuah bus yang menggetarkan ibukota Israel. Menyusul ledakan itu, kabinet Israel akan menggelar sidang darurat untuk membahas masalah tersebut.

Pada hari yang sama, Israel Today melaporkan kerugian yang diderita Israel dalam sepekan pasca agresi rezim Zionis ke Jalur Gaza mencapai $1,2 miliar.

"Ini hanya kerugian di sektor perekonomian saja, mengingat belum ada angka pasti mengenai kerugian akibat serangan balasan kelompok muqawama, " tulis Israel Today, Rabu (21/11)

Sektor pariwisata Israel yang paling terpukul akibat perang baru ini. Sementara itu, sumber-sumber Israel mengkonfirmasikan rusaknya 718 bangunan dan 240 kendaraan akibat serangan roket-roket muqawama Palestina.

Televisi Kanal 10 Israel Selasa malam (20/11) dalam sebuah laporan mempublikasikan sebagian kerugian yang diderita Israel akibat agresinya ke Jalur Gaza. Dalam serangan ini juga 30 lembaga dan organisasi Israel mengalami kerugian besar.

Reuters melaporkan, pabrik roket-roket penghadang pada sistem anti-udara Iron Dome Israel mengakui menipisnya cadangan roket. Pabrik tersebut menyatakan meski proses produksi roket untuk Iron Dome itu terus beroperasi selama 24 jam, akan tetapi permintaan dari militer Israel sangat banyak dan mendesak.  

Perusahaan Rafael yang memproduksi roket untuk Iron Dome mengungkapkan jika pabriknya beroperasi secara maksimal, hanya mampu memproduksi 12 roket, sementara militer Israel terpaksa menembakkan dua roketnya dari peluncur Iron Dome hanya untuk menjatuhkan satu roket Grad muqawama.Hingga kini, Israel telah menembakkan 360 dari sistem pertahanan Iron Dome dan untuk setiap roketnya Tel Aviv harus membayar 30 sampai 50 ribu dolar.

Roket-roket pejuang Palestina mampu menembus Iron Dome hingga menjangkau sasaran kota-kota penting Israel termasuk Eilat, Eshkol, Sha'ar Hanegev, Be'er Sheva, Gan Yavne, dan Ashkelon. Tidak hanya itu, roket-roket Palestina juga berhasil mencapai jantung Israel, Tel Aviv.

Media-media Israel sendiri melaporkan bahwa perisai rudal Iron Dome gagal untuk melindungi kota dari serangan roket Palestina. Dilaporkan, sejak Rabu lalu hanya sepertiga dari proyektil yang berhasil dicegat oleh Iron Dome Israel.
 
Roket muqawana menghantam helikopter, drone dan jet tempur Israel. Sayap militer Hamas menembakkan tiga roket 107 ke arah kapal tempur Israel.

Dinas intelijen Israel menyatakan bahwa Hamas memiliki lebih dari 10 ribu roket jarak menengah dan jauh.

Serangan roket muqawama Palestina menghantam gedung partai Kadima dan distrik Zionis. Serbuan roket pejuang Palestina juga menghantam area halaman gedung perwakilan rakyat Eshkol. Media-media Israel mengkonfirmasikan jatuhnya 5 roket muqawama Palestina jatuh di halaman gedung perwakilan rakyat Eshkol di selatan Israel.Tembakan roket dari arah Gaza memicu ketakutan akut bagi warga Israel.

Para analis menilai Iron Dome gagal menjadi tameng Israel dari serbuan roket pejuang palestina. Rajeh al-Khuri, analis Lebanon mengungkapkan empat faktornya. Pertama, roket dan rudal muqawama Palestina telah menghantam Tel Aviv, Baitul Maqdis (Jerusalem) Eilat, Ashdod, Askalon, Beersheva dan Beertopia, yang merupakan garis merah dan titik vital keamanan Israel.

Kedua, warga Zionis sudah tidak percaya kemampuan Iron Dome untuk melindungi mereka dari serangan roket muqawama. Terbukti 70 persen roket yang ditembakkan dari Gaza mampu mencapai targetnya. Iron Dome dinilai seperti payung yang berlubang.

Ketiga, sikap masyarakat dunia mengecam serangan Israel dan peringatan kepada Tel Aviv untuk tidak melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza.

Keempat, pihak-pihak yang membaca peringatan Senator AS Carl Levin soal "ledakan di kawasan" kini mereka berpendapat bahwa Amerika Serikat menilai hujan roket Israel bukan hanya akan menggugurkan anak-anak kecil Palestina melainkan juga sebagai indikasi berakhirnya kesepakatan damai di kawasan. (IRIB Indonesia/PH)

Atwan: Israel Tidak Pernah Mengemis Seperti Sekarang





Abdul Bari Atwan, analis dan penulis terkemuka Arab menyatakan, Israel mengalami kekalahan terbesarnya dalam agresi ke Jalur Gaza.

FNA (21/11) melaporkan, Atwan dalam artikel yang dimuat al-Quds al-Arabi mengulas serangan Israel ke Gaza dan menyatakan, "Israel dalam perang di Gaza gagal mencapai tujuannya, bahkan dampaknya kontraproduktif mengingat muqawama Palestina menang baik di sisi militer maupun politik.

Ditambahkannya, "Agresi ke Gaza menjadi kekalahan paling telak dalam sejarah perang antara Israel dan Arab."

Atwan mengatakan, PM Israel Benyamin Netanyahu mampu berkuasa dengan memberikan dua janji utama yang salah satunya adalah tidak akan berunding dengan Hamas maupun Jihad Islam Palestina, dan akan menghancurkan pemerintahan Hamas di Gaza. Padahal Ketua Biro Politik Hamas Khaled Meshal, dan Sekjen Jihad Islam Palestina Ramadhan Abdullah Shalah, yang langsung ke meja perundingan dengan Israel di Mesir.

Sejak awal pembentukan rezim ilegal Zionis, menurut Atwan, ini pertama kalinya Israel harus "mengemis" untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata serta solusi damai krisis sekarang. "Cukup mengherankan upaya-upaya diplomatik Israel sekarang, mengingat rezim Zionis tidak pernah menghormati solusi diplomatik dan lebih mengutamakan logika kekuatan dan kekerasan," tegasnya.

Atwan menambahkan, "Episode baru ancaman dan gertakan PM Israel Benyamin Netanyahu terhadap Gaza berakhir menyedihkan untuk Tel Aviv, dan jika sekali lagi dia mengancam akan menyerang instalasi nuklir Iran atau menghancurkan Hizbulllah, tidak akan ada orang yang percaya karena sudah terbukti Netanyahu sangat penakut."

Sebelumnya, dalam wawancaranya dengan Alalam, Atwan mengatakan, "Netanyahu menyetujui gencatan senjata tanpa mampu memaksakan persyaratannya kepada muqawama Palestina, karena dia sudah tidak ingin merealisasikan serangan darat ke Jalur Gaza meski hanya terbatas."

Penulis kelahiran Deir al-Balah Palestina ini menjelaskan, sama seperti ketika Israel terkejut menghadapi roket-roket muqawama yang mampu menghantam Tel aviv, Nenyatahu juga khawatir akan terjadi berbagai kejutan tragis bagi militer Israel jika melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza.(IRIB Indonesia/MZ/RM)

Sekjen Hizbullah: Pengalaman Muqawama di Gaza Harus Dimanfaatkan



Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah menekankan bahwa pengalaman sangat berharga muqawama di Gaza serta sikap negara-negara Arab, Barat dan Amerika Serikat harus diulas dan dimanfaatkan.

Sayid Hasan Nasrullah dalam pidatonya (21/11), sebelum pengumuman gencatan senjata antara Palestina dan rezim Zionis, berharap berakhirnya serangan Israel akan menjadi kemenangan bagi muqawama. Dia menekankan bahwa harapan tersebut wajar serta diharapkan dan langkah muqawama merupakan pengalaman besar.

Menyinggung pengalaman yang diperoleh muqawama dalam perang ini, Sayid Nasrullah mengatakan, pengalaman ini di masa mendatang harus diteliti dan harus menjadi pelajaran penting. Pelajaran tu sangat penting baik untuk Gaza, Palestina, Lebanon, wilayah-wilayah Arab dan Islam. Selain pelajaran tersebut, sikap Amerika Serikat serta negara-negara Barat, Arab dan Islam, serta langkah-langkah musuh harus dibahas."

Menurut Sekjen Hizbullah, pengalaman ini sangat besar dan berharga yang harus digunakan untuk memperkokoh seluruh elemen, kekuatan, dan kemampuan demi kekokohan umat Islam. (IRIB Indonesia/MZ/RM)

Mesut Özil Serukan Pembebasan Palestina

Beristirahatlah dalam kedamaian pada semua korban yang tidak berdosa. Saya berdoa untukmu. Bebaskan Jalur Gaza. Bebaskan Palestina.”
 
 Mesut Özil Serukan Pembebasan Palestina
Menurut Kantor Berita ABNA, Gelandang sepakbola muslim berkebangsaan Jerman, Mesut Özil, menyerukan kepada dunia untuk membebaskan Palestina. Emosinya berkecamuk setelah melihat seorang bocah Palestina tewas dibom Israel saat bermain sepakbola dengan mengenakan kostum miliknya di Real Madrid.
RIP (Rest in peace) to all the innocent victims, I’m praying for you. #Free Gaza #Free Palestine,”tulis Özil dalam akun instagramnya yang artinya “Beristirahatlah dalam kedamaian pada semua korban yang tidak berdosa. Saya berdoa untukmu. Bebaskan Jalur Gaza. Bebaskan Palestina.”

Foto bocah tersebut dipasang di akun instagramnya dan tampak masih menyisakan darah segar. Sontak saja setelah Özil memposting foto bocah naas tersebut, ratusan komentar membanjiri dengan penuh rasa simpati dan juga kemarahan.

Viaraliez: Innalillahi..
Saefuluyun: go to hell zionis
d7m_alnajdi: Thanks mesut , all muslims love u

Tampak dalam foto tersebut jenazah sang bocah ditangisi kawan-kawan seumurannya. Dikabarkan bocah malang itu tewas saat sedang bermain sepak bola di jalanan. Sebuah Jet milik Israel mengeluarkan tembakan hingga menewaskan “Özil” dari Palestina itu. 

Kewalahan, Israel Akhirnya Minta Gencatan Senjata 15 Tahun dengan Hamas

Israel meminta Mesir menandatangi perjanjian gencatan senjata dengan kelompok-kelompok perlawanan Palestina untuk jangka waktu enam bulan di bawah pengawasannya, dilanjutkan dengan gencatan senjata untuk 15 tahun dengan jaminan Presiden Mesir, Muhammad Mursi.

 

 Kewalahan, Israel Akhirnya Minta Gencatan Senjata 15 Tahun dengan Hamas
Menurut Kantor Berita ABNA, Pemerintah rezim Israel mendesak ditandatanganinya kesepakatan gencatan senjata 15 tahun dengan kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Gaza dengan jaminan Presiden Mesir.
Koran Yediot Aharonot terbitan Israel menulis, "Israel ingin gencatan senjata 15 tahun dengan jaminan Mesir." Al Alam (19/11) melaporkan.
Israel meminta Mesir menandatangi perjanjian gencatan senjata dengan kelompok-kelompok perlawanan Palestina untuk jangka waktu enam bulan di bawah pengawasannya, dilanjutkan dengan gencatan senjata untuk 15 tahun dengan jaminan Presiden Mesir, Muhammad Mursi.
Sebelumnya Perdana Menteri rezim Zionis mengajukan empat syarat demi terciptanya gencatan senjata.
Di antara syarat-syarat itu adalah dihentikannya segera penyelundupan senjata ke Gaza, dihentikannya tembakan roket gerakan perlawanan Palestina, dihentikannya serangan terhadap militer Israel di perbatasan Gaza, menjadi hak Israel untuk mengejar pejuang-pejuang Palestina jika sampai terjadi penyerangan atau adanya informasi akan dilakukannya serangan. 
Selain itu, blokade Rafah hanya akan dibuka jika seluruh perbatasan Jalur Gaza dengan wilayah pendudukan terus ditutup.
Israel membatalkan dua syarat terkait pelucutan senjata Hamas dan jaminan total dihentikannya serangan roket.
Pada saat yang sama Hamas menuntut dihentikannya gencatan senjata, diakhirinya blockade luat Gaza, jaminan dunia internasional terkait pembunuhan berencana, dihentikannya serangan militer Israel melalui jalur perbatasan dan dihentikannya serangan terhadap nelayan Palestina di sekitar pantai Gaza.
Koran Yediot Aharonot menambahkan, "Israel mengancam jika kelompok-kelompok perlawanan Palestina tidak mau menandatangani perjanjian bersyarat itu, dalam waktu 48 sampai 72 jam militer Israel akan melakukan serangan daratnya.

Surat Pemuda Gaza kepada Rakyat Iran

Kami sama sekali tidak pernah menanti dan meminta sesuatupun dari penguasa-penguasa Arab. Keyakinan dan harapan kami hanya dan hanya kepada Republik Islam Iran sebab yang kami tahu Iran adalah Negara yang terdepan memberikan pembelaan dan dukungan kepada kemerdekaan negeri kami.

 

 Surat Pemuda Gaza kepada Rakyat Iran
Menurut Kantor Berita ABNA, seorang pemuda Palestina berusia 17 tahun dari Gaza menulis surat yang ditujukan kepada seluruh rakyat Iran. Surat tersebut pertama kali dipublikasikan oleh kantor berita Ummatan Wahidah.
Berikut teks lengkap surat tersebut:
Wahai saudara-saudaraku di negeri Islam Iran
Saya Naji Abu Saif, berusia 17 tahun yang hidup ditengah-tengah gempuran bom dan ledakan yang meluluhlantakkan rumah-rumah kami menulis surat buat kalian. Dalam keadaan rumah-rumah kami diterjang bom-bom Israel saya menulis surat ini.
Kami sama sekali tidak pernah menanti dan meminta sesuatupun dari penguasa-penguasa Arab. Keyakinan dan harapan kami hanya dan hanya kepada Republik Islam Iran sebab yang kami tahu Iran adalah Negara yang terdepan memberikan pembelaan dan dukungan kepada kemerdekaan negeri kami.
Wahai rakyat Iran yang penuh dengan kebanggaan
Wahai mereka yang senantiasa peduli akan nasib ummat Islam
Saya mencintai kalian
Saya mengakhiri surat ini dengan mengucapkan kepada Israel, "Kami pantang untuk dihinakan!". Kami adalah tentara-tentara Allah dan harapan kalian akan kami ubah menjadi sekedar fatamorgana. Insya Allah.
Naji Abu Saif

Yang berharap bisa bertemu kalian rakyat Republik Islam Iran
Gaza, Palestina, Jum'at 16 November 2012
 Rahbar Hadiri Seminar Pemikiran Strategis Keempat Bertema Kebebasan

"Dalam pemikiran liberalisme, asas yang melandasi kebebasan adalah pola pandang yang memandang manusia sebagai segalanya atau yang dikenal dengan istilah humanisme. Sementara dalam Islam, asas kebebasan adalah tauhid yang berarti keimanan kepada Allah dan pengingkaran terhadap thaghut." 
 Rahbar Hadiri Seminar Pemikiran Strategis Keempat Bertema Kebebasan
Menurut Kantor Berita ABNA, Sekitar 150 pemikir, cendekiawan, intelektual, dosen, guru hauzah, peneliti dan penulis, Selasa malam (13/11) bertemu dengan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam seminar Pemikiran Strategis Republik Islam Iran Keempat. Seminar kali ini membahas berbagai dimensi kebebasan. Pertemuan tersebut diawali dengan pembacaan ringkasan makalah tentang kebebasan yang disampaikan oleh 10 pemikir dan cendekiawan.

Di awal pembicaraan pada seminar ini, Rahbar menjelaska n kondisi umum Iran dan kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh konfrontasi kubu arogansi dunia terhadap Republik Islam Iran. Beliau mengatakan, "Yang jelas tak ada seorangpun yang melupakan kondisi umum kehidupan rakyat. Tapi pertemuan ini digelar karena pentingnya tema pembahasan dan sesuai dengan apa yuang sudah dijadwalkan sejak lama. Selain itu, pertemuan ini diharapkan bisa menjadi satu langkah untuk menindaklanjuti progam-program jangka panjang."

Menyinggung kebutuhan mendesak negara ini kepada pemikiran sebagai salah satu bagian dari konsep infrastruktural, Rahbar mengungkapkan bahwa hal itu menjadi salah satu tujuan dan alasan utama untuk menggelar pertemuan-pertemuan strategis. Beliau menambahkan, "Bangsa Iran yang terus bergerak maju laksana sungai yang deras ini sangat memerlukan pemikiran dan aktifasi pola pikir dalam konsep-konsep dasar dan fondasionalnya ."

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyatakan bahwa tujuan lain dari penyelenggaraan seminar pemikiran strategis adalah untuk menjalin hubungan langsung dengan kaum cendekia dan membuka jalan untuk mencari solusi dan jawaban yang tepat terkait isu-isu fondasional dan kehidupan sosial. Selain itu, seminar seperti ini akan menjadi langkah awal untuk membuat jaringan pemikiran yang mendalam dan luas.

Beliau mengatakan, "Pekerjaan inti harus dilaksanakan setelah pertemuan-pertemuan ini. Para peneliti dan kaum cendekia cemerlang di lingkungan hauzah dan universitas yang tak ubahnya bagai mata air pemikiran yang memancar deras mesti menindaklanjuti tema-tema yang sudah dibahas."

Seraya menjelaskan kevakuman besar dan kurangnya pemahaman di negara ini terkait konsep kebebasan dengan berbagai dimensinya, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengungkapkan, "Di Barat , pembahasan seputar isu kebebasan dalam beberapa abad terakhir adalah tema yang menyedot perhatian lebih besar dari masalah-masalah lainnya. Faktor yang mendasari hal itu secara umum adalah rangkaian peristiwa yang memancing kemunculan badai pemikiran di Barat terkait masalah kebebasan."

Beliau menyebut renaissance, revolusi industri, revolusi besar Prancis, dan revolusi Oktober di Rusia sebagai peristiwa-peristiwa dan faktor utama yang memicu lahirnya gelombang pemikiran yang luas dalam masalah kebebasan di Barat.

"Berbeda dengan Barat, sebelum Revolusi Konstitusi, kita tak pernah menyaksikan kondisi yang memancing lahirnya gelombang pemikiran yang berhubungan dengan kebebasan. Kondisi yang ada dan merupakan kekurangan besar adalah tindakan kaum cendekia masa itu yang hanya mengikuti tren pemikiran Barat dan tidak mampu melahirkan isu kebebasan," kata beliau.

Masih terkait masalah ini, Rahbar menandaskan, "Ketika Anda mengambil ilmu atau motivasi dari orang lain, jika Anda melakukannya dengan pikiran maka apa yang Anda lakukan akan melahirkan pemikiran. Tetapi ketika Anda mengadopsi pemikiran yang khas dari suatu tempat lalu mengikutinya secara membabi-buta maka yang Anda lakukan tak akan melahirkan pemikiran. Karena itulah, tindakan kaum intelektual tempo dulu yang hanya mengikuti pemikiran Barat dalam masalah kebebasan, setelah era Konsitusional tidak pernah melahirkan ide yang cemerlang dan pemikiran baru yang tertata rapi."

Menyinggung banyaknya sumber literatul dalam khazanah kepustakaan Islam terkait masalah kebebasan, beliau mengatakan, "Meski ada khazanah yang berlimpah, tapi kita tetap merasakan kevakuman yang besar dalam pembahasan masalah kebebasan. Karena itu, dengan membangun pemikiran dan menjawab semua persoalan yang ada dalam masalah kebebasan kita mesti bergerak ke arah penataan pemikiran."

Ayatollah al-Udzma Khamenei menekankan,, "Terwujudnya target ini menuntut usaha yang serius dan penguasaan atas sumber-sumber khazanah literatur Islam dan Barat."

Mengenai tema pembahasan seminar ini, beliau menandaskan, "Yang dimaksud dengan kebebasan adalah makna yang dipahami secara luas di lingkungan kampus dan kalangan intelektual dunia, yakni kebebasan individu dan sosial, bukan kebebasan spiritual dan perjalanan ruhani menuju Allah."

Mengkritisi pandangan yang menganggap kebebasan sebagai keterlepasan dari segala batasan, Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan, "Saat membahas tentang kebebasan, jangan sampai kita takut membicarakan batasan-batasannya."

Beliau menegaskan bahwa dalam masalah kebebasan yang kita cari adalah pandangan Islam. Menurut beliau perbedaan paling urgen antara pandangan Islam dan Barat dalam masalah kebebasan terletak pada landasan pemikiran keduanya terkait masalah ini.

"Dalam pemikiran liberalisme, asas yang melandasi kebebasan adalah pola pandang yang memandang manusia sebagai segalanya atau yang dikenal dengan istilah humanisme. Sementara dalam Islam, asas kebebasan adalah tauhid yang berarti keimanan kepada Allah dan pengingkaran terhadap thaghut," kata beliau.

Ditambahkannya, dalam pandangan Islam, tidak ada yang mengikat kebebasan manusia kecuali penghambaan kepada Allah Swt.

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut kemuliaan manusia sebagai satu lagi asas kebebasan dalam perspektif Islam. Lebih lanjut beliau memaparkan masalah kebebasan yang merujuk kepada sumber-sumber utama Islam dengan menyebutkan empat perkara ‘haq dalam al-qur'an', ‘haq dalam fikih dan hukum', ‘taklif atau tanggung jawab', dan ‘sistem normatif'.

Rahbar mengatakan, "Al-Qur'an menyebut kata haq dengan makna kelompok yang tertata rapi dan berarah. Berdasarkan makna ini, alam penciptaan dan pengaturan atau tasyri' keduanya adalah haq. Kebebasan manusia juga haq yang berarti kebenaran. Haq di sini adalah lawan kata dari batil."

Mengenai kebebasan dari sudut pandang haq dalam fikih dan hukum beliau menerangkan bahwa kebebasan ini berarti mewujudkan keseimbangan untuk menuntut. Sementara untuk kebebasan yang berkaitan dengan sudut pandang taklif, manusia harus mengupayakan kebebasan diri sendiri dan orang lain.

Di akhir pembahasan dan setelah menjelaskan beberapa perbedaan substansial dan mendalam terkait masalah kebebasan antara pandangan Islam dan Barat, Ayatollah al-Udzma Khamenei mengajukan satu pertanyaan, "Apakah kita bisa merujuk kepada pandangan Barat dalam membahas dan mengkaji tema kebebasan?"

Sebelum menjawab pertanyaan itu, beliau menyebutkan beberapa contoh dan realitas kebebasan yang ada di tengah masyarakat Barat, diantaranya ‘kebebasan di bidang ekonomi' yang didapat saat bergabung bersama kelompok konglomerat dan berhasil menikmati berbagai fasilitas khusus, ‘kebebasan di ranah politik' dalam lingkup yang hanya dibatasi oleh keberadaan dua partai, dan ‘kebebasan dalam masalah moral' dengan munculnya berbagai penyimpangan seperti homoseksualitas, yang kesemua itu adalah hasil dari kebebasan di tengah masyarakat Barat.

"Semua contoh itu menunjukkan realita yang sangat buruk, getir, dan terkadang menjijikkan di tengah masyarakat Barat. Fenomena inilah yang melahirkan diskriminasi, arogansi, pengobaran perang, dan kebijakan tebang pilih dengan mengusung jargon-jargon yang dipandang sakral seperti hak asasi manusia dan demokrasi," kata beliau.

Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut menegaskan, "Dengan segala fenomena yang menyakitkan itu akan sangat bermanfaat jika kita merujuk pandangan para pemikir Barat dalam masalah kebebasan. Sebab, orang-orang Barat punya pengalaman panjang dalam menata pemikiran terkait kebebasan dan beragam pandangan yang berhubungan dengannya."

Meski demikian beliau mengingatkan, "Untuk merujuk kepada pandangan para pemikir Barat syarat utamanya adalah menghindari cara pandang taqlid buta. Sebab sikap mengekor bertolak belakang dengan kebebasan."

Perang Israel-Palestina di Gaza Meluas ke Hebron

Posted by KabarNet pada 22/11/2012
Gaza City – KabarNet: Perang di daerah Gaza antara ‘negara’ Israel melawan ‘kelompok pejuang’ Hamas yang menguasai jalur Gaza kini bahkan meluas ke wilayah Hebron yang dikuasai ‘kelompok pejuang’ Fatah.
Serangan roket Israel ke wilayah Jalur Gaza Palestina, Rabu (21/11/2012) kemarin, menewaskan setidaknya 26 orang termasuk tiga orang wartawan TV Al-Aqsa milik Hamas. Total, selama delapan hari serangan, korban tewas sudah mencapai 140 orang.
Juru bicara kementerian kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan kedua orang wartawan yang tewas adalah juru kamera Mahmoud al-Kumi dan Hussam Salama. Keduanya tewas dengan luka bakar setelah rudal menghantam mobil yang mereka naiki saat meliput di wilayah Al-Shifaa.
Satu orang lainnya adalah Mohammed Abu Aisha, direktur radio pendidikan Al-Quds. Ia juga terbunuh setelah roket menerjang mobilnya di Gaza tengah. “Mereka tewas meski kendaraan mereka jelas-jelas ditandai sebagai kendaraan pers,” kata Ashraf al-Qudra.
Kelompok pejuang Hamas tak mau tinggal diam. Dalam 24 jam terakhir mereka menembakkan 180 roket ke wilayah Israel. “Setidaknya 14 roket meledak di wilayah selatan Israel,” tulis laman Al-Jazeera. Diberitakan 11 tentara dan 6 warga sipil cedera.
Ledakan bom juga meluluhlantakkan sebuah bus di jantung kota Tel Aviv, kemarin siang. Tak ada korban tewas namun 23 orang terluka, 10 di antaranya serius. “Ini serangan teroris. Namun sebagian besar korban hanya terluka ringan,” kata Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Meski tak ada korban tewas, serangan ini membuat panik warga. Inilah serangan pertama di ibu kota Israel tersebut sejak serangan bom bunuh diri yang membunuh 11 orang pada April 2006.

Perang Meluas ke wilayah Hebron

Perang pun kini meluas ke wilayah Hebron, Tepi Barat Sungai Jordan, yang dikuasai kelompok pejuang Fatah. Hari Rabu (21/11/2012) kemarin, warga Palestina di Hebron bentrok dengan pasukan keamanan Israel. Ribuan orang berunjuk rasa menuntut balas dendam atas penembakan Hamdi Falah saat ia memprotes pemboman Israel ke Jalur Gaza sehari sebelumnya.
Berbagai upaya damai dilakukan termasuk Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton yang datang ke Israel. Dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Hillary berharap kedua pihak melakukan gencatan senjata.
“Dalam beberapa hari ke depan, AS akan terus bekerja sama dengan mitra kami di Israel maupun di negara lain, demi melindungi keamanan dan mewujudkan perdamaian, memperbaiki kondisi orang-orang di Gaza,” tegas Hillary dalam konferensi pers dengan Netanyahu, Senin (19/11/2012) malam.
Adapun PM Israel Benyamin Netanyahu kepada Hillary mengatakan Israel siap menjalankan solusi jangka panjang, dengan syarat serangan roket pejuang Hamas dari Gaza ke wilayahnya dihentikan. “Jika ada kemungkinan tercapai solusi jangka panjang untuk persoalan ini melalui jalur diplomatik, kami akan menerimanya,” kata Netanyahu.
Serangan bergelombang Israel membuat berang Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan. Ia menuding Israel melakukan pembersihan etnis Palestina dan menolak alasan serangan tersebut serangan pertahanan diri. “Israel tengah melakukan pembersihan etnis dengan mengabaikan perdamaian di kawasan dan hukum internasional,” kata Erdogan.[KbrNet/Reuters/Al-Jazeera/Haaretz/Tempo/adl]
 Kecam Kekejian Israel, Warga Qom Gelar Demonstrasi

Menyikapi agresi militer Israel ke wilayah pemukiman penduduk di Gaza, ribuan warga Qom gelar aksi unjuk rasa. Mereka mengutuk keras serangan militer yang telah menelan puluhan korban jiwa warga sipil tersebut termasuk anak-anak. Ribuan demonstran Qom tersebut juga mengutuk aksi bungkam raja-raja Arab. 
 Kecam Kekejian Israel, Warga Qom Gelar Demonstrasi


Diserang hacker Indonesia, Israel ancam lakukan balasan


Sejak pekan lalu Israel menginvasi kawasan Jalur Gaza, Palestina, yang dikuasai Hamas. Perang di dunia nyata pun berlanjut ke dunia maya. Didorong sentimen solidaritas sebagai sesama negara muslim, beberapa hacker Indonesia langsung menyerang beberapa server dan situs milik Israel.

Akibatnya, kemarin otoritas keamanan Internet Indonesia (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/IDSIRTI) mengabarkan ada pemberitahuan dari otoritas Internet Israel, bahwa mereka bakal dilakukan serangan balasan terhadap DNS server Indonesia. Serangan ini rencananya menyasar domain-domain berakhiran .id.

Ketua Umum Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) Andy Budimansyah mengaku sudah mendengar informasi tersebut. Namun dari hasil pemeriksaan sementara, belum ada serangan dilancarkan hacker Israel ke domain Indonesia.

"Sejauh ini belum ada serangan (ke domain-domain .id), tapi kemarin memang ada notifikasi dari First Org, itu lembaga semacam IDSIRTI-nya Israel," ujarnya saat dihubungimerdeka.commelalui telepon seluler, Kamis (23/11).

Dia menyebut hacker Indonesia sudah berhenti menyerang situs-situs Israel. Meski demikian, untuk berjaga-jaga Pandi langsung berkoordinasi dengan operator DNS untuk meningkatkan pengawasan dan mengawasi bila kemungkinan buruk terjadi.

"Kita monitor karena DNS kita tersebar di seluruh Indonesia dan di luar negeri, kita koordinasi dengan DNS yang dikelola Indosat, di GPN, di Australia, kita minta mereka membantu pemantauan, jika terjadi serangan kita usahakan ditutup (DNS server itu) sementara," paparnya.

Andy menegaskan langkah hati-hati harus dipersiapkan. Walau lokasi DNS sudah tersebar, jika hacker Israel benar-benar menyerang balik akibatnya tetap merugikan. Karena DNS-lah yang menghubungkan pengguna internet dengan domain .id. Jika server ini mati, tentu situs-situs dengan nama domain khas Indonesia itu tak bisa diakses.

"Kalau server banking atau website-website yang melayani masyarakat tiba-tiba tidak bisa diakses, kan kasihan," tuturnya.

DNS Server yang mengelola domain .id tersebar di pelbagai kota dan dikelola swasta. Namun titik lokasi terbanyak berada di Jakarta. Andy berharap serangan balasan itu nantinya sama sekali tidak terjadi.

[merdeka.com]













0 comments to "Republik Islam IRAN yang SYIAH bersatu dengan Pejuang HAMAS Palestina yang SUNNI untuk HADAPI Rezim Zionis ISRAEL...!!!!! Terus Kita masih bilang Islam Sunni dan Islam Syi'ah "Tidak bisa Bersatu"..?????"

Leave a comment