BANJARMASIN - Ulama kondang banua, KH Ahmad Bakrie dikabarkan meninggal dunia pada pukul 21.35 Wita, Jumat (1/2). Pendiri Pondok Pesantren Al Mursyidul Amin itu meninggal di ruang ICU lantai tiga RSUD Ulin Banjarmasin. Saat ini jenazah almarhum telah tiba di rumah duka.
Juru bicara dari keluarga KH Ahmad Bakrie, Kasyful Anwar sebelumnya menyatakan pihak keluarga belum berani menyampaikan kapan rencana sosok yang juga akrab disapa Guru Bakrie itu dimakamkan. "Pihak keluarga belum berunding dan memutuskan kapan menyalatkan dan menguburkan beliau," ujarnya, Jumat (1/2).
Kabar meninggalkan ulama kondang banua itu membetot perhatian warga, khususnya para jemaah Guru Bakrie yang tersebar seantero Kalsel. Perawat jaga di ruang Aster Lantai III RSUD Ulin menyebutkan banyak menerima telepon menanyakan kepastian kabar meninggalnya Guru Bakrie. "Sama seperti broadcast yang beberapa waktu lalu, malam ini pun banyak menerima telpon menanyakan dari mana-mana, bahkan barusan dari Rantau," ucapnya.(B.Post)
BANJARMASIN - Innalillahi Wainnailaihirojiuun, ulama kondang banua, KH Ahmad Bakrie dikabarkan meninggal dunia pada pukul 21.35 Wita, Jumat (1/2). Pendiri Pondok Pesantren Al Mursyidul Amin itu meninggal di ruang ICU lantai tiga RSUD Ulin Banjarmasin.
Juru bicara dari keluarga KH Ahmad Bakrie, Kasyful Anwar ketika dikonfirmasi membenarkan atas meninggalnya KH Ahmad Bakrie. Dirinya belum berani menyampaikan kapan rencana sosok yang juga akrab disapa Guru Bakrie itu dimakamkan.
"Benar, Guru Bakrie telah meninggal dunia pukul 21.35 Wita tadi. Pihak keluarga belum berunding dan memutuskan kapan menyalatkan dan menguburkan beliau," ujarnya, Jumat (1/2).
Seorang perawat di Ruang Aster lantai tiga RSUD Ulin, mengatakan sebelumnya Guru Bakrie pada Senin (21/1) lalu sudah diperbolehkan pulang karena diizinkan oleh dokter. Namun, beliau masuk rumah sakit kembali pada Rabu (30/1) malam pukul 20.20 Wita dan dirawat di ruang Aster lantai tiga kamar A7.
"Masuk ICU pada Kamis kemarin siang, dan meninggal dunia sekitar setengah 10 malam. Dokter yang menangani beliau dr Darwin dan dr Teguh serta dr Rully," imbuh perawat.
Dia mengatakan, sepengetahuannya Guru Bakrie saat masuk kembali di Rumah Sakit Terbesar di Kalimantan ini mengeluhkan demam dan sesak nafas. Masuk ICU karena kesadaran Guru Bakrie menurun dan tensi menurun.
Ratusan Jemaah Iringi Ambulans Guru Bakrie
BANJARMASIN - Ulama kondang banua, KH Ahmad Bakrie dikabarkan meninggal dunia pada pukul 21.35 Wita, Jumat (1/2). Pendiri Pondok Pesantren Al Mursyidul Amin itu meninggal di ruang ICU lantai tiga RSUD Ulin Banjarmasin.
Perawat jaga di ruang Aster Lantai III Rumah Sakit Jalan A Yani Kilometer dua Banjarmasin itu juga kelimpungan menerima telepon menanyakan kepastian kabar meninggalnya Guru Bakrie. "Sama seperti broadcast yang beberapa waktu lalu, malam ini pun banyak menerima telpon menanyakan dari mana-mana, bahkan barusan dari Rantau," ucapnya.
Jarum jam menunjukkan pukul 22.00 Wita, ratusan jamaah mengiringi ambulans yang membawa jenazah Guru Bakrie. Seorang jamaah lengkap mengenakan busana muslim ditanya kapan Guru Bakrie disalatkan dan dimakamkan, mengaku belum mengetahuinya.
Perawat jaga di ruang Aster Lantai III Rumah Sakit Jalan A Yani Kilometer dua Banjarmasin itu juga kelimpungan menerima telepon menanyakan kepastian kabar meninggalnya Guru Bakrie. "Sama seperti broadcast yang beberapa waktu lalu, malam ini pun banyak menerima telpon menanyakan dari mana-mana, bahkan barusan dari Rantau," ucapnya.
Jarum jam menunjukkan pukul 22.00 Wita, ratusan jamaah mengiringi ambulans yang membawa jenazah Guru Bakrie. Seorang jamaah lengkap mengenakan busana muslim ditanya kapan Guru Bakrie disalatkan dan dimakamkan, mengaku belum mengetahuinya.
Jemaah Berebut Angkat Jenazah
MARTAPURA - Kecintaan yang begitu besar ditunjukkan jemaah dan santri Guru Ahmad Bakeri. Begitu jenazah tiba di rumah duka Jalan A Yani km 13 kompleks Lutfia dengan diantar ambulans, mereka langsung berebut untuk bisa mengangkat jenazah.
Hingga masuk ke ruang induk rumah duka ratusan jemaah berusaha mendekati peti jenazah yang diselubungi kain warna hijau. Jemaah baru bisa tenang dan duduk setelah diajak bersama-sama membaca doa.
Saat ini sedang digelar pembacaan tahlil yang dipimpin salah seorang kerabat almarhum.
Pelayat juga terus berdatangan sehingga jalan menuju rumah duka yang kurang lebih berjarak 100 meter dr rumah duka ditutup. (htw)
Hingga masuk ke ruang induk rumah duka ratusan jemaah berusaha mendekati peti jenazah yang diselubungi kain warna hijau. Jemaah baru bisa tenang dan duduk setelah diajak bersama-sama membaca doa.
Saat ini sedang digelar pembacaan tahlil yang dipimpin salah seorang kerabat almarhum.
Pelayat juga terus berdatangan sehingga jalan menuju rumah duka yang kurang lebih berjarak 100 meter dr rumah duka ditutup. (htw)
BANJARMASIN - Jemaah Guru Bakrie berduyun-duyun berdatangan ke rumah duka, Jalan A Yani Kilometer 13 Kompleks Lutfia Gambut Kabupaten Banjar, Jumat (1/2) malam. Pantauan, warga Gambut yang tinggal disepanjang Jalan A Yani dari A Yani Kilometer 11,5 hingga Kompleks Lutfia berdiri di pinggir jalan A Yani.
Dengan mengenakan busana muslim lengkap, tampak pula iring-iringan sepeda motor dari Banjarmasin menuju kediaman Guru Bakrie. Tak pelak, kemacetan pun mulai terjadi dari Jalan A Yani km 11 Kabupaten Banjar hingga SPBU Gambut.
Petugas Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) terpaksa menutup Kompleks Lutfia bagi kendaraan roda empat karena padatnya jemaah yang menuju rumah duka.
Sesampainya jenazah di kediaman, jemaah langsung menggelar tahlilal. Kanan kiri jalan Kompleks Lutfia pun dipadati parkir sepeda motor hingga meluber ke pinggir Jalan A Yani km 13 Gambut Kabupaten Banjar.
Pukul 23.15 Wita suasana Jalan A Yani menuju luar kota di kawasan Gambut tidak lagi macet. Namun kemacetan masih sedikit terjadi di Jalan A Yani depan Kompleks Lutfia, kiri jalan A Yani berjejer parkir kendaraan roda empat.(B.Post Online)
Dengan mengenakan busana muslim lengkap, tampak pula iring-iringan sepeda motor dari Banjarmasin menuju kediaman Guru Bakrie. Tak pelak, kemacetan pun mulai terjadi dari Jalan A Yani km 11 Kabupaten Banjar hingga SPBU Gambut.
Petugas Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) terpaksa menutup Kompleks Lutfia bagi kendaraan roda empat karena padatnya jemaah yang menuju rumah duka.
Sesampainya jenazah di kediaman, jemaah langsung menggelar tahlilal. Kanan kiri jalan Kompleks Lutfia pun dipadati parkir sepeda motor hingga meluber ke pinggir Jalan A Yani km 13 Gambut Kabupaten Banjar.
Pukul 23.15 Wita suasana Jalan A Yani menuju luar kota di kawasan Gambut tidak lagi macet. Namun kemacetan masih sedikit terjadi di Jalan A Yani depan Kompleks Lutfia, kiri jalan A Yani berjejer parkir kendaraan roda empat.(B.Post Online)
0 comments to "Guru Bakrie Ulama Banua Banjar Meninggal ( team www.banjarkuumaibungasnya.blogspot.com dan Buletin Majelis Pecinta Rasul mengucapkan Turut Berbela Sungkawa )"