Menurut Kantor Berita ABNA, dengan terus bertambahnya jumlah korban jiwa warga Syiah Pakistan yang tidak berdosa akibat aksi-aksi teror yang dilancarkan kelompok Wahabi dan sikap bungkamnya pemerintah Pakistan, begitupula yang terjadi di Bahrain, sejumlah Ulama Marja Taklid menyatakan kecamannya atas terbantainya sejumlah pengikut Ahlul Bait. Para ulama besar tersebut mendesak Pemerintah Iran berperan aktif menempuh berbagai jalur diplomatis yang memungkinkan agar aksi-aksi kekerasan tersebut dapat dihentikan.
Ayatullah Wahid Khurasani
Ayatullah al Uzhma Wahid Khurasani dengan mengutuk keras kebiadaban kelompok Wahabi menyatakan, "Untuk komunitas muslim Syiah Pakistan dan Bahrain yang dalam keadaan tertindas dan dibunuhi, semua civitas akademika Hauzah Ilmiyah harus berduka cita dan berbela sungkawa."
Hal tersebut disampaikan ulama marja ini dalam kelas pelajaran tafsir al-Qur'an yang diasuhnya di masjid A'dhzam Qom Iran. "Para pecinta keluarga Nabi Muhammad Saw dibantai secara massal di Pakistan, yang terbunuh adalah orang-orang yang tidak berdosa dari kalangan laki-laki, perempuan, besar maupun kecil, apa yang memicu hal tersebut terjadi? Atas dosa apakah mereka dibunuh? Hari ini kita melihat akibat dari semua kebiadaban tersebut. Sementara kita, menghadapi kenyataan tragis tersebut, apa yang kita lakukan? Peran apa yang telah kita tunjukkan? Hal ini pula yang terhadi pada anak-anak yatim di Bahrain." Lanjutnya.
Selanjutnya ulama besar Hauzah Ilmiyah Qom tersebut menjelaskan latar belakang berbagai peristiwa yang terjadi di kawasan, dengan berkata, "Setelah perang dunia kedua, deklarasi Piagam Persatuan Bangsa-Bangsa telah disepakati dimana pada bulan pertama deklarasi tersebut menegaskan bahwa seluruh pemimpin dan setiap negara mempunyai tanggungjawab bersama untuk melaksanakannya dan tidak satupun pihak yang berhak melanggarnya."
Beliau menambahkan, "Berdasarkan piagam tersebut, semua orang semestinya dapat hidup layak dengan bebas dengan mendapatkan perlindungan keselamatan nyawa dan keamanan harta. Tidakkah Syiah Pakistan dan Bahrain dapat hidup dengan tenang sebagaimana yang tertera dalam piagam tersebut? Apakah PBB menunaikan tanggung jawabnya? Apakah sikap yang mereka ambil untuk menghentikan kebiadaban ini?
Ayatullah Wahid Khurasani berkata, "Sepatutnya menurut piagam PBB, semua manusia mendapat hak-hak mereka tanpa memandang keyakinan, warna kulit, bangsa dan akidah terlebih lagi untuk hal yang lebih besar yaitu agama dan politik. Namun wibawa apa lagi yang masih tersisa pada PBB dengan tindakan mengirim senjata, dana dan apa saja yang justru untuk membunuh wanita dan anak-anak?"
"Ketika PBB dibentuk untuk melindungi hak-hak semua insan, masih ada juga negara-negara yang malah memiliki hak veto. Mereka inilah yang mengirim senjata dan dana untuk pembantaian warga-warga sipil." tegas beliau.
Ayatullah Makarim Syirazi
Ayatullah Makarim Syrazi juga turut menyampaikan kecaman yang sama sebagaimana yang disampaikannya pada pengantar mata kuliah bahtzhul kharij fiqih yang diasuhnya di Masjid A'zham Qom menyikapi pembunuhan ratusan warga Syiah Pakistan di Karachi baru-baru ini.
Beliau menyebut peristiwa tersebut dengan tragedi kemanusiaan yang mengiris hati dengan berkata, "Sebelumnya, golongan Wahabi takfiri memang terlibat dalam beberapa aksi teror dengan menumpahkan banyak darah orang-orang yang tidak berdosa. Kezaliman sadis terakhir mereka melakuk aksi kekerasan dan pembunuhan tersebut di Karachi sehingga menyebabkan ratusan orang terbunuh atau cedera."
"Kita tidak boleh berdiam diri dalam menghadapi masalah ini dan kita juga mengecamnya. Para marja' taqlid dan guru-guru besar Hauzah Ilmiyah telah membuat keputusan untuk meliburkan semua aktivitas perkuliahan berbagai tingkat pengajian Hauzah Qom pada 19 Esfand ini (bertepatan dengan 9 Maret 2013), dari Masjid A'zam nanti kita akan memberikan kabar kepada seluruh dunia bahwa kita secara tegas melakukan protes atas semua kebiadaban tersebut."
Ayatullah Makarim Syirazi menegaskan, "Pesan kita kepada pemerintah Pakistan adalah, sekiranya tidak mampu melindungi nyawa rakyatnya, serahkan jabatan pemerintahan kepada mereka yang lebih layak."
Ayatullah Jawab Amuli: Kami turut berdukacita dengan apa yang terjadi kepada Syiah Pakistan
Ayatullah Jawad Amuli menegaskan tindakan segera perlu diambil bagi para pelaku dan dalang dibalik pembunuhan Syiah Pakistan.
Beliau dalam kelas pengajian tafsirnya kamis (7/3) memuji langkah Hauzah yang meliburkan aktivitas Hauzah untuk melibatkan semua pelajar agama dan asatid dalam memprotes aksi terorisme dan pembunuhan yang semakin meluas di Pakistan dan Bahrain. Beliau berkata, "Ini adalah langkah yang amat baik dan kita semua akan berdu kacita terhadap para korban."
"Namun untuk mencegah semakin merajalelanya pembunuhan atas warga Syiah, hendaklah kita melakukan beberapa hal berikut. Pertama ialah hendaklah kita perkenalkan kebudayaan Syiah yang sewajarnya dan tidak berlebihan dengan melakukan tindakan-tindakan ekstrim yang pada hakekatnya memang bukan bagian dari ajaran agama. Perkara kedua, ialah para tokoh Lembaga Pendekatan Antara Mazhab hendaklah memberi perhatian terhadap dialog bersama ulama takfiri, ulama Salafi, ulama Wahabi, ulama Taliban, dan al-Qaeda."
Ayatullah Subhani: Kebiadaban Wahabi terjadi akibat diamnya masyarakat internasional dan umat Islam
Ayatullah al-Uzma Ja'far Subhani mengutuk aksi terorisme terbaru Wahabi yang masih terus berlanjut di Karachi Pakistan. Beliau menyebut aksi tersebut terus saja terjadi karena masyarakat internasional dan umat Islam berdiam diri saja menyikapi tragedi tersebut.
Dengan bersandarkan sebuah hadis, beliau berkata, "Seluruh umat Islam ibarat tubuh yang satu, orang Islam hendaklah menunjukkan reaksi mereka dalam menghadapi apa yang diderita setiap kaum muslimin lain."
Beliau turut menyebutkan bahwa pembunuhan tersebut sudah menjadi bagian scenario musuh. "Beberapa hari yang lalu mereka melakukan serangan membunuh Syiah secara besar-besaran. Dua tiga hari berikutnya mereka juga menumpahkan darah di Karachi."
"Mengapa negara-negara Islam yang lain berdiam diri dalam menghadapi kebiadaban ini? Mengapakah suara hati masyarakat internasional tertidur? Ke manakah perginya satu milyar umat Islam dan seruan-seruannya? Ke mana semua slogan hak-hak kemanusiaan masyarakat internasional?" tegas beliau.
Ayatullah Nuri Hamdani: Wahabi adalah musibah besar dunia Islam.
Ayatullah al-Uzma Nuri Hamdani turut mengecam peristiwa tragis yang menimpa komunitas muslim Syiah di Pakistan sembari berkata: "Sekarang ini, musibah besar dunia Islam adalah pengkhianatan Wahabi.
"Mereka menyebarkan pengaruh dalam beberapa negara Islam seperti Pakistan. Dengan nama Sepah-e-Sahaba, beberapa negara kawasan telah menyumbangkan dana dan perlengkapan bersenjata kepada mereka sedangkan ideology mereka adalah pembunuhan Syiah adalah sebuah kewajiban syar'i dan mendapatkan pahala. Mereka giat menumpahkan darah Syiah dan inilah gerakan Salafi di Afghanistan, Irak, Suriah dan beberapa tempat lagi," jelas beliau.
Chavez Berpulang, Iran Umumkan Hari Berkabung Nasional
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Pemerintah Iran mengumumkan hari berkabung nasional pada Rabu (6/3) untuk menghormati rakyat Venezuela yang sedang berduka atas kepergian Presiden Hugo Chavez.
Situs resmi presiden Iran melaporkan, sidang kabinet yang dipimpin langsung oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad menetapkan hari berkabung nasional selama satu hari pada Rabu untuk mengapresiasi perjuangan Hugo Chavez dan menghormati rakyat Venezuela.
Kematian Chavez memicu kesedihan mendalam bagi warga di Venezuela. Ribuan orang di negara itu turun ke jalan-jalan, memanggil namanya. Dia menghembuskan nafas terakhir pada hari Selasa (5/3) setelah diberitakan menderita penyakit paru-paru dan kanker.
Pemerintah Venezuela mengundang para pemimpin negara sahabat untuk menghadiri upacara pemakaman yang akan digelar pada hari Jumat di negara itu.
Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh ada andil dari "musuh imperialis" mereka, yaitu Amerika Serikat, dan kelompok oposisi di dalam negeri dalam kematian Presiden Hugo Chavez. Maka itu, dia pun mengusir beberapa diplomat AS yang dituduh telah mengancam keamanan negara tersebut.
Sementara itu Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada pemerintah dan rakyat Venezuela atau kepergian Hugo Chavez, seraya menyatakan, "Chavez tidak akan pernah mati, semangat dan pemikirannya akan selalu hidup dalam jiwa bangsa-bangsa, serta akan abadi dalam sejarah."
Hal itu dikemukakan Ahmadinejad Jumat (8/3) setibanya di bandara internasional Caracas, untuk menghadiri acara pemakaman mendiang Hugo Chavez. Ditambahkannya, "Chavez adalah manifestasi semangat tuntutan kebebasan dan keadilan bangsa-bangsa Amerika Latin. Dia adalah sosok manusia besar yang lahir di jantung bangsa-bangsa regional dan mampu mengembalikan identitas sejati bangsa-bangsa Amerika Latin."
"Kehilangan manusia besar yang merupakan sahabat karib semua bangsa, sangat menyedihkan bagi saya dan seperti kehilangan seorang saudara yang penuh kasih sayang, pemberani dan bijak," tambah Ahmadinejad.
Presiden Iran juga menyampaikan belasungkawa kepada seluruh bangsa Amerika Latin dan menyatakan, "Mari kita berjanji untuk berusaha mewujudkan cita-cita manusia besar ini."
Inilah Reaksi Iran atas Statemen Liga Arab tentang Tiga Pulau Negara Ini
Republik Islam Iran menyatakan bahwa statemen Liga Arab baru-baru ini mengenai tiga pulau Iran; Tunb Kecil (Tunb-e-Kouchak), Tunb Besar (Tunb-e-Bozorg) dan Abu Musa tidak memiliki kredibilitas hukum dan politik.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast pada Ahad (10/3) malam, menolak pernyataan terbaru Liga Arab yang berbasis di Kairo tentang tiga pulau tersebut.
Mehmanparast menilai pernyataan terbaru Liga Arab mengenai tiga pulau Iran sebagai tanda ketidakmampuan organisasi itu untuk mengkaji isu-isu regional dengan benar dan mengadopsi pendekatan logis terhadap krisis yang sedang berlangsung di dunia Arab, termasuk di Suriah, Bahrain, dan berbagai wilayah Palestina pendudukan.
Jubir Kemlu Iran menegaskan bahwa pulau Tunb Kecil, Tunb Besar, dan Abu Musa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Iran, dan menambahkan bahwa menjaga keamanan dan stabilitas di Teluk Persia merupakan tanggung jawab semua negara-negara regional.
Mehmanparast berharap anggota-anggota Liga Arabakan menghormati kedaulatan Iran atastiga pulau di Teluk Persia tersebut dan berfokus pada penyelesaian isu-isu regional lainnya.
Selama sidang tingkat menteri luar negeri Liga Arab di Kairo, ibukota Mesir, para anggota organisasi ini keberatan atas kehadiran Iran di tiga pulau itu dan menyerukan untuk diakhiri.
Sebelumnya, Uni Emirat Arab telah berulang kali membuat klaim tak berdasar atas tiga pulau Iran Tunb Kecil, Tunb Besar, dan Abu Musa. Namun berbagai bukti dari sejarah, dokumen hukum dan geografis di Iran dan bagian lain dari dunia menunjukkan bahwa tiga pulau tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari Iran. (IRIB Indonesia/RA)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast pada Ahad (10/3) malam, menolak pernyataan terbaru Liga Arab yang berbasis di Kairo tentang tiga pulau tersebut.
Mehmanparast menilai pernyataan terbaru Liga Arab mengenai tiga pulau Iran sebagai tanda ketidakmampuan organisasi itu untuk mengkaji isu-isu regional dengan benar dan mengadopsi pendekatan logis terhadap krisis yang sedang berlangsung di dunia Arab, termasuk di Suriah, Bahrain, dan berbagai wilayah Palestina pendudukan.
Jubir Kemlu Iran menegaskan bahwa pulau Tunb Kecil, Tunb Besar, dan Abu Musa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Iran, dan menambahkan bahwa menjaga keamanan dan stabilitas di Teluk Persia merupakan tanggung jawab semua negara-negara regional.
Mehmanparast berharap anggota-anggota Liga Arabakan menghormati kedaulatan Iran atastiga pulau di Teluk Persia tersebut dan berfokus pada penyelesaian isu-isu regional lainnya.
Selama sidang tingkat menteri luar negeri Liga Arab di Kairo, ibukota Mesir, para anggota organisasi ini keberatan atas kehadiran Iran di tiga pulau itu dan menyerukan untuk diakhiri.
Sebelumnya, Uni Emirat Arab telah berulang kali membuat klaim tak berdasar atas tiga pulau Iran Tunb Kecil, Tunb Besar, dan Abu Musa. Namun berbagai bukti dari sejarah, dokumen hukum dan geografis di Iran dan bagian lain dari dunia menunjukkan bahwa tiga pulau tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari Iran. (IRIB Indonesia/RA)
Apakah anda mendukung kafir syiah, Apakah anda berteman dengan orang-orang kafir dan memerangi kaum mu'min, walaupun taklid mereka salah, mereka tetap saudara kita, mereka berjihad melawan syiah, sekuler dan kafir, siapa lagi yang mau berjihad dijalan Allah.... orang munafik zaman sekarang terang terangan. iran dan syiah berteman dengan kafir rusia dan china sedangkan sekuler berteman dan AS dan sekutunya, apakah al-qaeda dan salafy punya sekutu
@Anonymous.... "Jangan Kada Ingat" atau "Jangan Tidak Ingat" atau arti Bebasnya menurut Team Buletin MPR adalah "Jangan Pernah Lupa akan Teori Adu Domba".
Menurut sumber ILLAHI dari hadirnya Nabi Adam as dan Siti Hawa as yang akhirnya membuahkan Kelahiran Habil (Tokoh Baik) dan Qabil (Tokoh Jahat), IBLIS selalu berperan dengan Bisikannya untuk "Tergoda" atau mengadu domba sesama ummat manusia.
Tidak sampai disitu, Ingatkah Anda akan Riwayat Sejarah Kehidupan Nabi Yusuf as yang harus menghadapi kedengkian saudara-saudaranya, sehingga Nabi Yusuf as mereka ceburkan kedalam sumur ini adalah atas peran serta IBLIS dan Hawa Nafsu manusia itu sendiri.
Demikian juga ketika Nabi Ibrahim as hendak mengorbankan Nabi Ismail as yang nantinya dikenal sebagai Ritual Idhul Adha / Hari Raya Qurban nantinya, IBLIS pun ikut andil dengan menggoda mereka dengan BISIKAN, namun akhirnya Tidak Berhasil dan nati kita tahu bersama menjadi Ritual Lempar Batu / Jumroh dalam Pelaksanaan Haji (Umroh) terhadap IBLIS.
Disaat Nabi Muhammad sedang sakit dan hendak wafatpun, para sahabat (http://www.balaghah.net/nahj-htm/id/id/bio-imam/09.htm) sempat membuat Baginda Nabi Muhammad Gusar dan Mengusir mereka dari kamar peristirahatannya karena tidak mau mengambil Kertas dan Tinta untuk menuliskan Wasiat Nabi yang Terakhir...IRONIS....Modal IBLIS hanya BISIKAN, tapi Hawa Nafsu & Godaan IBLIS tersebut mampu membuat Manusia dapat diadu domba, karena Keimanan yang pas-pasan. =====>
=====> Berbicara Timur Tengah saat ini, Negara Suriah yang merupakan Negara Penampung Pengungsi Terbesar Negara Palestina yang telah dijajah Zionis Israel saat inipun terkena dampak Politik Adu Domba, dimana para Teroris Zionis Takfiri Pengadu Domba Ummat Manusia dan ummat Islam MENGHEMBUSKAN isu dahsyat, bahwa telah terjadi Konflik antara Islam Sunni dan Islam Syi'ah. Padahal kita tahu bersama, negara Suriah (Bumi Syam) adalah Mayoritas penduduk dan pemerintahannya menganut Islam Sunni dan masyarakat Kristen, serta sedikit sekali yang menganut Islam Syi'ah. disana.
Tapi para Zionis Teroris Takfiri Wahabi cs (Amerika, Kerajaan Arab Saudi, Zionis Israel cs) menginginkan CHAOS atau Kekacauan terjadi di Negara Suriah, Untunglah Negara Suriah yang sangat BENCI dengan Zionis Israel dari dulu kala hingga kini dibantu oleh Republik Islam Iran yang menganut Islam Syi'ah 12 Imam / Imamiah / Mazhab Jakfari serta para Pejuang Hizbullah di Lebanon yang juga Syi'ah, masyarakat Kristen Suriah dan Masyarakat Islam Sunni & Syi'ah Suriah saling bahu-membahu MENGUSIR para Teroris Zionis Takfiri Pengadu Domba Ummat Manusia dan ummat Islam.
Bukankah kita tahu bersama, negara Libya yang masyarakat dan negaranya terkenal TIDAK PUNYA HUTANG Luar Negeri dan kaya raya serta Penghasil Minyak Murni yang terkenal didunia, akhirnya setelah Muammar Qhadafi tewas dan terjadi CHAOS atau Kacau negaranya mengakibatkan Negara Libya mesti berhutang....
Ini disebabkan Proyek / Agenda Adu Domba BERHASIL diterapkan di Libya hingga kini, yang mana Proyek ini dimulai dari kota-kota pinggiran / kota kecil hingga akhirnya sampai ke Tripoli, dengan Isu Penggulingan Rezim Muammar Qhadafi.
Bukankah kita tahu bersama Muammar Qhadafi dengan TEGAS mengatakan Tidak akan Menjual Minyak negaranya yang Murni kepada Amerika cs dengan Pembayaran Uang Dollar, tetapi Muammar Qhadafi menginginkan dibayar dengan EMAS.
Dan inilah yang menyebabkan NATO (Organisasi Keamanan PBB pimpinan Amerika cs) bergerak dengan cepat memborbardir Libya dengan Isu Menyelamatkan Rakyat Libya, Padahal ingin menguasai Minyak Murni negara Libya dengan MURAH dengan cara LICIK. Dan akhirnya membuat Negara Libya berhutang untuk memulihkan negara yang kaya raya tersebut....Ironis...sekali lagi ironis....Politik Adu Domba IBLIS kembali Berhasil......
Setelah di Suriah tidak berhasil mengadu domba Islam Sunni dan Islam Syi'ah serta masyarakat beragama disana, Artis terkenal HOLLYWOOD Angelina Jolie dikirim ke Perbatasan Suriah dan Lebanon dengan Proyek / Agenda Misi Kemanusiaan "Begitu kejamnya Rezim Suriah Bashar Ashad",
tidak sampai disitu didalam negeri Indonesia artis Pendatang Baru Meyda Sefira pun menyebut "Bashar Ashad adalah Rezim yang menindas rakyatnya,
bahkan Penyanyi Terkenal Maher Zein dari Inggrispun ikut-ikutan membuat video klip tentang Kekejaman Bashar Ashad di Suriah...
Padahal kalau kita mau meluangkan waktu untuk Tabayun / Cek dan Ricek , Negara Suriah saat ini sedang BERJUANG untuk Mengusir Zionis Teroris Takfiri Wahabi cs (Amerika, Kerajaan Arab Saudi, Zionis Israel cs) dari Negaranya yang terus mendukung Palestina yang Islam Sunni.
Pertanyaan Kecil saja, jika memang para Zionis Teroris Takfiri Wahabi cs (Amerika, Kerajaan Arab Saudi, Zionis Israel cs) itu menganggap JIHAD bertempur di Suriah, kenapa Mereka tidak langsung menyerang ISRAEL sebagai Medan Jihad yang paling utama..????? (Kabar terbaru tahun 2014 ini, para Teroris ini dikunjungi oleh para Pejabat Zionis Israel...!!!!!
ketika berada di Rumah Sakit, sungguh Fakta yang tak terbantahkan bahwa para Teroris yang mengaku Jihadis ini adalah Agen-agen Kebencian / IBLIS Pengadu domba Ummat Manusia dan Ummat Islam).
Kemudian Pertanyaan Kecil selanjutnya, kalau Teroris Zionis Takfiri ini anggap bahwa di Suriah adalah Pertempuran Islam Sunni dan Islam Syi'ah, mengapa yang banyak mati JUSTRU para Ulama-ulama Terkemuka Islam Sunni Suriah ????? dan masyarakat Islam Sunni dan Kristen...???? Lalu kenapa mereka Para Teroris Zionis Takfiri Wahabi ini tidak langsung saja menyerang Republik Islam Iran yang mayoritas menganut Islam Syi'ah 12 Imam / Imamiah / Mazhab Jakfari..yang menurut mereka KAFIR?????
Kembali suka tidak suka, Islam Sunni Syafe'i ala Indonesia terbesar di dunia adalah dianut mayoritas pemerintah & penduduk Republik Indonesia, Islam Syi'ah 12 Imam / Imamiah / Mazhab Jakfari terbesar di dunia adalah dianut mayoritas pemerintah & penduduk Republik Islam Iran, sedangkan Islam Wahabi terbesar di dunia adalah dianut mayoritas pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Kembali kepada pertanyaan kecil saja, Kenapa Arab Saudi memakai Nama Kerajaan dan bukan nama Negara Islam Arab Saudi..????? Sedangkan Iran berani memakai nama Negara Republik Islam Iran..?????
Kenapa baik didarat, laut maupun udara Kerajaan Arab Saudi meminta bantuan Amerika cs untuk menjaga kedaulatan bangsanya, sdangkan Iran malah diembargo Amerika cs hingga kini tahun 2014...????? Walaupun akhirnya berkat "Kelihaian" Diplomasi Presiden terbaru Republik Islam Iran Hasan Rouhani membuat Amerika cs "tidak berdaya" dan mesti memberikan / membuka embargo tersebut selama 6 bulan dan ini membuat Negara-negara Eropa langsung berinvestasi ke Iran yang terkenal akan Negara Minyak No.3 terkaya didunia.
Ketika Kapal Perang Indonesia bernama Usman-Harun diTolak oleh negara Kecil yaitu Singapura, Republik Indonesia seperti "Tidak Berdaya", karena Singapura sebagai PengEkspor terbesar "Minyak Jadi / Bukan Mentah" ke Indonesia. Bahkan DPR pun sebagai wakil rakyatpun tidak bisa berbuat apa-apa, ketika Kebijakan Ekonomi Indonesia mesti taat kepada Amerika cs dengan selalu menggunakan DOLLAR dalam setiap transaksi jual-beli luar negerinya.....
Negara Malaysia yang selalu bilang Syi'ah KAFIR pun, bekerjasama dengan Iran dalam Pengadaan Minyak Jadi, walaupun agak terlambat akhirnya Republik Indonesia (RI) dan Republik Islam Iran (RII) membuat AGGREEMENT / Perjanjian / Persetujuan tentang Pembuatan Kilang Minyak di Indonesia, sehingga diharapkan tidak diperlukan lagi ekspor minyak jadi / olahan dari Singapura (dimana Indonesia menjual minyak mentah ke Singapura dengan Harga Murah, kemudian Singapura menjual minyak olahan / minyak jadi ke Indonesia dengan harga Mahal atau sesuai Kurs Dollar...Ironis...!!!!!).
Dan mudah-mudahan Kerjasama TERDAHSYAT antara Islam Syi'ah (Iran) dan Islam Sunni (Indonesia) yang merupakan 2 Mazhab terbesar dalam Islam saat ini membuat Ekonomi kedua Negara semakin membaik...amin ya rabbal 'allamin... (Kalau perlu ketika bertransaksi ke Iran membayar memakai Mata Uang Iran yaitu TOMAN Iran, sedangkan kalau bertransaksi ke Indonesia membayar memakai Mata Uang RUPIAH Indonesia atau Islam membikin Mata Uang tersendiri seperti Eropa dengan EURO nya....)
Kembali kepada Proyek Adu Domba oleh IBLIS tadi, di Indonesia yang ber Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu jua) dan mempunyai UUD 45 & PANCASILA serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai HARGA MATI, kini diterpa Isu Perpecahan oleh Zionis Takfiri Pembenci Maulid & Haul, contoh kasus di Komplek AMD Pemurus Dalam telah dibikin Mesjid bernama Imam Syafe'i, tetapi Pengasuhnya Ustadz Ahmad Zainuddin LC Pembenci Maulid dan Haul, padahal Penganut Islam Sunni Syafe'i ala Indonesia meyakini dan mencintai HAUL dan MAULIDan.
Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc
- Ketua Umum Masjid Imam Syafi’i Banjarmasin Kalsel
- Dai Islamic Center Damman, Saudi Arabia (2005-2013)
- Alumnus S1 Universitas Islam Madinah, Fak Hadits
Di Jawa Timurpun terkena Dampak Agenda Proyek Adu Domba ini, diawali dari Dusun Karang Ganyam, Sampang Madura telah terjadi Pembakaran, Penyerangan dan Pembunuhan yang mana telah berseteru 2 bersaudara, antara Rois yang Islam Sunni dan Tajul Mulk yang Islam Syi'ah, amuk massa di Dusun kecil inipun tidak dapat dihindari, karena di Tunggangi Zionis Takfiri Pengadu Domba Ummat Islam dan Ummat Manusia....IRONIS...
Kembali pada Pertanyaan Kecil saja, Ada Rumah orang yang dibakar & dibunuh, akhirnya di Pengadilan Orang-orang yang membakar dan Membunuh BEBAS ( Rois cs ), sedangkan orang yang dibakar dan dibunuh malah di PENJARA (Tajul Mulk cs), ketika Tajul Mulk mengajukan ke MK (Mahkamah Konstitusi yang dipimpin Aqil Mochtar), Bandingnya Tajul Mulk di TOLAK MK (karena menurut berbagai sumber yang dipercaya Team Buletin MPR, Pihak Ketiga yang Mengadu Domba Islam Sunni dan Islam Syi'ah di Sampang Madudra tersebut telah "Menyogok" Aqil Mochtar agar Konflik ini ABADI dan TERORISlah pemenangnya..!!!!!).
Namun tidak berapa lama, Aqil Mochtar pun akhirnya ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pimpinan Abraham Shamad atas kasus-kasus korupsi yang menimpa Aqil Mochtar dan khirnya di Penjara.
Tentu ini bukan karena Islam Sunni, Islam Syi'ah atau Islam Wahabi, tetapi lebih dikarenakan "Do'a orang yang terzalimi akan cepat dikabulkan oleh Allah Swt.", tidak perduli Islam Sunni, Islam Syi'ah atau Islam Wahabi.
Setelah "Putus Asa" di Suriah, Teroris Zionis Takfiri Tidak Berhasil mengadu domba Islam Sunni dan Islam Syi'ah, bahkan hanya mengakibatkan sesama Zionis Takfiri saling bunuh, mereka para Teroris Zionis Takfiri ini menggaungkannya ke Indonesia, dengan Langkah-langkah yang cukup sistematis lewat Mesjid-mesjid dan bahkan MUI (Majelis Ulama Indonesia), dengan Membuat Buku Panduan MUI Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia, dimana MUI Jawa Timur menfatwakan SESAT Pengikut Islam Syi'ah 12 Imam / Imamiah / Mazhab Jakfari di Indonesia dan itu berarti telah mensesatkan = mengkafirkan Republik Islam Iran....!!!!!! Dan ini berarti pula menganggap MUI Jawa Timur saja yang punya kavling SURGA sedangkan Republik Islam Iran di NERAKA..!!!!!! boro-boro bikin Fatwa MUI untuk menutup tempat Prostitusi DOLLY..malah mengkafirkan negara orang lain...
Sungguh ironis, kembali Hawa Nafsu dan Proyek Adu Domba IBLIS Berhasil...ironis....!!!!!
Namun, tidak berapa lama, Kekuatan Alampun Murka, sehingga selain Lumpur Lapindo yang belum teratasi hingga kini, Gunung Kelud pun mulai bereaksi, hingga dikabarkan Gunung Merapi pun bersiap memuntahkan isinya, peristiwa inipun berdampak keseluruh Pelosok Jawa Timur.....
Bukankah ini bisa menjadi Bahan Renungan MUI Jawa Timur, agar lebih arif dan bijaksanadalam menyikapi suatu masalah, dimana Indonesia mempunyai keberagaman Agama dan Mazhab dan sudah seharusnya MENCABUT Fatwa tersebut yang tentu atas BISIKAN Zionis Takfiri dan Hawa Nafsu Manusia Pengadu Domba Ummat Islam dan Ummat Manusia.
Dan sekarang MUI disoroti tentang Biaya sertifikasi HALAL, karena Lembaga inipun Menyatakan Bukan Lembaga Negara, Lalu pertanyaannya Uang Sertifikasi itu disetorkan kemana????? atau mampir kerekening siapa saja?????
Contoh Kasus tentang Impor Sapi dari Australia, Bagaimana Prosedur HALAL tersebut bisa tercipta dan harus dipublikasikan ke Publik, Apakah Petugas MUI tiap hari berada di Australia, mengecek HALAL atau HARAMnya makanan sapi yang akan di Ekspor ke Indonesia..???
Kalau MUI bukan Lembaga Negara, Mengapa ketika Buku Panduan MUI Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia yang disebarkan secara Masif keseluruh pelosok negeri Indonesia dengan GRATIS, biayanya dari mana?????
Kalau bukan MUI yang menyebarkan..!!!!! Mengapa ketika namanya dicatut, agar terjadi KONFLIK antara Islam Sunni dan Islam Syi'ah di Indonesia, MUI tidak melaporkannya kepada Pihak Yang Berwajib dan malah seperti "Membiarkannya"....???
Atas 2 Kasus ini saja MUI seharusnya sudah ditangani oleh KPK, tentang Aliran-aliran Dana Yang Masuk ke MUI..!!!!
Akhir kata Team Buletin MPR hanya ingin mengatakan, Biarlah Anda Bebas meyakini Agama atau Mazhab apapun yang anda pegang tetapi tidak MELANGGAR UUD 45, Pancasila, BHINEKA TUNGGAL IKA dan NKRI serta tetap berbuat Baik dan Berakhlak Baik kepada sesama Manusia menjadi Panduan Hidup kita bersama.
Biarlah nanti ketika Mati, ALLAH saja yang berhak mengadili kita Masuk Neraka atau Surga.
Mau Kristen Khatolik, Kristen Protestan, Islam Syi'ah, Islam Sunni atau Islam Wahabi sekalipun, Budha, Hindu Konghuchu, Kaharingan, atau lainnya, biarlah ANDA sendiri yang menentukan, namun Persatuan sesama Ummat Manusia dengan Menebarkan Cinta dan Persaudaraan membuat Hidup kita di Dunia yang sebentar ini dapat menjadi Ladang Amal Kebajikan buat Sangu kita di Akherat kelak.
Artikel ini disusun bukan bermaksud Menggurui, Mancaci atau Menghakimi, namun sekedar Bahan Renungan, " Damai itu Lebih Baik, sedangkan Tabayun / Cek dan Ricek itu menghasilkan Kedamaian Bersama".
sumber http://buletinmajelispecintarasul.blogspot.com/2014/03/akulah-sang-pengadu-domba-ummat-manusia.html