Ayatullah Khamenei Haramkan Hujatan terhadap Istri Nabi dan Simbol-Simbol Ahlusunah
Sanad informasi dari Mohammad Baagil, dari Muhsin Labib, dari AhlulBayt News Agency. Sangat layak untuk dibaca dan dijadikan sebagai bahan renungan (khususnya muqallid Sayid Ali Khamenei dan pengikut mazhab Syiah umumnya) sekaligus alasan untuk mengevaluasi diri kita masing dalam melaksanakan taklif terutama dalam bidang dakwah dan interaksi antar sesama.
Hari ini orang-orang tertentu menghabiskan sejumlah besar uang untuk menciptakan kekerasan sektarian SHIA-SUNNI di Irak, Pakistan, Afghanistan, atau di mana saja mereka bisa. Apakah mereka menyukai Syi'ah atau Sunni? Tidak, mereka tidak menginginkan baik Sunni maupun Syi'ah untuk eksis
Imam Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Spiritual Iran, menerbitkan sebuah fatwa yang mengharamkan perlakuan buruk terhadap istri Nabi, Ummulmukminin Aisyah dan melecehkan simbol-simbol (tokoh-tokoh yang diagungkan) ahlusunah waljemaah
Hal itu tertera dalam jawaban atas istifta’ (permohonan fatwa) yang diajukan oleh sejumlah ulama dan cendekiawan Ahsa (Arab Saudi) menyusul penghinaan yang akhir-akhir ini dilontarkan seorang pribadi tak terpuji mengaku bernama Yasir al-Habib yang berdomisili di London terhadap istri Nabi, Aisyah.
Para pemohon fatwa menghimbau kepada Sayid Khamenei menyampaikan pandangannya terhadap “penghujatan jelas dan penghinaan berupa kalimat-kalimat tak senonoh dan melecehkan terhadap istri Rasul saw., Ummulmukminin Aisyah.”
Menjawab hal itu, Khamenei mengatakan, “…diharamkan melakukan penghinaan terhadap (tokoh-tokoh yang diagungkan) ahlusunah waljemaah apalagi melontarkan tuduhan terhadap istri Nabi saw. dengan perkataan-perkataan yang menodai kehormatannya, bahkan tindakan demikian haram dilakukan terhadap istri-istri para nabi terutama penghulu mereka Rasul termulia.”
Fatwa Khamenei ini dapat dapat dianggap sebagai fatwa paling mutakhir dan menempati posisi terpenting dalam rangkain reaksi-reaksi luas kalangan Syiah sebagai kecaman terhadap pelecehan yang dilontarkan oleh (seseorang bernama) Yasir al-Habib terhadap Siti Aisyah ra.
Sebelumnya puluhan pemuka agama di kalangan Syiah di Arab Saudi, negara-negara Teluk dan Iran telah mengecam dengan keras pernyataan-pernyataan dan setiap keterangan yang menghina Siti Aisyah atau salah satu istri Nabi termulia saw.
Berikut teks bahasa Arab fatwa tersebut:
نص الاستفتاء:
بسم الله الرحمن الرحيم
سماحة آية الله العظمى السيد علي الخامنئي الحسيني دام ظله الوارف
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
سماحة آية الله العظمى السيد علي الخامنئي الحسيني دام ظله الوارف
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
تمر الامة الاسلامية بأزمة منهج يؤدي الى اثارت الفتن بين ابناء المذاهب الاسلامية ، وعدم رعا ية الأولويات لوحدة صف المسلمين ، مما يكون منشا لفتن داخلية وتشتيت الجهد الاسلامي في المسائل الحساسة والمصيرية ، ويؤدي الى صرف النظر عن الانجازات التي تحققت على يد ابناء الامة الاسلامية في فلسطين ولبنان والعراق وتركيا وايران والدول الاسلامية ، ومن افرازات هذا المنهج المتطرف طرح ما يوجب الاساءة الى رموز ومقدسات اتباع الطائفة السنية الكريمة بصورة متعمدة ومكررة .
فما هو رأي سماحتكم في ما يطرح في بعض وسائل الاعلام من فضائيات وانترنت من قبل بعض المنتسبين الى العلم من اهانة صريحة وتحقير بكلمات بذيئة ومسيئة لزوج الرسول صلى الله عليه واله ام المؤمنين السيدة عائشة واتهامها بما يخل بالشرف والكرامة لأزواج النبي امهات المؤمنين رضوان الله تعالى عليهن.
لذا نرجو من سماحتكم التكرم ببيان الموقف الشرعي بوضوح لما سببته الاثارات المسيئة من اضطراب وسط المجتمع الاسلامي وخلق حالة من التوتر النفسي بين المسلمين من اتباع مدرسة أهل البيت عليهم السلام وسائر المسلمين من المذاهب الاسلامية ، علما ان هذه الاساءات استغلت وبصورة منهجية من بعض المغرضين ومثيري الفتن في بعض الفضائيات والانترنت لتشويش وارباك الساحة الاسلامية واثارة الفتنة بين المسلمين .
ختاما دمتم عزا وذخرا للاسلام والمسلمين .
التوقيع
جمع من علماء ومثقفي الاحساء4 / شوال / 1431هـــــ
:جواب الإمام الخامنئي
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
يحرم النيل من رموز إخواننا السنة فضلاً عن اتهام زوج النبي (صلى الله عليه وآله) بما يخل بشرفها بل هذا الأمر ممتنع على نساء الأنبياء وخصوصاً سيدهم الرسول الأعظم (صلّى الله عليه وآله).
موفقين لكل خير
Berikut ini teks fatwa yang diterjemahkan oleh Ust. Muhsin Labib.
Teks Permohonan Fatwa:
Bismillahirrahmanirrahim
Yang Mulia Ayatullah al-Uzma Sayid Ali al-Khamenei al-Husaini
Assalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Yang Mulia Ayatullah al-Uzma Sayid Ali al-Khamenei al-Husaini
Assalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Umat Islam mengalami krisis metode yang mengakibatkan penyebaran fitnah (cekcok) antar para penganut mazhab-mazhab Islam dan mengakibatkan diabaikannya prioritas-prioritas bagi persatuan barisan muslimin. Hal ini menjadi sumber bagi kekacauan internal dan terhamburkannya kontribusi Islam dalam penyelesaian isu-isu penting dan menentukan. Salah satu akibatnya adalah teralihkannya perhatian terhadap capaian-capaian putra-putra umat Islam di Palestina, Lebanon, Irak, Turki, Iran dan negara-negara Islam lainnya. Salah satu hasil dari metode ekstrim ini adalah tindakan-tindakan yang menjurus kepada pelecehan secara sengaja dan konstan terhadap ikon-ikon dan keyakinan-keyakinan yang diagungkan oleh para penganut mazhab suni yang kami muliakan.
Maka, bagaimanakah pendapat Yang Mulia tentang hal-hal yang dilontarkan dalam sebagian media televisi satelit dan internet oleh sebagian orang yang menyandang predikat ilmu berupa penginaan terang-terangan dan pelecehan berupa kalimat-kalimat tak senonoh dan melecehkan istri Rasul saw., Ummulmukminin Aisyah serta menuduhkan dengan hal-hal yang menodai kehormatan dan harkat istri-istri nabi, semoga Allah Taala meridhai mereka?
Karenanya, kami memohon Yang Mulia berkenan memberikan pernyataan tentang sikap syar’i secara jelas terhadap akibat-akibat yang timbul dari sensasi negatif berupa ketegangan di tengah masyarakat Islam dan menciptakan suasana yang diliputi ketegangan psikologis antar sesama muslim baik di kalangan para penganut mazhab ahlulbait maupun kaum muslimin dari mazhab-mazhab Islam lainnya, mengingat penghujatan-penghujatan demikian telah dieksploitasi secara sistematis oleh para provokator dan penebar fitnah dalam sejumlah televisi satelit dan internet demi mengacaukan dan mengotori dunia Islam dan menyebarkan perpecahan antar muslimin.
Sebagai penutup, kami berdoa semoga Yang Mulia senantiasa menjadi pusaka bagi Islam dan muslimin.
Tertanda,
Sejumlah ulama dan cendekiawan Ahsa, 4 Syawal 1431 H
Sejumlah ulama dan cendekiawan Ahsa, 4 Syawal 1431 H
Jawaban Imam Khamenei:
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Assalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Diharamkan menghina simbol-simbol (yang diagungkan) saudara-saudara seagama kita, ahlusunah, berupa tuduhan terhadap istri Nabi saw. dengan hal-hal yang mencederai kehormatannya, bahkan tindakan ini diharamkan terhadap istri- istri para nabi terutama penghulunya, yaitu Rasul termulia saw.
Semoga Anda semua mendapatkan taufik untuk setiap kebaikan.
Catatan Penerjemah: Terjemahan di atas saya lakukan secara bebas. Mohon dimaafkan bila kurang pas. Semoga beliau memaafkan saya, muqallid dan pewalinya yang penuh dosa ini.
Catatan: Semoga ini menjadi fatwa yang sejelas-jelasnya, dan bagi saya serta teman-teman yang bertaklid kepada Imam Khamenei (semoga Allah melindunginya) agar dapat menaati fatwa beliau demi persatuan dan keadaan umat Islam yang lebih baik. Syiah adalah mazhab yang terpimpin, dan yang yang tidak taat terhadap pemimpin dapat dianggap keluar dari barisan.
Kategori Terkait: Suni-Syiah
Lalu, Siapa Yasser al-Habib?
Saya ingat! Dulu seorang pengunjung blog memberi komentar mengenai tidak mungkinnya persatuan Syiah dan suni karena masih adanya caci-maki terhadap sahabat dan istri Nabi. Dalam komentarnya, dia juga memberi link sebuah video di YouTube untuk “membuktikan” klaim tersebut. Saya buka video tersebut dan judul awalnya adalah “YASIR AL-HABIB, di antara ulama Syiah yang terkemuka di abad 20.”
Saya sempat membalas komentarnya, begini, “Yasir Al-Habib? Ulama terkemuka abad 20? Terlalu berlebihan. Saya kasih contoh yang terkemuka: Ayatullah Khamenei, Ayatullah Sistani, Syekh Subhani, Husein Fadhlullah, dll.” Jadi siapa sih orang ini?
Yasser al-Habib, begitu ejaan dalam bahasa Inggrisnya, dilahirkan pada tahun 1979—masih muda untuk jadi ukuran ulama “terkemuka”—yang berasal dari Kuwait. Dia adalah lulusan Ilmu Politik Universitas Kuwait. Pandangannya dalam hal agama sangat ekstrim, termasuk mengenai sejarah wafatnya Fatimah putri Nabi saw. yang kerap kali kecaman dialamatkan kepada Khalifah Abu Bakar, Umar serta Ummulmukminin Aisyah ra. Makiannya yang dilakukan dalam sebuah ceramah tertutup ternyata tersebar dan membuatnya dipenjarakan oleh pemerintah Kuwait pada tahun 2003.
Belum setahun, ia dibebaskan di bawah pengampunan Amir Kuwait (menurut pengakuannya dia bertawasul kepada Abul Fadhl Abbas), namun beberapa hari kemudian ditangkap lagi. Sebelum dijatuhi hukum inabsensia selama 25 tahun, ia pergi meninggalkan Kuwait. Karena tidak mendapat izin dari pemerintahan untuk pergi ke Irak dan Iran, ia mendapat suaka dari pemerintah Inggris.
Sejak berada di Kuwait, ia sudah memimpin Organisasi Khaddam Al-Mahdi. Setelah mendapat suaka dari pemerintah Inggris, entah bagaimana organisasi semakin “makmur”. Punya kantor sendiri, punya koran sendiri yang bernama Shia Newspaper, hauzah (semacam pesantren) sendiri bernama Al-Imamain Al-Askariyin, majelis sendiri bernama Husainiah Sayid asy-Syuhada, yayasan dan juga website sendiri. Baru masuk Inggris udah hebat kan? Nah, karena hal semacam inilah beredar kabar bahwa ia mendapat dana dari pemerintah Inggris, tentu untuk menyebarkan pemikirannya yang bisa berdampak pada permusuhan umat muslim. Kita semakin curiga, karena pemerintah Kuwait berulang kali meminta agar Yasser al-Habib ditangkap tapi ditolak oleh Interpol.
Hubungannya dengan Mesir dan Iran juga sangat tidak harmonis. Kerap kali mengecam ulama rujukan sekelas Ayatullah Ali Khamenei bahkan tidak menganggapnya sebagai mujtahid dan marja’! Ia juga dituduh merusak makam Ayatullah Husaini Syirazi. Jadi bisa dikatakan bahwa Yasser al-Habib sangat tidak merepresentasikan pengikut mazhab Syiah apalagi ulamanya! Lalu, siapa Yasser al-Habib? Bukan siapa-siapa dan bukan orang penting.
Artikel lain yang patut dibaca mengenai rancangan CIA dalam menciptakan “ulama-ulama” palsu, baca di sini.
Konspirasi Anti-Syiah dan Adu Domba CIA
Oleh: M. Anis Maulachela
Sebuah buku berjudul “A Plan to Divide and Destroy the Theology” telah terbit di AS. Buku ini berisi wawancara detail dengan Dr. Michael Brant, mantan tangan kanan direktur CIA.
Dalam wawancara ini diungkapkan hal-hal yang sangat mengejutkan. Dikatakan bahwa CIA telah mengalokasikan dana sebesar 900 juta US dollar untuk melancarkan berbagai aktivitas anti-Syiah. Dr. Michael Brant sendiri telah lama bertugas di bagian tersebut, akan tetapi ia kemudian dipecat dengan tuduhan korupsi dan penyelewengan jabatan.
Tampaknya dalam rangka balas dendam, ia membongkar rencana-rencana rahasia CIA ini. Brant berkata bahwa sejak beberapa abad silam dunia Islam berada di bawah kekuasaan negara-negara Barat. Meskipun kemudian sebagian besar negara-negara Islam ini sudah merdeka, akan tetapi negara-negara Barat tetap menguasai kebebasan, politik, pendidikan, dan budaya mereka, terutama sistem politik dan ekonomi mereka. Oleh sebab itu, meski telah merdeka dari penjajahan fisik, mereka masih banyak terikat kepada Barat.
Pada tahun 1979, kemenangan Revolusi Islam telah menggagalkan politik-politik kami. Pada mulanya Revolusi Islam ini dianggap hanya sebagai reaksi wajar dari politik-politik Syah Iran. Dan setelah Syah tersingkir, kami (AS) akan menempatkan lagi orang-orang kami di dalam pemerintahan Iran yang baru, sehingga kami akan dapat melanjutkan politik-politik kami di Iran.
Setelah kegagalan besar AS dalam dua tahun pertama (dikuasainya Kedubes AS di Teheran dan hancurnya pesawat-pesawat tempur AS di Tabas) dan setelah semakin meningkatnya kebangkitan Islam dan kebencian terhadap Barat, juga setelah munculnya pengaruh-pengaruh Revolusi Islam Iran di kalangan Syiah di berbagai negara–terutama Libanon, Irak, Kuwait, Bahrain, dan Pakistan–akhirnya para pejabat tinggi CIA menggelar pertemuan besar yang disertai pula oleh wakil-wakil dari Badan Intelijen Inggris. Inggris dikenal telah memiliki pengalaman luas dalam berurusan dengan negara-negara ini.
Dalam pertemuan tersebut, kami sampai pada beberapa kesimpulan, di antaranya bahwa Revolusi Islam Iran bukan sekadar reaksi alami dari politik Syah Iran. Tetapi, terdapat berbagai faktor dan hakikat lain, di mana faktor terkuatnya adalah adanya kepemimpinan politik marja’iyah (kepemimpinan agama) dan syahidnya Husain, cucu Rasulullah, 1400 tahun lalu, yang hingga kini masih tetap diperingati oleh kaum Syiah melalui upacara-upacara kesedihan secara luas. Sesungguhnya dua faktor ini yang membuat Syiah lebih aktif dibanding Muslimin lainnya.
Dalam pertemuan CIA itu, telah diputuskan bahwa sebuah lembaga independen akan didirikan untuk mempelajari Islam Syiah secara khusus dan menyusun strategi dalam menghadapi Syiah. Bujet awal sebesar 40 juta US dolar juga telah disediakan. Untuk penyempurnaan proyek ini, ada tiga tahap program:
- Pengumpulan informasi tentang Syiah, markas-markas dan jumlah lengkap pengikutnya.
- Program-program jangka pendek: propaganda anti-Syiah, mencetuskan permusuhan dan bentrokan besar antara Syiah dan Sunni dalam rangka membenturkan Syiah dengan Sunni yang merupakan mayoritas Muslim, lalu menarik mereka (kaum Syiah) kepada AS.
- Program-program jangka panjang: demi merealisasikan tahap pertama, CIA telah mengutus para peneliti ke seluruh dunia, di mana enam orang dari mereka telah diutus ke Pakistan, untuk mengadakan penelitian tentang upacara kesedihan bulan Muharram. Para peneliti CIA ini harus mendapatkan jawaban bagi soal-soal berikut:
- Di kawasan dunia manakah kaum Syiah tinggal, dan berapa jumlah mereka?
- Bagaimanakah status sosial-ekonomi kaum Syiah, dan apa perbedaan-perbedaan di antara mereka?
- Bagaimanakah cara untuk menciptakan pertentangan internal di kalangan Syiah?
- Bagaimanakah cara memperbesar perpecahan antara Syiah dan Sunni?
- Mengapa mereka kuatir terhadap Syiah?
Dr. Michael Brant berkata bahwa setelah melalui berbagai polling tahap pertama dan setelah terkumpulnya informasi tentang pengikut Syiah di berbagai negara, didapat poin-poin yang disepakati, sebagai berikut:
Para marja’ Syiah adalah sumber utama kekuatan mazhab ini, yang di setiap zaman selalu melindungi mazhab Syiah dan menjaga sendi-sendinya. Dalam sejarah panjang Syiah, kaum ulama (para marja’) tidak pernah menyatakan baiat (kesetiaan) kepada penguasa yang tidak Islami. Akibat fatwa Ayatullah Syirazi, marja’ Syiah saat itu, Inggris tidak mampu bertahan di Iran.
Di Irak yang merupakan pusat terbesar ilmu-ilmu Syiah, Saddam dengan segala kekuatan dan segenap usaha tidak mampu membasmi Syiah. Pada akhirnya, ia terpaksa mengakhiri usahanya itu.
Ketika semua pusat ilmu lain di dunia selalu mengambil langkah beriringan dengan para penguasa, Hauzah Ilmiyah Qom justru menggulung singgasana kerajaan tirani Syah.
Di Libanon, Ayatullah Musa Shadr memaksa pasukan militer Inggris, Perancis, dan Israel melarikan diri. Keberadaan Israel juga terancam oleh sang Ayatullah dalam bentuk Hizbullah.
Setelah semua penelitian ini, kami sampai pada kesimpulan bahwa berbenturan langsung dengan Syiah akan banyak menimbulkan kerugian, dan kemungkinan menang atas mereka sangat kecil.
Oleh sebab itu, kami mesti bekerja di balik layar. Sebagai ganti slogan lama Inggris: “Pecah-belah dan Kuasai” (Divide and Rule), kami memiliki slogan baru: “Pecah-belah dan Musnahkan” (Divide and Annihilate).
Rencana mereka sebagai berikut:
- Mendorong kelompok-kelompok yang membenci Syiah untuk melancarkan aksi-aksi anti-Syiah.
- Memanfaatkan propaganda negatif terhadap Syiah, untuk mengisolasi mereka dari masyarakat Muslim lainnya.
- Mencetak buku-buku yang menghasut Syiah.
- Ketika kuantitas kelompok anti-Syiah meningkat, gunakan mereka sebagai senjata melawan Syiah (contohnya: Taliban di Afghanistan dan Sipah-e Sahabah di Pakistan).
- Menyebarkan propaganda palsu tentang para Marja dan ulama Syiah.
Orang-orang Syiah selalu berkumpul untuk memperingati tragedi Karbala. Dalam peringatan itu, seorang akan berceramah dan menguraikan sejarah tragedi Karbala, dan hadirin pun mendengarkannya. Lalu mereka akan memukul dada dan melakukan ‘upacara kesedihan’ (azadari). Penceramah dan para pendengar ini sangat penting bagi kita. Karena, azadari-azadari seperti inilah yang selalu menciptakan semangat menggelora kaum Syiah dan mendorong mereka untuk selalu siap memerangi kebatilan demi menegakkan kebenaran. Untuk itu:
- Kita harus mendapatkan orang-orang Syiah yang materialistis dan memiliki akidah lemah, tetapi memiliki kemasyhuran dan kata-kata yang berpengaruh. Karena, melalui orang-orang inilah kita bisa menyusup ke dalam upacara-upacara azadari (wafat para Imam Ahlul Bait).
- Mencetak atau menguasai para penceramah yang tidak begitu banyak mengetahui akidah Syiah.
- Mencari sejumlah orang Syiah yang butuh duit, lalu memanfaatkan mereka untuk kampanye anti-Syiah. Sehingga, melalui tulisan-tulisan, mereka akan melemahkan fondasi-fondasi Syiah dan melemparkan kesalahan kepada para Marja dan ulama Syiah.
- Memunculkan praktik-praktik azadari yang tidak sesuai dan bertentangan dengan ajaran Syiah yang sebenarnya.
- Tampilkan praktik azadari (seburuk mungkin), sehingga muncul kesan bahwa orang-orang Syiah ini adalah sekelompok orang dungu, penuh khurafat, yang di bulan Muharram melakukan hal-hal yang mengganggu orang lain.
- Untuk menyukseskan semua rencana itu harus disediakan dana besar, termasuk mencetak penceramah-penceram ah yang dapat menistakan praktik azadari. Sehingga, mazhab Syiah yang berbasis logika itu dapat ditampilkan sebagai sesuatu yang tidak logis dan palsu. Hal ini akan memunculkan kesulitan dan perpecahan di antara mereka.
- Jika sudah demikian, tinggal kita kerahkan sedikit kekuatan untuk membasmi mereka secara tuntas.
- Kucurkan dana besar untuk mempropagandakan informasi palsu.
- Berbagai topik anti-Marjaiyah harus disusun, lalu diserahkan kepada para penulis bayaran untuk disebarkan kepada masyarakat luas. Marja’iyah, yang merupakan pusat kekuatan Syiah, harus dimusnahkan. Akibatnya, para pengikut Syiah akan bertebaran tanpa arah, sehingga mudah untuk menghancurkan mereka.
Lihat: Victory News Magazine
Fatwa Rahbar Haram Mengumpat Sahabat
Teks Permintaan Fatwa;
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualakim wa rahmatullahi wabarakatuhu
Umat Islam mengalami krisis metode yang mengakibatkan penyebaran fitnah (cekcok) antar para penganut mazhab-mazhab Islam dan mengakibatkan diabaikannya prioritas-prioritas bagi persatuan barisan Muslimin. Hal ini menjadi sumber bagi kekacauan internal dan terhamburkannya kontribusi Islam dalam penyelesaian isu-isu penting dan menentukan. Salah satu akibatnya adalah teralihkannya perhatian terhadap capaian-capaian putra-putra umat Islam di Palestina, Lebanon, Irak, Turki, Iran dan negara-negara Islam lainnya.
Salah satu hasil dari metode ekstrim ini adalah tindakan-tindakan yang menjurus kepada pelecehan secara sengaja dan konstan terhadap ikon-ikon dan keyakinan-keyakinan yang diagungkan oleh para penganut mazhab Sunni yang kami muliakan.
Maka, bagaimanakah pendapat Yang Mulia tentang hal-hal yang dilontarkan dalam berbagai media televisi satelit dan internet oleh sebagian orang yang menyandang predikat ilmu berupa penghinaan terang-terangan dan pelecehan berupa kalimat-kalimat tak senonoh dan melecehkan istri Rasul Saw, Ummul Mu'minin Aisyah serta menuduhkan dengan hal-hal yang menodai kehormatan dan harkat istri-istri Nabi, semoga Allah ta'ala meridhai mereka?
Karenanya, kami memohon YM berkenan memberikan pernyataan tentang sikap syar'i secara jelas terhadap akibat-akibat yang timbul dari sensasi negatif berupa ketegangan di tengah masyarakat Islam dan menciptakan suasana yang diliputi ketegangan psikologis antarsesama Muslim baik di kalangan para penganut mazhab Ahlulbait maupun kaum Muslimin dari mazhab-mazhab Islam lainnya, mengingat penghujatan-penghujatan demikian telah dieksploitasi secara sistematis oleh para provokator dan penebar fitnah dalam sejumlah televisi satelit dan internet demi mengacaukan dan mengotori dunia Islam dan menyebarkan perpecahan antar muslimin.
Sebagai penutup, kami berdoa semoga YM senantiasa menjadi pusaka bagi Islam dan Muslimin.
Tertanda
Sejumlah ulama dan cendekiawan Ahsa, Arab Saudi
4/ Syawal 1431 H
Jawaban Imam Khamenei:
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullah wa barakatuh
Diharamkan menghina simbol-simbol (yang diagungkan) saudara-saudara seagama kita, Ahussunnah, berupa tuduhan terhadap istri Nabi Saw dengan hal-hal yang mencederai kehormatannya, bahkan tindakan ini diharamkan terhadap istri- istri para Nabi terutama penghulunya, yaitu Rasul termulia Saw.
Sejumlah ulama dan cendekiawan Ahsa, Arab Saudi
4/ Syawal 1431 H
Jawaban Imam Khamenei:
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullah wa barakatuh
Diharamkan menghina simbol-simbol (yang diagungkan) saudara-saudara seagama kita, Ahussunnah, berupa tuduhan terhadap istri Nabi Saw dengan hal-hal yang mencederai kehormatannya, bahkan tindakan ini diharamkan terhadap istri- istri para Nabi terutama penghulunya, yaitu Rasul termulia Saw.
Semoga Anda semua mendapatkan taufik untuk setiap kebaikan.
(IRIB/AR/30/9/2010)
(IRIB/AR/30/9/2010)
Mengecam Kekejian Wahabi Tidaklah Cukup!
|
Menurut Kantor Berita ABNA, terbunuhnya 4 warga Syiah Mesir secara keji oleh sejumlah massa termasuk salah seorang tokoh Syiah Syaikh Muhammad Hasan Sahatah salah seorang cendekiawan muslim yang terkenal di Mesir, Hadhrat Ayatullah al Uzhma Luthfullah Shafi Ghulpaghani dalam suratnya yang ditujukan kepada ulama Universitas al Azhar mengatakan, "Kami mengucapkan terimakasih atas kecaman kalian terhadap terjadinya tragedi anti kemanusiaan yang menyakitkan ini, namun sekedar mengecam tidaklah cukup. Kalian termasuk turut bertanggungjawab atas terjadinya tragedi tersebut."
Dalam lanjutan suratnya, ulama marja taklid tersebut menuliskan, "Untuk selanjutnya, kumpulkanlah ulama-ulama Islam dan serukanlah kepada seluruh kaum muslimin untuk mewujudkan persatuan Islam dan tunjukkanlah kepada dunia, Islam adalah agama yang agung, agama yang penuh rahmat dan kasih sayang, agama yang menghendaki kemuliaan dan ketinggian peradaban umat manusia.
Berikut teks lengkap surat Ayatullah Shafi Ghulpaghani yang ditujukan kepada ulama Al-Azhar:
بسم الله الرحمن الرحیم
وَ مَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَن يُؤْمِنُوا بِاللهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
Ulama Al Azhar yang kami hormati
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hati kami dipenuhi rasa duka yang mendalam setelah mendapat informasi DR. Syaikh Muhammad Hasan Shahatah menjadi korban keganasan kelompok yang penuh dosa dan jahil, yang telah menumpahkan darahnya ketanah dan dengan kejinya tubuh beliaupun dihinakan dan dilecehkan. Dengan alasan apapun, peristiwa tersebut menginjak-injak nilai-nilai Islam dan kemanusiaan.
Mungkin bisa dikatakan bahwa perbuatan kelompok jahil tersebut tidaklah menentang Islam dan kemanusiaan, karena bukan hanya kelompok Mesir ini saja yang berlaku keji, namun hampir terjadi dibanyak negara Islam yang telah merenggut keamanan dan kedamaian kaum muslimin di negerinya sendiri. Namun yang mengherankan, aksi kekerasan tersebut terjadi disebuah negara yang Universitas Al Azhar berada di situ. Sebuah pusat pendidikan Islam yang telah berabad-abad lamanya meninggikan dan memperkenalkan ajaran Islam yang mulia dan penuh akhlak yang santun sebagaimana yang diteladankan Nabi Muhammad Saw keseluruh dunia namun hari ini kita menjadi saksi, kekejian tersebut terjadi di negeri Mesir, tempat Al Azhar berada.
Setiap dari ulama mulia Al Azhar harus lebih serius menjalankan kewajiban utamanya. Kami berterimakasih karena Ulama Al Azhar turut mengecam dan mengutuk terjadinya aksi keji tersebut namun itu tidak cukup. Kalian ulama-ulama besar Al Azhar berhadapan dengan agama Islam yang mulia memiliki kewajiban besar dan tanggungjawab terhadap kejadian di dunia Islam hari ini.
Apakah kalian tidak melihat dan menyaksikan setiap hari ulama Wahabi mengeluarkan fatwa-fatwa yang bertentangan dengan syariat dengan menyerukan muslim satu menumpahkan darah muslim lainnya?
Apakah kalian tidak menyadari bahwa semua itu adalah propaganda musuh-musuh Islam yang dinegara-negara mereka aman dan terkendali namun di negara-negara Islam kaum muslimin satu sama lain saling menyerang dan merenggut nyawa satu sama lain?
Apakah kalian tidak melihat terbunuhnya anak-anak yang tidak berdosa, perempuan yang tanpa perlindungan dan laki-laki yang terzalimi? Yang mereka dibunuh dengan cara yang sangat keji dan itu kemudian dipertontonkan kepada dunia?
Marilah dan bangkitlah atas nama Tuhan. Manfaatkanlah semua kesanggupan dan kekuataan maknawi dan mazhabi hari ini dan saat ini juga, sebab menanti esok untuk mulai bergerak sudah sangat terlambat. Serukanlah kepada semua ulama Islam, kepada kaum muslimin se dunia untuk menjalin persatuan dan ukhuwah Islamiyah, sebagaimana yang diserukan Al-Qur'an,
«وَ لَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَ تَذْهَبَ رِيحُكُمْ...»
Mari bersatu dan menyatukan tekad untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang mulia, agama yang penuh rahmat dan kasih sayang, agama yang mendambakan mulia dan tingginya peradaban umat manusia.
Marilah, kita sampaikan kepada dunia bahwa hukum asasi kita adalah Al-Qur'an al Karim yang kita dengan kitab langit tersebut berkeyakinan didalamnya memuat pesan-pesan agung yang menciptakan kehidupan yang bahagia bagi umat manusia sedunia. Tuntutlah kepada para pemimpin dunia Islam untuk menghindarkan diri dari berbagai bentuk perselisihan dan pertikaian dan bersama dihadapan Al-Qur'an yang suci kita tundukkan kepala sembari menunjukkan ketaatan diri pada aturan-aturan di dalamnya.
Kami berharap semoga kaum muslimin meraih izzah dan kemuliaannya dan mampu mengalahkan musuh-musuhnya.
16 Sya'ban 1434 H
Luthfullah Shafi Ghulpaghani
Jihad ke Suriah Lebih Afdhol Daripada Haji & Umrah
Posted by KabarNet pada 27/06/2013
Cilacap – KabarNet: Dari dalam Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih di Pulau Nusakambangan, ustadz Abu Bakar Ba’asyir mengatakan bahwa “Jika anda mampu, maka berjihad di Suriah lebih afdhol daripada Haji dan Umroh saat ini”. Ustadz Ba’asyir juga menyambut baik sejumlah aksi mendukung jihad di Suriah, meski hanya dengan bersuara.
Ditemui 16 pembesuknya pada Selasa siang 25/06, pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki ini menceritakan banyak hal tentang konflik Suriah, Pancasila dan kasus Pelatihan Militer di Aceh.
Dengan gamis dan peci putih serta kacamata khasnya, Abu Bakar Ba’asyir terlihat sehat meski mengaku sedang menjalankan puasa bulan Sya’ban bersama sejumlah napi kasus terorisme lainnya, seperti Abdurrahim Thoyyib, Heri Kuncoro, Mustaqim dan Abu Irhab.
Menyinggung kembali Kasus Pelatihan Militer di Aceh, menurut ustadz kelahiran 17 Agustus 1939 itu tidak ada yang salah secara Syariat. Karena berlatih militer menurut ustadz Ba’asyir adalah “menjalankan perintah Allah, yaitu syariat I’dad”. Untuk itu ustadz Ba’asyir meminta kepada kaum Muslimin untuk melakukan protes keras ke Mahkamah Agung (MA) yang telah menyebut pelatihan militer di Aceh adalah kegiatan terorisme.
Selain itu, ustadz Ba’asyir juga bercerita bahwa beberapa hari lalu ia kedatangan dua ulama yang mengaku dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang mengajaknya berdialog tentang Pancasila. Ustadz Ba’asyir tidak mengatakan siapa kedua ulama tersebut, namun ia mengatakan kedua ulama itu memintanya untuk mengubah pandangannya tentang Pancasila.
Menurut ustadz Ba’asyir, kedua ulama dari MUI itu mengatakan kepada dirinya bahwa Pancasila tidak bertentangan dan sudah sesuai dengan Syariat Islam. Namun ustadz Ba’asyir keukeuh pada pendiriannya bahwa Pancasila tidak sejalan dengan Syariat Islam.
Meski saat ini ustadz yang mempunyai lebih dari 20 cucu ini ditahan di penjara dengan keamanan super maksimum, namun dirinya tetap bersyukur dan mengaku bisa lebih bertaqarub (dekat) dalam beribadah kepada Allah. Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) ini merasa bersyukur karena kondisi Lapas Pasir Putih lebih bagus dan udaranya lebih segar daripada saat di Rutan Mabes Polri Jakarta. [KbrNet/muslimdaily]
Pembanding Cuplikan Berita diatas silahkan baca juga http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2013/06/tentang-subsidi-bbm-lagi-turki-lagi.html#axzz2XOLiFxlr
dan http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com/2013/06/nisfu-syaban-ana-iblisaku-dan.html#axzz2XOLiFxlr
Israel Dukung Al-Qaeda Pimpin Suriah
Posted by KabarNet pada 26/06/2013
Tel Aviv – KabarNet: Petinggi Kementerian Urusan Strategis Israel Sima Shine menegaskan bahwa Suriah harus diserahkan kepada Al-Qaeda jika itu adalah satu-satunya pilihan untuk mengubah pemerintah dan demi merugikan Iran. Siapa pun pengganti Presiden Suriah Bashar Al-Assad, Israel menginginkan Iran yang menjadi korban. “Ancaman strategis Israel adalah Iran bukan Suriah,” ujar Shine, Selasa 25 Juni 2013.
Sima Shine tidak peduli siapa yang menggantikan Presiden Bashar Al-Assad. Alasan tersebut dikatakannya dengan satu alasan untuk menghancurkan Iran. “Ancaman strategis utama Israel adalah Iran, sementara Suriah tidak,” kata Shine, dan menyebut bahwa Israel harus melandasi semua kebijakan strategisnya demi menghancurkan Iran.
Ucapan Shine ini menyiratkan bahwa Israel tidak masalah bila pihak pemberontak yang terkait dengan Al-Qaeda, meraih kemenangan dalam perang di Suriah. Menurutnya hal tersebut memang bukan pilihan terbaik, namun bila Suriah jatuh ke tangan Al-Qaeda, hal itu dinilai lebih baik ketimbang Suriah dipimpin Al-Assad, demikian Al-Alam melaporkan, Selasa 25 Juni 2013.
Sima Shine mengakui bahwa hal ini mempunyai konsekwensi menyerahkan Suriah kepada Al-Qaeda. “Tidak ada pilihan yang baik di Suriah, tapi jika itu terjadi, maka benar-benar akan menjebak Iran.”
Keberatan Israel terhadap Al-Assad didasarkan karena Al-Assad sangat bergantung dengan Negeri Persia. Israel sendiri selalu berseteru dengan tentara Suriah di Dataran Tinggi Golan.
Iran terus berupaya untuk tidak turut campur dalam krisis di Suriah. Mereka selama ini lebih memilih solusi politik untuk mengakhiri konflik yang sudah terjadi sejak Maret 2011 itu. Iran berulang kali menyatakan penolakan terhadap intervensi asing dalam urusan internal Suriah. Tehran berpendapat bahwa dialog inklusif dan rekonsiliasi nasional serta pemilihan umum yang bebas sebagai kunci untuk mengatasi krisis di Suriah. [KbrNet/Al-Alam]
Amerika Latih Pemberontak Suriah Sejak Akhir 2012
Posted by KabarNet pada 22/06/2013
Washington – KabarNet: Badan intelijen Amerika Serikat, CIA dan pasukan operasi khusus AS, telah melatih ribuan pemberontak yang menamakan dirinya sebagai mujahidin Suriah selama berbulan-bulan. Jauh sebelum Presiden AS Barack Obama menyetujui pengiriman senjata kepada para pemberontak anti Rezim Assad. Hal ini dibeberkan oleh media terkemuka AS, Los Angeles Times yang mengutip pejabat-pejabat AS dan para komandan pemberontak Suriah.
Pelatihan untuk pasukan pemberontak Suriah itu meliputi penggunaan senjata antitank dan antipesawat. Pelatihan itu telah dilakukan di pangkalan-pangkalan di Yordania dan Turki sejak akhir tahun 2012 lalu.
Menurut Los Angeles Times seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu 22 Juni 2013, sejak pembukaan pangkalan baru AS di gurun pasir di Yordania pada November 2012, para agen CIA dan pasukan operasi khusus AS diam-diam melatih para militan Suriah. Pelatihan dilakukan secara berkelompok, yang tiap kelompok terdiri dari 20 hingga 45 orang selama dua pekan.
“Mereka yang berasal dari CIA itu, kami akan duduk dan berbicara dengan mereka saat istirahat dari pelatihan dan sesudahnya, mereka akan mencoba mendapatkan informasi mengenai situasi di dalam Suriah,” ujar seorang komandan pemberontak Suriah yang enggan disebutkan namanya.
Menurut komandan militan lainnya, Yahya Bittar, pelatihan itu dilakukan oleh personel-personel AS, Yordania dan Prancis. Dikatakannya, sebanyak 100 militan telah dikirimkan kembali ke perbatasan Suriah setelah mengikuti pelatihan di Yordania selama satu bulan terakhir.
Gedung Putih tidak bersedia berkomentar mengenai pemberitaan ini. Laporan ini muncul lebih dari sepekan setelah Obama memerintahkan CIA untuk secara langsung menyediakan persenjataan bagi para pemberontak Suriah. Alasannya, pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia dalam memerangi para pemberontak.
Anehnya, PBB menegaskan bahwa tidak ada Bukti Suriah Gunakan Senjata Kimia. Kepala penyelidikan hak asasi manusia PBB di Suriah mengatakan masih mustahil untuk mengatakan dengan pasti bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia dalam konflik di negara itu.
Paulo Pinheiro mengatakan ia tidak akan mengomentari bukti yang dikirim oleh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis kepada ahli PBB yang mereka klaim sebagai bukti penggunaan senjata kimia oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad. “Kami tidak bisa mengatakan siapa yang telah menggunakan bahan kimia atau senjata kimia dan kami sangat khawatir tentang zat itu,” kata Pinheiro setelah pertemuan informal dengan Dewan Keamanan PBB, seperti dikutip IRNA, Jumat 21 Juni 2013.
Sebuah tim ahli yang dibentuk oleh PBB juga mengatakan bahwa ia membutuhkan akses ke Suriah untuk menentukan di mana senjata kimia telah digunakan. Pinheiro menegaskan pentingnya meningkatkan diplomasi baru untuk mengakhiri konflik, yang menurut PBB telah menewaskan lebih dari 93.000 orang.
Sebelumnya, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan ia menentang keputusan AS untuk mengirim senjata dan bahwa tidak ada kepastian mengenai penggunaan senjata kimia di Suriah tanpa investigasi di lapangan. “Validitas informasi tentang dugaan penggunaan senjata kimia tidak dapat dipastikan tanpa bukti yang meyakinkan. Hal ini memerlukan pelacakan bahan kimia dari tempat mereka digunakan,” tegas Ban. [KbrNet/DTC/IRN]
Lihatlah Kacamata Kebenaran dengan Kebenaran itu sendiri, bukan dari agamanya, sukunya, bangsanya, politiknya dan lainn-lainnya..!!! : Kritik buat Irena Handono yang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan A a Gym serta para "Pembenci Ahok"...!!!! Hemm.. Mahasiswa DEMO Pak Jokowi ..??!!!?? Info lengkap klik di http://hakunnay.blogspot.co.id/2017/01/lihatlah-kacamata-kebenaran-dengan.html