MENGENANG SYAIKH AHMAD DEEDAT: CERAMAH YANG MENGUSUNG PERSATUAN SUNNI SYIAH, (saat berkunjung ke Republik Islam Iran pada tanggal 3 Maret 1982)
Mendengarkan Pidato: http://www.inminds.com/ra/deedat.ram (real Audio).
Pidato ini disampaikan oleh Almarhum Syaikh Ahmad Deedat, dikenal sebagai ulama Ahlus Sunnah dari Afrika Selatan yang telah melakukan perjalanannya ke Republik Islam Iran pada tanggal 3 Maret 1982
PENDAHULUAN
Dalam Al-Quran Suci, Allah SWT berfirman: Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai (QS. At-Taubah : 33), walaupun Amerika Serikat, Russia dan seluruh adi daya tidak menyukainya. Janji Allah tidak bergantung oleh kekuatan para adi daya. Dalam pengertian luas, pergerakan Islam menjangkau seluruh umat. Dalam pengertian sempit, pergerakan Islam merepresentasikan bahwa bagian dari umat yang paling cepat dalam perjuangannya dalam mendirikan Islam sebagai jalan hidup.
Beberapa tahun yang lalu tidak ada yang menyadari seorang pemimpin tunggal dalam pergerakan Islam. Ini merupakan pemandangan suram yang menutupi wajah umat sebagai pergerakan sejarah menuju dekade akhir abad ke-14 Hijriah. Namun dunia tidak menyadari pergerakan Islam di Iran. Iran di bawah eks-Shah telah mencederai Islam. Iran menjadi blind-spot. Kita adalah Sunni dan masa ketidaktahuan kita menyeluruh, dan seketika revolusi Islam di Iran menjadi headline pada awal tahun 1978.
Bagian terbesar umat Islam yang menyebut diri mereka Sunni, terlihat tidak menyadarinya. Propaganda Shah adalah dengan menyalahkan ulama Islam. Media Barat, media Islam yang dimanipulasi Barat, dan rezim di negara-negara Islam menganggap kejadian di Iran sebagai hal kecil. Kita semua terlalu lama dalam menyadari realita yang baru di Iran. Di sana telah ada usaha yang sistematis untuk menodai Islam Iran. Media Barat dengan sengaja memberitakan kabar yang salah tentang kejadian Revolusi Islam yang dipimpin Ayatullah Khomeini, pendiri dan pemimpin Republik Islam Iran.
Kampanye dalam menyerang Iran bukanlah hal baru. Dari awal, kepentingan pribadi telah membawa kepada kampanye tiada akhir dalam melawan Revolusi Islam Iran. Tamu pembicara kita malam ini, Syaikh Ahmad Deedat yang merupakan ulama terkemuka Islam, yang tidak perlu diperkenalkan lagi, baru saja kembali dari perjalanannya ke Iran, akan menceritakan kepada kita perjalanan pertamanya ke Iran. Saya panggilkan Syaikh Ahmad Deedat untuk berbicara kepada kalian. (Tepuk tangan).
Syaikh Ahmad Deedat
Aku berlindung dari godaan setan yang terkutuk. Dengan Nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. Al-Quran yang suci menyebutkan: Dan jika kamu berpaling (dari Islam dan ketaatan kepada Allah), Dia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (QS. Muhammad : 38).
Bapak Pemimpin dan saudara-saudara,
Ketika kita melihat dengan ragu keajaiban dari sebuah negara yang terlahir kembali. Keputusan Allah yang tidak dapat ditawar telah menemukan buktinya dalam kebangkitan dan keruntuhan sebuah bangsa yang disebutkan dalam ayat yang saya baca kepada Anda dari surah Muhammad. Bagian akhir dari ayat tersebut mengingatkan kita dan memperingatkan kita bahwa jika kalian berbalik dari kewajiban dan tanggung jawab, maka Dia akan menggantikan kalian dengan kaum/bangsa yang lain.
Pribahasa Urdu menggunakan kalimat indah ini ketika menggambarkan beberapa musibah yang terjadi di sebuah komunitas ketika berbicara tentang sebuah negara yang dapat menggantikan mereka. Sebenarnya ini adalah bahasa Quran. Dan ini benar-benar terjadi melalui sejarah yang berulang. Pertama Allah SWT memilih Yahudi Bani Israil sebagaimana yang Ia katakan dalam Quran Suci: Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (QS. Al-Baqarah : 47).
Dengan kemuliaan itu seharusnya mereka menjadi pembawa obor pengetahuan Tuhan untuk dunia. Ini merupakan kehormatan, ini merupakan hak istimewa dan ini merupakan yang pertama bagi kaum Yahudi. Tapi karena mereka tidak mematuhi kewajiban, seorang Yahudi di antara Yahudi pengikut Nabi Isa AS sebagaimana direkam di kitab Kristiani mengatakan kepada mereka: “Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” (Bibel, Mattius 21: 43). Dan bangsa itu, yang akan bangkit adalah umat Islam. Hal itu diambil dari bangsa Yahudi dan diberikan kepada umat Islam.
Umat Islam kemudian, di antara mereka yang pertamanya adalah bangsa Arab, yang diberikan oleh Allah hak istimewa sebagai pembawa obor cahaya dan pengetahuan untuk dunia, namun karena mereka bersantai dan gagal membawa hasil, Allah mengganti mereka dengan bangsa lain. Dalam sejarah, kita mengingat orang Turki dan Mongol menghancurkan kerajaan Islam dan ketika mereka menerima Islam, mereka menjadi pembawa obor cahaya dan pengetahuan bagi dunia.
Sebagaimana Iqbal menggambarkan situasi ini dengan indah, “Wahai kalian orang Muslim, kalian tidak akan binasa jika Iran atau Arab binasa, bahwa kekuatan anggur tidak bergantung kemurnian botolnya. Botolnya adalah bangsa kita. Batasan kita dan kekuatan Islam tidak bergantung pada batasan geografi atau bangsa.” Inilah yang Allah kehendaki lagi, Dia memilih Yahudi lalu memilih Arab dan ketika mereka menjadi lemah, Dia memilih Turki dan ketika mereka menjadi lemah bangsa lain… dan seterusnya merupakan proses berlanjut.
Jika kalian tidak mengerjakan kewajiban, Allah SWT akan memilih bangsa lain yang ingin. Di dunia saat ini ada ratusan juta lebih umat Muslim, milyaran kalau kita ingin bangga! 90 persen dari satu milyar merupakan Sunni. Kita telah berhenti memberikan kebaikan maka Allah memilih sebuah bangsa yang kita anggap remeh. Bangsa Iran! Orang Syiah! Sejarah buruk menimpa saudara seiman kita di Iran di mana Shah menjadi raja, dan nama dia kebetulan saja Muhammad. Bayangkan, orang ini kebetulan bernama Muhammad dan dia bukan orang beriman. Sulit bagi kita untuk membayangkannya saat ini, tapi sekali saja pergi ke negara itu, mencari hingga detail dan temukan apa yang tengah terjadi. Orang Iran ini yang terlihat seperti shah (raja) sebenarnya hanyalah orang asing. Jika Hitler menaklukan bangsa ini dan menyerang mereka, kita dapat memahami. Jika Russia menaklukan rakyat itu, kita dapat mengerti. Tapi di sana ada orang Iran, berbahasa Persia, yang namanya adalah Muhammad. Tapi lihatlah ke arah mana ia membungkuk. 16 tahun dia melarang shalat Jumat. 16 tahun! Kita telah menyamakan Iran dengan Shah dan Shah dengan Iran. Bagi kita mereka adalah istilah yang sama. Tapi jika Anda melihat lebih jauh, kita tahu bahwa Shah dan rakyat Iran terpisah. Mereka dalam realitasnya bagaikan orang asing satu sama lain.
Sekarang tentang kunjungan dan kesan saya terhadap Iran. Saya mulai dengan tempat di mana saya merasakan keharuman persaudaraan rakyat Iran pertama kali terhadap kami dan kebetulan ini terjadi di Roma. Pertama saya yang merasakan dan kemudian beberapa teman saya merasakannya pula di bandara udara Roma. Kami sedang menunggu pesawat, dan kami mendapat sejumlah masalah dengan visa dan salah seorang dari kami bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini. Kemudian dia menuju kantor Iran Air dan mengatakan masalahnya kepada wanita muda yang mengenakan pakaian Islam lengkap dan tertutup. Sangat indah dengan melihatnya, yang saya maksud adalah ketika Anda melihat orang-orang dengan pakaian seperti itu mereka adalah orang-orang yang cantik. Jadi di sana ada seorang wanita dan kalian harus melihat bagaimana dia menangani masalah tersebut. Seseorang datang kepada kami dan mengatakan, “Tuan, jika Anda ingin melihat muslimah Iran yang sesungguhnya maka datanglah.” Saya dan beberapa orang pun pergi dan kami melihatnya. Itu adalah aroma pertama yang kami rasakan dari masyarakat Iran di Roma.
Ketika kami mendarat di Iran, kami memilih hotel bintang lima yang dahulu sebelum Revolusi di kenal sebagai Hotel Hilton tapi sekarang bernama Hotel Istiqlal. Kemudian kami berkeliling tempat-tempat menarik dan saya akan menceritakan kepada Anda beberapa hal yang kami lihat dan saya akan menggambarkan perasaan kami. Jika saya mengingat dengan benar, tempat pertama yang kami datangi adalah pemakaman Behesht Zahra. Behesht berarti “surga” dalam bahasa Persia dan Zahra adalah gelar dari Fathimah Az-Zahra (AS) yang merupakan puteri Nabi Muhammad (SAW). Zahra berarti cahaya. Jadi tempat ini disebut Surga yang Bercahaya.
Sebelum tiba di Iran, saya pernah membaca tentang pemakaman Behesht Zahra. Saya ingat ketika Imam Khomeini tiba di Teheran beliau berkunjung ke pemakaman. Saya berpikir, kenapa dia pergi ke pemakaman? Untuk berdoa? Ya. Untuk orang yang meninggal? Ya. Ketika Anda memikirkan pemakaman di sini, Afrika Selatan, Anda berpikir tentang jalan Brook dan Riverside. Anda tidak bisa membayangkan bahwa pemakaman ini luasnya berkilo-kilo. Anda tidak bisa membayangkannya. Ini adalah tanah terbuka di mana satu atau dua juta orang bisa ditampung. Orang berkumpul di sini karena ini adalah tempat termudah untuk meluapkan emosi dan beban spiritual karena di sana Anda memiliki syuhada. Ada 70.000 lebih syuhada dalam peristiwa Revolusi dan 100.000 luka-luka. Masyarakat tidak bersenjata dengan slogan “Allahu Akbar” sebagai senjata mereka telah menghancurkan kekuatan militer terbesar di Timur Tengah. Jadi kami pergi ke pemakaman ini dan terdapat lebih dari satu juta orang di sana. Laki-laki, perempuan dan anak-anak termasuk kami benar-benar terinspirasi oleh antusiasme dan perasaan saudara-saudari kami di sana.
Saat itu pertengahan musim dingin, dan lelaki perempuan dan anak-anak duduk di tanah yang dingin selama berjam-jam. Pertengahan musim dingin di bawah tanpa karpet atau kursi! Sebuah bangsa yang dapat menahan disiplin itu berjam-jam, dan Anda hanya dapat membayangkan takdir Allah (SWT) apa yang direncakan bagi mereka. Satu atau dua hari kemudian dalam program (kunjungan) saya, saya membaca pemakaman Behesht Zahra, lagi. Pertama kali kami pergi untuk ceramah, kami melihat kuburan orang-orang membaca puisi kesedihan dan doa dan saya pikir kunjungan kedua ini akan berlebihan. Kenapa harus pergi dua kali? Saya telah melihat pemakaman ini. Tapi seluruh teman saya pergi dan saya pikir kalau semua orang pergi, ini tidak akan baik bagi saya untuk tetap di hotel bersantai ketika seluruh teman saya pergi dengan bus menuju pemakaman.
Kemudian saya pergi dan saya menjadi bahagia. Kedua kalinya saya pergi itu ketika Kamis sore dan Kamis di Iran seperti Sabtu bagi kami. Puluhan ribu orang berada di pemakaman. Ini hal biasa. Seperti hari raya Ied. Puluhan ribu orang di sana, tidak lain kecuali untuk mengisi baterai spiritual mereka. Ini merupakan hal yang tidak akan terlupakan. (Kata-kata) “Putraku memberikan hidupnya bagi Islam” atau “Ayahku memberikan hidupnya untuk Islam” menunjukkan bahwa mereka memberikan hidup mereka untuk Islam. Dengan cara seperti ini, setiap Kamis merupakan suntikan spiritual dan pengingat bahwa mereka akan memberikan hidup mereka untuk Islam.
Terdapat semua balai kota yang dapat menampung 16.000 orang, dibandingkan dengan balai kota di Afrika Selatan, yaitu Good Hope Center di Capetown yang hanya 8.000 orang. Bangunan itu didirkan oleh Shah untuk menyombongkan “Mitos Aria”-nya. Dia membanggakan tidak hanya bahwa dia Shahanshah atau raja seluruh raja, tapi juga bahwa dia sebagai Aryamehr, cahaya orang-orang Aria. Inikah penyakit orang-orang Aria? Ingat bualan Hitler tentang menjadi Aria karena orang Jerman adalah orang Aria. Kemudian orang Hindu membual bahwa mereka orang Aria. Jika masyarakat saya, orang Gujarat, bukan muslim maka akan membual juga untuk menjadi Aria seperti mereka. Eks-Shah menyatakan diri sebagai cahaya orang-orang Aria dan membangun monumen ini sebagai penghormatan. Dia membangun monumen lainnya dengan menghabiskan jutaan untuk memperingati leluhurnya Cyrus Agung, seorang penyembah berhala, musyrik dan memboroskan kekayaan negara untuk kepentingannya.
Tahun 1984 dia berencana mengadakan Olimpiade di Teheren untuk lebih menyombongkan egonya. Di balai kota ini kami melihat atletik, gimnastik, dan akrobatik. Sayangnya kami, muslim Afrika Selatan seperti orang yang berwatak lemah dan membuat kami seperti itu lebih jauh lagi. Pemuda kita tidak melakukan aktivitas seperti itu. Di sana dilakukan atletik, gimnastik, akrobatik yang kita tidak lakukan. Hal seperti itu bukan untuk kami. Yang melakukan jogging, Anda tahu, anak-anak muda yang ketika saya bertemu mereka saya berjabat tangan dengan mereka dan mereka seperti orang lemah. Hampir setiap pemuda yang Anda temui di Iran terlihat seperti atlet. Mereka melakukan olah raga yang biasa dan hal itu membuat kami senang karena mereka tidak membicarakan Iran. Mereka tidak bicara tentang Iran “Kami orang Iran, kami orang Aria” justru mereka berbicara tentang Islam, Islam dan Islam. Tidak ada satu pun wanita setengah telanjang, tidak ada satu pun. Jika Shah mempunyai caranya, jika dia masih hidup dan menjalankan rencananya, akan ada wanita setengah telanjang di sana yang setiap orang bisa melihat hingga puas.
Di Iran setiap hal berhubungan dengan Islam untuk memperkuat moral masyarakat, membangkitkan ribuan pria dan wanita. Kami tergetar, kami tergetar melihat anak-anak kami, kami merasa seperti mereka anak-anak kami, saudara saudari kami sendiri, dan kami benar-benar tergetar. Kami melihat hal itu sebagai hal yang anak-anak kami juga bisa lakukan. Kemudian kami pergi melewati parade militer dengan berbagai kelompok lelaki Iran dan tidak ada kekurangan kekuatan di sana. Anda tahu, beberapa orang ingin pergi dan menolong saudara seiman kita di Iran. Alhamdulillah di sana tidak ada kekurangan kekuatan; yang mereka inginkan hanya alat dan senjata. Jika bangsa Iran memiliki senjata militer seperti yang Israel miliki, seluruh Timur Tengah akan bebas dari intervensi asing dalam sekejap. Inilah bangsa yang bisa melakukannya. Semangat ada di sana, semangat jihad ada di sana pada setiap dan seluruh pria dan wanita di negara itu. Terlihat bahwa seluruh masyarakat terlibat dalam mempromosikan Islam. Kita berbicara tentang 20 juta orang yang mampu mewujudkannya. Jika mereka memiliki senjata dan materi, setiap wanita pria dan anak-anak akan pergi dan berjihad.
Kemudian kami mengunjungi tawanan perang Irak. Sebagaimana yang Anda tahu perang ini dimulai oleh Irak dengan menyerang Iran. Seluruh negara dalam keadaan kacau. Irak merasa bahwa jika Yahudi dapat melakukannya ke bangsa Arab dalam waktu 6 hari, maka mereka bisa melakukannya kepada Iran dalam waktu 3 hari dan seluruh dunia berpikir dalam waktu satu minggu Iran akan hancur berkeping-keping. Tahukah Anda sudah berapa lama sekarang ini? Ini sudah setengah tahun dan bahkan lebih. Pada awalnya perbandingannya 20 : 1 dalam hal pasukan dan material, namun bangsa Iran membalikan posisi dan menjadikannya 1 : 3 bagi mereka. Dan mereka mampu memukul balik (Irak). Mereka memiliki kembali seluruh wilayah mereka dan sebuah bukit yang dinamai Allahu Akbar.
Sebelum saya pergi ke Iran, DR. Kalim Siddiqui dari Inggris mengatakan kepada saya seraya bercanda, “Kalian memiliki separuh peluang untuk menjadi martir (syahid).” Itu hanyalah gurauan tapi hampir menjadi kenyataan. Ketika kami sedang keluar kota saat perang terjadi, terdapat sebuah lapangan penuh dengan tank. Para pemuda kami keluar dari bus dan mulai menaiki tank serta mengambil gambar untuk ditunjukkan orang-orang di rumah. Kemudian sebuah tank keluar dari lapangan untuk latihan uji coba dan tiba-tiba kami mendengar suara tembakan. Dari kejauhan kami melihat asap di beberapa tempat dan beberapa pemuda kami lari ketakutan dan berlindung di belakang bus. Ternyata kami berada dalam serangan dari orang-orang Irak. Di sana ledakan bom berada di sekeliling kami dan Allah (SWT) menyelematkan kami. Ingat bahwa Kalim telah mengatakan bahwa ada separuh peluang kami menjadi syahid, dan itu hampir menjadi peluang penuh. (Tawa dari penonton)
Kami mengunjungi mereka yang terluka di perang dan tidak ada satupun yang mengeluh tentang apa yang terjadi pada mereka. Seorang lelaki telah diamputasi kakinya, dan tidak ada air mata. Saya tidak pernah melihat setetes air mata dari siapa pun, dan justru mereka bertanya apakah ada kemungkinan untuk kembali ke pertempuran. Penyesalan mereka bukan karena luka mereka tapi mengapa mereka tidak bisa kembali ke garis depan untuk berjuang dan menjad syahid. Inilah ambisi dari setiap Muslim di sana.
Ketika kami mengunjungi tawanan perang, Iran telah menangkap 7.000 tawanan perang dan mereka terlihat sehat dengan pakaian dan makanan yang baik. Salah seorang teman saya tertarik untuk mencari tahu apa yang tawanan Irak rasakan tentang kondisi mereka. Setiap orang yang dia tanya menjawab bahwa mereka terjaga dengan baik. Lalu saya punya ide. Beberapa orang ada di sini selama setahun dan yang lainnya berbulan-bulan, saya ingin tahu ada berapa orang yang melakukan bunuh diri. Saya tanyakan ke setiap kelompok tawanan perang berapa orang yang melakukan bunuh diri. Mereka mengatakan tak satu pun. Tidak ada satu pun tawanan yang melakukan bunuh diri di antara 7800 tawanan perang. Dan jika kita melihat kepada apa yang disebut peradaban negara Barat di Afrika Selatan, 46 orang melakukan bunuh diri di tawanan kami hanya tahun ini. Mereka makan, berpakaian dengan baik dan memiliki sel sendiri tapi sejauh ini 46 orang melakukan bunuh diri. Jika orang-orang tidak diperlakukan dengan baik maka beberapa orang akan mencari jalan keluar termudah, tapi tidak ada seorang pun yang melakukan bunuh diri di antara 7800 tawanan perang.
Kami pergi mengunjungi Imam, Ayatullah Ruhullah Musawi Khomeini. Ada sekitar 40 orang dari kami menunggu Imam dan Imam datang dan berada sekitar sepuluh meter dari tempat saya. Saya melihat Imam. Dia menyampaikan ceramah kepada kami sekitar setengah jam, dan tidak ada apapun kecuali Quran. Orang ini seperti Quran yang terkomputerisasi. Pengaruh luar biasa yang dia miliki di setiap orang; kharismanya sungguh menakjubkan. Anda cukup melihat ke arahnya dan air mata mengalir di pipimu. Anda cukup melihatnya dan Anda akan menangis. Saya tidak pernah melihat orang tua yang lebih tampan darinya dalam hidupku, tidak foto, video atau televisi yang dapat mengadili orang ini. Orang tua paling tampan yang pernah saya lihat dalam hidup saya adalah dia.
Ada hal yang juga menarik tentang namanya. Pertama dia disebut Imam Khomeini. Kata “imam” bagi kita merupakan kata yang murah. Ke mana pun kita pergi ke suatu tempat kita bertanya siapa imam masjid di sana. Bagi Syiah hanya ada satu Imam di dunia dan itu adalah Dua Belas Imam. Mereka percaya pada konsep imamah dan imam merupakan pemimpin spiritual umat. Imam pertama menurut pemikiran ini adalah Hadhrat Ali (RA). Kemudian Imam Hasan sebagai imam kedua, Imam Husain ketiga seterusnya hingga imam kedua belas, Imam Muhammad yang hilang pada umur 5 tahun dan mereka menanti kedatangannya. Mereka menggunakan istilah “ghaibah” (occultation), sesuatu seperti tidur-spiritualnya Ashhabul Kahfi. Karena itu beliau dinantikan untuk kembali dan dia satu-satunya orang di dunia yang bisa disebut Imam. Kebanyakan ulama mereka disebut mullah, dan Ayatullah berarti Allamah dan Ayatullah Khomeini disebut Imam tidak mengurangi rasa hormat tapi mereka tetap menanti Imam sesungguhnya untuk muncul. Ruhullah merupakan nama yang diberikan ayahnya dan tahukah Anda artinya? Rûhullâh berarti “kalimat Tuhan” dan ini merupakan gelar Hadhrat Isa (AS) di dalam Al-Quran. Kemudian beliau adalah Ayatullah yang merupakan gelar lain dari Hadhrat Isa (AS) di dalam Al-Quran. Al-Musawi berasal dari keluarga Musa dan dari kota Khomein yang menjadi nama akhirnya yang menunjukkan asalnya… (Kerusakan audio pada menit 41:05)
Tapi mereka masih menanti Mahdi, dan bukan Khomeini. Mereka ingin menciptakan kestabilan dan membuat persiapan untuk kemunculan Mahdi. Di dunia Sunni kita juga menunggu kedatangan Mahdi tapi kita ingin agar dia menciptakan kestabilan bagi kita, menjadikan kita pemilik dunia dan duduk di atas singgasana. Sampai situ kita hanya bisa menangani pertengkaran kecil kita. Apapun yang kita lakukan sekarang, hanya Imam Mahdi yang bisa membersihkan dunia bagi kita. Ini garis pikir Sunni. Khomeini di satu sisi mengatakan kepada pengikutnya bahwa kita harus membantu menyiapkan jalan sehingga ketika beliau (Imam Mahdi) datang segalanya sudah siap baginya untuk bertindak. Sementara kita, dunia Sunni, menunggu Imam Mahdi untuk bersusah payah membantu kita melepaskan diri dari kesulitan, sedang orang Syiah menyiapkan dunia untuk kemunculannya.
Anda tahu terdapat banyak orang yang bersama kita dari seluruh dunia. Saya menemukan bermacam-macam orang sakit, sakit mental lebih tepatnya. Saya bertemu dengan orang alim dari Pakistan dan dia pikir bahwa ada yang salah dengan saudara Syiah kita. Anda melihat di Iran ketika seseorang berceramah dan nama Khomeini disebut, orang-orang berhenti dan mengucapkan shalawat (durood) kepada Nabi (SAW) tiga kali. Tapi ketika nama Muhammad (SAW) disebutkan mereka mengirim shalawat satu kali. Tapi orang alim dari Pakistan ini berkata, “Coba lihat orang-orang ini. Muslim jenis apa mereka itu. Ketika nama Muhammad (SAW) disebutkan mereka mengirim shalawat kepada Nabi (SAW) satu kali tapi ketika nama Khomeini disebutkan mereka mengirim shalawat kepada Khomeini tiga kali.”
Saya berkata, “Apa yang mereka katakan? Apa yang mereka katakan sehingga Anda mengatakan ‘shalawat kepada Khomeini’?” Dia mengatakan, “Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad (Keselamatan bagi Muhammad dan keluarga Muhammad).” Saya katakan, “Siapa Muhammad? Khomeini? Siapa yang bilang Khomeini sebagai Muhammad? Mereka shalawat kepada Muhammad dan Anda bilang kepada Khomeini? Anda tahu? Inilah penyakit. Terdapat banyak orang terdidik (alim) tapi pikiran mereka penuh dengan buruk sangka. Mereka hanya mencari-cari kesalahan dan mencela.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Mâidah [5]: 54)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Contoh lain adalah saudara Syiah ketika mereka shalat, mereka mempunyai sebuah tanah (turbah) sebagai tempat sujud. Dan dia (alim Pakistan) berkata, “Lihatlah apa yang mereka lakukan. Ini adalah syirik. Mereka menyembah lempengan tanah.” Saya berkata mengapa anda tidak bertanya kepada mereka kenapa mereka menaruh kening mereka di lempengan tanah dan pelajari alasan logis dibalik semua ini.
Anda tahu, pengalaman pertama saya tentang hal ini terjadi saat di Washington D.C. Pelajar Iran di sana mengundang saya untuk memberikan ceramah di universitas tempat mereka belajar di Amerika. Pada saat itu, waktu untuk Isya dan kami shalat. Setiap orang diberikan lempengan tanah. Saya saat itu berpikir hal ini lucu, maka saya taruh di samping dan saya shalat dengan pelajar Iran. Setelah shalat saya ingin tahu tentang hal ini dan saya tanya mereka, “Mengapa Anda membawa potongan tanah di kantong ke mana pun Anda pergi?” Mereka berkata, “Kami harus sujud di atas bumi/tanah Allah dengan kening kami menyentuh tanah. Kami mengucapkan subhanna rabial a’la wa bihamdih tiga kali dengan kening kami menyentuh tanah.”
Jadi Syiah sesungguhnya ingin menyentuh bumi/tanah dengan kening mereka dan bukan kepada karpet buatan manusia. Mereka benar-benar ingin menunjukkan ekspresi berdoa/shalat dengan kening menyentuh bumi/tanah Allah. Anda lihat mereka tidak menyembah potongan tanah sebagaimana banyak orang berpikir salah. Ini merupakan sesuatu yang sering kita orang Sunni jadikan lelucon dan ejekan terhadap Syiah. Dalam perjalanan pulang saya dari Teheran di seberang gang pesawat, ada dua orang Syiah yang ketika waktu shalat datang salah seorang dari mereka mengambil lempengan tanah dari kantongnya dan Allâhu Akbar, melakukan shalat di tempat duduknya, dan ketika selesai ia memberikan ini (tanah tersebut—pent.) ke sebelahnya dan dia shalat. Hal ini terlihat seperti lelucon bagi kami. Ya kan? Di pesawat itu terdapat banyak kaum Sunni dan di antara mereka itu hanya seorang pemuda yang melakukan shalat, dan saya katakan kepada Anda bahwa pemuda itu bukan saya. Tapi kami menertawakan orang yang lain (Syiah—pent.). Dia duduk di sana dan melakukan hal yang lebih baik dari kami dan kami menertawakan mereka sambil duduk menghakimi.
Dia mungkin tidak sesopan atau sebaik kami di Afrika Selatan. Anda tahu kami muslim di Afrika Selatan sangat sopan dan baik dalam shalat kami. Orang Arab tidak cocok dengan kami, orang Iran tidak tidak cocok dengan kami, Amerika, Negro mereka semua tidak cocok dengan kami. Dengan orang Arab saat Anda membungkuk rukuk, orang di sebelah Anda mendorong Anda untuk membuat jarak (Tawa dari penonton). Siapa yang tahu saudara, mungkin ini benar, kita tidah tahu.
Anda tahu, di antara empat mazhab Sunni; Hanafi, Hanbali, Maliki dan Syafi’i, terdapat lebih dari dua ratus perbedaan dalam satu shalat. Tahukah Anda? Dua ratus. Tapi kita menerimanya sebagai hal benar. Syafi’i mengucapkan amin dengan keras dan kami mengucapkannya dengan pelan, mereka mengucapkan bismillah dengan keras kami mengucapkan pelan dan tidak ada masalah. Semasa kecil, ayah saya mengulang formula terkenal yang dia pelajari dari ayahnya: “Seluruh mazhab adalah sama-sama benar dan sebuah kebenaran bagi mereka berdasarkan hadis dan Quran.” Maka kita menerimanya. Ketika hal itu terjadi pada Syafi’i, Hanbali, Hanafi dan Maliki kita bersikap toleran tapi ketika hal itu terjadi pada Syiah, Anda lihat hal itu bukanlah formula yang kita pikirkan waktu kecil, maka keanehan kecil apapun yang ada antara kita dan mereka, kita tidak bisa bertoleransi dan menolaknya. Kita mengatakan hal itu karena kita terprogram untuk meyakini hanya empat (mazhab). Tapi kita menerima keanehan di antara yang empat.
Saya katakan kenapa Anda tidak bisa menerima saudara Syiah sebagai mazhab kelima? Hal yang mengherankan adalah dia (Syiah) mengatakan kepada Anda bahwa dia ingin bersatu dengan Anda. Dia tidak mengatakan tentang menjadi Syiah. Dia berteriak “Tidak ada Sunni atau Syiah, hanya ada satu hal, Islam.” Tapi kita mengatakan kepada mereka “Tidak, Anda berbeda. Anda Syiah”. Sikap seperti ini adalah penyakit dari setan yang ingin memecah kita. Bisakah Anda membayangkan, kita Sunni adalah 90% dari muslim dunia dan 10% adalah Syiah yang ingin menjadi rekan saudara satu iman tapi yang 90% ketakutan. Saya tidak mengerti mengapa Anda yang 90% menjadi ketakutan. Mereka yang seharusnya ketakutan.
Seharusnya Anda tahu perasaan yang mereka miliki untuk Anda. Saat shalat Jumat di Iran, terdapat satu juta orang. Anda harus melihat cara mereka melihat kepada Anda saat Anda berjalan, mereka sadar bahwa Anda orang asing dan tidak satu dari mereka yang air mata mereka akan mengalir di pipi mereka. Inilah perasaan yang mereka miliki untuk Anda, tapi Anda mengatakan tidak, Anda ingin mereka tetap di luar, takut kalau mereka mengeluarkan Anda (dari mazhab Anda—pent.). Anda hanya bisa keluar kalau ada hal yang lebih baik dari yang Anda miliki. Saya tidak tahu, mungkin di antara kalian berpikir saya seorang Syiah, tapi saya masih di sini bersama kalian. Apa semua ketegangan Sunni – Syiah ini? Semuanya adalah politik. Semua permusuhan yang kita miliki sekarang adalah politik. Jika saudara Sunni di suatu tempat melakukan hal yang salah Anda mengatakan “Oh, orang itu tidak Islami, dia kafir”, tapi jika seorang Syiah melakukan hal yang salah Anda menyalahkan seluruh komunitas Syiah, seluruh negara bangsa yang berjumlah jutaan, dan mengatakan mereka semua sampah hanya karena satu orang Syiah berbuat tidak Islami. Pada saat yang sama, saat kita melihat dengan cara yang berbeda, jika salah seorang dari saudara Anda melakukan hal serius karena dia ayah atau paman Anda. Satu kelompok Sunni mengatakan kepada yang lain “Anda bukan Muslim”, kelompok Sunni lain mengatakan “Anda bukan Muslim, Anda kafir” lihat hal itu di sekeliling kita, dan kita bertengkar di antara sesama. Dan beberapa orang dari kita melakukan hal lucu (konyol).
Saya bertemu seseorang teman yang mengatakan kepada saya, “Kalau Anda pergi ke Newcastle, temua tuan fulan dan fulan dan Insya Allah segala hal akan diatur untukmu.” Lalu saya pergi ke orang itu dan seperti yang ia katakan kepada saya dia, saya diajak ke rumahnya untuk makan siang. Ketika saya duduk di meja makan saya melihat di dinding “burat”. Anda tahu apa itu “burat”? Sejenis binatang keledai dengan wajah seorang wanita yang bertujuan untuk memberikan tenaga listrik. Saya katakan kepadanya ini tidak benar. “Allah (SWT) menciptakan tenaga listrik, Anda tidak bisa menciptakannya dengan patung keledai berwajah wanita.” “Oh,” dan dia terlihat kecewa. Tapi dia seorang Sunni, dia saudara dan tetap saudara saya. Ketegangan Sunni – Syiah adalah pekerjaan setan untuk memecah belah kita.
Izinkan saya mengatakan sesuatu tentang Iran. Apa yang saya temukan adalah segala sesuatu berorientasi pada Islam. Seluruh negara diarahkan menuju Islam, dan mereka berbicara tidak lain hanya Al-Quran. Saya belum pernah memiliki pengalaman dengan orang Iran yang menyangkal saya ketika saya berbicara tentang Quran. Sebaliknya saudara seiman kita bangsa Arab, semakin sering Anda mengutip Quran maka mereka akan menyangkal Anda dengan Quran lagi. Mereka bangsa Arab, mereka mengira lebih tahu banyak tentang Al-Quran dari pada kita, tapi orang Iran terlihat searah dengan Al-Quran. Segala yang dia lakukan dan pikirkan adalah tentang Al-Quran.
Anda ingat Tabas, ketika orang Amerika meminta membebaskan para tawanan. Negara paling berkuasa dalam bidang kemajuan teknologi di muka bumi, negara yang dapat mendaratkan manusia di bulan dan mengembalikannya, negara yang mengatakan kepada Anda pada bagian mana dari bulan mereka akan mendaratkan dan membawanya kembali, mereka mengirim satelit ke Mars dan Jupiter. Sebuah negara yang memperingatkan Pakistan tentang gelombang pasang tragedi dan mereka tidak mengindahkan peringatan itu. Negara itu tidak bisa mendarat di Iran!
Bayangkan, mereka pergi ke sana dengan helikopter dan menghancurkan serta membunuh diri mereka sendiri. Bayangkan! Sebuah negara yang mendarat di bulan dan kembali lagi tapi tidak bisa mendarat di Iran. Dan rakyat Iran tidak berada dalam posisi untuk melakukan hal tertentu kepada mereka. Orang Amerika dapat pergi dan mengakhiri apa yang mereka inginkan. Saya datang dan melihat kedutaan Amerika dan Anda mengira itu bangunan yang besar, luas dan tepat berada di tengah Teheran. Mereka dapat dengan mudah pergi dan membawa keluar orang-orang mereka, meski mereka kehilangan beberapa orang. Mereka dapat meraih tujuan mereka. Hal itu sudah direncanakan dengan matang. Tapi tahukah Anda apa yang terjadi? Kegagalan dan mundurnya pasukan. Imam Khomeini telah mengatakan apa yang telah terjadi. Dia tidak mengatakan subhanallâh, tidak mengatakan alhamdulillâh, dan tahukah Anda apa yang dia katakan? Di mengutip Quran: “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara gajah?” (QS. Al-Fîl : 1) Itulah kalimat yang keluar darinya. Saya telah katakan kepada Anda bahwa dia Quran yang terkomputerisasi.
Anda tahu mereka namai apa helikopter besar tersebut? Jumbo helicopters, dan pesawat besar itu dinamai jumbo planes. Anda tahu arti jumbo dalam bahasa Swahili? Gajah! Itu bahasa Swahili. Dari situ mereka menamainya. Jadi helikopter itu berukuran gajah (besar) dan Imam berkata: “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara gajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?” (QS. Al-Fîl [105]: 1-2).
Tapi kita masih ragu, dunia Muslim menjadi sangat skeptis. Kita tidak percayai Quran lagi. Kalian tidak benar-benar percaya Quran, bagi kebanyakan orang ini semua hanya untuk pertunjukan, untuk perasaan spiritual yang baik ketika Anda membaca Al-Quran. Tapi petunjuk yang Allah berikan, tidak ada orang terlihat peduli. Semoga Allah (SWT) menjadikan saudara seiman kita, pembawa obor dan cahaya petunjuk hari ini bagi dunia Islam. Inilah sebuah bangsa yang menjalankan tugas.
Saat Anda melihat mereka, kesungguhan ada pada mereka. Sebuah bangsa yang tidak takut. Saat Anda melihat mereka dengan semangat besar yang mereka miliki. Mereka tidak takut untuk mengatakan “Marg bar Amrika” (Kematian bagi Amerika)… Lalu mengatakan “Marg bar Shuravi” (Kematian bagi Uni Soviet). Bayangkan itu! (Tawa dari penonton), dan “Kematian bagi Israel”. Bisakah Anda bayangkan sebuah bangsa melakukan hal itu tanpa takut? Ini bukan semangat Islam yang ada pada kita, tapi bangsa Iran melakukan dengan hati dan pikiran. Mereka tidak mengatakan, “Ini revolusi Iran” atau “Kami bangsa Iran.” Mereka berbicara tentang Islam, sebuah Revolusi Islam. Ini bukan Revolusi Iran tapi ini adalah Revolusi Islam. Inilah revolusi bagi Islam dan sedikit pertanyaan mengapa bangsa-bangsa di dunia tidak bisa menerima karena Islam yang tidak ingin mereka terima. Maka saudara saudari sekalian, saya telah mengambil banyak waktu berharga kalian. Dengan kata-kata ini, saya persilahkan Anda duduk dan bertanya.
Download Pidato: http://www.inminds.com/ra/deedat.ra
Cuplikan Video Youtube: http://www.youtube.com/watch?v=6kJB72972Q8
Transkrip: Mustafa Mond
Penerjemah © ejajufri, fatimah_alkaff
DAN ........SANG PEMBELA ISLAM ITUPUN WAFAT....
Seperti dikutip Arabnews.com, Deedat meninggal hari Senin, (8/7/2005. Menantu pria Deedat, Essam Ahmed Mudeer, mengatakan, dunia telah kehilangan juru dakwah tersohor yang telah berjuang untuk Islam selama 60 tahun.
Sebagaimana diketahui, pria bernama lengkap Ahmed Hoosen Deedat ini tak pernah mengenyam pendidikan formal. Meski demikian, kiprahnya dalam dakwah, khususnya dalam bidang kristologi sangat disegani di seluruh dunia.
Karya-karya Deedat seperti; "The Choice-Between Islam and Christianity", "Is the Bible God's Word?", ; "Al Qur'an the Miracle of Miracles", "What the Bible says about Muhammad?", dan "Crucifixion or Cruci-Fiction?" begitu dikenal dan diakui di seluruh dunia.
Karena itulah Deedat pernah memperoleh penghargaan dari King Faishal Award --semacam hadiah Nobel dari Pemerintah Saudi Arabia-- pada tahun 1986 atas karya-karyanya itu. Semasa hidup, Deedat telah menerbitkan sekitar 22 buku penting dan telah dicetak hingga 20 juta kopi. Pria kelahiran India, 1918 ini telah banyak menyelamatkan aqidah saudara-saudara Muslim, khususnya di benua Afrika yang telah banyak mengalami serangan Kristenisasi dari para misioaris.
Deedat telah memulai kegiatannya dengan mengajak para pendeta melalui jalan debat sejak usia 16 tahun. Kefasihannya mempertahankan keyakinan Islam dan bukti-bukti keraguan agama Kristen telah diakui kalangan Kristen seluruh dunia.
"Beliau adalah tokoh besar dan perjuangan dia untuk mendakwahkan Islam akan terus dikenang selamanya , " ujar Abu Ammar, mantan mahasiswa di Boston yang pernah mengikuti studi tentang kekristenan tahun 1993 pada Deedat.
Deedat mengalami penurunan kesehatan setelah stroke menyerangnya sejak tahun 1996. Sejak itu dia tergolek lemah dan mengalami kelumpuhan. Kesehatannya yang buruk ini membuat ia sempat berkali-kali diisukan telah meninggal dunia.
Deedat masih berstatus sebagai pemimpin Propagation Centre International (IPCI), sebuah lembaga yang masih dipegangnya hingga meninggal. Baginya, berdebat sebagai satu-satunya jalan membuktikan kebenaran Islam. Melalui perdebatannya dengan kalangan pendeta itulah, hingga hari ini, sudah ribuan orang menjadi Muslim
Pada 8 Agustus 2005, beliau meninggal di Trevennen Road di Verulam, provinsi KwaZulu-Natal, Durban. Ia lantas dimakamkan di pemakaman Verulam.Deedat telah tiada, namun ia telah meninggalkan warisan ilmu kepada murid-murid atas dakwahnya yang kini telah menyebar di seluruh dunia.
Selamat jalan Ahmed Deedat, semoga akan terus ada yang melanjutkan perjuanganmu....
RISALAH AMMAN: Penganut 4 Mazhab AHLUSSUNNAH (SYAFI'I, HANAFI, MALIKI, HANBALI), 2 Mazhab SYIAH (JA'FARY/Syiah 12 imam dan ZAYDI), mazhab IBADHI dan mazhab ZHAHIRI adalah MUSLIM. Tidak diperbolehkan mengkafirkan salah seorang dari pengikut mazhab tsb. Darah, kehormatan dan harta bendanya tidak boleh dihalalkan.demikian juga pengikut akidah ASY'ARI, TASAUF (SUFISME) serta SALAFI yang sejati.
Dalam Alquran yang mulia, Allah Swt. berfirman: “Dialah yang telah mengutus rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (QS. Attaubah : 33), walaupun Amerika Serikat, Rusia dan seluruh adi daya tidak menyukainya. Janji Allah tidak bergantung pada kekuatan para adi daya. Dalam pengertian luas, pergerakan Islam menjangkau seluruh umat. Dalam pengertian sempit, pergerakan Islam merepresentasikan bagian dari umat yang paling cepat dalam perjuangannya untuk menjadikan Islam sebagai jalan hidup.
Beberapa tahun yang lalu tidak ada yang menyadari seorang pemimpin tunggal dalam pergerakanIslam. Semua itu menjadi pemandangan negatif yang menutupi wajah umat sebagai pergerakan sejarah menuju akhir abad ke-14 hijriah. Namun dunia tidak menyadari pergerakan Islam di Iran. Iran di bawah eks-Syah telah mencederai Islam. Iran berada dalam posisi lemah. Kita adalah suni dan kebodohan kita pada masa itu sangat jelas. Dengan seketika revolusi Islam di Iran menjadi berita utama pada awal tahun 1978.
Mayoritas umat Islam yang menyebut diri mereka suni juga tidak menyadarinya. Propaganda Syah adalah dengan menyalahkan ulama Islam. Media Barat dan media Islam yang dimanipulasi Barat, serta rezim di negara-negara Islam, menganggap kejadian di Iran sebagai hal kecil. Kita semua terlambat dalam menyadari realita baru di Iran. Telah ada usaha sistematis untuk menodai Islam Iran. Media Barat sengaja memberitakan kabar palsu tentang Revolusi Islam yang dipimpin Ayatullah Khomeini, pendiri dan pemimpin Republik Islam Iran.
Kampanye dalam menyerang Iran bukan hal baru. Sejak awal, kepentingan pribadi telah membawa kampanye tiada akhir dalam melawan Revolusi Islam Iran. Tamu pembicara kita malam ini, Syekh Ahmed Deedat, yang merupakan ulama terkemuka Islam dan baru saja kembali dari perjalanannya ke Iran, akan menceritakan kepada kita perjalanan pertamanya ke Iran. Saya panggilkan Tuan Ahmed Deedat untuk berbicara kepada kalian.
Syekh Ahmed Hoosen Deedat
Aku berlindung (kepada Allah) dari godaan setan yang terkutuk. Dengan Nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. ”Jika kamu berpaling (dari Islam dan ketaatan kepada Allah), Dia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu.” (QS. Muhammad: 38). Mahabenar Allah.
Saudara-saudara sekalian,
Kita meragukan keajaiban dari sebuah negara yang terlahir kembali. Janji Allah yang tidak dapat ditawar telah terbukti dalam kebangkitan dan keruntuhan sebuah bangsa yang disebutkan dalam ayat yang saya baca kepada Anda dari surah Muhammad. Bagian akhir dari ayat tersebut memperingatkan kita bahwa jika kalian berbalik dari kewajiban dan tanggung jawab, maka Dia akan menggantikan kalian dengan bangsa lain.
Kita meragukan keajaiban dari sebuah negara yang terlahir kembali. Janji Allah yang tidak dapat ditawar telah terbukti dalam kebangkitan dan keruntuhan sebuah bangsa yang disebutkan dalam ayat yang saya baca kepada Anda dari surah Muhammad. Bagian akhir dari ayat tersebut memperingatkan kita bahwa jika kalian berbalik dari kewajiban dan tanggung jawab, maka Dia akan menggantikan kalian dengan bangsa lain.
Pribahasa Urdu menggunakan kalimat indah ini ketika menggambarkan beberapa musibah yang terjadi di sebuah umat dan berbicara tentang sebuah negara yang dapat menggantikan mereka. Sebenarnya ini adalah bahasa Alquran dan benar-benar terjadi melalui sejarah yang berulang. Pertama, Allah Swt. memilih Yahudi Bani Israil sebagaimana yang Dia katakan dalam Quran: “Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini.” (QS. Albaqarah [2]: 47).
Dengan kemuliaan itu seharusnya mereka menjadi pembawa obor pengetahuan Tuhan untuk dunia. Ini merupakan kehormatan, ini merupakan hak istimewa dan ini merupakan yang pertama bagi kaum Yahudi. Tapi karena mereka tidak mematuhi kewajiban, seorang Yahudi di antara kaum Yahudi pengikut Nabi Isa as. sebagaimana direkam di kitab Kristiani mengatakan kepada mereka: “Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” (Mattius 21: 43), dan bangsa yang akan bangkit adalah umat Islam. Hal itu diambil dari bangsa Yahudi dan diberikan kepada umat Islam.
Umat Islam kemudian, di antara mereka yang pertamanya adalah bangsa Arab, diberikan oleh Allah hak istimewa sebagai pembawa obor cahaya dan pengetahuan untuk dunia, namun karena mereka bersantai dan gagal membawa hasil, Allah mengganti mereka dengan bangsa lain. Dalam sejarah, kita mengingat orang Turki dan Mongol menghancurkan kerajaan Islam dan ketika mereka menerima Islam, mereka menjadi pembawa obor cahaya dan pengetahuan bagi dunia.
Sebagaimana Iqbal menggambarkan situasi ini dengan indah, “Wahai kalian orang muslim, kalian tidak akan binasa jika Iran atau Arab binasa. Kekuatan anggur tidak bergantung kemurnian botolnya. Botolnya adalah bangsa kita. Batasan kita dan kekuatan Islam tidak bergantung pada batasan geografi atau bangsa.” Inilah yang Allah kehendaki lagi; Dia memilih Yahudi lalu memilih Arab dan ketika mereka menjadi lemah, Dia memilih Turki dan ketika mereka menjadi lemah bangsa lain… dan seterusnya merupakan proses berlanjut.
Jika kalian tidak mengerjakan kewajiban, Allah Swt. akan memilih bangsa lain yang ingin. Di dunia saat ini ada ratusan juta lebih umat muslim. Miliaran kalau kita ingin berbangga! Sembilan puluh persen dari satu miliar merupakan suni. Kita telah berhenti memberikan kebaikan maka Allah memilih sebuah bangsa yang kita anggap remeh. Bangsa Iran! Orang Syiah! Sejarah buruk menimpa saudara seiman kita di Iran di mana Syah menjadi penguasa… dan nama dia kebetulan saja Muhammad. Bayangkan! Orang ini bernama Muhammad dan bukan orang yang beriman. Sulit bagi kita untuk membayangkannya saat ini, tapi sekali saja pergi ke negara itu, mencari hingga detail, lihatlah apa yang sedang terjadi.
Orang Iran ini yang terlihat seperti Syah (raja) sebenarnya hanyalah orang asing. Jika Hitler menaklukan bangsa ini dan menyerang mereka, kita dapat memahaminya. Jika Rusia menaklukan rakyat itu, kita dapat mengertinya. Tapi di sana ada orang Iran, berbahasa Persia, yang namanya Muhammad. Tapi, lihatlah ke arah mana ia membungkuk? Enam belas tahun dia melarang salat Jumat. Enam belas tahun! Kita telah menyamakan Iran dengan Syah dan Syah dengan Iran. Bagi kita mereka adalah istilah yang sama. Tapi jika Anda melihat lebih jauh, kita tahu bahwa Syah dan rakyat Iran terpisah. Mereka dalam realitasnya bagaikan orang asing satu sama lain.
Sekarang tentang kunjungan dan kesan saya terhadap Iran. Saya mulai dengan tempat di mana saya merasakan keharuman persaudaraan rakyat Iran pertama kali terhadap kami. Kebetulan ini terjadi di Roma. Saya yang pertama merasakan dan kemudian beberapa teman saya merasakannya pula di bandara udara Roma. Kami sedang menunggu pesawat, dan kami mendapat sejumlah masalah dengan visa dan salah seorang dari kami bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini. Kemudian dia menuju kantor Iran Air dan mengatakan masalahnya kepada wanita muda yang mengenakan pakaian Islam lengkap dan tertutup. Wallah sangat indah melihatnya… yang saya maksud adalah ketika Anda melihat orang-orang dengan pakaian seperti itu (chodur) mereka adalah orang-orang yang cantik. Jadi di sana ada seorang wanita dan kalian harus melihat bagaimana dia menangani masalah tersebut. Seseorang datang kepada kami dan mengatakan, “Tuan, jika Anda ingin melihat wanita muslim Iran yang sesungguhnya maka datanglah (ke Iran).” Saya dan beberapa orang pun pergi dan kami melihatnya. Itu adalah aroma pertama yang kami rasakan dari umat Islam Iran di Roma.
Ketika kami mendarat di Iran, kami memilih hotel bintang lima yang dahulu sebelum revolusi dikenal sebagai Hotel Hilton tapi sekarang bernama Hotel Istiqlal. Kemudian kami berkeliling ke tempat-tempat menarik dan saya akan menceritakan kepada Anda beberapa hal yang kami lihat dan saya akan menggambarkan perasaan dan pengalaman kami.
Jika saya mengingat dengan benar, tempat pertama yang kami datangi adalah pemakaman Behesht Zahra. Behesht berarti “surga” dalam bahasa Persia dan Zahra adalah gelar dari Fatimah az-Zahra yang merupakan putri Nabi Muhammad (saw.). Zahra berarti cahaya. Jadi nama tempat pemakaman tersebut adalah Surga yang Bercahaya.
Sebelum tiba di Iran, saya pernah membaca di koran tentang pemakaman Behesht Zahra. Saya ingat ketika Imam Khomeini tiba di Teheran beliau berkunjung ke pemakaman. Saya berpikir, kenapa dia pergi ke pemakaman? Untuk berdoa? Ya! Untuk orang yang meninggal? Ya! Ketika Anda memikirkan pemakaman di sini, Afrika Selatan, Anda mengingat jalan Brook, Riverside, dan lainnya. Anda tidak bisa membayangkan bahwa pemakaman (Behest Zahra) ini luasnya berkilo-kilo. Anda tidak bisa membayangkannya! Ini adalah tanah terbuka yang dapat menampung satu atau dua juta manusia. Orang berkumpul di sini karena ini adalah tempat termudah untuk meluapkan emosi dan beban spiritual karena di sana Anda memiliki syuhada. Ada 70.000 lebih syuhada dalam peristiwa revolusi dan 100.000 luka-luka. Masyarakat dengan slogan “Allahu Akbar” sebagai senjata mereka telah menghancurkan kekuatan militer terbesar di Timur Tengah. Jadi kami pergi ke pemakaman ini dan terdapat lebih dari satu juta orang di sana. Pria, wanita dan anak-anak termasuk kami benar-benar terinspirasi oleh antusiasme dan perasaan saudara-saudari kami di sana.
Saat itu pertengahan musim dingin, pria, wanita, dan anak-anak duduk di tanah yang dingin selama berjam-jam. Pertengahan musim dingin di bawah tanpa karpet atau kursi! Sebuah bangsa yang dapat menahan disiplin berjam-jam, dan Anda hanya dapat membayangkan takdir Allah apa yang direncakan bagi mereka. Satu atau dua hari kemudian dalam program kunjungan, saya membaca pemakaman Behesht Zahra, lagi. Pertama kali kami pergi untuk ceramah, kami melihat di kuburan orang-orang membaca puisi kesedihan dan doa dan saya pikir kunjungan kedua ini akan berlebihan. Tapi kenapa harus pergi dua kali? Saya telah melihat pemakaman ini. Tapi seluruh teman saya pergi dan saya pikir kalau semua orang pergi, ini tidak akan baik bagi saya untuk tetap di hotel bersantai ketika seluruh teman saya pergi dengan bus menuju pemakaman.
Kemudian saya pergi dan saya menjadi sangat bahagia. Karena kunjungan kedua ini adalah ketika Kamis sore dan Kamis di Iran seperti Sabtu bagi kita. Puluhan ribu orang berada di pemakaman. Ini hal biasa. Seperti hari raya raya (id). Puluhan ribu orang di sana, tidak lain kecuali untuk mengisi baterai spiritual mereka. Ini merupakan hal yang tidak akan terlupakan. (Ucapan) “Putraku memberikan hidupnya bagi Islam” atau “Ayahku memberikan jiwanya untuk Islam” menunjukkan bahwa mereka memberikan hidup mereka untuk Islam. Dengan cara seperti ini, setiap Kamis merupakan suntikan spiritual dan pengingat bahwa mereka akan memberikan hidup untuk Islam.
Ketika berkeliling, terdapat sebuah balai kota yang dapat menampung 16.000 orang, dibandingkan dengan balai kota di Afrika Selatan, yaitu Good Hope Center di Capetown, yang hanya dapat menampung 8.000 orang. Bangunan itu didirkan oleh Syah untuk menyombongkan “Mitos Aria”-nya. Dia membanggakan tidak hanya bahwa dia Shahanshah atau raja seluruh raja, tapi juga bahwa dia sebagai Aryamehr, cahaya orang-orang Aria. Inikah penyakit orang-orang Aria? Ingat bualan Hitler tentang menjadi Aria karena orang Jerman adalah orang Aria. Kemudian orang Hindu membual bahwa mereka orang Aria. Jika masyarakat saya, orang Gujarat, bukan muslim maka mereka akan membual juga untuk menjadi Aria seperti mereka. Mantan Syah ini menyatakan diri sebagai cahaya orang-orang Aria dan membangun monumen ini sebagai penghormatan. Dia membangun monumen lainnya dengan menghabiskan biaya jutaan untuk memperingati leluhurnya Cyrus Agung, seorang penyembah berhala, musyrik dan memboroskan kekayaan negara untuk kepentingannya.
Tahun 1984 dia berencana mengadakan Olimpiade di Tehran untuk menyombongkan egonya. Di balai kota ini kami melihat atletik dan akrobatik. Wallah, sayangnya kita, muslim Afrika Selatan, seperti orang yang lemah dan membuat kita lebih buruk lagi dari hal itu. Pemuda kita tidak melakukan aktivitas seperti itu. Di sana dilakukan atletik, gimnastik, akrobatik yang tidak kita lakukan. Hal seperti itu bukan untuk kita; yang melakukan jogging, Anda tahu, anak-anak muda yang ketika saya bertemu mereka saya berjabat tangan dengan mereka dan mereka seperti orang lemah. Tapi hampir setiap pemuda yang Anda temui di Iran terlihat seperti atlet. Mereka melakukan olah raga yang biasa dan hal itu membuat kami senang karena mereka tidak membicarakan Iran. Mereka tidak bicara tentang Iran “Kami orang Iran, kami orang Aria” justru mereka berbicara tentang Islam, Islam dan Islam. Tidak ada satu pun wanita setengah telanjang, tidak ada satu pun. Jika Syah mempunyai caranya, jika dia masih hidup dan menjalankan rencananya, Anda bisa bayangkan akan ada wanita setengah telanjang di sana yang setiap orang bisa melihat hingga puas.
Di Iran segala sesuatu berhubungan dengan Islam untuk memperkuat moral masyarakat, membangkitkan ribuan pria dan wanita. Kami tergetar melihat anak-anak kami, kami merasa mereka anak-anak kami, saudara kami sendiri, dan kami benar-benar tergetar. Kami melihat hal itu sebagai hal yang anak-anak kita juga bisa lakukan. Kemudian kami pergi melewati parade militer dengan berbagai kelompok lelaki Iran dan tidak ada kekurangan kekuatan di sana. Anda tahu, beberapa orang ingin pergi dan menolong saudara seiman kita di Iran. Alhamdulillah di sana tidak kekurangan kekuatan; yang mereka inginkan hanya alat dan senjata. Jika bangsa Iran memiliki senjata militer seperti yang Israel miliki, seluruh Timur Tengah akan bebas dari intervensi asing dalam sekejap. Inilah bangsa yang bisa melakukannya. Semangat jihad ada pada setiap dan seluruh pria dan wanita di negara itu. Seluruh masyarakat terlibat dalam mempromosikan Islam. Kita berbicara tentang 20 juta orang yang mampu mewujudkannya. Jika mereka memiliki senjata dan materi, setiap wanita pria dan anak-anak akan pergi berjihad.
Kemudian kami mengunjungi tawanan perang Irak. Sebagaimana yang Anda tahu perang ini dimulai oleh Irak dengan menyerang Iran. Seluruh negara dalam keadaan kacau. Irak merasa bahwa jika Yahudi dapat melakukannya ke bangsa Arab dalam waktu 6 hari, maka mereka bisa melakukannya kepada Iran dalam waktu 3 hari. Seluruh dunia berpikir dalam waktu satu minggu Iran akan hancur berkeping-keping. Tahukah Anda sudah berapa lama sekarang ini? Ini sudah setengah tahun dan bahkan lebih. Alhamdulillah, di awal perbandingannya 20 berbanding 1 dalam hal pasukan dan material, namun bangsa Iran membalikan posisi dan menjadikannya 1 berbanding 3 bagi mereka. Mereka mampu memukul balik (Irak). Mereka memiliki kembali seluruh wilayah mereka dan sebuah bukit yang dinamai Allahu Akbar. Alhamdulillah mereka melakukannya dengan baik.(http://ejajufri.wordpress.com/2009/02/24/nasihat-ahmad-deedat-tentang-persatuan-islam/)
Sebelum saya pergi ke Iran, Dr. Kalim Siddiqui dari Inggris mengatakan kepada saya seraya bercanda, “Kalian memiliki separuh peluang untuk menjadi syahid.” Itu hanyalah gurauan tapi hampir menjadi kenyataan. Ketika kami sedang keluar kota saat perang terjadi, terdapat sebuah lapangan penuh dengan tank. Para pemuda kami keluar dari bus dan mulai memanjat tank serta mengambil gambar untuk ditunjukkan kepada orang-orang di rumah. Kemudian sebuah tank keluar dari lapangan untuk latihan uji coba dan tiba-tiba kami mendengar suara tembakan. Dari kejauhan kami melihat asap di beberapa tempat dan beberapa pemuda kami lari ketakutan dan berlindung di belakang bus. Ternyata kami berada dalam serangan orang-orang Irak. Ledakan bom berada di sekeliling kami dan Allah menyelematkan kami. Ingat bahwa Kalim telah mengatakan bahwa ada separuh peluang kami menjadi syahid, dan itu hampir menjadi kenyataan.
Kami mengunjungi mereka yang terluka di perang dan tidak ada satupun yang mengeluh tentang apa yang terjadi pada mereka. Seorang lelaki telah diamputasi kakinya tapi tidak ada air mata. Saya tidak pernah melihat setetes air mata dari siapa pun, dan justru mereka bertanya apakah ada kemungkinan untuk kembali ke pertempuran. Penyesalan mereka bukan karena luka, tapi mengapa mereka tidak bisa kembali ke garis depan untuk berjuang dan menjadi syahid. Inilah ambisi dari setiap muslim di sana.
Ketika kami mengunjungi tawanan, Iran telah menangkap sekitar 7.800 tawanan perang Irak dan mereka terlihat sehat dengan pakaian dan makanan yang baik. Seorang teman saya tertarik untuk mencari tahu apa yang tawanan Irak rasakan tentang kondisi mereka. Setiap orang yang dia tanya menjawab bahwa mereka terjaga dengan baik. Lalu saya punya ide. Beberapa orang ada di sini selama setahun dan yang lainnya berbulan-bulan, saya ingin tahu ada berapa orang yang melakukan bunuh diri? Saya tanyakan ke setiap kelompok tawanan perang berapa orang yang melakukan bunuh diri? Mereka mengatakan tak satu pun. Tidak ada satu pun tawanan yang melakukan bunuh diri.
Jika kita melihat kepada apa yang disebut sebagai peradaban negara Barat di Afrika Selatan, ada 46 orang yang melakukan bunuh diri di tawanan hanya untuk tahun ini. Mereka makan, berpakaian dengan baik dan memiliki sel sendiri tapi sejauh ini sudah 46 orang melakukan bunuh diri. Jika orang-orang tidak diperlakukan dengan baik maka beberapa orang akan mencari jalan keluar termudah, tapi tidak ada seorang pun yang melakukan bunuh diri di antara 7.800 tawanan perang.
Kami pergi mengunjungi imam, Ayatullah Ruhollah Musawi Khomeini. Ada sekitar 40 orang dari kami menunggu imam dan imam datang dan berada sekitar sepuluh meter dari tempat saya. Saya melihat imam. Dia menyampaikan ceramah kepada kami sekitar setengah jam, dan tidak ada sesuatu apapun kecuali Quran. Orang ini seperti Quran yang terkomputerisasi. Pengaruh luar biasa yang dia miliki di setiap orang; kharismanya sungguh menakjubkan. Anda cukup melihat ke arahnya dan air mata mengalir di pipimu. Anda cukup melihatnya dan Anda akan menangis. Saya tidak pernah melihat orang tua yang lebih tampan darinya dalam hidupku; tidak foto, video atau televisi yang dapat menilai orang ini. Orang tua paling tampan yang pernah saya lihat dalam hidup saya adalah dia.
Ada hal yang juga menarik tentang namanya. Pertama dia disebut Imam Khomeini. Kata “imam” bagi kita merupakan kata yang murah. Ke mana pun kita pergi ke suatu tempat kita bertanya siapa imam masjid di sana. Bagi Syiah hanya ada satu imam di dunia dan itu adalah Dua Belas Imam. Mereka percaya pada konsep imamah dan imam merupakan pemimpin spiritual umat. Imam pertama menurut pemikiran ini adalah Hazrat Ali r.a. Kemudian Imam Hasan sebagai imam kedua, ImamHusain ketiga seterusnya hingga imam kedua belas, Imam Muhammad yang gaib pada umur 5 tahun dan mereka menanti kedatangannya. Mereka menggunakan istilah “ghaibah” (occultation), seperti tidur-spiritualnya Ashabul Kahfi. Karena itu beliau dinantikan untuk kembali dan dia satu-satunya orang di dunia yang bisa disebut imam. Kebanyakan ulama mereka disebut mullah dan ayatullah berarti allamah, seorang alim besar. Ayatullah Khomeini disebut imam tapi tidak mengurangi rasa hormat mereka terhadap penantian imam sesungguhnya untuk muncul. Ruhollah merupakan nama yang diberikan ayahnya dan tahukah Anda artinya? Rûhullâh berarti “spirit Allah” dan ini merupakan gelar Hazrat Isa alaihisalam dalam Alquran. Kemudian beliau adalah ayatullah yang merupakan gelar lain dari Hazrat Isa dalam Alquran. Al-Musawi berasal dari keluarga Musa dan dari kota Khomein yang menjadi nama akhirnya yang menunjukkan asalnya. Dia sudah berusia 80 tahun… (Kerusakan audio pada menit 41:05)
Tapi mereka masih menanti Mahdi, dan bukan Khomeini. Mereka ingin menciptakan kestabilan dan persiapan untuk kemunculan Mahdi. Di dunia suni, kita juga menunggu kedatangan Mahdi tapi kita ingin agar beliau yang menciptakan kestabilan bagi kita, menjadikan kita pemilik dunia dan duduk di atas singgasana. Sampai situ kita hanya bisa menangani pertengkaran kecil. Apapun yang kita lakukan sekarang, hanya Imam Mahdi yang bisa membersihkan dunia bagi kita. Ini garis pikir suni. Khomeini di satu sisi mengatakan kepada pengikutnya bahwa kita harus membantu menyiapkan jalan sehingga ketika Imam Mahdi datang segalanya sudah siap baginya untuk bertindak. Sementara kita, dunia suni, menunggu Imam Mahdi untuk bersusah payah melepaskan diri kita dari kesulitan, sedang orang Syiah menyiapkan dunia untuk kemunculannya.
Anda tahu terdapat banyak orang yang bersama kita dari seluruh dunia. Saya menemukan bermacam-macam orang sakit, sakit mental lebih tepatnya. Saya bertemu dengan orang alim dari Pakistan dan dia berpikir bahwa ada yang salah dengan saudara Syiah kita. Anda melihat di Iran ketika seseorang berceramah dan nama Khomeini disebut, orang-orang diam dan mengucapkan selawat (durood) kepada nabi saw. tiga kali. Tapi ketika nama Muhammad saw. disebut mereka mengirim selawat satu kali. Tapi orang alim dari Pakistan ini berkata, “Coba lihat orang-orang ini. Muslim jenis apa mereka itu?! Ketika nama Muhammad (saw.) disebutkan mereka mengirim selawat kepada nabi satu kali tapi ketika nama Khomeini disebutkan mereka mengirim selawat kepada Khomeini tiga kali.”
Saya berkata, “Apa yang mereka katakan? Apa yang mereka katakan sehingga Anda mengatakan ‘selawat kepada Khomeini’?” Dia mengatakan, “Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad(Selawat bagi Muhammad dan keluarga Muhammad).” Saya katakan, “Siapa Muhammad? Khomeini? Siapa yang bilang Khomeini sebagai Muhammad? Mereka selawat kepada Muhammad dan Anda bilang kepada Khomeini?” Anda tahu? Inilah penyakit. Terdapat banyak orang terdidik (alim) tapi pikiran mereka penuh dengan buruk sangka. Mereka hanya mencari-cari kesalahan dan mencela.
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. Almâidah [5]: 54)
Contoh lain adalah ketika saudara Syiah melaksanakan salat, mereka mempunyai sebuah tanah (turbah) sebagai tempat sujud. Dan dia (alim Pakistan) berkata, “Lihatlah apa yang mereka lakukan. Ini adalah syirik. Mereka menyembah lempengan tanah.” Saya berkata mengapa Anda tidak bertanya kepada mereka kenapa mereka menaruh kening mereka di lempengan tanah dan pelajari alasan logis dibalik semua ini.
Anda tahu, pengalaman pertama saya tentang hal ini terjadi saat di Washington. Pelajar Iran di sana mengundang saya untuk memberikan ceramah di universitas tempat mereka belajar di Amerika. Pada saat itu, waktu untuk Isya dan kami salat. Setiap orang diberikan lempengan tanah. Saat itu saya berpikir hal ini lucu, maka saya taruh di samping dan saya salat dengan pelajar Iran. Setelah salat, saya ingin tahu tentang hal ini dan saya tanya mereka, “Mengapa Anda membawa potongan tanah di kantong ke mana pun Anda pergi?” Mereka berkata, “Kami harus sujud di atas bumi Allah dengan kening kami menyentuh tanah. Kami mengucapkan subhanna rabial a’la wa bihamdih tiga kali dengan kening kami menyentuh tanah.”
Jadi Syiah sesungguhnya ingin menyentuh tanah dengan kening mereka dan bukan kepada karpet buatan manusia. Mereka benar-benar ingin menunjukkan ekspresi salat dengan kening menyentuh bumi Allah. Anda lihat mereka tidak menyembah potongan tanah sebagaimana banyak orang salah berpikir. Ini merupakan sesuatu yang sering orang suni jadikan lelucon dan ejekan terhadap Syiah.
Dalam perjalanan pulang saya dari Tehran di seberang lorong pesawat, ada dua orang Syiah yang ketika waktu salat datang, salah seorang dari mereka mengambil lempengan tanah dari kantongnya dan Allâhu Akbar, dia melakukan salat di tempat duduknya, dan ketika selesai ia memberikan tanah tersebut ke sebelahnya dan dia salat. Hal ini terlihat seperti lelucon bagi kita. Ya, kan? Di pesawat itu terdapat banyak kaum suni dan hanya pemuda itu yang salat, dan pemuda itu bukan saya. Tapi kami menertawakan mereka (Syiah—pent.). Dia duduk di sana dan melakukan hal yang lebih baik dari kami dan kami menertawakan mereka sambil duduk menghakimi.
Dia mungkin tidak sesopan atau sebaik kita di Afrika Selatan. Anda tahu kita muslim di Afrika Selatan sangat sopan dan baik dalam salat. Orang Arab tidak cocok dengan kita, orang Iran tidak cocok dengan kita. Amerika, negro mereka semua tidak cocok dengan kita. Dengan orang Arab saat Anda membungkuk rukuk, orang di sebelah Anda mendorong Anda untuk menjauhkannya. Siapa yang tahu, mungkin ini benar, kita tidak tahu.
Anda tahu, di antara empat mazhab suni; Hanafi, Hambali, Maliki dan Syafii, terdapat lebih dari dua ratus perbedaan dalam satu salat. Anda tahu? Dua ratus! Tapi kita menerimanya sebagai hal yang benar. Syafii mengucapkan amin dengan keras dan kita mengucapkannya dengan pelan. Mereka mengucapkan bismillah dengan keras, kita mengucapkan pelan dan tidak ada masalah. Semasa kecil, ayah saya mengulang rumus masyhur yang dia pelajari dari ayahnya: “Seluruh mazhab adalah sama-sama benar dan sebuah kebenaran bagi mereka berdasarkan hadis dan Quran.” Maka kita menerimanya. Ketika hal itu terjadi pada Syafii, Hambali, Hanafi dan Maliki kita bersikap toleran. Tapi ketika hal itu terjadi pada Syiah, rumus yang kita pikirkan sewaktu kecil tidak berlaku, sehingga keanehan kecil apapun yang ada antara kita dan mereka, kita tidak bisa bertoleransi dan menolaknya. Kita mengatakan hal itu karena kita terprogram untuk meyakini hanya empat mazhab. Tapi kita menerima keanehan di antara yang empat itu.
Saya katakan, kenapa Anda tidak bisa menerima saudara Syiah sebagai mazhab kelima? Hal yang mengherankan adalah Syiah mengatakan kepada Anda bahwa dia ingin bersatu dengan Anda. Dia tidak mengatakan tentang menjadi Syiah. Dia berteriak “Tidak ada suni atau Syiah, hanya ada satu, Islam.” Tapi kita mengatakan kepada mereka “Tidak, Anda Syiah”. Sikap seperti ini adalah penyakit dari setan yang ingin memecah belah kita. Bisakah Anda membayangkan, kita suni adalah sembilan puluh persen dari muslim dunia dan sepuluh persennya adalah Syiah yang ingin menjadi saudara seiman, tapi yang sembilan puluh persen ketakutan. Saya tidak mengerti mengapa Anda yang sembilan puluh persen menjadi ketakutan? Mereka yang seharusnya ketakutan!
Seharusnya Anda tahu perasaan yang mereka miliki untuk Anda. Saat salat Jumat di Iran, terdapat jutaan orang. Anda harus melihat cara mereka melihat kepada Anda saat Anda berjalan, mereka sadar bahwa Anda orang asing dan tidak satu dari mereka yang air matanya tidak mengalir di pipi mereka. Inilah perasaan yang mereka miliki untuk Anda, tapi Anda mengatakan tidak. Anda ingin mereka tetap di luar, takut kalau mereka mengeluarkan Anda (dari mazhab Anda—pent.). Anda hanya bisa keluar kalau ada hal yang lebih baik dari yang Anda miliki. Saya tidak tahu, mungkin di antara kalian berpikir saya seorang Syiah, tapi saya masih di sini bersama kalian.
Ada apa dengan semua ketegangan suni–Syiah ini? Semuanya adalah politik. Semua permusuhan yang kita miliki sekarang adalah politik. Jika ikhwan suni di suatu tempat melakukan kesalahan, Anda mengatakan “Oh, orang itu tidak Islami, dia kafir”, tapi jika satu orang Syiah melakukan kesalahan, Anda menyalahkan seluruh komunitas Syiah, seluruh negara dan bangsa yang jumlahnya jutaan, dan mengatakan mereka semua sampah hanya karena satu orang Syiah berbuat tidak islami. Pada saat yang sama, kita melihat dengan cara yang berbeda jika salah seorang dari saudara Anda melakukan kesalahan serius karena dia ayah atau paman Anda. Satu kelompok suni mengatakan kepada yang lain “Anda bukan muslim”, kelompok suni lain mengatakan “Anda bukan muslim, Anda kafir.” Lihat hal itu di sekeliling kita, dan kita bertengkar di antara sesama. Bahkan beberapa orang dari kita melakukan hal yang konyol.
Saya bertemu seseorang teman yang mengatakan kepada saya, “Kalau Anda pergi ke Newcastle, temui tuan fulan dan fulan dan Insya Allah segala hal akan diatur untukmu.” Lalu saya pergi ke orang itu dan seperti yang ia katakan kepada saya, saya diajak ke rumahnya untuk makan siang. Ketika saya duduk di meja makan saya melihat di dinding terdapat “burat”. Anda tahu apa itu “burat”? Sejenis binatang keledai dengan wajah seorang wanita yang bertujuan untuk memberikan tenaga listrik. Saya katakan kepadanya ini tidak benar. “Allah menciptakan tenaga listrik, Anda tidak bisa menciptakannya dengan patung keledai berwajah wanita.” Lalu dia terlihat kecewa. Tapi dia seorang suni, dia saudara dan tetap saudara saya. Ketegangan suni–Syiah adalah pekerjaan setan untuk memecah belah kita.
Izinkan saya mengatakan sesuatu tentang Iran. Apa yang saya temukan adalah segala sesuatu berorientasi pada Islam. Seluruh negara diarahkan menuju Islam, dan mereka berbicara tidak lain hanya Alquran. Saya belum pernah memiliki pengalaman dengan orang Iran yang menyangkal saya ketika saya berbicara tentang Quran. Sebaliknya saudara seiman kita bangsa Arab, semakin sering Anda mengutip Quran maka mereka akan menyangkal Anda dengan Quran lagi. Mereka bangsa Arab, mereka mengira lebih tahu banyak tentang Alquran dari pada kita, tapi orang Iran terlihat searah dengan Alquran. Segala yang dia lakukan dan pikirkan adalah tentang Alquran.
Anda ingat Tabas, ketika orang Amerika meminta membebaskan para tawanan. Negara paling berkuasa dalam bidang kemajuan teknologi di muka bumi; negara yang dapat mendaratkan manusia di bulan dan mengembalikannya; negara yang mengatakan kepada Anda bagian mana dari bulan, mereka akan mendaratkan dan membawanya kembali, mereka mengirim satelit ke Mars dan Jupiter. Sebuah negara yang memperingatkan Pakistan tentang gelombang pasang tragedi dan mereka tidak mengindahkan peringatan itu. Negara itu tidak bisa mendarat di Iran!
Bayangkan, mereka pergi ke sana dengan helikopter dan menghancurkan serta membunuh diri mereka sendiri. Bayangkan! Sebuah negara yang mendarat di bulan dan kembali lagi, tidak bisa mendarat di Iran. Rakyat Iran tidak berada dalam posisi untuk melakukan hal tertentu kepada mereka. Orang Amerika dapat pergi dan mengakhiri apa yang mereka inginkan. Saya datang dan melihat kedutaan Amerika dan bayangkan itu bangunan yang besar, luas dan tepat berada di tengah Teheran. Mereka dapat dengan mudah pergi dan membawa keluar orang-orang mereka, meski mereka kehilangan beberapa orang. Mereka dapat meraih tujuan mereka. Hal itu sudah direncanakan dengan matang. Tapi tahukah Anda apa yang terjadi? Kegagalan dan mundurnya pasukan. Imam Khomeini telah mengatakan apa yang telah terjadi. Dia tidak mengatakansubhanallâh atau alhamdulillâh. Tahukah Anda apa yang dia katakan? Dia mengutip Quran: “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara gajah?” (QS. Alfîl: 1) Itulah kalimat yang keluar darinya. Saya telah katakan kepada Anda bahwa dia Quran yang terkomputerisasi.
Anda tahu mereka namai apa helikopter besar tersebut? Jumbo helicopters, dan pesawat besar itu dinamai jumbo planes. Anda tahu arti jumbo dalam bahasa Swahili? Gajah! Itu bahasa Swahili. Dari situ mereka menamainya. Jadi helikopter itu berukuran gajah (besar) dan imam berkata: “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara gajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?” (QS. Al-Fîl [105]: 1-2).
Tapi kita masih ragu, dunia muslim menjadi sangat skeptis. Kita tidak percaya Quran lagi. Kalian tidak benar-benar percaya pada Quran. Bagi banyak orang ini semua hanya untuk seremoni, hanya untuk menciptkan perasaan spiritual yang lebih baik ketika Anda membaca Alquran. Tapi tidak ada terlihat yang peduli dengan petunjuk yang telah Allah berikan. Semoga Allah menjadikan saudara seiman kita, pembawa obor dan cahaya petunjuk hari ini bagi dunia Islam. Inilah sebuah bangsa yang menjalankan tugasnya.
Saat Anda melihat mereka, kesungguhan ada pada diri mereka. Sebuah bangsa yang tidak takut. Anda melihat mereka dengan semangat besar yang mereka miliki. Mereka tidak takut untuk mengatakan “Marg bar Amrika” (Kematian bagi Amerika). Lalu mengatakan “Marg bar Shuravi”(Kematian bagi Uni Soviet). Bayangkan itu! Lalu “Kematian bagi Israel”. Bisakah Anda bayangkan sebuah bangsa melakukan hal itu tanpa takut?
Ini bukan semangat Islam yang ada pada kita, tapi bangsa Iran melakukannya dengan hati dan pikiran. Mereka tidak mengatakan, “Ini revolusi Iran” atau “Kami bangsa Iran.” Mereka berbicara tentang Islam, sebuah Revolusi Islam. Ini bukan Revolusi Iran tapi ini adalah Revolusi Islam. Inilah revolusi bagi Islam dan sedikit pertanyaan mengapa bangsa-bangsa di dunia tidak bisa menerimanya karena Islam yang tidak ingin mereka terima. Maka saudara saudari sekalian, saya telah mengambil banyak waktu berharga kalian. Dengan kata-kata ini, saya persilakan Anda duduk dan bertanya. © 2009
Catatan: Ceramah ini disampaikan oleh almarhum Syekh Ahmed Hoosen Deedat, dikenal sebagai ulama ahlusunah dan ahli kristologi dari Afrika Selatan yang telah melakukan perjalanannya ke Republik Islam Iran pada tanggal 3 Maret 1982. Untuk mengunduh pidatonya, klik di sini.
Pentranskrip: Mustafa Mond
Penerjemah:
BLUNDERNYA TAKFIRI!
Diberbagai media massa disebutkan bahwa Raja Abdullah dari Saudi Arabia mendukung kudeta mesir sejak awal, bahkan hingga sekarang pun dia membeking pemerintahan Mesir versi kudeta militer tersebut ...
Diberbagai media massa disebutkan bahwa Raja Abdullah dari Saudi Arabia mendukung kudeta mesir sejak awal, bahkan hingga sekarang pun dia membeking pemerintahan Mesir versi kudeta militer tersebut ...
(Vebidoo)
VIVAnews - Raja Arab Saudi, Abdullah Al-Saud, tetap
pada pendiriannya untuk mendukung aksi militer Mesir dalam melawan dari
"usaha untuk menngacaukan" negara seribu piramid tersebut.
"Kerajaan Arab Saudi, beserta masyarakat dan pemerintahannya berdiri dalam persaudaraan Mesir dalam melawan tindakan terorisme," kata dia dalam sebuah tayangan televisi pemerintahan yang dikutip dari Al-Jazeera, Sabtu 17 Agustus 2013.
"Saya menyerukan kepada orang-orang yang baik di Mesir, negara-negara Arab dan muslim untuk berdiri sebagai satu orang dan satu hati dalam upaya menghadapi upaya untuk mengguncang negara yang berada di garis depan sejarah Arab dan Muslim," katanya.
Raja Arab Saudi merupakan sekutu dekat mantan presiden Hosni Mubarak dan secara sejarah memiliki hubungan yang sulit dengan Ikhwanul Muslimin, pengusung mantan presiden Mohamad Mursi yang digulingkan militer Mesir.
Bahkan, setelah militer Mesir berhasil mengkudeta Mursi bulan lalu, kerajaan Arab Saudi menjanjikan bantuan senilai US$5 miliar.
Seperti diketahui, situasi di Mesir kian mencekam karena tindakan represif yang diambil oleh militer dan polisi Mesir. Bentrokan berdarah pasukan keamanan dan para demonstran Ikhwanul Muslimin (IM) kembali pecah Jumat siang waktu setempat saat rakyat Mesir masih belum melupakan tragedi "Rabu Berdarah" dua hari lalu.
Pada Jumat lalu, lebih dari 100
orang tewas setelah bentrokan antara pendukung Ikhwanul Muslimin dengan
pasukan keamanan. Dalam sepekan, lebih dari 700 orang tewas.(http://dunia.news.viva.co.id/news/read/437063-raja-arab-saudi-dukung-militer-mesir)
Tapi lucunya ... pada saat yang sama sebuah situs takfiri menyebarkan berita ke publik bahwa otak dibalik kudeta militer Mesir itu adalah Syiah ... wkwkwkw ...
*Tokoh utama pendukung kudeta militer di Mesir ternyata Syiah -
- See more at:
http://www.arrahmah.com/news/2013/08/13/tokoh-utama-pendukung-kudeta-militer-di-mesir-ternyata-syiah.html#sthash.cz5kOG37.dpuf
http://www.arrahmah.com/news/2013/08/13/tokoh-utama-pendukung-kudeta-militer-di-mesir-ternyata-syiah.html
**Bila kita renungkan pakai akal sehat, maka hasilnya begini:
Apabila otak dibalik kudeta militer di Mesir itu adalah Syiah, lantas mengapa setelah Mursi berhasil digulingkan, Saudi Arabia malah menjadi negara pertama yang langsung mengucapkan selamat dan mendukung pemerintahan kudeta tersebut?
Kalo benar begitu maka Pemerintah Saudi Arabia juga Syiah dong... qiqiqi
Dasar situs takfiri bloon ... kelihatan sekali bahwa mereka mmg hanya berusaha mengalihkan isu politik di Mesir menjadi isu sektarian Sunni - Syiah serta isu Muslim - Kristen atau apapun ... yang penting manusia pada bunuh-bunuhan deh sana ... wkwkwkw
situs yang editornya psikopat ...
Tokoh utama pendukung kudeta militer di Mesir ternyata Syiah
www.arrahmah.com
MESIR (Arrahmah.com) - Salah satu tokoh utama pendukung kudeta militer yang terjadi di Mesir, Mohamed El Baradei, telah menyatakan bahwa dirinya berkeyakinan Syiah. Wakil presiden Mesir itu menyampaikan pernyataan tersebut pada
VIVAnews - Raja Arab Saudi Dukung Militer Mesir
dunia.news.viva.co.id......VIVAnews - Raja Arab Saudi, Abdullah Al-Saud, tetap pada pendiriannya untuk mendukung aksi militer Mesir dalam melawan dari "usaha untuk menngacaukan" negara seribu piramid tersebut.
"Kerajaan Arab Saudi, beserta masyarakat dan pemerintahannya berdiri dalam persaudaraan Mesir dalam melawan tindakan terorisme," kata dia dalam sebuah tayangan televisi pemerintahan yang dikutip dari Al-Jazeera, Sabtu 17 Agustus 2013.
"Saya menyerukan kepada orang-orang yang baik di Mesir, negara-negara Arab dan muslim untuk berdiri sebagai satu orang dan satu hati dalam upaya menghadapi upaya untuk mengguncang negara yang berada di garis depan sejarah Arab dan Muslim," katanya.
Raja Arab Saudi merupakan sekutu dekat mantan presiden Hosni Mubarak dan secara sejarah memiliki hubungan yang sulit dengan Ikhwanul Muslimin, pengusung mantan presiden Mohamad Mursi yang digulingkan militer Mesir.
Bahkan, setelah militer Mesir berhasil mengkudeta Mursi bulan lalu, kerajaan Arab Saudi menjanjikan bantuan senilai US$5 miliar.
Seperti diketahui, situasi di Mesir kian mencekam karena tindakan represif yang diambil oleh militer dan polisi Mesir. Bentrokan berdarah pasukan keamanan dan para demonstran Ikhwanul Muslimin (IM) kembali pecah Jumat siang waktu setempat saat rakyat Mesir masih belum melupakan tragedi "Rabu Berdarah" dua hari lalu.
Pada Jumat lalu, lebih dari 100 orang tewas setelah bentrokan antara pendukung Ikhwanul Muslimin dengan pasukan keamanan. Dalam sepekan, lebih dari 700 orang tewas.
Demikian dikatakan oleh Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Saifuddin dalam diskusi yang bertajuk “Menggugat Empat Pilar” di Kantor PBNU lantai delapan, jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Jumat (2/8) sore.
“Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah fenomena belakangan. Kita tentu harus serius dengan kehadiran HTI,” kata Lukman Hakim.
Lukman Hakim Saifuddin menilai pemerintah kurang serius menangani gerakan-gerakan yang merongrong Pancasila. Selain pemerintah, ia juga mengimbau masyarakat luas untuk tidak melakukan pembiaran terhadap gerakan-gerakan khilafah tersebut.
“Pemerintah seperti tutup mata terhadap ancaman gerakan khilafah,” kata Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Mashdar F Masudi dalam forum yang sama.
Di hadapan sedikitnya 70 peserta diskusi, KH Mashdar mengatakan bahwa negara-negara Islam sedang terjadi gejolak hebat di Timur Tengah. Ideologi absolut dan hitam-putih persoalan membuat keamanan tak kunjung datang.
“Kalau negara Islam saja sudah seperti itu, apalagi negara dengan sistem khilafah yang sangat absolut,” tegas KH Mashdar.
Dalam diskusi yang difasilitasi Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM NU), Lukman Hakim menjelaskan bahwa sosialisasi Empat Pilar menjadi salah satu program utama MPR RI.
Karena, sambung Lukman Hakim Saifuddin muncul sejumlah fenomena-fenomena aktual yang mengikis nilai-nilai Pancasila mulai dari gerakan separatis, gerakan kekerasan, gerakan khilafah, perilaku sewenang-senang pejabat publik.(http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,46316-lang,id-c,nasional-t,MPR+RI+Dorong+Pemerintah+Tindak+Tegas+Gerakan+Khilafah-.phpx)
Tapi lucunya ... pada saat yang sama sebuah situs takfiri menyebarkan berita ke publik bahwa otak dibalik kudeta militer Mesir itu adalah Syiah ... wkwkwkw ...
*Tokoh utama pendukung kudeta militer di Mesir ternyata Syiah -
MESIR (Arrahmah.com) – Salah satu tokoh utama pendukung kudeta militer yang terjadi di Mesir, Mohamed El Baradei, telah menyatakan bahwa dirinya berkeyakinan Syiah.
Wakil presiden Mesir itu menyampaikan pernyataan tersebut pada pelaksanaan shalat Idul Fitri di Masjid Al-Azhar di Kairo, kantor berita Buratha melaporkan, seperti dilansir JN pada Selasa (13/8/2013).
El Baradai, yang saat ini mengepalai Partai Al-Dastoru di Mesir, mengejutkan jamaah Muslim dengan mengatakan bahwa dia shalat dengan tata cara Syiah. Ketika ditanya apakah dia telah memeluk Syiah, El Baradei mengatakan, “Saya memiliki identitas Sunni dan keyakinan Syiah dan tidak ada alasan bagi saya untuk menolak keyakinan saya.“
Sebelumnya, El Baradei juga telah menentang oposisi Salafi yang menolak kunjungan wisatawan Iran ke Mesir. Dia mengklaim bahwa Sunni dan Syiah melaksanakan haji bersama-sama dan tidak ada alasan untuk menolak akses wisatawan Iran ke beberapa situs ziarah di Mesir.
Mantan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) itu juga disebut-sebut sebagai salah satu di antara pihak yang turut andil dalam pembukaan “Huseiniyah Syiah” pertama di Mesir. (banan/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/08/13/tokoh-utama-pendukung-kudeta-militer-di-mesir-ternyata-syiah.html#sthash.cz5kOG37.dpuf
Wakil presiden Mesir itu menyampaikan pernyataan tersebut pada pelaksanaan shalat Idul Fitri di Masjid Al-Azhar di Kairo, kantor berita Buratha melaporkan, seperti dilansir JN pada Selasa (13/8/2013).
El Baradai, yang saat ini mengepalai Partai Al-Dastoru di Mesir, mengejutkan jamaah Muslim dengan mengatakan bahwa dia shalat dengan tata cara Syiah. Ketika ditanya apakah dia telah memeluk Syiah, El Baradei mengatakan, “Saya memiliki identitas Sunni dan keyakinan Syiah dan tidak ada alasan bagi saya untuk menolak keyakinan saya.“
Sebelumnya, El Baradei juga telah menentang oposisi Salafi yang menolak kunjungan wisatawan Iran ke Mesir. Dia mengklaim bahwa Sunni dan Syiah melaksanakan haji bersama-sama dan tidak ada alasan untuk menolak akses wisatawan Iran ke beberapa situs ziarah di Mesir.
Mantan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) itu juga disebut-sebut sebagai salah satu di antara pihak yang turut andil dalam pembukaan “Huseiniyah Syiah” pertama di Mesir. (banan/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/08/13/tokoh-utama-pendukung-kudeta-militer-di-mesir-ternyata-syiah.html#sthash.cz5kOG37.dpuf
Selasa, 7 Syawwal 1434 H / 13 Agustus 2013 19:30
MESIR (Arrahmah.com) – Salah satu tokoh utama pendukung kudeta militer yang terjadi di Mesir, Mohamed El Baradei, telah menyatakan bahwa dirinya berkeyakinan Syiah.
Wakil presiden Mesir itu menyampaikan pernyataan tersebut pada pelaksanaan shalat Idul Fitri di Masjid Al-Azhar di Kairo, kantor berita Buratha melaporkan, seperti dilansir JN pada Selasa (13/8/2013).
El Baradai, yang saat ini mengepalai Partai Al-Dastoru di Mesir, mengejutkan jamaah Muslim dengan mengatakan bahwa dia shalat dengan tata cara Syiah. Ketika ditanya apakah dia telah memeluk Syiah, El Baradei mengatakan, “Saya memiliki identitas Sunni dan keyakinan Syiah dan tidak ada alasan bagi saya untuk menolak keyakinan saya.“
Sebelumnya, El Baradei juga telah menentang oposisi Salafi yang menolak kunjungan wisatawan Iran ke Mesir. Dia mengklaim bahwa Sunni dan Syiah melaksanakan haji bersama-sama dan tidak ada alasan untuk menolak akses wisatawan Iran ke beberapa situs ziarah di Mesir.
Mantan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) itu juga disebut-sebut sebagai salah satu di antara pihak yang turut andil dalam pembukaan “Huseiniyah Syiah” pertama di Mesir. (banan/arrahmah.com)
Wakil presiden Mesir itu menyampaikan pernyataan tersebut pada pelaksanaan shalat Idul Fitri di Masjid Al-Azhar di Kairo, kantor berita Buratha melaporkan, seperti dilansir JN pada Selasa (13/8/2013).
El Baradai, yang saat ini mengepalai Partai Al-Dastoru di Mesir, mengejutkan jamaah Muslim dengan mengatakan bahwa dia shalat dengan tata cara Syiah. Ketika ditanya apakah dia telah memeluk Syiah, El Baradei mengatakan, “Saya memiliki identitas Sunni dan keyakinan Syiah dan tidak ada alasan bagi saya untuk menolak keyakinan saya.“
Sebelumnya, El Baradei juga telah menentang oposisi Salafi yang menolak kunjungan wisatawan Iran ke Mesir. Dia mengklaim bahwa Sunni dan Syiah melaksanakan haji bersama-sama dan tidak ada alasan untuk menolak akses wisatawan Iran ke beberapa situs ziarah di Mesir.
Mantan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) itu juga disebut-sebut sebagai salah satu di antara pihak yang turut andil dalam pembukaan “Huseiniyah Syiah” pertama di Mesir. (banan/arrahmah.com)
**Bila kita renungkan pakai akal sehat, maka hasilnya begini:
Apabila otak dibalik kudeta militer di Mesir itu adalah Syiah, lantas mengapa setelah Mursi berhasil digulingkan, Saudi Arabia malah menjadi negara pertama yang langsung mengucapkan selamat dan mendukung pemerintahan kudeta tersebut?
Kalo benar begitu maka Pemerintah Saudi Arabia juga Syiah dong... qiqiqi
Dasar situs takfiri bloon ... kelihatan sekali bahwa mereka mmg hanya berusaha mengalihkan isu politik di Mesir menjadi isu sektarian Sunni - Syiah serta isu Muslim - Kristen atau apapun ... yang penting manusia pada bunuh-bunuhan deh sana ... wkwkwkw
situs yang editornya psikopat ...
Tokoh utama pendukung kudeta militer di Mesir ternyata Syiah
www.arrahmah.com
MESIR (Arrahmah.com) - Salah satu tokoh utama pendukung kudeta militer yang terjadi di Mesir, Mohamed El Baradei, telah menyatakan bahwa dirinya berkeyakinan Syiah. Wakil presiden Mesir itu menyampaikan pernyataan tersebut pada
VIVAnews - Raja Arab Saudi Dukung Militer Mesir
dunia.news.viva.co.id......VIVAnews - Raja Arab Saudi, Abdullah Al-Saud, tetap pada pendiriannya untuk mendukung aksi militer Mesir dalam melawan dari "usaha untuk menngacaukan" negara seribu piramid tersebut.
"Kerajaan Arab Saudi, beserta masyarakat dan pemerintahannya berdiri dalam persaudaraan Mesir dalam melawan tindakan terorisme," kata dia dalam sebuah tayangan televisi pemerintahan yang dikutip dari Al-Jazeera, Sabtu 17 Agustus 2013.
"Saya menyerukan kepada orang-orang yang baik di Mesir, negara-negara Arab dan muslim untuk berdiri sebagai satu orang dan satu hati dalam upaya menghadapi upaya untuk mengguncang negara yang berada di garis depan sejarah Arab dan Muslim," katanya.
Raja Arab Saudi merupakan sekutu dekat mantan presiden Hosni Mubarak dan secara sejarah memiliki hubungan yang sulit dengan Ikhwanul Muslimin, pengusung mantan presiden Mohamad Mursi yang digulingkan militer Mesir.
Bahkan, setelah militer Mesir berhasil mengkudeta Mursi bulan lalu, kerajaan Arab Saudi menjanjikan bantuan senilai US$5 miliar.
Seperti diketahui, situasi di Mesir kian mencekam karena tindakan represif yang diambil oleh militer dan polisi Mesir. Bentrokan berdarah pasukan keamanan dan para demonstran Ikhwanul Muslimin (IM) kembali pecah Jumat siang waktu setempat saat rakyat Mesir masih belum melupakan tragedi "Rabu Berdarah" dua hari lalu.
Pada Jumat lalu, lebih dari 100 orang tewas setelah bentrokan antara pendukung Ikhwanul Muslimin dengan pasukan keamanan. Dalam sepekan, lebih dari 700 orang tewas.
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj yang kerap disapa Kang Said mendukung sepenuhnya usulan seorang anggota DPR RI kepada Menkominfo beberapa hari lalu untuk menutup situs jejaring sosial Islam yang bersifat provokatif.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj yang kerap disapa Kang Said mendukung sepenuhnya usulan seorang anggota DPR RI kepada Menkominfo beberapa hari lalu untuk menutup situs jejaring sosial Islam yang bersifat provokatif.
Namun Kang Said memberikan catatan bahwa penutupan website itu harus hati-hati. Website Islam yang berisi dakwah dan penyiaran syiar Islam, tidak masuk dalam daftar penutupan.
“Artinya website itu, saya kira, harus dipilah-pilah. Kalau isi website itu merusak akidah, merusak perilaku yang cenderung kepada kekerasan, saya setuju website itu ditutup,” kata Kang Said kepada NU Online di Kantor PBNU, jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Senin (29/7) sore.
Terlebih lagi kalau isi website Islam itu cenderung berisi caci maki seperti mazhab Wahabi, lanjut Kang Said, saya sangat setuju penutupan website demikian. Karena, isinya memprovokasi, menghasut, meresahkan, dan membakar umat Islam.
Terlebih lagi kalau isi website Islam itu cenderung berisi caci maki seperti mazhab Wahabi, lanjut Kang Said, saya sangat setuju penutupan website demikian. Karena, isinya memprovokasi, menghasut, meresahkan, dan membakar umat Islam.
Selain website yang bersifat provokasi, Kang Said juga mendukung penutupan website yang memengaruhi kuat kerusakan perilaku pengunjungnya seperti website porno.
Sementara Rais Syuriyah PBNU KH Mashdar F Masudi menginginkan penutupan semua website yang bersifat provokatif.
“Seharusnya pemerintah tidak hanya menutup website Islam yang provokatif, tetapi semua website provokatif, yang memecah belah, menciptakan permusuhan di tengah masyarakat. Apapun yang provokatif itu tidak boleh,” tegas KH Mashdar kepada NU Online usai diskusi ‘Menggugat Empat Pilar’ di Kantor PBNU, Jumat (2/8) sore.
“Nahdliyin sendiri harus mewaspadai website Islam seperti arrahmah, voa islam, hidayatullah, nahi munkar, dan sejumlah website Islam lain yang tidak membawa misi Islam Rahmatan Lil Alamin sebagaimana tercantum dalam Al-Quran,” tegas Pemred Situs Resmi PBNU NU Online Syafi Alielha beberapa hari lalu.(http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,46319-lang,id-c,nasional-t,PBNU+Dukung+Penutupan+Website+Provokatif-.phpx)
Sementara Rais Syuriyah PBNU KH Mashdar F Masudi menginginkan penutupan semua website yang bersifat provokatif.
“Seharusnya pemerintah tidak hanya menutup website Islam yang provokatif, tetapi semua website provokatif, yang memecah belah, menciptakan permusuhan di tengah masyarakat. Apapun yang provokatif itu tidak boleh,” tegas KH Mashdar kepada NU Online usai diskusi ‘Menggugat Empat Pilar’ di Kantor PBNU, Jumat (2/8) sore.
“Nahdliyin sendiri harus mewaspadai website Islam seperti arrahmah, voa islam, hidayatullah, nahi munkar, dan sejumlah website Islam lain yang tidak membawa misi Islam Rahmatan Lil Alamin sebagaimana tercantum dalam Al-Quran,” tegas Pemred Situs Resmi PBNU NU Online Syafi Alielha beberapa hari lalu.(http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,46319-lang,id-c,nasional-t,PBNU+Dukung+Penutupan+Website+Provokatif-.phpx)
MPR RI Dorong Pemerintah Tindak Tegas Gerakan Khilafah
Jakarta, NU Online
Majelis Permusyaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) akan mendorong pemerintah untuk menindak secara tegas terhadap gerakan-gerakan yang mempropagandakan negara berdasarkan khilafah.Demikian dikatakan oleh Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Saifuddin dalam diskusi yang bertajuk “Menggugat Empat Pilar” di Kantor PBNU lantai delapan, jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Jumat (2/8) sore.
“Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah fenomena belakangan. Kita tentu harus serius dengan kehadiran HTI,” kata Lukman Hakim.
Lukman Hakim Saifuddin menilai pemerintah kurang serius menangani gerakan-gerakan yang merongrong Pancasila. Selain pemerintah, ia juga mengimbau masyarakat luas untuk tidak melakukan pembiaran terhadap gerakan-gerakan khilafah tersebut.
“Pemerintah seperti tutup mata terhadap ancaman gerakan khilafah,” kata Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Mashdar F Masudi dalam forum yang sama.
Di hadapan sedikitnya 70 peserta diskusi, KH Mashdar mengatakan bahwa negara-negara Islam sedang terjadi gejolak hebat di Timur Tengah. Ideologi absolut dan hitam-putih persoalan membuat keamanan tak kunjung datang.
“Kalau negara Islam saja sudah seperti itu, apalagi negara dengan sistem khilafah yang sangat absolut,” tegas KH Mashdar.
Dalam diskusi yang difasilitasi Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM NU), Lukman Hakim menjelaskan bahwa sosialisasi Empat Pilar menjadi salah satu program utama MPR RI.
Karena, sambung Lukman Hakim Saifuddin muncul sejumlah fenomena-fenomena aktual yang mengikis nilai-nilai Pancasila mulai dari gerakan separatis, gerakan kekerasan, gerakan khilafah, perilaku sewenang-senang pejabat publik.(http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,46316-lang,id-c,nasional-t,MPR+RI+Dorong+Pemerintah+Tindak+Tegas+Gerakan+Khilafah-.phpx)
0 comments to "BLUNDERNYA TAKFIRI!....Yang PENTING ISLAM BERSATU hadapi Zionisme Internasional...KHUSUSNYA Zionis berbaju AGAMA yang berfaham TAKFIRI / yang mengganggap orang lain dari golongannya adalah KAFIR, BID'AH, SYIRIK, SESAT dan selalu MENGADU DOMBA Manusia dan ISLAM"