Home , , , , � Warga AS berkata : Obama Bukan Pemimpin Yang Layak, tetapi di Indonesia malah ditunggu kerjasamanya?????

Warga AS berkata : Obama Bukan Pemimpin Yang Layak, tetapi di Indonesia malah ditunggu kerjasamanya?????


Menjelang Kunjungan Obama ke Indonesia

Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 9-10 November 2010. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memastikan Presiden Amerika Serikat Barack Obama berkunjung ke Indonesia pada tanggal 9 November mendatang.

"Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Presiden Obama ke Asia dan dilakukan setelah kunjungan ke India dan sebelum kunjungan ke Korea Selatan serta Jepang," kata staf khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Hanoi, Sabtu (30/10/2010).

Agenda Obama di Jakarta

Agenda kegiatan Presiden Obama pada 9 November 2010 akan diawali dengan upacara penyambutan di Istana Merdeka, dilanjutkan pertemuan bilateral antara pemerintah Indonesia dan AS.

Hari ini (Sabtu, 6/11/2010), Presiden Barack Obama dan rombongan berangkat ke India memulai kunjungan 10 hari ke Asia. Setelah 4 hari di India, Presiden Obama akan menuju Indonesia dan tiba di Jakarta hari Rabu tanggal 9 November.

Menurut pihak Gedung Putih, setibanya di Jakarta, Presiden Obama akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden SBY yang akan dilanjutkan dengan konferensi pers oleh kedua presiden. Setelah konferensi pers, Presiden SBY akan menjamu kepala dan ibu negara Amerika Serikat dalam perjamuan resmi kenegaraan.

Agenda tanggal 10 November yang bertepatan dengan hari Pahlawan akan dimulai dengan kunjungan ke Taman Makam Pahlawan di Jakarta untuk menaruh karangan bunga sebagai simbol penghormatan. Dari Kalibata rombongan presiden akan mengunjungi Mesjid Istiqlal yang dilanjutkan dengan pidato. Pidato akan disampaikan tidak dari Mesjid Istiqlal namun lokasi yang pasti belum ditentukan. Diperikirakan pidato akan disampaikan di lapangan terbuka.

Marty Natalegawa ketika ditanya apakah agenda Obama berbicara di depan khalayak umum di Istiqlal sudah positif, ia mengatakan belum dapat memastikannya. "Belum. Itu sedang kami kelola," katanya singkat.
Sementara itu, sumber Gedung Putih mengatakan, Presiden AS Barack Obama akan mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta, dan memberikan pidato di luar ruangan ketika berkunjung ke Indonesia.

Dalam pidato tersebut, presiden Obama akan membicarakan mengenai hubungan kerjasama dengan Indonesia termasuk topik mengenai demokrasi, pembangunan dan jangkauan persahabatan dengan negara-negara Islam di dunia. Presiden Obama juga akan menggunakan kesempatan langka berbicara di depan penduduk Indonesia ini untuk menyampaikan mengenai keragaman dan tingkat toleransi di Indonesia.

Ben Rhodes dari National Security Council atau Dewan Kemanan Nasional mengatakan, "Pidato ini akan memberi kesempatan pada presiden untuk membahas mengenai topik yang sering dibicarakannya tapi kali ini dari negara yang secara pribadi penting baginya, tempat ia tinggal selama beberapa tahun waktu kecil."

Obama hampir dipastikan tidak akan mengunjungi SDN 01 Menteng, almamaternya, ketika berkunjung ke Indonesia pada tanggal 9-10 November mendatang.

"Kelihatannya tidak ada waktu karena datang sudah sore, dan keesokan siangnya sudah kembali lagi," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto kepada para wartawan di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/11/2010).

Adapun rencana kunjungan Obama ke Bali, Wakil Menteri Luar Negeri RI Triyono Waluyo di Padma Hotel, Bali, Rabu (3/11/2010) mengatakan, "Sejauh ini belum ada rencana kunjungan Obama ke Bali, karena waktu kunjungannya sangat singkat. Kecuali ada perubahan dalam beberapa hari ke depan, bisa saja mengunjungi Bali."

Jika pada dua rencana kunjungan sebelumnya yang akhirnya batal pada bulan Maret dan Juni lalu Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dijadwalkan mengunjungi Bali, namun tidak untuk kali ini. Rencana kunjungan Presiden AS ke Indonesia pada 9 November mendatang, nama Bali tidak ada dalam jadwal.

Dalam kunjungannya nanti Presiden Obama hanya dijadwalkan berada di Jakarta karena masa kunjungan yang cukup singkat yakni 1,5 atau 2 hari saja. Meski tidak ada jadwal kunjungan ke Bali, Pemerintah Provinsi Bali tetap siap jika nantinya Obama merubah jadwal dan berkunjung ke Bali.

Keamanan

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman mengimbau khalayak sebaiknya tidak usah melakukan aksi unjuk rasa saat Presiden Amerika Serikat Barack Obama datang berkunjung ke Indonesia.

"Demo sebagai wujud aspirasi masyarakat boleh-boleh saja. Tetapi, sebaiknya tidak usah karena tamu negara yang datang memberi keuntungan bagi kita," kata Sutarman kepada wartawan saat menghadiri rapat koordinasi Criminal Justice System di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Kamis (4/11/2010).

Menurut Sutarman, pihaknya tengah menginventarisasi kelompok mana saja yang menolak kedatangan Obama. "Kami tengah mendata dan berdiskusi dengan kelompok yang menolak Obama. Kita perlihatkan diri kita sebagai bangsa yang ramah menyambut tamu negara," mintanya.

Untuk pengamanan saat kunjungan Obama yang direncanakan tanggal 9-10 November 2010, pihaknya menyediakan 9.000 personel. "Titik pengamanan kami punya seperti Kedutaan Besar Amerika, hanya belum final karena bebarengan dengan hari pahlawan pada 10 November nanti," ujarnya.
Sementara itu, Polri akan melibatkan empat kepolisian daerah untuk pengamanan kunjungan kenegaraan Obama. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Iskandar Hasan mengatakan, sebanyak 8.056 personel Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat (5.974 personel), Polda Banten (849 personel), dan Polda Jawa Tengah (3.500 personel).

Siapakah Obama?
Barack Hussein Obama memang sempat diharapkan melakukan perubahan seperti yang dijanjikan dalam kampanyenya, khususnya terkait kebijakan AS atas dunia Islam. Apalagi nama Obama mempunyai embel-embel Islam. Namun pada faktanya, janji-janji Obama selama kampanye hanya sebatas pemanis kata-kata selama kampanye. Setelah terpilih menjadi presiden AS, Obama hingga kini belum dapat merealisasikan janji-janjinya, bahkan ia terjebak dalam kebijakan-kebijakan presiden sebelumnya, bahkan mengulangi kekeliruan yang sama.

Irak, Afghanistan dan Pakistan terus menjadi sasaran serangan militer AS. Bahkan AS hingga kini masih terus mendukung Zionis Israel yang menjadi biang pendudukan di Palestina dan blokade atas Gaza.

Lebih dari itu, Obama juga tidak menyikapi serius kasus pembakaran Al-Quran di AS yang tentunya menyakitkan hati ummat Islam sedunia, khususnya Indonesia yang disebut-sebut sebagai negara muslim terbesar di dunia.

Amien Rais dalam sebuahn wawancaranya dengan IRIB juga menyesalkan sikap Obama, dan mengatakan, "Setelah rencana pembakaran al-Quran itu dicuatkan, ummat Islam tersinggung dan marah. Meski gagal, tapi ketersinggungan atas rencana itu tidak hilang begitu saja. Yang sangat disayangkan lagi, Presiden AS, Obama tidak langsung menyikapi rencana pembakaran al-Quran itu. Apa yang dilakukan oleh Obama hanya sebatas singgungan-singgungan, bukan tindakan tegas."

Belum lama ini, jet tempur AS mengawal pesawat Emirates dengan no. penerbangan 201 ke bandara JFK New York, menyusul peringatan keamanan yang mengklaim bahwa pesawat itu membawa paket mencurigakan dari Yaman. James Morris, seorang analis politik menilai manuver media massa Amerika Serikat membesar-besarkan masalah penerbangan pesawat Emirates yang diduga membawa paket "mencurigakan" dari Yaman bertujuan mencoreng citra umat Islam di seluruh dunia.

IRIB sebelumnya juga mengungkap kedok di balik keterlibatan keluarga Obama dalam kudeta anti-Soekarno. Peneliti dan penulis asal AS, Wayne Madsen, mengungkapkan data terkait hubungan keluarga Presiden Barack Obama dengan Badan Intelijen AS (CIA). Madsen berhasil mendapatkan data-data yang menunjukkan bahwa CIA dan tokoh-tokoh badan ini mempunyai hubungan dekat dengan Obama berikut ibu dan ayahnya, bahkan hingga nenek dan kakeknya.

Berlandaskan data yang ada, pekerjaan Obama berhubungan dengan aktivitas spionase CIA. Ibu Obama yang bernama Stanley Ann Dunham diduga terlibat dengan kedeta dekade 60-an di Indonesia. Setelah kudeta itu, ia bekerja untuk sejumlah lembaga di bawah CIA. Di antara lembaga itu adalah Pusat Timur-Barat di Universitas Hawai, Badan Pengembangan Internasional AS dan Lembaga Freud.

Berdasarkan laporan tersebut, Ann Dunham pada tahun 1965 berkenalan dengan ayah tiri Obama, Lolo Soetoro, dan kemudian keduanya menikah. Pada tahun itu, Soetoro dipanggil ke Indonesia sebagai perwira militer dan asisten Jenderal Soeharto dan CIA yang berniat menjatuhkan Presiden Soekarno. Dengan demikian, ibu Obama termasuk pihak yang digunakan CIA untuk mengkudeta Presiden pertama RI, Ahmad Soekarno. Hal itu bisa dilihat dari hubungan dan pernikahan ibu Obama dengan ayah tiri Obama yang juga asisten Soeharto.

Dari Jakarta rombongan Presiden Obama akan bertolak ke Seoul untuk menghadiri KTT G-20. Ibu negara, Michelle Obama, akan kembali ke AS dari Indonesia dan tidak menyertai presiden dalam kunjungan selanjutnya ke Korea dan Jepang. Alasannya adalah karena kunjungan ke kedua negara terakhir akan lebih berpusat pada pembicaraan mengenai ekonomi. Kedua putri mereka, Malia dan Sasha, tidak ikut dalam perjalanan ini. (IRIB/Antara/Kompas/Republika/AR/6/11/2010)

Tolak Kedatangan Obama, Mahasiswa UI Bakar Bendera AS

Sedikitnya 15 mahasiswa dari Front Aksi Mahasiswa Universitas Indonesia berunjuk rasa menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Mahasiswa membakar bendera AS.

Aksi ini digelar tepat di depan Stasiun Kereta Api (KA) UI, Depok, Jawa Barat, Senin (8/11/2010).

Mahasiswa yang mengenakan jaket almamater warna kuning menggelar aksi teatrikal. Seorang mahasiswa tidur dan ditutupi bendera AS. Bendera itu ditarik lalu dibakar oleh rekan-rekannya.

"Pemerintah Indonesia seolah-olah mati karena selalu tunduk pada kebijakan Amerika," kata seorang orator.

Mahasiswa menyanyikan lagu Indonesia Raya saat api membakar bendera AS itu. Mahasiswa selanjutnya bergerak menuju Stasiun UI.

Mereka mencorat-coret lantai di stasiun UI dengan tulisan "Tolak kedatangan Obama", dan "Harga mati. Tolak Amerika Serikat."

Mahasiswa menuntut agar Pemerintah Indonesia memutus hubungan luar negeri dengan Amerika Serikat, dan meninjau ulang kontrak-kontrak karya pertambangan Amerika. Puas beraksi, mahasiswa lalu membubarkan diri. Tidak ada aparat Kepolisian yang berjaga-jaga. (Detik/irib/8/11/2010)

Sambut Obama, Bendera AS Berkibar di Istana

Stars and Stripes, julukan bendera Amerika Serikat, berkibar di depan Istana Negara pada Senin (8/11) pagi ini. Bendera itu berdampingan dengan Sang Saka Merah Putih dan bendera Austria. Seperti diketahui, Presiden AS dan Presiden Austria akan melakukan kunjungan kenegaraan pada Selasa (9/11).

Pengibaran bendera tamu negara itu dilakukan di kawasan Jl Juanda, letaknya di bagian belakang Kompleks Istana Kepresidenan atau di bagian depan Istana Negara yang memang menghadap ke Jl Juanda. Bangunan di dalam Kompleks Istana Kepresidenan dihiasi dengan bendera dan ornamen-ornamen merah putih untuk menyambut kunjungan kenegaraan.

Sementara, pengamanan di lingkungan Istana tampak ketat. Personel militer berjaga di depan pagar Istana. Mereka dilengkapi senjata laras panjang. Personel militer sudah tampak di kawasan Monas dan Stasiun Gambir. Padahal, penyambutan kenegaraan biasanya tidak menggunakan pengamanan seketat kali ini.

Seperti diketahui, Obama hampir dipastikan akan mengunjungi negara yang pernah ia tinggalinya pada 9-10 November mendatang. Menurut pihak Gedung Putih, setibanya di Jakarta, Presiden Obama akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden SBY yang akan dilanjutkan dengan konferensi pers oleh kedua presiden. Setelah konferensi pers, Presiden SBY akan menjamu kepala dan ibu negara Amerika Serikat dalam perjamuan resmi kenegaraan.

Agenda tanggal 10 November, hari Pahlawan, akan dimulai dengan kunjungan ke Taman Makam Pahlawan di Jakarta untuk menaruh karangan bunga sebagai simbol penghormatan. Dari Kalibata rombongan presiden akan mengunjungi Masjid Istiqlal yang dilanjutkan dengan pidato.

Pidato akan disampaikan tidak di Masjid Istiqlal, namun lokasi yang pasti belum ditentukan. Diperkirakan pidato akan disampaikan di lapangan terbuka. (IRIB/Republika/RM/8/11/2010)

Amerika Tinjauan Dari Dalam (8 November 2010)

Barack Obama

Pekan lalu, persaingan ketat dua partai utama Demokrat dan Republik untuk memperebutkan suara rakyat berakhir. Dan seperti yang sudah diprediksikan sebelumnya, Demokrat kalah total. Bahkan menurut banyak pengamat, kekalahan ini adalah yang paling telak diderita Demokrat dalam 70 tahun terakhir. Tanggal 2 November lalu akan diingat oleh partai ini sebagai hari sial karena Demokrat kehilangan 60 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat, enam kursi di Senat dan 10 kursi Gubernur. Sementara bagi partai Republik, hari itu dianggap sebagai hari berkah karena berhasil menguasai kembali mayoritas kursi DPR setelah empat tahun lepas dari kendali. Demokrat bahkan harus merelakan lepasnya kursi senat dari Illionis yang sebelumnya digenggam oleh Barack Obama. Kekalahan ini jelas merupakan pukulan telak yang melumpuhkan kredibilitas partai ini.

Kekalahan Demokrat dalam pemilu sela ketika Gedung Putih berada dalam genggaman bukan baru pertama kali terjadi. Dulu ketika Harry Truman dari partai Demokrat menjabat sebagai Presiden, partai ini juga kalah dalam pemilu sela. Hal yang sama juga terjadi di zaman Lyndon Johnson dan Bill Clinton ketika Demokrat harus kehilangan banyak kursi di Kongres. Namun, agaknya kondisi saat ini berbeda. Sebab, jumlah kursi yang lepas sangat signifikan. Apalagi, pemilu ini membawa sejumlah tokoh ultra konservatif Tea Party dari kubu Republik masuk ke Kongres. Ini dapat menjadi lonceng bahaya bagi Demokrat dan Obama. Pasalnya, ketika mayoritas DPR digenggam oleh kubu konservatif Republikan, Gedung Putih bakal menemukan banyak masalah dalam meloloskan program-programnya. Itu berarti, Obama bakal kesulitan memperbaiki citra dan popularitasnya yang sudah sangat terpuruk. Atau dengan kata lain, Obama dan Demokrat harus bersiap-siap kehilangan Gedung Putih pada pemilu 2012.

Pekan lalu, para tokoh dari dua partai utama, Republik dan Demokrat menyampaikan pandangan masing-masing kubu tentang program kerjasama kedepan. Namun pandangan yang disampaikan kedua kubu itu berlainan. Barack Obama dalam kontak teleponnya dengan John Boehner yang bakal memimpin DPR mendesak kubu Republik untuk bekerjasama dengan Gedung Putih. Namun jawaban Boehner kepada Presiden mengisyaratkan masalah yang bakal dihadapi Obama. Boehner mengatakan bahwa Republikan tidak akan mundur dari sikap dan kebijakannya menyangkut program asuransi kesehatan, bujet negara dan perpajakan. Sejak sekarang sampai dua tahun lagi, Demokrat yang memegang kekuasaan atas Gedung Putih dan mayoritas tipis di Senat bakal mengalami masa-masa yang sulit menghadapi DPR yang dikuasai secara mutlak oleh Republik. Sebab, setiap undang-undang harus mendapat pengesahan dari ketiga lembaga tersebut. Republik sejak dini sudah memasang kuda-kuda untuk mempersiapkan diri mengarungi persaingan inti perebutan Gedung Putih pada pemilu tahun 2012. Mungkin, salah satu cara yang bakal dilakukan adalah mengganjal setiap program yang dinilai bisa memperbaiki kinerja dan citra Obama.

Pekan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pertama kalinya dalam sejarah memperkarakan pelanggaran Hak Asasi Manusia oleh Amerika Serikat (AS) baik di dalam maupun di luar negeri. Pada sidang Kelompok Kerja Kajian Periodik Universal (UPR) Sesi ke-9 Dewan HAM PBB di Jenewa, pelanggaran HAM oleh AS disorot dan negara adidaya yang rajin menghukum negara lain dengan alasan HAM itu dipermasalahkan oleh lembaga dunia tersebut. Dalam sidang itu, wakil dari Iran, Rusia, Cina, Kuba dan Jerman menyampaikan pandangan masing-masing terkait pelanggaran HAM oleh AS di dalam dan luar negeri. Para pembicara mendesak Dewan HAM PBB untuk mengecam AS karena pelanggaran HAM yang dilakukannya.

Mendengar pembicaraan delegasi dari berbagai negara, wakil AS di Dewan HAM mengklaim bahwa semua data yang dibawakan soal pelanggaran HAM oleh AS palsu. Wakil AS mengaku tidak ada seorangpun yang menjadi korban pelanggaran HAM oleh AS. Klaim itu jelas menggelikan bagi semua orang. Sebab, minimal dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintah AS tidak menghargai nyawa dan jiwa manusia di banyak negara. Hanya dengan tuduhan terorisme, AS dengan mudahnya menyerang negara lain, menangkap ribuan orang dan menyiksa mereka dengan cara keji. Berapa banyak orang ditahan di Guantanamo dan menjadi korban penyiksaan tanpa diindahkan HAMnya hanya karena dituduh terlibat jaringan terorisme. Waterboarding adalah cara penyiksaan yang sempat dipergunjingkan dunia karena digunakan AS untuk menyiksa para tahanan Guantanamo. Skandal penjara Abu Ghraib Irak, penjara Begram di Afghanistan dan berbagai penjara menyeramkan lainnya adalah bukti kejahatan HAM yang dilakukan AS. Terlepas dari itu, AS dikenal sebagai negara yang selalu membela rezim-rezim pelanggar HAM, baik yang berada di Asia, Afrika, maupun Amerika Latin. Dukungan mutlak AS kepada rezim paling bengis dan pelanggar HAM nomor wahid di dunia, yakni Rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina sudah bukan rahasia lagi.

Saat kekalahan partainya pada pemilihan umum sela masih membayangi, Obama memulai sebuah safari sepuluh hari ke empat negara di Asia. Negara yang bakal ditujunya adalah India, Indonesia, Korea Selatan dan Jepang. Tujuan utama dari lawatan ini adalah menandatangani sejumlah kerjasama perdagangan dengan negara-negara tersebut. Hingga kini, AS masih belum bisa melepaskan diri dari keterpuruan ekonomi. Dan karena itu, negara adidaya ini memerlukan pasar untuk menjual produk-produknya sehingga diharapkan bisa mendatangkan pendapatan yang dapat mengurangi dampak buruk krisis ekonomi.

India, negara pertama yang dituju Obama adalah kekuatan baru di dunia ekonomi dengan jumlah penduduk yang mencapai satu miliar jiwa. Menjalin kontrak kerjasama perdagangan dengan negara ini bisa mendatangkan keuntungan besar bagi AS. Apalagi, India menyatakan akan memanfaatkan kunjungan Obama untuk mengajukan tawaran pembelian 10 pesawat Boeing C-17 buatan AS senilai lebih dari 5 miliar USD. Transaksi sebesar itu jika sampai terwujud akan membuka peluang ribuan lapangan kerja bagi AS. Di Jepang, Obama bakal terlibat pembicaraan alot menyangkut ekonomi dan politik. Di Korea Selatan, agenda pembicaraan dengan para petinggi negara itu akan mengarah pada persoalan manajemen pasar devisa. Sementara untuk Indonesia, Obama tengah dinantikan oleh aksi demo besar massa Muslim di negara Islam terbesar ini.

Pekan lalu, Bank Central Amerika Serikat Federal Reserve menyatakan akan mengeluarkan dana sebesar 600 miliar USD untuk membeli obligasi pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dengan rendahnya tingkat suku bunga di negara tersebut. Langkah itu akan dilakukan secara bertahap. Federal Reserve akan membeli obligasi pemerintah senilai 75 miliar USD mulai November ini hingga pertengahan tahun depan. Dengan ide tersebut, diharapkan konsumsi masyarakat meningkat sehingga pendapatannya akan digenjot naik, sebagai upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membantu pengadaan lapangan kerja.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi di AS masih jauh dari angka yang ditargetkan, sementara angka pengangguran mencapai satu banding 10 tenaga siap kerja. Tentunya, kondisi ini menimbulkan gelombang protes yang dialamatkan kepada pemerintahan Obama. Dalam beberapa tahun terakhir, Gedung Putih sudah melakukan berbagai upaya penyuntikan dana yang mencapai 1,75 triliun USD ke pasar finansial dengan maksud memompa denyut jantung perekonomian negara itu yang lemah. Namun semua yang dilakukan sampai saat ini belum membuahkan hasil. Ekonomi tetap lesu dan angka pengangguran terus bertambah, sementara defisit anggaran mencapai 1,3 triliun USD dan utang nasional membengkak hingga 14 triliun. (irib/8/11/2010)

AS Tolak Serang Iran

Setelah Perdana Menteri rezim Zionis Israel Benyamin Netanyahu berencana untuk meminta AS menyerang Iran, Washington langsung memberi respon negatif atas permintaan itu.

"Saya tidak setuju jika ancaman militer dipercaya sebagai satu-satunya jalan untuk meyakinkan Iran guna mengakhiri program nuklirnya," kata Menteri Pertahanan AS Robert Gates, Senin (8/11) sebagaimana dilaporkan Press TV.

Menurut Gates, aksi non-militer dan sanksi terhadap Iran cukup untuk menekan negara itu agar mengakhiri program nuklirnya. "Kami siap untuk melakukan apa yang diperlukan, tapi untuk saat ini kami percaya bahwa pendekatan politik dan ekonomi yang kami ambil memiliki dampak bagi Iran.," tambahnya. Meski demikian, Gates menyatakan bahwa semua opsi masih bisa dirundingkan.

"Kita tahu bahwa mereka (Iran) khawatir terhadap dampak sanksi. Sanksi-sanksi itu memiliki dampak lebih dalam dari yang mereka antisipasi," katanya. (IRIB/RM/AR/8/11/2010)

Aneh bin Ajaib, ketika Iraq di isukan menyimpan senjata pemusnah massal langsung diserang???, tetapi ketika melihat Iran yg di embargo lebih kurang 30 tahun mencapai kemajuan luarbiasa dalam bidang ilmu dan teknologi, Amerika bilang tolak serang Iran...Apakah ini tujuannya untuk menipu dunia lagi bahwa Iran dan Amerika berteman??? Nonsen / omongkosong !!!, yang jelas Amerika dan Israel tidak punya nyali untuk menyerang negara Islam Iran yang didukung Islam Sunni dan Islam Syi'ah diseluruh dunia, mereka Zionis Israel, Zionis Amerika serta antek-anteknya berusaha terus untuk mengadu domba Islam Syi'ah dan Islam Sunni lewat dukungan Paham Islam Wahabi radikal, namun gagal total karena Indonesia turut serta menjadi perekat Persatuan Islam Sunni dan Syi'ah.Jadi waspadalah ummat Islam dan ummat beragama lainnya atas aksi Zionis yang selalu mengadu domba dan menjajah ummat manusia dengan atas nama HAM dan lainnya yang merupakan produk Zionis untuk kepentingan Zionis Internasional, yang ternyata mereka juga yang melanggar HAM yang dibuatnya. (team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com)

Obama: Energi Nuklir Hak Seluruh Negara Termasuk Iran

Amerika Serikat (AS) akhirnya terpaksa mengakui bahwa pemanfaatan energi nuklir untuk kepentingan damai adalah hak seluruh negara termasuk Republik Islam Iran. Hal ini ditegaskan Presiden AS, Barack Obama dalam sebuah pidatonya di parlemen India Senin sore (8/11/2010).

Dalam pidatonya Obama mengatakan bahwa seluruh negara harus konsisten dengan ketentuan internasional. Demikian dilaporkan Kantor Berita IRNA.

Dibagian lain pidatonya, Obama mengisyaratkan usaha India untuk memperoleh keanggotaan tetap di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB). "AS dan India sebagai pemimpin dunia dapat berperan mengamankan dunia," ujar Obama.

Obama menambahkan, AS dan India juga dapat berusaha menjamin keamanan global yang mendapat ancaman senjata nuklir. Presiden Amerika ini menandaskan, seperti yang diharapkan para pemimpin India, Washington dan New Delhi memiliki kesempatan untuk berpartisipasi mewujudkan dunia yang aman dari senjata nuklir. (IRIB/IRNA/MF/9/11/2010)

Lalu bagaimana dengan Zionis Israel yang mempunya Nuklir tanpa direstui dunia / IAEA..??? Bagaimana Amerika Serikat menyikapinya??? Apakah ini yang namanya MUNAFIQ of OBAMA????? (team banjarkuumaibungasnya.blogspot.com)

Ahmadinejad Di Cermin : Ingatlah Anda Tidak Lebih Dari Pelayan Kecil!

iran-president-5.jpg

Dody Salman

Televisi Fox Amerika pernah bertanya pada Presiden Iran Ahmadinejad : ”Saat anda bercermin di pagi hari, apa yang anda katakan pada diri anda?” Ahmadinejad menjawab, ”Saya melihat seseorang di cermin dan berkata padanya , ”Ingatlah, anda tidak lebih dari seorang pelayan kecil. Di depanmu hari ini ada tanggungjawab besar dan itu adalah melayani bangsa Iran”.

Itulah kalimat pembuka penyiar TV memperkenalkan seorang Ahmadinejad. Ahmadinejad, Presiden Iran yang mencengangkan banyak orang ketika menyumbangkan karpet Istana Presiden (berkualitas tinggi tentunya) ke sebuah masjid di Teheran. Ia lalu mengganti karpet istana dengan karpet murah.

Mantan walikota Teheran itu menutup ruangan kedatangan tamu VIP karena dinilai terlalu besar. Ia lalu meminta sekretariat istana mengganti dengan ruangan sederhana dan mengisi dengan kursi kayu. Sekali lagi fakta yang mengesankan…!

Dalam beberapa kesempatan Presiden juga bergabung dengan petugas kebersihan kota untuk membersihkan jalan di sekitar rumah dan istana Presiden.

Dibawah kepemimpinan Ahmadinejad, setiap menteri yang diangkat selalu menandatangani perjanjian dengan banyak ketentuan, terutama yang ditekankan adalah agar setiap menteri tetap hidup sederhana . Seluruh rekening pribadi dan keluarganya akan diawasi dan kelak jika masa tugasa berakhir sang menteri harus menyerahkan jabatannya dengan kewibawaan . Caranya adalah agar dirinya dan keluarganya tidak memanfaatkan keuntungan sepeser pun dari jabatannya.

Ahmadijed juga mengumumkan bahwa kemewahan terbesar dirinya adalah mobil Peogeot 504 buatan tahun 1977dan sebuah rumah kecil warisan ayahnya 40 tahun lalu yang terletak di salah satu daerah miskin di Teheran. Rekening tabungannya nol dan penghasilan yang diterima hanyalah gaji sebagai dosen sebesar kurang dari Rp 2.500.000,-. (U$ 250)

Asal tahu saja Presiden tetap tinggal di rumahnya. Satu-satunya rumah miliknya, salah satu presiden Negara terpenting di dunia secara strategi, ekonomi, politik dan tentunya minyak dan pertahanannya.

Ahmadinejad bahkan tidak mengambil gajinya sebagai presiden (yang merupakan haknya). Alasannya seluruh kekayaan adalah milik Negara dan ia hanya bertugas menjaganya.

Hal lain yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa setiap hari. Isinya adalah bekal sarapan, beberapa potong roti sandwinch dengan minyak zaitun dan keju . Ahmadinejad menyantap dengan nikmat makanan buatan isteri tersebut Di sisi lain ia menghentikan semua makanan istimewa yang biasa disediakan untuk presiden.

Ahmadinejad juga mengalihkan pesawat kepresidenan menjadi pesawat angkutan barang (cargo) dengan alasan untuk menghemat pengeluaran Negara. Presien juga memilih terbang dengan pesawat biasa di kelas ekonomi.

Ahmadinejad selalu melakukan rapat dengan para menteri kabinetnya untuk memantau semua aktivitas. Semua menteri bisa masuk ke ruangannya tanpa harus izin.Ia juga menghapus semua acara seremonial seperti red carpet, foto-foto dan iklan pribadi ketika jika mengunjungi Negara lain.

Jikalau harus menginap di hotel ia selalu memastikan untuk tidak tidur dengan ruangan dan tempat tidur mewah. Alasannya ia tidak tidur di tempat tidur tetapi tidur di lantai beralaskan matras sederhana dan sepotong selimut.

Apakah semua tindakan dan kelakuan presiden menimbulkan rasa tidak hormat?

iran-presiden.jpg

Coba bandingkan dengan foto-foto berikut. Ahmadinejad tidur di ruang tamu selepas dijaga pengawal kepresidenan seharian kemanapun ia pergi. Foto ini dibuat oleh adiknya dan diterbitkan harian Wifaq yang sehari kemudian menyebar di majalah dan Koran seluruh dunia terutama Amerika Serikat.

iran-president-2.jpg


Saat shalat berjamaah di masjid Presiden tidak duduk di shaf pertama.

iran-president-7.jpg

Foto terakhir adalah presiden sedang menikmati makan di ruang makan

Bagaimana dengan Presiden dan pejabat-pejabat serta anggota MPR/DPR kita?

Tuhan mencintai orang yang hidup sederhana!

Kamis, 26 Juli, 2007

sumber/Posted by Quito Riantori

(Foto) Perbedaan Pengawalan Obama dengan Ahmadinejad

Perbadaan pengawalan antara Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad. Dari foto-foto berikut ini, Anda dapat membayangkan tingkat keakraban dan kepedulian kedua presiden ini terhadap rakyatnya.






Berita Foto: Ahmadinejad Bersepeda Bersama Menteri dan Warga
Sample ImagePresiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad memang suka berolahraga dan berulangkali dibuktikannya. Sebelumnya Ahmadinejad tampil dalam latihan bola timnas Iran dan bahkan ikut bermain.

Beberapa waktu lalu, Ahmadinejad disertai sejumlah menterinya bersama-sama mengayuh sepeda, guna rangka menggalakkan program olahraga bersama.

Di Tehran, pemerintah telah menyediakan fasilitas olahraga untuk umum di hampir setiap taman.




Obama VS Ahmadinejad

Obama Menerima Tantangan Ahmadinejad

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, akhir-akhir ini menantang Presiden AS, Barack Obama untuk berdebat di depan media di Majelis Umum PBB yang akan digelar pada bulan September. Tantangan itu mendapat reaksi luas media-media massa dunia. Washington sendiri kewalahan menanggapi tantangan Ahmadinejad yang dikenal lugas dalam berbicara dan berdebat. Ahmadinejad dalam berbagai acara dialog dengan televisi-televisi Barat seringkali dijebak dan dipojokkan, tapi Presiden Iran ini selalu menemukan jawaban yang seringkali mengejutkan lawan-lawan bicara. Kali ini, Ahmadinejad menantang Obama yang juga dikenal orator di AS.

Presiden Iran dan AS sama-sama dikenal orator dalam menyampaikan pidato-pidatonya. Pidato Obama dalam kampanye-kampanyenya membuat masyarakat AS terkesima dan tersihir. Obama yang berkulit hitam menjadi pemenang dalam pemilu presiden AS karena kepiawaiannya dalam berpidato dan berbicara.

Ahmadinejad dalam pemilu presiden Iran, juga berhasil menyingkirkan rival-rivalnya dalam acara debat terbuka yang disiarkan langsung televisi lokal Iran. Kepiawaian Ahmadinejad membuat para pesaingnya diam seribu bahasa. Ahmadinejad sangat pandai mengangkat isu-isu menarik yang dibungkus dengan logika dan argumentasi gamblang tanpa bertele-tele. Hal inilah yang membuat isu-isu Ahmadinejad dapat ditangkap khalayak masyarakat dari berbagai kalangan.

Kini, Ahmadinejad menantang Obama untuk berdebat secara terbuka di depan kamera yang dihadiri para wartawan. Di depan masyarakat Provinsi Hamedan, Iran barat, hari Rabu (4/8), Ahmadinejad menyatakan, "Di akhir bulan September mendatang saya akan berkunjung ke AS untuk menghadiri sidang Majlis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan saya barharap Obama bersedia berdialog dengan saya secara langsung untuk membuktikan kinerja siapa yang layak dan unggul untuk mengatur dunia."

Menyusul tantangan tersebut, Presiden Barack Obama sebagaimana dilaporkan Koran Washington Post, dalam konferensi pers di Gedung Putih menyatakan siap berunding dengan Iran. Koran itu menyebutkan, pesan baru Obama itu disampaikan saat mendapat tekanan internasional dan sanksi PBB.

Akan tetapi pernyataan Obama itu bukan berarti menerima tantangan Ahmadinejad untuk debat di depan umum. Obama hanya menyatakan siap berunding, bukan berdebat.

Sebelum ini, Obama juga pernah menyatakan ingin berunding dengan Iran, tapi memberikan syarat kepada Iran supaya membangun kepercayaan. Obama dalam pesannya kepada Presiden Brazil menjelang Deklarasi Tehran, mengatakan, "Jika ada kesepakatan tentang pertukaran bahan bakar nuklir, Iran berarti melakukan langkah tersebut untuk membangun kepercayaan." Akan tetapi setelah ada kesepakatan Iran, Turki dan Brazil terkait pertukaran bahan bakar, Obama inkonsisten dengan pernyataanya, bahkan mengeluarkan sanksi baru terhadap Iran yang didukung DK PBB dan Uni Eropa.

Ahmadinejad bukanlah presiden yang bodoh untuk menghadapi pernyataan Presiden AS yang tidak dapat dipegang. Menurut Ahmadinejad, satu-satunya jalan menghadapi Obama adalah debat terbuka di depan media, sehingga akan diketahui siapakah yang mempunyai solusi tepat dalam menyelesaikan berbagai masalah dunia. (IRIB/Fars/AR/MF/5/8/2010)


Antara Ahmadinejad, Bung Hatta dan SBY

Renungan HUT RI Ke 65


Kusmayanto Kadiman, Menteri Negara Riset dan Teknologi RI saat itu mendapat kesempatan untuk mendampingi Presiden Iran Mahmoud Amadinejad ke Jakarta, dari Selasa 9 Mei hingga Jumat 12 Mei 2006 dalam kunjungan kenegaraannya. Sekelumit pengalaman mendampingi Ahmadinejad itu dipublikasikan Pak Kadiman dalam artikelnya yang dimuat Koran Kompas.

Pak Kadiman yang saat itu menjabat sebagai Menristek menulis, Ahmadinejad tampil sederhana. Presiden Iran ini jauh dari tampilan glamor. Sepatu, kaus kaki, celana panjang, baju putih kerah, dan jas yang dia pakai tanpa embel-embel merek terkenal dan biasa kita jumpai di dalam negeri. Ia pun tidak pernah berdasi sebagai salah satu ciri khasnya.

Figur sederhana seperti ini mungkin sulit ditemukan pada tokoh-tokoh nasional saat ini yang cenderung glamour dan ingin tampil beda. Tidaklah heran bila presiden seperti Ahmadinejad disambut luar biasa oleh masyarakat Indonesia. Sambutan luar biasa itu bisa dikatakan sebagai kritikan bagi para pejabat pemerintah saat ini, khususnya kepada Presiden SBY.

SBY dan Kemewahannya

Belum lama ini, Wisnu Nugroho, wartawan istana memotret bagian kehidupan para pejabat Indonesia yang cenderung glamour. Wisnu dalam bukunya, Pak Beye dan Istananya, menulis dunia glamour para pejabat dan bahkan anak presiden SBY. Ketika berbicara mobil-mobil khusus yang berparkir di istana. Wisnu yang juga wartawan istana menulis, "Tidak sembarang orang bisa memarkir mobilnya di halaman istana."

Mobil putra bungsu Pak Beye, Edhie Baskoro Yudhoyono, tak lepas dari catatan Wisnu. Setidaknya dua mobil Ibas -sapaan Edhie Baskoro- terekam kamera Wisnu, yakni Audi bernopol B 24 EB dan Chevrolet bernopol B 2411 EB. Masih ada Mercedes-Benz, BMW, dan merek lain yang juga kerap ditunggangi Ibas. Pada setiap pelat nomor mobil Ibas, dua huruf belakangnya selalu sama, yakni EB. Itu menunjukkan siapa pemilik mobil-mobil tersebut. Selain itu, selalu ada unsur angka 24 yang menunjukkan tanggal kelahiran si empunya.

Saat rapat kabinet, halaman Istana Negara menyerupai showroom mobil. Puluhan Toyota Camry hitam, mobil dinas menteri saat itu (sekarang Toyota Crown), berjajar rapi. Rupanya, ada satu mobil yang berbeda mereknya. Mobil berpelat nomor RI 13 itu bermerek Lexus. Itu adalah kendaraan Menko Kesra kala itu, Aburizal Bakrie.

Mendengar cerita Wisnu, kita sebagai bangsa Indonesia sepatutnya bersedih karena mental-mental yang diistilahkan dengan bapak bangsa ini tidak dapat mengayomi rakyat kecil. Jabatan bukan lagi dipahami sebagai pelayan rakyat, bahkan sekarang ini para pejabat cenderung minta dilayani oleh rakyat.

Kisah Sepatu Bung Hatta

Pada faktanya, mental pejabat-pejabat itu bukanlah warisan mental pejabat bangsa dari masa ke masa. Kita di awal kemerdekaan, pernah mempunyai pejabat-pejabat yang pernah berbakti kepada rakyatnya. Mereka adalah para pejabat sebenarnya yang memposisikan diri sebagai pelayan rakyat. Salah satu di antara mereka adalah Bung Hatta, Bapak Proklamator dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia.

Ada kisah terkait Bung Hatta yang benar-benar menyayat hati. Terlebih kisah itu dibaca dan didengar saat banyak para pejabat yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan kepentingan rakyat. Kisah itu belum lama ini kembali dipublikasikan di milis jurnalis yang banyak mendapat tanggapan dari wartawan-wartawan anggota milis itu.

Pada tahun 1950-an, Bally adalah sebuah merek sepatu yang bermutu tinggi dan tidak murah. Bung Hatta, Wakil Presiden pertama RI, berminat pada sepatu itu. Ia kemudian menyimpan guntingan iklan yang memuat alamat penjualnya, lalu berusaha menabung agar bisa membeli sepatu idaman tersebut.

Namun, uang tabungan tampaknya tidak pernah mencukupi karena selalu terambil untuk keperluan rumah tangga atau untuk membantu kerabat dan handai taulan yang datang untuk meminta pertolongan. Hingga akhir hayatnya, sepatu Bally idaman Bung Hatta tidak pernah terbeli karena tabungannya tak pernah mencukupi.

Yang sangat mengharukan dari cerita ini, guntingan iklan sepatu Bally itu hingga Bung Hatta wafat masih tersimpan dan menjadi saksi keinginan sederhana dari seorang Hatta. Padahal, jika ingin memanfaatkan posisinya waktu itu, sangatlah mudah bagi beliau untuk memperoleh sepatu Bally. Misalnya, dengan meminta tolong para duta besar atau pengusaha yang menjadi kenalan Bung Hatta.

Namun, di sinilah letak keistimewaan Bung Hatta. Ia tidak mau meminta sesuatu untuk kepentingan sendiri dari orang lain. Bung Hatta memilih jalan sukar dan lama, yang ternyata gagal karena ia lebih mendahulukan orang lain daripada kepentingannya sendiri.

Pendeknya, itulah keteladanan Bung Hatta, apalagi di tengah carut-marut zaman ini. Bung Hatta meninggalkan teladan besar, yaitu sikap mendahulukan orang lain, sikap menahan diri dari meminta hibah, bersahaja, dan membatasi konsumsi pada kemampuan yang ada. Kalau belum mampu, harus berdisiplin dengan tidak berutang atau bergantung pada orang lain.

Seandainya bangsa Indonesia dapat meneladani karakter mulia proklamator kemerdekaan ini, seandainya para pemimpin tidak maling, tidak mungkin bangsa dengan sumber alam yang melimpah ini menjadi bangsa terbelakang, melarat, dan nista karena tradisi berutang dan meminta sedekah dari orang asing.

Bung Hatta dan Rahasia Negara

Kesederhanaan keluarga Bung Hatta serta sangat kokohnya mantan wakil presiden itu dalam berpegang pada prinsip mungkin dapat disimak dari penuturan Meutia, putri Bung Hatta mengenai kisah sebuah mesin jahit. Sewaktu ayahnya masih menjadi orang nomor dua di republik ini, ternyata untuk membeli sebuah mesin jahit pun tidak bisa dilakukan begitu saja.

Menurut penjelasan antropolog dari Universitas Indonesia tersebut, ibunya -Rahmi Hatta- harus menabung sedikit demi sedikit dengan cara menyisihkan sebagian dari penghasilan yang diberikan Bung Hatta. Namun rencana membeli terpaksa ditunda, karena tiba-tiba saja pemerintah waktu itu mengeluarkan kebijakan sanering (pemotongan nilai uang) dari Rp 100 menjadi Rp 1. Akibatnya, nilai tabungan yang sudah dikumpulkan Rahmi menurun dan makin tidak cukup untuk membeli mesin jahit.

"Karena ikut terkena dampak adanya keputusan sanering tersebut, Ibu kemudian bertanya pada Ayah kok tidak segera memberi tahu akan ada sanering. Dengan kalem Ayah menjawab, itu rahasia negara jadi tidak boleh diberitahukan, sekalipun kepada keluarga sendiri" kata istri ekonom Prof Dr Sri-Edi Swasono itu.

Ketika Bung Hatta pulang dari kantor, Nyonya Rahmi Hatta, istri Bung Hatta, mengeluh, "Aduh, Ayah ?! Mengapa tidak bilang terlebih dahulu, bahwa akan diadakan pemotongan uang ? Yaaa, uang tabungan kita tidak ada gunanya lagi! Untuk membeli mesin jahit sudah tidak bisa lagi, tidak ada harganya lagi.?"

Keluhan wanita mungkin mempunyai alasan tersendiri. Tetapi seorang pejabat negara seperti Bung Hatta menjawab, "Yuke, seandainya Kak Hatta mengatakan terlebih dahulu kepadamu, nanti pasti hal itu akan disampaikan kepada ibumu. Lalu kalian berdua akan mempersiapkan diri, dan mungkin akan memberi tahu kawan-kawan dekat lainnya. Itu tidak baik!"

Bung Hatta kepada istrinya menjelaskan, "Kepentingan negara tidak ada sangkut-pautnya dengan usaha memupuk kepentingan keluarga. Rahasia negara adalah tetap rahasia. Sunggguhpun saya bisa percaya kepadamu, tetapi rahasia ini tidak patut dibocorkan kepada siapapun. Biarlah kita rugi sedikit, demi kepentingan seluruh negara. Kita coba menabung lagi, ya?"

Setelah penjelasan Bung Hatta itu, Nyonya Rahmi Hatta yang saat itu menjadi istri nomor dua di Indonesia, sepenuhnya dapat memahami prinsip suaminya. Berkat pengalaman hidup bersama bertahun-tahun, Rahmi Hatta mengakui keyakinannya terhadap prinsip Bung Hatta makin besar pula. (AR/IRIB/14/8/2010)



Separuh Lebih Warga AS Tolak Obama Menjabat Lagi

Sebuah survei terbaru yang dilakukan Gallup mengungkapkan bahwa Partai Republik memimpin empat persen dibanding Demokrat dalam pemilu sela mendatang.

Survei pada 25 Oktober lalu itu menunjukkan bahwa 48 persen pemilih terdaftar akan memilih kubu Republik, sementara 44 persen sisanya mendukung Partai Demokrat.

Pemilih Independen sekarang secara substansial lebih mungkin untuk mendukung kandidat GOP dari distrik mereka, daripada kandidat Demokrat.

Gallup memprediksi bahwa Partai Republik memerlukan dukungan 52 persen dari suara DPR nasional untuk memenangi kendali DPR.

Pemilu sela yang digelar Selasa ini akan menjadi pukulan berat bagi kubu Demokrat, menyusul anjloknya popularitas Presiden Barack Obama dalam beberapa pekan terakhir.

Sebuah survei yang dirilis Gallup pada pertengahan Oktober menunjukkan bahwa 54 persen pemilih Amerika percaya Obama tidak pantas menjabat kembali pada periode kedua, sementara itu hanya 39 persen yang mendukungnya. (IRIB/PH/1/11/2010)

Warga AS: Obama Bukan Pemimpin Yang Layak

Washington, IRIBNews--Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memulai kampenye kelilingnya untuk menggalang dukungan bagi kandidat dari Partai Demokrat yang akan bersaing dalam pemilu sela November mendatang. Lawatan Obama ini digelar di saat warga AS menilai dirinya tidak layak untuk menjabat kursi kepresidenan negara ini.

Sementara itu, berdasarkan hasil polling terbaru hanya tercatat 39 persen warga AS yang menilai Obama layak untuk memenangkan pilpres mendatang dan memimpin negara ini untuk kedua kalinya. 54 persen responden menyebut Obama harus bersiap-siap bergabung dengan presiden AS yang gagal dan hanya memimpin satu kali.

Angka ini menjadi peringatan bagi Gedung Putih yang tengah melakukan persiapan untuk bersaing dalam pilpres 2012. Berita buruk lainnya bagi kubu Demokrat adalah sepertiga warga AS yang memiliki hak pilih dalam pemilu sela parlemen 2 November terlihat ragu untuk menyalurkan suaranya dan enggan berpartisipasi dalam pemilu kali ini. Pasalnya mereka dihadapkan pada pilihan yang sulit, antara memilih kandidat yang buruk atau lebih buruk. Di pilpres 2008 kelompok ini hanya tercatat 14 persen.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa di antara sepertiga pemilih AS yang dihinggapi keraguan 45 persen menyatakan jika terpaksa ikut pemilu mereka akan memilih kandidat dari kubu Republik. Sementara 38 persen condong kepada kandidat dari Demokrat. (IRIB/ IRNA/MF/29/10/2010)

Malas Tangani Krisis Ekonomi, Kejayaan Obama Terancam

Focus, mingguan Jerman dalam laporannya menyebutkan posisi sulit Presiden Amerika, Barack Obama menjelang pemilu sela. Obama saat ini tengah berupaya mengembalikan kepercayaan warga AS dan menggenjot slogan reformasi.

Prediksi kekalahan kubu Demokrat dalam pemilu sela 2 November mengancam pula posisi Obama. Presiden AS kulit hitam pertama ini berusaha menyelamatkan kubunya dari kekalahan dengan mengulang slogan usangnya. Demikian dilaporkan Fars News mengutip Focus.

Menurut Focus, Obama berusaha menjadikan kembali dirinya sebagai tokoh reformis. Klaim ini dilontarkan Obama saat berbicara di depan mahasiswa di Universitas Wisconsin. "Di saat kami melakukan perubahan dengan baik dan berjuang untuk menegakkannya maka pasti perubahan akan terwujud," ungkap Obama.

"Pidato dan acara ini hanya sekedar sandiwara dan Obama sepertinya ingin mengulang kesuksesannya di pilpres 2008," tambah Focus.

Mingguan Jerman ini menulis masa lalu gemilang Obama. Menurutnya, di saat pilpres 2008, Obama disambut pendukungnya seperti bintang terkenal dan dikenal sebagai politikus muda yang berbakat. Namun kini, strategi ini tidak berguna.

Belum lagi, kritik gencar terhadap Obama. Paul Krugman, penerima hadiah nobel di bidang ekonomi mengatakan, Obama malas melakukan tindakan penyelamatan ekonomi AS dari krisis finansial.

Tercatat 435 anggota parlemen dan 34 senator menentang Obama dan hal ini merupakan ancaman serius bagi kubu Demokrat. Dan untuk semua ini yang harus bertanggung jawab adalah Obama. (IRIB/Fars/MF/SL/31/10/2010)

Obama & SBY Rilis Paket Kerjasama RI dan AS



Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meluncurkan Indonesia - US Comprehensive Partnership (CP) pada saat kunjungan kenegaraan selama 2 hari di Indonesia pada November 2010.

Program kerja sama itu diklaim didasarkan pada prinsip saling menghargai dan saling menguntungkan antarkedua negara.

Sebagaimana dikutip laman Bisnis.com, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan Indonesia - US CP disampaikan pertama kali Presiden Yudhoyono di Washington, D.C. pada November 2008.

Menurut dia, program itu merupakan langkah penting untuk memperkuat dan meningkatkan hubungan serta kerja sama bilateral RI-AS di berbagai bidang.

"Saat ini, kedua pihak tengah mematangkan Plan of Action dari Comprehensive Partnership tersebut," katanya dalam siaran persnya Sabtu (30/10).

Lebih jauh, Faizasyah menjelaskan bidang kerja sama perdagangan dan investasi merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian penting dalam kunjungan Presiden Obama ke Indonesia.

Hal itu, lanjut dia, mengacu fakta bahwa hubungan perdagangan dan investasi antarkedua negara sangat besar dan erat yang realisasinya terus meningkat dari waktu ke waktu.

Faizasyah menunjukan angka realisasi volume perdagangan bilateral RI-AS yang terus meningkat dari US$15,3 miliar pada 2006 menjadi US$16,4 miliar pada 2007. Pada 2008, realisasi perdagangan itu naik lagi menjadi US$20,9 miliar dan menurun menjadi US$ 7,93 miliar pada 2009.

"Penurunan yang mencapai hampir US$3 miliar ini [2009] disebabkan antara lain karena memburuknya perekonomian dunia pada umumnya dan AS pada khususnya," ungkap Faizasyah.

Namun, lanjut dia, terjadi rebound volume perdagangan yang cukup baik pada tahun ini dengan realisasi periode Januari-Juli 2010 sudah mencapai US$13,36 miliar atau meningkat 38% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar US$9,67 miliar.

Dari sisi investasi, ungkap dia, realisasi investasi AS di Indonesia cenderung meningkat pada periode tahun 2007-2009. Dia menuturkan realisasi investasi pada 2007 sebesar US$144,7 juta, setahun berikutnya menjadi US$151,3 juta, dan pada 2009 menjadi US$171,5 juta, tahun 2008 sebesar US$151,3 juta.

Pada triwulan I/2010, tegas dia, AS menduduki peringkat ke-3 dalam realisasi PMA berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal menurut asal negara, setelah Singapura dan Mauritius.

"Lebih dari 50% Investasi AS terkonsentrasi pada sektor migas, dan selebihnya tersebar di sektor lain seperti chemical, pollution control, water sanitation, telecommunication equipment, retail dan power system," kata Faizasyah.

Sebagaimana diketahui, di saat popularitas Presiden AS Barrack Obama di dalam negerinya kiat merosot, presiden pertama kulit hitam AS itu dijadwalkan datang ke Indonesia 9 November nanti. Sejumlah skenario pengamanan pun sudah disiapkan. TNI sebagai ujung tombak di ring pertama orang nonmor satu AS juga sudah menyiapkan anggota terbaiknya.

TNI sudah mempersiapkan kunjungan ini sejak tahun 2009. Pada Oktober 2009, tim advance Secret Service AS pernah berlatih bersama dengan Grup C Paspampres di Markas Komando Grup C Lawang Gintung Bogor Jawa Barat.

Kadispenum Kolonel Prakoso menjelaskan, koordinasi antara TNI dengan pihak AS sudah berlangsung. "Tentu, detail teknisnya tidak bisa disampaikan secara terbuka di media," kata perwira menengah Angkatan Udara itu.

Sumber Jawa Pos di lingkungan Paspampres menjelaskan, latihan intensif Paspampres sudah dilakukan di Jakarta. Latihan itu melibatkan sejumlah penembak jitu terbaik dari tiga pasukan khusus di lingkungan TNI yakni Kopassus, Denjaka (AL) dan Denbravo (TNIA AU). "Persiapan final 90 persen tinggal pematangan akhir," katanya.(irib/31/10/2010)

Keluarga Obama Terlibat Kudeta Anti-Soekarno

Peneliti dan penulis asal AS, Wayne Madsen, mengungkapkan data terkait hubungan keluarga Presiden Barack Obama dengan Badan Intelijen AS (CIA). Madsen berhasil mendapatkan data-data yang menunjukkan bahwa CIA dan tokoh-tokoh badan ini mempunyai hubungan dekat dengan Obama berikut ibu dan ayahnya, bahkan hingga nenek dan kakeknya.

Situs Walternet dalam laporan utamanya mengungkap hubungan ayah Obama dengan operasi-operasi yang didukung CIA di Kenya. Operasi-operasi CIA itu melibatkan ayah Obama untuk mencegah infilterasi Uni Soviet dan Cina di tengah para mahasiswa Kenya. Bahkan ayah Obama juga ditugaskan untuk mencegah tampilnya para tokoh independen Afrika.

Madsen dalam laporannya menulis, "Obama pada tahun 1983 bekerja di Business International Corporation. Ini adalah salah satu perusahaan yang dinaungi oleh CIA. Perusahaan ini seringkali menggelar seminar dan mengundang para pemimpin dunia, bahkan juga mengundang para penulis kolom media-media sebagai agen-agen CIA di luar negeri."

Berlandaskan laporan tersebut, pekerjaan Obama berhubungan dengan aktivitas spionase CIA. Ibu Obama yang bernama Stanley Ann Dunham diduga terlibat dengan kedeta dekade 60-an di Indonesia. Setelah kudeta itu, ia bekerja untuk sejumlah lembaga di bawah CIA. Di antara lembaga itu adalah Pusat Timur-Barat di Universitas Hawai, Badan Pengembangan Internasional AS dan Lembaga Freud.

Berdasarkan laporan tersebut, Ann Dunham pada tahun 1965 berkenalan dengan ayah tiri Obama, Lolo Soetoro, dan kemudian keduanya menikah. Pada tahun itu, Soetor dipanggil ke Indonesia sebagai perwira militer dan asisten Jenderal Soeharto dan CIA yang berniat menjatuhkan Presiden Soekarno.

Sementara itu, Ayah Obama berkenalan dengan Ann Dunham pada tahun 1959 di kelas bahasa Rusia, Universitas Hawai. Itu adalah kelas yang merupakan salah satu program AS yang mengirim 280 mahasiswa Afrika Timur ke berbagai kampus di Negeri Paman Sam.

Koran Reuters dalam laporannya tertanggal 12 September 1960 menjelaskan, program beasiswa itu didukung oleh Lembaga Josseph Kennedy. Menurut Madsen, program itu pada dasarnya adalah operasi CIA dengan tujuan mendidik para agennya di Afrika. Sebab, Afrika saat itu menjadi ajang perebutan kekuasaan antara AS, Uni Soviet dan Cina.

Pada saat yang sama, program beasiswa itu juga mendapat kecaman dari Wakil Ketua Organisasi Demokratik Afrika Kenya, Masinde Muliro. Sementara program itu mendapat dukungan dari Ketua Organisasi Demokratik Afrika Kenya, Tom Mboya, bahkan dialah yang memilih ayah Obama untuk mengikuti program bea siswa tersebut.

Menurut laporan Reuters, Mboya setelah menolak program beasiswa 100 ribu dolar dari Deplu AS, menerima usulan beasiswa dari Lembaga Kennedy. Terkait hal ini, Madsen menulis, "Jelas sekali, Mboya khawatir menerima bantaun langsung dari AS. Sebab, hal itu akan menyebabkan geramnya para tokoh komunis di Kenya yang saat itu menduga adanya hubungan Mboya dengan CIA."

Setelah itu, program beasiswa dipindahkan ke Lembaga Kennedy, bahkan terbentuklah Lembaga Mahasiswa Afrika-AS. Pada tahun itu, Mboya mengkoordinasi para mahasiswa dari berbagai negara di Afrika untuk mendapatkan beasiswa di AS.

Laporan itu juga menyebutkan, ayah Obama adalah salah satu teman dekat Mboya. Setelah Mboya diteror pada tahun 1969, ayah Obama memberikan kesaksian di pengadilan. Ia pun mengaku terancam aksi teror karena kesaksiannya di pengadilan dalam kasus tewasnya Mboya.

Setelah itu, ayah Obama pada tahun 1962 meninggalkan Universita Hawai dan menuju Harvard. Pada tahun 1964, ia menceraikan Ann Dunham dan menikah dengan seorang mahasiswi Yahudi AS yang kemudian kembali ke Kenya bersama perempuan Yahudi ini.

Berdasarkan laporan tersebut dapat disimpulkan bahwa Mboya adalah salah satu agen penting CIA untuk Kenya bahkan Afrika. Hubungan dekat ayah Obama dengan Mboya pun mengundang kecurigaan tersendiri.

Yang lebih unik lagi, ibu Obama juga termasuk pihak yang digunakan CIA untuk mengkudeta Presiden pertama RI, Ahmad Soekarno. Hal itu bisa dilihat dari hubungan dan pernikahan ibu Obama dengan ayah tiri Obama yang juga asisten Soeharto. (IRIB/ Fars/AR/MF/233/8/2010)


Pilih (Gaya Salaman) Ahmadinejad atau Raja Saudi?

Sumber: Album Pak Hisam Sulaiman :D

Last but not least, dua simbol negara: antara lâ ilâha illallâh (Allah) dan Pedang-Kurma.



Pilih (Gaya Salaman) Ahmadinejad atau Raja Saudi?

Sumber: Album Pak Hisam Sulaiman :D

Last but not least, dua simbol negara: antara lâ ilâha illallâh (Allah) dan Pedang-Kurma.


Agil Siraj: Pantas Saja Iran Menentang

Tehran, Aktualpress--Eskalasi represi anti-Iran dinilai sebagai bukti ketidakefektifan boikot dan sanksi di hadapan kekuatan Republik Islam Iran. Hal itu dikemukakan Ketua PBNU, Said Agil Siraj, Kamis (8/7/2010) seraya menyinggung Barat yang cederung reaktif di hadapan Iran. "Eskalasi tekanan dan pemberlakuan sanksi baru anti-Iran menunjukkan bahwa sanksi-sanksi sebelumnya tidak berpengaruh dan oleh karena itu Barat geram atas kegagalannya dalam hal ini," tambah Siraj.

Dalam wawancaranya dengan IRNA, menyinggung bahwa ancaman dan sanksi dari Amerika Serikat justru kian memperkokoh Iran, Ketua PBNU ini menegaskan, "Semakin kokohnya Iran membuat kesal Barat dan dengan memberlakukan sanksi yang lebih berat, mereka berupaya menghancurkan kekuatan tersebut."

Siraj menilai kebijakan Iran di bidang nuklir sangat logis dan menyatakan, "Barat memaksakan tuntutannya dan mencegah hak bangsa Iran untuk menggapai kemajuan cepat. Oleh karena itu wajar jika bangsa ini menentang arogansi Barat."

Lebih lanjut Siraj menjelaskan, permusuhan Amerika Serikat anti-Revolusi Islam bukan hanya saat ini saja melainkan telah berlangsung lebih dari 30 tahun. Amerika bukan hanya mencegah kemajuan Iran bahkan memaksakan keterasingan dan keterbelakangan Tehran. Dengan demikian, Washington berharap dapat kembali menancapkan hegemoninya di Iran. Namun seluruh upayanya gagal.

Dalam masalah nuklir pun, menurut Siraj, permusuhan ternyata tidak membuat Iran terasing. Bahkan dengan memanfaatkan kemampuan para ahli dalam negeri, Iran mampu menempuh jalan menuju puncak kemajuan.

"Pemberlakuan sanksi bahan bakar, energi, dan sektor lainnya, akan membuat Iran berupaya memenuhi tuntutannya melalui berbagai macam cara, dan dalam hal ini Iran akan memanfaatkan bantuan negara-negara sahabatnya."

"Bangsa-bangsa dunia tidak percaya pada klaim Amerika Serikat dan mereka berpendapat bahwa program nuklir Iran sepenuhnya demi pembangunan dan kemajuan," tutur Siraj. "Kesiapan Iran untuk berunding membuktikan itikad baik para pejabat Tehran, namun sayang sekali, Barat justru mereaksinya dengan memberlakukan sanksi."

Di bagian lain pernyataannya, Siraj menilai kebijakan pemerintah Iran dalam memberikan layanan kepada rakyatnya dapat dijadikan teladan bagi semua negara Islam.(Ap/IRNA/MZ/PH/8/7/2010)












6 comments to "Warga AS berkata : Obama Bukan Pemimpin Yang Layak, tetapi di Indonesia malah ditunggu kerjasamanya?????"

  1. al fathir says:

    mudah-mudahan kelak pmimpin kt,, sperti beliau yng sngat sdrhna, dan lebih banyak mementingkn rakyat.

  2. Dasman Djamaluddin says:

    SEBUAH kemajuan besar telah dilakukan oleh Republik Islam Iran. Presiden Iran Ahmadinejad baru saja meresmikan pesawat tempur tanpa awak yang untuk pertamakalinya bagi Iran. Selain itu Presiden Iran yang terkenal dengan kesederhanaannya itu telah pula meresmikan Pembangkit Tenaga Nuklir yang juga pertamakalinya di Iran. Sebuah langkah kemajuan dari Dunia Ketiga.
    Ketika sebuah negara memamerkan kemajuan teknologinya, sudah tentu saya bertanya kepada bangsa sendiri (Indonesia), kapan Indonesia bisa melakukan hal yang sama? Meskipun Wakil Presiden Boediono saat menjawab pertanyaan peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Istana Wapres, Jakarta, Kamis 19 Agustus 2010 mengatakan bahwa kita akan memanfaatkan energi nuklir semaksimal mungkin, tetapi saya kok menjadi ragu. Masalahnya jangankan memikirkan nuklir, memikirkan kesejahteraan rakyat atau memikirkan pakar-pakar teknologi nuklir semakin jauh dari harapan. Masalahnya, lembaga-lembaga pendidikan sudah tidak diperuntukkan lagi untuk rakyat kecil yang cerdas-cerdas, tetapi hanya dapat dinikmati oleh sebahagian orang yang memiliki biaya.
    Saya teringat ketika pada Desember 1992 diundang Pemerintah Irak, terlihat sekali bagaimana pemerintahnya mementingkan pendidikan di atas segala-galanya.Kuliah di Universitas Baghdad tidak membayar dan jalan-jalan bebas hambatan pun tidak mengeluarkan biaya sepeser pun.
    Juga dapat kita ikuti kemajuan di Republik Rakyat Cina (RRC). Mungkin masih ingat ucapan Pemimpin tertinggi Republik Rakyat Cina generasi kedua setelah Mao Zedong, yaitu Deng Xiaoping, bahwa pendidikan karakter lebih utama dari pendidikan lainnya.”Orientasi hafalan hanya akan membunuh karakter anak,” ujarnya pada tahun 1985. Sebelumnya pada tahun 1978, Deng mengatakan:”Bila Cina ingin memodernisasi pertanian, industri, dan pertahanan, yang harus dimodernisasi lebih dahulu adalah sains dan teknologi serta menjadikannya kekuatan produktif.”
    Di masa Deng, Cina sangat akrab dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru dan kaum profesional sangat dihargai. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi Cina diumumkan ketika memperingati hari nasionalnya ke-60 pada 1 Oktober 2009 lalu. Prestasi terkini yang dicapai Cina adalah selesainya peta seluruh permukaan Bulan tiga dimensi (3-D) beresolusi tinggi. Cina juga bertekad akan terus mengembangkan program luar angkasa guna mengurangi kesenjangan dengan negara-negara Barat. Dengan demikian, Cina sudah sejajar dengan Amerika Serikat, Rusia, Jepang dan India yang juga telah melakukan pemetaan di bulan.
    Tidak hanya itu, setelah mengirimkan orang pertama ke luar angkasa pada tahun 2003, Cina berambisi pula meluncurkan penjelajah tanpa awak ke permukaan Bulan pada 2012 dan misi berawak ke Bulan sekitar tahun 2020. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Cina dirasakan pula oleh Bangsa Indonesia. Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) yang telah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah hasil karya para kontraktor Cina (Cina Bridge) dengan konsultan asal Indonesia.
    Kembali ke Iran. Saya sangat kagum akan kesederhanaan presidennya, Ahmadinejad. Barangkali tidak ada presiden yang sesederhana dirinya. Ia mengganti karpet-karpet mewahnya dengan yamg sederhana. Ia sering bermalam di bangku kerjanya. Ia anti (tidak mau) memiliki hak-hak pribadi yang mewah-mewah dalam menjalankan tugasnya. Sosoknya biasa saja, seperti orang kebanyakan. Kesederhanaan dan bisa membedakan antara tugas negara dan pribadi ini, mungkin sama dengan kehidupan khalifah, pegikut nabi.
    Seorang tamu bertanya kenapa lampunya dimatikan ketika dia sedang membicarakan masalah pribadi.”Lampu itu dihidupkan kalau sedang melakukan tugas-tugas negara dan itu adalah atas biaya rakyat. Kalau sedang membicarakan masalah pribadi, maka harus dimatikan,” ujar Khalifah tersebut. Lalu Bagaimana dengan negaraku..?????

  3. rakyat biasa says:

    Subhanallah… bangga dan bersyukurlah saudaraku se iman di Iran yang mempunyai khalifah Tuan Ahmadinejad… pemimpin yang rendah hati dan bersahaja dengan semua kesederhanaannya.
    walaupun terjadi pemboikotan saat beliau pidato di sidang tahunan majelis umum PBB di New York kamis 23 September 2010 yang dilakukanoleh Diplomat Amerika serikat dan di ikuti sejumlah negara Uni Eropa, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Kosta Rika, tetap tidak menggentarkan Beliau yang terus menyampaikan pidato yang menyerang Zionisme dan Israel, Beliaupun siap untuk berdialog dengan AS.
    Berkali-kali Beliau mengatakan bahwa program Iran tidak tengah membangun persenjataan nuklir. sejumlah negara Dewan Keamanan PBB telah menyamakan energi nuklir dengan bom nuklir.
    Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kemulyaan kepadannya dalam menjalankan prinsip tugasnya yang mulia yaitu “sebagai seorang pelayan kecil, yang memikul tanggungjawab besar dan itu adalah melayani bangsa Iran”.
    Semoga cermin2 mewah di gedung2 megah para pejabat negeri ini tidak hanya digunakan pejabat untuk bersolek dengan setelan jas mahalnya serta dasi dan safarinya sebagai ‘prosedur wajib’ sebelum menaiki Toyota Crown Royal Saloon nya seharga 1.3 milyar…

  4. igun says:

    Sudah saatnya PLTN Muria beroperasi seperti Iran. Sejak 2007, PLTN Muria sudah berhasil memproduksi daya listrik.

  5. kristo says:

    Puji Tuhan..
    Hebat..
    Saya seorang katolik,tapi saya salut dengan orang ini..
    Pantas ditiru..oleh siapapun yang merasa menjadi pejabat/orang besar…
    GBU Ahamadinejad..

  6. Fatikha says:

    Subhanallah, Allahu Akbar. Sungguh sosok pemimpin yang sangat mengagumkan. Badannya kecil, tapi keberanian, otak, dan kehidupannya yang sangat sederhana melebihi bobot badannya. Ahmadinejad patut menjadi idola kita. Jika teman2ku sangat bahagia dan bangga bisa bertemu dengan presiden ibu pertiwi, aku akan lebih senang dan bangga jika bisa bertemu dengan pemimpin seperti Ahmadinejad. Aku, kita sangat merindukan pemimpin seperti ini.

Leave a comment